Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SNI

PERGERAKAN KEBANGSAAN(1908-1942)
NAMA KELOMPOK: KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK=

1) MUHAMMAD AZRIEL AKBAR


2) MOH ZAKI PRASETYO
3) MUHAMMAD DARMAWAN F.
4) MUHAMMAD HAIKAL HAFIFILLAH

Pergerakan nasional merupakan istilah yang digunakan pada fase sejarah Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan. Pergerakan nasional terjadi dalam kurun waktu 1908-1945. Pergerakan yang dilakukan
untuk menentang kaum penjajah sebelum tahun ini, masih bersifat kedaerahan. Kemudian di 1908 lahir
organisasi modern dengan cita-cita nasional.

Istilah pergerakan nasional juga digunakan untuk melukiskan proses perjuangan bangsa Indonesia dalam
fase mempertahankan kemerdekaan.

Pergerakan masa ini untuk membendung hasrat kaum koloni yang ingin kembali merebut kekuasaan
Indonesia. Munculnya Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di Indonesia
selama bertahun-tahun.

Penyebab terjadinya pergerakan nasional dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:

Faktor internal (dalam negeri)

Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri antara
lain:

Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah.

Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu membentuk
negara.

Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air serta
hak menentukan nasib sendiri.

Faktor eksternal (luar negeri)

Beberapa faktor eksternal juga mendorong proses timbulnya pergerakan nasional, di antaranya:
Masuknya paham liberalisme dan human rights

Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902. Sehingga
menimbulkan wawasan luas bagi pelajar Indonesia.

Kemenangan jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-
Afrika dan bangkit melawan penjajah.

Gerakan Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan nasionalisme
Turki.

Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan dan
melenyapkan imperialisme barat.

Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina.Munculnya
Pergerakan Nasional

Pergerakan nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di Indonesia
selama bertahun-tahun.

Penyebab terjadinya pergerakan nasional dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:

•Faktor internal (dalam negeri)

Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber dari dalam negeri antara
lain:

1. Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan. Rakyat Indonesia harus melawan penjajah.

2. Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah dan timbul semangat bersatu
membentuk negara.

3. Adanya rasa kedasaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air
serta hak menentukan nasib sendiri.

• Faktor eksternal (luar negeri)

Beberapa faktor eksternal juga mendorong proses timbulnya pergerakan nasional, di antaranya:

1. Masuknya paham liberalisme dan human rights

2. Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan Politis Etis pada 1902. Sehingga
menimbulkan wawasan luas bagi pelajar Indonesia.

3. Kemenangan jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat
Asia-Afrika dan bangkit melawan penjajah.
4.Gerakan Turki Muda pada 1896-1918 yang bertujuan menanamkan dan mengembangkan
nasionalisme Turki.

5. Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani yang mematahkan dan
melenyapkan imperialisme barat.

6. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India, Tiongkok, dan Philipina.

Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia terjadi sejak 1908 sampai 1945. Pada 1908 dijadikan sebagai
awal pergerakan nasional karena banyak perjuangan yang dilakukan rakyat, masuk dalam kategori
bervisi nasional. Sebelum 1908, pergerakan yang dilakukan untuk menentang penjajah masih bersifat
kedaerahan. Kemudian setelah 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional. Pergerakan
nasional adalah menunjukkan sifat yang lebih aktif dan penuh menanggung risiko dalam perjuangan.
Beberapa Pergerakan Nasional Indonesia yaitu, Budi Utomo, Serikat Dagang Islam, Indische Partij,
Perhimpunan Indonesia, Indische Social Democratische Vereeniging, dan Partai Nasional Indonesia.

Budi Utomo Budi Utomo didirikan di Batavia (Jakarta) pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Sutomo atas
dorongan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi Budi Utomo bergerak di bidang sosial dan budaya. Budi
Utomo yang menjadi pelopor berdirinya organisasi pergerakan nasional di Indonesia bertujuan untuk
mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa. Oleh karena itu, tanggal kelahiran Budi Utomo
diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Sarekat Dagang Islam

Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun 1995. SDI bertujuan
memperkuat persatuan para pedagang pribumi agar mampu bersaing dengan para pedagang asing
terutama para pedagang Tionghoa. Pada tanggal 18 September 1912 Sarekat Dagang Islam diubah
namanya menjadi Sarekat Islam (SI) dalam kongresnya di Surabaya. Tujuan perubahan nama tersebut
adalah:

• Memajukan usaha dagang golongan pribumi

• Meningkatkan semangat dagang bangsa Indonesia

• Membantu anggota yang kesulitan dalam bidang usaha Meluruskan ajaran yang tidak sesuai Islam

• Memperkuat rasa persaudaraan dan persatuan di antara sesama anggota dan umat Islam

Asas dan tujuannya yang praktis dan sifatnya yang merakyat menyebabkan organisasi Sarekat Islam
dapat berkembang dengan pesat. Adapun tokoh-tokoh pendiri Sarekat Islam adalah H.O.S.
TJokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Dalam perkembangannya Sarekat Islam pecah menjadi
dua, yaitu:

• SI Putih, berlandaskan asas nasionalisme dan keislaman dipimpin oleh H.O.S. Tjokroaminoto, H. Agus
Salim, dan Abdul Muis dengan berpusat di Yogyakarta.
• SI Merah, berhaluan sosialisme kiri dan bersifat radikal dipimpin oleh Semaun berpusat di Semarang.

Indische Partij

Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga orang tokoh, yaitu Dr.
E.F.E. Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Ketiganya sering disebut
Tiga Serangkai. Tujuan pembentukan Indische Partij, antara lain menumbuhkan dan meningkatkan jiwa
persatuan semua golongan, memajukan tanah air yang dilandasi jiwa nasional, dan mempersiapkan
kehidupan rakyat yang merdeka. Indische Partij merupakan organisasi politik pertama yang berdiri di
Indonesia. Hal itu karena dengan tegas menyatakan diri sebagai organisasi politik yang bercita-cita
mencapai Indonesia merdeka. Untuk mewujudkan cita-citanya, Indische Partij dalam program kerja
menetapkan beberapa langkah, antara lain:

• Meresapkan cita Perhimpunan Indonesia

Organisasi yang didirikan Belanda pada 1908 yang awalnya diberi nama Indische Vereeniging oleh
Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Kemudian 1925 diubah namanya menjadi
Perhimpunan Indonesia. Istilah Indonesia digunakan untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan
negara serta menggantikan kata Hindia Belanda. Tokoh yang tergabung adalah Mohammad Hatta,
Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan
sendiri dan tidak meminta kepada pemerintah kolonial Belanda. Organisasi ini memiliki majalah dengan
nama Hindia Poetra dan menjadi Indonesia Merdeka. Gagasan mengenai semangat persatuan yang
dilontarkan oleh Perhimpunan Indonesia melalui manifesto politik tahun 1925 akhirnya bergem…
Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV)

Didirikan pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet, anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda dan
rekannya di Surabaya. Tujuan ISDV, yaitu:

• Membawa sosialisme di masyarakat Bumiputera dan tidak hanya kepada anggota yang berasal dari
Eropa.

• Menjadi pelopor di dalam menghadapi ideologi kapitalisme dan liberalisme yang sudah ada sejak
revolusi industri berlangsung di Hindia Belanda.

• Menyebarkan paham sosial-demokrat ke masyarakat Hindia

Organisasi ini menganut paham Marxisme dan berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23
Mei 1920. Pada Desember 1920 berubah nama lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI diketuai
oleh Semaun. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa dan Sumatera
yang kemudian dikalahkan oleh kolonial Belanda.Partai Nasional Indonesia

Partai Nasional Indonesia didirikan di Bandung tahun 1927 yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Tujuan PNI
adalah mencapai Indonesia merdeka atas usaha sendiri. Dasar perjuangannya adalah Marhaenisme.
Program perjuangan PNI meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial. Organisasi PNI cepat berkembang
di masyarakat. Faktor-faktor yang mendorong PNI cepat berkembang sebagai berikut:
• Tidak adanya partai massa saat itu

• Partai Komunis Indonesia sebagai partai massa telah dilarang oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda

• Sifat PNI yang nonkooperatif

•Propaganda menarik

Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggotanya semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan
pemerintah kolonial. Akhirnya pada 29 Desember 1929 empat toko…Pada perkembangannya, golongan
nasionalis mencoba menggunakan Volksraad sebagai media perjuangan nasional. Dengan tujuan
memperkuat wakil-wakil bangsa Indonesia.

Tahun 1930 Husni Thamrin membentuk Fraksi Nasional. Pada tahun 1936, seorang anggota Volksraad,
Sutarjo mengajukan petisi menuntut kemerdekaan Indonesia dalam masa 10 tahun. Petisi ini kemudian
dikenal dengan nama Petisi Sutardjo. Petisi tersebut ditolak pemerintah Kerajaan Belanda dengan alasan
bangsa Indonesia belum siap untuk merdeka.

Masa Moderat

Masa moderat berlangsung tahun 1930 – 1942 dan ditandai dengan munculnya organisasi seperti
Parindra (1935), PNI Baru (1931), Gerindo (1931), PPKI (1927) dan lain-lain. Masa ini disebut juga masa
kooperasi karena organisasi pergerakan nasional mulai bersikap lunak dan bekerja sama dengan
pemerintah Belanda. Perubahan sikap ini didorong oleh sikap pemerintah belanda yang menjadi lebih
keras terhadap kehidupan berserikat karena adanya pemberontakan yang terjadi sebelumnya.

Perjanjian Kalijati menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Perjanjian ini menjadi pertanda
berakhirnya penjajahan Belanda sekaligus awal mula Jepang menduduki wilayah di Indonesia. Di balik
perjanjian tersebut, ada peristiwa penting yang perlu diketahui masyarakat Indonesia.

Tepat hari ini, 8 Maret pada 1942 silam, Belanda dan Jepang menandatangani Perjanjian Kalijati.
Kesepakatan ini dinamakan Perjanjian Kalijati karena ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Selain menyerahkan kekuasaan Belanda kepada Jepang, perjanjian ini juga menjadi awal mula Jepang
menjajah Indonesia.

Perjanjian Kalijati merupakan bagian sejarah panjang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak
hanya sekedar menduduki Indonesia, tetapi Jepang juga melakukan sejumlah propaganda. Berikut
sejarah singkat Perjanjian Kalijati:

Perjanjian Kalijati adalah sebuah perjanjian antara Jepang dan Belanda terkait penyerahan penjajahan di
Tanah Air. Perjanjian ini ditandatangani oleh Jepang dan Belanda pada 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang,
Jawa Barat.

Perjanjian ini memuat bahwa Belanda menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda. Selain
menyerahkan kekuasaan, Perjanjian Kalijati juga sebagai tanda berakhirnya penjajahan Belanda di
Indonesia.
Latar belakang Perjanjian Kalijati sendiri berawal ketika Belanda diserang oleh Jerman dan membuat
pemerintahan kolonial melemah, termasuk di wilayah jajahannya seperti Indonesia. Jepang pun masuk
ke wilayah Indonesia saat Jerman memberi izin kepada Jepang untuk membangun pangkalan militer di
Asia Tenggara.

Dikutip dari jurnal Sistem Ketatanegaraan Indonesia pada Pendudukan Jepang (2019), Negeri Matahari
Terbit tersebut mendarat pertama kali di Tanah Air pada Januari 1942. Sejak saat itu, Jepang mulai
merebut wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia.

Isi Perjanjian Kalijati

Perjanjian Kalijati menjadi awal mula masa kedudukan Jepang di Indonesia dan mengakhiri penjajahan
Belanda. Penyerahan ini tertuang dalam sebuah perjanjian yang ditanda tangani pada 8 Maret 1942.
Adapun isi dari Perjanjian Kalijati tersebut adalah sebagai berikut:

1. Belanda menyerahkan wilayah Indonesia seluruhnya kepada Jepang tanpa syarat.

2. Jepang akan membentuk pemerintahan militer di Indonesia.

Sementara itu, pemerintahan militer yang dibentuk Jepang dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu:

• Pemerintah Tentara 16 AD, wilayah di Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta.

• Pemerintah Tentara 25 AD, wilayah di Sumatra yang berpusat di Bukittinggi.

• Pemerintah Armada AL, wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di
Makassar.

Propaganda Gerakan 3A

Setelah menduduki wilayah Indonesia, Jepang melakukan serangkaian propaganda, salah satunya
Gerakan 3 A, yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia. Jepang
melakukan propaganda tersebut, selain untuk mengambil hati bangsa Indonesia, juga dukungan kepada
bangsa Indonesia dalam melawan Sekutu di Perang Dunia II.

Gerakan 3A digaungkan pada 29 April 1942. Pada hari itu bertepatan dengan hari nasional Jepang.
Pembentukan gerakan 3A digagas oleh Kepala Departemen Propaganda Jepang, yaitu Hitoshi Shimizu.
Dia lah yang kemudian menggandeng Mr. Syamsudin. Adapun tujuan dari propaganda ini, yaitu menarik
simpati bangsa Indonesia, memberikan jaminan keamanan bagi bangsa Indonesia, serta meyakinkan
bangsa Indonesia bahwa Jepang negara terkuat di Asia.

Kendati demikian, Gerakan 3A ini tidak membuat bangsa Indonesia tunduk kepada Jepang. Bahkan,
kehadiran Jepang sama sekali tidak disukai oleh masyarakat Indonesia. Sebab, tujuan adanya Gerakan
3A ini tidak mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia sehingga hal ini mendapatkan protes keras
dari rakyat Indonesia pada 1943.

Anda mungkin juga menyukai