Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Perilaku Remaja

Putri Shintia Joice Bolu. Muhamad Ali Sodik


IIK STRADA INDONESIA
punk.putri13@gmail , alisodik2012@gmail.com

Abstrak
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Latar Belakang

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah
Darajat (1990: 23) adalah: “Masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikologinya.

Kasus / Masalah

Masa remaja merupakan masa peralihan yang sangat rentan terhadap pengaruh budaya asing atau
budaya luar. Sifatnya yang rentan ini juga tidak terlepas dari pengaruh faktor – faktor atau hal – hal
yang menyebabkan perubahan perilaku terhadap remaja ini terjadi. Apa saja faktor penyebabnya ?
Apa dampak yang ditimbulkan dari faktor tersebut ? Bagaimana cara mengatasinya ?

Tinjauan Pustaka

Sebatas pengetahuan penulis, bahwa pembahasan tentang pengaruh budaya asing terhadap
perilaku remaja ini sudah banyak dibahas oleh banyak orang. Penulis hanya menjabarkan lebih luas
lagi terkait apa yang diketahui tentang materi ini.

Pembahasan

Ada beberapa penyebab masuknya budaya asing dan pengaruhnya terhadap perilaku atau gaya
hidup remaja yaitu sebagai berikut.

A. Faktor – Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a. Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan
unsur kebudayaan yang baru. Bertambah atau berkurangnya penduduk Dengan bertambahnya
penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau
adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat
terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan kedaerah lain
menyebabkan kekosongan.

b. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar
mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara
tersebut.

c. Pertentangan masyarakat Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat


menyebabkan perubahan sosial.

d. Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru
gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex
bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul
kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak
dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa
norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang
melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan
“kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh
warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-
bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.

e. Penyalahgunaan teknologi Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang
salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini
internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal
penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak
benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini
membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi hal berikut:

a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir Perubahan sosial yang terjadi karena
kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.

b. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan. D. Perkembangan
Kebudayaan Asing di Indonesia Budaya Indonesia Telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan
dalam waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat perdagangan
internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India dan Cina
memberi pengaruh besar terhadap kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara
dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain dari pengaruh budaya
asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses
akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan teknologi modern
mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar
kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin modern. Hal ini
jelas mengikis perilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri
khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan
situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang
menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara
perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya moden dalam bentuk
pergaulan masyarakat. Pada awalnya pintu masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui
kegiatan penjajahan para orang asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah
dan menjajah pada umunya tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri
kebudayaan Indonesia.

B.Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan
kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Terdapat tiga faktor yang
dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain: 1. Tekanan kerja dalam masyarakat 2.
Keefektifan komunikasi 3. Perubahan lingkungan alam. Perubahan budaya juga dapat timbul akibat
timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.

C.Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya krisis globalisasi yang
meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya
goncangan budaya (culture shock), yaitu: suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu
menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di
lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era
globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Pengaruh Budaya
Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki ragam Budaya yang berbeda-
beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini
kebudayaan Indonesia kini semakin memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin
berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan
asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan
mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia.
Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari
luar, dan mereka juga suka meniru. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri
terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti
perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya.
Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan
kebudayaan negaranya sendiri. Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa
saja, misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat tekhnologi
lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka terbiasa dengan
kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara otomatis, hal itu dapat
menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka
sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti. Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup
seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton
film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan
akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual, hamil
diluar nikah, dan tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar,
sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa
memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat merugikan
dan meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping budaya asing membawa
pengaruh negatif terhadap moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal yang
positif dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing, yaitu: kegigihan,
kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang menjadikan mereka maju dalam
bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi
perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita
bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang.

D.Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya untuk
membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama
pemerintah dan tokoh- tokoh masyarakat seperti, para ulama, budayawan, dan keterlibatan orang
tua di rumah.

1. Peranan Pemerintah Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui


penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di
setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan
kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se- minggu
saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan
prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang
studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan
pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah
menata ulang sistem pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang studi. Mengenai
pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang studi
agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran
umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya.
Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan
langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau
pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh- tokoh
pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing
yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus
menyebarkan kebuadayaannya.
2. Peranan Tokoh Agama dan Budaya Peranan para ulama dan budayawan melalui program
kerja organisasi keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal
masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan
para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti
Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan
remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan para
budayawan dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang program
kerja yang diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya
hura-hura yang datang dari budaya asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal
oleh para tokoh agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat
diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan
terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar
maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya
kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat
sebagai pelaku sosial.
3. Peranan orang tua dan keluarga Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak
waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab
terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan
keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga
terutama anak- anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak
membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak
diantara porsi yang lainnya. Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi
anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung
mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada
masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga
mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku,
sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat. Selain itu, terdapat
beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh
asing yang sifatnya negatif, diantaranya:
1. Bersikap Kritis dan Teliti Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti
terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal
ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu
yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti
apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar
norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2. Berilmu Pengetahuan Luas (IPTEK) Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah
mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui
keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini
sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini
untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang
menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui
fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan
menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui
terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
3. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia Pengaruh budaya asing yang
masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita
menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan
disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka
umum. Kita sering menyaksikan film- film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di
muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan.
Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil
bermabuk- mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai
jika kita terapkan di Indonesia. Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat
kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya
pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi
adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk
untuk dilakukan.
4. Tanamkan “Aku Cinta Indonesia” Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang
ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang
baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah
terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
5.Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Seperti telah kita bahas bahwa agama
merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu
yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi
kelangsungan umatnya. Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang
baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya,
keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia
yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa
dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh
negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih
ataupun apa saja.

Kesimpulan

Pengaruh negative dari budaya asing sangat mudah diserap remaja yang diantaranya, gaya hidup
glamor yang menimbulkan kesejangan, kriminalitas, dan kenakalan remaja. Untuk menanggulangi
pengaruh budaya asing terhadap remaja maka perlu ditanamkan kecintaan akan budaya sendiri
sejak dini, membangun komunikasi efektif antara orangtua dan anak, serta kebijakan pemerintah
juga sangat perlu dalam menyaring budaya asing yang bersifat negative.

Daftar Pustaka

Sodik, MA (2014). Sikap Pencegahan Aborsi Ditinjau Dari Pengetahuan Tentang Bahaya Dan Resiko
Kesehatan … stikesstrada. ac. id/wpcontent/uploads/2015/02/9-SIKAP- SIKAPPENCEGAHAN-ABORSI.
pdf … Sodik, MA, & Nzilibili, SMM (2017) …

Sodik, M. A. (2018, September). Analysis of Improved Attitude of Youth in HIV/AIDS Prevention


through the Provision of Health Education with Peer Education. In The 2nd Joint International
Conferences (Vol. 2, No.2, pp. 495-502).

Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Di Lahan Praktik.

Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Di Lahan Praktik.

Anda mungkin juga menyukai