Anda di halaman 1dari 2

Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan

negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap
etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis,
dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan
contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda!

Masyarakat Indonesia telah memahami sekali akan kaya suku serta budaya yang
dimiliki negeri ini. Beraneka macam bahasa serta norma adat istiadat yang beragam
sesuai dengan kebudayaannya. Selama proses berbudaya ternyata tidak hanya membentuk
keselarasan, tetapi juga terdapat permasalahan kebudayaan yang menjadikan perbedaan
dan pertentangan tertentu itu terjadi.
Perbedaan relevansi ini terbilang pada sifat karakter manusia, di sisi lain terdapat
persamaan kepentingan juga. Dengan demikian, kita mengetahui persoalan budaya global
dan berbagai permasalahan yang terlihat dari penyebarannya. Berikut tiga persepsi yang
perlu kita ketahui sebagai asal mula permasalahan budaya di Indonesia.

a) Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budaya orang lain dari
kacamata budaya sendiri akibatnya dapat memunculkan sebuah konflik sosial.
Etnosentrisme yang tidak berlebihan sebenarnya diperlukan memperkuat ikatan individu
dengan budayanya. Namun demikian, etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong
kesalahpahaman dan konflik yang menimbulkan permasalahan. Etnosentrisme dapat
diartikan sebagai fanatisme suku bangsa.
Faktor penyebab muculnya etnosentrisme di Indonesia

Budaya Politik, Faktor yang mendasar yang menjadi penyebab akan munculnya
etnosentrisme ini adalah budaya politik dari masyarakat yang cenderung
tradisional serta tidak rasionalis.

Pluralitas Bangsa Indonesia, Faktor yang lain, penyebab munculnya masalah


etnosentrisme ialah pluralitas Bangsa Indonesia.
Contoh kasus etnosentrisme:
Stereotip yang terbangun tentang suku Madura dalam periode saat hidup

berdampingan, serta dominasi suku Madura sebagai kelompok pendatang terhadap


suku Melayu yang menjadi penduduk asli. Disamping itu dalam konflik antar etnis
Melayu dan etnis Madura terdapat perbedaan budaya yang mendasarinya. Hal ini
menimbulkan perkembangan superioritas kelompok dan inferioritas kelompok
lain yang dikenal dengan istilah
etnosentrisme. Etnosentrime kedua suku tersebut sangat mungkin terjadi melalui
proses identifikasi sosial pada masa enkulturasi dan sosialisasi dari masingmasing
kelompok etnis.

b) Prejudis
Prejudice didefiniskan Dion (2003:507) sebagai ―biased and usually negative
attitudes toward social groups and their members. Bias dan sikap yang selalu negatif terhadap
suatu kelompok sosial dan nggotanya. Sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok
karena asumsi tentang perilaku, nilai, dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap prejudis
umumnya didukung oleh kepemilikan stereotipe dapat memunculkan kesalahpahaman dan
konflik. Biasanya ditandai dengan kurangnya melihat persepsi buruk karena tingkah laku
tanpa memikirkan latar belakang dan budaya yang ada di kelompok lain. Prasangka dalam
kaitan dengan hubungan antar etnik, dilatar belakangi paling tidak tiga faktor, yakni: pertama,
keluarga, kedua, lingkungan dan ketiga pengalaman hidup

c) Diskriminasi
Kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan anggotanya.
Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam satu negara, atau
sesuatu yang dipraktikan masyarakat. Diskriminasi dapat menyerang ras dan etnis mana saja
karena sangat sulit menyatukan kelompok kelompok yang berbeda. Oleh karena itu sebagai
manusia sangat penting memahami dan menerima perbedaan. Baik itu perbedaan warna kulit,
asal tempat tinggal, agama, dll.

3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat akan tetapi hal itu
berbanding terbalik dengan kondisi moral manusia, cukup banyak terjadi krisis moral
di Era sekarang. Menurut anda, apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan
kualitas peradaban manusia secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan
berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban anda!
Globalisai sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua
bangsa dan masyarakat internasional. globalisasi yang kita rasakan saat ini, memang
makin jelas pengaruhnya karena didukung kemajuan teknologi yang semakin pesat,
khususnya dalam bidang komunikasi dan informasi. Dalam era globalisasi,
kemajuan teknologi berlangsung sangat cepat sehingga kadangkala manusia tidak
sempat untuk beradaptasi dengan kemajuan tersebut. Akibatnya terjadi anomi dalam
masyarakat karena mereka tidak mempunyai pegangan hidup yang jelas. Masyarakat
yang tidak mampu menguasai teknologi akan mengalami cultural lag dan akan
terancam eksistensinya Efek globalisai bagi Indonesia Globalisasi telah melanda
kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia. Globalisasi telah memberi pengaruh
besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

Dalam menghadapi globalisasi ini, masyarakat memberikan respon atau tanggapan


yang dapat kita lihat, Sebagai masyarakat yang memberikan respon positif globalisasi,
karena dianggap sebagai resolusi baru untuk perbaikan nasib umat manusia. Ada juga
yang menanggapi sebagai masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap
sebagai bentuk baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat
trannasional dibidang politik, ekonomi, dan budaya. Sebagian yang lain juga tetap
menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi.
Contoh kasus: Pada era saat ini meningkatnya penggunaan gadget atau alat-alat yang
dapat dengan mudah terkoneksi dengan internet menjadi bukti bahwa perkembangan
media teknologi terutama teknologi komunikasi, mengalami peningkatan dari waktu ke
waktu, hal ini menunjukan kemajuan teknologi pada masa kini tidak dapat di hindari.

Referensi:
Buku Materi Pokok MKDU4109

Anda mungkin juga menyukai