Islam
Oleh : Jaharuddin, SE, ME
Komparasi sejarah pemikiran ekonomi dunia Islam dan
Barat (1)
Plato, Aristoteles, Xenaphon,
dll: Mengecam Penggunaan Abad 2-4 SM
uang, ekonomi rumah tangga
Abad 17 – 18 Phsiokrasi
Laizzez Faire, laizzez Passer
Quesnay : Perekonomian sistem
yang analog dengan kehidupan
biologis manusi
Komparasi sejarah pemikiran ekonomi dunia Islam dan
Barat (3)
Abad 16 – 19 Fase ketiga
Abad 18 – 19 Klasik
Shah Waliullah (1762)
Adam Smith, 1776
Relasi ekonomi sosial, larangan judi, spekulasi-
Tonggak Modern ekonomi,
riba, distribusi sumber daya alam, perpajakan,
kemakmuran tergantung
teori perilaku konsumsi
produktivitas, manusia self interest,
Muhammad Iqbal (1873 – 1938)
mekanisme pasar bebas, teori nilai,
Kritik kapitalisme-sosialisme, tugas negara dan
pembagian tenaga kerja, dll
zakat
R Malthus, 1798
Disekuibilirium pertumbuhan
penduduk – pangan, kontrol populasi
David Ricardo, 1817
Distribusi Kekayaan, keunggulan
komparatif, analisis marjinal
JB Say, 1832
Keseimbangan demand – supply
J Stuart Mill, 1873
Abad 19
Elastisitas Permintaan
Pemikiran Ekonomi dari Timur
(Islam) ke Barat
• Pemikiran para sarjana muslim ternyata banyak yang
mirip, sejalan, atau bahkan sama dengan pemikiran
ekonom-ekonom barat yang datangnya beratus-ratus
tahun kemudian. Indikasi apakah hal ini?
• Terdapat beberapa kemungkinan jawaban, antara lain:
– Terjadi dua kebetulan yang sama, yaitu kebetulan
diantara sarjana muslim dengan para ekonom barat
punya pemikiran dan ide yang sama
– Pemikir-pemikir Barat secara langsung dan tidak
langsung sangat dipengaruhi oleh pemikiran dari para
sarjana muslim
– Pemikir-pemikir Barat melakukan plagiasi/penjiplakan
terhadap karya-karya para sarjana muslim
Kebudayaan Islam Eropa
(Nakosteen, 1994, Ghazarfan, 2004)
Mempersaudarakan
Mendirikan Al Mendirikan Baitul
kaum Muhajirin
Hisbah Maal
dan Anshar
Ushr : pajak yg dikumpulkan dari hasil perdagangan dan bisnis yang dilakukanoleh warga negara di
negara Islam. Amwal Fadila : Nawaib: Khumus :
Pengeluaran Negara
Perekonomian di Masa
Khulafaurrasyidin
• Para khulafurrasyidin adalah penerus
kepemimpinan nabi Muhammad SAW,
karenanya kebijakan Mereka tentang
perekonomian pada dasarnya adalah
melanjutkan dasar-dasar yang dibangun
Rasulullah SAW
Perekonomian Masa Khalifah ke 1:
Abu Bakar as shiddiq (537 – 634 M)
• Banyak menemui permasalahan dalam pengumpulan
zakat, sebab mulai muncul orang-orang yang enggan
membayar zakat
• Membangun lagi baitul Maal dan meneruskan sistem
pendistribusian harta untuk rakyat sebagaimana pada
masa Rasulullah SAW
• Mempelopori sistem penggajian bagi aparat negara,
misalnya untuk khalifah sendiri digaji amat sedikit,
yaitu 2,5 atau 2,75 dirham setiap hari hanya dari baitul
Maal
• Tunjangan tersebut kurang mencukupi sehingga
ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan menurut
keterangan lain 6.000 dirham per tahun
Perekonomian Masa Khalifah ke 2:
Umar bin Khattab (584 – 644 M)
• Dipandang yang paling banyak melakukan inovasi dalam perekonomian
• Menyadari pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian, karenanya ia
mengambil langkah-langkah besar pengembangan bidang ini, seperti:
– Menghadiahkan tanah pertanian kepada masyarakat yang bersedia
menggarapnya, namun jika gagal mengelolanya selama 3 tahun maka
pengarap kehilangan hak kepemilikannya atas tanah tersebut
– Saluran terbentang hingga didaerah-daerah taklukan
– Sebuah departemen besar didirikan untuk membangun waduk-waduk, tangki-
tangki, kanal-kanal dan pintu-pintu air serba guna kelancaran dan distribusi air
• Hukum perdagangan mengalami penyempurnaan guna menciptakan
perekonomian yang sehat, dengan mengurangi beban pajak terhadap
beberapa barang
• Memperlancar arus pemasukan bahan makanan ke kota-kota
• Dibangun pasar-pasar termasuk di daerah pedalaman
Perekonomian Masa Khalifah ke 2:
Umar bin Khattab (584 – 644 M)
• Membangun baitul maal yg reguler dan permanen di ibu kota,
kemudian dibangun cabang-cabang dan di ibu kota provinsi
• Baitul Maal juga bertugas sebagai pelaksana kebijakan fiskal
dan khalifah adalah yang berkuasa penuh atas dana tersebut
• Membangun Diwan Islam yang pertama, yang disebut al-
Diwan adalah sebuah kantor yang ditujukan untuk membayar
tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiun serta
tunjangan lainnya dalam basis yang reguler dan tepat
• Menunjuk sebuah komite yg terdiri dari Nassab ternama untuk
membuat laporan sensus penduduk Madinah sesuai dengan
tingkat kepentingan dan kelasnya
• Menurut Abu Yusus dalam kitabnya al-kharaj laporan tersebut
disusun sebagai berikut:
Pengeluaran untuk Tunjangan 1
Perekonomian Masa Khalifah ke 3:
Usman bin Affan (577-656 M)
• Perekonomin semakin rumit, sejalan dengan semakin luasnya wilayah negara
Islam
• Pemasukan negara semakin besar
• Aliran air digali, jalan dibangun, pohon-pohon, buah-buahan ditanam dan
keamanan perdagangan diberikan dengan cara pembentukan organisasi
kepolisian tetap
• Memenangkan peperangan laut yang hebat ketika Byzantium memasuki
Mesir
• Kaum Muslimin membangun supremasi kelautan di wilayah Mediterania,
Leodicea dan wilayah semenanjung Syria, tripoli dan barca di Africa utara
menjadi pelabuhan pertama negara Islam
• Komposisi kelas sosial dialam masyarakat berubah cepat yang kemudian juga
menimbulkan berbagai permasalahan sosial politik yang berbuah konflik
• Tidak mudah mengakomodasi orang kota yang cepat kaya karena adanya
peluang-peluang baru yang terbuka menyusul ditaklukkannya provinsi-
provinsi baru
Perekonomian Masa Khalifah ke 4:
Ali bin Abi Thalib (600 – 661M)
• Terkenal sangat sederhana
• Mewarisi kendali pemerintahan dengan wilayah luas,
tetapi banyak potensi konflik dari khalifah sebelumnya
• Khalifah harus mengelola perrekonomian secara hati-
hati
• Ia secara sukarela menarik dirinya dari daftar penerima
dana bantuan baitul maal, bahkan menurut yang
lainnya dia memberikan 5000 dirham setiap tahunnya
• Sangat ketat dalam menjalankan keuangan negara
• Karya monumentalnya adalah pencetakan mata uang
sendiri atas nama pemerintahan Islam dimana
sebelumnya kekhalifahan Islam mengunakan uang dinar
dari Romawi dan dirham dari Persia
Pemikiran Ekonomi Islam
•Pertengahan 1930-an banyak muncul analisis •Pada tahun 1970-an banyak ekonom muslim
masalah ekonomi sosial dari persfektif Islam yang berjuang keras mengembankan aspek
sebagai wujud kepedulian terhadap dunia tertentu dari ilmu ekonomi Islam, terutama
Islam yang secara umum dikuasai oleh dari sisi moneter. Mereka banyak
negara-negara barat. Meskipun kebanyakan mengetengahkan pembahasan tentang bunga
analisis ini berasal dari para ulama yang tidak dan riba dan mulai menawarkan alternatif
memiliki pendidikan formal bidang ekonomi, penganti bunga
namun langkah mereka telah membuka •Konfrensi internasional pertama diadakan di
kesadaran baru tentang perlunya perhatian Makkah, saudi Arabia pada tahun 1976,
yang serius terhadap masalah sosial ekonomi disusul koferensi internasional tentang islam
dan tata ekonomi internasional baru di
london, inggris pada tahun 1977. sejak itu
banyak karya tulis yang dihasilkan dalam
wujud makalah, jurnal ilmiah hingga buku,
baik yang di presentasikan dalam pertemuan-
pertemuan internasional tersebut maupun
yang diterbitkan secara khusus.
Perkembangan Pemikiran Ekonomi
Islam
Fase Ketiga Fase Keempat
•Perkembangan pemikiran ekonomi selama •Pada saat ini perkembangan ekonomi islam
satu setengah dekade terakhir menandai fase sedang menuju kepada sebuah pembahasan
ke tiga dimana banyak berisi upaya-upaya yang lebih integral dan konferhensif terhadap
praktikal- operasional bagi realisasi perbankan teori dan praktek ekonomi islam. Adanya
tanpa bunga baik disektor publik maupun berbagai keguncangan dalam sistem ekonomi
swasta. Bank-bank tanpa bunga banyak konvesional yaitu kapitalisme dan sosialisme
didirikan, baik dinegara-negara muslim menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang
maupun di negara-negara non muslim, bagi implementasi ekonomi islam. Dari sisi
misalnya dieropa dan amerika. Dengan teori dan konsep yang terpenting adalah
berbagai kelemahan dan kekurangan atas membangun sebuah kerangka ilmu ekonomi
konsep bank tanpa bunga yang digagas oleh yang menyeluruh dan menyatu, baik dari
para ekonomi muslim dan karenanya terus aspek mikro maupun makro ekonomi.
disempurnakan langkah ii menunjukkan Berbagai metode ilmiah yang baku banyak
kekuatan riil dan keniscayaan dari sebuah ydiaplikasikan disini. Dari sisi praktikal adalah
teori keuangan tanpa bunga bagaimana kinerja lembaga ekonomi yang
ada (misalnya bank tanpa bunga) dapat
berjalan baik dengan menunjukkan segala
keunggulannya, serta perlunya upaya yang
berkesinambungan untuk mengaplikasikan
teori ekonomi islam
Rangkuman
1. Ekonomi islam pada dasarnya muncul pertama kali bersamaan
dengan lahirnya ajaran Islam pada abad ke-7M karena ajaran Islam
tidak hanya memberikan panduan ritual, namun juga dalam
kehidupan bermasyarakat termasuk dalam aktivitas ekonomi
2. Sejarah ekonomi Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan
praktik ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad SAW, dan para
sahabatnya serta pengikut-pengikutnya sepanjang zaman.
Diversifikasi praktik ekonomi yang dilakukan masyarakat muslim
setelah masa Muhammad SAW bisa dianggap sebagai acuan sejarah
ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam
3. Great gap selama lebih 500-an tahun dalam sejarah pemikiran
ekonomi pada dark age di Barat sebagaimana disinyalir oleh
Schumpeter pada dasarnya bisa terungkap dengan memperhatikan
kejadian didunia Islam. Pada masa tersebut dunia Islam justru
mencapai masa kegemilangan dimana banyak terdapat pemikiran
ekonomi yang cemerlang