William G. Sumner
Ramlan Surbakti
JENIS ETNOSENTRIS:
1. Etnosentris Infleksibel
Suatu sikap yang bersifatsubyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku
oranglain,
2. Etnosentris Fleksibel
Suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku individu lain tidak hanya
berdasarkan sudutpandang budaya sendiri tetapijuga sudut pandang budaya lain.
Dampak negatif:
Dampak positif:
Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional
dijadikan dasar dalam menyelesaikan segala permasalahan kebangsaan.
Pancasila bersifat mudah dipahami &harus dikembalikan tidak hanya sebagai
dasar negara, tetapi sebagai falsafah hidup bangsa yangmempersatukan arah
perjalanan bangsa Indonesia. Pancasila juga mampu mengingatkan bahwa
keberagaman dan kerukunan adalah takdir bangsa Indonesia.
Pembukaan UUD 1945, terwujudnya Negara Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu, adil, dan makmur. Segenap elemen bangsa bersikap tegas
sesuai prosedur hukum kepada parapihak yang sengaja ingin merusak dan
memecah-belah bangsa.
Elemen bangsa meredam nafsu distingsi (mendorong seseorang menjadi lebih
dari yang lain) untuk menghindari konflik etnis. Dapat menjadi landasan
mendorong suatu etnis merasa memiliki berbagaikelebihan dari etnis lain. Perilaku
ini tidak menjadikan peka dengan berbagai kekurangannya sendiri.
Kesadaran/edukasi antara masyarakat mengenai wawasan kebangsaan dan
kesadaran nasional. Melalui kegiatan formal, non-formal, maupun in-formal.
Menjadikan masyarakat memiliki jiwanasionalisme, partriotisme, dan kesadaran
sebagai bangsa yang multikultural, Bhinneka Tunggal Ikatidak hanya sebagai
semboyan.
Selalu mengingat & memperkuat cita-cita persatuan bangsa merupakan hal utama
sebagai landasanmenghadapi ideologi transnasional dalam bentuk apapun yang
bertentangan dengan Pancasila &kebhinekaan tunggal ika bangsa Indonesia.
2.
IoT diterjemahkan sebagai internet untuk segala, sebagai aktivitas antara
manusia dan benda (things), benda dengan benda seperti sensor dengan
sensor, robot platform, cloud yang terhubungmelalui protocol komunikasi, standar
untuk saling mengirimkan atau menerima informasi sehingga memungkinkan
proses kerja tertentu menjadi lebih efisien.
Dengan adanya IoT terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat yang
signifikan diantaranya semua kegiatan apapun bisa diakses melalui internet.
Salah satunya berbelanja yang biasa pada waktu dulu dilakukan dipasar atau di
mall sekarang bisa langsung diakses melalui internet. Membaca beritapun yang
biasa dengan membeli koran berita dipagi hari sekarang bisa dan dapat dengan
mudah dilihat di internet.
Pada era IoT , melalui media massa dan medsos menciptakan disrupsi pada
kebhinekaan, khususnya dengan maraknya beritabohong (hoaks), ujaran
kebencian, intoleransi, mengatasnamakan mayoritanisme pluralis memelalui
kebebasan berbicara pada iklim demokrasi. Sebaliknya melalui disrupsi terdapat
penyampaian informasi yang positif dalam toleransi dan keberagaman sebagai
rangkaian penguatan landasan kebhinekaan dengan lebih cepat dan efisien pada
era IoT.