Anda di halaman 1dari 7

Rendahnya Kesadaran Generasi Muda Akan

Budaya Daerah dan Budaya Nasional

Kelompok 2
1.Moch Rizki Fais Ramadhan
2.Julita
3.Rizky Muhammad Padilah
4.Mohamad Faridz Riza Ramadani

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas segala hadirat Allah Swt. Berkat rahmat dan karunia yang
diberikan dapat membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang berjudul ” Banyaknya Renaja
yang Lebih Senang Terhadap Budaya Barat Dibandingkan dengan Budaya Nasional”.
Dan Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan saran untuk kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa karya tulis yang di buat ini masih belum cukup untuk dikatakan
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun guna
kesempurnaan karya tulis ini menjadi lebih baik. Dan akhirnya, kami berharap karya tulis ini
akan bermanfaat bagi kami sendiri dan tentunya bagi yang membutuhkannya.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab II Pembahasan
A. Definisi Budaya dan Kebudayaan
B. Definisi Remaja
C. Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
D. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
E. Upaya untuk Meminimalisir Dampak Negatif Budaya Asing
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat
kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau.
Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Perbedaan yang terjadi dalam
kebudayaan Indonesia dikarenakan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain
yang ikut bercampur di dalamnya. Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi sekarang amatlah
pesat karena penemuan-penemuan baru di segala bidang.

Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi sekarang amatlah pesat karena penemuan-
penemuan baru di segala bidang. Selain penemuan-penemuan baru tersebut yang telah membudaya, di
era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di kalangan remaja, para remaja cenderung meniru
kebudayaan barat. Salah satu contohnya adalah kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita saksikan
baik di media elektronik, cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan mode yang telah
menjadi budaya masyarakat kita khusus kalangan remaja.
Dari perilaku dan gaya kebudayaan barat ditiru karena dianggap lebih maju dan modern. Para remaja
merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai
ajaran agama dan budayanya.

kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh budaya Asing
yang masuk ke Negara kita. Moral generasi bangsa menjadi rusak, Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa
peduli terhadap masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Faktor-faktor penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia
b. Dampak positif dan negatif akibat masuknya budaya asing ke Indonesia khususnya dikalangan remaja
c. Upaya untuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi di kalangan remaja Indonesia

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia


b. Mengetahui dampak positif dan negatif akibat masuknya budaya asing ke Indonesia khususnya
dikalangan remaja
c. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi di kalangan
remaja Indonesia
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
a. Memberikan informasi kepada para remaja, tentang dampak masuknya kebudayaan Asing di
Indonesia.
b. Menyadarkan para remaja akan bahaya yang mengancam negri kita dari dalam maupun luar.
c. Mengetahui cara penanggulangan dari masalah krisis budaya
d. Memberikan gambaran kepada para remaja tentang pengaruh masuknya kebudayaan Asing di
Indonesia.

Bab II
Pembahasan

A. Definisi Budaya dan Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. 

B. Definisi Remaja

Remaja berasal dari kata latin ‘Adolensence’ yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah itu
memiliki arti yang lebih luas lagi yang mencakup tentang kematangan mental, emosional sosial dan juga
fisik (Hurlock, 1992). Remaja adalah sekelompok manusia yang tidak mau dianggap anak-anak, tetapi
belum mampu menempati dunia dewasa. Mereka berada pada jenjang tengah, tidak disebut anak kecil
lagi namun belum disebut orang dewasa. Intinya sedang dalam perjalanan menuju kedewasaan. Pada
umumnya remaja berusia sekitar 13-21 tahun. Remaja merasa bahwa mereka sudah cukup dewasa
dalam mengambil keputusan sendiri dan segala sesuatu sendiri. Mereka memulai berkhayal tentang
masa depannya

C. Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia


Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah memasuki era globalisasi. Kemajuan
teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi telah menyebabkan masuknya pengaruh budaya dari
seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia. Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran
tertentu, seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga perdagangan dan industri
internasional, serta lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Saluran-saluran globalisasi, antara lain sebagai berikut.

a. Media Massa
Arus globalisasi diperoleh melalui media komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar,
film, dan internet. Globalisasi melalui media massa telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa
batas. Melalui media massa, seperti televisi yang disiarkan dalam jaringan satelit, peristiwa bencana
Tsunami di Aceh pada tahun 2004 dapat diketahui di seluruh dunia. Demikain juga dengan
perkembangan internet yang telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya kemudahan
mengakses berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dengan murah dan cepat.  Selain itu, dalam
arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku masyarakat di bidang mode pakaian, peralatan hidup, dan
makanan akibat pengaruh penyebaran informasi dari luar negeri melalui media massa.

b. Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga berpengaruh terhadap penyebaran arus
globalisasi.  Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan banyak negara dapat dilakukan dengan
mudah karena adanya kemajuan sarana transportasi dan telekomunikasi Dengan meningkatnya
kebutuhan wisata antarnegara menyebabkan masuknya devisa yang sangat dibutuhkan untuk
membiayai pembangunan suatu negara. Dengan berkembangnya sektor pariwisata internasional,
seseorang dapat dengan mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.

c. Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional


Globalisasi dalam perdagangan internasional ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era
pasar bebas, setiap negara akan berlomba-lomba mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk
menarik para investor dari luar negeri.

D. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Dampak Positif Globalisasi yaitu:

1. Perubahan Tata Nilai dan Sikap


2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
4. Penguatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM
5. Adaptasi Etos Kerja dan Kemandirian
6. Perluasan Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri
7. Operasi Produksi Perusahaan Asing di Indonesia

Dampak Negatif Globalisasi


a. Munculnya gaya hidup konsumtif
b. Munculnya sifat hedonisme
c. Adanya sikap individualisme
d. Munculnya gejala westernisasi
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian
dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

E. Upaya untuk Meminimalisir Dampak Negatif Budaya Asing

Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi dampak budaya
asing:

 Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing


 Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Bersikap Teliti dan Kritis
 memperluas ilmu pengetahuan
 Menyesuaikan Dengan Norma Indonesia
 menanamkan kecintaan negeri
 Bersikap Moderat
 mempersiapkan diri dengan baik
 Menanamkan dan Mengamalkan Nilai Pancasila
 bersikap selektif
 menjaga nasionalisme

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan

Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia, dimana batas wilayah
bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa
pun tidak menutup diri dari bangsa lain. Indonesia ssebagai bangsa yang terbuka harus siap
menerima pengaruh tersebut. Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus dapat
memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus mampu menyaringnya melalui
ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu negara tersebut akan berkembang secara cepat.
Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu bangsa rapuh, globalisasi
justruakan membuat jati diri bangsa tersebut memudar.

B. Saran
Untuk mencegah pemudaran budaya Indonesia perlu dilakukannya pemeliharaan
dan pengembangan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan
misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan
dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui
berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya
nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa

Anda mungkin juga menyukai