Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Nikmat, dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul, Rendahnya kesadaran generasi muda terhadap budaya daerah dan budaya
nasional.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Guru PPKN yang telah membantu saya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi banyak orang dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persepsi tentang generasi muda yang berkembang dimasyarakat saat ini selalu
berkaitan dengan konteks politik. Misalkan “generasi muda penerus bangsa”.
Penyematan kata tersebut sudah tidak asing lagi di masyarakat umum. Sedangkan
pada dasarnya kata generasi muda bisa diartikan sebagai masa peralihan dari anak
anak menuju dewasa atau remaja dengan berkembangnya keadaan fisik dan non fisik.
terutama yang paling berpengaruh adalah peralihan secara non fisik atau pola pikir,
cara pandang dan emosional. Mengenai persepsi yang berkembang di masyarakat
tentang arti sessungguhnya kata “generasi muda” memang masih belum ada
kesepakatan antara para ahli sosiologi.
Generasi muda tidak lepas dari segala pengaruh dari tren dan budaya kekinian.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal); diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur
yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture dan bahasa Latin cultura.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan
perbedaanperbedaannya, peristiwa itu membuktikan bahwa budaya dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat
rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan
atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
B. Rumusan Masalah
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain. Dari budaya ini timbul berbagai permasalahan salah satunya dari
generasi muda saat ini, diantaranya:
1. Permasalahan apa saja yang terjai akibat adanya perbedaan budaya?
2. Apa penyebab generasi muda saat ini kurang memahami budaya bahkan
meninggalkan budaya daerah?
3. Bagaimana mengatasi rendahnya kesadaran generasi muda pada saat ini
terhadap budaya daerah dan budaya naional?
C. Penyelesaina Masalah
Diharapkan dengan adanya perumusan masalah ini generasi muda dapat:
1. Memahami permasalahan yang terjadi akibat adanya perbedaan budaya
2. Mengetahui penyebab generasi muda saat ini kurang memahami budaya
bahkan meninggalkan budaya daerah.
3. Mengetahui cara mengatasi rendahnya kesadaran generasi muda pada saat ini
terhadap budaya daerah dan budaya naional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan
orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat
rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan
atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya perbedaan budaya dan perkembangan budaya,
generasi muda Indonesia tetap mencintai budaya lokal. Mengikuti perkembangan
masa kini dengan tidak melupakan budaya sendiri adalah salah satu bentuk contoh
pelestarian budaya. Semoga budaya Indonesia tidak punah akan perkembangan
zaman.