NASIONAL
Faktor ekstern:
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan
membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat.
Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke
Indonesia seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme dan sosialisme yang
mempercepat timbulnya nasionalime Indonesia.
Kebangkitan nasional di Asia dan Afrika, misalnya adanya All Indian
National Congress 1885 dan Gandhisme di India dan adanya Gerakan Turki
Muda di Turki.
Faktor Intern:
Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat.
Adanya kenangan akan kejayaan masa lalu terutama Sriwijaya dan
Majapahit
Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin pergerakan nasional.
KONGRES PEMUDA
I
Latar Belakang Kongres Pemuda
I
30 April 1926 - 2 Mei 1926 di Jakarta
Dipimpin oleh Mohammed Tabrani
Dihadiri tokoh-tokoh organisasi pemuda dari Jong Java, Jong
Sumateranen Bond, Jong Ambon, Jong Bataks Bond, dan pemuda
kaum Betawi
Kongres Pemuda I melahirkan
kesadaran pemuda untuk
membentuk badan yang membina
organisasi pemuda yang bersifat
nasional dan memajukan paham
persatuan dan kebangsaan
Kesepakatan Kongres Pemuda I
Mengakui dan menerima cita-cita persatuan
Indonesia
Menghilangkan pandangan adat dan kedaerahan
yang kolot (kuno)
Tujuan dibuatnya
Kongres Pemuda I
Untuk membentuk rasa persatuan dan kesatuan
bangsa di antara golongan pemuda
Mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang
tunggal
Membentuk suatu organisasi sentral
KONGRES
PEMUDA II
Latar belakang Kongres
Pemuda II
Dilaksanakan pada 27 – 28 Oktober 1928
Dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI
Diselenggarakan oleh organisasi-organisasi
pemuda Indonesia
Dari Kongres Pemuda II menghasilkan
keputusan penting yaitu Sumpah Pemuda
Ideologi Pergerakan
Nasionalisme Islam Komunis
Budi Utomo, Indische Jong Islamiten Bonds Indische Democratische
Partij, Perhimpuan (JIB), Muhammadiyah, Vereeniging (ISDV),
Indonesia, Partai Nahdathul Ulama (NU), Partai Komunis
Nasional Indonesia, dan dan PSII Indonesia (PKI)
Taman Siswa.