SKRIPSI
Oleh
TEGUH KUSPRIANTO
16115807
i
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI PUTRA DI PONDOK
PESANTREN DARUSSALAM ADIKARSO KEBUMEN
TAHUN 2020
SKRIPSI
Oleh
TEGUH KUSPRIANTO
16115807
ii
PERNYATAAN
Teguh Kusprianto
SKRIPSI NIM. 16115807
iii
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI PUTRA DI PONDOK
PESANTREN DARUSSALAM ADIKARSO KEBUMEN
TAHUN 2020
Oleh
TEGUH KUSPRIANTO
16115807
MOTTO
iv
إنما بعثت التمم مكارم االخالق
“Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan
akhlak.” (H.R. Al-Bayhaqi dalam al-Sunan al-Kubra (no. 20782), Imam Bukhari
PERSEMBAHAN
v
Allhamduliillah, segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Alloh Swt.
Tuhan seluruh alam atas terselesaikannya skripsi ini sebagai tugas akhir untuk meraih
gelar Sarjana. Sholawat serta salam senantiasa saya sanjungkan kepada baginda Nabi
Muhammad Saw. yang telah menghantarkan kita semua dari zaman jahiliyah ke
kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa materi, motivasi
1. Kedua orangtua saya, ibu Kumaidah dan bapak Satimin Ahmad Widayat yang
2. Segenap kerabat dekat keluarga mbah Sanjenawi dan segenap keluarga bapak
Amien Rosyid, BA., K.H. Ali Mu’in Amnur, Lc, M.Pd., dan segenap ustadz-
vi
ABSTRAK
vii
Teguh Kusprianto. 16115807. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam
Membentuk Kepribadian Santri Putra di Pondok Pesantren Darussalam Adikarso
Kebumen Tahun 2020.
Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui implementasi nilai-nilai
pendidikan akhlak dalam membentuk kepribadian santri putra di Pondok Pesantren
Darussalam Adikarso Kebumen; (2) untuk mengetahui kepribadian santri putra di
Pondok Pesantren Darussalam Adikarso Kebumen.
Penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research). Santri yang diteliti
adalah santri putra pondok pesantren. Darussalam Adikarso, Kebumen. Metode yang
digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan tiga teknik
yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Kredibilitas data diuji menggunakan
peningkatan ketekunan dan triangulasi. Analisis data menggunakan analisis
kualitatif. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) implementasi
nilai-nilai pendidikan akhlak dalam membentuk kepribadian santri putra di pondok
pesantren Darussalam, Adikarso dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan pendidikan
akhlak yang didalamnya mengandung nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut ditanamkan
dengan metode keteladanan, pengajaran, pembiasaan dan riyadhoh. (2) Kepribadian
santri putra telah memiliki kesalehan individual dan kesalehan sosial yang baik.
Santri juga telah memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, adil, suka menolong dan
istiqomah walaupun belum cukup kuat tertanam dalam diri santri.
ABSTRACT
viii
Teguh Kusprianto. 16115807. Implementation of moral education values in shaping
the personality of male santri in Darussalam Adikarso Kebumen islamic boarding
school in 2020.
The purpose of this study are: firstly, to know the implementation of the
values of moral education in shaping the personality of male santri in Darussalam
Adikarso Kebumen boarding school; scondly, to know the personality of the male
santri in Darussalam Adikarso Kebumen islamic boarding school in 2020.
This research is a field research. The Santri studied were the male santri of
the Darussalam Adikarso Kebumen islamic boarding school. The research method
used is a qualitatif method. Data collection uses three techniques, namely interviews,
observation and documentation. Data credibility was tested using increased
persintence and triamgulation. Data analysis uses qualitative analysis. Data analysis
techniques using data reduction, data presentation and drawing conclusions.
Based on the results of the study it can be concluded that: (1) the
implementation of moral education values in shaping the personality of male santri in
Darussalam Adikarso Islamic boarding school is carried out on moral education
activities which contain values. These values are instilled with the example, teaching,
habituation and riyadhoh methods. (2) Personality of male students has individual
piety and good social piety. Santri also has an honest, trustworthy, fair, like helping
and istiqomah even though it is not strong enough embedded in the santri.
KATA PENGANTAR
ix
Allhamdulillah, segala puji dan rasa syukur kepada Allah Swt. Tuhan
seluruh alam yang telah memberikan segala kenikmatan, rahmat, hidayah dan
Shalawat serta salam senantiasa disanjungkan kepada Nabi Muhammad Saw. selaku
ataupun inspirasi bagi penyelengaraan pendidikan akhlak di era milineal sekarang ini.
Karena perihal pendidikan akhlak masih harus terus dikaji dan dikembangkan agar
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu. Maka
1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan dengan berbagai aspek.
2. Guru-guru saya dari Padepokan Silat Tauhid Indonesia beserta jamaahnya dan
beserta segenap keluarga besanya yang telah memberikan motivasi dan selalu
3. Rektor IAINU Kebumen dan segenap dosen beserta staf-stafnya yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya sehingga studi saya dapat selesai dengan
x
4. Dosen Pembimbing Skripsi yaitu Drs. H. Hartono, M.Pd. dan Jamin, S.H.I.,
M.H. yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dengan tulus dalam
memberikan izin untuk menjadi tempat penelitian saya dan menyambut hangat
6. Teruntuk calon istri, Bety Nur Ro’ifah Zein yang selalu menjadi semangat dan
7. Seluruh kerabat dekat, saudara dan sahabat-sahabat saya yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu, yang telah menemani dan memberikan semangat kepada
Tiada gading yang tak retak, dalam penulisan skripsi ini pun banyak menuai
kekurangan, dengan begitu, kritik yang konstruktif sangat diharapkan. Semoga karya
Teguh Kusprianto
NIM.16115807
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................... i
JUDUL ...................................................................................................................... ii
NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................................ iii
PERNYATAAN ........................................................................................................ iv
xi
PENGESAHAN ........................................................................................................ v
MOTTO ..................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5
C. Perumusan Masalah .................................................................................. 6
D. Penegasan Istilah ......................................................................................6
E. Tujuan .......................................................................................................11
F. Kegunaan Penelitian ..................................................................................12
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan .................................................................................................. 133
xii
B. Saran-saran .................................................................................................. 137
C. Kata Penutup ............................................................................................... 139
DAFTAR TABEL
1. Tabel .1. Daftar Sarana Prasarana Pondok Pesantren Darussalam, Adikarso ....... 72
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
kasus yang tahun-tahun terakhir ini terjadi di Kebumen, seperti yang dilansir
oleh koran online Cendananews pada 29 April 2019, Polsek Gombong berhasil
tajam. Lima pelajar diamankan dan polisi menyita barang bukti beberapa senjata
tajam, seperti parang, clurit, sabit dan lainnya.1) Kemudian temuan kasus
narkoba oleh Polres Kebumen dengan salah satu pelaku yang masih berusia 20
tahun. Kasus ini berhasil diungkap Polres Kebumen pada tanggal 30 Agustus
2019 seperti yang dimuat dalam berita online RMOLJateng. Terdapat tiga
pengedar narkotika jenis sabu-sabu dan satu pengguna narkotika jenis sabu-sabu
Pada periode Januari 2020 Jajaran Satres Narkoba Polres OKU juga
1
2
seperti yang dilansir oleh koran online Sumeks.co. Tersangka Malikul Mulki
(22) ialah pelaku yang tertangkap pertama kali pada Senin 20 Februari 2020.
yang berhasil diamankan yaitu sabu seberat 13,8 gram dan ganja seberat 1.436
Dari beberapa kasus diatas, menjadi bukti bahwa akhlak generasi muda
luhur pada generasi muda di era milineal sekarang menjadi hal yang sangat
penting untuk terus diteliti dan dikaji. Kemudian solusi yang ditawarkan untuk
luhur.
3)
Julheri, Januari 2020, Polres OKU Panen Kasus Narkoba, (http//:sumeks.co/januari-2020-
polres-oku-panen-kasus-narkoba/, 2020), diakses 27 Februari 2020, jam 07.04 WIB
4)
Fadlan Mukhtar Zaen, Motif Pemuda di Kebumen yang masuk ke Bank dan mengamuk
Sambil Membawa Gergaji, (http://www.google.com/amp/s/amp/regional/read/2020/01/
30/15094561/ini-motif -pemuda-di-kebumen-yang-masuk-ke-bank-dan-mengamuk-sambil-bawa,
2020), diakses 27 Februari 2020, jam 06.18 WIB
3
perilaku sehari-hari.5)
seringkali juga disebut sistem weton. Kelompok kelas yang menggunakan sistem
bandongan atau weton disebut halaqah. Ada juga sistem individual dalam
Namun sistem sorogan ini terbukti sangat efektif sebagai taraf pertama bagi
seorang murid yang bercita-cita menjadi seorang alim.6) Untuk menjadikan santri
pengajaran berupa materi akhlak secara teoritis, namun juga dengan diberikan
teladan oleh Kiai atau ustadz yang mengajar. Selain itu juga dilakukan
5)
Abu Yazid, Paradigma Baru Pesantren,(Yogyakarta: Ircisod, 2018). hal.103
6)
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta:
LP3ES, 1994), hal. 54.
4
kemanusiaan, mengajarkan sikap dan tingkah laku yang jujur dan bermoral, serta
menyiapkan para murid diajar mengenai etika agama diatas etika-etika yang
lain.7) Pondok pesantren yang akan menjadi lokasi penelitian adalah pondok
7)
Ibid., hal.45.
5
B. Pembatasan Masalah
Supaya penelitian ini dapat terfokus dan tuntas sesuai dengan judul serta
dua point penting dalam penelitian ini, yaitu proses implementasi nilai-nilai
pendidikan akhlak dan kepribadian santri yang dihasilkan dari proses tersebut.
C. Perumusan Masalah
Kebumen?
Adikarso Kebumen?
D. Penegasan Istilah
1. Implementasi
2. Nilai
Nilai ialah prinsip atau hakikat yang menentukan harga atau nilai dan
makna bagi sesuatu.10) Nilai juga bisa diartikan sebagai standart atau ukuran
(norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala seuatu dalam kehidupan. 11)
Jadi, nilai merupakan esensi atau hakikat yang bisa digunakan untuk
9)
Yuliani Rachma Putri, Strategi Komunikasi Dalam Implementasi Sistem Urban Farming
Di Rw 04 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung,(Bandung: Universitas Telkom,
2019), hal.5376.
10)
Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, Cet kesatu, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 124.
11)
Fuad Farid Isma’il dan Abdul hamid Mutawalli, Cara Mudah Belajar Filsafat, Cet. Ke 2,
(Yogyakarta : Ircisod, 2012), hal. 241.
6
pendidikan akhlak yang diterapkan di Pondok Pesantren Darussalam
Adikarso Kebumen.
3. Pendidikan Akhlak
merupakan proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang melalui cara
Menurut Ibrahim Anis dalam Abudin Nata, bahwa akhlak adalah sifat yang
7
perbuatan-perbuatan baik dalam kehidupannya. Dalam penelitian ini,
di Pondok Pesantren.
4. Kepribadian
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas
dialami manusia akan menjadi sebuah pelajaran bagi dirinya dan membentuk
atau sifat khas dari santri yang mengalami bentukan-bentukan dari pendidikan
5. Santri
16)
Noer Rohmah , Pengantar Psikologi Agama, Cet. 1, (Yogyakarta: Teras, 2013), hal. 324.
17)
Noer Rohmah , Op. Cit., hal. 322.
8
Santri adalah siswa yang tinggal di pesantren, guna
waktunya untuk belajar kepada seorang kiai yang menjadi gurunya. Dalam
penelitian ini, yang dimaksud santri adalah peserta didik/siswa yang belajar
Adikarso Kebumen. Penelitian ini juga hanya meneliti santri putra saja.
ilmu fiqh.19) Pondok pesantren yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
Islam tersebut didirikan pada tahun 1965 oleh Kyai H. Nur Muhammad yang
diasuh oleh empat ulama, yaitu Kyai H. Habibulloh, Kyai H. Ali Dimyati,
18)
Muhammad Anwar Salim, Implementasi Pendidikan Karakter Pada Santri Pondok
Pesantren Al-Falah Salatiga , (Salatiga :IAIN Salatiga, 2017), hal. 23
19)
Abu Yazid, Paradigma Baru Pesantren,(Yogyakarta: Ircisod, 2018). hal. 28
9
E. Tujuan
tujuan yaitu :
Adikarso Kebumen.
Adikarso Kebumen
F. Kegunaan Penelitian
10
Kebumen untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan akhlak yang
11
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Landasan Teori
1. Nilai
a. Pengertian Nilai
Secara bahasa, kata nilai atau value berasal dari bahasa Latin,
valare, atau bahasa Prancis kuno, valoir, yang artinya nilai. Kata valare,
valoir, value atau nilai dapat dimaknai sebagai harga. Kemudian dalam
(dalam arti taksiran harga). Namun, jika kata “harga” dihubungkan dengan
Menurut Noor Syam dalam Abdul Aziz bahwa nilai adalah suatu
penetapan atau suatu kualitas obyek yang menyangkut suatu jenis apresiasi
20)
Muhammad Alfan, Pengantar Filsafat Nilai, (Bandung : Pustaka Setia, 2013), hal 53-54.
21)
Abd. Aziz, Filsafat Pendidikan Islam, Cet kesatu, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 124.
12
13
dan makna bagi sesuatu dalam kehidupan. Nilai-nilai pada diri manusia
dapat dilihat dari perilaku atau tingkah laku manusia. 23) Nilai juga bisa
diartikan sebagai standart atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk
nilai.25)
22)
Hamka, Lembaga Budi,(Jakarta: Republika Penerbit, 2016), hal.49.
23)
Muhammad Alfan, Op. Cit., hal. 63
24)
Fuad Farid Isma’il dan Abdul hamid Mutawalli, Cara Mudah Belajar Filsafat, Cet. Ke 2,
(Yogyakarta : Ircisod, 2012), hal. 241.
25)
Muhammad Alfan, Op. Cit., hal.54.
26)
Muhammad Alfan, Op. Cit., hal. 55.
14
Menurut Abu Ahmadi & Salimi dalam Nur Halimah, nilai adalah
kepercayaan yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadits dan telah diyakini.
(sah-tidak sah) serta menjadi acuan dan atau sistem keyakinan diri maupun
keyakinan.29)
yang berharga atau hakikat yang menjadi rujukan dan acuan dalam
b. Macam-Macam Nilai
a) Nilai Kebenaran
haq).31) Bagi umat Islam, wahyu Tuhan yang wajib diyakini ialah
30)
Fuad Farid Isma’il dan Abdul hamid Mutawalli, Op. Cit., hal. 246-247.
31)
Saifuddin Zuhri, Tarekat Syadziliyah, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 1 .
32)
Marzuki Musta’mar , Al-Muqtathafat Liahli Al-Badiya, alih bahasa Sholeh, dkk, Cet.
Kedua (Kebumen : STAINU Press, 2013), hal. 1.
16
b) Nilai Kebaikan
manusia dengan standar sifat utama dan tercela, nikmat dan sakit,
dan hadist.
c) Nilai Keindahan
seperti al-Ghazali dan Plato yang dimuat dalam Fuad Farid Ismail
33)
Fuad Farid Isma’il dan Abdul hamid Mutawalli, Op. Cit. hal. 247.
34)
Ibid.
17
pandangan bahwa,
35)
Nihwan, Pendidikan Pesantren Dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Pendidikan Islam,
(Madura: INSTIKA, 2011), hal. 153.
36)
Zainal Abidin, Keterpaduan Nilai-Nilai Pesantren Dalam Membangun Masyarakat
Madani, (Lampung: Zayn Press, 2016), hal. 8.
37)
Ibid.
18
Rasul, ulama atau kiai sebagai pewaris Nabi, dan kepada mereka yang
pesantren.39)
41)
Ngumdatul Qori, Op. Cit., hal. 85-86.
20
c. Penanaman Nilai
dengan orang-orang yang dianggapnya sebagai model. 42) Kyai dan Ustadz
nilai tersebut akan berkembang dalam diri seseorang jika telah dikaitkan
42)
Idad Suhada, Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2017), hal
147.
43)
Ibid., hal. 149.
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam keluarga, masyarakat dan
negara.44)
informasi terkait nilai secara verbal atau dengan tidak langsung yaitu
pemaksaan.
2. Pendidikan Akhlak
Kata pendidikan akhlak terdiri dari dua kata yaitu “pendidikan” dan
“akhlak”. Kata Pendidikan berasal dari kata didik dan mendidik. Secara
yang merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluq. Menurut Ibnu Manzhur
21
pembawaan atau as-sajiyyah yang artinya tabiat, pembawaan, karakter.
Dari definisi tersebut akhlak identik dengan karakter, tabiat dan watak.
saat Alloh Swt. sabagai rabbal’alamiin, menciptakan para Nabi dan Rasul
akhlaq atau khuluq secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat kebiasaan,
mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
(akhlaq) adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan
bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.
46)
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Azah, 2015), hal. 22.
47)
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Cet. Ke. 2, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2014), hal. 10.
48)
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Cet. Ke-16 (Depok: Rajagrafindo
Persada), hal. 2.
49)
Ibid.
22
Mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari
pendidikan.50)
Hadits.51)
sifat atau budi pekerti luhur, yang tertanam dalam jiwa dan menimbulkan
50)
Abudin Nata, Op. Cit., hal. 32.
51)
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,Cet. kelima (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2014), hal 11.
23
Akhlak mulia yang terbentuk dalam diri sesorang merupakan buah
seseorang mengenai rukun Islam dan rukun iman. Akidah bisa dikatakan
seuatu yang telah mantap didalam hati dan dibuktikan melalui amal
perbuatan.53)
kuat maka dia akan mengikuti semua perintahNya dan menjauhi semua
24
Sedangkan muamalah adalah kaidah yang mengatur tentang
interaksi antar sesama manusia, baik itu jual-beli, pekerjaan dan
lain sebagainya.”54)
Akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlak baik dan akhlak buruk.
Akhlak baik perspektif Islam memiliki ruang lingkup sama dengan ruang
lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola
54)
Achmad Munir Badjeber, dkk, Ensiklopedia Islam Al-Kamil, Cet Keempat belas, (Jakarta
Timur: Darus Sunnah Press, 2012), hal. 70.
55)
Abudin Nata,Op. Cit., hal. 126-127.
56)
Marzuki,Op. Cit., hal. 32.
25
sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
tidak ada keluh kesah dan sikap kesal terhadapnya. Bila Allah
maka engkau terima perintah tersebut dengan hati yang lapang. 58)
Posisi hati yang selalu ridha atas apa saja yang diperintahkan serta
Allah Swt.
57)
Abudin nata, Op. Cit., hal.. 127.
58)
Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin , Syarah Arba’in An-Nawawi , (Jakarta Timur:
Darus Sunah Press, 2015), hal. 204.
26
kepada-Nya, beribadah, meniru sifat-sifat-Nya, dan selalu mencari
keridhaan-Nya.59)
kepada Allah yaitu dengan mengikuti apa yang ada dalam al-Qur’an.
manusia:
59)
Ibid,. hal. 128.
60)
Moh. Rifa’i, Fiqh Islam, (Semarang: Karya Toha Putra, 2014), hal. 7.
61)
Imam An-Nawawi, Riyadhus Shalihin alih bahasa Adlchiyah dan Vivi Mazaya Hasyma,
(Semarang: Pustaka Nuun, 2017), hal. 239.
27
a) Akhlak Kepada Nabi Muhammad Saw..
sunnah beliau serta mengucap shalawat dan salam kepada beliau. 62)
istilah syara’ adalah sesuatu yang datang dari Rasulullah Saw., baik
62)
Marzuki, Op. Cit., hal. 33.
63)
Rizem Aizid, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap, (Yogyakarta: Diva Press, 2015), hal.
37.
64)
Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Semarang: Dina Utama, 2014), hal. 48.
28
fitrahnya berkewajiban menjaganya dengan cara memelihara
akan terjaga.
65)
Marzuki, Op. Cit., hal. 33.
66)
Ibid.
67)
Ibid., hal. 34.
29
melindungi rakyat.68) Sementara itu sebagai rakyat, seorang muslim
pemimpin.69)
yang tidak boleh dianiaya. Pada masa perang, apalagi ketika damai,
penciptaannya.71)
68)
Ibid.
69)
Ibid., hal. 35.
70)
Abudin Nata, Op. Cit., hal. 129.
71)
Marzuki, Op. Cit., hal. 35.
72)
Abudin Nata, Loc. Cit.
30
antara manusia dengan makhluk lain, baik makhluk hidup maupun
Manusia juga bisa hidup damai serta bahagia seiring alam yang
bersahabat.
3. Kepribadian
a. Pengertian
dihadapan publik.73)
Kata itu kemudian diberi “ya‟ nisbah, sehingga menjadi kata benda
73)
Mathew H. Olson dan B R Hergenhahn, Pengantar Teori-Teori Kepribadian, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013), hal.1.
74)
Aisyah Hutapea, Konsep Kepribadian Islam Menurut Syaikh Taqiyuddin An Nabhan,
(Medan : UIN Sumatra Utara, 2016), hal. 35.
31
menunjukkan pengabdian dan penyerahan dirinya kepada Tuhan.75)
kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari
lingkungan.77)
75)
Ibid.
76)
Noer Rohmah , Op. Cit., hal. 322.
77)
Ibid., hal. 324.
78)
Eliyanto, Op. Cit., hal. 85-86
32
Kepribadian muslim merupakan hasil dari pendidikan Islam yang
1) Keteladanan
kerjakan ini dan jangan kerjakan itu.79) Maka dari itu seorang guru
79)
Akmal Hawi, Op. Cit., hal. 97
33
Dalam konteks keteladanan, yang pertama harus diteladani
Saw. tidak hanya mengajarkan Islam secara teori saja namun diiringi
Nabi Saw..
2) Pengajaran
kepada murid atau dari seorang ustadz kepada santrinya sebagai bekal
34
1) Pengajaran Materi Akhlak
maka seorang murid perlu diberikan materi tentang akhlak. Hal ini
mengatakan bahwa,
81)
Sehat Sultoni Dalimnthe, Op. Cit., hal. 125.
82)
Eliyanto, Op. Cit., hal. 55.
83)
Ibid., hal. 204.
35
Rasul terdahulu. Sehingga seorang murid dapat mengambil
3) Pembiasaan
yaitu dengan cara melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku
yang mulia.84)
kisah.
terbatas pada saleh secara individual (antara manusia dan Allah swt),
84)
Abudin Nata, Op. Cit., hal. 141.
36
namun juga saleh secara sosial (antara manusia dengan lingkungan). 85)
artinya:
85)
Riza Zahriyal Falah, Membentuk kesalehan IndIvIdual dan SosIal MelaluI KonselIngMultIkultural,
Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol. 7 No. 1, 2016, hal. 170.
37
memikirkan implikasi sosialnya. Ketika hal ini diabaikan, yang
terjadi adalah muslim namun tidak Islami,... “ 86)
2) Mabadi Khaira Ummah
prinsip. Kata khaira berarti terbaik atau ideal. Kemudian kata ummah
muslim, yaitu:
keterbukaan)
menepati janji)
proporsional)
86)
Ibid., hal. 171.
87)
Agus Salim Chamidi dan Bahrun Ali Murtopo, Manajemen Pendidikan Karakter Mabadi
Khaira Ummah Di Smk Maarif 2 Gombong, Jurnal Wahana Akademika Vol. 5 No. 1, 2018, hal. 20-
21.
38
d) At Ta’awun (Tolong-menolong, setia kawan, dan gotong-royong
4. Pondok Pesantren
a. Pengertian
“pondok” berasal dari bahasa Arab yaitu “funduk” yang berarti “hotel”
tidak lebih dari sebuah penginapan atau asrama yang ditempati para
santri.
yang dikutip dalam Abu Yazid, berasal dari kata “santri” dengan
mendapat awalan “pe” dan akhiran “an”. Kata tersebut mengandung arti
asrama tempat tinggal santri atau tempat murid-murid belajar mengaji dan
sebagainya.90)
88)
Muhamad Umar Fauzi, Implementasi Konsep“Mabadi Khaira Ummah Nahdlatul
Ulama”Sebagai Bentuk Moderasi Islam di Kabupaten Nganjuk, Jurnal Tafhim Al-Ilmi, 2019, hal.
128.
89)
Abu Yazid, Paradigma Baru Pesantren,(Yogyakarta: Ircisod, 2018). hal. 102
90)
Ibid., hal. 103.
39
Menurut Abu Yasid dalam bukunya Paradigma Baru Pesantren,
Walaupun yang dipelajari tidak hanya ilmu fiqh saja, tapi ada banyak
91)
Ibid.
92)
Ibid., hal. 28.
40
Pondok pesantren memiliki elemen-elemen yang membentuk
pesantren yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran kitab klasik dan kyai. 94)
ada lima unsur, yaitu Pondok, masjid, kyai, santri dan pengajaran kitab
klasik.
1) Pondok
93)
Ibid., hal. 103.
94)
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta:
LP3ES, 1994), hal. 79.
95)
Ibid.
41
kebanyakan datang dari luar daerah sehingga tidak mungkin untuk
2) Masjid
santri.
3) Kyai
96)
Abu Yasid, Op. Cit., 198.
97)
Zamaksyari Dhofier, Op. Cit., hal. 93.
42
banyak digunakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan
ajengan.
memiliki santri yang cukup banyak biasanya dibantu oleh santri senior
ustadz.
4) Santri
Kata santri berasal dari bahasa jawa yitu cantrik, yang
pun guru itu pergi.98) Ada juga yang mengatakan kata santri berasal
98)
Abu Yasid, Op. Cit., hal. 71.
99)
Muhammad Anwar Salim, Implementasi Pendidikan Karakter Pada Santri Pondok
Pesantren Al-Falah Salatiga, (Salatiga :IAIN Salatiga, 2017), hal. 8.
100)
Abu Yasid, Op. Cit., hal. 198.
43
Santri adalah siswa yang tinggal di pesantren, guna
a) Santri mukim adalah murid- murid yang berasal dari daerah yang
b) Santri kalong adalah murid- murid yang berasal dari desa- desa di
pesantren.102)
kajian kitab kuning atau kitab klasik. Pada masa lalu, pengajaran kitab
101)
Muhammad Anwar Salim, Op. Cit., hal. 23
102)
Zamakhsyari Dhofier, Op. Cit., hal. 34.
103)
Ibid., hal. 86.
44
Namun pondok pesantren tidak hanya mengajarkan kitab
klasik saja. Setidaknya ada tiga pilar kurikulum yang menjadi ajaran
pendidikan al-Qur’an.104)
keilmuan santri.
104 )
Abu Yasid, Op. Cit., hal. 199.
45
anggota-anggota masyarakat tingkah laku Islam yang ideal,
pola pikiran dan perasaan yang ideal, simbol-simbol dan
amalan-amalan Islam.”105)
kitab klasik atau kitab kuning dengan sistem sorogan dan sistem
46
mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan,
disebut kitab dan berbagai macam judul dan ditulis oleh ulama-ulama
atau buah pikiran yang sulit. Kelompok kelas sistem bandongan ini
pesantrennya.
atau ustadz yang ada di pondok pesantren dalam berakhlak dan juga
107)
Ibid., hal. 5.
108)
Ibid., hal. 54
47
Dari penjabaran diatas dapat simpulkan bahwa implementasi nilai-
tersebut sebagai tawaran solusi dari masalah dekadansi moral pada generasi
dilakukan secara nyata, tidak hanya teori saja tapi dengan praktek-prakteknya
serta diiringi dengan riyadhoh pendekatan diri kepada Alloh Swt.. Dalam
dan santri sebagai murid tinggal dalam lingkungan yang sama sehingga
Dalam hal ini untuk menunjukan perbedaannya dengan penelitian yang telah
48
dilakukan lebih dulu dan membuktikan ke-asli-an dari penelitian ini. Berikut
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru
lingkungan pondok dan faktor ekstern dari masyarakat sekitar pondok yang
109)
Marina, Implementasi Akhlakul Karimah Dikalangan Santri Pondok Pesantren Darul
Wasi’ah Simalinyang Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar, (Pekanbaru : Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim, 2008)
49
Kemudian, skripsi yang ditulis MR. Isma-Al Nahooda dengan judul
pada siswa di sekolah SMP Samakkee Islam Wittaya sudah mendidik dengan
baik, tetapi secara praktik baik dari segi guru ataupun siswa dilihat kurang baik,
siswa dengan baik dan benar serta menjadi contoh bagi siswanya. Sedangkan
110)
MR. Isma Al-Nahooda, Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Menengah Smp
(Mattayumton) Samakkee Islam Wittaya Satun Selatan Thailand Tahun 2017/2018, (Semarang :
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo, 2018)
50
Al- Falah Salatiga Tahun 2017111) Program S1 Fakultas Tarbiyah Ilmu
111)
Muhammad Anwar Salim, Implementasi Pendidikan Karakter Pada Santri Pondok
Pesantren Al-Falah Salatiga , (Salatiga :IAIN Salatiga, 2017).
112)
Ibid., hal. 17.
113)
Ibid., hal. 19.
51
yang terkandung dalam pendidikan akhlak dalam pembentukan kepribadian santri
mendasar dengan penelitian yang dilakukan penulis baik dari segi isi maupun
dilakukan penulis adalah asli karya sendiri bukan merupakan jiplakan atau
C. Fokus Penelitian
santri putra yang yang merupakan hasil dari implementasi nilai-nilai pendidikan
Adikarso Kebumen.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis Penelitian ini ialah penelitian lapangan atau field research. Penulis
penelitian yang bertitik tolak dari realitas dengan asumsi pokok bahwa tingkah
yang didapatkan dari lapangan berasal dari peristiwa nyata tanpa dibuat-buat.
dengan informan yang ada dilapangan serta dokumentasi data-data yang ada.
B. Desain Penelitian
penelitian yang memiliki sumber data dari lapangan atau lokasi penelitian
ciri khas naturalistik atau alamiah. Disebut juga metode kualtitatif karena data
yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode ini digunakan
53
54
data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Kriteria dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang
pasti adalah data yang terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekadar
terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan
menggali data yang akurat dan pasti, peneliti akan melakukan wawancara yang
Data yang dihasilkan adalah data non statistik dan disajikan dalam bentuk
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ialah segala sesuatu baik berupa manusia, tempat atau
sosial yang terdiri dari 3 elemen yaitu tempat (place, pelaku (actors), dan
115)
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung :
Pustaka Setia, 2012), hal. 57-58.
Saktivitas (activity), yang berinteraksi secara sinergi. Tiga elemen tersebut digali
4. Santri
6. Wali Santri
partisipasi.
1. Wawancara
116)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2012), hal. 291.
55
responden.117) Metode wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara
semua rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini. Dalam melakukan
2. Observasi (Pengamatan)
proses observasi penulis menggunkan alat bantu yaitu alat perekam gambar.
3. Dokumetasi
Metode ini akan digunakan penulis untuk menggali informasi melalui tempat-
117)
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. 10, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hal.
173.
118)
Ibid. hal. 168.
119)
Ibid. hal. 183
56
tempat, benda-benda maupun arsip-arsip yang ada di lokasi penelitian untuk
E. Kredibilitas Data
1. Peningkatan Ketekunan
adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian
2. Triangulasi
57
Setelah semua data terkumpul melalui wawancara medalam, observasi
penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial,
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini bukan berupa angka sehingga
metode analisis yang digunakan ialah metode non statistik. Pengolahan dan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta
120)
Ahmad Tanzeh, Op. Cit., hal. 95-96.
58
membuang yang tidak perlu.121) Dalam kegiatan reduksi data dilakukan
pemilihan-pemilihan tentang bagian data yang perlu diberi kode, bagian data
yang harus dibuang dan pola yang harus dilakukan peringkasan. Kegiatan
reduksi data ini dapat dilakukan melalui seleksi data yang ketat, pembuatan
ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan
mudah dipahami.
3. Penyajian Data
bentuk uraian singkat, bagan dan hubungan antar kategori. Penelitian ini
bagan.
4. Penarikan kesimpulan
adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran objek yang sebelumnya samar sehingga
menjadi jelas.
121)
Sugiyono, Op.Cit, hal. 338
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN
timur. 122)
Pondok pesantren ini memiliki letak yang cukup strategis, tidak terlalu
jauh dari terminal umum dan dari jalan raya. Sehingga memudahkan akses
masuk menuju pondok. Letaknya yang agak masuk dan di tengah pemukiman
122)
Muhammad Said Udin di teras kamar santri putra pondok pesantren Darussalam Adikarso,
tanggal 13 Juni 2020.
60
61
warga serta agak jauh dari jalan raya menjadikan pondok pesantren ini lebih
kondusif untuk proses belajar para santri. Sehingga proses implementasi nilai-
muslim.123)
pada tahun 1943 di Purwokerto. Sekitar tahun 1950-an, Beliau menuntut ilmu
meneruskan dalam merguru. Selain itu beliau juga mengaji wetonan setiap
satu minggu sekali di Somalangu kepada K.H. Thoifur. Singkat cerita, Beliau
kepada anak-anak. Kemudian pada tahun 1960, K.H. Nur Muhammad mulai
memiliki beberapa orang santri yang datang dari sekitar Kebumen. Mereka
saat itu berjumlah kurang lebih 10-15 orang santri. Namun karena belum
memiliki bangunan pondok sabagai asrama para santri, kemudian para santri
123)
Observasi kegiatan santri putra di pondok pesantren Darussalam Adkarso, tanggal 14 Juni
2020.
62
pondok dua lantai dengan 6 kamar. Pembangunan ini selesai dan diresmikan
umum.
para santri agar kegiatan di pondok pesantren dapat berjalan dengan lancar.
Hingga saat ini, sarana dan prasarana maupun kualitas pendidikan pondok
63
Kebumen126) :
124)
Dokumentasi catatan sejarah Pondok Pesantren Darussalam Adikarso, dikutip tanggal 17
Juni 2020.
125)
Observasi lingkungan pondok pesantren Darusslam Adikarso Kebumen, tanggal 20 Juni
2020.
126)
Dokumentasi arsip struktur kepngurusan pondok pesantren Darussalam, Adikarso
kebumen, tanggal 21 juni 2020
64
STRUKTUR KEPENGURUSAN
PONDOK PESANTREN PUTRA DARUSSALAM
K.H. CHABIBULLOH
Ny. HAMIDAH
LURAH HASAN
IKHSAN YUSRONI
BENDAHARA
AZIM ABDUL MALIK
SEKSI-SEKSI
AHMAD TAMYIZ
KEGIATAN M. ZULHIKAM
M. AMINUL HAKIM
SISKI RAFLI
AHMAD SAKHOWI
KEAMANAN
ACHMAD SHEFULLOH
ZAIN ABDURROHMAN
K.H. CHABIBULLOH
65
ANAS MUBAROK
M. KHAZIM NUR
KEBERSIHAN
M. SHOFIYULLOH LUTHFI
ANDY ABDULLOH
NOVAN BAHAUDIN
SARPRAS
A. NASICHIN AL LUTHFI
M. DIYAUL MA’RUF
KESEHATAN
IMAM CHOERUDIN
yang nyaman dan kondusfif agar santri dapat belajar secara makasimal. Tata
tertib pondok disusun atas musyawarah pengasuh pondok dan pengurus. Isi
kebersihan, keuangan, perizinan dan tata krama atau etika. 127) Terdapatnya
127)
Dokumentasi arsip tata tertib pondok dikutip tanggal 23 Juni 2020
66
besar santri yang belajar juga merupakan siswa yang sedang belajar di
sekolah formal yang ada disekitar pondok. Sehingga waktu ngaji atau
ngaji Diniyah,santri dibagi menjadi enam kelas, yaitu kelas pra diniyah dan
kelas diniyah satu sampai diniyah lima. Kelas diniyah tersebut dibuat sebagai
penyesuaian dengan kemampuan santri. Kitab yang dikaji dalam setiap kelas
juga berbeda dan setiap diakhir semester atau enam bulan sekali dilakukan tes
sudah dirapatkan oleh pengurus dan pengasuh pondok. Setiap hari terdapat
128)
Wawancara, Ustadz Hasan di kamar pengurus pondok pesantren Darussalam, tanggal 24
Juni 2020
67
ke seluruh pondok putra untuk mengecek santri yang tidak ikut melaksanakan
kegiatan pondok.129)
Kebumen :
antara lain:
129)
Dokumentasi arsip jadwal kegiatan dan tugas piket pengurus, dikutip tanggal 19 Juli 2020
.
68
maknani dengan tulisan arab pegon. Ketika guru selesai membaca satu
bait, kemudian menjelaskan apa maksud secara nyata dari isi baitnya.
Sehingga santri paham secara teori dan contohnya pada kenyataan dari
Semua santri terlihat tenang dan fokus saat maknani kitab dan
guru saat diterangkan secara detail maksud dari bait yang dijelaskan.
salam.130)
tentang cara mencari teman atau pergaulan, tata cara berteman yang
ngaji kitab ini, akan tumbuh semangat belajar dan menjadi tahu
teman-temannya.131)
Masjid. Santri yang diajarkan materi kitab ini yaitu kelas diniyah dua.
kitabnya masing-masing.
131)
Wawancara, Ustadz Syukron di depan ruang kelas pra diniyah pondok pesantren
Darussalam, tanggal 2 Juli 2020
70
hari. 132)
menyeluruh dan detail, mulai dari akhlak kepada Alloh Swt. dalam
orang tua, akhlak kepada orang lain yang lebih tua ataupun yang lebih
hari Senin, Rabu, Jum’at dan Sabtu setelah sholat maghrib yang
kitab ini diawali dengan salam dari Kyai dan mengirim al-Fatihah
132)
Observasi kajian kitab akhlakul banin di masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal 13
Juli 2020
133)
Wawancara, Ustadz Hasan di serambi masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal 13
Juli 2020.
71
kitab ini, berisi tentang hakikat ilmu, hukum mencari ilmu, niat para
pencari ilmu, akhlak santri kepada guru, cara memilih teman, dlsb.134)
Muta’alim juga berisi tentang tawakal kepada Alloh Swt., sikap saling
sesama.135)
masjid pondok. Selalu ada santri yang adzan. Setiap hari juga ada
pengurus yang bertugas piket berjumlah dua orang. Saat adzan subuh
menunggu imam sholat. Namun terdapat juga santri yang masih ngantuk,
mengawasi santri agar tidak keluar dari masjid sampai wirid setelah
c. Mujahadah
santri kepada Alloh Swt.. Sehingga santri mendapat hidayah dari Alloh
kelembutan hati maka ilmu apapun akan mudah masuk. Mujahadah juga
137
Observasi kegiatan sholat wajib berjamaah di Masjid Pondok Pesnatren Darussalam
Adikarso Kebumen, tanggal 25 Juni 2020 .
138)
Wawancara, Ustadz Hasan di kamar pengurus pondok pesantren putra Darussalam
Adikarso, tanggal 16 Juni 2020.
74
mujahadah yaitu :
1) Mujahadah Al-wahdah
Masjid. Mujahadah ini diikuti oleh santri putra dan warga desa yang
2) Mujahadah Hajat
00.00 WIB atau tengah malam di masjid pondok. Ketika waktu telah
tujuan dari mujahadah ini adalah melatih santri untuk bangun malam
kepda Alloh Swt. yaitu mendidik santri agar selalu memohon segala
1) Waqi’ahan
140)
Observasi kegiatan mujahadah hajat di masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal 10
Juli 2020.
141)
Wawanacara, Ustadz Hasan di teras masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal 3 Juli
2020.
76
sholat Ashar. Setelah selesai wirid bakda subuh dan ashar, terdapat
petugas piket yang membunyikan kethengan atau bel yang terbuat dari
bahwa meminta segala sesuatu itu hanya kepada Alloh Swt.. Membaca
menarik rizki, agar rezeki orang tua santri dilancarkan dan dapat
formal.143)
142)
Observasi kegiatan waqiahan di Masjid pondok pesantren Darussalam, ruang bagian
belakang, tanggal 20 Juni 2020.
143)
Wawancara, Ustadz Hasan di teras masjid pondok pesantren Darussalam Adikarso,
tanggal 20 Juni 2020.
77
yang lain, fadhilahnya untuk menyinari hati para santri dengan cahaya
2) Qur’anan
dihadapan ustadznya satu per satu. Ketika terdapat bacaan yang salah
dari santri maka dibetulkan oleh ustadznya. Santri terus membaca al-
memberhentikannya.145)
144)
Wawancara, Muhammad Imam Rifa’i di ruang tamu rumah Muhammad Imam Rifa’i,
tanggal 16 Juni 2020.
145)
Observasi kegiatan Qur’anan di masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal 20 Juni
2020
146)
Wawancara, Bisri Nurahmad di teras Aula pondok pesantren Darussalam, tanggal 23 Juni
2020.
78
e. Yasinan
kepada Nabi Muhammad Saw. dan para ulama serta mendoa’kan orang-
1) Munjiyatan
sarpras yang menyiapkan alat pengeras suara dan meja kecil serta
fadhilah atau keutamaan seperti sebagai tolak bala, sebagai lantar do’a
lainnya.148)
2) Nariyahan
148)
Wawancara, Ustadz Hasan di kamar pengurus pondok pesantren Darussalam, tanggal 17
Juni 2020.
80
jenitri yang berada di cepon kepada seluruh santri sebagai alat hitung.
dan para ulama serta doa pembuka. Kemudian para santri membaca
jenitri habis sebagai alat hitung, nariyahan ditutup dengan do’a oleh
3) Berzanjenan
cinta kepada Nabi Muhammad Saw. dan agar santri senang membaca
sholawat. 151)
g. Ziarah Kubur
dilaksanakan oleh santri setiap hari Jum’at pagi setelah sholat subuh.
Ketika telah sampai di makam, semua santri duduk bersila dengan alas
telah wafat.
150)
Observasi kegiatan berzanjenan di pondok pesantren Darussalam, tanggal 21 Juni 2020
151)
Wawancara,, Bisri Nurahmad di depan aula pondok pesantren Darussalam, tanggal 20
Juni 2020.
82
kita yang telah meninggal dunia. Selain itu, juga agar santri menyadari
bahwa hidup di dunia tidak abadi dan setiap orang pasti akan mati.152)
h. Khitobah
membaca doa.
mukim.153)
152)
Wawancara, Achmad Arif Rohman di jalan Desa Adikarso, tanggal 17 Juni 2020.
153)
Wawancara, Muhammad Saidudin di teras kamar santri pondok pesantren Darussalam
Adikarso, tanggal 18 Juli 2020.
83
pondok. Menurut Siski Rafli, piket harian dan ro’an mingguan sebagai
parkir sepeda dan sepeda motor milik santri yang biasa digunakan untuk
terjaga.155)
154)
Wawancara, Siski Rafli di ruang tamu pondok pesantren putra Darussalam Adikarso,
tanggal 22 Juni 2020.
155)
Observasi kegiatan piket harian pondok pesantren Darussalam Adikarso, tanggal 24 Juni
2020.
84
sopan santun pergaulan dipondok antar sesama santri dan etika ketika
156)
Wawancara, K.H. Makhrus Muqorobin di ruang tamu ndhalem pengasuh pondok
pesantren Darussalam, tanggal 27 Juni 2020
85
1) Nilai Ibadah
ayat dan do’a kepada Alloh Swt. sehingga terdapat nilai ibadah di
2) Nilai Tauhid
a) Nilai Ibadah
b) NilaiTauhid
a) Nilai Ibadah
b) NilaiTauhid
adab atau etika santri dalam bergaul dan menuntut ilmu. Dengan
santri ngaji kitab ini, maka santri menjadi memiliki ilmu tentang
diantaranya:
1) Nilai Ibadah
beribadah kepada Alloh Swt., kuncinya ada dalam hati. Niat menjadi
3) Nilai Kedisiplinan
pintu masjid terdapat pengurus yang berjaga agar santri tidak ada yang
santri.158)
4) Nilai persaudaraan
dengan Alloh Swt. diampuni dan dengan berjabat tangan maka antar
158)
Observasi kegiatan Sholat berjamaah di pondok pesantren Darussalam, tanggal 14 Juni
2020.
90
santri.159)
5) Nilai Keteladanan
mengikuti dzikir yang diimami oleh beliau. Dari hal tersebut terdapat
3. Mujahadah
a. Mujahadah Al-wahdah
a) Nilai Ibadah
b) Nilai Keteladanan
c) Nilai persaudaraan
159)
Wawancara, Azim Abdul Malik di serambi Masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal
18 Juni 2020.
160)
Observasi kegiatan Sholat berjamaah di pondok pesantren Darussalam, tanggal 14 Juni
2020.
91
d) Nilai Tauhid
santri hanya kepada Alloh Swt. dengan dzikir dan bacaan ayat-
para santri.
b. Mujahadah Hajat
a) Nilai Ibadah
santri.
b) Nilai Kedisiplinan
c) Nilai Pembiasaan
d) Nilai Persaudaraan
e) Nilai Tauhid
a. Waqi’ahan
a) Nilai Ibadah
93
Swt..
b) Nilai Tauhid
melalui orang tuanya. Dari hal tersebut terdapat nilai tauhid yang
c) Nilai Kedisiplinan
b. Qur’anan
b) Ibadah
santri agar bisa beribadah kepada Alloh Swt. dengan membaca Al-
Qur’an.
c) Nilai Kesabaran
5. Yasinan
lain:
a. Nilai Ibadah
95
b. Nilai Keimanan
nilai keimanan.
dunia.
a. Munjiyatan
2) Nilai Ibadah
3) Nilai Kesederhanaan
4) Nilai Kedisiplinan
5) Nilai Kesabaran
jumlah sholawat yang harus dibaca oleh santri. Setiap santri harus
7) Nilai tauhid
b. Nariyahan
2) Nilai Ibadah
3) Nilai Kedisiplinan
4) Nilai Kesederhanaan
5) Nilai Seni
c. Berzanjenan
99
Saw..
2) Nilai Tauhid
3) Nilai Persaudaraan
ramadhan.
5) Nilai Seni
7. Ziaroh Kubur
a. Nilai Ibadah
meninggal.
c. Nilai Kesederhanaan
Selain itu, ketika menuju makam, para santri berjalan kaki. Hal
d. Nilai Keimanan
8. Khitobah
a. Nilai Ibadah
102
b. Nilai Keberanian
khitobah terletak pada santri yang berani tampil untuk mengisi tugas
d. Nilai Dakwah
dibutuhkan di masyarakat.
e. Nilai Persaudaraan
103
yaitu berjabat tangan antar santri. Semua santri saling berjabat tangan
a. Nilai Ibadah
kebersihannya.
d. Nilai Keikhlasan
104
a. Nilai Ibadah
kegiatan ibadah ataupun kegiatan yang lain. Hal tersebut untuk melatih
b. Nilai akhlak
didalamnya.
a) Keteladanan
105
sopan santun yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan orang lain,
cara berbicara dan bahasa yang digunakan, keteladanan dalam ibadah dlsb.
Santri akan lebih manut pada seorang guru atau ustadz yang lebih
langsung oleh Kyai atau ustadz yang mengajar, santri menjadi tahu praktek
menjadi titik point bagi seorang ustadz atau kyai yang akan megajar atau
161)
Wawancara, Muzayin di teras masjid pondok pesantren Darussalam, tanggal 19 Juli 2020
162)
Wawancara, Santri putra di teras masjd pondok pesantren Darussalam tanggal 18 Juli
2020
106
yang diajarkan antara lain kitab Alala Tanalul ‘Ilma, kitab Akhlaqul Banin
kemudian kitab akhlaqul banin diajarkan di kelas diniyah dua dan kitab
Ta’lim Muta’alim diajarkan dalam majelis yang dihadiri oleh semua santri
Kitab Alala dan kitab Ta’lim Muta’alim berisi tentang adab atau
akhlak bagi para penuntut ilmu seperti santri yang menuntut ilmu di
pondok pesantren. Sedangkan kitab akhlaqul Banin yang terdiri dari empat
jilid mengajar kan akhlak secara menyeluruh baik akhlak kepada Alloh
Swt., Akhlak kepada Nabi Muhammad Saw., akhlak kepada orang tua,
yang dikaji dalam kitab tersebut kemudian secara perlahan santri mulai
107
akhlak dari kitab-kitab akhlak agar santri menjadi tahu akhlak-akhlak yang
harus diterapkan dalam kehidupan. Selain itu, kitab yang digunakan juga
c) Pembiasaan
Adikarso diatur dengan jadwal kegiatan harian pondok. Jadwal dibuat dan
pembiasaa-pembiasaan.
163)
Wawancara, Fadli di teras kamar pondok pesantren Darussalam, tanggal 15 Juli 2020
164)
Wawancara, Ustadz Hasan di teras kamar pengurus pondok pesantren Darussalam,,
tanggal 12 Juli 2020
108
setiap hari, sehingga akan melekat pada diri santri dan menjadi kepribdian
santri. 165)
d) Riyadhoh
memperkuat jiwa santri agar selalu dekat dengan Alloh Swt.. Ketika
melakukan riyadhoh, hati santri akan menjadi lembut karena secara ruhani
dilatih untuk lebih mendekatkan diri kepada Alloh Swt. secara intensif.
kemudian yang menjadi persoalan adalah mau atau tidaknya seorang santri
untuk beramal dengan sendirinya tanpa ada unsur dari luar dirinya yang
Swt. diharapkan santri memiliki niat dari dalam dirinya sendiri untuk
165)
Muhammad Imam Rifa’i di ruang tamu rumah Muhammad Imam Rifa’i , tanggal 16 Juni
2020
109
habluminannas.
habluminannas dilakukan atas dasar niat dalam hatinya sendiri. Hal inilah
jiwa yang selalu dekat dengan Alloh Swt., rajin beribadah, memiliki
apapun dengan niat dari dalam diri sendiri serta diniatkan hanya untuk
Kebumen
sejumlah 110 santri, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut
terdapat dua tipe santri yaitu tipe santri manut dan tipe santri senang melawan
peraturan pondok.
166)
Pengasuh pondok pesantren putra Darussalam di ruang tamu ndhalem pengasuh, tanggal
14 Juni 2020
110
Tipe seorang santri manut, santri tersebut akan senang dengan aturan
pondok. Hal tersebut merupakan faktor intern pribadi santri yang dibawa dari
rumah dan mudah untuk diarahkan serta diberikan pendidikan akhlak untuk
mengontrol santri tersebut agar patuh pada peraturan pondok. Santri yang agak
banyak santri yang manut daripada santri yang agak nakal, dengan prosentase
peraturan pondok sebagai upaya tegas dari pengurus pondok untuk membentuk
kepribadian muslim dari santri. Santri yang tidak mengikuti sholat berjamaah
masyarakat menunjukan sikap yang baik dan sopan. Menurut Mahmud Husein
akhlak yang baik dan sopan serta sering menyapa warga ketika bertemu di
bahwa santri putra pondok pesantren Darussalam rajin beribadah dan memiliki
sikap yang sopan serta menunjukan akhlak yang baik kepada warga sekitar.
Walaupun sebagian kecil ada santri yang masih kurang sopan dalam bersikap
panjang. Ketika masih terdapat santri yang belum memiliki kepribadian yang
cukup baik merupakan hal yang wajar, apalagi ketika santri masih tergolong
baru. Santri yang sudah cukup senior maupun yang sudah cukup lama nyantri
167)
Wawancara, Mahmud Husein di teras rumah Mahmud Hesein, tanggal 5 Juli 2020.
168)
Wawancara, Tutur Kurnawan di ruang tamu rumah Tutur Kurniawan, tanggal 8 Juli 2020.
112
telah memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, adil, suka menolong dan istiqomah
ditunjukan pada santri yang mengelola kantin pondok. Laporan keuangan dari
kantin pondok tidak ada yang diselewengkan. Hal tersebut menjadi salah satu
bukti bahwa santri putra pondok pesantren Darussalam telah memiliki sifat
jujur. Selain itu, sifat jujur santri ditunjukan ketika santri mengakui
yang diberi amanah tersebut, mengolah sawah dengan baik bersama teman-
temannya yang lain. Selanjutnya, sifat adil atau dengan kata lain memberikan
hak dan kewajiban secara proporsional ditunjukan santri dalam santri menaati
suka menolong orang lain, hal itu dibuktikan ketika melaksanakan piket harian
dan ro’an antar santri saling membantu. Kemudian sifat istiqomah yang
memiliki sifat istiqomah setelah tidak lagi belajar di pondok pesantren. 170)
dan istiqomah tidak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktu. Serta sering
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ky. Ali Dimyati dan Nyai Khamidah. Namun yang fokus untuk mengasuh pondok
pesantren putra adalah K.H. Chabibulloh dan K.H. Makhrus Muqorrobin beserta
istrinya.
Nilai-nilai yang diterapkan yaitu nilai ibadah, nilai tawadhu’ kepada alloh
3. Mujahadah
a. Mujahadah Al-wahdah
b. Mujahadah Hajat
a. Waqi’ahan
Nilai-nilai yang diterapkan yaitu nilai ibadah, nilai tauhid dan nilai
kedisiplinan.
b. Qur’anan
5. Yasinan
116
Nilai-nilai yang diterapkan yaitu nilai ibadah, nilai keimanan dan nilai
a. Munjiyatan
b. Nariyahan
c. Berzanjenan
nilai tauhid, nilai persaudaraan, nilai pelesatrian sejarah dan nilai seni.
7. Ziaroh Kubur
Nilai-nilai yang diterapkan yaitu nilai ibadah, nilai ta’dzim kepada guru,
8. Khitobah
Nilai-nilai yang diterapkan yaitu nilai ibadah, nilai keberanian, nilai sopan
Nilai-nilai yang diterapkan yaitu nilai ibadah, nilai cinta lingkungan, nilai
Kebumen sebagian besar telah memiliki kesalehan individul yang baik, hal ini
dibuktikan dengan santri yang telah rajin beribadah kepada Alloh Swt. dengan
niat dari dalam dirinya sendiri. Walaupun masih terdapat sebagian kecil santri
yang rajin beribadah karena oprak-oprak dari pengurus pondok. Hal itu
Darussalam juga telah memiliki kesalehan sosial yang baik, hal ini dibuktikan
dengan sikap santri yang baik terhadap warga sekitar pondok pesantren. Santri
juga telah memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, adil, suka menolong dan
istiqomah walaupun belum kelihatan cukup kuat melekat dalam diri santri.
B. Saran-saran
118
1. Penambahan ngaji kitab akhlak pada kelas diniyah yang belum terdapat kajian
kitab akhlak.
antara lain :
b. Al-Amanah wal Wafa’ bil Ahdi (Dapat dipercaya, setia, dan menepati
janji), dapat diterapkan pada santri dengan memberikan sebuah tugas atau
dapat diterapkan pada kegiatan khitobah dengan tema penerapan sikap adil
yang terdiri enam kamar maka setiap hari terdapat kamar yang bertugas
C. Kata Penutup
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan
pertolongan dan nikmatNya penelitian ini dapat selesai dengan baik dan tepat
waktu. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca
serta dapat memberikan inspirasi baru di lokasi penelitian agar dapat berkembang
lebih baik.
dilakukan. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan agar
DAFTAR PUSTAKA
Al-Baijury, Abu Aunillah. (2015). Buku Pintar Agama Islam. Yogyakarta: Diva
Press.
Chamidi, Agus Salim dan Bahrun Ali Murtopo. (2018). Manajemen Pendidikan
Karakter Mabadi Khaira Ummah Di Smk Maarif 2 Gombong. Jurnal Wahana
Akademika Vol. 5 No. 1.
Eliyanto. (2017). Pendidikan Aqidah Akhlak. Yogyakarta : UIN Sunan kalijaga dan
Kebumen : IAINU Kebumen.
Falah, Riza Zahriyal. ( 2016). Membentuk kesalehan IndIvIdual dan SosIal MelaluI
KonselIngMultIkultural. Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol. 7 No. 1
Hawi , Akmal. (2014). Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Khallaf, Abdul Wahhab. (2014). Ilmu Ushul Fiqh. Semarang: Dina Utama.
Isma’il, Fuad Farid dan Mutawalli, Abdul hamid. (2012).Cara Mudah Belajar
Filsafat. Yogyakarta : Ircisod.
Mukhtar Zaen, Fadlan. (2020). Motif Pemuda di Kebumen yang masuk ke Bank dan
mengamuk Sambil Membawa Gergaji.
http://www.google.com/amp/s/amp/regional/read/2020/01/ 30/15094561/ini-
motif -pemuda-di-kebumen-yang-masuk-ke-bank-dan-mengamuk-sambil-
bawa. Diakses 27 Februari 2020, jam 06.18 WIB
123
Nata, Abudin. (2019). Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Depok: Rajagrafindo
Persada.
Wiyani, Novan Ardy. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa.
Yogyakarta: Teras.
Wiyani, Novan Ardy dan Barnawi. (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kalimantan Timur
6 Zam-Zam Faz Salim Faozi Sidoharjo, Puring
7 Ahmad Zaeni Rohman Tukimin Kaligubug, Padureso
8 Grogolkebonsari,
Adib Anwarul Umam Solihun
Petanahan
9 Muhammad Haris Hidayatulloh Rojikin Pesuruhan, Puring
10 Samsul Hidayat Yusman Pandanlor, Klirong
11 Miftakhul Anwar Sukono Pandanlor, Klirong
12 Razif Taftazani Saliyo Pandanlor, Klirong
13 Nur Kholiq Ar-Rohman Jasirun Jerukagung, Klirong
14 Akhmad Kamaludin Sarimin Pandanlor, Klirong
15 Tongat Al-Istakim
Iqbal Aidin Wirogaten, Mirit
Aidin
16 Ahmad Mungawin Saridi Pandanor, Klirong
17 Tamanwinangun,
Farhan Maula Wajdi Salim Wazdi
Kebumen
18 Tamam Khusain Mohammad Kafi Bendogarap, Klirong
19 Ifan Rahman Fauzi Samsul, Huda Murtirejo, Kebumen
20 Robi Ibrahim Alam Sugeng Prayitno Kebadongan, Klirong
21 Zainun Nizar Kusnadi Ambalkumolo, Bulus
Pesantren
22 Adi Tri Prasetiyo Mul Singgih Purwosari, Puring
23 Ahmad Lubadul Fikri Darsin Krandegan, Puring
24 Ahmad Husen Luthfi Ahmadi Krandegan, Puring
25 Adnan Barkahie Irhamuddin Bengkalis, Riau
26 M. Hasan Akmal K. Anshori Sleman, Yogyakarta
27 Muhammad Balya Saifun Nawa KH. Makhrus Keputihan, Adikarso
Muqorrobin
28 Muhammad Eka Prabowo Johan Evin Priyana Muktisari, Kebumen
Foto-Foto
131
Pertanyaan:
jalannya kegiatan ?
diri santri ?
Pertanyaan:
jalannya kegiatan ?
diri santri ?
jalannya kegiatan ?
diri santri ?
apakah sudah senang beribadah dan berbuat baik kepada orang lain ?
6. Apakah santri sudah memiliki sifat kejujuran, dapat dipercaya, adil, suka
D. Santri
3. Apakah dirasakan ada perubahan pada kepribadian saudara ketika sebelum dan
sesudah mondok ?
4. Ketika melakukan berbagai macam ibadah, apakah niatnya muncul dari dalam
diri atau karena ada sebab lain ? mohon jawab dengan jujur ?!
5. Ketika berbuat baik kepada orang lain dan lingkungan sekitar, apakah niatnya
muncul dari dalam diri atau karena ada sebab lain ? mohon jawab dengan
jujur?!
134
6. Mohon jawab dengan jujur, apakah dalam diri saudara sudah terdapat sifat
Pertanyaan:
4. Apakah santri putra pondok pesantren Darussalam sudah memiliki sifat jujur,
F. Wali Santri
Pertanyaan :
2. Apakah ada perubahan kepribadian yang lebih baik pada anak bapak/ibu
3. Apakah ketika dirumah anak bapak/ibu menjadi lebih rajin beribadah ketika
sudah mondok ?
135
4. Apakah ketika dirumah anak bapak/ibu menjadi lebih sopan dan berakhlak baik
5. Apakah setelah mondok anak bapak/ibu memiliki sifat jujur yang tinggi, sifat
dapat dipercaya, sifat adil kepada sesama, sifat suka menolong dan peduli
dengan sesama dan sifat istiqomah dalam beribadah kepada Alloh Swt. ?