Abstrak
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Latar Belakang
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental,
emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah
Darajat (1990: 23) adalah: “Masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikologinya.
Kasus / Masalah
Masa remaja merupakan masa peralihan yang sangat rentan terhadap pengaruh budaya asing atau
budaya luar. Sifatnya yang rentan ini juga tidak terlepas dari pengaruh faktor – faktor atau hal – hal
yang menyebabkan perubahan perilaku terhadap remaja ini terjadi. Apa saja faktor penyebabnya ?
Apa dampak yang ditimbulkan dari faktor tersebut ? Bagaimana cara mengatasinya ?
Tinjauan Pustaka
Sebatas pengetahuan penulis, bahwa pembahasan tentang pengaruh budaya asing terhadap
perilaku remaja ini sudah banyak dibahas oleh banyak orang. Penulis hanya menjabarkan lebih luas
lagi terkait apa yang diketahui tentang materi ini.
Pembahasan
Ada beberapa penyebab masuknya budaya asing dan pengaruhnya terhadap perilaku atau gaya
hidup remaja yaitu sebagai berikut.
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal berikut:
a. Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk penemuan
unsur kebudayaan yang baru. Bertambah atau berkurangnya penduduk Dengan bertambahnya
penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau
adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat
terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan kedaerah lain
menyebabkan kekosongan.
b. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan besar
mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami negara
tersebut.
d. Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru
gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex
bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul
kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak
dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa
norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang
melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan
“kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh
warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-
bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
e. Penyalahgunaan teknologi Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang
salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini
internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal
penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak
benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini
membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir Perubahan sosial yang terjadi karena
kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
b. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan. D. Perkembangan
Kebudayaan Asing di Indonesia Budaya Indonesia Telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan
dalam waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat perdagangan
internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya menyebabkan budaya India dan Cina
memberi pengaruh besar terhadap kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara
dua budaya tersebut maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain dari pengaruh budaya
asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses
akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Dengan kemajuan teknologi modern
mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar
kehidupan manusia di Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin modern. Hal ini
jelas mengikis perilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri
khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan
situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang
menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara
perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya moden dalam bentuk
pergaulan masyarakat. Pada awalnya pintu masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui
kegiatan penjajahan para orang asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah
dan menjajah pada umunya tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri
kebudayaan Indonesia.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan
kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Terdapat tiga faktor yang
dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain: 1. Tekanan kerja dalam masyarakat 2.
Keefektifan komunikasi 3. Perubahan lingkungan alam. Perubahan budaya juga dapat timbul akibat
timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya krisis globalisasi yang
meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya
goncangan budaya (culture shock), yaitu: suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu
menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di
lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era
globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Pengaruh Budaya
Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki ragam Budaya yang berbeda-
beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini
kebudayaan Indonesia kini semakin memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin
berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan
asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan
mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia.
Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari
luar, dan mereka juga suka meniru. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri
terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti
perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya.
Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan
kebudayaan negaranya sendiri. Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa
saja, misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat tekhnologi
lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka terbiasa dengan
kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara otomatis, hal itu dapat
menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka
sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti. Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup
seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton
film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan
akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual, hamil
diluar nikah, dan tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar,
sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa
memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat merugikan
dan meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping budaya asing membawa
pengaruh negatif terhadap moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal yang
positif dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing, yaitu: kegigihan,
kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang menjadikan mereka maju dalam
bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi
perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita
bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang.
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya untuk
membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama
pemerintah dan tokoh- tokoh masyarakat seperti, para ulama, budayawan, dan keterlibatan orang
tua di rumah.
Kesimpulan
Pengaruh negative dari budaya asing sangat mudah diserap remaja yang diantaranya, gaya hidup
glamor yang menimbulkan kesejangan, kriminalitas, dan kenakalan remaja. Untuk menanggulangi
pengaruh budaya asing terhadap remaja maka perlu ditanamkan kecintaan akan budaya sendiri
sejak dini, membangun komunikasi efektif antara orangtua dan anak, serta kebijakan pemerintah
juga sangat perlu dalam menyaring budaya asing yang bersifat negative.
Daftar Pustaka
Sodik, MA (2014). Sikap Pencegahan Aborsi Ditinjau Dari Pengetahuan Tentang Bahaya Dan Resiko
Kesehatan … stikesstrada. ac. id/wpcontent/uploads/2015/02/9-SIKAP- SIKAPPENCEGAHAN-ABORSI.
pdf … Sodik, MA, & Nzilibili, SMM (2017) …
Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Di Lahan Praktik.
Attoriq, S., & Sodik, M. A. (2018). Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Di Lahan Praktik.