SEJARAH AFRIKA
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Sejarah
Afrika. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua
menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
saya sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Pemakalah
BAB 1
PENDAHULUAN
Afrika adalah sebuah benua yang terletak di belahan selatan bumi dan
merupakan benua terbesar ketiga di dunia. Luasnya kurang lebih 30,343,578 km2
dengan presentase daratan 20,0%. Benua Afrika termasuk benua terbesar setelah
benua Asia dan benua Amerika. Benua Afrika memiliki posisi di 37°LU – 34°LS
dan 17°BB – 51°BT. Secara geografis, Benua Afrika berada di antara Samudera
Atlantik dan Samudera Hindia. Benua Afrika juga berada di sebelah selatan dari
Benua Eropa.
Titik paling utara dari Benua Afrika ialah Al-Ghiran, Tunisia, dan yang
menjadi titik paling selatan ialah di Tanjung Agulhas, Afrika Selatan. Titik paling
timur yakni di Xaafuun (Hafun) Point, dekat wilayah Tanjung Gwardafuy, Somalia.
Dan titik paling barat yaitu di Almadi Point, Tanjung Verde, Senegal.
Pada masa lalu saat masa imperialisme Negara Eropa, Benua Afrika
memperoleh julukan yakni Benua Hitam. Julukan ini diberikan selain karena warna
kulit dari para penduduknya, tetapi juga karena Benua Afrika dianggap masih
sangat misterius dan menyimpan berbagai misteri. Benua Afrika pada kala itu
masih belum banyak yang menjelajah dan belum banyak pula yang berhasil
dipetakan.
Selain itu, Benua Afrika juga memperoleh sebutan yakni “benua Ibu”.
Mengutip dari National Geographic, Benu Afrika adalah benua yang memiliki
penghuni paling tua yang ada di muka bumi. Manusia dan nenek moyangnya telah
hidup di Afrika, sejak lebih dari 5 juta tahun yang lalu.
PEMBAHASAN
A. Penyebaran Penduduk
Afrika memiliki angka kelahiran yang tinggi seperti halnya juga
Asia Selatan. Banyak hal menjadi penyebabnya yaitu sistem keluarga yang
kuat, penduduk Afrika yang berorientasi pertanian cenderung memilih
banyak anak agar dapat mengolah lahannya, banyaknya angka kematian
yang direspon dengan banyaknya anak, rendahnya pendidikan perempuan,
dan kurangnya fasilitas hiburan atau rekreasi. Selain itu, akses terhadap
fasilitas kesehatan juga masih rendah, khususnya alat kontrasepsi.
Pada tahun 2015, jumlah penduduk Afrika mencapai 1.171.000.000
jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut bertambah sebesar 265.000.000 jiwa
dari jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa.
Wilayah tertentu hampir tidak berpenghuni yaitu di wilayah gurun. Wilayah
dengan kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian
Afrika Barat, bagian timur Afrika Selatan, sepanjang lembah Sungai Nil dan
seterusnya.
Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, yaitu 2,5% per
tahun. Angka kelahiran di Afrika yang mencapai angka 36 tiap 1000
penduduk. Angka kematian penduduk Afrika juga besar yaitu mencapai 10
jiwa tiap 1.000 penduduk.
Kualitas penduduk Afrika umumnya relatif rendah. Berdasarkan
kriteria Human Development Index (HDI), Beberapa negara memiliki
kualitas penduduk yang tinggi seperti Aljazair dan Tunisia. Negara yang
kualitas penduduknya tergolong sedang antara lain Mesir, Afrika Selatan,
dan Namibia. Negara dengan kualias penduduk rendah di antaranya adalah
Sudan, Ethiopia, Kenya, dan Chad.
Komposisi berdasarkan Ras Secara garis besar penduduk Afrika
digolongkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut.
1) Ras Negro yang mendiami sebelah selatan Gurun Sahara merupakan
penduduk mayoritas. Ras negro ini terdiri atas beberapa suku bangsa
seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Sudan, dan
Suku Bantu.
2) Ras Kaukasoid dari keturunan Arab yang mendiami Afrika Utara.
Ras ini terdapat di sepanjang pantai Laut Tengah dan terdiri atas dua
suku bangsa yaitu suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid. Ras
Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan kulit putih, keturunan
Eropa ini jumlahnya sedikit dan banyak tinggal di Afrika Selatan.
3) Suku pribumi merupakan penduduk asli yang banyak tinggal di
daerah-daerah pedalaman. Suku pribumi terdiri atas Suku Pygmy di
hutan Kongo, Suku Bushman di Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot
di Afrika Selatan.
B. Persebaran Bahasa
Peta yang menunjukkan penyebaran kelompok bahasa Afrika dan
beberapa bahasa Afrika utama. Bahasa Afro-Asiatik menyebar hingga Sahel
dan Asia Barat Daya. Bahasa Niger-Kongo dipisahkan untuk menunjukkan
ukuran subkelompok bahasa Bantu.
Menurut sebagian besar perkiraan, Afrika mempunyai lebih dari
ribuan bahasa. Ada empat kelompok bahasa besar yang berasal dari benua
ini. Kelompok Bahasa Afro-Asiatik adalah sebuah kelompok bahasa yang
terdiri dari sekitar 240 bahasa dan 285 juta penutur yang tersebar luas di
sepanjang Afrika Utara, Afrika Timur, Sahel, dan Asia Barat Daya.
Kelompok Bahasa Nil-Sahara terdiri dari lebih dari seratus bahasa
yang dituturkan oleh 30 juta orang. Bahasa Nil-Sahara kebanyakan
diucapkan di Chad, Sudan, Ethiopia, Uganda, Kenya, dan sebelah utara
Tanzania.
Kelompok Bahasa Niger-Kongo mencakup kebanyakan dari Afrika
bagian sub-Sahara dan kemungkinan adalah kelompok bahasa terbesar di
dunia dari segi jumlah bahasa. Sejumlah besar di antaranta adalah bahasa-
bahasa Bantu yang digunakan di sebagian besar Afrika bagian sub-Sahara.
Kelompok Bahasa Khoisan terdiri dari sekitar 50 bahasa dan
dituturkan di sebelah selatan Afrika oleh sekitar 120.000 jiwa. Banyak dari
bahasa-bahasa Khoisan adalah bahasa yang terancam punah. Suku Khoi dan
San dianggap sebagai penduduk asli di wilayah ini.
Kecuali beberapa negara di Afrika Timur, hampir seluruh negara di
Afrika telah mengadopsi bahasa resmi yang berasal dari luar benua tersebut
dan menyebar melalui kolonialisme atau perpindahan manusia. Sebagai
contoh, di beberapa negara, bahasa Inggris dan bahasa Prancis digunakan
untuk komunikasi di lingkup publik seperti pemerintah, perniagaan,
pendidikan dan media massa. Bahasa Arab, Portugis, Afrikaans, dan
Malagasy adalah contoh-contoh lain bahasa-bahasa yang aslinya non-
Afrika yang digunakan oleh jutaan warga Afrika saat ini, baik dalam
lingkup publik maupun pribadi.
C. Persebaran Agama
Kebudayaan dan tradisi di Afrika cukup beragam Wilayah yang dikenal dengan
nama benua hitam ini diketahui memiliki aneka budaya aneh.
Tradisi unik suku Afrika pertama adalah meminum darah segar sapi. Tradisi
ini tidak untuk semua warga karena hanya dilakukan oleh para prajurit. Cara
mendapatkan darahnya cukup unik.
Sebab, mereka tidak menyembelih sapi, melainkan membolongi arteri karotid
sehingga darah sapi mengucur deras. Untuk menampung darah itu menggunakan
kulit labu, nantinya mereka para prajurit akan meminumnya.
Membuat tato di gusi cukup aneh terdengar. Karena biasanya orang menato
hanya pada bagian tubuh, lengan, kaki dan leher. Namun, suku Senegal di Afrika
bagian Barat mereka justru membuat tato di bagian gusi.
Tradisi ini hanya dilakukan oleh kaum wanita untuk membuat senyum lebih atrakti
dan menawan.
3) Tradisi memotong tenggorokan jenazah di suku Chewa
Suku Chewa yang mendiami wilayah afrika dan memiliki kebiasaan mirip seperti
suku di malawa, Zambia dan Zimbabwe. Suku yang memiliki nama lain Nyanja ini
memiliki salah satu tradisi unik dan terbilang kejam, yaitu memotong tenggorokan
zenajah.
BAB 3
KESIMPULAN
Afrika adalah sebuah benua yang terletak di belahan selatan bumi dan merupakan
benua terbesar ketiga di dunia. Luasnya kurang lebih 30,343,578 km2 dengan
presentase daratan 20,0%. Benua Afrika termasuk benua terbesar setelah benua
Asia dan benua Amerika. Benua Afrika memiliki posisi di 37°LU – 34°LS dan
17°BB – 51°BT.
Afrika memiliki angka kelahiran yang tinggi seperti halnya juga Asia Selatan.
Banyak hal menjadi penyebabnya yaitu sistem keluarga yang kuat, penduduk
Afrika yang berorientasi pertanian cenderung memilih banyak anak agar dapat
mengolah lahannya.
Kebudayaan di Afrika ialah, tradisi meminum darah segar sapi, tradisi menato gusi
sebagai simbol kecantikan, dan tradisi memotong tenggorokan jenazah di suku
Chewa.
DAFTAR PUSTAKA
pustakailmiah78.blogspot.com)