Anda di halaman 1dari 30

Organisasi

Pergerakan Nasional
Karekteristik perjuangan bangsa indonesia
01 melawan kolonialisme setelah tahun 1908

Daftar Isi
02 Faktor Pendorong Lahirnya Pergerakan
Nasional Indonesia

03 Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia


01 Karekteristik perjuangan bangsa indonesia
melawan kolonialisme setelah tahun 1908
 Dipimpin dan Digerakkan oleh Kaum Terpelajar

 Bersifat Nasional

 Perjuangan Menggunakan Jalur Organisasi

 Memiliki Organisasi yang Memungkinkan Adanya


Kaderisasi

 Memiliki Visi dan Misi yang Jelas, yaitu Indonesia


Merdeka
Dipimpin dan Digerakkan oleh Kaum Terpelajar

Munculnya golongan terpelajar di Indonesia terjadi pada awal abad ke-


20 mulai tahun 1908 hingga 1928 dan. Kedudukan golongan terpelajar
sangat tinggi dan terhormat di mata masyarakat pada kala itu karena
merupakan salah satu faktor timbulnya pergerakan nasional.
Golongan terpelajar sadar akan nasib bangsanya yang serba
terbelakang. Mereka mulai bangkit menjadi kekuatan sosial baru yang
berjuang untuk menuntut kesejahteraan dan kemerdekaan nasional.
Saat itu, perjuangan kemerdekaan di Indonesia sifatnya masih
kedaerahan. Kemunculan golongan terpelajar menyadarkan
masyarakat bahwa dalam memperjuangkan kemerdekaan dapat
dilakukan dengan cara diplomasi dan pembentukan organisasi-
organisasi seperti politik, pendidikan serta ekonomi.
Bersifat Nasional

Bersifat Nasionalis: Perjuangan melawan


kolonialisme mulai menunjukkan semangat
nasionalis yang kuat, di mana rakyat Indonesia
berusaha bersatu untuk mencapai kemerdekaan
dari penjajahan Belanda. Pemikiran nasionalis
semakin merajalela, dan semakin banyak
pemimpin yang mendorong identitas nasional
Indonesia.
Perjuangan Menggunakan Jalur Organisasi

Setelah abab ke-20 atau yang dikenal sebagai masa pergerakan nasional, bangsa Indonesia tidak lagi berjuang
menggunakan senjata tradisional dan bersifat kedaerahan. Tapi berjuang menggunakan organisasi yang bersifat
modern. Karena perlawanan yang dilakukan dulu selalu gagal dan dapat diberantas penjajah.
Di mana organisasi-organisasi yang dibentuk itu dipimpin para tokoh terpelajar. Dengan perjuangan tersebut mampu
menyatukan jiwa dan raga untuk melawan serta mengusir penjajah.
Memiliki Organisasi yang Memungkinkan Adanya Kaderisasi

Memiliki organisasi yang kemungkinan adanya kaderisasi, karena sudah


banyaknya kaum terpelajar mereka pun membentuk organisasi pergerakan yang
memungkinkan adanya anggota pendukung untuk bersatu melawan belanda dan
meninggalkan pengaruh akan pemimpin kharismatis
Memiliki Visi dan Misi yang Jelas, yaitu Indonesia Merdeka

memiliki "visi" dan "misi" yang jelas yaitu indonesia merdeka. jika
sebelum tahun 1908 rakyat melawan belanda untuk terbebas dari
kekejaman belanda yang mereka rasakan pada saat itu namun setelah
tahun 1908 rakyat indonesia berjuang keras melawan belanda
mempunyai satu tujuan yaitu kemerdekaan indonesia
02 Faktor Pendorong Lahirnya Pergerakan
Nasional Indonesia

Faktor Internal
1.Pengaruh Modernisasi dan Pendidikan: Berkembangnya
pendidikan di kalangan masyarakat memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang hak asasi dan hak-hak politik. Pendidikan modern
juga membuka wawasan masyarakat terhadap perubahan dunia.
2.Pembentukan Organisasi: Terbentuknya organisasi-organisasi
yang mengusung semangat kebangsaan, seperti Budi Utomo (1908),
Sarekat Islam (1912), dan Taman Siswa (1922), menjadi basis bagi
pergerakan nasional.
3.Pengaruh Tokoh-tokoh Nasionalis: Tokoh-tokoh seperti Sukarno,
Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan lainnya memiliki peran penting
dalam menginspirasi dan memimpin gerakan nasional.
02 Faktor Pendorong Lahirnya Pergerakan
Nasional Indonesia

Faktor Eksternal
1.Perang Dunia I dan II: Perang Dunia I memberikan peluang bagi
Indonesia untuk mengambil keuntungan dari situasi global yang kacau
dan melemahkan penguasa kolonial Belanda. Sebaliknya, Perang Dunia
II membawa penjajahan Jepang ke Indonesia, yang secara paradoksal
juga memicu semangat kemerdekaan karena Jepang menjanjikan
pembebasan.
2.Pengaruh Revolusi Rusia: Keberhasilan Revolusi Rusia pada tahun
1917 memberikan inspirasi dan contoh perubahan politik yang
memengaruhi gerakan-gerakan nasional di seluruh dunia, termasuk
Indonesia.
3.Pengaruh Pemikiran Liberal dan Demokratis: Pemikiran liberal dan
demokratis yang berkembang di Eropa dan Amerika Serikat pada abad
ke-18 dan 19 juga memengaruhi pandangan para pemimpin nasionalis
Indonesia. Prinsip-prinsip seperti hak asasi manusia, persamaan, dan
kemerdekaan mengilhami semangat perjuangan.
Perkembangan Pergerakan Nasional
03 Indonesia
1.Periode Awal Perkembangan  4). Partai Indonesai(Partindo)
 Budi utomo(BU)
 Sarekat islam(SI)  5).Partai Nasional Indonesia Pendidikan(PNI
 Muhammadiyah Pendidikan atau PNI Baru)

2.Periode Nasionalisme Politik 4.Periode Bertahan


 Indische partij(IP)  Pengertian
 Gerakan Pemuda
 Gerakan Perempuan  Latar Belakang
 Perjuangan Melalui Volksraad
3.Periode Radikal
 Pengertian  Gabungan Politik Indonesia(GAPI)
 Latar Belakang
 Organisasi-organisasi Pergerakan
pada periode bertahan
 1).Perhimpunan Indonesia(PI)
 2).Partai Komunis Indonesia(PKI)
 3). Partai Nasional Indonesia(PNI
Pendidikan atau PNI Baru)
Periode Awal Perkembangan

Tahun 1908: Budi Utomo:


Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menggelar
kongres pertama mereka di Kota Yogyakarta. Pada kongres
ini, diangkatlah Raden Adipati Tirtokoesoemo sebagai
presiden Budi Utomo yang pertama. Semenjak Raden
Adipati Tirtokoesoemo memimpin, banyak anggota baru
Budi Utomo yang bergabung dari kalangan bangsawan
sampai pejabat kolonial. Budi Utomo sendiri memiliki
peranan penting dalam era pergerakan nasional sebelum
munculnya beberapa organisasi lainnya, seperti Indische
Partij, Sarekat Islam, dan lainnya.
Sarekat Islam

1.Didirikan oleh Kaum Islam:


• Sarekat Islam didirikan oleh sekelompok orang Jawa yang mayoritas beragama Islam.
Beberapa tokohnya termasuk Haji Samanhudi, H.O.S. Tjokroaminoto, dan Mas Mansyur.
2.Tujuan Awal:
• Awalnya, SI didirikan sebagai serikat pekerja yang bertujuan melindungi kepentingan
ekonomi buruh perkebunan. Namun, seiring berjalannya waktu, SI mengembangkan
agenda yang lebih luas, termasuk perjuangan politik dan sosial.
3.Agenda Politik dan Nasionalis:
• SI kemudian berkembang menjadi organisasi yang tidak hanya mengadvokasi masalah
ekonomi, tetapi juga menyuarakan agenda politik dan nasionalis. Mereka menekankan
kepentingan Indonesia sebagai satu kesatuan nasional dan menentang penjajahan
kolonial.
Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah bagian dari sejarah Indonesia. Kontribusinya


sebagai pembawa modernitas dalam Islam tidak bisa dianggap enteng.
Di tangan pendirinya, Kiai Haji Ahmad Dahlan, Muhammadiyah menjadi
ormas Islam yang besar. Apalagi Muhammadiyah berdiri dengan napas
amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid (pembaruan).
Muhammadiyah tidak hanya mengusung paham agama Islam tetapi juga
turut memajukan bidang pendidikan, terutama memberantas
keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan di kalangan penduduk
pribumi.
Indische Partij

1.Pemimpin Utama:
• Douwes Dekker, yang lebih dikenal sebagai Setiabudi, adalah pemimpin utama dan
pendiri Indische Partij. Ia memiliki latar belakang sebagai aktivis sosial dan juga
sebagai saudara laki-laki dari Eduard Douwes Dekker atau yang lebih dikenal sebagai
Multatuli, penulis terkenal Hindia Belanda.

2.Tujuan Utama:
• Indische Partij didirikan untuk melawan ketidaksetaraan dan diskriminasi yang
dialami oleh penduduk pribumi di bawah pemerintahan kolonial. Mereka mendukung
hak-hak politik, ekonomi, dan sosial bagi penduduk pribumi.

3.Mengadvokasi Hak Politik dan Otonomi:


• Indische Partij mengadvokasi pemberian hak politik yang lebih luas kepada penduduk
pribumi, termasuk hak memilih dan dipilih. Mereka juga mendukung ide otonomi
untuk Hindia Belanda.

4.Kritik terhadap Kebijakan Kolonial:


• Partai ini secara terbuka mengkritik kebijakan kolonial Hindia Belanda yang dianggap
merugikan penduduk pribumi. Mereka menentang monopoli ekonomi, ketidaksetaraan
dalam pendidikan, dan ketidakadilan lainnya.
Gerakan pemuda

1.Gerakan Pemuda Indonesia:


• Sejarah Indonesia mencatat peran penting gerakan pemuda dalam
perjuangan kemerdekaan. Organisasi pemuda seperti Jong Java,
Jong Sumatranen Bond, dan Jong Batak telah berkontribusi besar
dalam membentuk semangat nasionalisme dan memobilisasi
pemuda untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
2.Pemuda Republik:
• Pemuda Republik adalah kelompok pemuda yang aktif selama
periode revolusi kemerdekaan Indonesia. Mereka terlibat dalam
pertempuran, menyebarkan propaganda kemerdekaan, dan menjadi
basis kekuatan bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam
merebut kemerdekaan dari penjajah.
Gerakan Wanita
Gerakan perempuan di Indonesia, kita bisa melihatnya dari Masa Colonial (sebelum 1945).
Pada masa itu, muncul tokoh-tokoh perempuan di daerah-daerah yang aktif melawan
penjajah untuk meraih kemerdekaan. Misalnya, seperti halnya di aceh ada Cut Nya Dien
(komandan perang aceh) dilanjutkan perjuangan Cut Mutia. Ratu Sima (618) menjadi
pemimpim perempuan yang jujur di Jateng, selain itu ada juga RA Kartini yang kita kenal
sebagai tokoh emansipasi perempuan Indonesia.
Kebangkitan gerakan perempuan pada masa kolonial semakin terasa di tahun 1928 dengan
diselenggarakannya kongres Perempuan 1 (22-25 Desember) di Yogyakarta dengan tujuan
memperjuangkan hak-hak perempuan terutama dalam bidang pendidikan dan pernikahan.
Menurut catatan Susan Blackburn beberapa tokoh feminis Eropa merasa tersinggung
karena kongres tersebut hanya diperuntukkan bagi “kaum pribumi”, suatu identitas yang
membedakan mereka dari perempuan-perempuan lain
Periode Radikal

Periode radikal yang berlangsung pada tahun 1920-1930 adalah periode di mana perjuangan
bangsa Indonesia dalam melawan pemerintahan Belanda bersifat radikal atau keras. Periode ini
juga disebut sebagai periode non-kooperatif karena rakyat Indonesia menolak adanya kerja sama
dengan Belanda
Pengertian

Pengertian "Periode Radikal" dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum,
istilah ini merujuk pada suatu periode di mana terjadi perubahan besar-besaran atau
pergeseran signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya, atau ideologis.
Latar Belakang

Periode radikal muncul sebagai reaksi dari


kekecewaan dan ketidakpuasan rakyat
Indonesia terhadap pemerintah kolonial
Belanda yang semakin otoriter dan eksploitatif.
Organisasi-organisasi Pergerakan pada periode bertahan

Taman Siswa Riwayat Ki Hajar Dewantara

Pada tanggal 3 Juli 1922 organisasi Taman Siswa didirikan Ki Hajar Dewantara yang dulunya pernah menjadi
karena adanya ketidakpuasan terhadap sistem Pendidikan wartawan dan aktif di dunia politik dikenal sebagai
yang ada di masa itu. Waktu itu pemerintahan Belanda masih sosok bangsawan yang memiliki pemikiran jauh ke
menguasai Indonesia dan sistem pendidikan. depan. Dia aktif sebagai penulis yang memiliki
Pemerintahan Belanda tidak membebaskan semua rakyat kebudayaan tinggi dan sangat termotivasi untuk
Indonesia untuk bersekolah. Hanya anak bangsawan, berskolah di Belanda.
konglomerat, dan kalangan raja saja yang boleh bersekolah. Pada tahun 1919 setelah pulang dari Belanda, Ki Hajar
Padahal, semua rakyat Indonesia sangat membutuhkan Dewantara bersama dengan teman-temannya
pendidikan agar bisa segera merdeka dan bebas dari mengadakan pertemuan di halaman rumahnya.
penjajahan. Halaman rumah itu kini menjadi pendopo Taman
Siswa di Yogyakarta.
Perhimpunan Indonesia

Pada September 1922, saat pergantian ketua antara Dr. Soetomo dan Herman Kartawisastra
organisasi ini berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging. Saat itu istilah "Indonesier"
dan kata sifat "Indonesich" sudah tenar digunakan oleh para pemrakarsa Politik Etis. Para
anggota PI juga memutuskan untuk menerbitkan kembali majalah Hindia Poetra dengan
Mohammad Hatta sebagai pengasuhnya. Majalah ini terbit dwibulanan, dengan 16 halaman
dan biaya langganan seharga 2,5 gulden setahun. Penerbitan kembali Hindia Poetra ini
menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide antikolonial. Dalam 2 edisi pertama, Hatta
menyumbangkan tulisan kritik mengenai praktik sewa tanah industri gula Hindia Belanda
yang merugikan petani.
Partai Komunis Indonesia

Partai Komunis Indonesia adalah organisasi yang muncul akibat pecahnya organisasi Sarekat Islam.
Hadirnya golongan revolusioner ini membentuk SI merah menjadi berpengaruh terhadap
perkembangan pemikiran sosialis di Indonesia.
Organisasi ini diketuai oleh Semaun pada Desember 1920. Hingga kemudian pada 13 November
1926 partai ini melakukan pemberontakan di Jawa dan Sumatera, namun tetap bisa dikalahkan oleh
Kolonial Belanda.
Bersamaan dengan munculnya PKI ini juga lahir Marxisme Belanda di bawah pimpinan Sneevliet.
Pergerakan politik partai ini adalah organisasi politik yang radikal,sehingga keberadaannya dilarang
oleh pemerintah Belanda.
Namun Semaun, Darsono, dan Alin tetap diam-diam menjalankan aktivitas politik organisasi ini.
Partai Nasional Indonesia

Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah salah satu partai politik tertua di Indonesia, didirikan pada tanggal 4 Juli 1927. Partai ini
memainkan peran penting dalam sejarah politik Indonesia dan perjuangan untuk kemerdekaan. Berikut adalah beberapa poin kunci
terkait Partai Nasional Indonesia:
1.Didirikan oleh Soekarno:
• Partai Nasional Indonesia didirikan oleh Soekarno, tokoh yang kemudian menjadi Presiden pertama Indonesia. PNI awalnya
merupakan hasil penggabungan dua organisasi yang didirikan oleh Soekarno, yaitu Partai Indonesia Raya (PIR) dan Partai
Indonesia (PI).
2.Manifesto Politik 1927:
• PNI mengeluarkan Manifesto Politik pada tahun 1927 yang menekankan pada tiga prinsip: nasionalisme, agama, dan
kerakyatan. Prinsip-prinsip ini menjadi dasar pemikiran politik Soekarno dan PNI.
3.Nasionalisme:
• Nasionalisme menjadi inti dari ideologi PNI. Partai ini memperjuangkan persatuan bangsa Indonesia di bawah satu negara,
satu bahasa (Bahasa Indonesia), dan satu tanah air.
Partai Indonesia(Partindo)

Partai Indonesia (Partindo) adalah salah satu partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan oleh Sultan Hamid II pada tanggal 20 Oktober
1945, hanya beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Berikut adalah beberapa poin kunci terkait
Partai Indonesia (Partindo):
1.Pendirian oleh Sultan Hamid II:
• Partindo didirikan oleh Sultan Hamid II, yang merupakan Sultan Pontianak di Kalimantan Barat. Ia memainkan peran aktif
dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
2.Tujuan Nasionalis:
• Partindo memiliki tujuan nasionalis dan mendukung persatuan Indonesia di bawah satu negara, satu bahasa, dan satu tanah air.
Tujuan ini sejalan dengan semangat nasionalisme yang mendominasi perjuangan kemerdekaan pada masa itu.
3.Partisipasi dalam Pemilu 1955:
• Partindo aktif dalam pemilihan umum pertama di Indonesia pada tahun 1955. Pada pemilu tersebut, partai ini berhasil meraih
kursi di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), badan legislatif pada saat itu.
Partai Nasional Indonesia Pendidikan(PNI)

Setelah Soekarno ditangkap, PNI menghentikan hampir semua kegiatan politiknya, dan setelah para pemimpin PNI itu dijatuhi
hukuman penjara maka pada bulan April 1931 pengurusnya membubarkan PNI. Sebagai gantinya mereka membentuk Partai
Indonesia (Partindo) yang semua keinginan atau tujuannya sama dengan keinginan dan tujuan PNI yang lama yaitu Indonesia
Merdeka. Sebegitu jauh perpecahan pendapat tentang arah dan kepemimpinan PNI sejak Desember 1928 masih terbatas pada
kelompok-kelompok kecil bekas anggota PNI yang kemudian bersatu untuk saling membantu dan mencari beberapa alternatif
untuk Partindo. Kemudian, terutama oleh golongan yang pembubaran PNI yang dipelopori oleh Sudjadi dan sesuai dengan
kehendak Mohammad Hatta, maka didirikanlah Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru).
Pengertian

Periode bertahan adalah fase ketiga dari pergerakan nasional Indonesia


yang berlangsung dari tahun 1930 hingga 1942. Periode ini ditandai dengan
melemahnya gerakan radikal atau non-kooperatif yang diwakili oleh Partai
Komunis Indonesia (PKI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI) akibat
penindasan dan penangkapan oleh pemerintah kolonial Belanda. Di sisi lain,
gerakan moderat atau kooperatif yang diwakili oleh Sarekat Islam (SI),
Partai Islam Indonesia (PII), dan Partai Indonesia Raya (Parindra)
mengalami perkembangan dan mendapat pengakuan dari pemerintah
kolonial.
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Gabungan Politik Indonesia (GAPI) adalah sebuah organisasi yang terdiri dari
gabungan partai politik Indonesia masa pergerakan nasional. GAPI dibentuk pada
tanggal 19 Maret 1939 atas inisiatif dari Moh. Hoesni Thamrin. Organisasi ini
terdiri dari beberapa partai politik yaitu; Gerindo, Perindra, Partai Pasundan,
Persatuan Minahasa, PSII dan Persatuan Partai Katolik. GAPI dipimpin oleh
beberapa tokoh besar partai politik seperti Moh.Hoesni Thamrin, Amir Syarifuddin
dan Abikusno Tjokrosuyoso.
Perjuangan Melalui Volksraad

Volksraad atau Dewan Rakyat adalah sebuah lembaga penasihat


bagi gubernur jendral Hindia-Belanda. Dalam buku Sejarah
Indonesia Modern: 1200-2004 karya M.C Ricklefs, Volksraad
secara fungsional memiliki peran sebagai lembaga perwakilan
rakyat bagi pemerintahan Hindia-Belanda. Namun pada
realitasnya, Volksraad tidak memiliki hak angket dan hak
menentukan anggaran belanja negara sehingga tidak
mempunyai kekuasaan seperti DPR atau parlemen pada
umumnya.
Latar Belakang Perjuangan Melalui Volksraad

Pembentukan Volksraad berawal dari tuntutan para tokoh Mereka menuntut pembentukan lembaga pertahanan dan lembaga parlemen di

organisasi pergerakan nasional yang menginginkan Hindia-Belanda. Pada 16 Desember 1916, Belanda menyetujui usulan dari tokoh
organisasi tersebut dengan menambahkan lembaga Volksraad dalam konstitusi
demokratisasi pemerintahan Hindia-Belanda. Pasca
Hindia-Belanda. Akhirnya, pembentukan Volksraad terlaksana pada masa
pemberlakuan politik etis, tokoh organisasi seperti Budi
pemerintahan Graaf van Limburg Stirum tahun 1918. Anggota Volksraad
Utomo, Sarekat Islam dan Regenten Bond (perkumpulan berisikan orang-orang Belanda dan perwakilan masyarakat pribumi. Pada awal
Bupati) berkunjung ke Belanda untuk mengajukan petisi pembentukan, Volksraad memiliki 39 anggota yang terdiri dari 1 ketua, 15
kepada Ratu Belanda. masyarakat pribumi dan 23 wakil golongan Eropa dan China. Jumlah anggota
Volksraad terus bertambah seiring dengan munculnya beragam golongan dan
organisasi politik di Hindia-Belanda.

Anda mungkin juga menyukai