Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Pendidikan Karakter Bangsa
Disusun Oleh :
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
223130902
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga mini riset ini dapat tersusun hingga selesai . Terimakasih kepada
DosenPembimbing mata kuliah pendidikan karakter , tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-ide dan waktunya. Adapun tujuan dibuatnya miniriset ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan karakter serta menjadi bahan materi
serta pengetahuan bagi kami dalam mengetahui seberapa jauh penerapan pendidikan
karakter khusunya di Sekolah Dasar IP Baitussalam. Mini riset ini dilakukan dengan
melakukan penelitian kualitatif yaitu mengumpulkan berbagai data-data dengan cara
observasi dan wawancara pda pihak-pihak yang terkait. Harapan kami semoga mini
riset ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam mini riset ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan mini riset ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
A. Landasan Teori..........................................................................................5
A. Metode Penelitian......................................................................................18
E. Instrumen Penelitian..................................................................................28
BAB V PENUTUP...............................................................................................34
A. Kesimpulan................................................................................................34
LAMPIRAN.........................................................................................................36
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. RUMUSAN MASALAH
A. LANDASAN TEORI
Karakter adalah bentuk watak, tabiat, akhlak yang melekat pada pribadi
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi yang digunakan sebagai
landasan untuk berpikir dan berperilaku sehingga menimbulkan suatu ciri
khas pada individu tersebut (Tim Penyusun, 2008:682). Karakter individu
akan berkembang dengan baik, apabila memperoleh penguatan yang tepat,
yaitu berupa pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) telah
merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Pasal 3 UU tersebut
menyatakan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” Pasal tersebut merupakan dasar bagi pengembangan
pendidikan karakter untuk pembentukan karakter manusia khususnya
generasi muda. Pembinaan karakter manusia selaku generasi muda dapat
ditempuh dengan berbagai upaya, termasuk melalui pendidikan yang
dilakukan secara terprogram, bertahap, dan berkesinambungan (Hasan,
2010:6). Proses dan hasil upaya pendidikan dampaknya tidak akan
terlihat dalam waktu yang segera, akan tetapi melalui proses yang
panjang. Melalui upaya tersebut setidaknya generasi muda akan lebih
memiliki daya tahan dan tangkal yang kuat terhadap setiap permasalahan
dan tantangan yang datang.
Dalam pendidikan karakter Muslich Masnur (2011:75) Lickona
(1992) “menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik
(components of good character), yaitu moral knowing atau pengetahuan
tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral
action atau perbuatan moral”. Hal ini diperlukan agar anak mampu
memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebijakan.
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan
tindakan (action). Menurut Lickona Thomas, tanpa ketiga aspek ini, maka
pendidikan karakter tidak akan efektif. Pendidikan karakter adalah suatu
sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga
menjadi manusia insan kamil.
Menurut Thomas Lickona (1992) dalam Masnur Muslich
(2011:29) tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan
efektif. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
sesama, lingkungan,maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan
kamil.Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen
(stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen
pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata
pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan
sarana prasarana,pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah
Pendidikan mempunyai definisi yang luas, yang mencakup semua
perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan nilai-
nilai serta melimpahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan serta
keterampilan kepada generasi selanjutnya sebagai usaha untuk
menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidup mereka, baik
jasmani begitu pula ruhani. Maka, banyak ahli membahas definisi
pendidika, tetapi dalam pembahasannya mengalami kesulitan karena
antara satu definisi dengan definisi yang lain sering terjadi perbedaan.
Ahmad D. Marimba merumuskan pendidikan sebagai bimbingan
atau didikan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan anak
didik, baik jasmani maupun rohani, menuju terbentuknya kepribadian
yang utama. Pengertian ini sangat sederhana meskipun secara substansi
telah mencerminkan pemahaman tentang proses pendidikan. Menurut
pengertian ini, pendidikan hanya terbatas pada pengembangan pribadi
anak didik oleh pendidik.
Dari proses yang di deskripsikan diatas, penjelasannya dapat
diringkas sebagai berikut :
PIKIRAN=> KEINGINAN => PERBUATAN=> KEBIASAAN=>
Penelitian
Sa’dun Akbar Model Penelitian ini Jenjang
(2009) pendidikan menghasilkan pendidikan dan
Universitas Negeri karakter yang pendidikan kelas yang
Malang (UM) baik (studi lintas karakter yang digunakan pada
situs bests baik dengan penelitian ini
practices) menggunakan ialah di kelas
pendidikan eksperimen tinggi Sekolah
karakter di SD kualitatif dalam Dasar
bentuk action Penilitian ini
tidak banyak
menemukan
permasalahan
Ranah penelitian
ini mencakup
kegiatan belajar,
budaya sekolah,
kegiatan
ekstrakurikuler
dan kegiatan
keseharian di
rumah dan
masyarakat.
Farida Nilia-nilai Nilai pendidikan Penelitian ini
Ishwahyuningtyas Pendidikan karakter tentang
terfokus di
2011 Karakter Pada penerapan hidup
Sekolah Dasar
Universitas Materi Ajar bersih dan sehat,
Kelas dua
Muhammadiyah Bahasa nasionalisme
Lebih merujuk
Surakarta Indonesia Kelas dan
pada sifat dan
2 SD Terbitan penghargaan
sikap anak di
Tiga Serangkai yang tinggi
Sekolah
terhadap bahasa
Memiliki bahan
dan lingkungan
klasifikasi dari
fisik, social,
buku materi ajar
budaya,
bahasa
ekonomi dan
Indonesia kelas
politik
dua terbitan tiga
bangsanya.
serangkai tahun
2006 yang
mengandung
nilai-nilai
pendidikan.
A. Metode Penelitian
1. Tempat
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penilitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Islam
Plus Baitussalam.
2. Sampel
3. Jenis data
a. Data primer
1. Wawancara
Guru Wali 1. Apakah pendidikan karakter diterapkan di
kelas V pembelajaran
Ya, karena pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan,
yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar
dan membantu mereka menjadi manusia yang baik.
Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah
melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi
orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau
bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat penting
penyelengaraan pendidikan karakter. Pendidikan karakter
semacam ini lebih tepat sebagai pendidikan budi pekerti.
Pembelajaran tentang tata-krama, sopan santun, dan adat-
istiadat, menjadikan pendidikan karakter semacam ini lebih
menekankan kepada perilaku-perilaku aktual tentang
bagaimana seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau
tidak baik berdasarkan norma-norma yang bersifat
kontekstual dan kultural. Pendidikan karakter dalam
pembelajaran diarahkan untuk memberikan tekanan pada
nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur,
peduli, dan adil dan membantu siswa untuk memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan mereka sendiri.
Tetep dikerjain, minta tolong ajarin lagi ke guru atau orang tua
10. Bagaimana cara agar teman kalian tidak suka buang sampah
sembarangan
Dinasehatin dengan baik-baik
11. Kalau ada teman kalian yang di bully, sikap kalian bagaimana ?
Dikelas saya alhamdulillah anak nya baik-baik bu jadi blm pernah ada yg
dibully
1. Pedoman wawancara
3. Penarikan kesimpulan
Menunjuk pada apa yang dikemukakan oleh Iwa dalam Wiyani (2012:52)
bahwa perencanaan adalah menetapkan apa yang harus dikerjakan dan apa
yang harus dicapai. Mengacu pada pengertian tersebut, cukup jelas bahwa
perencanaan yang dilakukan di Sekolah Dasar IP Baitussalam sudah berjalan
dengan sangat efektif. Pihak sekolah telah berusaha untuk menyusun sebuah
perencanaan program pendidikan yang baik yaitu menyusun perencanaan
program pendidikan karakter dengan penetapan nilai-nilai pendidikan karakter
sesuai dengan standar penelolaan pendidikan karakter.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan