Anda di halaman 1dari 3

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

(IAINU) KEBUMEN
Jl. Tentara Pelajar No. 55 B Telp.(0278) 385902 Kebumen 54312
Website: www.iainukebumen.ac.id Email: info@iainukebumen.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GASAL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : Etika Bisnis dalam Islam


Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam-ES/PS
Semester/Kelas : III (Tiga)
Dosen : Umi Arifah, S.Pd.I., M.M.

NAMA : Eka Krisdiyanto


NIM : 19.21189
KELAS : ES 3 B

PETUNJUK :
1. Berdoalah sebelum anda mengerjakan.
2. Soal terdiri dari 5 (lima) soal essai.
3. Kerjakan soal pada lembar jawab yang tersedia.
4. Isilah data diri anda pada lembar jawab yang tersedia.
5. Sifat ujian tertutup (Close Book).

SOAL:
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan jujur dan benar.

1. Jelaskan peranan sumber daya manusia dalam bisnis Islam dan bagaimana konsep
kebebasan pasar menurut Islam, serta menurut anda konsep kebebasan pasar di era
sekarang apakah sesuai dengan etika bisnis dalam Islam ?
2. Bagaimana kode etik manajemen keuangan dalam perspektif Islam ?
3. Jelaskan manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) dan bagaimana menurut etika
bisnis Islam ?
4. Bagaimana sistem bisnis Islam yang berorientasi pada Rahmatan lil’alamin ?
5. Etika bisnis tidak hanya berperan pada komitmen individual saja tetapi juga berperan
pada komunitas. Bagaimana implementasi prinsip-prinsip dunia bisnis dalam konteks
negara?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JAWABAN :

1. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam kemajuan ekonomi islam di
Indonesia. Karena Sumber Daya Manusia dalam islam merupakan potensi dan
kemampuan yang dapat didayagunakan untuk dapat meraih Ridla Allah SWT, yakni
kemenangan atau kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Sedangkan kebebasan pasar Islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip
persaingan bebas (perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan
tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang dibungkus oleh frame aturan
syariah.
Kenyataan yang kita hadapi sekarang di masyarakat adalah perilaku yang menyimpang
dari ajaran agama, merosotnya nilai etika dalam bisnis.Bagi kalangan ini bisnis adalah
kegiatan manusia yang bertujuan mencari laba semata-mata.
2. Kode etik ini menyajikan kerangka etika untuk akuntan dan auditor yang diambil dan
dirumuskan dari prinsip dan syariat Islam. Dengan demikian diyakini bahwa Akuntan
Muslim akan termotivasi untuk mematuhi ketentuan syari’ah dan tidak melakukan
kegiatan yang bertentangan dengan syari’ah. Kode etik akan didapat: Membantu
membangun sikap kehati-hatian akuntan dengan menarik perhatiannya pada isu etika
dalam praktek professional sehingga dia dapat memisahkan mana perilaku yang etis dan
non etis sesuai ketentuan syari’ah sebagai dimensi lain dari praktek professi yang umum.
Untuk meyakinkan keakuratan dan keyakinan pada informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan sehingga akan memperluas kredibilitas dan mempromosikan
keyakinan terhadap jasa professi akuntan.
3. Secara umum fungsi CSR ialah sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
berbagai pihak yang terlibat maupun terdampak baik secara langsung maupun tidak
langsung atas aktivitas perusahaan dengan memberi perhatian yang lebih kepada pihak-
pihak tersebut.
Dalam konteks ini, CSR dalam perspektif Islam adalah praktik bisnis yang memiliki
tanggung jawab etis secara islami. Perusahaan memasukan norma-norma agama islam
yang ditandai dengan adanya komitmen ketulusan dalam menjaga kontrak sosial di
dalam operasinya. Dengan demikian, praktik bisnis dalam kerangka CSR Islami
mencakup serangkaian kegiatan bisnis dalam bentuknya. Meskipun tidak dibatasi jumlah
kepemilikan barang, jasa serta profitnya, namun cara-cara untuk memperoleh dan
pendayagunaannya dibatasi oleh aturan halal dan haram oleh syariah.
4. Yaitu Ekonomi Islam mengalokasikan dan mengelola sumber daya berdasarkan prinsip
dan nilai-nilai Al Qur’an dan Sunnah untuk mencapai Falah. Falah atau kehidupan yang
mulia dan sejahtera di dunia dan akhirat dapat terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidup manusia secara seimbang berdasarkan kemaslahatan.
5. Implementasi prinsip-prinsip dunia bisnis dalam konteks negara ialah, wirausahawan
harus selalu mematuhi hukum, aturan, dan regulasi yang berkaitan dengan aktivitas
bisnis mereka.

Anda mungkin juga menyukai