Anda di halaman 1dari 7

Fakta Proses Interaksi Masyarakat

Dengan Tradisi Hindu-Buddha

Muhammad Imam Abdillah Y.


XI IPA 1
Fakta Proses Interaksi Masyarakat Dengan Tradisi
Hindu-Buddha
Masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam lingkup suatu
masyarakat dapat menimbulkan kemungkinan yaitu kedua
kebudayaan itu akan berakulturasi. Akulturasi kebudayaan
adalah pencampuran dua kebudayaan atau lebih yang melakukan
kebudayaan baru. Akulturasi budaya Hindu-Buddha India
dengan budaya asli Nusantara secara damai melahirkan budaya
baru yang disebut budaya Hindu-Buddha Nusantara.
Penganutnya, antara lain, Raja Kertanegara dan
Adityawarman. sastra, dan seni bangunan yang merupakan unsur
kebudayaan material. Akulturasi budaya ini juga dapat kita
saksikan dalam upacara-upacara ritual.
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap
Seni Bangunan

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bangunan dapat


kita lihat dengan jelas pada candi-candi. Ada perbedaan fungsi
antara candi dalam agama Hindu dan candi dalam agama
Buddha. Dalam agama Hindu, candi difungsikan sebagai
makam. Adapun dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai
tempat pemujaan atau peribadatan. Pada candi Buddha, tidak
terdapat pripih dan arca perwujudan raja. Abu jenazah raja
ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa. Bangunan candi
terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap.
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap
Seni Rupa

Seni rupa Nusantara yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan


Hindu-Buddha dari India adalah seni pahat atau ukir dan seni patung.
Gaya relief tiap-tiap daerah memiliki keunikan. bergaya mayang
dengan objek-objeknya berbentuk gepeng (dua dimensi) dan bergaya
naturalis dengan lekukan-lekukan yang dalam sehingga memberi
kesan tiga dimensi. Relief-relief yang penting sebagai berikut. Relief
candi Borobudur menceritakan Kormanibhangga, menggambarkan
perbuatan manusia serta hukum-hukumnya sesuai dengan
Gandawyuha
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap
Seni Sastra

Kitab Mahabharata terdiri atas delapan belas jilid (parwa). Setiap


jilid terbagi lagi menjadi beberapa bagian (juga disebut parwa) yang
digubah dalam bentuk syair. Cerita pokoknya meliputi 24.000 seloka.
Sebagian besar isi kitab ini menceritakan peperangan sengit selama
delapan hari antara Pandawa dan Kurawa. Kitab ini berisi perjuangan
Rama dalam merebut kembali istrinya, Dewi Sinta (Sita), yang diculik
oleh Rahwana. Pengaruh kebudayaan India yang dipertahankan dalam
kesusastraan adalah gagasan, konsep, dan pandangan-pandangannya.
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap
Sistem Kepercayaan

Pada saat budaya Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat


masih menganut kepercayaan asli, yaitu animisme dan dinamisme.
Akibat adanya proses akulturasi, agama Hindu dan Buddha lalu
diterima penduduk asli. Dibandingkan agama Hindu, agama Buddha
lebih mudah diterima oleh masyarakat kebanyakan sehingga dapat
berkembang pesat dan menyebar ke berbagai wilayah. Sebabnya
adalah agama Buddha tidak mengenal kasta, tidak membeda-bedakan
manusia, dan menganggap semua manusia itu sama derajatnya di
hadapan Tuhan (tidak diskriminatif).
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha Terhadap
Sistem Pemerintahan

Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, struktur


sosial asli masyarakat Indonesia berbentuk suku-suku dengan
pimpinannya ditunjuk atas prinsip primus inter pares. Setelah
pengaruh Hindu-Buddha masuk. Raja dan keluarganya kemudian
membentuk kalangan yang disebut bangsawan. Ada dua corak
kerajaan berdasarkan budaya Hindu Buddha. Kerajaan-kerajaan
bercorak Hindu, antara lain, Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Mataram.
Adapun kerajaan-kerajaan bercorak Buddha, antara lain, Kerajaan
Holing (Kalingga), Melayu, Sriwijaya,

Anda mungkin juga menyukai