Disusun Oleh:
Nama :Lili Asmalani
Kelas : XII Sos 3
Sekolah : SMA N 1 Ranau Tengah
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Geografi, Walaupun makalah
ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.................................................................................................
BAB II Pembahasan.................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Geografi budaya merupakan aplikasi ide/gagasan dari budaya terhadap masalah geografi. Oleh
karena itu dalam kajian Geografi ada lima tema inti yang perlu dijadikan perhatian.Kelima tema
inti itu adalah : budaya, area budaya, bentang budaya, sejarah budaya, dan ekologi budaya.
Wagner P.L dan M.W.Mikeesel 1971:1).
Pokok kajian Geografi Budaya seperti halnya cabang-cabang geografi yang lain yakni,
berkenaan dengan bumi khususnya yang berhubungan dengan hasil/modifikasi dari tindakan-
tindakan manusia.
Dalam hal ini Geografi Budaya berusaha mengkaji hasil budidaya manusia, perbedaan-
perbedaan diantara komunitas, cara-cara hidup ( way of live ) yang khas dari setiap budaya yang
ada. Geografi Budaya juga berusaha membedakan, mendeskripsikan, dan mengklasifikasikan
tipe yang kompleks dari kenampakan lingkungan termasuk di dalamnya hasil buatan manusia
yang serupa dari setiap komunitas kebudayaan atau yang disebut dengan bentang budaya
termasuk juga berusaha mempelajari latar belakang sejarah dalam konteks sejarah budaya yang
asli.
Disamping itu, Geografi Budaya berusaha mengkaji proses-proses spesifik dimana manusia
memanipulasi lingkungan serta, implikasinya untuk kesejahteraan dari komuniti dan umat
manusia atau yang dikenal sebagai ekologi budaya.
Oleh sebab itu, mengingat pentingnya peranan Geografi Budaya dalam kehidupan, diperlukan
sarana ilmu bantu Geografi Budaya untuk menunjang perkembangan ilmu tersebut. Iimu bantu
tersebut juga berguna untuk menunjang perkembangan ilmu tersebut. Iimu bantu tersebut juga
berguna untuk mengkaji berbagai proses kehidupan manusia dan alam oleh Geografi Budaya.
1. Tujuan pembuatan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Sejarah
Peta Afrika 1890
Kata Afrika berasal dari bahasa Latin, Africa terra — “tanah Afri” (bentuk jamak dari “Afer”)
— untuk menunjukkan bagian utara benua tersebut, saat ini merupakan bagian dari Tunisia,
tempat kedudukan provinsi Romawi untuk Afrika. Asal kata Afer mungkin dari bahasa Fenisia,
‘afar berarti debu; atau dari suku Afridi, yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago; atau
dari bahasa Yunani aphrike berarti tanpa dingin; atau dari bahasa Latin aprica berarti cerah.
Afrika adalah tempat tinggal manusia yang paling awal, dari benua ini manusia kemudian
menyebar ke benua-benua lain. Afrika adalah tempat di mana garis evolusi kera menjadi berbeda
dari protohuman tujuh juta tahun yang lalu. Afrika merupakan satu-satunya benua yang
ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta tahun lampau ketika Homo
erectus berkembang ke luar Afrika menuju Eropa dan Asia. Lebih dari 1,5 juta tahun kemudian,
populasi dari tiga benua itu mengikuti evolusi yang berlainan sehingga mereka menjadi spesis
yang berbeda. Yang di Eropa menjadi Neanderthal, yang di Asia tetap Homo erectus, tetapi yang
di Afrika berevolusi menjadi Homo sapies.
C.EKONOMI
D. AGAMA
Orang Afrika memeluk agama yang berbeda-beda, dengan Kristen dan Islam dua yang paling
tersebar. Sekitar 40% orang Afrika adalah Kristen dan 40% lainnya Muslim. Kurang lebih 20%
orang Afrika memeluk agama asli Afrika. Sejumlah kecil juga memeluk Yudaisme, seperti
suku Beta Israel dan Lemba.
Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Secara tak resmi, adzan yang
dikumandangkan lima kali sehari menjadi penentu berbagai kegiatan. Kairo juga dikenal dengan
berbagai menara masjid dan gereja. Menurut konstitusi Mesir, semua perundang-undangan harus
sesuai dengan hukum Islam. Negara mengakui mazhab Hanafi lewat Kementerian Agama. Imam
dilatih di sekolah keahlian untuk imam dan di Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk
memberikan fatwa untuk masalah agama.90% dari penduduk Mesir adalah penganut Islam,
mayoritas Sunni dan sebagian juga menganut ajaran Sufi lokal. Sekitar 10% penduduk Mesir
menganut agama Kristen; 95% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan
Protestan Koptik.
E. SENI AFRIKA
Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, beberapa
diantaranya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik yang direka secara teliti oleh
suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang popular dinegara ini. Sayangnya, budaya kaum
hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi
dan budaya kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh yang paling ketara
adalah pemusnahan “ District Six “, suatu kawasan multibudaya di Cape Town dan Sophiatown
di Johannesburg, dimana banyak pemusik-pemusik terkenal termasuklah LadySmith Black
Mambazo yang berhasil membawa Afrika Selatan ke dunia Barat, sebelum dan juga selepas
apartheid.
1. Budaya Afrika
Festival
Ada berbagai macam festival yang ada di Afrika Selatan yakni : Prickly Pear Festival –
Uitenhage Eastern Cape. Hal ini diadakan pada akhir Februari atau awal Maret di Cuyler
Hofstede pertanian museum dekat Uitenhage. Ini adalah hari makanan tradisional seperti bir
jahe, pancake, potjiekos, buatan selai, panggangan braai dan ikan braai, kelinci-chow dan rumah-
dibuat puding. Selain itu banyak festival yang diadakan di Negara ini yaitu Keju Festival, Cape
Town Jazz Festival Klein Karoo Festival, Philippolis Witblits Festival, dan masih banyak yang
lainnya.
Makanan Khas
Makanan khas Afrika Selatan beragam, dari berbagai wilayah Afrika Selatan, dianataranya
adalah Biltong , daging kering asin (mirip dengan dendeng , meskipun daging yang digunakan
sering dari berbagai jenis rusa lainnya Antelope atau. Kemudian ada Boerewors , sebuah
sosis panggang. Lalu ada Potjiekos daging dan dibuat dengan sayuran dan dimasak di atas bara
di besi. Selain makanan diatas banyak lagi makanan dan minuman khas yang ada di Afrika
Selatan seperti Mageu, Melktert, Umngqusho, Umqombothi, Mala Mogodu dan lain-lain.
Tari – tarian
Tarian Gumboot (atau isicathulo) adalah Afrika tarian yang dilakukan oleh penari mengenakan
sepatu bot Wellington Di Afrika Selatan ini lebih umum disebut bersepatu. Sepatu mungkin
dihiasi dengan lonceng. Suara ini akan menjadi kode atau panggilan yang berbeda untuk
mengatakan sesuatu kepada orang lain jarak yang cukup dekat. Ini pada dasarnya digunakan
sebagai bahasa di lapangan pertambangan. Selain itu terdapat tarian Vokspele yang merupakan
tari tradisional Afrika Selatan juga.
1. Pakaian Adat
Pakaian adat Afrika Selatan yang dikenakan, seperti gaun panjanag misalnya wear.For, Di
Afrika Selatan dikenal dengan kemeja Madiba. Oke aso, merupakan kain tradisional Afrika,
terutama yang terbuat dari anyaman strip dijahit bersama-sama dalam mode quilting. Kain ini
kemudian dipotong menjadi bentuk garmen. Di Eastern Cape, Afrika Selatan kita menemukan
orang-orang Xhosa, pakaian gaya populer seorang wanita di wilayah ini adalah modern. Mbaco
Pakaian. . Mbaco adalah seratus persen katun kain yang datang dalam tiga warna primer dan
tradisional untuk daerah: krim, merah dan oranye.
Bangunan Bersejarah
Banyak bangunan bersejarah yang sangat menarik dikunjungi oleh wisatawan diantaranya,
Castle of Good Hope dibangun antara 1666 dan 1679 oleh Perusahaan India Timur Belanda, dan
termasuk bangunan tertua di Afrika Selatan. Bangunan berikutnya adalah Puri yaitu campuran
dari arsitektur abad pertengahan dan abad ke-17 dirancang dalam segilima. Bangunan ini terdiri
dari lima benteng bantalan nama penguasa masa lalu. Benteng digunakan sebagai penjara dan
gudang.. Selain itu di Akrika selatan banyak bangunan bersejarah lainnya yakni Groot Constantia
, Bo-Kaap Museum , Galeri Nasional Afrika Selatan , dan Museum emas Afrika.
1. Tradisi Sharo.
Tradisi Sharo biasanya dipraktekkan di negara-negara Afrika seperti Mali, Nigeria, dan
Kamarun. Tradisi ini dipraktekkan dengan cara dimana para pria harus mengalahkan para
penantangnya jika ingin mengambil istri. Ini bertujuan untuk menunjukan kejantanan dan
kepantasan seorang pria meminang calon istri. Para pria tersebut dipukuli oleh para penantang
dan mereka harus menahan rasa sakit yang dialami. Jika mereka berhasil menahan rasa sakit dari
pukulan-pukulan tersebut akan dinyatakan sebagai pria sejati dan berhak mengambil calon
istrinya. Tapi jika gagal, mereka tidak diperbolehkan untuk mengambil para gadis sebagai istri.
Bukan hanya tidak dapat mengambil calon istri, para pria yang gagal pun harus menanggung rasa
malu yang teramat berat dan seringkali mereka yang gagal juga kehilangan nyawanya akibat
luka-luka yang terlampau berat.
3. Tradisi Lobola.
Tradisi yang berhubungan dengan budaya pernikahan adat Labola ini pada dasarnya menjadikan
para gadis layaknya sebagai objek jual-beli. Karena tradisi ini melibatkan negoisasi harga yang
akan dibayar laki-laki untuk menikahi seorang gadis. Disamping itu, proses tradisi Lobola
berkesan rumit karena harus melalui protokol (tata aturan) tertentu yang harus ditaati oleh kedua
belah pihak. Tata aturan yang dimaksud adalah seperti dilakukannya pertukaran pasangan. Yang
dalam pertukaran tersebut, tidak diperbolehkan adanya pasangan yang sudah saling mengenal
sebelumnya. Jadi dapat dikatakan, calon mempelai pria dan wanita dijodohkan sebenuhnya oleh
tata aturan adat, yang satu sama lain tidak mengenal pada tingkat keseriusan dan kesucian suatu
pernikahan. Dan juiga dapat dinyatakan tidak adanya dasar cinta satu sama lain dalam tradisi
yang harus dipatuhi oleh semuanya ini. Apabila keluarga dari pengantin tidak setuju dengan
tradisi ini maka mereka akan dihukum.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jadi Afrika Selatan patut kita acungkan jempol, dimana tekanan politik Apartheid yang
menimpanya selama puluhan tahun sehingga sangat mempengaruhi kehidupan budaya dan
sosial, namun dalam tekanan tersebut masih dapat mempertahankan kebudayaan aslinya.
Namun nampaknya, budaya Afrika ada sebagian yang masih menganut adat-adat tertentu, sama
halnya di negara kita. Tetapi mungkin dengan seiring dengan perkembangan zaman budaya
tersebut tidak banyak atau dibilang jarang yang mengikutinya.
1. Saran
Kita sebagai manusia harus bangga dengan berbagai macam budaya di dunia dan kita sebagai
manusia harus melestarikannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://hadwinsaleh.blogspot.com/2013/01/ geografi-budaya-dan-identitas-regional.html.
Sudarsono, Agus 2009 Hand Out mata kuliah Geografi Budaya UNY
http://dinasmkn2.blogspot.com
http://lesmana.net78/Budaya.Afrika-Selatan.html
http://galery8.blogspot.com
http://misszanindya.blogspot.com
http://adcalture.wordpress.com
http://cresposuper.blogspot.com
http://aningtyassyaharwati.blogspot.com
http://fitripandie.blogspot.com
http://gundargerm.wordpress.com/2011/02/09/budaya-pernikahan-unik/
http://id. Wikipedia.org/wiki/Afrika-Selatan