ANTI KORUPSI
Disusun oleh:
Kelompok 5
FAKULTAS HUKUM
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kita nikmat kesehatan, kekuatan, kecerdasan, serta umur yang panjang
bagi kita semua. Tak lupa pula sholawat serta salam kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap-
gulita menuju alam yang terang-benderang seperti sekarang ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah juga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Peran
Lembaga Internasional Dalam Gerakan Anti Korupsi”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari bapak Guntur Rambey, S.H,.M.H. pada mata kuliah
Pendidikan Anti Korupsi di Universitas Muhammdiyah Sumatera Utara.
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 7
PENUTUP..................................................................................................................................... 20
A. LATAR BELAKANG
Korupsi telah menjadi isu internasional yang harus diberantas. Untuk mencegah
dan mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh korupsi, maka tidak hanya tanggung
jawab suatu negara, tetapi lebih dari itu, dibutuhkan komitmen masyarakat
internasional untuk saling bekerjasama dalam mencegah dan memberantasnya. Dalam
konteks internasional untuk melawan tindakan korupsi tersebut, mayoritas negara telah
bersepakat untuk mengadakan kerjasama internasional, Masalah korupsi ada di hampir
semua negara, namun yang paling banyak terjadi adalah di negara sedang berkembang.
Memasuki abad ke-21, perhatian dan keprihatinan komunitas internasional terhadap
masalah korupsi yang menimpa berbagai negara berkembang menjadi semakin
menguat. Masyarakat antarbangsa yang berhimpun dalam The United Nations
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) sangat menyadari, betapa pentingnya usaha bersama
untuk memecahkan masalah korupsi, serta menemukan langkah-langkah kongkret
dalam upaya penanggulangannya.
B. RUMUSAN MASALAH
(Meyakini bahwa korupsi tidak lagi merupakan masalah lokal, melainkan suatu
fenomena transnasional yang mempengaruhi seluruh system masyarakat dan
perekonomian, yang menyebabkan kerjasama internasional menjadi sangat
penting dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi)
Dalam Kongres PBB ke-10 yang diadakan di Vienna (Austria) pada tahun
2000, isu mengenai Korupsi menjadi topik pembahasan yang utama. Dalam
introduksi di bawah tema International Cooperation in Combating Transnational
Crime: New Challenges in the Twenty-first Century dinyatakan bahwa tema
korupsi telah lama menjadi prioritas pembahasan. Dalam resolusi 54/128 of 17
December 1999, di bawah judul “Action against Corruption”, Majelis Umum PBB
menegaskan perlunya pengembangan strategi global melawan korupsi dan
mengundang negara-negara anggota PBB untuk melakukan review terhadap
seluruh kebijakan serta peraturan perundang-undangan domestik masing-masing
negara untuk mencegah dan melakukan kontrol terhadap korupsi.
Setelah tahun 1997, tingkat korupsi menjadi salah satu pertimbangan atau
prakondisi dari bank dunia (baik World Bank maupun IMF) memberikan
pinjaman untuk negara-negara berkembang. Untuk keperluan ini, World Bank
Institute mengembangkan Anti-Corruption Core, Program yang bertujuan untuk
menanamkan awareness mengenai korupsi dan pelibatan masyarakat sipil untuk
pemberantasan korupsi, termasuk menyediakan sarana bagi negara-negara
berkembang untuk mengembangkan rencana aksi nasional untuk memberantas
korupsi. Bank Dunia mengatakan bahwa pendekatan untuk melaksanakan
program anti-korupsi dibedakan menjadi 2 pendekatan yaitu: Pendekatan dari
bawah ke atas (Bottom-up approach) dan pendekatan dari atas ke bawah (Top-
down approach).
b) TIRI
A. KESIMPULAN
B. SARAN