Anda di halaman 1dari 9

Disintegrasi

Sosial
27. Raisa Alma 32. Thea Athalia
28. Rizal Quwamuna 33. Valantiono Saputra
29. Rizky M Putra 34. Vera Salsabila
30. Rizqaf Deevan 35. Zeinny PS
31. Stella Giovani
A. Pengertian Disintegrasi Sosial
Disintegrasi adalah sebuah kondisi atau keadaan hilangnya keharmonisan, ketidakutuhan, atau
perpecahan yang sedang terjadi dalam suatu lingkungan masyarakat. Disintegrasi sosial merupakan suatu
proses terpecahnya suatu kelompok sosial menjadi beberapa unit sosial yang terpisah-pisah satu sama
lain. Disintegrasi sosial terjadi akibat hilangnya ikatan bersama yang mempersatukan anggota kelompok
satu dengan yang lain.
Ikatan bersama tersebut dapat berupa nilai-nilai yang dijunjung tinggi seperti norma dan nilai-nilai
dasar yang ditaati bersama atau juga berupa sebuah ikatan yang berbentuk organisasi kelembagaan yang
menyatukan anggota masyarakat. Potensi disintegrasi bangsa Indonesia menurut data empiris relatif
tinggi. Salah satu indikasi dari potensi ini adalah heterogenitas ethnik dan linguistik yang rendah. Berikut
beberapa pengertian disintegrasi sosial:
1) Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1994, disintegrasi secara harfiah difahami sebagai perpecahan
suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah. Pengertian ini mengacu pada kata kerja
disintegrate, to lose unity or intergrity by or as if by breaking into parts.
2) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disintegrasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan tidak
bersatu padu; terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.
3) Dalam Ilmu Sosiologi, disintegrasi sebagai rédigée terpecahnya suatu kesatuan jadi bagian-bagian kecil
yang terpisah satu sama lain. Disintegrasi dimaknai sebagai suatu proses terpecah belahnya sebuah
keadaan dari kesatuan sehingga menjadi tercerai berai. Hal tersebut disebabkan oleh hilangnya
persatuan yang mengintegrasikan anggota masyarakat tertentu dengan masyarakat yang lain.
“B. Gejala Disintegrasi”
1) Tidak adanya persamaan pandangan (persepsi) antara anggota masyarakat mengenai
tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing anggota masyarakat
2) Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan/melanggar nilai-nilai dan norma-
norma yang telah disepakati bersama
3) Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam masyarakat
4) Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan dengan baik
dan maksimal sebagaimana mestinya
5) Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan sanksi bagi
mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat
6) Kerap kali terjadinya proses-proses sosial di masyarakat yang bersifat disosiatif, seperti
persaingan tidak sehat, saling fitnah, saling hasut, pertentangan antarindividu maupun
kelompok, perang urat syaraf, dan seterusnya
Pergolakan Daerah

Kriminalitas
C. Penyebab • krisis sosial dimulai dari
Disintegrasi Sosial terjadinya disharmoni dan
bermuara pada meletusnya
konflik kekerasan di antara
kelompok-kelompok masyarakat
• Norma-norma masyarakat tidak • Tidak ada persepsi atau persamaan (suku, agama, ras). Jadi, dikala
berfungsi dengan baik sebagai alat krisis ekonomi sudah semakin
pandangan di antara anggota
untuk mencapai suatu tujuan parah, yang akibatnya antara
masyarakat mengenai suatu norma
masyarakat. lain terlihat melalui rontoknya
yang semula dijadikan pegangan oleh
• Tidak ada nya tindakan sanksi yang anggota masyarakat. berbagai sektor usaha, naiknya
tepat bagi sih pelanggar norma. jumlah penganggur, dan
• krisis ekonomi yang akut dan
meroketnya harga berbagai
• Tindakan dalam masyarakat sudah berlangsung lama. Krisis di sektor ini
produk, maka kriminalitas pun
tidak sesuai lagi dengan norma selalu merupakan faktor signifikan
akan meningkat dan berbagai
masyarakat. dalam mengawali lahirnya krisis di
ketegangan sosial menjadi sulit
bidang politik-pemerintahan, hukum,
• Interaksi sosial yang terjadi ditandai dihindari. Dalam situasi seperti
dan sosial.
dengan sutau proses yang bersifat ini, hukum akan terancam
disosiatif. • intervensi internasional yang supremasinya dan kohensi
sosial terancam robek. Suasana
• Timbulnya suatu pertentangan bertujuan memecah-belah, seraya
mengambil keuntungan dari kebersamaan akan pupus dan
norma-norma dalam masyarakat,
perpecahan itu melalui dominasi rasa saling percaya akan terus
sehingga menimbulkan kebingungan
bagi anggota masyarakat itu sendiri pengaruhnya terhadap kebijakan menipis
politik dan ekonomi negara-negara
baru pasca disintegrasi
D. Bentuk Disintegrasi

1. Pergolakan Daerah
2. Demonstrasi
3. Kriminalitas
4. Kenakalan Remaja
E. Contoh
Disintegrasi
1. Terjadinya tawuran pelajar, warga,
kelompok masyarakat, atau
organisasi kemasyarakatan,
2. Terjadinya kasus bullying,
3. Demonstrasi atau unjuk rasa,
4. Peperangan,
5. Perselisihan akibat perbedaan
pendapat
Penanggulangan
F. Disintegrasi

Membangun dan
menghidupkan terus
komitmen, kesadaran, dan
1. kehendak untuk bersatu
Menciptakan kondisi yang
mendukung komitmen,
kesadaran, kehendak untuk
bersatu, dan membiasakan diri
2. untuk selalu membangun
konsensus
~THANKYOU~

Anda mungkin juga menyukai