Anda di halaman 1dari 8

Kajian Perhiasan Tradisional

Oleh :
Kiki Indrianti
Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom

ABSTRAK

Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan


keanekaragaman budaya tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan
budaya-budaya yang terdapat didalamnya. Kebudayaan Indonesia merupakan ciri khas
suatu daerah yang ada pada setiap daerah, sehingga di setiap daerah memiliki keunikan
tersendiri. Namun, pada dasarnya kebudayaan Indonesia terbentuk dan terpengaruh oleh
kebudayaan besar lainnya seperti Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Salah satu warisan budaya yang masih ada saat ini salah satunya yaitu perhiasan
tradisional Kalimantan Timur. Perhiasan ini cukup unik untuk digunakan, dengan kekhasan
perhiasannya yang terbuat dari manik-manik dan bermotif dayak.
Namun pada saat ini masyarakat lebih banyak berpindah pada perhiasan yang lebih
modern dengan taburan mutiara-mutiara yang berkilauan. Karena menurut masyarakat
saat ini perhiasan tersebut lebih menarik daripada perhiasan tradisional yang terbuat dari
manik-manik plastik saja.
Sebagai rakyat Indonesia kita perlu melestarikan budaya yang ada agar tidak punah
dan hilang meskipun budaya luar mempengaruhi perkembangan budaya yang ada.
Pemerintah pun seharusnya turut ikut andil dalam pengembangan budaya Indonesia,
sehingga masyarakat ikut tergerak melakukan pembudidayaan budaya Indonesia yang
masih ada sampai saat ini.

Kata Kunci : perhiasan, tradisional, budaya

1. PENDAHULUAN terbentuknya nasional Indonesia.


Kebudayaan Indonesia walau beraneka
1.1 Latar Belakang
ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
Indonesia mempunyai beragam
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya,
budaya yang sangat banyak. Dengan
seperti kebudayaan India, kebudayaan Arab
keanekaragaman budaya tersebut membuat
dan lainnya.
Indonesia kaya akan budaya-budayanya.
Saat ini budaya Indonesia sudah
Kebudayaan Indonesia bisa diartikan seluruh
semakin dilupakan oleh masyarakat
ciri khas suatu daerah yang ada sebelum
Indonesia sendiri. Banyaknya budaya luar tetap hadir sebagai budaya yang hingga kini
yang masuk ke Indonesia membuat budaya masih bertahan. Dengan selalu mengikuti
lama tergeser dan berganti budaya yang mode yang terus berganti serta mengikuti
baru. Masyarakat lebih memilih budaya luar selera pasaran dapat menunjukkan sekaligus
yang dianggap modern dibandingkan membuktikan bahwa kekuatannya terhadap
dengan budaya sendiri yang terkesan kuno. perubahan nilai dalam pergantian zaman
Hal ini yang membuat budaya tidak mempengaruhi untuk tetap
Indonesia dengan mudah diambil oleh berkembang.
negara lain dan mengklaim bahwa budaya Untuk mempertahankannya
itu miliknya. Tentu saja hal seperti ini tidak memang tidak mudah. Upaya untuk
baik untuk dibiarkan saja, pemerintah harus melestarikannya dapat dilakukan dengan
cepat tanggap dalam mengambil keputusan mengenalkan pada daerah-daerah lain agar
agar dapat mempertahankan warisan mengetahui perhiasan ini sehingga
budaya. Salah satu hasil budaya yang ada masyarakat luas mengetahui jenis perhiasan
yaitu perhiasan tradisional. Yang akan setiap daerah dan dapat ikut serta
diangkat oleh penulis pada ulasan kali ini melestarikannya. Dengan perkembangan
adalah perhiasan tradisional Kalimantan yang lebih maju mengakibatkan terjadinya
Timur. Perhiasan dari Kalimantan Timur ini persaingan pasaran. Dalam hal ini
mempunyai keunikan tersendiri yang terobosan-terobosan baru, inovasi dan
membuatnya berbeda dengan perhiasan kreatifitas sangat diperlukan. Inovasi baru
tradisional dari daerah lainnya. tidak luput dari kualitas yang baik dan ini
Jenis perhiasan ini pun berbeda merupakan hal prioritas utama konsumen
meski tetap berasal dari satu daerah yang dalam hal memilih produk.
sama, karena mempunyai filosofi serta Perhiasan tradisional Kalimantan
makna yang terkandung berbeda-beda. Timur merupakan salah satu bagian dari
Khasanah budaya bangsa Indonesia yang benda pusaka. Perhiasan ini pun memiliki
demikian kaya mendorong hadirnya makna filosofi sendiri terutama pada mata
berbagai macam jenis dengan ciri kalungnya. Sehingga perhiasan ini memiliki
kekhususannya sendiri. nilai magis yang tinggi pada zaman itu.
Ditengah pergantian zaman yang Seiring perkembangan zaman, perhiasan ini
semakin mengarah ke kehidupan modern, pun mulai berkembang di masyarakat
perhiasan ini mampu menerobos untuk Kalimantan Timur. Namun, sangat
disayangkan jika masyarakat tidak perhiasan di Indonesia, ternyata bukan
mengetahui tentang perhiasan tersebut. hanya digunakan untuk menambah
Maka dari itu, penulis ingin mengajak indahnya penampilan atau keagungan si
masyarakat luar untuk mengenal perhiasan pemakai, tetapi juga mempunyai fungsi lain,
ini dan untuk turut melestarikan warisan seperti :
yang masih ada sampai saat ini. 1. Perhiasan Sebagai Lambang atau Simbol
Status
1.2 Metodologi Penelitian Banyak sekali perhiasan yang bisa
Dalam metodologi penelitian ini mengungkapkan jatidiri si pemakai.
digunakan beberapa teknik yang Perhiasan juga dapat menjadi simbol
mendukung pemecahan masalah, atau strata antara masyarakat biasa
diantaranya : dengan orang-orang kerajaan.
1. Wawancara, yaitu mengadakan 2. Perhiasan Sebagai Penolak Bala atau
dialog secara langsung untuk Jimat
mendapatkan data terhadap pihak Hingga kini masih banyak masyarakat
yang mengetahui dengan masalah yang meyakini kekuatan dan khasiat
yang akan diteliti sebuah kalung atau perhiasan lainnya.
2. Studi pustaka, mencari data tertulis Mereka mempercayai bawa suatu
yaitu teori-teori yang didapat dari perhiasan dapat menjadi pelindung
buku-buku referensi, kumpulan kepada pemakainya.
arsip, majalah serta internet 3. Perhiasan Sebagai Sarana Pengobatan
3. Penyebaran angket, yaitu Konsep sakit dalam pemikiran
melakukan analisa data terhadap tradisional selalu berkaitan dengan hal-
masalah yang akan diteliti hal yang berbau mistis, pada
pengobatan tradisional barang-barang
2. HASIL DAN PEMBAHASAN perhiasan menjadi salah satu sarana
penyembuhan, tentunya dengan
2.1 Definisi Perhiasan
berbagai mantra, atau perhiasan
Perhiasan bukan hanya didominasi
tersebut dimasukkan ke dalam air yang
kaum perempuan saja, terbukti kaum
telah diberi mantra untuk kemudian
lelakipun seringkali memakainya dalam
airnya diminum.
batas-batas tertentu. Dari sekian banyaknya
4. Perhiasan Sebagai Perlengkapan Penari
Sebagai bangsa yang sangat kaya peradabannya, semakin tinggi pula teknik
dengan seni budaya, setiap suku bangsa dan mutu perhiasan yang dihasilkannya.
di Indonesia memiliki seni tari yang Pada masyarakat yang kehidupannya
lengkap dengan busana dan masih sangat sederhana (primitif) cara
perhiasannya. Perhiasan untuk menari menghias diri mereka juga dilaksanakan
pada umumnya dibuat lebih meriah, dengan cara yang sangat sederhana pula,
mewah dan lebih anggun, dari segi yaitu dengan jalan mencoreng-coreng
warna umumnya menggunakan warna- wajah/tubuh dengan arang, lumpur, atau
warna cerah dan menonjolkan efek bahkan dirajah dengan tatto. Semua
khusus bagi penontonnya. tindakan menghias diri tersebut tentu
5. Perhiasan Yang Dibawa ke Alam Kubur mempunyai maksud-maksud tersendiri,
Banyak temuan arkeologi membuktikan sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan yang
bahwa perhiasan bukan sekedar berlaku pada tata kehidupan masyarakat
digunakan pada waktu seseorang masih tersebut. Ada kalanya mereka mencoreng-
hidup, ternyata didalam kuburan batu coreng diri sebagai pertanda duka cita atas
kuno menyimpan banyak perhiasan meninggalnya salah seorang keluarga dekat,
seperti kalung, gelang dan perhiasan atau bahkan mereka mencoreng-coreng diri
lain yang tergeletak di samping jasad sebagai pertanda mengangkat kapak perang
yang di kubur. Mereka biasanya adalah dengan suku lain, dan ada juga yang
orang-orang yang mempunyai mencoreng-coreng dirinya sebagai pertanda
kedudukan penting dalam sukacita dalam suatu upacara adat.
masyarakatnya pada zaman itu. Perkembangan lebih lanjut
menunjukkan adanya usaha atau
2.2 Sejarah Perhiasan Tradisional kecenderungan untuk menggunakan dan
Kalimantan Timur memakai benda-benda temuan dari alam
Sejak zaman prasejarah, manusia untuk digunakan sebagai perhiasan, seperti
sudah mengenal pemakaian perhiasan. tulang, kayu, batu dan lain-lain. Benda-
Peninggalan-peninggalan dari zaman ini, benda tersebut belum diolah bentuknya,
menunjukkan bahwa naluri menghias diri dari bentuknya yang asli kemudian dipakai
pada manusia, tumbuh dan berkembang sebagai kalung, gelang tangan, perhiasan
sejalan dengan perkembangan peradaban kepala, dan sebagainya. Fungsi perhiasan
manusia itu sendiri. Semakin tinggi pada masyarakat yang masih sederhana ini
sebetulnya masih jauh dari fungsi Fungsi dari perhiasan di jaman
kesenangan atau estetis, ia lebih diharapkan sekarang, sudah melepaskan diri dari fungsi
untuk mempunyai fungsi magis, sebagai magis. Perhiasan-perhiasan yang diciptakan
penambah kekuatan dan wibawa dari si sekarang mempunyai fungsi estetis, demi
pemakainya. Dengan menggantungkan kesenangan dan kepuasan kepada
taring-taring binatang buas dilehernya, pemakainya.
seorang kepala suku, pemburu atau dukun Semakin bentuknya bagus dan
akan semakin disegani oleh masyarakatnya. semakin mahal bahan yang digunakan, maka
Masyarakat akan menyegani semakin tinggi pulalah nilai perhiasan
keperkasaannya, karena hal tersebut tersebut. Perhiasan yang terbuat dari emas,
merupakan bukti dari perbuatan yang telah tentu saja merupakan perhiasan yang
dilakukannya. Dari perhiasan ini pula akan dianggap paling bernilai. Hal ini pulalah yang
dapat diketahui status dari derajatnya dalam selanjutnya yang memberikan status dan
masyarakat, apakah ia seorang anggota derajat tertentu kepada si pemakai
masyarakat biasa, ataukah ia seorang kepala perhiasan tersebut.
suku atau seorang panglima perang serta Perhiasan-perhiasan tradisional di
orang-orang kerajaan. berbagai daerah di Indonesia yang masih
2.3 Fenomena Saat Ini dapat dijumpai dewasa ini, pada umumnya
Saat ini perkembangan zaman sudah adalah perhiasan-perhiasan yang digunakan
sangat maju. bahan-bahan yang digunakan pada upacara-upacara adat, bukanlah
dalam pembuatan perhiasan ini pun sudah perhiasan-perhiasan yang bersifat magis
sangat beragam, mulai dari yang berbahan sebagaimana yang terdapat pada suku-suku
plastik, batu-batu hingga emas. primitif. Teknis pembuatannya pun sudah
Batu-batu permata yang indah dapat maju, dengan teknik mengolah logam yang
diberi kerangka dengan logam, sesuai sempurna. Tentang bentuk yang digunakan
dengan bentuk yang diinginkan. Dengan terdapat beberapa perbedaan sesuai
ditemukannya teknik pengerjaan logam, dengan karateristik setiap daerah
perkembangan pembuatan perhiasan 3. ANALISIS
menjadi semakin tak terbendung. Teknik
3.1 Angket
inilah yang sampai sekarang tetap bertahan
Hasil analisa data yang telah
dan berkembang.
dilakukan yaitu melakukan penyebaran
angket kepada para mahasiswa dengan usia hias yang sangat khas Kalimantan
19 sampai 22. Analisa data ini disebarkan Timur.
pada mahasiswa dengan daerah yang
berbeda-beda. Hal ini untuk mengetahui
seberapa besar apresiasi masyarakat diluar Tabel 3.2 Tanggapan Masyarakat
daerah Kalimantan Timur terhadap
Tanggapan Masyarakat
perhiasan ini serta dari sini pula kita dapat 30
mengetahui sampai dimana pengetahuan 20 menarik

masyarakat akan perhiasan tradisional 10 tidak


Kalimantan Timur ini. 0
menarik

Melalui hasil penyebaran angket 25 5

yang dilakukan dapat diketahui bahwa :


1. Menurut responden yang dilakukan 3. Pemerintah melakukan upaya
banyak yang mengenal perhiasan pemberdayaan agar perhiasan ini
dari Kalimantan Timur ini. Namun tidak dilupakan. Upaya ini
tidak banyak yang pernah melihat merupakan salah satu untuk tetap
langsung ataupun menggunakan menjaga warisan budaya yang
perhiasan ini. ditinggalkan oleh leluhur.
Tabel 3.3 Upaya Pemerintah
Mengenal Perhiasan
Kalimantan Timur Upaya Pemerintah untuk
Melestarikan
40
18
20 ya
16
tidak ya
0 14
20 10 tidak
12
14 16
Tabel 3.1 Mengenal Perhiasan
Kalimantan Timur 4. Menurut responden yang penulis
2. Perhiasan Kalimantan Timur kumpulkan masyarakat melupakan
merupakan perhiasan yang menarik budayanya sendiri karena pengaruh
menurut masyarakat luar. Dari corak budaya luar. Meski pemerintah
serta warna dan membentuk ragam sudah melakukan upaya pelestarian,
tetapi masyarakat lebih senang
menggunakan perhiasan yang mika, fiber atau plastik. Untuk itu, jika ingin
bersifat modern. membuktikan bahwa manik-manik tersebut
asli dari Suku Dayak atau bukan, maka
Tabel 3.4 Alasan Masyarakat haruslah dilakukan tes dengan cara
melupakan Budaya sendiri membakarnya.
Setiap perhiasan tersebut
Alasan mengapa
Masyarakat melupakan mempunyai makna tersendiri, contohnya
Budaya sendiri
kalung yang dibuat dari manik-manik
25
20 pengaruh mengandung arti magis, terutama pada
budaya luar
15 bagian bandul (liontin) kalungny seperti gigi
10
takut atau taring. Biasanya makna-makna yang
5 ketinggalan
0 zaman terkandung merupakan sisi kehidupan
20 10 mereka dan motif yang digunakan biasanya
berupa dewa-dewa.

3.2 Wawancara Selain untuk mempercantik diri,

Analisa data selanjutnya yang perhiasan ini juga memberi sugesti

dilakukan yaitu melakukan wawancara pada keberanian dan kehormatan. Perhiasan ini

pihak yang mengetahui tentang ulasan umumnya dipakai pada saat upacara adat

penelitian yang diteliti. Wawancara ini maupun upacara keagamaan. Makna

dilakukan pada Tri Guntoro dari Tenggarong, untaian buah kalung merupakan tanda

Kalimantan Timur. Adapun hasil dari keagungan sebagai Dewa yang turun ke

wawancara yang dilakukan adalah : bumi untuk membawakan ketentraman dan

Perhiasan asli dari Kalimantan Timur keamanan bagi umatnya. Begitu alam

adalah perhiasan yang terbuat dari manik- pikiran suku-suku Dayak sebelum

manik, biji-bijian, serta kayu rotan. Jenis- terpengaruh oleh agama lain.

jenis perhiasan ini berupa kalung, gelang,


bros, tas dan pakaian yang semua terbuat 3.3 Kesimpulan Hasil Analisa Data

dari manik-manik. Dahulu manik-manik itu Berdasarkan hasil analisa data yang

terbuat dari batu yg di proses dengan diperoleh dapat disimpulkan bahwa

tangan, sementara sekarang banyak manik- perhiasan tradisional Kalimantan Timur

manik buatan pabrik yg terbuat dari kaca, mempunyai ciri khas pada bahan yang
digunakannya yaitu manik-manik yang
berasal dari suku Dayak asli.
Dari hasil responden diketahui tidak
adanya upaya pemerintah yang turut
melestarikan warisan budaya ini. Maka dari DAFTAR PUSTAKA
itu, kita sebagai masyarakat yang harus
terlebih dahulu melestarikannya. Jika dari Djamaludin, Atjep. Perhiasan
masyarakat sendiri tidak antusias Tradisional Indonesia. Album Sejarah
menanggapi hal ini maka warisan budaya Seni Budaya Kalimantan Timur I,
akan hilang. Penerbit Proyek Pengembangan
4. KESIMPULAN Media Kebudayaan Departemen
Seiring perkembangan zaman Pendidikan dan Kebudayaan RI
perhiasan tradisional ini berkembang ke Direktorat Jenderal Kebudayaan.
masyarakat luar namun banyak juga yang www.anneahira.com/perhiasan-cantik-

tidak mengetahui perhiasan ini. Perhiasan 9907.htm

ini pun mengalami perubahan-perubahan resensi.info/buku/.../2011338-adat-


istiadat-dan-budaya-daerah.html
seperti perubahan pada bahan yang
http://lgindonesiablog.com/2011/08
digunakan pada pembuatannya. Dan
/10/belanja-batu-permata-di-kebun-
perhiasan tradisional ini pun sudah tidak
sayur/
memiliki arti magis seperti zaman dulu.
Dengan adanya budaya luar yang
masuk, maka perhiasan tradisional ini pun
mengalami pergeseran dengan perhiasan
lain yang sudah lebih modern. Hal ini
menyebabkan masyarakat melupakan
warisan budayanya. Adapun saran dari
penulis yaitu dengan cara menyampaikan
dan memberitahukan kepada masyarakat
luar untuk turut melestarikan budaya
sehingga warisan budaya tetap dilestarikan
dan tidak dilupakan masyarakat Kalimantan
maupun diluar Kalimantan.

Anda mungkin juga menyukai