Anda di halaman 1dari 10

Konsep Pengelolaan Keuangan Publik Islam

(Studi Kitab Al-Amwal Abu Ubaid)

A. Latar Belakang
Setiap negara di seluruh dunia pasti memiliki kebijakan ekonomi masing-
masing terhadap pengelolaan keuangan serta ekonomi negaranya. Kebijakan tersebut
mengerucut pada kebijakan fiskal, kebijakan moneter serta berbagai kebijakan
lainnya. Namun tidak dapat dipungkiri, disetiap negara juga memiliki permasalahan
menyangkut keuangan publik dalam sistem pemerintahannya. Beberapa masalah
tersebut antara lain anggaran yang membengkak, target ekonomi yang tidak tercapai,
masalah dalam perpajakan, tingginya pengeluaran negara yang tidak sesuai dengan
anggaran dan lain sebagainya.
Pada kenyataannya, anggaran negara sangat penting bagi negara dalam
meringankan masalah ekonomi makro. Namun, perealisasiannya terkurangi oleh
masalah lain seperti kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, inflasi, hutang
negara terhadap luar negeri defisit anggaran dan sebagainya. Sehingga dengan adanya
berbagai masalah, menjadikan anggaran negara atau APBN tersebut tidak berfungsi
baik lagi.
Masalah lain yang menyangkut mengenai kebijakan publik adalah adanya
penyelewengan atas keuangan publik. Melihat banyaknya penyelewengan dana yang
terjadi seperti uang kesehatan yang dikorupsi sehingga menambalnya dengan pajak
ppn, kemudian masalah pembiayaan jalan tol yang membengkak, dan lain
sebagainya. Melihat permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaiman
keadaan keuangan publik masa kini yang terlihat menurun.
Islam dalam pelaksanaan sistem pemerintahan secara baik dan teratur sejak
masa pemerintahan Rasulullah SAW. Pada masa pemerintahan Rasulullah, telah
diterapkan sistem Baitul Maal. Baitul Maal sendiri menerapkan asas keseimbangan
yang bertujuan untuk meningkatkan anggaran negara baik dalam pembuatan,

1
penerimaan dan juga pengeluaran. Kebijakan ini sendiri juga bermanfaat terhadap
maslahat umat.
Pendapatan yang didapatkan baitul maal pun beragam, mulai dari khumus,
fa’i, waqafm zakat, ushr, nawaib,dan lainnya. Pendapatan tersebut kemudian
dikelompokkan berdasarkan primer dan sekunder. Kemudian pendapatan tersebut
digunakan sebagai biaya pertahan, penyaluran zakat dan ushr serta shadaqah kepada
yang berhak menerimanya tanpa menyisakan sedikitpun.1
Dalam Islam sendiri memiliki salah satu tokoh yang berkontribusi terhadap
sistem ekonomi serta keuangan Isalam yaitu Abu Ubaid. Dalam beberapa bukunya,
Abu Ubaid banyak membahas mengenai sistem ekonomi dan keuangan publik,
ekonomi makro serta penyelesaiannya. Salah satu buku yang ditulis oleh Abu Ubaid
adalah Al Amwal. Dalam buku tersebut, Abu Ubaid banyak membahas mengenai
pajak, undang-undang pertanahan, hukum internasional dan hukum administratif.
Selain itu, Abu Ubaid juga membahas mengenai landasan perpajakan serta pengaruh
dan fungsinya.
Indonesia kini berada dalam situasi ekonomi yang cukup carut marut sehingga
menyebabkan berbagai permasalahan dalam sistem pemerintahan sendiri. Sehingga,
agar dapat memperbaiki sistem ekonomi makro serta perpajakan yang ada perlu
diadakannya regenerasi sistem serta meninjau terhadap sistem yang haqiqi. Pemikiran
Abu Ubaid dalam pengelolaan keuangan publik menjadi tumpuan yang diharapkan
dapat memperbaiki sistem pemerintahan saat ini.
Melihat permasalahan yang kian banyak dalam sistem keuangan publik di
Indonesia, sehingga penulis tertarik untuk meneliti mengenai sistem keuangan publik
Islam dengan judul “ Konsep Pengelolaan Keuangan Publik Islam ( Studi Kitab Al-
Amwal Abu Ubaid)”.

1
Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017), p.

2
Penelitiannya ini bertujuan untuk meneliti dan mengkaji pemikiran sistem
keuangan publik Islam menurut Abu Ubaid yang tertulis dalam kitab Al Amwal.
Karena dengan mengkaji teori tersebut, sehingga penulis dapat bermanfaat bagi
pembaca lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi keuangan publik di Indonesia masa kini?
2. Bagaimana pemikiran Abu Ubaid tentang sistem keuangan publik Islam
dalam kitab Al Amwal?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kondisi keuangan publik yang terjadi di masa sekarang serta perbedaaanya
dengan keuangan publik dizaman
2. Pemikiran serta konsep keuangan publik Islam menurut Abu Ubaid dalam
kitab Al-Amwal.
D. Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan permasalahan berupa pembahasan kondisi keuangan
publik pada masa kini serta bagaimana pemikiran Abu Ubaid mengenai konsep
keuangan publik yang tertulis dalam kitab Al-Amwal.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis serta praktis. Secara teritis penelitian ini
bermanfaat agar:
1. Penelitian ini bermanfaat agar pembaca dapat mengetahui mengenai
pemikiran Abu Ubaid mengenai konsep pengelolaan keuangan publik Islam.
2. Pembaca dapat memperbaiki mengenai sistem keuangan publik dimasa
sekarang yang cukup menurun.
Sedangka manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1. Penulis dapat menambah pengetahuan mengenai sistem keuangan publik di
era Rasulullah SAW hingga zaman kejayaan Islam.

3
2. Dapat memahami mengenai konsep pengelolaan keuangan publik Islam
menurut pendapat Abu Ubaid dalam kitab Al-Amwal.
3. Penulis dapat memberikan soslusi terhadap pemerintah dalam memperbaiki
sistem keuangan publik.
F. Literatur Review
Penelitian yang dilakukan oleh Elimpen dan Sofiyatun Nur Hasanah dengan judul “
Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Abu Ubaid” pada tahun 2016. Penelitian ini
membahas pemikiran Abu Ubaid mengenai ekonomi islam. Hasil dari penelitian ini
adalah pemikiran Abu Ubaid mengenai Ekonomi Islam adalah mengenai keuangan
public yang dapat dibandingkan dengan kitab Al-Kharaj milik Abu Yusuf. Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan peneliti sebelumnya adalah segi
pembahasan. Peneliti sebelumnya membahas isi dari Kitab Al-Amwal secara
keseluruhan, sedangkan penulis membahas mengenai keuangan public dalam kitab
Al-Amwal.2
Mohammad Ghozali dan Ria Khoirunnisa dalam penelitiannya yang berjudul “
Konsep Pengelolaan Keuangan Islam Menurut Pemikiran Abu Ubaid” pada tahun
2018, membahas mengenai intisari pemikiran Abu Ubaid mengenai sistem
pengelolaan keuangan negara. Pemasukan negara yang didapatkan dari ghanimah,
shadaqah, fa’i, kharaj, ‘ursy, khumus, jizyah dan zakat yang terikat dengan halal
haram yang ditetapkan dalam hukum Syariah. Peneliti menggunakan metode yang
sama dengan penelitian terdahulu yaitu dengan penelitian literatur atau library
research dengan metode studi analisa kritik dan kajian penelitian.3
Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghafar Ismail dan Abu Bakar Jaafar yang
berjudul “ Government Revenue In The Eyes Of Abu Ubaid- An Analysis” pada

2
Elimpen dan Sofiyatun Nur Hasanah, Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Abu Ubaid, IAIN Syekh
Nurjati, Cirebon

3
Abdul Ghafar Ismail dan Abu Bakar Jaafar, Government Revenue In The Eyes of Abu Ubaid- An
Analysis, International Journal of Asian Social Science, 2015,5(1), p. 1-2

4
tahun 2015. Penelitian ini membahas mengenai keuangan publik pada masa
Rasulullah SAW hingga masa khulafaurrasyidin serta pemikiran Abu Ubaid
mengenai sistem keuangan publik Islam. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah
mengenai konsep pemikiran sistem pengelolaan keuangan publik Islam serta
pendapatan negara pada zaman Rasulullah serta zaman khulafaurrasyidin. Dalam
penelitian terdahulu, peneliti belum menjabarkan secara menyeluruh mengenai
pendapatan negara.4

4
Mohammad Ghozali dan Ria Khoirunnisa, Konsep Pengelolaan Keuangan Islam Menurut
Pemikiran Abu Ubaid, Jurnal Ekonomi Islam Uhamka, Vol. 9, No. 2, 2018.

5
G. Landasan Teori
1. Sistem Keuangan Publik
Keuangan publik adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
aktivitas finansial pemerintah. Maksud dari pemrintah adalah seluruh unit
pemerintahan dan institusi atau organisasi pemegang otoritas publik lainnya
yang dikendalikan dan didani oleh pemerintah. Keuangan publik menjelaskan
mengenai beklanja publik dan teknik-teknik yang digunakan oleh pemerintah
untuk membiayai belanja tersebut. Keuangan publik juga menganalisis
mengenai pengeluaran publik dalam membantu masyarakat untuk memahami
mengapa jasa tertentu harus disediakan oleh negara dan mengapa pemerintah
menggantungkannya terhadap pajak-pajak tertentu. Dalam keuangan publik
juga membahas mengenai uraian atas mengapa pertahanan negara harus
dikelola ole hnegara sedangkan makanann diserahkan kepada swasta dan
mengapa suatu negara menggunakan komposisi berbagai jenis pajak.
Keuangan publik juga mempelajari mengenai proses pengambilan
keputusan oleh pemerintah, karena setiap keputusan memiliki pengaruh yang
kuat terhadap perekonomian serta keuangan rumah tangga serta keuangan
swasta. Sehingga, perlu untuk dikembangkan model-model ekonomi yang
membantu menjelaskan mengenai makna alokasi sumber daya yang efisien
serta optimal, arti keadilan serta antisipasi akibat finansial dan ekonomi atas
suatu kebijakan publik. Sehingga demikian, fokus keuangan publik juga
mempelajari mengenai pendapatan atau income serta belanja pemerintah dan
menganalisa atas implikasi yang berasal dari aktivitas pendapatan dan belanja
terhadap alokasi sumberdaya, distribusi pendapatan dan stabilitas ekonomi.
Ruang lingkup keuangan publik adalah keadaan serta alasan
pemerintah dalam perekonomian, kemudian masalah-masalah kreasi
perolehan pendapatan pemerintah serta sumbernya, aspek pembiayaan atas

6
infrastuktur, serta analisis kebijakan pemerintah dengan perekonomian yang
dikelola oleh rumah tangga dan swasta.5
2. Keuangan Publik Islam
Keuangan publik dalam Islam adalah sistem ekonomi yang berkaitan dengan
kebijakan fiskal, sumber pendapatan negara, serta pengelolaan dan alokasi
dana pemerintah dalam ekonomi Islam. Sistem keuangan publik disisni
mencakup atas pajak negara, anggran negara income dan outcome serta
penggunaannya dalam pemerintahan negara.
Sumber pendapatan negara dalam Islam berasal dari zakat, shadaqah, fa’i,
ushr, nawaib dan pajak lainnya. Penggunaan pendapatan negara dalam Islam
sebagai pembiayaan pertahanan, diberikan kepada yang membutuhkan atau
faqir, dan sebagainya.

5
Noor Fuad, dkk, Dasar-Dasar Keuangan Publik, p. 1

7
H. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian literatur atau library research dengan pendekatan
teoritis. Penelitian ini menggunakan metode studi analisis kritik serta kajian penelitian.
Penelitian yang diambil berdasarkan atas sumber data primer serta sekunder. Metode
analisis data menggunakan teknik induktif deskriptif. Deskriptif merupakan teknik
dengan cara menjelaskan serta menjabarkan suatu konsep yang terdapat dalam kitab Al-
Amwal.

I. Sistematika Penulisan
BAB I
Latar Belakang
a. Rumusan Masalah
b. Tujuan Penelitian
c. Batasan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Metode Penelitian
f. Sistematika Penulisan
BAB II
a. Kajian Pustaka
b. Landasan Teori : Pengertian Keuangan publik dan keuangan publik dalam
Islam
BAB III
a. Biografi Abu Ubaid
b. Kitab Al-Amwal
c. Hasil dan Pembahasan
1) Keuangan publik masa kini
2) Masalah yang terjadi dalam keuangan publik di Indonesia

8
3) Keuangan publik menurut pendapat Abu Ubaid dalam kitab Al-
Amwal
BAB IV
a. Kesimpulan
b. Daftar Pustaka

9
J. Daftar Pustaka

Al Qasim, Abu Ubaid. 1998. Kitab Al-Amwal, Beirut: Dar al Fikr.

Chamid, Nur. 2017. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Elimpen dan Sofiyatun Nur Hasanah, Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Abu Ubaid, IAIN
Syekh Nurjati, Cirebon

Ismail, Abdul Ghofar, dan Abu Bakar Jaafar. 2015. Government Revenue In The Eyes of
Abu Ubaid- An Analysis, International Journal of Asian Social Science

Ghozali, Mohammad dan Ria Khoirunnisa, Konsep Pengelolaan Keuangan Islam Menurut
Pemikiran Abu Ubaid, Jurnal Ekonomi Islam Uhamka, Vol. 9, No. 2.

Fuad, Noor. dkk, Dasar-Dasar Keuangan Publik,

Karim, Adiwarman. 2001. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press

10

Anda mungkin juga menyukai