Anda di halaman 1dari 30

MASUKNYA AGAMA

DAN HINDU-BUDHA
KE INDONESIA
KEDATANGAN HIDU-BUDDHA DI INDONESIA
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membedakan keadaan masyarakat Indonesia sebelum
masuknya Hindu-Budha ke Indonesia
2. Menyebutkan sumber-sumber kedatangan agama Hindu-Budha ke Indonesia
3. Menjelaskan teori-teori masuknya agama dan budaya Hindu-Budha ke
Indonesia
4. Menjelaskan sikap bangsa Indonesia dalam menghadapi budaya baru dan
menyebutkan unsur-unsur budaya Hindu-Budha
Sebelum masuknya Hindu-Budha Setelah masuknya Hindu-Budha
Sebelum masuknya Hindu-Budha Setelah Masuknya Hindu-Budha
SUMBER-SUMBER
KEDATANGAN AGAMA HINDU-
BUDDHA DI INDONESIA
SUMBER DARI DALAM NEGERI
Sumberdari dalam negeri merupakan sumber sejarah yang berasal
dari berbagai daerah di wilayah Kepulauan Indonesia. Sumber
tersebut dapat menjelaskan bukti awal kedatangan agama Hindu-
Buddha di Indonesia.
Beberapa sumber tersebut diantaranya:\
1. Prasasti
2. Kitab Kesastraan Jawa Kuno
3. Benda-benda Arkeologis
PRASASTI
Merupakan sumber sejarah yang berisi
informasi tentang masa lampau.
Prasasti biasanya dipahatkan di atas
batu, lempengan logam (emas, perak
dan tembaga), gerabah, kayu dan
lontar.

Pada umumnya prasasti berbentuk


piagam untuk memperingati peristiwa
penting suatu kerajaan

Contih: Yupa di Kutai yang dibuat


untuk memperingati kedermawanan
Raja Mulawarman dalam memberikan
sumbangan untuk uoacara-upacara
keagamaan di kerajaanya

Sebagian besar prasasti ditulis dengan


huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Penggunaan huruf Pallawa dan Bahasa
Sansekerta menjukan pengaruh agama
Hindu-Buddha di Indonesia berasal
dari india
Kitab Kesastraan
Jawa Kuno
Kitab kesastraan digunakan sebagai
sumber data dalam melacak jejak-jejak
sejarah pada masa tertentu

Beberapa kitab kesastraan


diantaranya, Pararton, Babad Tanah
Jawi, Nagarakertagama, Ramayana,
Arjuna Wiwaha

Ada beberapa kendala dalam


penggunaan Kitab kesastraan Jawa
Kuno sebagai sumber sejarah.

Kitab-kitab tersebut sering


menggunakan bahasa berbunga-bunga
dan cerita – cerita berbau mitos
sehingga diperlukan data pembanding.
Baik berupa prasati, berita asing,
maupun bentuk data lain
Benda-benda
Arkeologis
Benda-benda arkeologis seperti relief
dapat digunakan sebgai sumber
sejarah karena mempresentasikan
gagasan dan tindakan dari pembuat
benda budaya tersebut.

Benda arkeologis lainya, yaitu arca.

Arca dapat digunakan untuk


menunjukan sifat keagamaan dan
tingkat kemajuan teknologi
pembuatan arca
SUMBER DARI LUAR NEGERI
Sumber dari luar negeri merupakan sumber sejarah yang berasal dari cacatan perjalanan bangsa
asing. Catatan tersebut memuat berita-berita mengenai kepulauan Indonesia.
Adapun sumber-sumber kedatangan agama Hindu-Buddha di Indonesia dari luar negeri sebagai
berikut
◦ Sumber dari India
◦ Sumber dari Tiongkok
◦ Sumber dari Arab
◦ Sumber dari Vietnam
◦ Sumber dari Yunani
Sumber dari India
 Kitab Mahaniddesa , yang merupakan kitab sastra dari India mnyebutkan
bahwa masyarakat india telah mengenal beberapa tempat di Indonesia pada
abad ke-3 Masehi.
Dalam kitab Geograpihike yang ditulis pada abad ke-2 juga disebutkan telah ada
hubungan dagang antara india dan Indonesia.
Dari kedua keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara intensif
terjadinya hubungan dagang antara Indonesia dan india mulai abad-abad
tersebut (abad ke 2-3 Masehi).
Sumber dari Tiongkok
 Hubungan Indonesia dengan cina diperkirakan telah berkembang pada abad
ke-5.

Bukti-bukti yang memperkuat hubungan itu di antaranya adalah perjalanan


seorang pendeta budha, fa hien. Pada sekitar tahun 413 M, Fa Hien melakukan
perjalanan dari india ke YE-PO-TI (tarumanegara) dan kembali ke cina melalui
jalur laut. Selanjutnya, kaisar Cina, Wen Ti mengirim utusan ke She-Po (Pulau
Jawa)
Sumber dari Arab
 saudagar Arab menjelaskan tentang keberadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia sejak abad VI
Masehi.
Mereka menyebut Kerajaan Zabaq atau Sribuza untuk Sriwijaya
Raihan Al-Beruni yang menulis sebuah buku tentang India, menyebut Zabaq terletak di sebuah
pulau bernama Suwarndib yang berarti “Pulau Emas”
Sumber dari Vietnam
 kronik Vietnam dari abad VIII Masehi mencatat serangan dari Jawa dan “pulau-pulau selatan”
yang dilakukan pasukan Syailendra dari Sriwijaya terhadap pusat kerajaan maritim Kerajaan
Chenla di Vyadhapura, Kamboja.
Berita tersebut diperkuat oleh catatan dari Champa pada abad VIII Masehi mengenai pasukan
Jawa yang telah menghancurkan kuil-kuil dan berkuasa di sebagian wilayah Kamboja
Sumber dari Yunani
 Claudius Ptolomeus, seorang ahli geografi dari Yunani menjelaskan kapal-kapal Alexandria di
laut Mediterania (Mesir) berlayar di teluk Persia ke bandar bandar baybaza di Cambay, India dan
Majuri di Kochin, India Selatan
Dari India pelayaran dilanjutkan menuju kepulauan Aurea Chersonnesus. Di Aurea
Chersonnesus kapal-kapal singgah di Barousae, Sinda, Sabadiba, dan labadium.
Aurea Chorsennesus merupakan bandar dagang kuno di Pantai barat sumatra. Sementara itu,
Barousae adalah baros, Sinda adalah Sunda, Sabadiba adalah Svarnadwipa (sumatra) , dan
labadium adalah Javadwipa (Jawa)
Teori Kedatangan Hindu-
Buddha Ke Indonesia
TEORI KESTARIA
 Menyatakan bahwa terjadi kolonialisasi yang disertai dengan penakhlukan oleh orang-orang
India dari kasta kesatria di Indonesia. Akibatnya Indonesia menjadi pusat penyebaran
kebudayaan India.
Kekuatan Kelemahan
1. Semangat berpetualang para kesatria (keluarga 1. Tidak adanya bukti tertulis bahwa telah terjadi
kerajaan) kolonialisasi oleh para kesatria Hindu yang
2. Perkawinan antara para kesatria dan putri dari berasal dari India
keluarga kerajaan mendorong penyebaran agama 2. Golongan kesatria tidak menguasai bahasa
dan budaya Hindu Sansekerta dan huruf Pallawa yang terdapat pada
3. Para kesatria membangun koloni dan menjalin kitab Weda
hubungan dengan kerajaan India 3. Tidak mungkin pelarian kesatria dari India
4. Para Kesatria yang melarikan diri dari India mendapat kedudukan mulia sebagai Raja di
mendirikan kerajaan baru di Indonesia wilayah lain
4. Tidak ada bukti prasasti yang menggambarkan
penaklukan golongan kesatria di wilayah lain
TEORI WAISYA
 Dikemukakan oleh N.J Krom, menyatakan bahwa para pedagang atau waisya berperan
terhadap penyebaran budaya India di Indonesia.
Para pedagang tersebut menetap di Indonesia untuk menyebarkan pengaruh India
Perkawinan antara pedagang India dengan wanita lokal yang menjadi salah satu cara
penyebaran budaya
Menurut N.J Krom, unsur budaya Indonesia pada budaya baru itu masih sangat jelas. oleh
karena itu, ia berkesimpulan bahwa peranan budaya Indonesia dalam proses pembentukan
budaya baru itu sangat penting
Pembentukan budaya baru itu tidak mungkin apabila Indonesia hidup di bawah tekanan seperti
yang digambarkan pada teori Kesatria
Kelemahan Teori Waisya
 para pedagang yang termasuk dalam kasta waisya tidak menguasai bahasa sansekerta dan
huruf pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana
Kaum waisya tidak bertugas menyebarkan agama hindu, sedangkan yang bertugas
menyebarkan agama hindu adalah Brahmana. Para pedagang juga tidak menguasai secara
mendalam agama hindu dikarenakan mereka tidak memahami bahasa sansekertasebagai
pedoman untuk membaca kitab suci weda
TEORI BRAHMANA
 Dikemukakan oleh J.C Van Leur
Menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan brahmana yang
berhak mempelajari dan mengertin isi kitab suci Weda
Kedatangan golongan Brahmana iduga karena undangan para penguasa lokal di Indonesia yang
tertarik dengan agama Hindu atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu di
Indonesia.
Menurut ajaran Hindu kuno, seorang Brahmana dilarang menyeberangi lautan apalagi
meninggalkan tanah airnya. Jika Ia melakukan tindakan tersebut, Ia akan kehilangan hak atas
kastanya
TEORI SUDRA
 masuknya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra
Golongan Sudra sering dianggap orang buangan
Golongan ini meninggalkan daerahnya dan pergi ke daerah lain, bahkan ke luar India termasuk
Indonesia untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dan dihargai
Golongan ini merupakan kelompok bawah, budak dan memiliki derajat rendah sehingga
dianggap tidak pantas menyebarkan agama Hindu
TEORI ARUS BALIK
 berdasarkan sifat dan unsur-unsur budaya India yang diamati oleh F.D.K Bosch, masyarakat Indonesia
memiliki peran tersendiri dalam penyebaran dan pengembangan agama Hindu-Budha
Penyebaran agaman Hindu-Buddha di Indonesia dilakukan oleh kaum terdidik
Akibat interaksi dengan orang India, banyak penduduk di Kepulauan Indonesia tertarik belajar agama
Hindu-Buddha
Mereka giat mempelajari bahasa sansekerta, kitab suci, sastra dan budaya tulis
Orang-orang Indonesia tersebut kemudian mendalami agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di India
Setelah belajar di India Mereka kembali ke Indonesia serta mengembangkan agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha kepada masyarakat Indonesia
Oleh karena itu, agama Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia memilki perbedaan dengan
agama Hindu-Buddha yang berkembang di India
Click icon to add picture

PERKEMBANGAN AGAMA DAN BUDAYA


HINDU-BUDHA DI INDONESIA
INTERAKSI

PERKEMBANGAN AGAMA DAN BUDAYA HINDU-


BUDHA DI INDONESIA

AKULTURASI
Terjalinnya kontak atau interaksi antara Penganut agama Hindu dengan
TERAKSI masyarakat Indonesia maka mengakibatkan adanya kontak budaya yang
menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru.

akulturasi merupakan fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang
mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan
terus menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari
salah satu kelompok atau kedua-duanya.

masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya tetapi
diolah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga
budaya tersebut berpadu dengan kebudayaa asli Indonesia menjadi bentuk
akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu.
HASIL INTERKASI
1. Bahasa
2. Religi/ Kepercayaan
3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan
4. Sistem Pengetahuan.
5. Peralatan Hidup dan Teknologi.
6. Kesenian
AKULTURASI

Akulturasi kebudayaan yaitu suatu proses percampuran antara unsur-unsur


kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sehingga membentuk
kebudayaan baru, tetapi dengan tidak menghilangkan kepribadian atau ciri khasnya.

untuk dapat berakulturasi, masing-masing kebudayaan harus seimbang. Begitu juga


untuk kebudayaan HinduBuddha dari India dengan kebudayaan Indonesia asli.
Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan
Indonesia asli sebagai berikut:

1. Seni Bangunan
2. Seni Rupa dan Seni Ukir
3. Seni sastra dan Aksara
4. Sistem Kepercayaan
5. Sistem Pemerintahan
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
PEMERINTAHAN DAN BUDAYA PADA MASA
KERAJAAN- KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA
Akuluturasi Budaya Seni Bangun
Nusantara

Seni Rupa dan


Ukir

Perkembangan
Masyarakat,
Seni Sastra dan
Pemerintahan, dan Pengaruh Budaya Aksara
Budaya Hindu-Budha • Kutai
Pada Masa Kerajaan • Tarumanegara
• Kalingga
HinduBuddha Sistem • Sriwijaya
Kepercayaan • Mataram Kuno
• Kediri
• Singhasari
• Majapahit
Sistem
Terbentuknya Kerajaan- Pemerintahan
kerajaan

Anda mungkin juga menyukai