Anda di halaman 1dari 7

Penyebaran islam di Afrika Timur: Setting Sosio-Kultural, Aktor, Pendekatan dan

Metode, Tantangan, Masalah dan Target

Muhammad Faqih Sirojuddin1, Muhammad Revalno Nasrulloh2, Putri Awal Rizki3

Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai sejarah Penyebaran Islam di Afrika Timur mengacu pada
sosio-kultular keadaan Islam di Afrika Timur, mengetahui tokoh-tokoh yang berperan dalam
penyebaran Islam di Afrika Timur, menggali pendekatan dan metode yang digunakan saat
kejadian itu serta mencari apa saja masalahnya juga target penyebarannya. Asal-usul Islam di
Afrika Timur sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad (saw). Tahun-tahun awal Pesan
dipenuhi dengan kesulitan besar. Kaum Politeis Makkah mulai menganiaya umat Islam awal.
Jadi, Nabi (saw) mengirim dua delegasi Muslim ke al-Habashah untuk melarikan diri dari
penindasan di rumah. Afrika Timur dengan demikian adalah tempat pertama penyebaran
Islam ke luar Jazirah Arab dan merupakan bagian dunia pertama di mana umat Islam dapat
menjalankan agama mereka dengan bebas dan tanpa penganiayaan. Dalam proses penulisan
ini, penyusun menggunakan metode literasi dan mengumpulkan materi yang diperlukan serta
yang berkaitan dengan Penyebaran Islam di Afrika Timur.

Kata kunci: Dakwah, Sejarah, Afrika Timur

Pendahuluan

Afrika Timur adalah kawasan yang terletak di sebelah timur benua hitam.
Berdasarkan skema pembagian wilayah menurut PBB, di kawasan itu terbentang sekitar 19
negara. Negara yang berada di kawasan Komunitas Afrika Timur itu, antara lain, Kenya,
1
muhamadfaqihsirojuddin@gmail.com
2
muhammadrevalno151@gmail.com
3
putriawalr@gmail.com
Tanzania, Uganda, Sudan, Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Rwanda, Sudan Selatan,
Komoro, serta Somalia. Sejarah mencatat, ajaran Islam pertama kali menyebar ke Afrika
Timur di banding wilayah lainnya di dunia.

Periode Islam di Pantai Afrika Timur dimulai pada awal Islam berkembang di
Makkah, 15 sahabat Nabi Muhammad SAW sempat berhijrah ke Ethopia, yang dulu bernama
Habasyah. Saat itu, bulan Rajab tahun ketujuh Sebelum Hijrah /615 M, di tengah kegelapan
malam yang mencekam, sebelas pria dan empat wanita sahabat Rasulullah SAW mengendap-
endap meninggalkan Makkah. Para sahabat diminta untuk meninggalkan Makkah menuju
Habasyah atau Abessinia, sebuah kerajaan di daratan Afrika Timur yang dipimpin Raja
Najasyi. Inilah proses hijrah pertama yang dilakukan kaum Muslim, sebelum peristiwa hijrah
ke Madinah. Di antara sahabat yang hijrah ke Ethiopia itu, antara lain, Usman bin Affan
beserta istrinya, Ruqaiyah.

Masuk dan dikenalkannya Islam di daerah Afrika Timur bukanlah merupakan suatu
hal baru. Dalam artian, jauh sebelum masa kerajaan-kerajaan Islam, Islam sudah mulai
dikenalkan di daerah Afrika Timur khususnya Ethiopia. Pada zaman kerasulannya, Nabi Saw
menetapkan Habasyah (Ethiopia) sebagai negeri tempat pengungsian, karena Negus (raja)
negeri itu adalah seorang yang adil. Singkat cerita, pada saat itu pun banyak masyarakat
Ethiopia yang memeluk Islam. Selain Ethiopia, salah satu negara Islam di Afrika Timur
adalah Somalia. Pada abad tiga hijriyah, sekelompok masyarakat Arab berhijrah ke
Somalia.78 Sehingga, dengan demikian, dapat diduga bahwa masyarakat Somalia mulai
memeluk Islam pada abad tiga hijriyah.

Berkembangnya peradaban Islam bangsa Afrika Timur, tidak sepenuhnya disebabkan


oleh migrasi, pemukiman, dan pembentukan kota-kota baru sebagai pusat pertemuan antar
pedagang, pemindahan ide dan konsep, dan sebagai tempat tinggal pedagang-pedagang
Muslim.

Sosio dan Kultural Penyebaran Islam di Afrika Timur

Para pendatang membawa Islam ke Afrika Timur melalu dua cara yaitu, melalu jalur
darat dengan menyusuri sungai nil atau melalui jalur laut dan menyebrangi laut merah atau
samudra india. Di sepanjang sungai nil kekuatan kristen merupakan basis yang sebenarnya
sulit ditembus oleh islam, karena memang sejak lama ia merupakan sesuatu yang
membentengi afrika timur khususnya di ethiopia. Tidak sepenuhnya di permukaan Afrika
Timur menjadi islam, namun lebih dominan hanya di kota-kotanya saja, seperti pada etnik
yang berbahasa Amharea, Gurage, dan Oromo, Somali, Harari, Swahili di Ethiopia,
selebihnya bahkan bersifat liar sama sekali. Pengaruh islam terhadap bahasa dan kesusastraan
mereka dapat ditemui dari berbagai ragam terjemahan naskah-naskah agama terutama yang
berkaitan dengan tarikh Nabi Muhammad Saw. 4
a) Amhara
Bahasa Amhara termasuk rumpun bahasa semit utama Ethiopia. Bahasa ini
disebut bahasa amhara atau bahasa Amarinya oleh para pemakainya yang berjumlah
lebih dari 20 juta orang. Bahasa ini tidak dikenal saat islam mulai memasuki
pegunungan Ethiopio yang merupakan pusat bahasa amhara, tetapi setidaknya bagian
timur negeri itu telah dipengaruhi okehislam sejak abad ketiga belas.
b) Oromo
Bahasa Oromo disebut juga Galla. Bahasa ini dipakai di sebagian besar
kawasan Ethiopia tengah, barat, dan tenggara seta di kenya utara. Bahasa oromo
termasuk rumpun bahasa kush yang dekat dengan bahasa somali. Jutaan pemakai
bahasa oromo yang terbagi kedalam berbagai agama, dan di propinarusiethiopia
terdapat babarapa muslim, banyak yang menganut kristen, selebihnya penganut
agama lokal.
c) Harari
Bahasa Harari dipakai untuk karya tulis dalam tulisan arab di kota harar,
ethiopia timur. Karya prosa utamanya adalah kitab al-fara'id, yang berisi ajaran dasar
moral dan doktrin Islam.
d) Gurage
Bahasa Gurage tumbuh di ethiopia tengah antara sungai awash dan sungai
omo. Bahasa ini merupakan rumpun dialek dalam subkeluarga bahasa sumitethiopia.
Islam di bawa ke gurage timur oleh para da'i dari harar sekitar tiga ratus tahun lalu.
e) Somali
Bahasa Somali dipakai di tan sudut timur benua itu, atau kira-kira sisi timur
garis ke utara, ke selatan dan jbouti hingga titik penten khatulistiwa dan samudra
india. Semula kesustraanislamsomali hanya ditulis dalam bahasa arab, namun
demikian, pengaruh arabnya cukup terasa dalam bentuk puisinya.
f) Swahili

4
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam Bagian Tiga, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993), h: 162.
diantara semua literatur sejauh ini, bahasa Swahiliyah yang memberikan
kontribusi terbesar sekalipun kuantitas pemakai bahasa swahili di bawah barbar,
fulani, galla, hausa, mamde dam somali.

Dalam sejarahnya, sudan timur (Negara Sudan Modern) memisahkan diri dari Sudan
tengah. Sudan timur berutang kepada fakta bahwa Islam menyebar sampai ke Sudan timur
dari Mesir. Arab menguasai mesir pada tahun 641 H. Gelombang arab pertama yang
mendiami Mesir terjadi pada abad IX M. Kemudian terjadi perkawinan antara arab pendatang
dengan penduduk pribumi.

Pada tahun 1317, Gereja dongola di ubah menjadi Mesjid. Kemudian Islam di
sebarkan hampir di setiap daerah, oleh setiap keturunan. Sementara itu, di Funj terdapat
kerajaan Kristen, pada tahun 1505 M., rajanya, Amara dunqas yang mendidrikan kota sinar
dari kota itu, dilakukan hubungan perdagangan dengan Mesir. 5

Islam disebarkan di funj tidak hanya oleh elite politik dan masyarakat pedagang,
tetapi juga didukung oleh migrasi sarjana-sarjana Muslim dan orang-orang suci di bebagai
daerah di funj. Pada abad ke-16, perlindungan di funj menarik bagi sarjana dari Mesir Afrika
Utara, dan Arabia. Mereka adalah orang-orang suci yang secara local dikenal dengan faqis
merupakan sarjana dalam bidang Al-Quran, fikih dan tasawuf. Orang-orang suci ini
kemudian mendirikan sekola-sekolah yang mengajarkan berbagai ilmu agama: tafsir, fikih,
dan teologi.6

Arabisasi dan Islamisasi Funj selanjutnya mengikuti perluasan Islam dan kerajaan-
kerajaan di selatan dan di barat. Di Darfur pada abad-16, di dirikan kerajaan baru, Keira, l
yang merupakan Negara kecil yang multi etnik. Antara tahun 1660 dan 1680, Sulaiman
menjadikan Islam sebagai agama kerajaan, membangun mesjid-mesjid, dan menambahkan
prinsip syariah dalam legimitasi, bahasa Arab di jadikan sebagai bahsa kearsipan.

Pada akhir abad ke-18, abad Al-Rahman Al-Rasyid mengggabungkan sultan Darfur
yang kemudian disebut Al-Fashir. Di Darfur timur, oranng-orang suci menikah dengan
waanita setempat dan membuka tempat pengajaran beserta mesjid. Anak laki-laki tinggal
bersamafaqis(sejenis pesantren) untuk belajar alumninya yang kembali ketempat asalnya
kemudian mengajarkan agama.

5
Azra Azyumardi, Renaisans Islam Asia Tenggara, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), h: 130.
6
Achiriah dan Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2018), h: 87-89.
Kaum muslim afrika timur mendapat beberapa kesadaran, yaitu:

a. Pendidikan
Pendaftaran Muslim di sekolah dan universitas meningkat. Di Uganda,
misalnya, Universitas Muslim Uganda didirikan di Mbale dengan bantuan pemerintah
Uganda dan Organisasi Konferensi Islam. Bantuan dari negara-negara Teluk yang
kaya minyak telah membantu beberapa sekolah.
b. Politik
Muslim memiliki kehadiran yang terhormat di legislatif dan yudikatif. Ada
banyak organisasi Islam di masing-masing negara di Afrika Timur. Hukum Pribadi
Muslim diterima sebagai sumber yurisprudensi bagi umat Islam di sebagian besar
negara Afrika Timur. Hukum itu sendiri sedang mengalami pengawasan terus-
menerus untuk menerapkannya pada era teknologi modern. Ada harapan bahwa
bagian penting dari dunia Islam ini akan berhasil mengatasi kesulitan politik,
pendidikan dan budayanya, bangkit pada kesempatan itu dan secara kreatif
berkontribusi pada komunitas manusia yang lebih luas.

Pendekatan dan Metode Dakwah

Islam di Afrika Timur yang di sebarkan oleh orang-orang suci dari Mesir dan arab dengan
pendekatan cultural dan structural.

a. Pendekatan cultural, yaitu diwujudkan dengan menyelenggarakan pendidikan agama


disekolah-sekolah dan mesjid; dan melalui pemikiran para faqis dengan wanita
setempat.
b. Pendekatan structural, yaitu melalui usaha secara politik. Dukungan structural
berhasil menjadikan bahasa Arab sebaggai bahasa kearsipan bahkan sultan mebentuk
administrasi peradilan Islam. Profesor bidang sejarah di Universitas California, secara
implisit, menjelaskan bahwa yang dimaksud Afrika Timur pada abad ke-10 sampai
abad ke-19 mencakup Sudan, Ethiopia, dan Somalia. Pada abad ke-20 ada wilayah
yang memisahkan diri dari Ethiopia setelah bencana kekeringan dan kelaparan yaitu
Eriteria.

Tantangan Masalah dan Target


Dalam sejarahnya Sudan Timur (Negara Sudan Modern) memisahkan diri dari Sudan
Tengah. Sudan Timur berutang pada fakta bahwa Islam menyebar sampai ke Sudan Timur
dari Mesir. Penetrasi Arab pada Abad ke IX M. ini kemudian diikuti oleh Mamluk. Pada
tahun 1317, Gereja Dongola diubah menjadi Masjid. Kemudian Islam disebarkan ke setiap
daerah oleh Arab keturunan.

Islam disebarkan di Funj tidak hanya oleh elite politik dan masyarakat pedagang,
tetapi didukung oleh migrasi sarjana-sarjana Muslim dan orang-orang suci ke berbagai daerah
Funj. Pada abad ke-16, perlindungan di Funj menarik bagi para sarjana dari Mesir Afrika
Utara, dan Arabia. Pada abad ke-18, kerajaan Funj mengalami disintregasi. System
perkawinan yang berada di bawah naungan kekuasaannya juga ikut hancur, kerajaan-kerajaan
local memperoleh ekonomi. Para sultan juga kehilangan kekuasaan kontrolnya terhadap
perdagangan. Pada tahun 1820-1821 kerajaan Funj berada di bawah Mesir yang kemudian di
Funj diperkenalkan administrasi negara barudan tendensi keagamaan Islam yang baru

Penutup

Masuk dan dikenalkannya Islam di daerah Afrika Timur bukanlah merupakan suatu
hal baru. Dalam artian, jauh sebelum masa kerajaan-kerajaan Islam, Islam sudah mulai
dikenalkan di daerah Afrika Timur khususnya Ethiopia. Pada zaman kerasulannya, Nabi Saw
menetapkan Habasyah (Ethiopia) sebagai negeri tempat pengungsian, karena Negus (raja)
negeri itu adalah seorang yang adil.

Singkat cerita, pada saat itu pun banyak masyarakat Ethiopia yang memeluk Islam.
Selain Ethiopia, salah satu negara Islam di Afrika Timur adalah Somalia. Pada abad tiga
hijriyah, sekelompok masyarakat Arab berhijrah ke Somalia. Sehingga, dengan demikian,
dapat diduga bahwa masyarakat Somalia mulai memeluk Islam pada abad tiga hijriyah.

Berkembangnya peradaban Islam bangsa Afrika Timur, tidak sepenuhnya disebabkan


oleh migrasi, pemukiman, dan pembentukan kota-kota baru sebagai pusat pertemuan antar
pedagang, pemindahan ide dan konsep, dan sebagai tempat tinggal pedagang-pedagang
Muslim.

Daftar Pustaka
Azyumardi, A. (1997). Renaisans islam Asia Tenggara. Bandung: Remaja Rosda Karya.

M, M. I. (1998). Sejarah Sosial Umar Islam Bagian tiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Religi Seni. (2023). Diambil kembali dari Islamic Encyclopedia:


https://religiseni.online/sejarah-masuknya-islam-di-afrika-timur/

Rohani, A. d. (2018). Sejarah Peradaban Islam. Medan : Perdana Publishing.

Sumarna, E. (t.thn.). Dunia Islam di Afrika Timur.

Wicaksono, H. (2020). Sejarah dan Penyebaran Islam di Asia dan Afrika. Jurnal Rihlah, 1.

Anda mungkin juga menyukai