NPM : 191002077
Kelas : B
Fauzi Iskandar, et al., Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam ( Masa Rasulullah sampai masa Kontemporer)
1
3
Winarno, “ Pemikian Ekonomi Islam Pada zaman Rasulullah SAW” Jurnal Ilmu Syari’ah dan Perbankan
Islam, Vol. 2, No.1, Juni 2017 hal. 35
4
Ibid. Hal. 37
menurut Bukhari) dari Abdullah bin Rabia dan meminjam beberapa
pakaian dan hewan-hewan tunggangan dari Sufyan bin Umaiyah.
3. Khumus fadhla, berasal dari harta benda kaum muslimin yang
meninggal tanpa ahli warits atau berasal dari barang-barang
seorang muslim yang meninggalkan negerinya.
4. Wakaf, harta benda yang diindikasikan kepada umat Islam yang
disebabkan Allah Swt. dan pendapatannya didepositokan di Baitul
Mal.
B. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Pada zaman Khulafa Rasyidin
1. Abu Bakar Siddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq banyak menghadapi persoalan dalam negeri yang
berasal dari kelompok yang murtad, nabi palsu, dan pembangkang zakat. Pada
akhirnya perang terhadap kemurtadan ini berakhir dan kemenangan berada di
tangan Khalifah Abu Bakar. Pemikiran ekonomi yang paling penting dari
peristiwa perang melawan kemurtadan ini adalah bahwa Abu Bakar telah mampu
membuat prinsip penting dalam perpajakan Islam, yakni menegakkan zakat
sebagai sumber pendapatan Negara.5 Dalam pendistribusian harta Baitul Mal,
prinsip yang diterapkan Abu Bakar adalah kesamarataan, yakni memberikan
jumlah yang sama kepada semua sahabat Rasulllah SAW dan tidak membeda-
bedakan antara sahabat yang terlebih dahulu memeluk Islam dengan sahabat yang
kemudian, antara hamba dengan orang merdeka, dan antara pria dengan wanita.
Selama masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, harta Baitul Mal tidak
pernah menumpuk dalam jangka waktu yang lama karena harta Baitul Mal
langsung didistribusikan kepada seluruh kaum Muslim, bahkan ketika Abu Bakar
wafat, dalam perbendaharaan Negara hanya ditemukan satu dirham.
2. Umar bin Khattab
Dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi Negara, setelah melakukan musyawarah
dengan para pemuka sahabat, Khalifah Umar bin Khattab memutuskan untuk
tidak menghabiskan seluruh harta Baitul Mal sekaligus, tetapi dikeluarkan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan yang ada, bahkan disediakan dana cadangan.
Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi sebagai pelaksana kebijakan fiskal
5
Yadi Janwari, Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Rasulullah Hingga Masa Kontemporer, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2016, hal. 47-48
Negara Islam, dan Khalifah merupakan pihak yang berkuasa penuh terhadap harta
Baitul Mal.
Prinsip yang diterapkan Khalifah Umar bin Khattab dalam mendistribusikan
harta Baitul Mal adalah prinsip keutamaan. Ia berpendapat bahwa kesulitan yang
dihadapi umat Islam hendaknya diperhitungkan dalam menentukan bagian
seseorang dari harta Negara dan karenanya keadilan menghendaki usaha
seseorang serta tenaga yang telah dicurahkan dalam memperjuangkan Islam harus
dipertahankan dan dibalas dengan sebaik-baiknya.
3. Utsman bin Affan
Selama kepemimpinannya, Utsman bin Affan tidak melakukan inovasi dalam
bidang ekonomi, kebijakan perekonomomian yang diterapkannya hanya
meneruskan dari kebijakan-kebijakan dari Khalifah pendahulunya. Dalam
pendistribusian harta Baitul Mal, Khalifah Utsman bin Affan menerapkan prinsip
keutamaan seperti halnya Umar bin Khatab. Ia juga menerapkan kebijakan berupa
membagi-bagikan tanah Negara kepada individu untuk reklamasi dan kontribusi
kepada Baitul Mal. Dari kebijakannya ini, Negara memperoleh pendapatan
sebesar 50 juta dirham atau naik 41 juta dirham jika dibandingkan pada masa
Umar bin Khatab yang tidak membagi-bagikan tanah tersebut.
4. Ali bin Abi Thalib
Khalifah Ali bin Abi Thalib mengambil langkah penting pada masa
pemerintahannya yaitu pencetakan mata uang koin atas nama Negara Islam. Hal
ini menunjukan bahwa pada masa pemerintahan tersebut, kaum Muslimin telah
menguasai teknologi peleburan besi dan pencetakan koin. Namun, uang yang
dicetak oleh kaum Muslimin itu tidak dapat beredar dengan luas karena
pemerintahan Ali bin Abi Thalib berjalan sangat singkat seiring dengan
terbunuhnya sang Khilafah pada tahun keenam pemerintahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi Iskandar, et al. 2019. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam ( Masa Rasulullah sampai
masa Kontemporer) Yogyakarta: K-Media
Chamid, Nur. 2017. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta : Pustaka
Belajar
Winarno, (2017). “Pemikiran Ekonomi Islam Pada zaman Rasulullah SAW” Jurnal Ilmu
Syari’ah dan Perbankan Islam, 2(1), 35
Yadi Janwari. 2016. Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Rasulullah Hingga Masa
Kontemporer,.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya