Anda di halaman 1dari 5

Nama Amin Zendrato

Nim 043868445

Mata kuliah Ilmu sosial budaya dasar

Tugas 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum dan
berikan contoh yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda!

2. Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan negara
kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap etnosentrisme,
prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat
menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan contoh kasus untuk memperjelas
jawaban Anda!

3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat akan tetapi hal itu berbanding
terbalik dengan kondisi moral manusia, cukup banyak terjadi krisis moral di Era sekarang.
Menurut anda, apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan kualitas peradaban manusia
secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan berikan contoh kasus untuk
memperjelas jawaban anda!
Jawaban

1. Secara sederhana, banyak para pakar pendidikan memaknai pendidikan umum sebagai
pendidikan nilai. Namun ada juga yang memaknai bahwa pendidikan umum merupakan
pendidikan kepribadian, pendidikan karakter dan pendidikan kewarganegaraan.

Jadi pendidikan, secara sederhana didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
secarasadar dan terencana untuk membentuk dan mengembangkan potensi
diriseseorang/sekelompok orang (peserta didik) untuk memiliki kekuatan
spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keerampilanyang diperlukan diri sendiri, masyarakat bangsa, dan negaranya. Maka
demikian,pendidikan diarahkan untuk mampu menghasilkan manusia yang unggul
secaraintelektual, anggun secara moral, kompeten, dan menguasai iptek, serta
memilikikomitmen tinggi untuk berbagai peran sosial.

Pendidikan umum merupakan pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan


danpeningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan
padatingkat-tingkat akhir masa pendidikan.Pendidikan nilai/akademik merupakan pendidikan
tinggi yang diarahkan terutama padapenugasan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi, dan atau seni tertentu(pendidikan sarjana dan pasca sarjana).

Pendidikan nilai itu sendiri mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma dan moral.
Dalam hal tersebut, nilai merupakan gagasan atau konsep yang dipandang penting dalamhidup
dan dipandang sebagai pedoman hidup. Nilai juga berhubungan erat
dengankehidupan manusia dalam memberikan makna terhadap sesuatu dalam
kehidupannya,seperti permaknaan atas segala sesuatu yang dianggap baik atau tidak baik,
berguna atautidak berguna, penting atau tidak penting, dan benar atau tidak benar. Maka
demikian, pendidikan nilai merupakan isi dari pendidikan umum dan dengan kata lain
pendidikan nilai merupakan bagian dari tujuan pendidikan umum.

Dan menurut saya contoh Pendidikan nilai dalam pendidikan umum ini dengan situasi yang
terjadi di lingkungan sekitar saya ialah :

• bersahabat dan berkomunikatif. Ketika kita aktif melakukan hal tersebut maka kita dapat
melakukan dan membentuk suasana sekitar kita (misalnya pada suasana sekolah kita) sehingga
terjadinya kemudahan interaksi antar sesama teman sekolah, guru, dan masyarakat dengan
bahasa yang santun dan saling menghormati. Sehingga hal tersebut juga nantinya akan berwujud
dengan nampaknya nilai pendidikan pada pendidikan umum.

Sumber referensi : BMP MKDU4109 Ilmu sosial budaya dasar modul 1/Hal 1.15-1.19
2. Masyarakat Indonesia telah paham sekali akan kaya suku serta budaya yang dimiliki negeri
ini. Beraneka macam bahasa serta norma adat istiadat yang beragam sesuai dengan
kebudayaannya. Selama proses berbudaya ternyata tidak hanya membentuk keselarasan, tetapi
juga terdapat permasalahan kebudayaan yang menjadikan perbedaan dan pertentangan
tertentu itu terjadi. Perbedaan relevansi ini terbilang pada sifat karakter manusia, di
sisi lain terdapat persamaan kepentingan juga. Dengan demikian, kita mengetahui persoalan
budaya globaldan berbagai permasalahan yang terlihat dari penyebarannya. Berikut tiga persepsi
yang perlu kita ketahui sebagai asal mula permasalahan budaya di Indonesia.

a) Etnosentrisme

Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budaya orang lain darikacamata
budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik sosial. Etnosentrisme yang
tidak berlebihan sebenarnya diperlukan memperkuat ikatan individu dengan budayanya.
Namun demekian, etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong kesalahpahaman dan
konflik yang menimbulkan permasalahan. Etnosentrisme dapat diartikan sebagai fanatisme suku
bangsa.

Faktor penyebab muculnya etnosentrisme di Indonesia

• Budaya Politik, Faktor yang mendasar yang menjadi penyebab akan munculnya
etnosentrisme ini adalah budaya politik dari masyarakat yangcendrung tradisional serta tidak
rasionalis. Budaya politik subjektif ikatan emosional serta ikatan-ikatan primordial yang masin

cendrung menguasai masyarakat yang ada di Indonesia. Masyarakat terlibat didalam


dunia politik yaitu kepentingan mereka yang sangat mementingkan suku, etnis, agama dll.

• Pluralitas Bangsa Indonesia, Faktor yang lain, penyebab munculnya masalah


etnosentrisme ialah pluralitas Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang terdiri
dari berbagai suku, agama, ras serta golongan. Pluralitas masyarakat Indonesia tersebut
tentu melahirkan berbagai persoalan. Pada tiap-tiap suku, agama, ras serta golongan berusaha
untuk dapat memperoleh kekuasaan serta juga menguasai yang lain. Masalah
kepentingan inilah yang faktornya banyak memunculkan persoalan-persoalanpada tiap-tiap
daerah.

Contoh kasus etnosentrisme ini ialah :

Stereotip yang terbangun tentang suku Madura dalam periode saat hidup berdampingan, serta
dominasi suku Madura sebagai kelompok pendatang terhadap suku Melayu yang menjadi
penduduk asli. Disamping itu dalam konflik antar etnis Melayu dan etnis Madura terdapat
perbedaan budaya yang mendasarinya. Hal ini menimbulkan perkembangan superioritas
kelompok dan inferioritas kelompok lain yang dikenal dengan istilahetnosentrisme.
Etnosentrime kedua suku tersebut sangat mungkin terjadi melalui proses identifikasi sosial pada
masa enkulturasi dan sosialisasi dari masing-masing kelompok etnis.

b) prejudis

Prejudice didefiniskan Dion (2003:507) sebagai biased and usually negativeattitudes


toward social groups and their members. Bias dan sikap yang selalunegatif terhadap
suatu kelompok sosial dan nggotanya. Sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok
karena asumsi tentang perilaku, nilai, dan kebiasaan-kebiasaan kelompok tersebut. Sikap
prejudis umumnya didukung oleh kepemilikan stereotipe dapat memunculkan kesalahpahaman
dan konflik. Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat persepsi buruk karena
tingkah laku tanpa memikirkan latarbelakang dan budaya yang ada di kelompok lain.
Prasangka dalam kaitan denganhubungan antar etnik, dilatar belakangi paling tidak tiga faktor,
yakni: pertama keluarga, kedua lingkungan dan ketiga ialah pengalaman hidup.

Dalam budaya Indonesia terdapat beberapa sumber persoalan prejudis sehingga memunculkan
timbulnya pertentangan adat, suku, dan ras tertentu. Hal ini dapat kita lihat dari tingkah laku dari
suatu kehidupan kelompok budaya tersebut.

Misalnya : Orang Nias itu sabar, Orang Batak itu kasar, Orang Jawa itu halus tapi suka men-
dendam, Orang Padang itu pelit, Orang Papua itu jorok.

c) Diskriminasi

Kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan anggotanya.Diskriminasi
bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam satu negara,atau sesuatu yang
dipraktikan masyarakat. Diskriminasi dapat menyerang ras danetnis mana saja karena sangat
sulit menyatukan kelompok kelompok yang berbeda.Oleh karena itu sebagai manusia
sangat penting memahami dan menerima perbedaan. Baik itu perbedaan ras, asal usul atau
tempat tinggal, agama dan sebagainya.

Dan pada negara kita di Indonesia ini tindakan-tindakan diskriminasi ini sudah berlangsung lama
terjadi pada setiap daerah. Contohnya seperti yang terjadi di Lampung Selatan ada kasus
kekerasan yang telah mengakibatkan empat belas orang meninggal dunia dan seribuh tujuh ratus
lebih mengungsi. Selain diskriminasi agama didalamnya mencakup kekerasan dan diskriminasi
etnis.

Sumber referensi : BMP MKDU4109 modul 2/Hal 2.4-2.10


3. Menurut saya, globalisai sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi
semua bangsa dan masyarakat internasional. globalisasi yang kita rasakan saat ini, memang
makin jelas pengaruhnya karena didukung kemajuan teknologi yang semakin pesat,
khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi. Dalam era globalisasi, kemajuan
teknologi berlangsung sangat cepat sehingga kadangkala manusia tidak sempat untuk beradaptasi
dengan kemajuan tersebut. Akibatnya terjadi anomi dalam masyarakat karena mereka tidak
mempunyai pegangan hidup yang jelas. Masyarakat yang tidak mampu menguasai
teknologi akan mengalami cultural lag dan akan terancam eksistensinya Efek
globalisai bagi Indonesia, Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara
indonesia. Globalisasi telah memberi pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif, sehingga pada setiap bidang kehidupan manusia
dapat melakukan aktivitas dengan cepat dan efektif.

Dalam menghadapi globalisasi ini, masyarakat memberikan respon atau tanggapan yang dapat
kita lihat, Sebagai masyarakat yang memberikan respon positif globalisasi, karena dianggap
sebagai resolusi baru untuk perbaikan nasib umat manusia. Ada juga yang
menanggapi sebagai masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk
baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional di bidang
politik, ekonomi, dan budaya. Sebagian yang lain juga tetap menerima globalisasi
sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi.

Melihat dari respon atau tanggapan di atas saya menyimpulkan bahwa, kemajuan
teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari.
Tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluargadan juga
masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang semakin dahsyat ini tidak sampai menggeser jati
diri kita sebagai manusia yang memiliki norma dan juga nilai-nilai pekerti yang luhur. Dengan
demikian, saya beranggapan bahwa kemajuan teknologi pada era ini mampu sebanding dengan
kualitas terhadap peradaban manusia masa kini.

Contohnya :

Pada era saat ini meningkatnya penggunaan gadget atau alat-alat yang dapat
dengan mudah terkoneksi dengan internet menjadi bukti bahwa perkembangan media teknologi
terutama teknologi komunikasi, mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, hal
menunjukkan kemajuan teknologi padaasa kini tidak dapat di hindari.

Sumber referensi :BMP MKDU4109 modul 3/peradaban/Hal 3.4-3.16. business-


law.binus.ac.id/kolerasi-peradaban-manusia-dan-teknolgi/

Anda mungkin juga menyukai