Anda di halaman 1dari 14

TEORI INDIANISASI

Dibuat oleh
• Alexander Owen
• Gregorius Raka Amorn
• Jorgen Cristhopher X IPA 4
• Egar Mahardhika
• Sebastian Putra Cahyadi
• Viorinna Daratista
INDIANISASI ADALAH
⇥Istilah yang digunakan oleh ahli sejarah untuk memudahkan
dalam penulisan sejarah kebudayaan India
⇥Indianisasi di Nusantara yang paling menonjol adalah
penyebaran agama/idealisme, yang kemudian kebudayaan lain
mengikuti dengan sendirinya.
⇥Indianisasi --> Hindunisasi
Ksatria
Teori
Kolonisasi Brahmana
Teori
Indianisasi
Teori Arus
Waisya
Balik
Teori Kolonisasi
Teori ini berusaha menjelaskan proses masuk dan
berkembangnya agama dari kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia dengan menekankan pada peran aktif dari pendatang
India dalam menyebarkan pengaruhnya ke rakyat Indonesia.
Berdasarkan teori ini, orang Indonesia sangatlah pasif, artinya
rakyat Indonesia hanya menjadi objek penerima pengaruh
kebudayaan India tersebut.
Hipotesis Ksatria ⎆Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch
⎆Pada awal abad 2 Masehi sering terjadi peperangan antar golongan di
Kerajaan India
⎆Para prajurit yang kalah atau jenuh banyak yang meninggalkan India ,
dan sekian banyak dari mereka ada yang sampai ke wilayah Indonesia
⎆Kemudian mereka membangun berbagai koloni yang menjadi tempat
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu
⎆Ada 3 ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang proses
penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha yaitu; C.C Berg,
Mookerji, dan J.L Moens.
Ksatria Menurut C.C Berg
✣Berg mengemukakan bahwa golongan yang turut menyebarkan
kebudayaan India di Indonesia adalah para petualang yang sebagian
besar berasal dari golongan Ksatria.
✣Para Ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan
kekuasaan di Indonesia.
✣Bantuan yang diberikan oleh para Ksatria ini sedikit membantu
kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku yang bertikai.
✣Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada diantara mereka yang
dinikahkan dengan salah seorang putri dari kepala suku yang
dibantunya.
✣Dari perkawinan ini, berkembanglah tradisi Hindhu-Buddha dalam
masyarakat Indonesia
Ksatria Menurut
Mookerji
✦Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria
dari India membawa pengaruh Hindu-Buddha ke
Indonesia
✦Para ksatria ini kemudian membangun koloni-
koloni yang akhirnya menjadi kerajaan
✦Koloni mengadakan hubungan perdagangan
hubungan dengan kerajaan di India dan
mendatangkan seniman
✦Seniman ini bertujuan untuk membangun candi
Ksatria Menurut J.L. Moens
✺Mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan di
Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di
India pada abad yang sama.
✺Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di
India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya
mengalami kehancuran. Dari sanalah asal Kerajaan Hindu-
Buddha di Indonesia
Hipotesis Brahmana
✔ Dikemukakan oleh Jc.Van Leur => Agama Hindu – Buddha
datang ke Indonesia dari golongan brahmana
✔ Golongan brahmana = orang – orang yang paling mengerti
agama Hindu – Buddha, jadi merekalah yang dapat mengajari
agama tersebut ke orang lain
✔ Terdapat berberapa prasasti di Indonesia yang terdapat bahasa
Sanskerta yang merupakan bahasa kelas tinggi yang hanya
golongan brahmana yang bisa mengerti bahasa tersebut. Bahasa
Sanskerta biasa digunakan dalam kitab suci ataupun upacara
keagamaan.
✔ Kaum Brahmana biasa memberi hadiah kepada raja – raja di
Indonesia yaitu berupa kita suci Weda. Kitab ini dapat dipelajari
dan raja yang menjadi agama Hindu akan menyebarkan
agamanya ke rakyat
Kelemahan Teori Brahmana
✶Menurut ajaran Hindu kuno, seorang Brahmana dilarang untuk
menyeberangi lautan apalagi meninggalkan tanah airnya. Jika ia
melakukan hal tersebut maka ia akan kehilangan hak akan kastanya.
Sehingga mendatangkan para Brahmana ke Indonesia bukan
merupakan hal yang wajar.
✶Mempelajari Bahasa Sanskerta merupakan hal yang sangat sulit jadi
tidak mungkin dilakukan oleh raja di Indonesia yang telah mendapat
kitab Weda untuk mengetahui isinya bahkan menyebarkan pada yang
lain
Hipotesis Waisya ❧Dikemukakan oleh N.J. Krom  Teori bahwa yang menyebarkan
agama Hindu - Buddha di Indonesia adalah para pedagang dari India
yang pergi berdagang di Indonesia
❧Teori ini didukung dengan kekayaan sumber daya alam di Indonesia
sehingga menarik para pedagang India untuk berdagang di sana.
❧Para pedagang tersebut singgah di Indonesia sekitar 6 bulan menunggu
angin musim untuk kembali ke India. Waktu yang cukup lama ini
memberi kesempatan kepada mereka untuk bisa berkomunikasi dan
menyebarkan agama pada penduduk lokal di Indonesia.
❧Tidak hanya menyebarkan agama Hindu, tetapi ada juga yang menikah
dengan penduduk pribumi serta berketurunan dari ikatan ini, agama
Hindu – Buddha dapat disebarkan ke masyarakat
Kelemahan Teori Waisya
❦Para pedagang dari India hanya datang ke Indonesia untuk berdagang dan
bukan untuk menyebarkan agama Hindu - Buddha. Hubungan para pedagang
dengan pemimpin lokal hanya seputar perdagangan dan tidak memberi
pengaruh besar kepada penyebaran agama Hindu
❦Para pedagang hanya singgah di daerah pantai saja dan menunggu angin
musim. Sementara penyebaran agama Hindu - Buddha tidak hanya berada di
daerah pantai saja, tetapi di berbagai daerah pedalaman
❦Penyebar agama Hindu adalah para brahmana. Lagipula para pedagang tidak
seluruhnya menguasai agama Hindu- Buddha secara mendalam dan juga
ditambah perbedaan bahasa antara para pedagang dan penduduk lokal
Teori Arus Balik
o Dikemukakan oleh F.D.K Bosch  Bahwa penyebaran agama Hindu –
Buddha dikarenakan oleh para pelajar yang datang ke India ataupun pelajar
India yang datang ke Indonesia
o Mereka membawa pengetahuan tentang agama dan kebudayaan di India dan
dibawa ke Indonesia juga mengajarkan ke masyarakat Indonesia yang lain
o Prasasti Nalanda mengatakan bahwa Balaputradewa (Raja Sriwijaya) meminta
para kaum intelektual di Indonesia untuk belajar ke India. Para pelajar
membawa pulang kebudayaan India dan juga agamanya
o Kelemahan Teori ini adalah masyarakat Indonesia yang belum terbuka
terhadap agama lain, jadi untuk belajar agama Hindu dan Buddha itu pun sulit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai