Anda di halaman 1dari 18

154

PEMIKIRAN EKONOMI ABU YUSUF DALAM KITAB AL-KHARAJ

Martina Nofra Tilopa


IAIN IB Padang
Email : norapanai2@gmail.com

Abstract : The economic idea of Abu Yusuf pointed out is concerning State and economic activity, kharaj
(Taxation), public finance and price mechanism.. He always stressed the importance of meeting the
needs of the people and developing various projects that are oriented towards the general welfare. Next
on taxation, in setting tax rates he recommends the use of the system muqasamah (proportional tax)
than the system Misahah (Fixed Tax). In the case of kharaj administration, Abu Yusuf rejects the
practice of taqbil (qabalah). Taqbil is a kharaj collection system where a person is usually from a local
inhabitant, volunteers to the ruler to be responsible for collecting and gathering kharaj in his territory.
Furthermore, on public finances he believes that State Revenue in Daulah Islamiyah is divided into
three categories, namely ghanimah, adaqah, and fa'I treasures (jizyah, 'usyur and kharaj). And in the
price mechanism he argues that prices may remain expensive when supplies are abundant while goods
will be cheap even if inventory is reduced.
Keywords : Contribution and Idea Abu Yusuf, Critical Analysis of Abu Yusuf's Economic Idea
According to Other People and Its Influence

Abstrak : Pemikiran ekonomi yang Abu Yusuf kemukakan adalah mengenai negara dan aktivitas ekonomi, kharaj
(Perpajakan), keuangan publik dan mekanisme harga. Beliau selalu menekankan pentingnya memenuhi
kebutuhan rakyat dan mengembangkan berbagai proyek yang berorientasi kepada kesejahteraan
umum. Selanjutnya mengenai perpajakan, dalam menetapkan tarif pajak beliau merekomendasikan
penggunaan system muqasamah (proporsional tax) daripada system Misahah (Fixed Tax). Dalam hal
administrasi kharaj, Abu Yusuf menolak praktik taqbil (qabalah). Taqbil adalah system pengumpulan
kharaj dimana seseorang biasanya dari penduduk lokal, mengajukan diri kepada penguasa untuk
bertanggung jawab untuk memungut dan menghimpun kharaj di wilayahnya. Selanjutnya mengenai
keuangan publik beliau berpendapat Penerimaan Negara dalam Daulah Islamiyah dibagi ke dalam tiga
kategori, yaitu ghanimah, adaqah, dan harta fa’I (jizyah, ‘usyur dan kharaj). Dan dalam mekanisme
harga beliau berpendapat bahwa dapat saja harga-harga tetap mahal ketika persediaan barang
melimpah sementara barang akan murah walaupun persediaan barang berkurang.
Kata Kunci : Kontribusi dan Pemikiran Abu Yusuf, Analisa Kritis Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf
Menurut Tokoh Lain dan Pengaruhnya

A. PENDAHULUAN Menampilkan pemikiran ekonomi


Sejarah merupakan potret manusia di para cendekiawan Muslim terkemuka
masa lampau, ia merupakan laboratorium akan memberikan kontribusi positif bagi
kehidupan yang sesungguhnya. Tiap umat Islam, setidaknya dalam dua hal,
generasi ada zamannya, begitupun pertama, membantu menemukan
sebaliknya, setiap zaman ada berbagai sumber pemikiran ekonomi
generasinya. Dimensi masa lalu dengan Islam kontemporer dan kedua,
segala persoalannya dari zaman kapanpun memberikan kemungkinan kepada kita
selalu saja sampai kepada manusia untuk mendapatkan pemahaman yang
berikutnya dalam bentuk kebaikan untuk lebih baik mengenai perjalanan pemikiran
diteladani maupun sesuatu yang buruk Islam selama ini.
sebagai pelajaran untuk tidak dilakukan Konsep ekonomi para cendekiawan
lagi. Muslim berakar pada hukum Islam yang

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 155
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis adalah Muawiyah bin Ubaidillah bin
Nabi. Ia merupakan hasil interpretasi dari Yasar (w. 170 H).1
berbagai ajaran Islam yang bersifat abadi Penulisan kitab al-Kharaj versi
dan universal, mengandung sejumlah Abu Yusuf didasarkan pada perintah
perintah dan prinsip umum bagi perilaku dan pertanyaan khalifah Harun Ar-
individu dan masyarakat serta mendorong Rasyid mengenai berbagai persoalan
umatnya untuk menggunakan kekuatan perpajakan. Dengan demikian, kitab
akal pikiran mereka. al-Kharaj ini mempunyai orientasi
Menarik untuk dikaji kembali salah birokratik karena ditulis untuk
satu tokoh ekonomi Islam yang sangat merespon permintaan khalifah Harun
hebat di masanya, yaitu Abu Yusuf yang Ar-Rasyid yang ingin menjadikannya
sangat terkenal dengan salah satu sebagai buku petunjuk administratif
karyanya yaitu “ Al-Kharaj”. Beliau dalam rangka mengelola lembaga
hidup pada masa khalifah Harus Ar- Baitul Mal dengan baik dan benar,
Rasyid, khalifah daulah Bani Abbasiyah. sehingga Negara dapat hidup makmur
Dalam jurnal ini yang akan menjadi dan rakyat tidak terzalimi.
pembahasan adalah dimulai dari Biografi Kitab Al-Kharaj tidak hanya
Abu Yusuf, Kontribusi dan Pemikiran membahas tentang perpajakan,
Ekonomi Abu Yusuf, Pemikiran Abu melainkan juga berbagai sumber
Yusuf menurut tokoh lain dan pendapatan Negara lainnya, seperti
pengaruhnya serta analisis kritis terhadap ghanimah, fai, kharaj, ushr, jizyah dan
pemikiran Abu Yusuf. shadaqah2. Yang dilengkapi dengan
B. PEMBAHASAN cara-cara bagaimana mengumpulkan
1. Kontribusi dan Pemikiran Abu serta mendistribusikan setiap jenis
Yusuf harta tersebut sesuai dengan syariat
Salah satu karya Abu Yusuf yang Islam berdasarkan dalil-dalil naqliah
sangat monumental adalah Kitab Al- (Al-Qur’an dan Hadis) dan aqliah
Kharaj (buku tentang perpajakan). (rasional).
Kitab yang beliau tulis ini bukanlah Secara umum kitab Al-Kharaj
kitab pertama yang membahas berisi tentang berbagai ketentuan
masalah al-Kharaj (perpajakan). Para agama yang membahas persoalan
sejarawan Muslim sepakat bahwa 1
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah
orang pertama yang menulis kitab Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), h. 232
dengan mengangkat tema al-Kharaj 2
Ibid, h. 232

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 156
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

perpajakan, pengelolaan pendapatan kesejahteraan umum. Seperti halnya


dan pembelanjaan publik. Kitab Al- dalam pengadaan insfrastruktur. Abu
Kharaj bukan sekedar penjelasan Yusuf menyatakan bahwa Negara
tentang sistem keuangan Islam. Lebih bertanggung jawab untuk
dari itu, ia merupakan sebuah upaya memenuhinya agar dapat
untuk membangun sistem keuangan meningkatkan produktivitas tanah,
yang mudah dilaksanakan sesuai kemakmuran rakyat serta pertumbuhan
dengan hukum Islam dalam kondisi ekonomi. Selanjutnya ia berpendapat
yang selalu berubah dan sesuai dengan bahwa semua biaya yang dibutuhkan
persyaratan ekonomi. bagi pengadaan proyek publik, seperti
Dengan latar belakang sebagai pembangunan tembok dan bendungan,
seorang Fuqaha beraliran ahl ar- harus ditanggung oleh Negara.
ra’yu, Abu Yusuf cenderung Selanjutnya ia menegaskan bahwa jika
memaparkan berbagai pemikiran proyek tersebut hanya menguntungkan
ekonominya dengan menggunakan satu kelompok tertentu, maka biaya
perangkat analisis qiyas yang proyek akan dibebankan kepada
didahului dengan melakukan kajian mereka sepantasnya.
yang mendalam terhadap Al-Qur’an, Pemikiran Abu Yusuf yang
Hadis Nabi, atsar shahabi, serta berkaitan dengan pengadaan barang-
praktik para penguasa yang shaleh. barang publik tersebut jelas
Landasan pemikirannya adalah menyatakan bahwa proyek irigasi di
perwujudan al-maslahah al-‘ammah sungai-sungai besar yang manfaatnya
(kemaslahatan umum). digunakan untuk kepentingan umum
Mengenai pemikiran Abu Yusuf harus dibiayai oleh Negara. Karena
akan dibahas dalam beberapa poin, manfaatnya bersifat umum, pelarangan
yaitu sebagai berikut : atas seseorang untuk
2. Negara dan Aktifitas Ekonomi memanfaatkannya tidak mungkin dan
Menurut Abu Yusuf, tugas utama tidak dapat dilakukan.
penguasa adalah mewujudkan serta Dalam mengimplementasikan
menjamin kesejahteraan rakyatnya. Ia berbagai kebijakan ekonomi seperti
selalu menekankan pentingnya yang digambarkan oleh Abu Yusuf
memenuhi kebutuhan rakyat dan tersebut, Negara membutuhkan
mengembangkan berbagai proyek administrasi yang efisien dan jujur
yang berorientasi kepada serta disiplin moral yang tegas dan

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 157
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

rasa tanggung jawab dalam menunjuk Negara berkembang dan pajak


para pejabatnya. Abu yusuf pendapatan akan meningkat.
menyarankan agar Negara menunjuk Untuk meningkatkan
pejabat yang jujur dan amanah dalam kesejahteraan umum dan menjamin
berbagai tugas. Ia mengecam keras pemanfaatan sumber-sumber
perlakuan kasar terhadap pembayar sepenuhnya, Abu Yusuf berpendapat
pajak oleh petugas pajak dan bahwa sumber alam seperti air, rumput
menganggapnya sebagai tindakan dan sebagainya tidak boleh dibatasi
kriminal. Selanjutnya ia berpendapat pada individu tertentu, tetapi harus
bahwa perlakuan yang adil dan jujur disediakan secara gratis bagi semua.
terhadap para pembayar pajak, maka Dalam hal pendistribusian
akan berdampak baik bagi Negara, Abu Yusuf mengingatkan
pertumbuhan ekonomi dan dapat bahwa hendaknya hal tersebut
meningkatkan pendapatan pajak. ditujukan demi mewujudkan
Terhadap pembangunan ekonomi kesejahteraan masyarakat.
Abu Yusuf memberikan saran tentang Didistribusikan secara adil dan merata
berbagai kebijakan yang harus tidak menumpuk pada sekelompok
digunakan oleh Negara untuk tertentu.
meningkatkan hasil tanah dan 3. Kharaj (Perpajakan)
pertumbuhan ekonomi. Menurutnya a. Metode Penetapan Tarif Kharaj
pemerintah berkewajiban untuk Kharaj atau perpajakan
membersihkan kanal-kanal lama dan merupakan pemikiran utama Abu
membangun lagi yang baru. Yusuf. Dalam hal perpajakan Abu
Pemerintah juga harus membangun Yusuf telah memberikan prinsip-
bendungan untuk meningkatkan prinsip tentang kesanggupan
produktivitas tanah dan pendapatan membayar, pemberian waktu yang
Negara. Selanjutnya mengenai tanah longgar bagi pembayar pajak dan
yang mati dan tak bertuan harus sentralisasi pembuat keputusan
diberikan kepada seseorang yang dalam administrasi pajak.3
dapat mengembangkan dan Abu Yusuf meriwayatkan
menanaminya serta membayar pajak bahwa setelah penaklukan tanah
yang diterapkan pada tanah tersebut.
3
Tindakan seperti ini akan membuat Muhammad Hidayat, an Introduction to The
Sharia Economic (Pengantar Ekonomi Syari’ah),
(Jakarta : Zikrul Hakim, 2010), Cet. Ke-1, h. 161

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 158
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

Sawad, Khalifah Umar bin Khattab Dengan kata lain ia lebih


menunjuk dua orang sahabat Nabi, merekomendasikan penggunaan
Utsman dan Hudzaifah, untuk system muqasamah (proporsional
mengeksplorasi kemungkinan dan tax) daripada system Misahah
cakupan tanah yang akan dikenakan (Fixed Tax) yang telah berlaku
pajak. Khalifah Umar terjadi sejak masa pemerintahan Khalifah
pembebanan pajak yang melebihi Umar hingga periode awal
dari yang seharusnya dikeluarkan. pemerintahan Dinasti Abbasiyah.
Kedua orang sahabat itu pun Perubahan system penetapan
menjawab bahwa mereka pajak dari system Mihasah menjadi
menetapkan pajak berdasarkan system muqasamah itu sendiri
kemampuan tanah dalam membayar sebenarnya telah dipelopori oleh
pajak. Muawiyah bin Yasar, seorang
Dalam hal penetapan pajak, wazir pada masa pemerintahan
Abu Yusuf cenderung menyetujui khalifah Al Mahdi. Namun, pada
Negara mengambil bagian dari saat itu persentase bagian Negara
hasil pertanian dari penggarap dari umumnya dianggap terlalu tinggi
pada menarik sewa dari lahan oleh para petani. Apa yang
pertanian. Menurutnya, cara ini dilakukan oleh Abu Yusuf adalah
lebih adil dan akan memberikan mengadopsi system muqasamah
kemudahan dalam memperluas tersebut dengan menetapkan
tanah garapan. Abu Yusuf dengan persentase Negara yang tidak
tegas menentang pajak tanah memberatkan petani.
pertanian, dan menyarankan Menurut Abu Yusuf, system
penggantian dari pemungutan tetap mihasah sudah tidak efisien lagi.
atas tanah lahan dengan pajak yang Dia menemukan pada masanya ada
sebanding atas penghasilan area-area yang tidak diolah selama
pertanian, karena hal ini lebih besar ratusan tahun. Pada situasi ini pajak
dan membantu ekspansi dalam yang dihasilkan dengan tarif tetap
area-area yang ditanami.4 atas hasil panen atau sejumlah tetap
dari uang tunai akan membebani
pembayar pajak secara berlebihan.
4
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam Syari’ah Menurutnya, tariff pajak tetap
: Konsep, Instrumen, Negara, dan Pasar, (Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada, 2013), Cet. Ke-2, h. 7

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 159
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

dengan basis pengukuran tanah menggunakan irigasi buatan, dan ¼


dibenarkan apabila tanah itu subur. diproduksi panen musim panas.5
Argument lain yang ia Selanjutnya menurut beliau,
kemukakan untuk menolak system ada dua keuntungan dalam
mihasah yaitu dalam mihasah tidak memberlakukan system
ditentukan apakah pajak akan muqasamah,6 yaitu : pertama,
dikumpulkan dalam bentuk barang peningkatan pendapatan bait al
atau sejumlah uang tunai sehingga mal. Karena system ini menilai
fluktuasi harga benih dalam hal ini berdasarkan jumlah total produksi,
akan berimplikasi pada sehingga akan kebal terhadap
pemerintahan dan pembayar pajak. fluktuasi harga benih. Kedua,
Maka, Abu Yusuf memberikan mencegah ketidakadilan bagi para
pilihan kebijakan yang lebih sesuai pembayar pajak.
dengan syari’ah, kemaslahatan b. Administrasi Kharaj
umum dan system perpajakan, yaitu Dalam hal administrasi kharaj,
dengan merekomendasikan Abu Yusuf menolak praktik taqbil
pemberlakuan system penilaian (qabalah). Taqbil adalah system
pajak tanah dengan metode pengumpulan kharaj dimana
muqasamah. seseorang biasanya dari penduduk
Dalam metode penilaian pajak lokal, mengajukan diri kepada
tanah muqasamah, petani penguasa untuk bertanggung jawab
dikenakan pajak menggunakan untuk memungut dan menghimpun
rasio tertentu dari total produksi kharaj di wilayahnya.7 Dia sendiri
yang mereka hasilkan. Rasionya yang menentukan target
bervariasi sesuai dengan jenis penerimaan, sementara pemerintah
tanaman, system irigasi, dan jenis lokal cukup menerima hasilnya
tanah pertanian. Tarif yang sebagai penerimaan bersih.
ditetapkannya adalah 40 % dari Abu Yusuf tidak menyetujui
produksi yang diairi oleh hujan system taqbil, karena menurutnya
lamai, 30% dari produksi yang praktik semacam ini akan menjadi

5
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,
(Jakarta : Pustaka Asatruss, 2005), h. 83
6
Ibid, h. 83
7
Ibid, h. 83

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 160
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

penyebab kehancuran Negara. Karena itu, ia menyatakan secara


Karena para mutaqabbil ini pasti bahwa tidak ada seorang
seringkali berlaku kejam dan tidak administrator pajak pun yang diberi
menghiraukan penderitaan rakyat. wewenang untuk membebaskan
Mereka memperlakukan rakyat seseorang dari kewajiban pajak
secara tidak hormat dan hanya tanpa memiliki kewengan umum
mementingkan kepentingan mereka untuk melakukannya.
sendiri. Akibatnya para petani Di samping itu, untuk
menjadi menderita dan enggan melindungi keuntungan para
mengurus lahan pertanian dan pembayar pajak dan menjamin
meninggalkan mata pencaharian pendapatan Negara, Abu Yusuf
mereka sehingga perolehan kharaj meminta kepada pemerintah untuk
menjadi minim. Apabila ini terus melakukan survey secara tepat
terjadi, maka pendapatan Negara terhadap tanah dan nilai barang
dan kharaj akan menurun, dan akan yang dikenai pajak, ia berpendapat
berakibat buruk bagi stabilitas pajak harus ditentukan dengan jelas
Negara secara keseluruhan. dan tidak berdasarkan dugaan.
Abu Yusuf menyarankan agar Untuk mencapai prinsip
pemerintah memiliki departemen keadilan dalam administrasi pajak,
khusus untuk menangani persoalan Abu Yusuf menyarankan agar para
kharaj dengan aparat yang terlatih penguasa membedakan antara tanah
dan professional. Hal ini yang tandus dengan tanah yang
menunjukkan kepeduliannya subur. Selain itu, untuk menjamin
terhadap penyelenggaraan efesiensi dalam pengumpulan
pemerintahan yang bersih, pajak, ia menyarankan agar pajak
professional, efisien dan tertib. dipungut tanpa penundaan karena
Yang terpenting, kezaliman dan akan menimbulkan kerusakan pada
ketidakadilan yang dirasakan rakyat hasil pertanian yang berarti dapat
tidak ada lagi. memberikan efek negative bagi
Lebih jauh, Abu Yusuf Negara, pembayar pajak serta
menegaskan penentangannya memperlambat perkembangan
terhadap pengenaan tingkat pajak pertanian.
yang berbeda-beda yang dilakukan Dimensi lain dari manajemen
oleh para pemungut pajak. Oleh pengelolaan kharaj adalah

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 161
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

penggajian aparat yang bekerja di yang memang telah dibenarkan


bidang ini. Abu Yusuf oleh undang-undang; Agar orang-
menganjurkan agar gaji mereka orang ahl dzimmah (penduduk non
diambil dari bait al mal dan bukan muslim) yang kemudian memeluk
dari pembayar kharaj secara agama tidak dibebani pembayaran
langsung. Ini dilakukan untuk jizyah (pajak yang ditetapkan atas
menghindari penyuapan, korupsi warga negara non muslim sebagai
dan ketidakadilan. pengganti kewajiban ikut membela
Prinsip utama yang Negara dan pengganti zakat atas
disampaikan Abu Yusuf tentang harta benda mereka)
pajak adalah :8 Agar ditetapkan atas 4. Keuangan Publik
harta benda rakyat yang melebihi Penerimaan Negara dalam Daulah
kebutuhan mereka; Agar hal itu Islamiyah menurut Abu Yusuf dibagi
ditetapkan atas kerelaan mereka ke dalam tiga kategori, yaitu
(tidak terpaksa); Agar seseorang ghanimah, adaqah, dan harta fa’I
tidak terbebani sesuatu yang tidak (jizyah, ‘usyur dan kharaj).
dapat dipikulnya; Agar pajak-pajak Penerimaan-penerimaan tersebut dapat
tersebut diambilkan dari orang- digunakan untuk membiayai aktifitas
orang kaya dan diberikan kepada pemerintahan. Ketiga sumber
fakir miskin di kalangan rakyat; penerimaan tersebut, memiliki aturan-
Agar pemerintah selalu aturan dalam pemungutannya, yaitu
memperhatikan dengan seksama sebagai berikut :
ketika menetapkan pajak-pajak dan a. Ghanimah
membuat perincian serta daftar- Ghanimah merupakan sesuatu
daftarnya untuk tidak mengisap yang dikuasai oleh kaum muslim
rakyat; Agar pajak-pajak itu tidak dari harta orang kafir melalui
dikumpulkan secara zalim dan peperangan. Baik berupa uang,
sewenang-wenang; Agar senjata, barang-barang dagangan,
pemerintah dan pemilik-pemilik bahan pangan dan lainnya. Abu
tanah atau karyawan tidak Yusuf menyebutkan, bahwa
memungut pajak apapun selain pemasukan ghanimah pada waktu

8
itu menjadi bagian yang penting
Abu A’la Al-Maududi, Al-Khilafah wa Al
Mulk, Terj. Muhammad Al Baqir, Khilafah dan dalam keuangan public karena pada
Kerajaan Evaluasi Kritis Atas Sejarah Pemerintahan
Islam, (Bandung : Mizan, 1995), h. 366-367 masa itu masa ekspansi wilayah

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 162
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

masih terus berjalan walaupun tidak pajaknya 10%, sedangkan tanah


terlalu besar. Akan tetapi, karena yang memerlukan kerja keras untuk
sifatnya yang tidak rutin, maka pos menyediakan saluran air dan
ini dapat digolongkan sebagai irigasi, jumlah pajaknya 5%.
pendapatan yang tidak tetap bagi Kedua, objek zakat yang
Negara. menjadi perhatian Abu Yusuf
Selanjutnya Abu Yusuf adalah zakat dari hasil mineral atau
mengatakan jika ghanimah barang tambang lainnya. Abu
didapatkan dari hasil pertempuran Yusuf dan Ulama Hanafiyah
dengan musuh maka harus berpendapat bahwa standar zakat
dibagikan sesuai dengan panduan di untuk barang-barang tersebut,
dalam Al-Qur’an, surat An-Nahl tarifnya seperti ghanimah, yaitu 1/5
ayat 41. Pembagiannya yaitu 1/5 atau 20% dari total produksi.
atau 20 % dari total rampasan untuk c. Harta Fay’
Allah dan Rasul-Nya serta orang- Fay’ adalah segala sesuatu
orang miskin dan kerabat. yang dikuasai kaum muslim dari
Sedangkan sisanya adalah untuk orang kafir tanpa peperangan,
mereka yang ikut berperang.9 termasuk harta yang mengikutinya,
b. Zakat yaitu kharaj tanah tersebut, jizyah
Sebagai salah satu instrument perorangan dan usyr dari
keuangan Negara, zakat tetap perdagangan.
menjadi salah satu sumber Semua harta Fay’ dan harta-
keuangan Negara pada saat itu. harta yang mengikutinya berupa
Diantara objek zakat yang menjadi kharaj, jizyah dan usyr merupakan
objek perhatiaanya adalah : harta yang boleh dimanfaatkan oleh
Pertama, zakat pertanian, jumlah kaum muslimin dan disimpan
pembayaran zakat pertanian adalah dalam baitul mal, semuanya
sebesar ‘usyr yaitu 10% dan 5%, termasuk kategori pajak dan
tergantung dari jenis tanah dan merupakan sumber pendapatan
irigasi. Tanah yang tidak banyak tetap bagi Negara, harta tersebut
membutuhkan tenaga untuk dapat dibelanjakan untuk
penyiapan sarana pengairan, jumlah memelihara dan mewujudkan
kemaslahatan masyarakat.
9
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi...,
h 72 d. Jizyah (Pool Tax)

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 163
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

Jizyah adalah kewajiban yang muslim ketika melintasi kawasan


dibebankan kepada penduduk non mereka.10
muslim yang tinggal di Negara Dalam pengumpulan bea cukai
Islam sebagai pengganti biaya Abu Yusuf mensyaratkan dua hal
perlindungan atas hidup, property yang harus dipertimbangkan, yaitu :
dan kebebasan untuk menjalankan pertama, barang-barang tersebut
agama mereka. Agar pemungutan haruslah barang-barang yang
jizyah berjalan efektif dan tetap dimaksudkan untuk
berprinsip pada nilai-nilai keadilan, diperdagangkan. Kedua, nilai
Abu Yusuf menyarankan kepada barang yang dibawa tidak kurang
khalifah untuk menunjuk seorang dari 200 dirham.11
administrator yang jujur disetiap 5. Mekanisme Harga
kota dengan asisten yang akan Fenomena yang terjadi pada masa
berhubungan langsung dengan Abu Yusuf adalah, ketika terjadi
kepala dari komunitas Dzimmi kelangkaan barang maka harga akan
untuk mengumpulkan jizyah cenderung tinggi, sedangkan pada saat
melalui mereka. barang tersebut melimpah, maka harga
e. ‘Usyr (Bea cukai) akan cenderung turun atau lebih
‘Usyr merupakan hak kaum rendah.
muslim yang diambil dari harta Dalam literature kontemporer,
perdagangan ahl dzimmah dan fenomena yang berlaku pada masa
penduduk darul harbi yang Abu Yusuf dapat dijelaskan dalam
melewati perbatasan Negara Islam. teori permintaan. Teori permintaan ini
‘Usyr dibayar dengan uang cash menjelaskan hubungan antara harga
atau barang. Tarif ‘usyr ditetapkan dengan banyaknya quantity yang
sesuai dengan status pedagang. Jika diminta. Formulasinya menunjukkan
ia muslim maka ia akan dikenakan bahwa pengaruh harga terhadap
zakat perdagangan sebesar 2,5% jumlah permintaan suatu komoditi
dari total barang yang dibawanya. adalah negative, apabila harga naik
Sedangkan ahl dzimmah dikenakan maka quantity akan turun begitu
tariff 5%. Kafir harbi dikenakan sebaliknya apabila harga turun maka
tariff 10% sesuai dengan tarif yang quantity akan naik.
mereka tetapkan kepada pedagang
10
Ibid, h. 75
11
Ibid, h. 75

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 164
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

Abu Yusuf membantah didasarkan pada hadis Nabi yang


pemahaman seperti ini, karena pada artinya :
kenyataannya tidak selalu terjadi “Pada masa Rasulullah SAW.,
harga-harga melambung tinggi. Para
bahwa bila persediaan barang sedikit
sahabat mengadu kepada Rasulullah
maka harga akan mahal, dan apabila dan memintanya agar melakukan
penetapan harga. Rasulullah SAW.,
persediaan barang melimpah, harga
bersabda, tinggi rendahnya harga
akan murah. Menurutnya, dapat saja barang merupakan bagian dari
ketentuan Allah, kita tidak bisa
harga-harga tetap mahal ketika
mencampuri urusan dan ketetapan-
persediaan barang melimpah Nya”12
sementara barang akan murah
Para penguasa pada periode ini
walaupun persediaan barang
umumnya memecahkan masalah
berkurang. Dari pernyataan tersebut,
kenaikan harga dengan menambah
Abu Yusuf menyangkal pendapat
supply makanan dan mereka
umum mengenai hubungan terbalik
menghindari control harga.
antara persediaan barang dan harga,
Kecenderungan yang ada dalam
karena pada kenyataannya harga tidak
pemikiran ekonomi Islam adalah
bergantung pada permintaan saja tapi
membersihkan pasar dari praktik
juga bergantung pada kekuatan
penimbunan, monopoli dan praktik
penawaran.
korup lainnya yang kemudian
Abu Yusuf juga menegaskan
membiarkan penentuan harga kepada
bahwa naik turunnya harga, juga
kekuatan permintaan dan penawaran.
dipengaruhi oleh beberapa variable
6. Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf
lain, tetapi beliau tidak menjelaskan
Menurut Tokoh Lain dan
secara rinci. Bisa jadi variable itu
Pengaruhnya
adalah pergeseran dalam permintaan
Pemikiran Abu Yusuf
atau jumlah uang yang beredar di
sebagaimana telah dijelaskan pada
suatu Negara, atau penimbunan dan
pembahasan sebelumnya juga dibahas
penahanan barang dan lain sebagainya.
oleh para pemikir lain yang lahir
Poin penting lain dalam analisis
setelahnya. Diantaranya yaitu Al-
ekonomi Abu Yusuf adalah pada
Mawardi (364-450 H/ 974-1058 M),
masalah pengendalian harga (tas’ir).
Ibnu Taimiyah (661-728 H/126-1328
Beliau menentang penguasa yang
menetapkan harga. Argumen beliau
12
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah
Pemikiran...., h. 253

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 165
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

M) dan Ibnu Khaldun (732- ekonomi dan kesejahteraan umum.


808H/1332-1404 M) Negara juga wajib mengatur dan
a. Al-Mawardi (364-450 H/ 974-1058 membiayai pembelanjaan yang
M). Pemikiran Abu Yusuf tentang dibutuhkan oleh layanan publik,
Negara dan aktivitas ekonomi karena tidaklah mungkin setiap
dibahas juga oleh Al Mawardi. individu membiayai jenis layanan
Teori keuangan publik selalu seperti itu. Oleh karenanya, layanan
berkaitan dengan peran sebuah publik merupakan kewajiban sosial.
Negara dalam kehidupan ekonomi. Al Mawardi juga menegaskan
Negara dibutuhkan karena berperan pendapat Abu Yusuf yang
untuk memenuhi kehidupan seluruh menyatakan bahwa untuk
warga negaranya. Menurut Al pengadaan proyek dalam rangka
Mawardi pelaksanaan Imamah pemenuhan kepentingan umum,
(kepemimpinan politik keagamaan) Negara dapat menggunakan baitul
merupakan kekuasaan mutlak dan mal atau membebankan kepada
pembentukannya merupakan suatu individu-individu yang mempunyai
keharusan demi terpeliharanya sumber keuangan yang memadai.
13
agama dan pengelolaan dunia. Mengenai kharaj (perpajakan),
Dalam pandangan ekonomi Islam, menurut Al Mawardi penilaian atas
dilihat dari pernyataan Al Mawardi kharaj harus bervariasi sesuai
tersebut bahwa Negara memiliki dengan faktor-faktor yang
peran aktif agar terealisasi tujuan menentukan kemampuan tanah
materi dan spiritual. Al Mawardi dalam membayar pajak, yaitu
memandang dalam Islam bahwa kesuburan tanahnya, jenis tanaman
pemenuhan kebutuhan dasar setiap yang ditanam dan system irigasi
anggota masyarakat bukan saja perairannya. Kesuburan tanah
kewajiban penguasa dari pandangan merupakan faktor yang sangat
ekonomi, melainkan moral dan penting dalam melakukan penilaian
agama. Al Mawardi juga kharaj, karena sedikit banyaknya
mengatakan bahwa Negara harus jumlah produksi tergantung
menyediakan insfrastruktur yang padanya. Jenis tanaman yang
diperlukan bagi perkembangan ditanam juga sangat berpengaruh
terhadap penilaian kharaj, karena
13
Ibid, h. 303 jenis tanaman mempunyai variasi

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 166
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

harga yang berbeda-beda pula. diimbangi dengan kenaikan


Tanaman yang menggunakan penawaran/produksi barang akan
irigasi secara manual tidak mendorong kenaikan harga barang.
dikenakan pajak yang sama dengan Sebelaiknya, kenaikan
tanaman yang menggunakan persediaan/produksi barang yang
system irigasi alami. Adapun faktor diikuti dengan penurunan
lainnya adalah jarak antara tanah permintaan barang akan
yang menjadi objek kharaj dengan menyebabkan penurunan harga.
pasar. Hal ini dikarenakan tinggi Secara faktual faktor-faktor yang
rendahnya harga berbagai jenis mempengaruhi permintaan menurut
barang tergantung jarak tanah di Ibnu Taimiyah adalah sebagai
15
pasar. Dengan demikian, keadilan berikut : Permintaan masyarakat
akan terwujud terhadap para yang sangat bervariasi. Faktor ini
pembayar pajak jika para petugas tergantung pada jumlah barang
pajak mempertimbangkan yang tersedi, suatu barang akan
setidaknya empat faktor yang telah semakin disukai jika jumlahnya
dibahas di atas. relative kecil daripada yang banyak
b. Ibnu Taimiyah (661-728 H/126- jumlahnya; Tergantung pada
1328 M). Pemikiran Abu Yusuf jumlah orang yang membutuhkan
mengenai mekanisme pasar juga barang, semakin banyak
dibahas oleh Ibnu Taimiyah. Ibnu peminatnya semakin tinggi nilai
Taimiyah menyoroti mengenai suatu barang; Dipengaruhi juga
mekanisme pasar yang dalam oleh intensitas kebutuhan akan
pandangannya bahwa perubahan suatu barang, semakin tinggi
tingkat harga tidak selalu intensitasnya semakin tinggi nilai
disebabkan adanya ketidakadilan barang tersebut; Dipengaruhi oleh
(injustice) yang dilakukan kualitas konsumen. Jika konsumen
seseorang tapi sering timbul karena adalah orang yang kaya dan
kurangnya produksi atau turunnya dipercaya maka harga barang akan
jumlah impor barang.14 Kenaikan lebih murah bila dibandingkan
permintaan barang yang tidak dengan konsumen yang menunggak

14
pembayaran.; Dipengaruhi juga
Veithzal Rivai dan Andi Buchari, Islamic
Ekonomic : Ekonomi Syariah Bukan OPSI, tetapi
SOLUSI, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. Ke
15
1, h. 375 Ibid, h. 375-376

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 167
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

oleh jenis uang yang digunakan c. Ibnu Khaldun (732-808H/1332-


sebagai alat pembayaran. Jika 1404 M)
menggunakan jenis mata uang yang Ibnu Khaldun juga membahas
umum dipakai, maka harga relative mengenai mekanisme pasar dan
lebih murah dibandingkan keuangan publik. Mengenai
menggunakan mata uang yang tidak mekanisme pasar Ibnu Khaldun
umum. Topik yang menjadi kajian berpendapat bila suatu kota
Ibnu Taimiyah selanjutnya adalah berkembang dan populasinya
mengenai price control. Dalam hal bertambah banyak maka pengadaan
ini ada dua pandangan ulama, barang-barang kebutuhan pokok
menurut Mahzab Hambali dan menjadi prioritas. Karena
Syafi’I Negara tidak berhak untuk permintaan terhadap bahan itu
menetapkan harga. Sedangkan sangat besar, tak seorang pun
mahzab Maliki dan dan Hanafi melalaikan bahan makananya
menyatakan bahwa Negara berhak sendiri, keluarganya baik bulanan
untuk melakukan price control dan atau tahunan. Sehingga usaha untuk
menekankan perlu adanya mendapatkannya dilakukan oleh
kebijakan harga yang wajar. Ibnu seluruh penduduk kota, baik di
Taimiyah melihat perbedaan dalam kota itu sendiri maupun di
pandangan tersebut terletak pada luar daerahnya. Tidak dapat
dua hal yaitu16 : pertama, terjadinya diragukan, penduduk di kota itu
harga yang terlampau tinggi di memiliki bahan makanan lebih dari
pasar dan pelaku ekonomi mencoba kebutuhan mereka. Akibatnya,
menetapkan harga jauh lebih tinggi seringkali harga makanan menjadi
dari sewajarnya, maka situasi murah. Sedangkan di kota-kota
seperti ini harus dihentikan seperti kecil, yang sedikit penduduknya,
pendapatnya Maliki. Kedua, adanya bahan makanan sedikit, memiliki
perbedaan pendapat ini di kalangan supply kerja yang kecil, mereka
ulama tentang penetapan harga khawatir akan kehabisan makanan.
maksimum untuk dealers dalam Karenanya mereka menyimpan dan
kondisi normal jika mereka mempertahankan makanan yang
memenuhi kewajibannya. telah mereka miliki. Persediaan itu
sangat berharga bagi mereka,
16
Ibid, h. 376 sehingga orang-orang yang mau

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 168
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

membelinya harus membayar lain. Ketika pajak dan bea cukai


dengan harga yang tinggi. ringan, rakyat akan memiliki
Kemudian jika suatu tempat telah dorongan untuk lebih aktif
makmur, padat penduduknya, berusaha.
penuh dengan kemewahan, di sana 7. Analisa Kritis terhadap Pemikiran
akan timbul kebutuhan yang besar Ekonomi yang dikemukakan Abu
Yusuf
diluar barang-barang kebutuhan
Dengan latar belakang sebagai
sehari-hari. Tiap orang membeli
seorang Fuqaha beraliran ahl ar-
barang tersebut sehingga
ra’yu, Abu Yusuf cenderung
permintaan meningkat sekalipun
memaparkan berbagai pemikiran
persediaan barang itu sedikit, hal
ekonominya dengan menggunakan
ini akan menyebabkan naiknya
perangkat analisis qiyas yang
17
harga. Mengenai keuangan publik
didahului dengan melakukan kajian
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa yang mendalam terhadap Al-Qur’an,
pajak harus dikelola dengan sebaik Hadis Nabi, atsar shahabi, serta
mungkin sehingga dapat praktik para penguasa yang shaleh.
memberikan hasil yang maksimal Landasan pemikirannya adalah
yang nantinya dapat digunakan perwujudan al-maslahah al-‘ammah
untuk memperbaiki kesejahteraan (kemaslahatan umum).
sosial rakyat. Menurutnya Ini terlihat dari pemikiran beliau
keberadaan departemen pajak tentang Negara dan aktivitas
sangat penting karena ini berkaitan ekonomi, di sini beliau menekankan
dengan operasi pajak dan bahwa pentingnya memenuhi
memelihara hak-hak Negara dalam kebutuhan rakyat dan
masalah pendapatan dan mengembangkan berbagai proyek
pengeluaran Negara. Penetapan yang berorientasi kepada
pajak yang berprinsip keadilan kesejahteraan umum. Seperti halnya
merupakan suatu keharusan. Beliau dalam pengadaan insfrastruktur.
juga menegaskan bahwa penetapan Untuk meningkatkan kesejahteraan
dan pembebanan pajak harus sesuai umum dan menjamin pemanfaatan
dengan syari’ah, seperti shadaqah, sumber-sumber sepenuhnya, Abu
pajak tanah, kharaj, jizyah dan lain- Yusuf berpendapat bahwa sumber
17
Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi alam seperti air, rumput dan
..., h. 187-188

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 169
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

sebagainya tidak boleh dibatasi pada Dan juga dalam pengelolaan


individu tertentu, tetapi harus pajak beliau menegaskan, bahwa
disediakan secara gratis bagi semua. pajak harus dikelola oleh sebuah
Dalam hal pendistribusian departemen khusus sehingga orang-
Negara, Abu Yusuf mengingatkan orang yang bertugas dalam
bahwa hendaknya hal tersebut pengelolaan zakat tidak bertindak
ditujukan demi mewujudkan sewenang-wenang terhadap
kesejahteraan masyarakat. masyarakat. Beliau menekankan
Didistribusikan secara adil dan pentingnya prinsip keadilan,
merata tidak menumpuk pada kewajaran dan penyesuaian terhadap
sekelompok tertentu. kemampuan membayar dalam
Pemikiran beliau ini jelas perpajakan, serta perlunya
terlihat bahwa setiap masukan atau akuntabilitas dalam pengelolaan
kebijakan yang beliau sampaikan keuangan Negara.18
semuanya untuk kemaslahatan umat Pendapat beliau ini sangat jelas
yang dilandasi dengan perlakuan adil sekali bahwa tujuan utama beliau
dari penguasa. adalah untuk kemaslahatan ummat.
Selanjutnya mengenai Dan yang menjadi tujuan akhirnya
penetapan tarif kharaj beliau adalah bila masyarakat merasa
menawarkan memakai sistem diperlakukan dengan adil dan mereka
muqasamah (proporsional tax) tidak akan rajin bekerja sehingga
berdasarkan misahah (fixed tax). Ini pendapatan kharaj meningkat dan ini
membuktikan kepedulian beliau akan berimplikasi kepada
terhadap rakyat. Karena kondisi pada kemakmuran sebuah Negara.
masa itu ada tanah yang tidak Selanjutnya mengenai
dikelola sekian tahun lamanya keuangan publik, sebagaimana telah
sehingga tanah tersebut tidak dijelaskan sebelumnya bahwa
diproduktifkan sedangkan pajaknya sumber keuangan Negara dalam
tetap, maka ini akan menzalimi Dirasah Islamiyah adalah ghanimah,
rakyat, maka beliau memberikan shadaqah, dan harta fa’I (jizyah,
kebijakan yang sesuai dengan ‘usyr, kharaj). Dalam penetapan
syari’ah yaitu penetapan pajak 18
Pusat Pengkajian dan Pembangunan
berdasarkan muqasamah Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta atas Kerja
Sama dengan BI, Ekonomi Islam, (PT. Raja Grafindo
(proporsional tax). Persada, 2008), Cet. Ke-1, Ed. Ke-1, h. 107

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 170
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

penerimaan ghanimah, shadaqah, dan menekankan pentingnya memenuhi


harta fa’I tersebut juga ada kebutuhan rakyat dan mengembangkan
persentase-persentase tertentu yang berbagai proyek yang berorientasi kepada
telah ditetapkan. Contohnya kesejahteraan umum. Selanjutnya
mengenai zakat pertanian, 10% mengenai perpajakan, dalam menetapkan
untuk pertanian yang pengairannya tarif pajak beliau merekomendasikan
alami (air hujan) dan 10% untuk penggunaan system muqasamah
untuk pertanian yang diairi dengan (proporsional tax) daripada system
irigasi. Di sini memperlihatkan suatu Misahah (Fixed Tax). Dalam hal
bentuk keadilan yang diterapkan. administrasi kharaj, Abu Yusuf menolak
praktik taqbil (qabalah). Taqbil adalah
C. PENUTUP system pengumpulan kharaj dimana
Nama lengkap Abu Yusuf adalah seseorang biasanya dari penduduk lokal,
Ya’qub bin Ibrahim bin Habib bin mengajukan diri kepada penguasa untuk
Khunais bin Sa’ad Al-Anshari Al-Jalbi bertanggung jawab untuk memungut dan
Al-Kufi Al-Baghdadi. Beliau merupakan menghimpun kharaj di wilayahnya.
merupakan seorang qadhi di masa Selanjutnya mengenai keuangan
pemerintahan Harun Al Rasyid (Dinasti publik beliau berpendapat Penerimaan
Abbasiyah). Beliau banyak menulis kitab, Negara dalam Daulah Islamiyah dibagi
salah satunya yang paling terkenal adalah ke dalam tiga kategori, yaitu ghanimah,
kitab Al-Kharaj (Perpajakan). Penulisan adaqah, dan harta fa’I (jizyah, ‘usyur dan
kitab al-Kharaj ini didasarkan pada kharaj). Dan dalam mekanisme harga
perintah dan pertanyaan khalifah Harun beliau berpendapat bahwa dapat saja
Ar-Rasyid mengenai berbagai persoalan harga-harga tetap mahal ketika
perpajakan pada masa itu. persediaan barang melimpah sementara
Diantara pemikiran ekonomi yang barang akan murah walaupun persediaan
beliau kemukakan adalah : pertama, barang berkurang.
mengenai Negara dan aktivitas ekonomi, Mengenai pemikiran Abu Yusuf ini
kharaj (Perpajakan), keuangan publik dan juga dibahas oleh pemikir setelahnya
mekanisme harga. Mengenai Negara dan seperti halnya Al mawardi yang
aktifitas ekonomi beliau berpendapat membahas tentang Negara dan aktivitas
tugas utama penguasa adalah ekonomi dan juga tentang kharaj. Ibnu
mewujudkan serta menjamin Taimiyah yang juga membahas tentang
kesejahteraan rakyatnya. Beliau selalu mekanisme pasar dan juga Ibnu Khaldun

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X
Martina Nofra Tilopa 171
Pemikiran Abu Yusuf Dalam Kitab Al-Kharaj

juga membahas mekanisme pasar dan


keuangan publik.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maududi, Abu A’la, Al-Khilafah wa Al


Mulk, Terj. Muhammad Al Baqir,
Khilafah dan Kerajaan Evaluasi Kritis
Atas Sejarah Pemerintahan Islam,
Bandung : Mizan, 1995
Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam dari Masa Klasik Hingga
Kontemporer, Jakarta : Pustaka
Asatruss, 2005
Hidayat, Muhammad, an Introduction to
The Sharia Economic (Pengantar
Ekonomi Syari’ah), Jakarta : Zikrul
Hakim, 2010
Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah
Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 2008
Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam
Syari’ah : Konsep, Instrumen, Negara,
dan Pasar, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2013
Rivai, Veithzal dan Andi Buchari, Islamic
Ekonomic : Ekonomi Syariah Bukan
OPSI, tetapi SOLUSI, Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2009
Pusat Pengkajian dan Pembangunan
Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta
atas Kerja Sama dengan BI, Ekonomi
Islam, PT. Raja Grafindo Persada, 2008

AL-INTAJ Vol. 3, No. 1, Maret 2017


Fakultas Ekoomi dan Bisnis Islam
P-ISSN : 2476-8774/E-ISS : 2621-668X

Anda mungkin juga menyukai