2. Teori Nusantara
Teori ini menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia
sendiri. Teori ini didukung oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf dan J. Crawfod.
Landasan dari teori ini sebagai berikut:
a. Bangsa Melayu merupakan bangsa yang perperadaban tinggi yang tidak mungkin
dapat dicapai melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
b. Bahasa Melayu memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun hanya
suatu kebetulan.
c. Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo soloensis
dan Homo wajakensis.
d. Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Indonesia
dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
1
Genealogi: garis keturunan manusia dalam hubungan keluarga sedarah
1
Sejarah Indonesia Kelas X
ini diperkirakan datang dari Taiwan dengan kedatangan awal melalui Sulawesi dan
Kalimantan yang kemudian menyebarkan ke wilayah Nusantara.
Migrasi manusia yang tinggal di Taiwan pertama menuju Filipina bagian utara
kemudian terus bergerak ke selatan hingga Sulawesi, Kalimantan dan Maluku.Dari
Maluku sebagian bergerak ke barat hingga masuk ke Jawa, Sumatra dan Semenanjung
Malaya. Sebagian lagi bergerak ke timur hingga Hawai, Samoa dan kepulauan-kepulauan
kecil di Pasifik, bahkan ada yang mencapai Amerika Latin (Indian). Beberapa
pendukungnya ialah:
a. Pertemuan manusia baru dengan populasi Austramelanesia yang menimbulkan
kohabitasi2.
b. Adanya adaptasi dan interaksi antar sesama memungkinkan terjadinya perkawinan
campuran.
c. Proses interaksi memperlihatkan keturunan Ras Austramelanesia dikenal dengan
populasi Melanesia.
d. Genetika manusia Indonesia kebanyakan adalah campuran dari dua atau lebih
populasi moyang. Misalnya genetika Austronesia lebih dominan di bagian timur,
selain itu meskipun kecil porsinya, genetika Papua hampir ada di seluruh bagian barat
Indonesia.
e. Penggunaan bahasa dalam Kepulauan Indonesia yang mempunyai lebih dari 700 etnis
dengan 706 bahasa daerah digolongkan ke dalam dua bagian yakni penutur
Austronesia dan non-Austronesia(Papua). Multamia RMT Lauder menjelaskan
adanya pinjam meminjam leksikal dan diperkirakan lebih dari 30 % dari semua
bahasa yang hidup saat ini adalah bahasa non-Austronesia. Sedangkan Austronesia
cenderung ditemukan di daerah pesisir dan daerah pedalaman Papua Nugini.
Pendukung teori ini adalah Robert Blust dan Harry Truman Simanjuntak.
2
Kohabitasi: perihal tinggal serumah tanpa ikatan perkawinan
2
Sejarah Indonesia Kelas X
Pendapat para ahli tentang Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
1. Kern
Bangsa Indonesia berasal dari Asia yang didukung dengan adanya persamaan nama
dan bahasa yang digunakan di daerah Champa dengan Indonesia. Misalnya kata
“kampong” sebagai kata tempat di Kamboja, istilah binatang dan alat perang.
2. Willem Smith
Membagi bangsa-bangsa Asia berdasarkan bahasa yang digunakan, yakni bangsa
yang berbahasa Togon, Jerman dan Austria.Bahasa Austria dibagi dua, yakni bangsa
yang berbahasa Austro Asia dan Austronesia.Bangsa yang berbahasa Austronesia
mendiami wilayah Indonesia, Melanesia dan Polinesia.
3. Hogen
Bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra yang kemudian
bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan
Deutro Melayu (Melayu Muda).
Bangsa Proto Melayu menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 –
1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 –
500 SM.
4. Moh. Ali
Bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan yang dipengaruhi oleh pendapat yang
mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol yang terdesak oleh bangsa-
bangsa yang kuat.
5. Muh. Yamin
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Bahkan, ia
meyakini ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri berasal dari Indonesia.
3
Sejarah Indonesia Kelas X
http://www.google.com/ras-mongoloid
Berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es, tersebar di daerah
Indonesia bagian barat yang meliputi pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
Penyebarannya dari Mongol ke Asia Tenggara, meliputi Vietnam, Laos, Thailand,
Malaysia, Singapura dan Indonesia bagian barat. Penyebaran ini dilakukan melalui darat
karena pada saat itu bagian barat Indonesia masih menyatu dengan Asia Tenggara.
Pada perkembangannya, daratan tersebut tenggelam dan ada sebagian yang tidak
terpisah oleh laut yang menjadi beberapa pulau Indonesia bagian barat. Daratan yang
terendam laut itu kemudian disebut dengan Paparan Sunda.
2. Ras Austroloid
http://www.google.com/ras-Autroloid
Berpusat di Australia dan menyebar di wilayah Indonesia bagian timur khususnya
Papua. Penyebarannya dilakukan melalui darat karena Papua masih menyatu dengan
Benua Australia. Pada perkembangannya daratan yang bersatu kemudian terendam oleh
air laut dan disebut Paparan Sahul.
Perkembangan selanjutnya ialah terjadi migrasi dari berbagai wilayah dunia pada
tahun 2.000 SM ke Kepulauan Indonesia seperti berikut:
a. Migrasi Pertama; Ras Negroid
4
Sejarah Indonesia Kelas X
Cirinya yakni berkulit hitam, bertubuh tinggi, berambut keriting dan datang dari
Afrika.Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua, terdapat di Riau
yakni suku Siak (Sakai) serta suku Papua Melanesoid mendiami Pulau Papua dan
Pulau Melanesia (Pasifik).
5
Sejarah Indonesia Kelas X
http://www.google.com/kapak -lonjong
Memasuki wilayah Indonesia sekitar 500 SM dilakukan
http://www.google.com/peninggalan-manusia-praaksara pada gelombang kedua.
Ras ini datang dari Indocina bagian utara, melalui jalur barat dari Semenanjung
Melayu ke Sumatra dan menyebar ke wilayah Indonesia lainnya. Kebudayaan mereka
lebih maju daripada ras Proto Melayu yang ditandai dengan membawa budaya berupa
perkakas dan benda-benda logam (perunggu) ke Kepulauan Indonesia atau
kebudayaan Dongson.
Nama Dongson disesuaikan dengan nama daerah disekitar Teluk Tonkin
(Vietnam) yang banyak ditemukan benda-benda dari logam dan merupakan tempat
asal bangsa Melayu Muda. Hasil kebudayaan perunggu diantaranya kapak corong
(kapak sepatu), nekara dan bejana yang pada umumnya terbuat dari cetakan.
Keturunan ras ini berkembang menjadi suku tersendiri, seperti Melayu, Jawa,
Sunda, Bugis, Minang. Kern menyimpulkan bahwa bahasa yang tersebar di Indonesia
adalah serumpun karena berasal dari bahasa Austronesia. Adanya perbedaan yang
terjadi di daerah-daerah karena akibat dari keadaan alam Indonesia sendiri yang
dipisahkan oleh laut dan selat.
6
Sejarah Indonesia Kelas X
Sumber: http//www.google.com/pola-
hunian-manusia-praaksara
Pada dasarnya air sangat dibutuhkan manusia dari sejak dahulu hingga sekarang
dan itu juga mempengaruhi pola kehidupan manusia. Hal inilah yang kemudian menjadi
dasar utama manusia purba hidup berada di dekat sungai atau sumber air. Air juga
digunakan sebagai sarana penghubung atau transportasi untuk melakukan aktivitas dari
satu tempat ke tempat lain. Selain itu, mereka juga memanfaatkan gua-gua di sekitar
aliran sungai untuk dijadikan tempat tinggal.
Pola hunian manusia purba memperlihatkan dua karakter, yakni kedekatan dengan
sumber air dan hidup di alam terbuka. Hal ini dilihat dari penemuan barang-barang dan
sisa-sisa peralatan yang banyak ditemukan di sekitar sungai. Ketika persediaan makanan
mulai menipis, manusia purba berpindah ke tempat yang memiliki banyak sumber
makanan. Pola kehidupan ini terus berlangsung hingga mereka menemukan cara
bercocok tanam, kemudian mulai hidup menetap yang ditandai dengan memelihara dan
beternak binatang.
7
Sejarah Indonesia Kelas X
Sumber:
http//www.google.com/masa
bercocok tanam manusia praaksara
Pada masa ini kehidupan manusia praaksara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara bercocok tanam dan beternak (food
producing), berusaha menghasilkan sumber makanan sendiri. Bentuk pertama
yang dikenali manusia dalam bercocok tanam adalah berhuma atau berladang.
Teknik ini dilakukan dengan cara membersihkan hutan dengan cara menebang
hutan dan semak belukar kemudian menanam tumbuhan, seperti keladi, ubi,
sukun, durian, duku, salak dan lain-lain. Setelah beberapa kali menggunakan
lahan yang sama, mereka akan membuka lahan baru. Selain itu, untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka beternak ayam, kerbau, babi dan anjing, meskipun
kebiasaan berburu masih tetap dilakukan.
8
Sejarah Indonesia Kelas X
2) Kebutuhan tempat tinggal dibuat dengan sederhana, kecil dan dekat dengan
tempat bercocok tanam. Rumah dibuat sudah menggunakan tiang di beberapa sisi
dan beratapkan daun yang disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.
Tujuannya untuk menghindari bahaya banjir dan serangan binatang buas.
3) Mulai muncul perdagangan dengan carabarter3. Perahu dan rakit memegang
peranan penting dalam transportasi untuk perdagangan.
4) Masyarakat sudah tersusun atas kelompok tani dan kehidupan gotong royong
sudah mulai dikenal, misalnya membangun tempat tinggal, membuka ladang dan
sawah, menangkap ikan dan merambah hutan.Pembagian kerja semakin jelas,
kaum laki-laki mengerjakan segala sesuatu berkaitan dengan tenaga, misalnya
membuka hutan, menyiapkan ladang dan membangun rumah. Sedangkan kaum
perempuan menabur benih, merawat rumah dan mengurus anak.Pada tahap ini
muncul seorang pemimpin yang dipilih sebagai orang yang dituakan dan
mempunyai wibawa. Keberadaan seorang pemimpin sangat penting untuk
menegakkan aturan yang mulai muncul dan memimpin pelaksanaan kegiatan.
5) Terjadi perkembangan bahasa karena kehidupan dalam masyarakat semakin
beragam.
6) Perlatan yang digunakan semakin halus yang kemudian menimbulkan perkakas-
perkakas yang lebih beragam dan maju secara teknologi dibandingkan pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan yang terbuat dari batu, tulang atau tanah
liat. Hasil kebudayaan pada masa ini berupa beliung persegi, kapak lonjong, mata
panah, gerabah dan perhiasan.
7) Pada masa ini manusia telah mengenal anggapan bahwa roh manusia setelah mati
dianggap tidak hilang, melainkan berada di alam lain yang jauh dari tempat
tinggalnya. Oleh karena itu, sewaktu-waktu roh yang bersangkutan dapat
dipanggil untuk diminta bantuannya.
c. Masa Perundagian
Ciri-ciri kehidupan pada masa Perundagian sebagai berikut:
1) Kebutuhan bahan makan dilakukan melaui bercocok tanam di sawah dan
beternak. Sudah mulai mengenal sistem pengaturan air (irigasi). Tanpa
ketergantungan dengan alam (hujan). Dalam beternak semakin beragam, misalnya
kuda dan unggas.
2) Mulai terbentuknya sebuah pedesaan dengan teknik pembuatan rumah yang
makin maju.
3) Sistem barter masih berlangsung, namun jangkauannya sudah lebih jauh, yaitu
antarpulau.
4) Ditemukannya peleburan biji besi dan pembuatan benda-benda dari logam. Selain
itu, terdapat persaingan antar individu dalam masyarakat yang kemudian
3
Saling bertukar barang sesuai dengan kebutuhan
9
Sejarah Indonesia Kelas X
d. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan mulai muncul pada zaman Neolitikum (sezaman masa
berburu dan meramu tingkat lanjut). Pada zaman ini, masyarakat purba sudah
memahami adanya kehidupan setelah kematian, dimana ada hubungan antara orang
yang masih hidup dengan roh orang yang telah meninggal. Oleh karena itu, hal ini
kemudian mendasari adanya upacara penguburan, seperti adanya bekal kubur dan
upacara mendirikan bangunan suci pada kebudayaan Megalitikum (Batu Besar) yang
meliputi:
a. Menhir
Bangunan berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek
moyang, sehingga bentuknya ada yang berdiri tunggal dan berkelompok, serta ada
yang dipadukan dengan bangunan lain seperti pundek berundak-undak.
Contohnya: di Pasemahan (Sumatra Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
b. Pundek Berundak-undak
Bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat yang berfungsi sebagai tempat
pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal dan dianggap suci.
Contoh penemuannya di Lebak Sibedug (Banten Selatan) dan Lereng Bukit Hyang
(Jawa Timur).
c. Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan
sesajen untuk pemujaan. Selain itu, Dolmen juga digunakan sebagai tempat untuk
mesemayamkan orang yang sudah meninggal yang diletakkan di bawah atau
disebut kubur batu. Lokasi penemuannya di Cupari Kuningan (Jawa Barat);
10
Sejarah Indonesia Kelas X
e. Arca Batu
Arca atau patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang
berupa gajah, kerbau, harimau dan monyet. Sedangkan bentuk arca manusia
bersifat dinamis, misalnya arca batu gajah yaitu patung besar dengan gambaran
seseorang yang sedang menunggang binatang yang diburu. Arca tersebut
ditemukan di daerah Pasemah (Sumtra Selatan), Lampung, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Dari kepercayaan ini kemudian berkembang menjadi kepercayaan animisme dan
dinamisme.
- Animisme
Animisme merupakan suatu kepercayaan yang menyatakan roh (jiwa) tidak hanya
terdapat pada mahluk hidup, namun terdapat juga pada benda-benda tertentu. Roh-
roh ini terkadang ada yang baik dan tidak baik agar hidup selaras dan tidak saling
mengganggu perlu diberi sesajen.
- Dinamisme
Berasal dari kata “dinamo” kekuatan. Dinamisme merupakan kepercayaan bahwa
pada benda-benda yang hidup atau yang mati termasuk ciptaan (tombak dan keris)
memiliki kekuatan gaib dan diangga bersifat suci.
11