Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Disusun oleh
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan
Budaya Anti Korupsi dengan judul “Kerjasama Internasional Dalam Pemberantasan
Korupsi Di Indonesia Dengan United Nations Convention Againts Corruption
(UNCAC)”
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi yaitu Bapak Sutrisno
M.Kep yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 7
3.2 Rekomendasi...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Korupsi merupakan sebuah masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia dan
masyarakat internasional. Di Indonesia korupsi telah diputuskan sebagai kejahatan
luar biasa (extra ordinary crimes). Mengapa? Karena la dapat meluluhlantakkan
sebuah negara karena mengancam pemenuhan hak-hak dasar manusia, menghambat
pembangunan, menghambat demokrasi, merusak lingkungan hidup dan meningkatkan
angka kemiskinan ratusan juta umat manusia baik di Indonesia maupun di dunia.
Mengingat dampak korupsi yang demikian besar, sebagai suatu bangsa, Indonesia
memiliki kewajiban untuk bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat baik di
tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama ini dapat berwujud kerjasama antar
negara. kerjasama dengan lembaga internasional, kerjasama dengan Lembaga
Swadaya lnternasional (International NGOs) dengan mengikutsertakan masyarakat
baik sebagai individu maupun kelompok di dalam maupun di luar sektor publik.
Seluruh negara di dunia harus memiliki pemahaman dan keinginan yang sama
untuk tidak menjadikan negaranya sebagai surga yang aman bagi koruptor. Dengan
demikian, korupsi juga memiliki sifat transnasional karena ia dapat menampakkan diri
sebagai transnational organized crime dan economic crime, serta menyangkut
pencucian uang atau money-laundering. Dalam Preambul United Nation Convention
against Corruption (UNCAC) bahkan dinyatakan bahwa “corruption is no longer a
local matter but a transnational phenomenon that affects all societies and economies”
sehingga kerjasama intemasional untuk mencegah dan memberantas korupsi menjadi
sangat esensial.
1
bersama UNCAC (United Nations Convention Againts Corruption) yang bertujuan
untuk memperoleh bantuan timbal balik dalam perkara pidana (termasuk korupsi).
1.2.4 Apa Saja Hal Yang Diatur Dalam Kerjasama UNCAC (United Nations
Convention Againts Coruption) Dengan Indonesia ?
1.3 Tujuan
2
BAB II
The United Nations Convention against Corruption is the only legally binding
universal anti-corruption instrument. The Convention's far-reaching approach and
the mandatory character of many of its provisions make it a unique tool for
developing a comprehensive response to a global problem. The vast majority of
United Nations Member States are parties to the Convention. (United Nations Office
on Drugs and Crime, 2019)
Tujuan UNCAC menurut UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime)
BAB I Tentang Ketentuan Umum Pasal 1
3
(d)
2.3.3 Ketiga, ratifikasi yang dilakukan terhadap UNCAC berlaku sebagai self
executing treaty. Artinya, dapat serta merta diberlakukan sebagai hukum positif
2.3.4 Keempat, ratifikasi suatu konvensi internasional tunduk pada prinsip umum
hukum internasional yakni pacta sunt servanda yang berarti perjanjian yang
dibuat oleh para pihak mengikat ibarat undang-undang. Menurut Oppenheim,
sebagaimana yang dikutip oleh Anthony Aust, di dalam asas pacta sunt servanda
tercakup asas keadilan dan itikat baik untuk melaksanakan isi suatu perjanjian
atau konvensi yang telah dirativikasi
4
internasional yang lebih baik dengan Negara lain dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi.
2.3.6 Keenam, berdasarkan asas hukum pidana internasional yakni asas civitas
maxima secara tegas menyatakan bahwa hanya ada satu sistem hukum universal
yang dianut oleh semua bangsa di dunia dan harus dihormati serta dilaksanakan.
2.4 Hal Yang Diatur Dalam Kerjasama UNCAC (United Nations Convention
Againts Coruption) Dengan Indonesia
5
e. Adanya kode etik yang ditujukan bagi pelayan publik (pegawai negeri)
dan mereka harus tunduk pada kode etik;
2.4.2 Kriminalisasi
Hal penting lain yang diatur dalam konvensi adalah mengenai kewajiban
negara untuk mengkriminalisasi berbagai perbuatan yang dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana korupsi. Perbuatan yang dikriminalisasi tidak terbatas pada
tindak pidana penyuapan dan penggelapan dana publik, tetapi juga dalam bidang
perdagangan termasuk penyembunyian dan pencucian uang hasil korupsi.
6
2.4.4 Pengembalian aset-aset negara
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas terdapat hal-hal penting yang perlu
diperhatikan dalam kerjasama internasioal anatara Indonesia dengan UNCAC yang
pertama ialah masalah pencegahan, yang kedua kriminalitas, yang ketiga kerjasama
internasional dan yang keempat adalah pengembalian aset-aset negara.
3.2 Rekomendasi
3.2.1 Kepada para pembaca diharapkan setelah membaca makalah ini dapat
menambah wawasan tentang konsep kerjasama internasional dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia dengan UNCAC (United Nations Convention
Againts Coruption).
3.2.2 Kepada Dosen diharapkan setelah membaca makalah ini dapat membuat
pembaruan dan melengkapi hal-hal yang kurang dalam makalah ini.
7
3.2.3 Kepada Mahasiswa Keperawatan diharapkan dapat lebih aktif mencari tahu
lebih dalam tentang bagaimana konsep kerjasama internasional dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia dengan UNCAC (United Nations Convention
Againts Coruption).
DAFTAR PUSTAKA
8
9