Dengan menghaturkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, kelompok
kami yaitu kelompok 1 akan mempersembahkan Makalah Sejarah yang berjudul tentang
KRONOLOGI MASUKNYA DAN BERKEMBANGNYA AGAMA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA.
Makalah ini berisi tentang materi sejarah masuknya agama hindu-buddha di Indonesia.
Menjelaskan sumber-sumber yang membuktikan bahwa bangsa Indonesiapun ikut andil dalam
proses penyebaran agama Hindu-Buddha, hipotesis-hipotesis yang dikemukakan para ahli,
wujud akulturasi kebudayaan india, dan wilayah-wilayah yang dipengaruhi dan tidak
dipengaruhi kebudayaan Hindu Buddha.
Semoga Makalah kami ini dapat berguna dalam rangka agar semua orang yang membaca
makalah ini dapat bertambah pengetahuannya, terutama dalam pelajaran Ilmu pengetahuan
Sosial di bidang Sejarah. Diharapkan makalah kami, yang sudah dipersiapkan dengan seoptimal
mungkin ini sangat bermanfaat bagi orang luas.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Proses Masuk dan Berkembangnya…………………....………………..
b. Daerah yang dipengaruhi dan tidak di pengaruhi..………………..
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
b. Saran……………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap awal diyakini berasal dari India.
Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi. Apabila kita membandingkan
peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal
dengan kebudayaan India, bangunan yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum
dikenal arsitektur bangunan seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat kerajaan juga
dipengaruhi kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain seperti
peribadatan dan kesastraan.
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan agama hindu yang ada di Jawa Tengah.
Sedangkan Borobudur adalah merupakan candi peninggalan agama budha. Agama hindu dan
budha masuk di berbagai tempat di Indonesia melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan,
perdagangan, dan lain-lain. Agama budha berkembang lebih dahulu, bahkan untuk beberapa
waktu, Indonesia (sriwijaya) pernah menjad pusat pendidikan dan pengetahuan agama budha
yang bertaraf internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dari India ke
Indonesia terjadi karena adanya hubungan antara bangsa Indonesia, India,dan bangsa-bangsa
lainnya di kawasan Asia Selatan ,Timur,dan Tenggara.Hubungan tersebut terjadi melalui
kegiatan politik dan diplomasi,pelayaran dan perdagangan,pendidikan,dan kebudayaan.Melalui
lalu lintas tersebut,terjadi pertukaran barang,pengalaman,dan kebudayaan Hindu dan Buddha.
Catatan awal abad masehi mengenai kedatangan orang-orang Hindu dan Buddha dari
India ke Indonesia tidak diketahui dengan pasti.Adapun hubungan antara India,Cina,dan
Indonesia berasal dari catatan orang Cina pada abad ke-5M.
Menurut catatan tersebut,agama Buddha yang masuk ke Indonesia tidak hanya berasal
dari India,tetapi juga dari Cina.Sejak awal abad masehi,Cina mulai mengembangkan
kekuasaannya ke wilayah Asia Tenggara dan membentuk kerajaan yang berkiblat ke
Cina.Penjelajah Cina yang yang paling awal menyambut dan mengenal Jawa ialah Fa Hsien. Ia
menetap selama 12 tahun di India.Ketika dalam perjalanan pulang ke Cina,Ia Hsien beserta
rombongan yang berjumlah 100 orang,singgah di Jawa Mereka singgah selama lima bulan sejak
Desember 412 sampai Mei 413.
Hubungan pelayaran dan perdagangan antara Jawa, Sumatera, Kanton (Cina), Sri Lanka,
dan Kashmir (India) dicatat pula oleh Gunawwarma. Ia adalah seorang pangeran dari kashimir
yang pernah tinggal lama di Jawa Pada 422,ia menyebarkan Buddhisme sebelum berlayar ke
Cina.Catatan singkat dari Gunawarmma ini menunjukkan bahwa pengaruh kebudayaan India
atau Cina bisa masuk melalui hubungan pelayaran dan perdagangan antara Indonesia (Jawa)
dan negeri-negeri di Asia Tenggara,Timur,dan Selatan.
Van Leur dan Wolters berpendapat bahwa hubungan dagang antara India dan Indonesia
lebih dahulu berkembang dibandingkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Cina.
Bukti keterlibatan Indonesia dalam perdagangan mancanegara banyak kita dapati dari sumber-
sumber luar negeri dan dalam negeri, seperti berikut.
1. Berita dari Cina
Berita dari Cina yang memuat keterlibatan bangsa Indonesia dalam perdagangan
internasional, antara lain sebagai berikut :
a. Catatan Dinasti Han, Dinasti Sung, Dinasti Yuan, dan Dinasti Ming, menjelaskan
bahwa sejak awal tahun masehi telah terjadi hubungan dagang antara Cina dan Indonesia .
Hubungan dagang itu terbukti dari banyaknya barang-barang keramik (porselen) Cina yang
ditemukan di Indonesia.
b. Fa-Hien, seorang musafir yang singgah di To-lo-mo selama lima bulan dalam
perjalannya dari India ke Cina. Kemungkinan yang dimaksud dengan Tolomo adalah Kerajaan
Tarumanegara yang muncul di Jawa Barat pada sekitar abad ke-5M.
c. I-Tsing, seorang peziarah dan rahib Buddha. Dalam catatannya, ia menuliskan
kesan tentang Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di asia pada abad ke-
7M
6. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dalam bidang seni dari seni rupa, seni
sastra, dan seni pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari
relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi banyak menggambarkan suatu
kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Buddha.
Gambar relief pada candi Borobudur ada yang menggambarkan Buddha sedang digoda
oleh mara yang menari-nari diiringi gendang. Relief ini mengisahkan riwayat hidup sang Buddha
seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara. Demikian pula halnya dengan candi-candi
Hindu. Relief-reliefnya yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam kepercayaan Hindu
seperti kisah Ramayana yang digambarkan melalui relief candi Prambanan ataupun candi
Panataran.
Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga
mengambila kisah asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief
tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia. Dengan
demikian, terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu
berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu
cerita/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis
oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Keduan kitab tersebut merupakan
kitab kepercayaan umat Hindu. Akan tetapi, setelah berkembang di Indonesia tidak sama
seperti aslinya dari India karena sudah disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia ke
dalam bahasa Jawa Kuno. Tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya
tokoh Punokawan, seperti Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng. Bahkan, dalam kisah
Bharatayudha yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antara Pendawa
dan Kurawa, melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.
Disamping itu juga kisah Ramayana ataupun Mahabarata diambil sebagai suatu cerita
dalam seni pertunjukan di Indonesia, yaitu salah satunya pertunjukan wayang. Seni petunjukan
wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman prasejarah dan
pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud
akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari kisah
Ramayana ataupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi tidak sama persis
dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain terletak
dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh cerita, misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan
tokoh durna, dalam cerita aslinya durna adalah seorang mahaguru bagi Pendawa dan Kurawa
dan berprilaku baik, tetapi dalam lakon Indonesia durna adalah tokoh yang berperangai buruk
suka menghasut.
B. Daerah yang dipengaruhi dan tidak di pengaruhi unsur hindu-buddha di Indonesia sampai
abad XIV
Masuknya unsur Hindu-Buddha ke Indonesia berlangsung dengan damai, bertahap, dan
berkelanjutan. Hampir semua wilayah Indonesia menerima pengaruh Hindu dan Buddha,
kecuali wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
a. Kesimpulan
Jadi Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dari India ke
Indonesia terjadi karena adanya hubungan antara bangsa Indonesia, India,dan bangsa-bangsa
lainnya di kawasan Asia Selatan ,Timur,dan Tenggara.Hubungan tersebut tidak hanya terjadi
melalui perdagangan tetapi juga terjadi melalui kegiatan politik dan
diplomasi,pelayaran,pendidikan,dan kebudayaan.Melalui lalu lintas tersebut,terjadi pertukaran
barang,pengalaman,dan kebudayaan Hindu dan Buddha. Ada empat hipotesis yang
dikemukakan oleh para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha yaitu Hipotesis
Kesatria, Hipotesis Waisya, Hipotesis Brahmana dan Hipotesis Sudra. Tetapi dari ke empat
hipotesis tersebut memiliki kelemahan. Golongan Kesatria, Waisya dan terlebih Sudra tidak
menguasai bahasa Sanskerta. Padahal bahasa Sanskerta adalah bahasa sastra tertinggi yang
dipakai dalam kitab suci Weda. Golongan Brahmana walaupun menguasai bahasa Sanskerta
menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut.
Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia menimbulkan akulturasi. Akulturasi
adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai
kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-
menerus yang kemudia menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari
salah satu kelompok atau kedua-duanya. Wujud akulturasi tersebut yaitu, bahasa,
religi/kepercayaan, organisasi sosial kemasyarakatan, sistem pengetahuan, peralatan hidup dan
teknologi, dan kesenian.
b. Saran
Demikian makalah ini kami sajikan, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar dapat memotivasi kami dalam pembuatan makalah berikutnya yang lebih
baik lagi.
Kami memohon maaf apabila ada kesalahan kata dan penulisan karena kekurangan hanya
milik kami dan kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun Indonesia Heritage. 1998. Indonesian Heritage: Early Modern History. Singapore :
Grolier International.
Chau Ming. 1994. Mengenal Beberapa Aspek Filsafat Konfusianisme, taoisme, dan Buddhisme,
JILID III. Jakarta:Sasana
Rickflefs, M. C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyaarta : Gajah Mada university Press.
Marwati Djoned Poesponegoro, Nugroho Notosusonto . 1948. Sejarah Nasional Indonesia Jilid
da