MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi & Media Pembelajaran
2023
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengembangan variasi mengajar merupakan suatu hal yang harus dimiliki seorang
pendidik, yang mana dengan kemampuan mengembangkan variasi mengajar pendidik mampu
menciptakan suasana belajar yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka mampu
menyerap pelajaran dengan baik.
Namun di sisi lain factor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan
belajar yang monoton mengakibatkan perhatian, motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran
menurun.
Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam penyajian variasi mengajar
berlatar belakang dari adanya faktor-faktor kebosanan tersebut yang mengakibatkan perhatian,
motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran menurun, dan perlu adanya variasi mengajar,
maka penulisan makalah ini kami beri judul “Pengembangan Variasi Mengajar”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan
untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa pengertian variasi mengajar?
2. Apa tujuan variasi mengajar?
3. Apa prinsip variasi mengajar?
4. Apa dimensi/komponen variasi mengajar?
C. TUJUAN
BerAdapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
1. Pengertian variasi mengajar
2. Tujuan variasi mengajar
3. Prinsip / kearifan penggunaan variasi mengajar
4. Dimensi / komponen dalam variasi mengajar
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Pupuh fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama,2009),91.
2
J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar (Bandun: Remaja Rosda Karya,2006),64.
3
Pupuh fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama,2009),91.
4
Syaiful Bahri Jamarah,Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,2006),161.
4
2. Memotivasi siswa.
Dalam konteks ini variasi mengajar yang diberikan guru sangat
berkontribusi besar dalam membantu siswa agar lebih termotivasi dalam belajar.
3. Menjaga wibawa guru.
Guru hendaknya menyadari bahwa kehadirannya sewaktu mengajar tidak
seluruh siswa menyenanginya. Banyak guru yang kehadirannya dikelas
disambut dengan senyum kecut, ditertawai bahkan ada kalanya siswa
menggunjing baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk menghindari
berbagai kejadian yang dapat merendahkan wibawa guru, salah satunya guru
harus mampu mengajar dengan penuh percaya diri, memiliki kesiapan mental
dan intelektual, memiliki kekayaan metode, keleluasaan teknik dan sebagainya.
Dengan kata lain guru harus memiliki bentuk dan model pengajaran yang
bervariasi.5
4. Mendorong kelengkapan vasilitas pengajaran.
Fasilitas merupakan kelengkapan belajar yang harus ada disekolah.
Fungsinya berguna sebagai alat bantu pegajaran, alat peraga. Sebagai sumber
belajar adalah sisi lain dari peranannya yang tidak boleh dilupakan guru.
Lengkap tidaknya vasilitas belajar cenderung lebih alternatif yang tersedia
untuk melakukan pemilihan.
5. Mendorong anak didik untuk belajar.
Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru. Kewajiban belajar
adalah tugas anak didik. Kedua kegiatan ini menyatu dalam sebuah interaksi
pengajaran yang disebut interaksi edukatif . lingkungan pengajaran yang
kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu
belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar.6
5
Pupuh fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama,2009),92-93
6
Syaiful Bahri Jamarah,Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,2006),164-165.
5
Penggunaan variasi mengajar harus tersusun berdasarkan rencana yang jelas yang
didasarkan pada rujukan tujuan pembelajaran. Untuk mencapai keharusan tersebut, maka
seorang guru dituntut kearifan dalam menggunakan variasi mengajar.
Beberapa langkah untuk mewujudkan kearifan tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1. Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang dalam rangka
merealisasikan tujuan pembelajaran.
2. Penggunaan variasi mengajar harus lancar dan berkesinambungan tidak
menganggu proses belajar mengajar dan anak didik akan lebih memperhatikan
berbagai proses pengajaran secara utuh.
3. Penggunaan variasi mengajar harus bersifat terstruktur, terencana dan
sistematik.
4. Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku) sehingga kehadiran
variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.
Kearifan itulah yang setidaknya diperlukan seorang guru dalam penggunaan
variasi mengajar. Kearifan ini menunjukan bahwa dalam penggunaan variasi mengajar,
guru hendaknya memperhatikan keberadaan siswa, situasi dan kondisi lingkungan.7
7
Pupuh fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama,2009),94
6
8
Nunuk Suryani, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta:ombak, 2012),39.
8
antara guru dengan siswa dalam situasi intruksional edukatif. Pola interaksi dapat
berbentuk kelompok dan perorangan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan pengembangan variasi mengajar dapat kami simpulkan sebagai
berikut:
1. Variasi mengajar adalah suatu kegiatan yang berbeda-beda atau berubah-ubah yang
dilakukan oleh guru didalam kelas pada saat menyampaikan pelajaran kepada anak
didik agar mereka mampu mengikuti pelajaran dengan baik dan mampu mencapai
tujuan yang di inginkan.
2. Tujuan variasi mengajar yaitu agar perhatian siswa meningkat, mampu memotivasi
siswa dalam belajar, menjaga wibawa guru didepan murid, mendorong kelengkapan
fasilitas pengajaran.
3. Prinsip penggunaan variasi mengajar yaitu variasi hendaknya digunakan dengan
maksud yang relevan demi tercapainya tujuan yang hendak dicapai.
4. Komponen dalam variasi mengajar yaitu variasi cara mengajar, variasi dalam
penggunaan media, dan variasi dalam pola interaksi.
9
DAFTAR PUSTAKA