Anda di halaman 1dari 31

h

a
r
S e j a i ra n
k
i
m
i
Pe
m
o
n
o
k
i
E
b
i
t
a
y
S
As y

Bersama:
watiLia
o
y
t
e
s
a
r
P
@
uziah
a
F
i
t
a
i
d
u
Y
@

Ke
Te sim
o p
Sy ri A ul
at sy an
ib i

Peta
Konsep

an i
g
n tib
a
a
nd Sy ng
a
P sy- da i
A i Bi om
d kon
E

Sejarah
Singkat AsySyatibi
Keuangan
Publik

ep Als
n
Ko shid h
qa aria
a
M Sy

Kota Tujuan Pertama

SEJARAH SINGKAT ASY-SYATIBI

Sejarah Singkat Asy-Syatibi


Nama lengkap beliau adalah Abu Ishaq bin
Musa bin Muhammad al-Lakhmi al-Gharnati
asy-Syatibi
Suku Arab Lakhmi
Bermahzab Maliki
Lahir di dekat daerah Asy-Syatibah (Xatibah
atau Jativah), sebuah dareah dekat Benteng
Granada
Masa mudanya bertepatan dengan sultan
Muhammad V Al-Ghani Billah

Granada, now...

Kiri: peta Spanyol


Kanan: peta Provinsi
Andalusia

Al-Hambra Palace

Sejarah Singkat Asy-Syatibi


Menuntut Berbagai Ilmu seperti
1. Bahasa Arab dari Abu Abdillah Muhammad ibn
Fakhkhar al-Biri, Abu Qasim Muhammad ibn Ahmad
Al-Syabti dan Abu Jafar al-Syaqwari.
2. Hadis dari Abu Qasim ibn Bina dan Syamsuddin alTilimsani.
3. Ilmu kalam dal falsafah dari Abu Ali Mansur al-Zawawi
4. Ushul fiqih dari Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad
bin Ahmad al-Miqarri dan Abu Abdillah bin Ah,ad alSyarif al-Tilimsani.
5. dari Abu Bakar al-Qarsyi al-Hasymi

Wafat pada pada 8 Syaban 790H

Karya-karya Asy-Syatibi
Tidak diterbitkan

Syarh jalil ala Al-Khulasah fi An-Nahw


Khiyar Al-Majalis (syarh kitab jual beli dari shahih Al-Bukhari)
Syarh Rajz Ibn Malik fi An-Nahw
Unwan Al-Ittifaq fi Ilm Al-Isytiqaq
Ushul An-Nahw.

Diterbitkan
Al-Muwafaqat fi Ushul Asy-Syariah
Al-Itisham
Al-Ifadat wa Al-Irsyadat

Kota Tujuan Kedua

KONSEP MAQASHID AL-SYARIAH

Konsep Maqashid Al-Syariah


Secara bahasa
Maqoshid = kesenjangan atau tujuan
al-syariah = jalan menuju sumber air.

Secara istilah,Imam asy-Syatibi


mengatakan:
Sesungguhnya syariah itu bertujuan untuk
mewujudkan kemashalahatan manusia di
dunia dan akhirat.

Dapat disimpulkan bahwa tidak satu


pun hukum Allah SWT yang tidak
mempunyai tujuan sama dengan
membebankan sesuatu yang tidak
dapat dilaksanakan.

Konsep Maqashid Al-Syariah


Imam Asy-syatibi menjelaskan bahwa
syariah berurusan dengan perlindungan
mashalih,baik dengan cara positif
,seperti demi menjaga ekstensi
masholih,syariah mengambil berbagai
tindakan untuk menunjang landasanlandasan masholih.

Pembagian Maqashid Al-Syariah


Tiga Tingkatan Maqadhid Al-Syariah
Dharuriya
t

Lima Unsur Pokok

Hajiyat
Agama
Tahsiniyat

Jiwa

Akal

Keturuna
n

Harta

Korelasi Antara Dharuriyat, Hajiyat,


dan Tahsiniyat
Maqashid dharuriyat merupakan dasar bagi maqashid
hajiyat dan maqashid tahsiniyat.
Kerusakan pada maqashid dharuriyat akan membawa
kerusakan pula pada maqashid hajiyat dan maqashid
tahsiniyat.
Sebaliknya, kerusakan pada maqashid hajiyat dan
maqashid tahsiniyat tidak dapat merusak maqashid
dharuriyat.
Kerusakan pada maqashid hajiyat dan maqashid
tahsiniyat yang bersifat absolut terkadang dapat
merusak maqashid dharuriyat.
Pemeliharaan maqashid hajiyat dan maqashid tahsiniyat
diperlukan demi pemeliharaan maqashid dharuriyat
secara tepat.

Kota Tujuan Ketiga

PANDANGAN ASY-SYATIBI DI
BIDANG EKONOMI

Pandangan Asy-Syatibi di Bidang


Ekonomi

Obyek Kepemilikan

mengakui hak milik individu. Namun, ia


menolak kepemilikan individu terhadap
setiap sumber daya yang dapat menguasai
hajat hidup orang banyak.
Air bukanlah obyek kepemilikan dan
penggunaanya tidak bisa dimiliki oleh
seorang pun.

Pandangan Asy-Syatibi di Bidang


Ekonomi

Obyek Kepemilikan (Lanjutan)


2 macam air, yaitu air yang tidak dapat
dijadikan sebagai obyek kepemilikan, contoh:
air sungai, dan oase; dan air yang dapat
dijadikan sebagai obyek kepemilika, contoh:
air yang dibeli atau termasuk bagian dari
sebidang tanah milik individu
Tidak ada kepemilikan yang dapat diklaim
terhadap sungai dikarenakan adanya
pembangunan dam.

Pandangan Asy-Syatibi di Bidang


Ekonomi

Pajak
Pemungutan pajak harus dilihat dari sudut
pandang maslahah (kepentingan umum).
Dalam kondisi tidak mampu melaksanakan
tanggung jawab ini, masyarakat bisa
mengalihkannya kepada Baitul Mal serta
menyumbangkan sebagian kekayaan mereka
sendiri untuk tujuan tersebut.

Kota Tujuan Keempat

KEUANGAN PUBLIK

Sumber Penerimaan Negara


Ghanimah
Zakat
Fai, dan sumber pendapatan
lain

Fai dan Sumber Penerimaan Lain


Sumber Pendapatan Lain
Jizyah yang dikenakan pada orang yahudi dan nasrani
Upeti yang dibayar oleh musuh
Hadiah yang dipersembahkan kepada kepala negara
Bea cukai atau pajak tol yang dikenakan pada pedagang dari negeri musuh
Denda berupa uang
Kharaj
Harta benda tak bertuan
Harta benda yang tak memiliki ahli waris
Simpanan, utang atau barang rampasan yang pemilik sebenarnya tak diketahui
lagi dan karena itu tak bisa dikembalikan
Berbagai sumber pendapatan lain

Pengeluaran dan Pembelanjaan


Publik
Pengeluaran dan Pembelanjaan Publik
Orang miskin dan melarat
Meningkatkan kemampuan pasukan dan
pertahanan keamanan
Memelihara hukum dan tatanan dalam negeri
Pensiun dan gaji pejabat
Pendidikan
Pengembangan insfrastruktur
Kesejahteraan Umum

Kota Tujuan kelima

KESIMPULAN TEORI ASY-SYATIBI

Perbedaan Konsep Islam dan Barat


Maslows Hierarchy of Needs
5
Ak
tu
ali
sa
si
dir
4
i
Penghargaa
n
3 Sosial

2 Keamanan

1 Fisologis

Saya sih kumpulin uang


dulu baru menikah
Saya sih punya rumah
dulu baru menikah
Saya sih kumpulin ilmu
dulu baru mengajar

Perbedaan Konsep Islam dan Barat


Kemaslahatan
agama sebagai
prioritas &
barometer

Saya sih kumpulin uang


dulu baru menikah
Saya sih punya rumah
dulu baru menikah
Saya sih kumpulin ilmu
dulu baru mengajar
Abu Dzar al-Ghiffari adalah
sahabat miskin, namun tetap
berdakwah
Rasulullah SAW pernah
menikahkan sahabat dengan mas
kawin berupa cincin dari besi, atau
bacaan al-quran, atau beberapa
butir kurma
Nabi saw & sahabat berdakwah

Perbedaan Konsep Islam dan Barat

Perbedaan Konsep Islam dan Barat


1. Konsep Islam: hak dasar manusia adalah lima hal
(al-dharurat al-khoms) dan merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan
Konsep Barat: hak dasar manusia pertama adalah
kebutuhan primer fisik
2. Konsep Islam : antara hak dan kewajiban adalah
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan bersifat
tawazun (seimbang)
Konsep Barat: perhatian kepada hak-hak lebih besar
dibanding dengan kewajiban.
3 Konsep Islam: hak dan kewajiban bersifat Value bound
(dibatasi nilai-nilai), spt dilarang nikah sesama jenis
Konsep Barat: hak-hak bersifat free of value (bebas dari
nilai-nilai), spt diperbolehkannya nikah sesama jenis

Perbedaan Konsep Islam dan Barat


4. Konsep Islam: hak seseorang dibatasi oleh hak orang
lain, spt: dilarang menghina simbol-simbol yang dihormati
umat lain walau adanya kebebasan berpendapat.
Konsep Barat: hak seseorang tidak dibatasi oleh hak orang
lain. Spt tidak adanya larangan berpendapat walau
menyinggung pihak lain atas nama kebebasan berpendapat
5. Konsep Islam: Kepentingan agama (Islam) di atas
segala kepentingan
Konsep Barat: Tidak melihat kepentingan agama sebagai
sesuatu yang diperhatikan, karena konsepnya dibangun
atas paham sekuler.
6. Konsep Islam : Hak dan kepentingan umum harus
didahulukan dari hak dan kepentingan individu
Konsep Barat: Tidak ada kejelasan tentang hubungan hak
dan kepentingan pribadi disatu sisi, dengan hak dan
kepentingan umum di sisi lain.

Perjalanan Selesai...
Alhamdulilla
h..
Terimakasih..
^_^

Ada Pertanyaan?

Ada Pertanyaan?

Ada Petanyaan?

Anda mungkin juga menyukai