Kebangsaan Indonesia
Kompetensi Dasar Pengetahuan dan Kompetensi Dasar Ketrampilan dan
Indikator Indikator
3.4 Menghargai nilai-nilai Sumpah Pemuda 4.4 Menyajikan langkah-langkah dalam
dan maknanya bagi kehidupan penerapan nilai-nilai Sumpah Pemuda
kabangsaan di Indonesia pada masa kini. dan maknanya bagi kehidupan
kebangsaan di Indonesia pada masa
kini dalam bentuk tulisan dan/atau
media lain.
3.4.1 Memahami latar belakang lahirnya 4.4.1 Menyajikan karya dalam bentuk
pergerakan kebangsaan Indonesia. Instagram story yang berisi tentang
3.4.2 Mengidentifikasi pengaruh kebijakan materi yang dianggap menarik beserta
politik etis bagi Bangsa Indonesia alasannya.
pada awal abad ke-20 dan
pengaruhnya pada kehidupan masa
kini.
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui aktivitas mendengar dan menanya peserta didik memahami latar
belakang lahirnya pergerakan kebangsaan Indonesia.
2. Melalui aktivitas mengamati, menanya, dan kajian pustaka peserta didik dapat
mengidentifikasi pengaruh kebijakan politik etis bagi Bangsa Indonesia pada
awal abad ke-20 dan pengaruhnya pada kehidupan masa kini.
3. Menyajikan karya dalam bentuk story instagram yang berisi tentang materi yang
dianggap menarik beserta alasannya.
POLITIK ETIS
Tokoh:
1. Pieter Brosshooft (Wartawan koran De
Locomotief)
2. C.T van Deventer (Politikus Belanda/
tulisannya Een Eereshuld)
De Locomotief adalah surat kabar
berbahasa Belanda yang terbit di
Semarang. Dikenal sebagai corong suara
Pieter Brooshooft, salah seorang kaum etisi yang mendukung politik balas
pemimpin redaksi koran De Locomotief. Ia budi pemerintah kolonial kepada
melakukan perjalanan mengelilingi Jawa masyarakat bumiputera di Hindia
pada 1887, kemudian Brooshooft menulis Belanda.
laporan tentang kemelaratan penduduk
akibat sistem tanam paksa.
Sekitar pertengahan abad ke-19 mulai
muncul gerakan humanis di Belanda
yang dipelopori antara lain oleh
Conrad Theodore van Deventer (1857-
1915). Gerakan ini muncul setelah ada
berita-berita tentang perilaku kolonial
di Hindia Belanda, tegasnya praktek
penindasan.
IRIGASI EDUKASI
TRANSMIGRASI
Para priyayi baru pada awal abad ke-20 Orang pertama yang aktif dalam dunia
menuangkan gagasannya melalui pers (media pers adalah orang Indo, seperti:
cetak) mengenai isu-isu perubahan. 1. H.C.O Clockerner Brousson (Bintang
Hindia)
Pers merupakan sarana berpartisipasi dalam 2. E.F Wigger (Bintang Baroe)
gerakan emansipasi, kemajuan, dan pergerakan 3. G. Francis (Pemberitaan Betawi)
nasional.
Penerbit bumiputra pertama di Batavia,
Jumlah penerbitan surat kabar berbahasa yaitu:
Melayu mengalami peningkatan. 4. R.M. Tirtoadisuryo
5. F.D.J. Pangemanan
6. R.M. Tumenggung Kusuma Utaya
(redaktur Ilmoe Tani, Kabar
Perniagaan, dan Pewarta Prijaji)
Majalah/Surat Kabar Tokoh Garis besar isi
Insulinde Diterbitkan atas kerjasama para Majalah pertama yg memperkenalkan slogan kemajuan dan
terpelajar di Kota Padang dengan zaman maju. Tidak hanya memuat artikel tentang Hindia
guru-guru Belanda, terutama van Belanda tapi juga Asia dan Eropa.
Ophuysen, ketua redaksinya
adalah Dja Endar Muda.
Bintang Hindia Dr. Abdul Rivai Rivai menggolongkan masyarakat menjadi tiga golongan,
yaitu: kaum kolot, kaum kuno, dan kaum muda. Rivai
menganjurkan dibuatnya organisasi bernama Persatuan
Kaum Muda di Hindia Belanda.
Pewarta Prijaji Disunting oleh R.M.T Kusumo Menyerukan persatuan di kalangan priyayi.
Utoyo
Oetoesan Melajoe Gagasan untuk melawan sistem pemerintahan kolonial.
Soenting Melajoe, Kemajuan perempuan
Soeara Perempuan
Sinar Djawa Perlunya rakyat kecil untuk menuntut setinggi mungkin. Serta
memuat dua hal yaitu bangsawan ususl dan bangsawan
pikiran.
De Express Memuat berita-berita propaganda ide-ide radikal dan kritis
terhadap sistem pemerintahan kolonial.
Peristiwa Dunia yang Memicu
Kesadaran Nasional