Anda di halaman 1dari 2

Dinasti - dinasti yang pernah ada di Afrika

1. Dinasti Fatimiyah (297-567 H/909-1171 M)

Dinasti ini berada di Afrika Utara tepatnya di Mesir dan Syria. Dinasti ini berdiri di Raqqodah
daerah al-Qairawan dengan Al-Mahdi sebagai khalifah pertama. Dinasti fatimiyah mencapai
puncak kejayaannya dibawah pemerintahan Abu Manshur Nizar al-‘Aziz yang terkenal
pemberani dan bijaksana. Daerah kekuasaannya mencapai seluruh Syria dan Mesopotamia.

Hasil peradaban yang pernah ditorehkan, diberbagai bidang yaitu:

1. Ilmu pengetahuan (bahasa-sastra, kedokteran, filsafat, astronomi, dll)


2. Filsafat: menggunakan filsafat Yunani dan mengembangkannya.
3. Pembangunan yang pernah ditorehkan antara lain: membangun istana-istana yang megah,
masjid-masjid, rumah sakit, pemondokan khalifah, perpustakaan, pemandian umum,
pasar, dan lain-lain.
4. Ekonomi dan sosial : menghasilkan produk industry dan seni Islam yang baik hingga ke
India.
5. Pemerintahan : sipil (qadi, dakwah, inspektur pasar, bendahara, dan qari’) dan militer
(urusan tentara, perang, pengawal khalifah dan pengaman).
6. Perluasan wilayah yang dilakukan masa khalifah al ‘Aziz meliputi negeri Arab sebelah
timur sampai laut altantik sebelah barat dan Asia kecil sebelah utara sampai Nabuah
sebelah selatan.

2. Dinasti Idrisiah (786 M)

Dinasti Idrisiah, Idris ibn Abdullah melakukan pemberontakan terhadap Abbasiah pada 786 M,
namun karena kalah, ia melarikan diri ke Maroko dan mendirikan dinasti Idrisiah (788-974 H).
Karena dinasti ini terletak diantara kekuasaan Islam besar yaitu Umayyah di Andalusia dan
Fatimiyah di Afrika Utara. Akhirnya panglima dari Hakam II di Andalusia, yaitu Ghalib Billah
melakukan aneksasi wilayah Indisiah. Setelah itu maka berakhirlah wilayah Dinasti Indrisia.

3. Dinasti Aghlabiah (800 – 909 M)

Dinasti Aghlabiah, Dinasti ini berpusat di Saljiman, berdiri ketika Khalifah Harun al-Rasyid
mengangkat Ibrahim ibn al-Alghlab sebagai penguasa Ifriqiah (Tunisia) pada 800 M. Muntuk
membendung kekuatan-kekuatan luar dengan Abbasiah terutama membendung serangan dinasti
Rustamiah (khawarij) dan Idrisiah. Periode ini membawa Afrika Utara dan kawasan pesisir Laut
Tengah dalam banyak kemajuan. Dinasti ini lenyap pada penguasa terakhir Ziadatullahal-
Aghlabi III pada 909 M  oleh dinasti Fatimiah.
4. Dinasti Ibn Toulun (904 – 905 M)

Dinasti Ibn Toulun, didirikan oleh Ahmad ibn Toulun yang semula ditugaskan oleh penguasa
Abbasiah sebagai penguasa Mesir. Periode ini meliputi, kegiatan intelektual, arsitektur
berkembang dan maju. Banyak rumah sakit, masjid, dan menara didirikan yaitu Masjid ibn
Toulun di Mesir.  Putera Ibn Toulun, Syaibhan mengembalikan Mesir kedalam kekuasaan
Abbasiah.

5. Dinasti Ikhshid (935 – 969 M)

Dinasti Ikhshid 935-969 M, Muhammad ibn Tughuz mendirikan dinasti Turki dan ia
mendapatkan gelar nama Ikhshid dari Khalifah al-Razi, tidak lama kemudian ia menguasai
Syam, Palestina, dan kedua kota suci Islam, Mekah dan Madinah serta masjidnya. Abdullah
Misk Kapur berkuasa dengan sukses. Penguasa teakhir dari dinasti ini, Abul Fawaris Ahmad. Ia
dikalahkan oleh panglima perang dari Fatimiah.

6. Dinasti Murabbitun (479-540/1088 – 1145 M)

Dinasti Murabbitun, merupakan salah satu dinasti Islam yang berkuasa di Maghribi. Mereka
menyebarkan agama Islam dengan mengajak suku-suku lain menganut agama Islam. Wilayah
mereka meliputi Afrika Barat Daya dan Andalus. Dinasti ini memegang kekuasaan selama ± 90
tahun dengan 6 penguasa, yaitu Abu bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf, Tasyfin
bin Ali, Ibrahim bin Tasyfin, dan Ishak bin Ali.[23]

7. Dinasti Muwahhidun (524 – 667 H/1130 – 1269 M)

Dinasti  Muwahhidun, pelopor dan pendiri dinasti ini adalah Muhammad ibn Tumart. Muncul
sebagai reaksi dari al-Murrabitun yang dianggap telah melakukan penyimpangan, dinasti ini
berpusat di Marakesy dan sebagian wilayah Andalusia (Spanyol).[24]

8. Dinasti Ayyubiyah (1174-1250 M)

Dinasti Ayyubiyah ,pada abad ke-12 Zangid Mosul dan Damaskus ditunjuk sebagai Atabek dari
Saljuk dan menjadi wilayah otonomi. Kaum tersebut secara umum di mana Ayub memimpin
perang suci untuk merestori Islam. Kejadian paling krusial dalam hubungan dengan sejarah
Islam adalah berakhirnya sikap anti-khilafah, Ismailliyah di Kairo (1171 M) di Bagdad[16].

Anda mungkin juga menyukai