01.21.00 Sriyanto
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai generasi penerus bangsa pertama kita wajib siaga sejarah bangsa
ini. Sehingga orang yang merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar dapat
membantu dan memudahkan pembaca untuk melihat sejarah dan pengaruh
kebudayaan India di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Brahmana
3. Teori Waisya
Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia di bawa
oleh para pedagang India yang berdagang di Indonesia dan kemudian mengajarkan
ajaran agama Hindu kependuduk setempat. Tokoh yang mengemukakan pendapat
tersebut adalah NJ Krom. Menurut NJ. Proses terjadinya hubungan antara India dan
Indonesia karena adanya hubungan perdagangan, sehingga orang-orang India
datang ke Indonesia sebagian besar adalah para pedagang. Perdagangan yang terjadi
pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi perkapalan yang masih banyak
tergantung pada angin musim.
Hal ini mengakibatkan dalam proses tersebut, para pedagang India harus
menetap dalam kurun waktu tertentu sampai datangnya angin musim yang
memungkinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Selama mereka menetap,
mendukung perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari sini
pengaruh kebudayaan Hindu menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
4. Teori Sudra
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh para kaum sudra, dalam hal ini adalah kaum-kaum terbawah. Tokoh yang
mengemukakan pendapat tersebut adalah Von Van Faber. Von Van Faber ini
menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang
India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka datang sebagai orang-orang
buangan dan hanya hidup sebagai budak sehingga mereka datang ke Indonesia
dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya.
Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia dibawa
oleh para pelajar (orang Indonesia) yang belajar atau mendalami agama Hindu di
India kemudian setelah mereka menempuh pendidikan. L alu mereka pulang dan
mengajar (menyebarluaskan) ajaran Hindu kepada penduduk setempat.
1. KERAJAAN KUTAI
Sejarah
Yupa
Yupa atau prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-
4 . Ada tujuh buah yupa di Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi
sebagai tiang untuk menambat hewan yang akan dikorbankan. Dari salah satu yupa
tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu
adalah Mulawarman . Namanya disimpan dalam yupa karena kedermawanannya
menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana .
Mulawarman
Aswawarman
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurang
komunikasi dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.
Berakhir
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma
Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran
Anum Panji Mendapa . Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda
dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai
Lama ( Tanjung Kute ). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang terisi dalam
sastra Jawa Negarakertagama . Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan
Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara .
Sejarah
Yupa
Mulawarman
Aswawarman
Aswawarman adalah Anak Raja Kudungga.Ia juga diketahui sebagai pendiri
dinasti Kerajaan Kutai yang diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk
keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah
Mulawarman.
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurang
komunikasi dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.
Berakhir
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma
Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran
Anum Panji Mendapa . Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda
dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai
Lama ( Tanjung Kute ). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang terisi dalam
sastra Jawa Negarakertagama . Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan
Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara .
2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Sumber Sejarah
Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal adalah Purnawarman . Pada
tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga ( Kali
Bekasi ) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu
mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada
kaum brahmana .
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang
ditemukan. Lima di Bogor , satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-
prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai
tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati
(wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan
Salakanagara .
- Prasasti Jambu , Nanggung, Bogor masih ada satu lagi prasasti lainnya yaitu
prasasti batu peninggalan Tarumanagara yang terletak di puncak Bukit Koleangkak,
Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Pada bukit ini mengalir (sungai)
Cikasungka.
3. Kerajaan Kalingga
Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan
bercorak Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat
kerajaan ini berada di antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.
Tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad
kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan
kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan
keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh
Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong
tangannya.
Kisah lokal
Terdapat kisah yang berkembang di Jawa Tengah utara mengenai seorang Maharani
legendaris yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kebenaran dengan keras tanpa
pandang bulu. Kisah legenda ini bercerita mengenai Ratu Shima yang mendidik rakyatnya
agar selalu berlaku jujur dan menindak keras kejahatan pencurian. Ia menerapkan hukuman
yang keras yaitu pemotongan tangan bagi siapa saja yang mencuri. Pada suatu ketika
seorang raja dari seberang lautan mendengar mengenai kemashuran rakyat kerajaan
Kalingga yang terkenal jujur dan taat hukum. Untuk mengujinya ia meletakkan sekantung
uang emas di persimpangan jalan dekat pasar. Tak ada sorang pun rakyat Kalingga yang
berani menyentuh apalagi mengambil barang yang bukan miliknya. Hingga tiga tahun
kemudian kantung itu disentuh oleh putra mahkota dengan kakinya. Ratu Shima demi
menjunjung hukum menjatuhkan hukuman mati kepada putranya, dewan menteri memohon
agar Ratu mengampuni kesalahan putranya. Karena kaki sang pangeranlah yang
menyentuh barang yang bukan miliknya, maka sang pangeran dijatuhi hukuman dipotong
kakinya
3. KERAJAAN SRIWIJAYA
Catatan Sejarah
Meskipun memiliki kekuatan ekonomi dan keperkasaan militer, Sriwijaya hanya
meninggalkan sedikit tinggalan purbakala di jantung negerinya di Sumatera. Sangat
berbeda dengan episode Sriwijaya di Jawa Tengah saat kepemimpinan
wangsa Syailendra yang banyak membangun monumen besar; seperti Candi
Kalasan , Candi Sewu , dan Borobudur . Candi-candi Budha yang berasal dari masa
Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi , Candi Muara Takus ,
dan Biaro Bahal . Akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat
dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah.
Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India
dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda . Orang
Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu
gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja
Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah
memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal -nya di seluruh Asia
Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia
Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Tiongkok
untuk dapat berdagang dengan Kaisar Tiongkok, Sriwijaya senantiasa organisasi
perdagangan bahari dan menguasi urat nadi pantai Tiongkok dan India.
Karena alasan mengapa Sriwijaya harus terus menjaga dominasi perdagangannya
dengan selalu - dan jika perlu - mencoba pelabuhan pesaing di negara
jirannya. Selain menjalin hubungan dagang dengan India dan Tiongkok , Sriwijaya
juga menjalin perdagangan dengan tanah Arab .
4. KERAJAAN MATARAM
Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732
Masehi di Yogyakarta yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Dalam prasasti itu merujuk bahwa pada mulanya Jawa (Yawadwipa)
diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai
penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna).
Struktur pemerintahan
Keadaan penduduk
Artifak emas menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan
Mataram.
Peninggalan sejarah
Avalokitesvara lengan-dua. Jawa Tengah , abad ke-9 / ke-10 , tembaga , 12,0 x
7,5 cm. Chundā lengan-empat, Jawa Tengah, Wonosobo , Dataran Tinggi Dieng ,
abad ke-9/10, perunggu , 11 x 8 cm. Dewi Tantra lengan-empat (Chundā), Jawa
Tengah, Prambanan, abad ke 10, perunggu, 15 x 7,5 cm. Terletak di Museum für
Indische Kunst, Berlin-Dahlem .
5. KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat
di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang
terletak di sekitar Kota Kediri .
Latar Belakang
Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu memang lebih sering dipakai dari pada
nama Kadiri. Hal ini dapat dijumpai dalam prasasti-prasasti yang diterbitkan oleh
raja-raja Kadiri. Bahkan, nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung
dalam kronik Cina berjudul Ling wai tai ta (1178).
Perkembangan Kediri
Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak diketahui. Prasasti Turun Hyang
II (1044) yang menerbitkan Kerajaan Janggala hanya memberitakan adanya perang
saudara antara kedua kerajaan sepeninggal Airlangga .
Sejarah Kerajaan Panjalu memiliki prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri
Jayawarsa . Kerajaan Panjalu di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya berhasil
menaklukkan Kerajaan Janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti
Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati , atau Panjalu Menang .
Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kadiri menjadi suatu wilayah di bawah
kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai
bupati Kadiri. Tahun 1258 Jayasabha mengingat putranya yang bernama
Sastrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya penyimpanananya,
yaitu Jayakatwang . Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin
oleh Kertanegara , karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya
dikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang
membangun kembali Kerajaan Kadiri, namun hanya bertahan satu tahun karena
serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu
Kertanegara, Raden Wijaya .
Berikut adalah nama-nama raja yang pernah memerintah di Daha, ibu kota Kadiri:
1. Pada saat Daha menjadi ibu kota kerajaan yang masih utuh
- Tohjaya kakak Guningbhaya
kemudian Gajah Mada .
- Suhita 1415 - 1429 ?
- Jayeswari 1429 - 1464 Pararaton. 30: 8; 31:34; 32:18; Waringin Pitu
- Manggalawardhani 1464 - 1474 Prasasti Trailokyapuri
6. KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah
kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 . Lokasi
kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang .
Awal Berdiri
Kejayaan
Keruntuhan