Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERADABAN ISLAM DI AFRIKA


Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pembimbing : Ahmad Fakhrurrozi, M. Hi.

Oleh :

Achmad Shauqi Ramadlani


Riski Firmansyah
Ahmad Faisal Madani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG


2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul
“Peradaban Islam di Afrika” ini merupakan salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam di semester 4. Solawat dan salam semoga tetap tercurah limpah pada
panutan alam nabi akhir zaman suritauladan seluruh umat manusia yakni Rasulullahu Alaihi
Wassalam beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikut ajarannya yang istiqomah
hingga akhir jaman. Amiin

Segala keterbatasan yang kami miliki dalam menyusun makalah ini, membuat kami
membutuhkan bantuan serta dukungan material dan spiritual dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
dan dapat menjadi amal shaleh bagi penulis. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan.

Kepanjen, 04 Mei 2018

Penulis,

1
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.1 Proses Masuknya Islam ke Afrika......................................................................2
2.2 Potensi geografis benua Afrika bagi dunia Islam...............................................6
2.2 Dinasti yang Pernah Ada di Afrika......................................................................7
BAB III.........................................................................................................................10
KESIMPULAN.............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dunia ini terdapat banyak agama, mulai dari agama yang bersumber dari pemikiran
manusia ataupun agama yang berasal dari langit (samawi), Dan islam adalah satu-
satunya agama samawi yang akidah masih murni dan menjadi pedoman manusia hinga
akhir zaman, meskipun ada perbedaan akidah dalam beberapa kejadian namun itu
hanya pada beberapa aliran yang menyimpang. Agama Islam dianut hampir 22,5%
orang dari 7 miliar manusia dan tersebar hampir keseluruh penjuru dunia, mulai dari
benua Asia, Eropa, Amerika, dan juga Afrika.

Benua Afrika adalah salah satu benua yang dimana Islam berkembang pesat. Pada
umumnya dunia Islam Afrika memiliki keberagaman budaya Islam sesuai dengan
kesukuan pada masing masing bangsa dibenua tersebut, para Sahabat, kaum Sufi dan
Tabiin telah membawa ajaran Islam ke benua tersebut dengan damai sebagaimana inti
dari ajaran Islam itu yaitu rahmatan lilalamin. Benua Afrika telah bersentuhan langsung
dengan ajaran Islam sejak masa Nabi SAW, kemudian kontak tersebut meluas dan
menyebar hingga zaman modern saat ini dan menjadikan benua ini menjadi salah satu
benua dengan penduduk muslim terbesar didunia.

Oleh sebab itu makalah ini kami buat untuk membahas, memaparkan peradapan Islam
di Afrika dan juga proses penyebarannya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah di dalam makalah ini antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana proses masuknya Islam ke benua Afrika?


2. Potensi geografis benua Afrika bagi dunia Islam?
3. Dinasti apa saja yang pernah ada di benua Afrika?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu:

1. Memahami proses masuknya Islam ke benua Afrika


2. Mengetahui potensi geografis benua Afrika bagi dunia Islam
3. Mengetahui dinasti – dinasti yang pernah ada di benua Afrika

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Proses Masuknya Islam ke Afrika
Bercerita tentang masuknya Islam ke Afrika sama dengan menceritakan sejarah Islam
itu sendiri, sebab budak yang pertama kali masuk Islam dan menjadi sahabat Nabi yang
terpercaya adalah Bilal bin Rabah yang berasal Habsyah (Afrika Utara) yang sekarang
dikenal dengan Etiopia.

Sebelum masuknya Islam, kehidupan sosial masyarakat Afrika lebih mengutamakan


kesukuan, nomad (berpindah-pindah) dan patriarkhi. Ketika itu daerah ini berada
dibawah kekuasaan Romawi, tak pelak pengaruhnya sangat besar bagi masyarakat
barbar. Umumnya penduduk afrika sangat di pengaruhi oleh para elit-elit kota yang
mengadopsi bahasa, gagasan, dan adat istiadat para penguasa Romawi. Tetapi elit elit
ini tidak banyak jumlahnya, setelah mereka semua dikalahkan dan orang-orang Vandal
(barbar) memperoleh kemenangan, Pengaruh Romawi di sebagian Afrika perlahan
mulai terkikis, kecuali pengaruh ekonomi. Saat itulah mulai peradaban kaum barbar
mulai muncul kembali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada abad 7 M/ 1 H
kehidupan sosial masyarakat Afrika merupakan kehidupan masyarakat barbar yang
bersifat kesukuan, nomad dan patriarkhi.

Islam masuk ke wilayah Afrika pada saat daerah itu berada di bawah kekuasaan
kekaisaran Romawi, sebuah imperium yang sangat amat luas yang melingkupi
beberapa negara dan berbagai jenis mansuia. Romawi merupakan sebuah kekaisaran
yang super power selain kekasisaran Byzantium. Penaklukan daerah Afrika pada
dasarnya telah mulai dirintis pada masa kekhakifahan Sayyidinia Umar bin Khattab
pada tahun 640 M. ‘Amr bin al-‘Ash berhasil memasuki dan menaklukkan mesir setelah
sebelumnya mendapat ijin bersyarat dari khalifah Umar untuk menaklukkan daerah itu,
kemudian khalifah mengangkatnya menjadi Gubernur Mesir.

Menilik sejarah sebenarnya beberapa penduduk Afrika telah bersinggungan secara


langsung dengan Islam sejak masa Rasulullah SAW, sebab banyak budak yang berada
di jazirah berasal dari benua Afrika. Penduduk yang utamanya berinteraksi langsung
dengan Islam adalah penduduk Afrika Utara karena pada tahun ke-5 kenabian
Rasulullah memerintahkan sejumlah sahabat melalukan hijrah ke Habsyah (Etiopia)
untuk menghindari kedzaliman, kebrutalan dan kekejian penduduk mekkah yang
menentang dan menyiksa kaum muslimin, terutama yang tidak memiliki keluarga
semisal budak dan juga mereka yang tidak memiliki pengaruh. Hijrah yang pertama ini

2
dilakukan oleh 12 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang diketuai oleh sayyidina
Utsman bin Affan, mereka sampai dengan selamat dan setibanya di Habsyah mereka
diterima dengan baik oleh raja Najasy, beliau adalah raja Habsyah yang adil. Selang
beberapa lama Nabi kembali menyuruh sahabatnya hijrah ke Habsyah lagi disebabkan
kaum kafir Quraisy semakin menjadi-jadi dalam menyiksa kaum muslimin, hijrah kali ini
dilakuakan dengan skala yang lebih besar, kali ini kaum muslimin yang berhijrah
sebanyak 112 orang terdiri dari 93 laki-laki dan 19 0rang perempuan. Dengan demikian
secara tidak langsung penduduk Afrika terutama penduduk Habsyah telah berinteraksi
dengan Islam sejak awal mula Islam tersebar, meskipun pada saat itu hampir seluruh
penduduk Afrika belum beragama Islam.

Setelah periode khalifah Umar bin Khattab penyebaran Islam dilanjutkan oleh khalifah
Utsman bin Affan, pada masa beliau penaklukkan Islam di wilayah Afrika sudah meluas
sampai ke Barqah dan Tripoli. Penaklukkan ini bertujuan untuk mengamankan daerah
yang berhasil di taklukkan khalifah sebelumnya yaitu Mesir, namun penaklukkan ini tak
berlangsung lama sebab Romawi kembali dapat menguasai daratan tersebut. Baru
pada masa daulah Umayyah daerah itu bisa direbut kembali, dibawah kepemimpinan
‘Uqbah, dengan kepiawaiannya dia mampu mengawal pasukan Umayyah berhasil
memukul mundur Romawi dan kaum Bar-bar yang sebelumnya bisa mengambil alih
kedaulatan Islam di sekitar mesir, namun setelah masa umayyah dalam beberapa
periode kedudukan Islam di Afrika mengalami pasang surut dalam menghadapi Romawi
maupun pemberontakan kaum Barbar dibenua Afrika.

Berikut ini cara Islamisasi daerah Afrika:

1. Afrika Timur

Para pendatang membawa Islam ke Afrika Timur melalui dua cara, yaitu melalui jalur
darat dengan menyusuri sungai Nil, atau melalui jalur laut dan menyeberangi Laut
Merah atau Samudra India oleh para pedagang dan mubaligh sufi. Konvergensi
agama di pedalaman-pedalaman Afrika Timur secara umum terjadi apabila para raja
atau kepala suku yang mau melakukannya, Di samping sungai Nil, kekuatan kristen
merupakan basis yang sebenarnya sulit di tembus oleh Islam. Dengan masuknya
Islam di beberapa kerajaan (suku) Nubia pada abad pertengahan , berhasil
mengaleniasi mereka dengan suku-suku lainnya. Dengan begitu, setelah terislamkan
etnik ini mengalami perpecahan dengan suku Afrika Timur lainnya terus
mempertahankan identitas invidualitas budayanya. Banyak sekali bahasa suku yang
muncul di Afrika Timur. Pengaruh Islam terhadap bahasa dan kesusastraan
ditemukan dengan berbagai ragam terjemahan. Pola pikir yang memengaruhi

3
bangsa Islam Afrika Timur kebanyakan berupa cerita popular, puisi, prosa dan tidak
ditulis dalam bahasa Arab klasik. Bahasa yang muncul yaitu: Amhara, Oromo,
Gurage, Somali, dan Swahili.

2. Afrika Barat

Islamisasi Afrika Barat terjadi antara abad ke 11 dan ke 16 melalui:

a. Penaklukan militer oleh orang Almoravid (al-Murabitun). Afrika Utara menjarah


Afrika Barat dalam rangka mencari emas dan budak,

b. Saluran perdagangan jarak jauh dan ramah dengan Afrika Utara.

Persaudaraan yang membentuk Islam di Afrika Barat sekarang merupakan cabang


dari dua persaudaraan utama: Qadiriyah (abad ke 12 di Baghdad), dan Tijaniyah
(abad ke 18 Maroko). Pada daerah Afrika Barat terdapat dua jenis literatur Islam di
Afrika, yaitu literature ilmiah karya ulama Afrika dalam bahasa klasik dan literature
Arab klasik pribumi dalam literatur Islam Afrika.

3. Afrika Selatan

Islam mulai berkembang di wilayah ini pada masa penjajahan Belanda yang
tergabung dalam dua gelombang. Pertama adalah orang-orang dari Melayu, Bengal,
Malabar dan Madagaskar yang dibawa oleh kolonial Belanda ke Afrika selatan
sebagai tahanan dan budak. Kedua adalah para pedagang dan pekerja yang datang
dari Calcuta, Madras, Bombay dan Gujarat pada abad ke 19.

Pola perkembangan kebudayaan berbeda dengan kawasan sekitar sesama Afrika


Hitam. Terutama dalam kehidupan politik, wilayah ini menunjukkan fenomena yang
sangat dinamis, termasuk dalam pencampuran bahasa dan pola-pola kebudayaan
dengan etnik diluar afrika hitam. Daerah ini tidak memiliki lagi cirri bahasa dan sastra
yang menonjol disbanding dengan wilayah sekitar Afrika Hitam lainnya. Masyarakat
Afrika Selatan mengalami perubahan social budaya yang dramatis selama periode
1970-an dan 1980-an yang juga berpengaruh terhadap kaum muslimin.

4. Afrika Utara

4
Afrika utara yang meliputi lembah Sungai Nil bagian bawah yang disebut al-
Misr (Mesir Modern); wilayah Libya, Cyrenacia, Tripolitania dan Tunisia yang seluruh
wilayahnya dikenal sebagai wilayah Afrika serta wilayah Aljazair dan Maroko dengan
sebutan al-Maghribi. Sebelum Islam datang wilayah Afrika Utara berada dalam
kekuasaan bangsa Romawi, sebuah imperium yang sangat besar yang melingkupi
beberapa Negara dan berjenis-jenis bangsa manusia. Kedatangan Islam di Afrika
Utara terjadi pada masa kekhalifahan Umar Ibn al-Khathab. Pada masa itu
kekuasaan Islam (640 M), sudah berhasil memasuki Mesir di bawah komando ‘Amr
ibn al-‘Ash. Pada waktu kekuasaan Islam sudah berpindah kepada Muawwiyah Ibn
Sufyan khalifah pertama bani Ummayah. Ia bertekad untuk memberikan pukulan
terakhir kepada kekuasaan Romawi di Afrika Utara, dan mempercayakan tugas ini
kepada seorang panglima masyhur Uqbah Ibn Nafi al-Fikri (W. 683 M), yang telah
menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukan.

Pada tahun 50 H/670 M ‘Uqbah mendirikan kota militer yang termasyhur, Kairawan,
disebelah selatan Tunisia. Tujuannnya adalah untuk mengendalikan orang-orang
Barbar yang ganas dan sukar diatur,dan juga untuk menjaga terhadap perusakan-
perusakan yang dilakukan oleh orang-orang Romawi dari laut berhasil membuat
negeri itu aman selama beberapa tahun. Akan tetapi, pada tahun 683 M orang-orang
Islam di Afrika utara mengalami kemunduran yang hebat, karena orang-orang Barbar
dibawah kepemimpinan Kusailah bangkit memberontak dan mengalahkan ‘Uqbah.
Sejak saat itu orang Islam tidak berdaya mengembalikan kekuasaannya di Afrika
Utara, karena selain berhadapan dengan bangsa Barbar juga ada bangsa Romawi
yang memanfaatkan kesempatan dalam pemberontakan tersebut.

Dalam kondisi seperti ini penyebaran Islam tidak bisa menyebar dengan baik
keadaan ini berlanjut hingga terjadi pergantian Gubernur dari Hasan Ibn Nu’man
kepada Musa Ibn Nusair tahun 708 M, pada awal pemerintahan al-Walid Ibn Abdul
Malik (86-96 H)/705-715 M. Ketika pemerintahahan dipegang oleh Musa, di Afrika
Utara terjadi perubahan sosial dan politik yang cukup drastis. Perlawanan orang-
orang Barbar yang ganas dapat dihancurkan domanasi politik berada di tangan
orang orang muslim dan da’wah Islam yang menyebar dengan kecepatan yang luar
biasa. Hal-hal inilah yang menyebabkan sebagian sejarawan menganggap Musa Ibn
Nusair sebagai penakluk yang sesungguhnya atas Afrika Utara.

5
Ada berbagai macam cara masuknya Islam ke Afrika Utara yang diawali dari zaman
sahabat, namun sebenarnya ada 5 cara umum masuknya Islam ke Afrika:
a. Expansi atau penyerbuan, sebagaimana yang telah dilakukan ‘Amr bin al-‘Ash
ke Mesir pada masa khalifah Umar bin Khattab.

b. Perpindahan penduduk atau migrasi penduduk muslim ke daerah non-muslim


seperti orang Yaman yang pindah ke Swahili yang sekarang merupakan wilayah
Kenya dan Tanzania, dan juga seperti budak-budak Melayu yang di datangkan ke
Afrika Selatan.

c. Perdagangan, melalui perdagangan lintas gurun Sahara. Perdagangan ini terjadi


di negara negara Guinea, Mali, Sinegal, Niger, Uganda, Zaire, Malaw dan
Mozambik.

d. Dakwah, misi ini diemban oleh para Mubalig Islam, Guru dan Imam yang
mengembara, melalui pengajian-pengajian dan selembaran yang menerangkan
tentang agama Islam yang dicetak dengan bahasa Afrika ditujukan kepada
orang-orang non-muslim disana.

e. Gerakan pembersihan moral, gerakan ini paling terkenal adalah gerakan yang
dipimpin oleh Utsman dan Fodio di Nigeria.

Menurut data tahun2001 jumlah penduduk Afrika kurang lebih 750 juta dan 50% nya
beragama Islam.

2.2 Potensi geografis benua Afrika bagi dunia Islam

Afrika Utara merupakan daerah yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam
di daratan eropa. Ia menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah yang selama
berabad-abad berada dibawah kekuasaan Kristen sekaligus “benteng pertahanan”
Islam untuk wilayah tersebut. Ketika wilayah ini menjadi bagian dari kekuasaan Islam
dibawah kepemimpinan para panglima Arab, di bentuklah pasukan Barbar yang
ditugaskan memelihara wilayah Spanyol hingga sebelah utara Saragossa dan Ghalia
selatan.

Secara umum konsentrasi muslim bukan hanya di timur Afrika namun juga
menembus wilayah barat Afrika. Islam di wilayah ini telah ada ratusan tahun sejak abad
ke-9 M melalui para pedagang yang mengambil rute selatan sahara. Sebelum abad ke-
11 M beberap kerajaan Islam mucul, kawasan Islam secara umum terbagi menjadi 2
kaegori, yaitu wilayah Afrika Utara dan Afrika Hitam. Lingkungan geografis bagian utara

6
merupakan wilayah yang sangat terbuka sehingga beberapa tradisi luar mudah masuk,
terutama pengaruh Arab maupun budaya sebelumnya. Oleh sebab itu secara
etnolinguistik Afrika Utara termasuk pada kategori Dunia Arab, seperti: Aljazair, Maroko,
Libya dan sebagainya.

Sementara secara umum wilayah Afrika Hitam yang lain, sangat tertutup karena letak
wilayah yang terletak di pedalaman sehingga budaya luar jarang memberikan sentuhan
dan pengaruh pada pembentukan sikap dan mentalitas secara khusus. Yang termasuk
wilayah Afrika secara keseluruhan menunjukkan ciri sama sekali pola-pola non-
Arabnya. Dengan melihat pemetaan secara global dalam perspektif regional meliputi:
tipologi Afrika Utara, Afrika Selatan, Afrika Tengah, Afrika Barat, dan Timur.

Benua Afrika memiliki karakteristik aneh yang membedakannya dari benua-benua


lain di dunia, yaitu adanya negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim tapi
dipimpin non-muslim. Hal ini dikarenakan sebelum kaum kolonial pergi terlebih dahulu
menyerahkan kekuasaan negeri tersebut ke tangan kaum Kristen. Hingga kini,
pemerintahan Kristen terus berkuasa di sana. Pada kesimpulan letak geografisnya
benua Afrika sangat penting bagi perkembangan dunia Islam sebab dari sinilah tonggak
untuk menyebarkan Islam sampai ke seluruh Eropa.

2.2 Dinasti yang Pernah Ada di Afrika

1. Dinasti Fatimiyah (297-567 H/909-1171 M)

Dinasti Fatimiyah (297-567 H/909-1171 M) di Afrika Utara tepatnya di Mesir dan


Syria. Dinasti ini berdiri di Raqqodah daerah al-Qairawan dengan Al-Mahdi sebagai
khalifah pertama. Dinasti fatimiyah mencapai puncak kejayaannya dibawah
pemerintahan Abu Manshur Nizar al-‘Aziz yang terkenal pemberani dan bijaksana.
Daerah kekuasaannya mencapai seluruh Syria dan Mesopotamia. Hasil peradaban
yang pernah ditorehkan, diberbagai bidang yaitu:

1. Ilmu pengetahuan (bahasa-sastra, kedokteran, filsafat, astronomi, dll)

2. Filsafat: menggunakan filsafat Yunani dan mengembangkannya.

3. Pembangunan yang pernah ditorehkan antara lain: membangun istana-istana


yang megah, masjid-masjid, rumah sakit, pemondokan khalifah, perpustakaan,
pemandian umum, pasar, dan lain-lain.

7
4. Ekonomi dan sosial : menghasilkan produk industry dan seni Islam yang baik
hingga ke India.

5. Pemerintahan : sipil (qadi, dakwah, inspektur pasar, bendahara, dan qari’) dan
militer (urusan tentara, perang, pengawal khalifah dan pengaman).

6. Perluasan wilayah yang dilakukan masa khalifah al ‘Aziz meliputi negeri Arab
sebelah timur sampai laut altantik sebelah barat dan Asia kecil sebelah utara
sampai Nabuah sebelah selatan.

2. Dinasti Idrisiah (786 M)

Dinasti Idrisiah (786 M), Idris ibn Abdullah melakukan pemberontakan terhadap
Abbasiah pada 786 M, namun karena kalah, ia melarikan diri ke Maroko dan
mendirikan dinasti Indrisiah (788-974 H). Karena dinasti ini terletak diantara
kekuasaan Islam besar yaitu Umayyah di Andalusia dan Fatimiyah di Afrika Utara.
Akhirnya panglima dari Hakam II di Andalusia, yaitu Ghalib Billah melakukan
aneksasi wilayah Indisiah. Setelah itu maka berakhirlah wilayah Dinasti Indrisia.

3. Dinasti Aghlabiah (800-909 M)

Dinasti Aghlabiah (800-909 M), Dinasti ini berpusat di Saljiman, berdiri ketika
Khalifah Harun al-Rasyid mengangkat Ibrahim ibn al-Alghlab sebagai penguasa
Ifriqiah (Tunisia) pada 800 M. Muntuk membendung kekuatan-kekuatan luar dengan
Abbasiah terutama membendung serangan dinasti Rustamiah (khawarij) dan Idrisiah.
Periode ini membawa Afrika Utara dan kawasan pesisir Laut Tengah dalam banyak
kemajuan. Dinasti ini lenyap pada penguasa terakhir Ziadatullahal-Aghlabi III pada
909 M oleh dinasti Fatimiah.

4. Dinasti Ibn Toulun

Dinasti Ibn Toulun, didirikan oleh Ahmad ibn Toulun yang semula ditugaskan oleh
penguasa Abbasiah sebagai penguasa Mesir. Periode ini, kegiatan intelektual,
arsitektur berkembang dan maju. Banyak rumah sakit, masjid, dan menara didirikan
yaitu Masjid ibn Toulun di Mesir. Putera Ibn Toulun, Syaibhan 904-905 M
mengembalikan Mesir kedalam kekuasaan Abbasiah.

8
5. Dinasti Ikhshid 935-969 M

Dinasti Ikhshid (935-969 M), Muhammad ibn Tughuz mendirikan dinasti Turki dan ia
mendapatkan gelar nama Ikhshid dari Khalifah al-Razi, tidak lama kemudian ia
menguasai Syam, Palestina, dan kedua kota suci Islam, Mekah dan Madinah serta
masjidnya. Abdullah Misk Kapur berkuasa dengan sukses. Penguasa teakhir dari
dinasti ini, Abul Fawaris Ahmad. Ia dikalahkan oleh panglima perang dari Fatimiah.

6. Dinasti Murabbitun (479-540 H/1088-1145M)

Dinasti Murabbitun (479-540 H/1088-1145M) merupakan salah satu dinasti Islam


yang berkuasa di Maghribi. Mereka menyebarkan agama Islam dengan mengajak
suku-suku lain menganut agama Islam. Wilayah mereka meliputi Afrika Barat Daya
dan Andalus. Dinasti ini memegang kekuasaan selama ± 90 tahun dengan 6
penguasa, yaitu Abu bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf, Tasyfin bin Ali,
Ibrahim bin Tasyfin, dan Ishak bin Ali.[23]

7. Dinasti Muwahhidun (524-667 H/1130-1269 M)

Dinasti Muwahhidun (524-667 H/1130-1269 M), pelopor dan pendiri dinasti ini adalah
Muhammad ibn Tumart. Muncul sebagai reaksi dari al-Murrabitun yang dianggap
telah melakukan penyimpangan, dinasti ini berpusat di Marakesy dan sebagian
wilayah Andalusia (Spanyol).

8. Dinasti Ayyubiyah (1174-1250 M)

Dinasti Ayyubiyah (1174-1250 M), pada abad ke-12 Zangid Mosul dan Damaskus
ditunjuk sebagai Atabek dari Saljuk dan menjadi wilayah otonomi. Kaum tersebut
secara umum di mana Ayub memimpin perang suci untuk merestori Islam. Kejadian
paling krusial dalam hubungan dengan sejarah Islam adalah berakhirnya sikap anti-
khilafah, Ismailliyah di Kairo (1171 M) di Bagdad.

Kemajuan yang ada pada Dinasti ini Yaitu :

1. Bidang Pendidikan dan Arsitektur


2. Bidang Filsafat dan Keilmuan
3. Bidang Industri
4. Bidang Militer
5. Bidang perdagangan

9
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari data-data yang ada dapat disimpulkan bahwa penyebaran agama Islam ke
Afrika sudah terjadi sejak masa Rasulullah SAW namun, awal mula kekuasaan
Islam meluas ke Afrika baru dimulai dari zaman sahabat, benua Afrika sebelum
berada di bawah kekuasaan Islam pada awalnya mereka dibawah cengkraman
bangsa Romawi sehingga pengaruh romawi sangat kuat pada masa pra-Islam baik
dari bidang ekonomi ataupun bahasa. Namun, setelah datangnya Islam pengaruh
itu berangsur hilang dan jadilah peradaban Islam yang mengakar dibenua itu.
Proses Islamisasi Afrika ada banyak cara, namun secara umum ada 5, yaitu:
expansi, migrasi, perdagangan, gerakan moral dan dakwah, dan penyebaran ini
disokong dengan banyaknya kerajaan yang berdiri di benua Afrika. Kerajaan Islam
di Afrika antara lain: Dinasti Fatimiyah (297-567 H/909-1171 M), Dinasti
Idrisiah (786 M), Dinasti Aghlabiah (800-909 M), Dinasti Ibn Toulun, Dinasti
Ikhshid 935-969 M, Dinasti Murabbitun (479-540 H/1088-1145M), Dinasti

10
Muwahhidun (524-667 H/1130-1269 M), Dinasti Ayyubiyah (1174-1250 M),
dan lain-lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Munir, Samsul. (2010). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.


K. Hitti, Philip. (t.t). Dunia Arab: Sejarah Ringkas. Bandung: Sumur.
Mahmudunnaris, Syed. (1981). Islam: Konsep dan Sejarahnya. Bandung:
Suud Abu. (2003). Islamogi: Sejarah, Ajaran, dan Peranannya dalam Peradaban
Umat Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Syalabi.A. (1982). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husan.
Thohir, Ajid. (2003). Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam.
Jakarta: Rajawali Press.
---------------. (2009). Studi Kawasan Dunia Islam. Jakarta: Rajawali Press. Yatim,
Badri.(2003). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Press.

12

Anda mungkin juga menyukai