Anda di halaman 1dari 3

Brian Dafitra

X MIPA 8 / 7

1. Agama Hindu-Buddha adalah agama pertama yang masuk ke Nusantara. Agama itu pula
yang banyak membuat perubahan pada masyarakat Nusantara zaman dahulu. Sebelum agama
Hindu-Buddha masuk, masyarakat Nusantara menunjuk seorang kepala suku dan menganut
paham animisme dan dinamisme. Tetapi setelah masuknya agama Hindu-Buddha,
masyarakat Nusantara dipimpin oleh seorang raja dengan wilayah kerajaan dan sudah
menyembah dewa/dewi.

2. Lahirnya agama Hindu :


Diawali dengan bercampurnya bangsa Arya yang masuk menginvasi bangsa Dravida, kedua
kebudayaan agama bercampur menjadi satu dan muncullah agama Hindu. Arya masuk ke
India pada 1500 S.M. Kebudayaan Arya berkembang di Lembah Sungai Indus India. Bangsa
Arya mengembangkan sistem kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan
tradisi yang dimilikinya.

Lahirnya agama Buddha :


Lahir sekitar abad ke-5 S.M. Agama ini lahir sebagai reaksi terhadap agama Hindu terutama
karena keberadaan kasta. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama (563-486 S.M),
seorang putra dari Raja Suddhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu.

3. a. Teori Brahmana, yang menyatakan bahwa agama Hindu masuk di Indonesia dibawa oleh
kaum Brahmana.
b. Teori Ksatria, yang menjelaskan bahwa agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh para
Ksatria India.
c. Teori Waisya, yang menjelaskan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh
para pedagang.
d. Teori Arus Balik, yang menjelaskan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh
para pemuda Indonesia sekembalinya belajar dari India.

4. a. Melalui Brahmana yang datang ke Indonesia.


b. Melalui para raja yang berkunjung di Indonesia.
c. Melalui masyarakat Indonesia yang berdagang dan belajar di india.
d. Melalui pedagang yang bersinggah di Indonesia.

5. Teori Brahmana
Pencetus : J.C. Van Leur
Argumen : Menyatakan bahwa agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dibawa oleh
golongan Brahmana (yang beragama).
Dasar : Para Brahmana meninggalkan kitab Weda, para Brahmana sengaja didatangkan
ke Indonesia karena raja yang telah mengenal Brahmana secara khusus meminta
Brahmana untuk mengajar di lingkungannya, adanya bukti bahwa terdapat koloni
India di Malaysia dan pantai Timur Sumatera yang banyak ditempati oleh orang
Keling dari India Selatan yang memerlukan kaum Brahmana untuk upacara
agama.
Kelebihan : Ditulisnya kitab Weda dalam Bahasa Sansekerta dimana tulisan Bahasa
Sansekerta hanya dipahami oleh kaum Brahmana.
Kelemahan : Adanya suatu fakta bahwa para pendeta dari kaum / kasta Brahmana
mempunyai pantangan untuk menyeberangi lautan sehingga tidak memungkinkan
masuk ke Indonesia tanpa menyeberangi lautan.

Teori Ksatria
Pencetus : C.C. Berg Mookerji dan J.L. Moens
Argumen : Menyatakan bahwa golongan bangsawan atau ksatria dari India yang membawa
masuk dan menyebarkan pengaruh agama Hindu-Budha di Indonesia.
Dasar : Karena sekitar abad ke-4 hingga abad ke-6 di India sering terjadi peperangan.
Sehingga kasta ksatria yang terdiri dari kaum bangsawan ada yang mengalami
kekalahan, kemudian melarikan diri mencari daerah baru hingga ke Nusantara.
Kelebihan : Adanya suatu bukti bahwa seringnya terjadi kekacauan politik antar golongan di
India pada awal abad Masehi.
Kelemahan : Tidak ditemukan peninggalan dan bukti bahwa kerajaan di indonesia ditaklukan
oleh ksatria india.

Teori Waisya
Pencetus : N.J. Krom
Argumen : Menyatakan bahwa masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha ke
indonesia di bawa oleh orang india berkasta waisya, yaitu golongan pedagang.
Dasar : Karena Indonesia pada saat itu merupakan jalur daerah Perdagangan
Internasional.
Kelebihan : Kekayaan SDA membuat banyak dari golongan pedagang dari kaum Waisya
untuk berdagang dan bertransaksi jual beli di indonesia.
Kelemahan : Para Waisya tidak menguasai bahasa sansekerta yang umumnya hanya dikuasai
oleh kasta Brahmana.

Teori Arus Balik


Pencetus : F.D.K. Bosch
Argumen : Menyatakan bahwa banyak orang Nusantara yang sengaja datang ke India untuk
berziarah dan belajar agama Hindu-Buddha. Setelah kembali ke Nusantara
mereka menyebarkan ajaran Hindu-Buddha ke masyarakat.
Dasar : Karena peran aktif masyarakat Indonesia sendiri.
Kelebihan : Adanya prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa Balaputradewa (Raja
Sriwijaya) telah meminta kepada raja di India untuk membangun wihara di
Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh dari Sriwijaya.
Kelemahan : Kemungkinaan orang Indonesia untuk belajar agama Hindu-Budha ke india
sulit, karena pada masa itu orang indonesia masih bersifat pasif.

6. Politik dan keamanan


Sebelum masuk, sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan
kesukuan yang mencakup daerah yang terbatas. Setelah masuk, membawa pengaruh terhadap
terbentuknya kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.
Sosial-Ekonomi

Sosial :
Sebelum masuk, masyarakat belum mengenal pengelompokan orang berdasarkan derajatnya.
Setelah masuk, masyarakat Indonesia mengenal pembagian kasta seperti Brahmana, Ksatria,
Waisya, dan Sudra.

Ekonomi :
Sebelum masuk, masyarakat Indonesia sudah cukup mengenal mengenai perdagangan
pelayaran. Setelah masuk, perdagangan Indonesia berkembang pesat.

Budaya
Pengaruh sastra (adaptasi cerita Mahabarata dan Ramayana)
Pengaruh bahasa (masuknya kata serapan bahasa Sansekerta dan Aksara Pallawa)

Anda mungkin juga menyukai