Oleh :
Muhammad Nasrullah
2014.2.2.00088
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
IAI BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2019
PERSETUJUAN
Oleh :
MUHAMMAD NASRULLAH
NIM. 2014.2.2.00088
Menyetujui,
i
PENGESAHAN
Sidang Munaqosah
Ketua Sekretaris
Merangkap Anggota, Merangkap Anggota,
ii
NOTA DINAS
Kepada Yth.
Ketua Program Studi PGMI
IAI Bunga Bangsa Cirebon
di-
Cirebon
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
MUHAMMAD NASRULLAH
NIM : 2014.2.00088
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dilimpahkan hanya kepada Allah SWT.,
dengan berbagai dorongan, doa dan sumbangsih dari pihak lain, baik dari
sisi pemikiran maupun teknis penulisan. Oleh karena itu, selaku penulis
saya ingin mengucapkan terima kasih dengan tulus yang tak terhingga
kepada:
Cirebon.
Bangsa Cirebon.
v
4. Ibu Ratna Purwati, M. Pd Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Ibtidaiyah (PGMI).
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, baik pihak
pembuatan skripsi ini. Semoga Allah Yang Maha Esa membalas amal baik
lembaran baru dari pembaca berupa kritik serta saran yang dapat
informasi yang penulis sajikan dalam skripsi ini dapat menjadi sekelumit
Penulis
vi
ABSTRAK
MUHAMMAD NASRULLAH NIM. 2014.2.2.00088, berjudul
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI
PEMBIASAAN SEHARI-HARI DI SD ISLAM TERPADU AL
RAHMAH GEBANG KULON KECAMATAN GEBANG
KABUPATEN CIREBON
vii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................... I
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................II
NOTA DINAS..........................................................................................III
PERNYATAAN KEASILAN............................................................... ..IV
KATA PENGANTAR...............................................................................V
ABSTRAK...............................................................................................VII
DAFTAR ...............................................................................................VIII
DAFTAR TABEL....................................................................................X
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................1
B. IDENTIFIKASI MASALAH...............................................................4
C. FOKUS PENELITIAN.........................................................................4
D. RUMUSAN MASALAH.....................................................................4
E. TUJUAN PENELITIAN......................................................................4
F. KEGUNAAN PENELITIAN...............................................................5
G. SISTEMATIKA PENULISAN............................................................5
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................7
A. DESKRIPSI TEORITIK......................................................................7
1. PENDIDIKAN KARAKTER...................................................................7
2. HAKIKAT PEMBIASAAN HAFALAN AL QURAN...............................21
3. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN......................25
4. DASAR DAN HIKMAH MENGHAFAL AL-QUR’AN.............................28
5. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN................................................31
6. KERANGKA BERPIKIR......................................................................35
BAB III METODE PENELITIAN............................................................38
A. DESAIN PENELITIAN.....................................................................38
B. JENIS PENELITIAN.........................................................................39
viii
C. KEHADIRAN PENELITI..................................................................41
D. DATA DAN SUMBER DATA..........................................................41
E. METODE PENGUMPULAN DATA................................................43
F. TEKNIK ANALISA DATA..............................................................49
G. PENGECEKAN KEABSAHAN DATA............................................51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................54
A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN...............................................54
1. SEJARAH MI NU AL-MA’ARIF PENPEN.....................................54
B. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS.............................................59
1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN.................................59
2. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DENGAN METODE
QIRA’ATI DI MI NU AL-MA’ARIF..........................................................65
3. EVALUASI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DENGAN METODE
QIRA’ATI DI MI NU MA’ARIF................................................................70
C. PEMBAHASAN TEMUAN..............................................................76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................87
A. KESIMPULAN..................................................................................87
B. SARAN..............................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................92
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
sehat, berilmu, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
Proses pendidikan yang tertanam dan tersalur kepada siswa
hendaknya mengena dan dapat merubah watak serta pola pikir siswa.
Tidak hanya penambahan kuantitas materi akademik akan tetapi juga
adanya perubahan moral pada siswa. Serta perubahan tingkah laku siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran. Proses pendidikan diharapkan
dapat meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas siswa dalam segala hal
yang mencakup didalamnya, oleh karena itu berbagai pendekatan,
pembiasaan dalam pendidikan selalu di inovasi agar lebih meningkatkan
kualitas sesuai dengan karakteristik siswa yang majemuk. Akan tetapi,
proses pendidikan yang telah berjalan belum memenuhi target kompetensi
seperti yang telah dituliskan dalam setiap kopetensi pendidikan serta
kurikulum yang berlaku.
Dalam Undng-undang RI. No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional BAB II pasal 3 di jelaskan bahwa:“pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa, bertujuan untuk mengembangkan peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab,”
Didalm Hadits dijelaskan juga tentang pendidikan salah satunya:
@ َو َمنْ َأ َرا َد ُه َم@@ا فَ َعلَ ْي@ ِه،اآلخ@ َرهَ فَ َعلَ ْي@ ِه ِب@@ا ْل ِع ْل ِم
ِ @ َو َمنْ َأ َرا َد،َمنْ َأ َرا َد ال @ ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي@ ِه ِب @اْل ِع ْل ِم
با ِ ِلع ْل ِم
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan pertanyaan penelitian diatas,
maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai
pihak terutama yang berperan sebagai pendidik khususnya tentang
pengaruh hafalan Al-Qur’an pada karakter siswa.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada
guru dalam meningkatkan kompetensi guru terutama dalam melaksanakan
tugas pokoknya sebagai guru, sehingga guru dapat membantu siswa dalam
meningkatkanmotivasi belajar siswa diMI NU Al-Ma’arif Penpen.
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasiuntuk
meningkatkan pengawasan yang mengarah pada mutu pembelajaran dan
pendidikan, sehingga motivasi belajar siswa semakin meningkat.
c. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada
siswa untuk menjalin hubungan yang baik, karena Akhlaq muliaadalah
sebagai pendukung dalam proses belajar anaknya.
e. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
penulis tentang pembiasaan hafalan Al-Qur’an terhadap karakter siswa,
sehingga menjadi bekal untuk masa yang akan datang.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan merupakan suatu aspek yang sangat
penting. Karena sistematika pembahasan dimaksut untuk mempermudah
pembaca memperoleh gambaran jelas tentang uraian penelitian uraian
tentang penelitian skripsi ini. Sitematika pembahasan dalam skripsi ini
6
diklasifikasikan menjadi lima bab yang terbagi menjadi sub bab yang
saling berkaitan, adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:
A. Deskripsi Teoritik
Pendidikan Karakter
diri dalam berbuat dan bersikap sesuai dengan yang menurut moral itu
baik, seperti halnya: jujur, bertanggung jawab, dan mampu
bekerjasama dengan baik. (Manab, 2018b, p. 19)
lain (sebagai ekspresi rasa hormat). Lebih positif dari itu, Ia harus
membantu orang lain. Jadi, tanggung jawab merupakan pemenuhan
kewajiban mengenai hal yang harus dilakukan oleh seseorang.
(Narwanti, 2012, p. 14)
Tabel 2.1
Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Nilai Deskripsi
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
15
dan peraturan.
Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan oranglain.
Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan di dengar.
Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan dan kelompoknya.
Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan ,
kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
16
politik bangsa.
Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa
Komunikatif senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
17
a. Definisi Pembiasaan
ثَ َوا ۡٱل ُحلُ َم ِمن ُكمۡ ثَ ٰل ْ وا لِيَ ۡس ۡٔتَ ِذن ُك ُم ٱلَّ ِذينَ َملَ َك ۡت َأ ۡي ٰ َمنُ ُكمۡ َوٱلَّ ِذينَ لَمۡ يَ ۡبلُ ُغ
ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
ُ َصلَ ٰو ِة ۡٱل ِع َشٓا ۚ ِء ثَ ٰل
ث َ ضعُونَ ثِيَابَ ُكم ِّمنَ ٱلظَّ ِهي َر ِة َو ِم ۢن بَ ۡع ِد َ َصلَ ٰو ِة ۡٱلفَ ۡج ِر َو ِحينَ ت َ ت ِّمن قَ ۡب ِل ٖ ۚ َم ٰ َّر
َض َك ٰ َذلِك ٖ ۚ ض ُكمۡ َعلَ ٰى بَ ۡع ُ ط ٰ َّوفُونَ َعلَ ۡي ُكم بَ ۡع َ س َعلَ ۡي ُكمۡ َواَل َعلَ ۡي ِهمۡ ُجنَا ۢ ُح بَ ۡع َده ۚ َُّن َ ت لَّ ُكمۡۚ لَ ۡي
ٖ ع َۡو ٰ َر
ِ ۗ َيُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ُم ٱأۡل ٓ ٰي
يمٞ ت َوٱهَّلل ُ َعلِي ٌم َح ِك
c. Fungsi Pembiasaan
d. Model Pembiasaan
artinya dibaca.
Kemudian pengertian Al-Qur’an menurut istilah adalah kitab
yang diturunkan kepada Rasulullah saw, ditulis dalam mushaf, dan
diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan. (Anwa, 2004, p. 31)
Setelah melihat definisi menghafal dan Al-Qur’an di atas dapat
disimpulkan bahwa Tahfidz Al-Qur’an adalah proses untuk
memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Qur’an yang
diturunkan kepada Rasulullah saw di luar kepala agar tidak terjadi
perubahan dan pemalsuan serta dapat menjaga dari kelupaan baik
secara keseluruhan maupun sebagiannya.
Sedangkan program pendidikan menghafal Al-Qur’an adalah
program menghafal Al-Qur’an dengan mutqin (hafalan yang kuat)
terhadap lafazh-lafazh Al-Qur’an dan menghafal makna-maknanya
dengan kuat yang memudahkan untuk menghindarkannya setiap
menghadapi berbagai masalah kehidupan, yang mana Al-Qur’an
senantiasa ada dan hidup di dalam hati sepanjang waktu sehingga
memudahkan untuk menerapkan dan mengamalkannya.
ayat hukum.Yang demiakian ini sangat penting bagi orang yang ingin
terjun di bidang hukum.
i. Orang yang menghafal Al-Qur’an akan selalu mengasah hafalannya.
Dengan demikian otaknya akan semakin kuat untuk menampung
berbagai macam informasi.
j. Penghafal Al-Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung
dalam perdagangannya dan tidak akan merugi.
k. Al-Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafal Al-
Qur’an.
Selain itu ada beberapa tujuan pembelajaran tahfidzul Qur’an
secara terperinci yakni sebagai berikut:
a. Siswa dapat memahami dan mengetahui arti penting dari kemampuan
dalam menghafal Al-Qur’an.
b. Siswa dapat terampil menghafal ayat-ayat dari suratsurat tertentu
dalam juz „amma yang menjadi materi pelajaran.
c. Siswa dapat membiasakan menghafal Al-Qur’an dan supaya dalam
berbagai kesempatan ia sering melafadzkan ayat-ayat Al-Qur‟an
dalam aktivitas sehari-hari. (Lutfi, 2009, p. 168)
Selain itu juga tujuan yang terpenting yakni untuk
menumbuhkan, mengembangkan serta mempersiapkan bakat hafidz
dan hafidzah pada anak, sehingga nantinya menjadi generasi
cendekiawan muslim yang hafal Al-Qur’an.
Kerangka Berpikir
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk
kategori penelitian lapangan (field research).Penelitian lapangan adalah
untuk mencari di mana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian
berlangsung, sehingga mendapatkan informasi langsungdan terbaru
tentang masalah yang berkenaan, sekaligus sebagai cross checking
terhadap bahan-bahan yang telah ada. (Lincoln, 1995, p. 55) Ditinjau dari
segi sifat-sifat data maka termasuk dalam penelitian Kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. (Moleong, 1999, p.
6)Jika di tinjau dari sudut kemampuan atau kemungkinan penelitian dapat
memberiakan informasi atau penjelasan, maka penelitian ini termasuk
penelitian termasuk penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskriptifkan mengenai unit sosial tertentu
yang meliputi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.(Moleong,
1999, p. 64)
C. Kehadiran Peneliti
Salah satu keunikan dalam penelitian kualitatif adalah bahwa
peneliti itu sendiri sebagai instrumen utama, sedangkan instrumen non
insani bersifat sebagai data pelengkap.Kehadiran peneliti merupakan tolok
ukur keberhasilan atau pemahaman terhadap beberapa kasus.Peneliti
bertindak sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data atau
instrumen kunci. Dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama, hal itu
dilakukan karena jika memanfaatkan alat yang bukan manusia maka
sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-
kenyataan yang ada di lapangan. Selain itu hanya manusialah yang dapat
berhubungan dengan informan dan yang mampu memahami kaitan
kenyataan-kenyataan di lapangan. (Moleong, 1999, p. 65)
2. Sumber Data
Sumber data sangat diperlukan untuk mengadakan penelitian.Data
yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua,
antar lain :
catat oleh pihak lain). (Marzuki, 1991, p. 55)Adapun data sekunder untuk
penelitian ini diambil dari buku penunjang dan data hasil observasi yang
berkaitan dengan fokus penelitian. Semua data tersebut diharapkan
mampu memberikan deskripsi tentang Implementasi pendidikan karakter
melalui pembiasaan hafalan Al-Qur’an di MI NU AL-Ma’arif deasa
penjpen kecamatan mundu kabupaten cirebon.
1. Observasi Partisipan
Observasi digunakan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian.(Riyanto,
2002, p. 159)Metode observasi pada penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian.Dalam hal ini
peneliti berusaha melakukan suatu pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap penerapan pendidikan karakter melalui hafalan al-
qur’an di sekolah tersebut.Adapun dalam pelaksanaan teknik observasi
pada penelitian ini adalah menggunakan observasi partisipan. Adapun
tujuan dilakukannya observasi partisipan adalah untuk mengamati
peristiwa sebagaimana yang terjadi di lapangan secara alamiah. Pada
teknik ini, peneliti melibatkan diri atau berinteraksi secara langsung pada
kegiatan yang dilakukan oleh subjek dengan mengumpulkan data secara
sistematis dari data yang diperlukan.
44
2. Wawancara mendalam
Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif ialah
berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau
informan.Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan
teknik wawancara. (Moleong, 1999, p. 117)Wawancara adalah percakapan
denga maksud tertentu.Percakapan dilakuka oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Dalam wawancara, peneliti menggunakan wawancara terbuka yang
dimana pihak subyek atau terwawancara mengetahui bahwa mereka
sedang diwawancarai dan mengetahui apa maksud dan tujuan wawancara
yang sedang dilakukan oleh peneliti.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, agenda atau lain sebagainya. (Moleong, 1999,
p. 34)Pada sebuah penelitian, teknik dokumentasi digunakan sebagai
sumber data pendukung. Di samping itu data dokumentasi diperlukan
untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi.
Peneliti dalam hal ini menggunakan teknik dokumentasi untuk
memperoleh data yang berupa arsip-arsip, catatan-catatan, buku-buku
yang berkaitan dengan Implementasi pendidikan karakter melalui
pembiasaan hafalan Al-Qur’an. Dokumen yang di maksud bisa berupa
foto-foto, dokumen sekolah, transkrip wawancara, dan dukumen tentang
49
1. Reduksi data
Data yang diperoleh di lapangan sebelum dilakukan laporan
lengkap dan terperinci disortir dulu, yaitu yang memenuhi fokus
penelitian.Dalam mereduksi data, semua data lapangan ditulis sekaligus
dianalisis, direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema da polanya, sehingga disusun
secara sistematis dan lebih mudah dikendalikan.
2. Penyajian data
Dalam penelitian ini peneliti akan menyajikan data dalam bentuk
laporan berupa uraian yang lengkap dan terperinci. Ini dilakukan peneliti
agar data yang diperoleh dapat dikuasai dengan dipilah secara fisik dan
dipilah kemudian dibuat dalam kertas dan bagan.
3. Menarik kesimpulan
Dalam penelitian ini, setelah dilakukan verifikasi maka akan
ditarik kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian ini. Yaitu dengan
cara mencari makna fokus penelitian.Peneliti melakukan verifikasi dan
menarik kesimpulan guna mencari makna yang terkandung di dalamnya.
Pada awalnya kesimpulan yang dibuat bersifat tentatif, kabur, dan penuh
keraguan, tetapi dengan bertambahnya data dan pembuatan kesimpulan
demi kesimpulan akan ditemukan data yang dibutuhkan.
51
1. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pengecekan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data itu. Menurut Sutopo ada
52
2. Perpanjangan kehadiran
Dalam penelitian ini peneliti akan akan melakukan perpanjangan
kehadiran peneliti agar mendapatkan data yang benar-benar diinginkan
dan peneliti semakin yakin terhadap data yang diperoleh. Oleh karena itu
tidak cukup kalau hanya dilakukan dalam waktu yang singkat.
3. Diskusi sejawat
Diskusi ini diperlukan guna memperoleh pengetahuan yang
mendalam tentang data yang akan diperoleh. Cara ini digunakan dengan
mengajak beberapa guru di MI NU AL-Ma’arif, sesama peneliti, dan
dosen pembimbing.dengan membahas masalah mengenai strategi kegiatan
Implementasi pendidikan karakter melalui pembiasaan hafalan Al-Qur’an.
4. Review informan
Cara ini digunakan jika peneliti sudah mendapatkan data yang
didinginkan, kemudian unit-unit yang telah disusun dalam bentuk laporan
dikomunikasikan dengan informannya. Terutama yang dipandang sebagai
informan pokok (key informan), yaitu kepala sekolah dan guru .Hal ini
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut
merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui mereka.
(Moleong, 1999, p. 136)
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah MI NU Al-Ma’arif Penpen.
Madrasah ibtidaiyah NU AL-Ma’arif penpen didirikan oleh kyai
Abdul Amir sebagai pengasuh pondok pesantren sijata dan kemudian
mendirikan yayasan Ma’arif. Pada awal perkembangannya, sebagai cikal
bakal berdirinya Madrasah ibtidaiyah NU AL-Ma’arif penpen, tidak lepas
dari usaha pengasuh beserta guru- guru yang mengajar Madrasah
Diniyah.Berawal dari keinginan pengasuh pondok yang ingin
menganjarkan agama pada masyarakat sekitar terutama pada generasi
muda, maka di dirikanlah Madrasah diniah, dengan harapan anak-anak di
kecamatan mundu mendapatkan dasar pendidikan agama.
Belum lama kemudian, banyak masyarakat yang mulai
menyekolahkan putra putrinya ke sekolah formal SD di luar desa penpen,
dengan disitanya waktu anal- anak yang harus belajar di luar desa
menurunlah minat untuk belajar mengaji di Madrasah Diniah. Proses
belajar mengajar di Madrasah Diniyah sudah tidak mulai berjalan dengan
cukup baik, sampai tiba saatnya kyai Abdul Amir beserta para pengasuh
pondok untuk membuat sekolah yang di dalamnya memuat pelajaran
keagamaan, oleh karena itu didirikanlah MI NU AL-Ma’arif pada taun
2008 silam. Tidak lama kemudian dengan upaya untuk selalu
memngajarkan norma-norma keagamaan dan berakhlakul karimah, orang
tua siswa mengarahkan anak- anaknya untuk belajar di MI NU AL-
Ma’Arif penpen.
54
55
Tabel 4.1
Tenaga guru dan staf MI NU Al-Ma’rif penpen
Status
Jumlah
No. PNS Non-PNS
L P L P L P J
GURU - - 1 7 1 7 8
STAF - - - -
B. Jumlah 1 7 8
Tabel 4.2
Ijazah Tertinggi
IjazahTertinggi Jumalah
S2 - 0 -
S1 3 3 -
D2 - 0 -
SLTA - 5 -
C. Jumlah 8 -
56
Bagan4.2
Struktur Organisasi Komite Madrasah Tahun pembelajaran
2018/2019
SEKRETARIS BENDAHARA
SYARIF DAHLAN UST FATHURROHMAN
3. ADIN BAKHRUDIN
57
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana MI NU Ma’Arif
No JenisRuang Jumlah Luas M² Keadaan
2. RuangKepala - - -
3. Ruang TU - - -
5. RuangLaboratoriumKomput - - -
er
6. RuangPerpustakaan - - -
7. Ruang OSIS - - -
8. RuangKrgiatanEktraKurikul - - -
er
9. Masjid - - -
10. Olahraga - - -
11. Asrama - - -
Tabel 4.4
Data Rekapitulasi siswa/ siwi MI NU AL-Ma’arif
58
59
Begitu juga yang disampaikan oleh Ust Pakhrudin selaku guru Al-
“Inti dari tujuan pembelajaran disini itu mbak, siswa mampu membaca Al-
Qur’an sesuai dengan kaidah tajwidnya secara lancar, cepat, tepat dan
benar (LCTB) dan cara belajar siswa aktif dan mandiri (CBSA+M). Untuk
mewujudkan semua itu kita membuat tahap-tahap pembelajaran sesuai
dengan target per jilidnya, yakni, jilid 1 sampai jilid 6, juzz 27, Al-Qur’an
dan gharib.”
b. Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar. Tanpa bahan pembelajaran proses mengajar tidak
akan berjalan. Bahan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
Al-Qur’an metode Qira’ati sebagaimana dijelaskan oleh ibu Sulkiyah
adalah sebagai berikut:
“Program belajar membaca Al-Qur’an merupakan pembelajaran yang
sangat penting, untuk itu selain penyediaan ruang dan waktu maka di MI
NU AL-Ma’arif menyediakan perlengkapan belajar yang diperlukan pada
saat proses belajar membaca Al-Qur’an, yakni: buku Qira’ati jilid 1
sampai 6, alat peraga yang meliputi peraga kecil untuk murid dan peraga
besar untuk guru, buku prestasi sebagai penghubung antara guru dengan
orang tua, gharib, tajwid, Al-Qur’an, buku do’a-do’a, dan buku laporan
hasil.”
Data tersebut diperkuat oleh hasil observasi dan dokumentasi pada tanggal
16 April 2018 pukul 14:00- 17.30 WIB yang bertempat di MI NU AL-
Ma’arif, bahan yang digunakan oleh Dewi Anisah dan Sulkiyah untuk
menunjang pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Qiraati meliputi buku
jilid 1-6, alat peraga kecil dan besar (peraga kecil untuk murid dan peraga
besar untuk guru), gharib, tajwid, buku do’a-do’a dan buku kontrol
sebagai penghubung antar guru dengan orang tua.
Berdasarkan beberapa hasil pemaparan tersebut dapat disimpulkan
bahwa bahan pembelajaran Al-Qur’an yang digunakan dalam metode
Qira’ati di MI NU AL-Ma’arif meliputi: jilid 1 sampai 6, alat peraga kecil
dan peraga besar, buku prestasi, gharib, tajwid, Al-Qur’an, buku do’a-
do’a, dan buku laporan hasil. Bahan pembelajaran tersebut sangat
berpengaruh dalam menunjang proses belajar mengajar, khususnya dalam
proses belajar mengajar Al-Qur’an dengan metode Qira’ati.
c. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk
menyampaikan materi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sulkiyah adalah
sebagai berikut:
“Strategi yang digunakan dalam metode Qira’ati itu ada tiga, yang
pertama dengan menggunakan teknik sorogan/individual/privat, yaitu
siswa bergiliran maju satu persatu belajar kepada gurunya sesuai dengan
pelajarannya, yang kedua yaitu klasikal-individual yang mana guru
mengajarkan secara bersama-sama terlebih dahulu, di lanjut dengan murid
maju secara individual secara bergantian, yang ketiga yaitu klasikal baca
simak yang mana strategi ini diterapkan untuk megajarkan baca Al-Qur’an
dan menyimak bacaan orang lain atau temannya.”
atau maju satu persatu, dan yang terakhir klasikal baca simak yaitu guru
bukan hanya mengajarkan membaca saja, tapi juga murid d ajarkan
menyimak keika temannya yang lain membaca.”
“Tes awal dilakukan dengan teknik klasikal mbak, yaitu dengan guru
mengajarkan materi kepada murid secara bersama-sama dalam satu
kelompok/kelas.Tujuannya agar dapat menyampaikan seluruh pelajaran
secara garis besar dan prinsip-prinsip yang mendasarinya guna menjajagi
kemampuan murid, memberi motivasi/ dorongan semangat belajar agar
murid memiliki perhatian dan semangat untuk belajar.Dan tes awal masuk
hanya berlaku bagi siswa yang pindahan.”
“Pelaksanaan tes akhir dilakukan pada saat pembelajaran inti selesai, guru
menilai murid dengan menilai tingkat pemahaman dan kemampuan murid
dalam meguasai pelajarannya, murid akan di naikkan ke halaman
selanjutnya dengan syarat siswa dalam membacanya harus LCTB (lancar,
cepat, tepat dan benar).Tes bisa dilakukan setiap pertemuan tergantung
dari kemampuan muridnya.”
bahwa:
penilaian yang didalam kelas, dan di nilai hanya sebatas menilai pada
membaca. Tes kemampuan dasar diakukan pada saat setiap akan masuk
kelas.”
e. Penilaian Program
Penilaian program dilaksanakan setiap 3 bulan sekali oleh
koordinator cabang. Dengan istilah TURBA (turun ke bawah) yaitu
koordinator yang berada pada tingkat cabang mendatangi lembaga-
lembaga pendidikan Al-Qur’an untuk melihat kegiatan pembelajaran di
Sekolah, tujuannya untuk melihat kesesuaian antara kurikulum dengan
proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Temuan-temuan tersebut
kemudian didialogkan dengan teori Mulyasa yang menyatakan bahwa:
Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan
Dinas Pendidikan secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian
program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar,
fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaiannya dengan
tuntutan perkembangan masyarakat dan kemajuan zaman.
Tahap selanjutnya, setelah temuan-temuan tersebut didiskusikan
dengan teori yang dikembangkan oleh Mulyasa, maka dapat disimpulkan
bahwa penilaian program dalam pembelajaran Al-Qur’an dengan metode
Qira’ati di MI NU AL-Ma’arif sudah sesuai dengan teori tersebut.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh di
lapangan tentang Manajemen Pembelajaran karakter melalui pembiasaan
hafalan Al-Qur’an dengan Metode Qira’ati di MI NU Al-Ma’arif Penpen
kabupaten cirebon, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Penerapan pendidikan karakter melalui pembiasaan sehari-hari yang
diterapkan di MI NU Al-Ma’arif Penpen sejak Tahun 2017 adalah
pembiasaan yang berbeda dari sebelumnya. Sebab sejak 2017
pembiasaan setiap pagi diisi dengan bacaan Surat-surat pendek,
Asmaul Husna, Doa Sehari-hari, dan Praktek Udubiyah. Kegiatan
pembiasaan dilakukan di lapangan dan di kelas masing-masing sebab
pembiasaan yang di kelas sesuai kemampuan peserta didik. Pendidikan
karakter dan pendidikan akhlak memang memiliki perbedaan.
Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi daripada pendidikan
moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana
yang salah. Lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
(habituation) tentang yang baik sehingga siswa menjadi paham,
mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik.
2. Faktor yang menjadi pendorong untuk menerapkan pendidikan
karakter dalam pembiasaan sehari-hari adalah di masa anak-anak
dimana mereka mendapatkan pertumbuhan Golden age atau
pertumbuhan keemasan disinilah titik awal pengaruhnya sikap pada
masa dewsa sehingga anak-anak membutuhkan pembiasaan-
pembiasaan yang baik sejak dini. Agar secara nilai dan moral bisa
kuat. Faktor yang menjadi penghambat adalah peserta didik diberikan
pemahaman soal etika, ketika peserta didik berada di jam belajar
88
kemudian mereka selalu bergurau dan bahkan di luar kelas maka guru-
guru akan memberikan teguran supaya mereka paham saat jam belajar
tidak boleh bergurau maupun keluar kelas. Dan memang butuh
berkali-kali untuk mengingatkan anak-anak agar pada saat jam belajar
dapat fokus dikelas mengikuti kegiatan belajar. Selain itu dengan
pembiasaan-pembiasaan tersebut peserta didik mempunyai benteng
karakter agar terhindar dari sikap kekerasan, arogan dan sikap yang
tidak baik untuk kedepannya nanti setelah mereka tumbuh dewasa.
3. Dalam pendidikan karakter, sekolah mengidentifiksi nilai-nilai inti
sekolah dan pekerjaan untuk mendidik dan meneguhkan nilai-nilai
bersama dalam kehidupan peserta didik.
B. Saran
1. Guru MI NU Al-Ma’arif Penpen hendaknya selalu meningkatkan jiwa
kepemimpinannya sebagai teladan yang baik bagi personil pendidikan
yang ada di lembaga.
2. Kepala MI NU Al-Ma’arif hendaknya menjalin kerjasama yang baik
dengan para guru dan masyarakat untuk meningkatkan profesionalitas
guru di MI NU Al-Ma’arif.
3. Masyarakat hendaknya ikut berpartisipasi dalam usaha
mengembangkan pendidikan yang ada di lembaga sekolah dan
mendukung segala kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan.
89
DAFTAR PUSTAKA
Persada.
Cipta.
Persada.
Rosdakarya.
Tim Penyusun Buku Pedoman Karya Ilmiah IAIN Jember Tahun 2016.
2017. Pedoman Penulisan Karya Imiah. Jember: IAIN Jember Press.