SKRIPSI
Oleh:
Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari skripsi ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dalam segi kemampuan dan penggunaan bahasa,
untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
skripsi ini lebih baik lagi dan berguna bagi orang lain.
i
5. Bapak Ahmad Syarqawi, M.Pd selaku pembimbing skripsi II saya yang
telah banyak meluangkan waktu, membimbing, dan mengarahkan saya
dalam pembuatan skripsi ini.
6. Bapak Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, MA selaku pembimbingan
akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses
perkuliahan.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
khususnya prodi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam yang telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
8. Terima kasih kepada Bapak Suyadi, S.Pd selaku kepala sekolah beserta
guru dan siswa-siswi SMK Nusantara Lubuk Pakam, yang telah banyak
membantu dalam penelitian ini.
9. Teristimewa dan yang tercinta untuk Ayahanda Sumardi dan Ibunda
Waginem, juga kepada satu-satunya saudara kandung saya Alfin
Gimnastiar yang selalu mendoakan, mencurahkan cinta, kasih dan
sayang kepada saya, serta memberikan motivasi dan dukungan moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan.
10. Tak lupa pula kepada keluarga besar Kakek Alm. H. Lekijo dan Nenek
Hj. Tumiyem, serta keluarga besar Kakek Buang dan Nenek Sepi, yang
senantiasa memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan
perkuliahan ini.
11. Terkhusus saya ucapkan terima kasih kepada teman hidup saya
(Insyaallah) Sabda Hafiz Fakar, yang selalu memberikan waktunya,
dukungan, semangat serta do’a kepada penulis.
12. Terima kasih juga kepada rekan seperjuangan sekaligus sahabat-
sahabatku Fadillah Annisa Putri, Junita Pertiwi, Nurul Azmi Amalia,
dan Ismaydhani Br. Sitepu, yang selalu mendukung, memberi semangat
dan selalu setia menemani saya dari awal perkuliahan sampai akhir.
ii
13. Kepada sabahat-sahabatku Chici Cahya, Mia Agustin, Lely Rizky, dan
Ony Yanti Lestari Br. Purba, yang selalu setia selama kurang lebih
delapan tahun ini, terima kasih atas dukungan dan semangatnya. Semoga
dimanapun kita berada, kita selalu dalam lindungan AllahSWT.
14. Teman seperjuanganku yang selalu bersama selama menjalankan
praktek perkuliahan Nurul Fatimah dan Yenni Rizki Anjelia. Teman
yang selalu menemaniku pagi, siang, sore dan malam selama 4 tahun
Novita Cahyani. Dan teman seperjuanganku juga yang selalu
membersamai selama bimbingan skripsi Evi Dayanti Siregar.
15. Ucapan terimakasih juga untuk kakak dan abang seluruh mahasiswa
BKI khususnya yang tergabung dalam grup “Formi”, Kak Iklil, Bang
Buchori, dan Bang Sopian, beserta lainnya yang tidak dapat penulis
ucapkan satu persatu.
16. Teman-teman seperjuangan BKI-5 stambuk 2017 yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu persatu semoga kita semua sukses baik di dunia
maupun akhirat.
17. Kepada diri saya sendiri terima kasih yang tetap bertahan, tetap
bersyukur, tetap berjuang, tetap berusaha menghadapi kesulitan-
kesulitan selama proses perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, pround
of myself.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
iv
C. Pemilihan Karir .................................................................................. 37
1. Pengertian Pemilihan Karir ............................................................ 37
2. Faktor-Faktor Pemilihan Karir ....................................................... 38
3. Proses Pemilihan Karir dengan Pendekatan Trait and Factor ....... 41
D. Penelitian Relevan .............................................................................. 43
A. Temuan Umum..................................................................................... 56
B. Temuan Khusus .................................................................................... 65
C. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 77
A. Kesimpulan .......................................................................................... 87
B. Saran ..................................................................................................... 88
LAMPIRAN .................................................................................................... 95
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Nusantara
Lubuk Pakam ................................................................................... 59
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Lubuk Pakam ..................... 62
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melalui pendidikan akan menentukan masa depan karir individu yang akan
dicapai. Karir atau pekerjaan yang baik tentu sangat diinginkan setiap orang.
Dengan memiliki karir yang baik maka individu akan hidup sejaterah. Karir
merupakan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan
yang dalam melakukan aktivitas tersebut dibutuhkan kemampuan yang dimiliki
seseorang. Karir bagi remaja merupakan sesuatu yang secara sosial diakui sebagai
cara untuk memenuhi kepuasan berbagai kebutuhan. Karir juga dapat
mengembangkan perasaan ingin diakui dalam masyarakat untuk memperoleh
sesuatu yang diinginkan dan mencapai tujuan hidup.2
1
Ahmad Syarqawi, 2019, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Medan:
Perdana Publishing, h. 12.
2
Twi Tandar Atmaja, 2014, ”Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui
Bimbingan Karir dengan Penggunaan Media Modul”, Jurnal Psikopedagogia, Vol 3, No 2, h. 62.
1
2
Pemilihan karir adalah suatu jalan untuk menentukan sesuatu hal yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dianggap sesuai dengan minat dan kemampuan
seseorang. Proses pemilihan karir ini tidaklah mudah begitu saja, dalam
memutuskan pilihan karir seorang siswa harus menentukan, mempertimbangkan,
mengupayakan dan menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan keadaan siswa
dengan matang.
Pemilihan karir menjadi sesuatu yang sangat penting bagi siswa, karena
dengan pemilihan karir akan menjadi salah satu penentu bagi masa depan seorang
siswa. Siswa diharapkan sudah memikirkan pilihan karir sedari dini agar dalam
memilih karir siswa dapat memikirkan dengan sangat matang, sehingga siswa tidak
akan mengalami ketidaksesuaian karir yang dipilih dengan bakat atau kemampuan
yang ia miliki.
Pemilihan karir yang baik akan menentukan arah karir siswa 5-10 tahun
kedepan. Pilihan karir merupakan bagian dari proses perkembangan siswa karena
3
Hartono, 2018, Bimbingan Karier, Jakarta: Prenada Media, h. 27.
3
Masalah karir yang dirasakan oleh siswa menurut Syamsu Yusuf, antara
lain: 1) kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan
kemampuan dan minat, 2) kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi
tentang dunia kerja, 3) masih bingung untuk memilih pekerjaan, 4) masih kurang
mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat, 5) merasa
cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah, serta 6) belum memilih
pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat tidak masuk dunia kerja.5
4
Rulian Tri Putra, 2015, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karier Siswa
Melalui Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait-Factor pada Siwa Kelas X MIA 2 MAN 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”, Jurnal E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun
ke-4, h. 2.
5
Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan, 2011, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, h. 30.
4
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berada pada fase peralihan dari masa
remaja menuju dewasa. Dimana pada masa ini siswa biasanya belum dapat mandiri
dalam mengambil keputusan, sehingga siswa masih memerlukan bantuan dari
orang lain salah satunya adalah guru BK untuk membantu siswa menuju
kemandirian. Guru BK memiliki peran penting dalam membimbing siswa pada
masa remaja ini melalui layanan-layanan bimbingan konseling yang diberikan.
Bimbingan konseling menjadi bagian terpenting bagi pendidikan, dimana
bimbingan konseling ini dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
Sesuai dengan arah dan spirit Kurikulum 2013, paradigma bimbingan dan
konseling memandang bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk
berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya
prestasi sesuai dengan kapasistas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan
sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu
mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta
memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapi.7
6
Ita Juwitaningrum, 2013 “Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kematangan
Karir Siswa SMK, Psikopedagogia Jurnal Bimbingan dan Konseling”, Vol 2, No 2, h. 133-134.
7
PERMENDIKBUD RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah, h. 1.
5
pekerjaan maupun karir yang berhubungan dengan dunia pendidikan yang akan
ditempuh siswa selanjutnya.
Teori trait and factor menyatakan bahwa pemilihan karir individu sangat
ditentukan oleh kesesuaian kemampuan, minat, prestasi, nilai-nilai, dan kepribadian
dengan dunia kerja.8 Teori trait and factor ini bekembang dari studi tentang
perbedaan-perbedaan individu dan perkembangan selanjutnya terkait erat dengan
gerakan testing atau psikometri. Teori ini berpengaruh besar terhadap studi tentang
8
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia, 2019, Bimbingan dan Konseling Karir (Teori
dalam Perencanaan dan Pemilihan Karir), Medan: Widya Puspita, h. 26.
6
Menurut teori trait and factor peranan konselor dalam teori ini adalah
memberitahu klien tentang berbagai kemampuan yang diperoleh konselor melalui
hasil testing. Berdasarkan hasil testing pula mengetahui kelemahan dan kekuatan
pribadi klien, sehingga dapat meramalkan jabatan apa atau jurusan apa yang cocok
bagi klien. Konselor membantu klien menentukan tujuan yang akan dicapainya
sesuai dengan hasil tes. Juga dengan memberitahu sifat dan bakat klien, maka klien
bisa mengelola hidup sendiri sehingga dapat hidup lebih berbahagia.10
9
Didi Tarsidi, Teori Perkembangan Karir: Diintisarikan dari Zunker, Vernon G. (1986)
Career Counseling: Applied Concepts of Planning. Second Edition. Chapter 2: Theories of Career
Development. Monterey, California:Brooks/Cole Publishing Company, h. 1-2.
10
Muslim Afandi, 2008, “Teori Trait and Factor (Analisis dalam Layanan Bimbingan
Konseling)”, Jurnal Sosial Budaya, Vol 5, No 01, h. 42.
7
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal di atas ialah dengan memberikan
bimbingan karir pada siswa. Bimbingan karir dapat mengatasi kebimbingan,
ketidakpastian, serta ketidaktahuan siswa dalam menentukan pilihan
karir.Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bidang dalam bimbingan
konseling. Bimbingan karir merupakan salah satu wujud dari upaya bimbingan
konseling. Bimbingan karir ini ditujukan kepada siswa agar siswa mampu
menentukan pilihan karir secara tepat dan sesuai dengan kemampuan, minat dan
bakat.
B. Identifikasi Masalah
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan informasi mengenai implementasi bimbingan karir dengan
pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
karir siswa.
b. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam bimbingan dan konseling.
9
KAJIAN TEORI
A. Bimbingan Karir
1. Pengertian Bimbingan Karir
Karir berasal dari bahasa Belanda carriere yang berarti perkembangan dan
kemajuan dalam pekerjaan. Karir juga bermakna pekerjaan, profesi. Karir dapat
dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan dikembangkan secara optimal,
tetapi pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang pencapaian karir. Menurut Ani
pekerjaan merupakan tahapan penting dalam perkembangan karir. Sementara itu,
perkembangan karir sendiri memerlukan proses panjang dan berlangsung lama serta
dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupan.11
11
Ani, 2017 “Perempuan dan Karir (Telaah Teori Trait and Factor dalam Pengembangan
Karir dan Pengambilan Keputusan)”, Jurnal MUWAZAH, Vol 9, No 2, h. 153-154.
12
Dede Rahmat Hidayat, Wening Cahyawulan & Robbani Alfan, 2019 Karier: Teori dan
Aplikasi dalam Bimbingan dan Konseling Komprehensif, Sukabumi: CV.Jejak anggota IKAPI, h.
14-16.
13
Indah Lestari, 2017 “Meningkatkan Kematangan Karir Remaja melalui Bimbingan Karir
Berbasis Life Skills”, Jurnal Konseling Gusjigang, Vol 3, No 1, h. 19-20.
10
11
Memiliki pekerjaan tentu akan membuat diri kita mandiri, karena dari
bekerja kita memperoleh imbalan jasa, baik berupa uang maupun berupa barang.
14
Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI, 2005, Bandung: CV. Penerbit J-
ART, h. 204.
15
Rahmad Kurniawan, 2019, “Urgensi Bekerja dalam Al-Qur’an”, Jurnal Transformatif,
Vol 3, No 1, h. 43, 45-46.
12
Dari imbalan jasa tersebut kemudian kita dapat kebutuhan sehari-hari, begitu juga
sebaliknya jika kita beramal ibadah dengan penuh keikhlasan tentu mendapatkan
pahala dan ganjaran di akhirat yaitu surga Allah SWT.
16
Darwin Harahap, 2019, “Konsep Dasar Bimbingan Konseling Karir dan Perspektif
Islam”, Al-Irsyad Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol 1, No 2, h. 268.
17
Budi Astuti dan Edi Purwanta, 2020, Bimbingan Karier Untuk Meningkatkan Kesiapan
Karier, UNY Press, h. 1.
13
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan
konseling yang ada di sekolah. Bimbingan karir merupakan aktivitas yang
dilakukan konselor diberbagai lingkup dengan tujuan menstimuli dan memfasilitasi
perkembangan karir seseorang disepanjang usia bekerja. Aktivitas ini meliputi
bantuan dalam perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian diri.21
18
Hatono… h. 29.
19
Ahmad Nafi, 2020, Kematangan Karier Peserta Didik Zaman Now, Yogyakarta:
Deepublish, h. 15.
20
Afdal, M.Suya, Syamsu dan Uman, 2014, “Bimbingan Karir Kolaboratif dalam
Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA”, Jurnal Konseling dan Pendidikan, Vol 2, No 3, h. 2.
21
Richma Hidayati, 2015, “Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik dalam
Meningkatkan Pemahaman Karir”, Jurnal Konseling Gusjigang, Vol 1, No 1, h. 5.
14
22
Samsul Munir Amin, 2015, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: AMZAH , h. 63.
23
Prayitno, 2014, Pembelajaran melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan, Padang:
UNP Press, h. 147.
24
Tarmizi, 2018, Bimbingan Konseling Islami, Medan: Perdana Publishing, h. 84.
25
Ahmad Susanto, 2018, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Konsep, teori dan
Aplikasinya), Jakarta: Kencana, h. 13.
15
siswa mampu mengambil keputusan pemilihan karir yang sesuai dengan minat,
bakat, serta potensi yang ada pada siswa.
26
Ahmad Susanto….. h. 10.
16
27
Ibid, h. 10-11.
28
Nailul Falah, 2016, “Pengingkatan Layanan Bimbingan dan Konseling melalui Pelatihan
Pembuatan Media Bimbingan pada Konselor Sekolah di MAN Lab. UIN Yogyakarta”, Jurnal
Hisbah, Vol 13, No 1, h. 66 &70.
17
Secara rinci tujuan dari bimbingan ialah membantu para siswa agar dapat:
29
Fuad Anwar, 2019, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta: Deepublish,
h. 9.
30
Maliki, 2016, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, h. 157.
18
keputusan pilihan karir yang sesuai dengan keadaan siswa. Selain itu, bimbingan
karir juga bertujuan untuk memberikan informasi-informasi seputar karir kepada
siswa seperti peluang kerja, cara memperoleh pekerjaan, dan mengembangkan
keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang diinginkan.
a. Fungsi pemahaman
31
Sofi Siti Sofiah, 2018, “Aplikasi Fungsi Bimbingan Karir dan Minat Siswa Melanjutkan
Pendidikan ke Perguruan Tinggi”, Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling dan Psikoterapi
Islam, Vol 6, No 1, h. 82.
32
Rukaya, 2019, Aku Bimbingan dan Konseling, Bogor: Guepedia, h. 73.
33
Ahmad Syarqawi Nasution, Muhammad Kaulan Karima, dan Dina Nadira Amelia
Siahaan, 2019, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Konsep dan Teori), Jakarta: Kencana, h.77.
19
b. Fungsi pencegahan
c. Fungsi pengentasan
Fungsi ini berarti bahwa layanan konseling karir yang diberikan dapat
menghasilkan terpelihara dan terkembangnya potensi-potensi baik yang ada dalam
diri individu (seperti: inteligensi yang tinggi, bakat yang istimewa, minat yang
menonjol), dan ini akan berimplikasi terhadap kesuksesannya dalam pemilihan
serta dalam menjalani karir.
e. Fungsi advokasi
34
Ibid,h.77-80.
20
Ada beberapa prinsip bimbingan karir yang harus dipahami, prinsip dasar
dalam layanan bimbingan karir yang dipandang sebagai fondasi atau landasan
layanan, yaitu sebagai berikut:
tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan
adalah individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan teknik
kelompok.
d. Bimbingan karir menekankan hal yang positif
Dalam kenyataan masih ada individu yang memiliki persepsi yang negatif
terhadap bimbingan karir karena bimbingan karir dipandang sebagai satu cara
yang menekan aspirasi.
e. Sangat berbeda dengan pandangan itu, bahwa dalam hal ini bimbingan karir
sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan pengembangan
kekuatan dalam diri dan kesuksesan, karena bimbingan karir merupakan cara
untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan
dorongan, dan peluang untuk berkembang.
f. Bimbingan karir merupakan usaha bersama
Bimbingan karir bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga
tugas guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam proses
bimbingan karir. Program bimbingan karir akan berlangsung efektif apabila ada
upaya kerja sama antar personil sekolah, juga dibantu oleh personil dari luar
sekolah, seperti orangtua siswa atau para spesialis.
g. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan karir
Bimbingan karir diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan
pilihan dan mengambil keputusan karir. Bimbingan karir berperanan untuk
memberikan informasi dan nasihat kepada individu. Hal itu sangat penting
baginya dalam mengambil keputusan karirnya. Kehidupan karir individu
diarahkan oleh tujuan karir, dan bimbingan karir memfasilitasi individu untuk
mempertimbangkan, menyesuakan diri dan menyempurnakan tujuan karir
melalui pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan itu.
h. Bimbingan karir berlangsung dalam berbagai latar kehidupan
Pemberian layanan bimbingan karir tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi
juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga pemerintah/swasta,
22
dan masyarakat. Bidang layanan bimbingan karir pun bersifat multi-aspek, yaitu
meliputi aspek pribadi, sosial dan pendidikan yang terkait dengan karir.35
5. Perlunya Penerapan Bimbingan Karir
35
Fiptar Abdi Alam dan Rukaya, 2019, Korelasi Layanan Bimbingan Karier dengan
Bahasa dan Sastra di Era Revoluasi Industri 4.0, Bogor: Guepedia, h. 36-39.
36
Melik Budiarti, 2017, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, Magetan: CV. Media
Grafika, h. 21.
23
Bimbingan karir di sekolah merupakan kegiatan yang paling awal dan mendasar
bagi pengembangan karir secara menyeluruh.
Kurangnya bimbingan karir ini dapat menyebabkan siswa tidak tepat dalam
menentukan pilihan karir. Dengan demikian perlu adanya bimbingan dari
profesional untuk membantu siswa dalam membuat pilihan karir. Bimbingan karir
menjadi strategi yang dipandang sangat penting untuk membantu siswa dalam
membuat pilihan karirnya. Munandir mengemukakan salah satu keterampilan yang
dikembangan melalui bimbingan adalah keterampilan membuat pilihan. Melalui
bimbingan karir, siswa mendapatkan layanan bantuan untuk mengembangkan
keterampilan dalam membuat pilihan karir.
Bimbingan karir ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa,
baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut:
a. Para siswa di tingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan
program studi atau penjurusan, apakah memilih program A1, A2, A3, atau
A4. Kenyataan menunjukkan bahwa program A5 secara praktis belum atau
tidak dapat berlangsung. Walaupun ada kata “memilih”, namun sebenarnya
37
Maliki… h. 162-163.
38
Muhibbu Abivian, Amin Budiamin dan Mubiar Agustin,Tt, “Program Bimbingan Karir
untuk Mengembangkan Kemampuan Membuat Pilihan Karir Peserta Didik”, Utile Jurnal
Kependidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9-10.
24
39
Bimo Walgito, 2010, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), Yogyakarta: CV. Andi
Offset, h. 203.
25
Beberapa jenis layanan bimbingan karir yang bisa diberikan kepada siswa
di sekolah dan madrasah antara lain: pertama, layanan informasi tentang diri sendiri
yang mencakup: (1) kemampuan intelektual, (2) bakat khusus di bidang akademik,
(3) minat-minat umum dan khusus, (4) hasil belajar dalam berbagai bidang studi,
(5) sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan karir seperti potensi
kepemimpinan, kerajinan, kejujuran, keterbukaan dan lain sebagainya, (6) nilai-
nilai kehidupan dan cita-cita masa depan, (7) keterampilan-keterampilan khusus
yang dimiliki siswa, (8) kesehatan fisik dan mental, (9) kematangan vokasional dan
lain sebagainya.40
40
Tohirin, 2013, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integritas),
Jakarta: Raja Grafindo, h. 132-133.
26
Secara etimologi, kata trait and factor berasal dari dua kata yaitu trait and
factor. Istilah “trait” mempunyai arti “ciri atau sifat” merujuk pada karakteristik
individu yang dapat diukur seperti kemampuan bakat, watak, sifat, dan sejenisnya
yang secara singkat diperlihatkan seseorang, termasuk aspek tingkah laku dan
karakteristik-karakteristik kepribadian yang merupakan perpaduan dari warisan
maupaun pengalaman-pengalaman. Sedangkan kata “factor” berasal dari bahasa
inggris yang berarti “faktor” atau “unsur”.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), “faktor” berarti hal (keadaan peristiwa) yang ikut menyebakan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Istilah “factor” merujuk pada penilaian
karakteristik individu dan pekerjaan.
41
Ibid.
27
Teori trait and factor adalah pandangan seseorang dapat dilukiskan dengan
mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang
mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling trait and factor
berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk
menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek
kepribadian tertentu. Istilah konseling trait and factor dapat dideskripsikan adalah
corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan
penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.43
Teori trait and factor, kepribadian merupakan suatu sistem atau faktor yang
saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan
temperamen. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan faktor (trait and factor)
adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.
Pencapaian penemuan diri menghasilkan kepuasan instrinsik dan memperkuat
usaha untuk mewujudkan diri.
Teori konseling karir trait and factor adalah bimbingan konseling karir
yang memandang bahwa secara prinsip mengacu pada kemampuan (termasuk
intelegensi umum, bakat khusus, kemampuan akademik dan keahlian keterampilan
kerja), minat terhadap pekerjaan, dan ciri-ciri kepribadian. Trait and factor
mengacu pada satu orientasi utama yang terkandung di dalam psikologi
42
Trias Ristian, Nadya Rahmadani, dan Dede Rahmat Hidayat, 2020, “Studi Literature:
Pendekatan Teori Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan Karir Siswa SMA”, Jurnal
Jurusan Bimbingan Konseling Undiksha, Vol 11, No 1, h. 3.
43
Made Suwija Diana, Gede Sedanayasa, dan Kadek Suranata, 2014, “Penerapan
Konseling Trait and Factor untuk Memantapkan Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir pada
Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Tegallalang 2013/2014”, Jurnal JJBK, Vol 2, No 1, h. 2.
28
Pendekatan trait and factor (yang biasa disebut matching) berakar pada
psikologi perbedaan individual. Pendekatan ini memandang orang sebagai suatu
organisasi yang dapat diukur dan dihubungkan dengan persyaratan/kualifikasi
dalam sebuah pekerjaan. Trait and factor juga lebih deskriptif dalam menjelaskan
pengaruh terhadap sebuah pilihan daripada bersifat menjelaskan perkembangan
karir.
Pada pendekatan ini, individu dilihat sebagai suatu pola sifat-sifat, seperti
minat, bakat, hasil belajar, ciri kepribadian yang dapat diidentifikasi melalui alat-
alat obyektif atau tes yang kemudian dibuat profilnya untuk menggambarkan
potensi individu tersebut. Begitu juga saat memandang sebuah pekerjaan tertentu
yang bisa dibuat profil menurut kualifikasinya untuk kemudian dicocokkan dengan
sifat/kepribadian individu tersebut. Jika banyak dari sifat individu yang sesuai
dengan profil dari pekerjaan, bisa dikatakan individu tersebut telah berhasil dalam
proses pengambilan keputusan karir.45
Ciri khas dari teori ini adalah orang memiliki pola kemampuan dan minat
yang dapat diketahui melalui tes, dapat juga diselidiki konstelasi kualitas apa yang
dituntut dalam berbagai bidang pekerjaan. Seseorang dapat menentukan jabatan
yang cocok baginya dengan cara mengkorelasikan kemampuan, potensi dan wujud
minat yang dimiliki dengan kualitas-kualitas yang secara objektif dituntut bila akan
menegang jabatan tertentu. Pandangan ini terutama menyoroti bagaimana
seseorang akan membuat pilihan karir (vocational choice) yang dapat
dipertanggungjawabkan. Menurut teori ini bagi setiap orang hanya terdapat satu
44
Desak Era Puspita Santi, Kadek Suranata dan Ketut Dharsana, 2014, “Penerapan
Konseling Karir Trait and Factor dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Mengembangkan
Rencana Pilihan Karir Siswa Kelas X TPM 1 SMK Negeri 3 Singaraja”, e-Journal Undiksa Jurusan
Bimbingan Konseling, Vol 2, No 01, h. 3.
45
Dede Rahmat Hidayat dan Wening Cahyawulan… h. 23-24.
29
jabatan yang cocok baginya dan pilihan jabatan terutama didasarkan pada
identifikasi berbagai kemampuan individual melalui tes.46
Pilihan karir adalah sebagaimana dalam Surah Yusuf dimana Nabi Yusuf
memilih pekerjaan menjadi bendaharawan (akuntan) dan melamar pada raja sesuai
dengan keterampilan/kemampuan yang dimilikinya.47
Hal ini juga sesuai dengan firman Allah Swt dalam Surah Al-Isra’ ayat 84
yang berbunyi:
46
Abu Bakar M. Luddin, 2009, Kinerja Kepala Sekolah dalam Kegiatan Bimbingan dan
Konseling, Bandung : Citapustaka Media Perintis, h. 122-123.
47
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, 2009, Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah
Dasar, Jakarta : PT. Bumi Aksara, h. 89.
48
Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI, 2005, Bandung: CV. Penerbit J-
ART, h. 243.
49
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah… h. 90
30
}عةَ {البخاري َّ إ ِۖذَا ُو ِسدَ ْاْل َ ْم ُر ِإلَى َغي ِْر أ َ ْه ِل ِه فَا ْنت َ ِظ ِر ال
َ سا
Artinya: “Jika sebuah urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kehancurannya”. (HR. Bukhori)
Ayat dan hadist diatas dapat dipahami bahwa pendekatan trait and factor
dalam memilih pekerja seseorang harus sesuai dengan bakat, minat, potensi,
karaktersitik, dan kemampuan. Apabila dalam memilih pekerjaan tidak sesuai
dengan hal tersebut atau dilakukan dengan yang bukan ahli, maka hal itu akan
menyebabkan kehancuran, seperti tidak tercapainya tujuan, dan pekerjaan tidak
sesuai dengan yang diinginkan.
50
Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI, 2005, Bandung: CV. Penerbit J-
ART, h. 291.
51
Tarmizi, 2018, Profesionalisasi Profesi Konselor Berwawasan Islami, Medan: Perdana
Publishing, h. 223.
31
psikologi yang dilakukan oleh orang yang ahli atau berhak dalam melakukan tes
tersebut.
Dalam hal ini tujuan konseling trait and factor adalah mengajarkan klien
keterampilan membuat keputusan-keputusan, membantunya untuk dapat menilai
karakteristiknya dengan lebih efektif dan mengkaitkan penilaian diri dengan kriteria
psikologis dan sosial yang signifikan.53 Konseling karir trait and factor dapat
membantu siswa untuk memahami dirinya sehingga membantu siswa membuat
keputusan karir. Secara prinsip model konseling trait and factor membantu peserta
didik untuk memahami karakteristik psikologis yang melekat pada diri, memahami
lingkungkan pekerjaan, dan memahami hubungan antar keduanya.54
52
Pulung Samodro, “Upaya Menurunkan Kecemasan dalam Pemilihan Karir melalui
Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait and Factor pada Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Kota
Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018”, UNP PGRI Kediri, h. 6.
53
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria, 2019, “Pendekatan Trait and Factor dalam
Pengambilan Keputusan Karir, Jurnal Paedagodie, Vol 7, No 2, h. 90.
54
Muhammad Muhajirin, 2017, “Efektivitas Konseling Karir Trait and Factor untuk
Mereduksi Kesulitan membuat Keputusan Karir”, Journal of Innovative Counseling : Theory,
Practice & Research, Vol 1, No 1, h. 52.
32
kepribadian, minat, bakat, kemampuan, dan karakteristik yang dimiliki oleh siswa,
kemudian mencocokan pekerjaan yang sesuai dengan diri siswa.
Menurut Williamson, sejumlah asumsi yang mendasari teori trait and factor
adalah:
Asumsi yang mendasari pendekatan trait and factor adalah sebagai berikut:
55
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia… h. 30-31.
33
a. Teori konseling trait and factor mempunyai ciri dan sifat menerapkan
pendekatan ilmiah pada konseling.
b. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya
perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunaannya serta perbaikan
dalam pengumpulan data lingkungan.
56
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria… h.89-90.
34
Selanjutnya, teori ini tidak hanya memiliki kelebihan saja tetapi memiliki
kelemahan yang harus diketahui oleh para konselor, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Teori trait and factor menawarkan sejumlah implikasi bagi para konselor
antara lain:
57
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia… h. 32-33.
36
58
Ibid, h. 33-34.
37
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pilihan adalah suatu proses
untuk menentukan dan mengambil sesuatu yang dianggap sesuai dengan kesukaan
seseorang dalam membuat dan menentukan kemana arah pilihan yang akan diambil.
Pilihan juga dapat diartikan jalan upaya yang dapat dilakukan.
59
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria... h. 90-91.
60
Desak Era Puspita Santi, Kadek Suranata dan Ketut Dharsana... h. 3.
38
untuk menentukan alternatif yang paling sesuai dengan keinginan dan kemampuan
individu terhadap karir.61
61
Deninta Savitri dan Dr. Tamsil Muis, 2014, “Survey Tentang Pemilihan Karir
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya”, jurnal BK, Vol 04, No 03,
h. 3.
62
Nova Galuh Tiarasani, “Upaya Menurunkan Kecemasan Siswa dalam Pemilihan Karier
melalui Konseling Trait and Factor pada Kelas XI B di SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten
Grobongan Tahun Ajaran 2011/2012”, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang,
h.30.
39
konseling karir. Dalam memilih karir, siswa dipengaruhi dua faktor. Faktor tersebut
adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi nilai kehidupan, taraf
intelegensi, bakat khusus, minat, sifat-sifat, pengetahuan, dan keadaan jasmani.
Faktor eksternal meliputi kemampuan orangtua atau keluarga dari segi ekonomi,
promosi dari perguruan tinggi, dan dunia kerja. Dalam memilih karir perlu
pemahaman yang jelas tentang diri, pengetahuan syarat diberbagai macam jalur
pekerjaan dan penalaran yang benar tentang hubungan antara kedua kelompok fakta
tersebut.63
a. Kesadaran diri, yaitu sadar akan dirinya sendiri, baik atas kebutuhan,
kelebihan maupun kelemahan diri sendiri. Kebutuhan dan kekuatan diri
menuntut pemahaman dan pengembangan, sehingga menjadi identitas
63
Jarkawi Jarkawi, Akhmad Rizkhi Ridhani dan Didi Susanto, 2017, “Strategi Bimbingan
dan Konseling Karier Bermutu pada Sekolah Menengah Kejurusan Syuhada Banjarmasin”, Jurnal
Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol 2, No 3, h. 124.
64
Muhibbu Abivian, Amin Budiaman dan Mubiar Agustin... h. 12.
40
65
Amin Budiamin dan Setiawati, 2009, Bimbingan Konseling, Jakarta Pusat: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, h. 143-144.
41
sosial ekonomi Negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh
anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan teman
sebaya dan tuntutan-tuntutan yang melekat pada jabatan atau program studi.
Teori trait and factor menyatakan bahwa pemilihan karir individu sangat
ditentukan oleh kesesuaian kemampuan, minat, prestasi, nilai-nilai, dan kepribadian
dengan dunia kerja. Parsons mengkarakteristikan tahap pertama dari pemilihan
karir adalah manfaat dari “pemahaman diri, sikap, minat, kemampuan, minat
ambisi, sumber daya dan penyebabnya”. Tahap kedua adalah mendapatkan
“pengetahuan dari syarat dan kondisi kesuksesan, keuntungan, dan
ketidakuntungan, kompetensi, kesempatan, dan prospek dalam jalur karir yang
berbeda”. Tahap ketiga menurut Parsons adalah bahwa semuah pilihan yang
diharapkan dibuat dengan “alasan yang benar dari hubungan dua kelompok itu”.
Secara lebih rinci dapat dijelaskan pada bagian dibawah ini:
66
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia… h. 27-28.
43
Dalam hal ini sejalan dengan hasil penelitian relevan terdahulu yaitu:
67
Robert Nathan dan Linda Hill, 2012, Konseling Karir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 2.
68
Namira Tasya Irbah, 2019, “Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dengan
Pendekatan Trait and Factor untuk Memberikan Pemahaman tentang Karir Peserta Didik Kelas XI
TKJ SMK Negeri 1 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2018/2019”, Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
44
2. Penelitian oleh Robert Rizal Nahdi Ahmad dengan judul “Layanan Bimbingan
Karir dalam Upaya Meningkatkan Kemandirian Siwa dalam Memilih Karir di
MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo Kebumen (Perspektif Bimbingan
Konseling Islam)”. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research) dengan jenis penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah
terkumpul dianalisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1)
Pelaksanaan layanan bimbingan karir di MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo
Kebumen dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pengawasan. 2) Upaya Meningkatkan kemandirian siswa dalam memilih karir
melalui bimbingan konseling karir di MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo
Kebumen dilakukan dengan memberikan dorongan-dorongan yang positif,
mempu menciptakan sikap kemandirian dalam memilih karir yang didasarkan
pada pemahaman tentang kemampuan dan minta serta pengenalan karir yang
ada di masyarakat dengan menyampaikan materi yang baik atau tepat dan
mudah dipahami, agar dapat dengan mudah mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam perspektif bimbingan konseling Isalam adalah upaya
meningkatkan kemandirian siswa dalam memilih karir melalui bimbingan
konseling karir adalah mampu membanguan etos kerja yang baik bagi siswa
dalam rangkat memenuhi kebahagian dunia karena orang yang bekerja keras
adalah telah memperjuangkan dirinya untuk hidup lebih baik dan memberikan
keyakinan pada siswa tentang pentingnya merancang dan menentukan karir
dalam kehidupan, selain itu layanan bimbingan karir juga memberikan fungsi
preventif, fungsi kuratif atau korektif, fungsi presentatif dan fungsi
developmental bagi karir siswa.69
69
Robert Rizal Nahdi Ahmad, 2019, “Layanan Bimbingan Karir dalam Upaya
Meningkatkan Kemandirian Siwa dalam Memilih Karir di MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo
Kebumen (Perspektif Bimbingan Konseling Islam)”, UIN Walisongo Semarang.
45
70
Nafisatun Nikmah, 2019, “Layanan Bimbingan Karir untuk Pemantapan Keputusan
Karir (Study Kasus Kelas X Siswa SMK N 1 Sumber Rembang)”, UIN Walisongo Semarang.
46
71
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria, 2019, “Pendekatan Trait and Factor dalam
Pengambilan Keputusan Karir, Jurnal Paedagodie, Vol 7, No 2.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan kualitatif ini lebih sesuai digunakan dalam penelitian ini, karena
dalam pendekatan ini nantinya akan mengungkap tentang pemilihan karir siswa dari
pendekatan yang dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan
observasi secara langsung pada subjek, interview atau wawancara mendalam serta
dokumentasi lapangan secara langsung dengan objek yang bersangkutan. Selain itu,
72
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, 2015. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, h. 28.
73
Helaluddin dan Hengki Wijaya, 2019, Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori
& Praktik, Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, h. 10-11.
47
48
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah informan yang hendak digali
informasinya oleh peneliti. Sebagai informasi data penelitian ini peneliti
mengambil beberapa sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Teknik yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan diskusi
terfokus.
1. Kepala sekolah, dalam hal ini kepala sekolah merupakan seorang pimpinan
yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala aktivitas yang
dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling.
2. Guru, dalam hal ini guru merupakan wali kelas dan guru bimbingan konseling
yang memiliki tugas sebagai pelaksana dari kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah, melaksanakan peran, fungsi dalam proses pemberian layanan serta
evaluasi hasil dari pemberian layanan. Melalui guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam, peneliti akan memperoleh informasi mengenai implementasi
bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor.
74
Sandu Siyoto dan Ali Sodik… h. 67-68.
49
3. Siswa, merupakan subjek yang akan diteliti mengenai peranan guru BK dan
mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam, dalam hal
ini peneliti akan menggunakan siswa kelas XI di SMK Nusantara Lubuk Pakam
sebagai subjek penelitian dan menggali informasi sebanyak-banyaknya dengan
metode penelitian.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan
No Tahapan Kegiatan Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mempersiapkan yang
dibutuhkan dalam
penelitian
Menyusun rencana
penelitian
2 Menyiapkan daftar
wawancara penelitian
3 Melakukan observasi ke
sekolah
4 Peneliti melakukan
pengumpulan data
menggunakan teknik
wawancara yang
diajukan kepada subjek
penelitian
a. Wawancara dengan
Kepala Sekolah
b. Wawancara dengan
Wali Kelas
50
c. Wawancara dengan
Guru BK
d. Wawancara dengan
siswa-siswi
5 Pengumpulan data
menggunakan teknik
dokumentasi yaitu
berupa data yang terkait
dengan penelitian
6 Peneliti melakukan
analisis data dengan
menggunakan teknik:
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Penarik kesimpulan
Lokasi penelitian ini berada di tengah kota Lubuk Pakam. Akses jalan untuk
menuju lokasi penelitian ini sangat strategis, karena letaknya yang berada di tengah
kota Lubuk Pakam serta dikelilingi oleh tempat usaha masyarakat setempat. Lokasi
penelitian ini terletak tidak jauh dari Lapangan Segitiga Lubuk Pakam. Lokasi
penelitian ini berada tepat dipersimpangan antara Jalan Tengku Fachrudin dengan
Jalan Tengku Raja Muda.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan bagian yang sangat
penting, berdasarkan data yang diperoleh maka dapat diketahui hasil dari penelitian
ini. Adapun prosedur pengumpulan data dengan menggunakan:
1. Observasi
2. Wawancara
75
Mamik, 2015, Metodologi Kualitatif, Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher, h. 104.
52
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru
BK, wali kelas, dan siswa-siswi di SMK Nusantara Lubuk Pakam. Daftar
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi secara bahasa dan
konten oleh ahli yang memahami pembahasan ini.
3. Dokumentasi
Data yang diperoleh dari hasil dalam penelitian ini merupakan bagian yang
sangat penting, berdasarkan data yang telah diperoleh maka peneliti dapat
mengetahui hasil dari penelitian tentang implementasi bimbingan karir dengan
pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa
di SMK Nusantara Lubuk Pakam.
E. Analisis Data
76
Mamik… h. 109.
77
Nana Syaodih, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, h. 222.
78
Umrati dan Hengki Wijaya, 2020, Analisis Data Kualitatif: Teori Konsep dalam
Penelitian Pendidikan, Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, h. 115.
53
Adapun kegiatan dalam analisis data yang akan dilakukan peneliti dalam
penelitian ini dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
79
Sandu Siyoto dan Ali Sodik… h. 122-123.
80
Ibid, h. 123.
81
Salim dan Syahrum, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka
Media, h. 149-150.
54
3. Penarik Kesimpulan
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data.
Pada bagian ini peneliti pengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah
diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan
dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa
dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek
penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam
penelitian tersebut.82
1. Triangulasi sumber ini mengharuskan peneliti mencari lebih dari satu sumber
untuk memahami data atau informasi yang terkait dengan subjek penelitian,
sumber yang termasuk dalam hal ini adalah yang ada di dalam lingkup SMK
Nusantara Lubuk Pakam.
82
Sandu Siyoto dan Ali Sodik… h. 124.
83
Salim dan Syahrum… h. 22.
84
Mamik… h.117
85
Hengki Wijaya, 2018, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, Makasar:
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, h. 119.
55
2. Triangulasi teknik yaitu menggunakan lebih dari satu metode untuk melakukan
cek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Jika pada
awalnya peneliti menggunakan metode wawancara selanjutnya melakukan
observasi atau dokumentasi.
3. Triangulasi waktu merupakan teknik triangulasi yang dilakukan pengecekan
data dengan cara melakukan wawancara, observasi atau teknik lainnya dengan
waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda,
maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
data.
BAB IV
A. Temuan Umum
1. Sejarah Singkat SMK Nusantara Lubuk Pakam
SMK Nusantara Lubuk Pakam berdiri pada tahun 1950-an, pada saat itu
uang diprakarsai oleh masyarakat Tiong Hoa di Lubuk Pakam dan berdirilah
Sekolah Dasar Nusantara.
Hingga kini Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam terdiri dari 1 unit
SD (terdiri dari 6 kelas), 1 unit SMP (terdiri dari 8 kelas), 1 unit SMA (terdiri dari
16 kelas), dan 1 uniat SMK (terdiri dari 9 kelas).
2. Identitas Sekolah
NPSN : 10214050
56
57
Akreditasi :A
b. Misi
Melaksanakan:
Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Nusantara
Lubuk Pakam
Akuntansi Dasar
Perbankan Dasar
Prak.Ak.
Wali
Muliati, S.Pd Lembaga/Instansi Guru Tetap
5 Kelas XII
(ML) Pemerintah Yayasan
OTKP
Akuntansi Keuangan
Otomatisasi Tata
Kelola Keuangan
Wali
Lila Mika, Kelas XII Guru Tetap
6 S.Pd (LM) Matematika TKJ Yayasan
Simdig
Administrasi Wali
Sarja Winata, Guru Tetap
7 Infrastruktur Jaringan Kelas XI
A.Md (SW) Yayasan
Teknologi Layanan TKJ
Jaringan
Desain Grafis
Refi Marwin Wali
Produk Kreatif dan Guru Tetap
8 Nata, S.Kom Kelas XI
Kewirausahaan Yayasan
(RM) AKL
Administrasi Umum
Syari Yuni
Yanda Wali
Sitompul, Kelas XI Guru Tetap
9 S.Pd Bahasa Indonesia OTKP Yayasan
Triayuni Wali
Hartati, S.Pd Kelas X Guru Tetap
10 (TH) Matematika AKL Yayasan
Bambang Ekonomi Bisnis Wali
11 Suseno, S.Pd Produk Kreatif dan Kelas X Guru Tetap
(BS) Kewirausahaan OTKP Yayasan
Bahasa Inggris
Gusti Wali
Conversation
12 Witdaro, S.S Kelas X
Otomatisasi Tata Guru Tetap
(GW) TKJ
Kelola Sarpras Yayasan
Pendidikan Agama
Seniwati,
13 Islam Guru Tetap
S.Pd.I (SN)
Etika Profesi Yayasan
Rasenta Nauli
Saraguh, Pendidikan Agama Guru Tetap
14 S.P.A.K Kristen Yayasan
Drs. Syam
PNS
15 (SYM) Bahasa Indonesia
Yulita Diah IPA
Guru Tetap
16 Kumala Sari, Fisika
Yayasan
S.Pd Kimia
61
Hendra
17 Mardani, S.Pd Pend. Pancasila dan PNS
(HM) Kewarganegaraan
Korespondensi
Kearsipan
yayuk Sri Otomatisasi Tata
Guru Tetap
18 Rahayuni, Kelola Kepegawaian
Yayasan
S.Pd (YR) Otom. Tata Kelola
Humas &
Keprotokolan
Anna Dielfy
Panjaitan, Guru Tetap
19 S.Pd (AD) Bahasa Indonesia Yayasan
Bayu
Pramana, Guru Tetap
20 S.Pd (BP) Seni Budaya Yayasan
Pend.
Jefri Hasan,
Jasmani,Olahraga dan Guru Tetap
S.Pd
21 Kesehatan Yayasan
Nyoto Budi
Putra, S.Kom Guru Tetap
22 (NB) Adm. Sistem Jaringan Yayasan
Pemdas
Teknologi
Dova
Perkantoran Guru Tetap
23 Fermica,
Teknologi WAN Yayasan
S.Kom (DF)
Administrasi Sistem
Jaringan
Irwan, S.Kom Guru Tetap
24 (IR) Komjandas Yayasan
Segri, S.Pd.I Pendidikan Agama Guru Tetap
25 (SG) Buddha Yayasan
Nadila, S.Pd Guru Tetap
26 (ND) Sejarah Indonesia Yayasan
Pegawai
Tetap
27 Emy Monica Tata Usaha Yayasan
Pegawai
Tetap
28 M.Nur Petugas Keamanan Yayasan
Pegawai
Tetap
29 Nurhayati Petugas Perpustakaan Yayasan
62
Pegawai
Tetap
30 Akhmadi Petugas Kebersihan Yayasan
Pegawai
Tetap
31 Sukini Petugas Kebersihan Yayasan
Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021
Status : Menikah
Pendidikan :
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Lubuk Pakam
NO RUANG JUMLAH
3 Ruang guru 1
5 Lab Komputer 2
6 Lab Bahasa 1
7 Lab IPA 1
63
8 Bengkel 1
9 Mushala 1
10 Perpustakaan 1
11 Ruang kelas 9
12 UKS 1
13 Lapangan olahraga 1
14 Kamar mandi 3
Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021
7. Peserta Didik/Siswa
Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021
65
B. Temuan Khusus
1. Data Observasi
a. Pemilihan Karir Siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam
pemilihan karir siswa bingung menentukan karir yang sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki siswa.
Selain itu juga faktor dari dukungan orangtua, beberapa siswa dalam
menentukan karir karena dukungan dan arahan dari orangtua siswa, yang terkadang
orangtua siswa dalam menentukan karir bagi siswa tidak melihat kemampuan,
bakat, dan minat yang dimiliki oleh siswa, sehingga hal ini membuat siswa
mengalami kesulitan dalam menjalankan karir yang telah mereka pilih tersebut.
2. Data Wawancara
a. Pemilihan Karir Siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam
86
Hasil wawancara dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 12.10 WIB.
68
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku guru BK di SMK
Nusantara Lubuk Pakam mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk
Pakam pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021, sebagai berikut:
87
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku Guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 28 Juli 2021 pukul 12.08 WIB.
88
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku Wali Kelas XII AKL SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 13.05 WIB.
69
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL SMK Nusantara Lubuk
Pakam, sebagai berikut:89
89
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada
tanggal 19 Juli 2021 dan 28 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
70
siswa untuk lanjut ke bangku kuliah. Lalu ada juga PKL atau Praktek
Kerja Lapangan, dengan diadakannya PKL ini akan membuat siswa
mengetahui lebih banyak macam-macam pekerjaan yang ada
dilapangan dan bagaimana proses bekerja, tentunya hal ini akan
menambah pengetahuan siswa dalam karir, sehingga siswa pun dapat
mengembangkan bakat, dan kemampuan siswa”.90
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku guru BK di SMK
Nusantara Lubuk Pakam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021,
sebagai berikut:
90
Hasil wawancara dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 12.10 WIB.
91
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku Guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 28 Juli 2021 pukul 12.08 WIB.
92
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku Wali Kelas XII AKL SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 13.05 WIB.
72
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL SMK Nusantara Lubuk
Pakam, sebagai berikut:93
93
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada
tanggal 19 Juli 2021 dan 28 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
73
Dukungan dari orangtua juga menjadi faktor yang sangat penting bagi siswa,
dikarenakan beberapa siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam memilih karir karena
dorongan dari orangtua siswa, sehingga beberapa siswa harus mengikuti keinginan
dari orangtua. Selain itu ekonomi keluarga juga menjadi faktor penentu dari
pemilihan karir siswa.
Pendekatan trait and factor adalah salah satu pendekatan dalam bimbingan
karir dengan melihat kecocokan antara minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki
seseorang dengan syarat-syarat pekerjaan yang ada. Pendekatan trait and factor
merupakan salah satu pendekatan yang digunakan oleh guru bimbingan dan
konseling dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam.
74
94
Hasil wawancara dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 12.10 WIB.
75
95
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku Guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 28 Juli 2021 pukul 12.08 WIB.
96
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku Wali Kelas XII AKL SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 13.05 WIB.
76
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL SMK Nusantara Lubuk
Pakam, sebagai berikut:97
97
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada
tanggal 19 Juli 2021 dan 28 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
77
berkurang kak, karena dari yang dijelaskan ibu sudah dijelaskan ibu
semua, sudah diberikan solusi dari masalah saya”.
Pemilihan karir merupakan proses penting dan tidak dapat terelakkan dalam
kehidupan individu, karena karir yang dipilih akan menjadi penentu masa depan
individu. Pemilihan karir merupakan proses bagaimana individu menentukan dan
merencanakan arah karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
Pemilihan karir yang tidak sesuai dengan keadaan diri siswa akan membuat siswa
merasakan dampaknya, yaitu seperti kesulitan, stres, kebingungan, bahkan
kegagalan dalam menjalankan karir.
Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
Lubuk Pakam, diperoleh bahwa mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
78
Lubuk Pakam beberapa siswa dalam menentukan pemilihan karir belum sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa, hal ini dikarenakan siswa belum mengetahui
bakat dan minat yang dimiliki siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa beberapa siswa
masih bingung dan kesulitan dalam menentukan pilihan karir yang sesuai dengan
siswa.
Dalam menentukan pilihan karir siswa juga mengikuti pilihan dari orangtua
siswa yang terkadang tidak sesuai dengan keadaan siswa. Hal ini juga diperkuat
dengan pernyataan dari guru BK di SMK Nusantara Lubuk Pakam bahwa pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam beberapa siswa belum memilih sesuai
dengan keadaan siswa. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu faktor ekonomi dan
dukungan dari orangtua siswa yang ikut serta dalam pemilihan karir siswa.
Fakta ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Indyah Novi Styorini dalam
jurnalnya, bahwa pada kenyataannya siswa SMA juga belum bisa mencapai tugas
perkembangan karir. Siswa SMA masih ragu dan tidak memiliki kesiapan membuat
keputusan karir yang tepat bagi masa depan. Fakta ini menyatakan bahwa banyak
siswa mengalami kebimbingan, ketidaksiapan dan stres dalam pembuatan
keputusan karir. Kurang peduli terhadap karir, serta pilihan atas dasar mengikuti
teman jika terus dibiarkan akan mengakibatkan dampak negatif. Akibat dampak
negatif tersebut adalah pemilihan studi lanjut secara asal, dan pemilihan kerja tidak
sesuai bakat, serta tanpa melihat kemampuan dalam diri individu akan
menjerumuskan pada kegagalan karir.98
Indyah Novi Styorini, 2018, “Layanan Informasi Karir sebagai Prediktor Kemandirian
98
Hasil survei yang dikemukakan Putri tahun 2018 yang dikutip dari jurnal
Putri Fathia Fadilla dan Sri Muliati Abdullah, dari hasil penelitian tersebut
ditemukan fakta cukup menarik yakni 92% siswa SMA/SMK sederajat bingung dan
tidak tahu akan menjadi apa kedepannya dan 45% mahasiswa merasa salah
mengambil jurusan. Selain itu, ditemukan pula bahwa faktor utama mengapa siswa
mengalami kesulitan dalam mengambil jurusan adalah karena mereka tidak paham
apa bakat dan potensi yang mereka miliki.99
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syarqawi pada
tahun 2018, bahwa pengembangan karir adalah proses perkembangan seumur hidup
yang dipengaruhi oleh individu, pengalaman belajar dan karakteristik lingkungan
yang berbeda-beda. Faktor-faktor itu dapat dijelaskan, yaitu kemampuan individu,
99
Putri Fathia Fadilla dan Sri Muliati Abdullah, 2019, “Faktor Pengambil Keputusan
Karier pada Siswa SMA Ditinjau dari Social Cognitive Theory”, Jurnal Psikologi, Vol 8, No 2. h.
109.
80
jenis kelamin, pendidikan, minat, dan budaya. Ketika faktor-faktor ini diterapkan
untuk pengembangan bidang karir, implikasi adalah akan mempengaruhi
perkembangan karir individu. Perkembangan karir individu tidak selamanya
dipengaruhi oleh cacat fisik dan mental yang dimiliki oleh individu, tetapi
disamping itu kepercayaan diri juga ikut mempengaruhi perkembangan karir
individu.100
Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai faktor-faktor pemilihan karir siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam, bahwa terdapat beberapa faktor dalam siswa
menentukan pilihan karir, yaitu minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa serta dukungan orangtua dan ekonomi keluarga.
Hal ini dapat dilihat dari siswa yang dalam menentukan karir berdasarkan
potensi yang dimiliki siswa lebih memiliki kepercayaan diri dan dengan mudah
dalam menentukan karir yang sesuai dengan keadaan siswa. Siswa yang dalam
memilih karir karena orangtua, beberapa siswa mengalami kebingungan dan
kesulitan dalam menentukan karir, hal ini dikarenakan karir yang diinginkan
orangtua siswa terkadang tidak memperhatikan keadaan dari siswa. Sehingga siswa
merasa takut dalam menjalankan karir. Sedangkan faktor ekonomi keluarga siswa
seringkali menjadi penghambat siswa dalam menjalankan karir, karena siswa tidak
dapat menjalakan karir yang sesuai dengan keinginan siswa.
Wali kelas di SMK Nusantara Lubuk Pakam juga mengatakan bahwa siswa
dalam menentukan karir itu melihat dari beberapa faktor, diantaranya minat, bakat,
dan dari pilihan orangtua siswa. Hal ini juga senada dengan yang dikatakan oleh
guru BK di SMK Nusantara Lubuk Pakam, bahwasannya faktor yang menjadi siswa
dalam menentukan karir itu berdasarkan dari kemampuan akademik, minat, bakat
dan potensi yang dimiliki oleh siswa.
100
Ahmad Syarqawi, 2018, “Bimbingan dan Konseling Karir bagi Anak Penyandang
Disability”, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol 8, No 1, h. 71.
81
karir. Diantaranya adalah minat, bakat, dan kemampuan akademik yang dimiliki
siswa. Dimana beberapa siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam telah memahami
bagaimana bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa, sehingga siswa dengan mudah
dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan siswa. Beberapa siswa lain juga
belum memahami bagaimana bakat dan minat yang dimiliki siswa, sehingga siswa
memiliki kesulitan dalam memahami karir yang sesuai dengan keadaan siswa.
Selain itu faktor dari dorongan orangtua yang ikut serta dalam menentukan
karir siswa, sehingga beberapa siswa yang hanya melihat peluang karir yang besar
saja dan tidak memperhatikan bagaimana keadaan siswa. Seringkali hal tersebut
membuat siswa memiliki ketidaksiapan dalam menjalankan karir. Faktor ekonomi
keluarga juga menjadi faktor penentu siswa dalam menjalankan karir, karena
dengan siswa yang memiliki ekonomi kebawah tidak dapat untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, sehingga siswa tersebut merubah pilihan karir yang
diinginkan.
Fakta ini sesuai dengan penelitian Ni Kadek Sri Wahyudi Pradnyawati dan
I Made Rustika dalam jurnalnya, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kematangan pemilihan karir yang baik terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal, yaitu pandangan tentantang diri mengenai bakat, minat, dan
kemampuan. Fottler dan Bain mengatakan individu yang memiliki kematangan
pemilihan karir merupakan individu yang memiliki pengetahuan, talenta, dan
kemampuan untuk melangkah maju.
101
Ni Kadek Sri Wahyuni Pradnyawati dan I Made Rustika, Tt, “Peran Konsep Diri dan
Persepsi Anak Mengenai Harapan Orangtua Terhadap Kematangan Pemilihan Karir pada Siswa
SMA DI Kota Denpasar”, Jurnal Psikologi Udayana, h. 175-176.
102
Mutiara Herin dan Dian Ratna Sawitri, 2017, “Dukungan Orang Tua dan Kematangan
Karir pada Siswa SMK Program Keahlian Tata Boga”, Jurnal Empati, Vol 6, No 1, h. 302-303.
103
Ambar Dewi Wulandari, I Wayan Dharmayana dan Anni Suprapti, 2016, “Profil
Kecenderungan Pemilihan Minat Karir Berdasarkan Tipe Kepribadian Siswa SMA Se-Kota
Bengkulu”, Jurnal Triadik, Vol 15, No 2, h. 32.
83
pemilihan karir sudah sesuai dengan keadaan siswa, dan beberapa siswa lainnya
tidak sesuai dengan keadaan siswa, hal ini dikarenakan siswa belum memahami
bakat dan minat yang dimiliki sehingga siswa asal pilih dalam menentukan karir.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terjadi dari luar diri siswa,
seperti dalam hal ini adalah faktor dari dukungan orangtua dan ekonomi keluarga.
Hal ini dilihat dari beberapa siswa dalam menentukan karir diarahkan oleh orangtua
siswa, yang terkadang tidak memperhatikan keadaan siswa sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam menjalankan karir. Selain itu faktor ekonomi, siswa
yang memiliki ekonomi kebawah mengalami kesulitan dalam menjalankan karir,
karena siswa tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggal sehingga
karir yang diinginkan siswa tidak dapat terpenuhi dengan baik.
104
Muhibbu Abivian, Amin Budiamin, dan Mubiar Agustin…h.12.
84
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asep Mahdani tahun 2020 bahwa hasil
implementasi bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir
siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi cukup membantu siswa dalam peningkatan
perencanaan karir siswa, yang mana bisa dilihat dari siswa sebelumnya, yang
awalnya masih belum dapat menentukan pilihan untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi serta pilihan jurusan yang sesuai dengan kemampuan yang
85
105
Asep Mahdani, 2020, “Implementasi Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kemampuan
Perencanaan Karir Siswa: Studi di Sekolah Menengah Kejuruan 9 Muaro Jambi”, Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, h. 61.
106
Ni Luh Ratna Agustini, Made Sulastri, dan Gede Sedanayasa, 2014, “Efektivitas
Konseling Trait and Factor dengan Layanan Informasi Terhadap Rencana Pilihan Karir Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014”, e-Journal Undiksan Jurusan
Bimbingan Konseling, Vol 2, No 1, h. 9-10.
86
and factor ini merupakan pendekatan yang melihat keadaan minat, bakat dan
kemampuan siswa yang didapat dari hasil tes psikologi, kemudian mencocokkan
hal tersebut dengan syarat-syarat yang terdapat dalam pekerjaan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
87
88
Agustini, Ni Luh Ratna, dkk. (2014). Efektivitas Konseling Trait and Factor dengan
Layanan Informasi Terhadap Rencana Pilihan Karir Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014. E-Journal Undiksa Jurusan
Bimbingan Konseling. Vol 2. No 1.
Amin, Samsul Munir. (2015). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: AMZAH.
Ani. (2017). Perempuan dan Karir (Telaah Teori Trait and Factor dalam
Pengembangan Karir dan Pengambilan Keputusan). Jurnal MUWAZAH.
Vol 9. No 2.
Alam, Fiptar Abdi. (2019). Korelasi Layanan Bimbingan Karier dengan Bahasa
dan Sastra di Era Revoluasi Industri 4.0. Bogor: Guepedia.
90
91
Diana, Made Suwija, dkk. (2014). Penerapan Konseling Trait and Factor untuk
Memantapkan Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Kelas
XI IPS SMA N 1 Tegallalang 2013/2014. Jurnal JJBK. Vol 2. No 1.
Fadilla, Putri Fathia dan Abdullah, Sri Muliati. (2019). Faktor Pengambil
Keputusan Karier pada Siswa SMA Ditinjau dari Social Cognitive Theory.
Jurnal Psikologi. Vol 8. No 2.
Herin, Mutiara dan Sawitri, Dian Ratna. (2017). Dukungan Orang Tua dan
Kematangan Karir pada Siswa SMK Program Keahlian Tata Boga. Jurnal
Empati. Vol 6. No 1.
Helaluddin, dkk. (2019). Analisis Data Kualitatif : Sebuah Tinjauan Teori &
Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Hidayat, Rahmat, dkk. (2019). Karier : Teori dan Aplikasi dalam Bimbingan dan
Konseling Komprehensif. Sukabumi: CV. Jejak anggota IKAPI.
Jarkawi, Jarkawi, dkk. (2017). Strategi Bimbingan dan Konseling Karier Bermutu
pada Sekolah Menengah Kejurusan Syuhada Banjarmasin.Jurnal Kajian
Bimbingan dan Konseling. Vol 2. No 3.
Jayadi, dkk. (2019). Pendekatan Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan
Karir. Jurnal Paedagodie. Vol 7. No 2.
Mu’awanah, Elfi dkk. (2009). Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muhajirin, Muhammad. (2017). Efektivitas Konseling Karir Trait and Factor untuk
Mereduksi Kesulitan membuat Keputusan Karir. Journal of Innovative
Counseling: Theory, Practice & Research. Vol 1. No 1.
Nafi, Ahmad. (2020). Kematangan Karier Peserta Didik Zaman Now. Yogyakarta:
Deepublish.
Pradnyawati, Ni Kadek Sri Wahyuni dan Rustika, I Made. Tt. Peran Konsep Diri
dan Persepsi Anak Mengenai Harapan Orangtua Terhadap Kematangan
Pemilihan Karir pada Siswa SMA DI Kota Denpasar. Jurnal Psikologi
Udayana.
93
Santi, Desak Era Puspita, dkk. (2014). Penerapan Konseling Karir Trait and Factor
dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Mengembangkan Rencana
Pilihan Karir Siswa Kelas X TPM 1 SMK Negeri 3 Singaraja. e-Journal
Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling. Vol 2. No 01.
Savitri, Deninta dan Tamsil Muis. (2014). Survey Tentang Pemilihan Karir
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya.
Jurnal BK. Vol 04. No 03.
Sofiah, Sofi Siti. (2018). Aplikasi Fungsi Bimbingan Kari dan Minat Siswa
Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Jurnal Bimbingan,
Penyuluhan, Konseling dan Psikoterapi Islam. Vol 6. No 1.
Susanto, Ahmad. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Konsep, teori dan
Aplikasinya). Jakarta: Kencana.
Syarqawi, Ahmad. (2018). Bimbingan dan Konseling Karir bagi Anak Penyandang
Disability. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling. Vol 8. No 1.
Syarqawi, Ahmad, dkk. (2019). Bimbingan dan Konseling Karir (Teori dalam
Perencanaan dan Pemilihan Karir). Medan: Widya Puspita.
Umrati, dkk. (2020). Analisis Data Kualitatif: Teori Konsep dalam Penelitian
Pendidikan. Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Yusuf, Syamsu, dkk. (2011). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
A. Tujuan
Untuk memperoleh informasi dan data, baik mengenai kondisi fisik maupun
tentang implementasi bimbingan karir dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam.
B. Objek Observasi
1. Alamat/lokasi sekolah.
2. Lingkungan fisik sekolah pada umumnya.
3. Unit kantor/ruang kerja.
4. Ruang kelas.
5. Ruang bimbingan dan konseling.
6. Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan bimbingan karir.
7. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) bimbingan karir.
95
96
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
5. Apakah karir yang telah Beberapa siswa ada yang telah sesuai
dipilih siswa telah sesuai dalam memilih karir sesuai dengan
dengan minat, bakat dan minat, bakat, tetapi ada juga siswa yang
kemampuannya? tidak menentukan karir melihat bakat
dan minat, hal itu dikarenakan, masih
kurangnya siswa memahami bakatnya
dimana, sehingga beberapa siswa asal
pilih dalam menentukan karir kemana.
Lampiran 7
4. Apa kendala yang Ibu Sampai saat ini tidak ada kendala dalam
hadapi dalam pelaksanaan pelaksanaan bimbingan karir ini, pada
bimbingan karir? masa pandemi saat ini pun tidak ada
masalah karena kita tetap melaksanakan
secara daring melalui google meet.
13. Apa saja kendala dalam Pada saat ini tidak ada ya kendala dalam
pelaksanaan bimbingan pelaksanaan bimbingan karir dengan
karir dengan pendekatan pendekatan trait and factor dalam
trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
meningkatkan kemampuan karir siswa, tetapi memang saat dimasa
pemilihan karir siswa? pandemi saat ini kita tidak dapat
bertemu secara langsung dengan siswa,
109
Lampiran 8
2. Bagaimana pemilihan karir Pada saat awal masuk sekolah siswa itu
siswa di SMK Nusantara diperkenalkan dengan 3 jurusan ya, ada
Lubuk Pakam? TKJ, AP, dan AK. Nah, jadi disini kita
dari sekolah memperkenalkan kalau
TKJ itu bagaimana, AP bagaimana, dan
begitu juga AK. Lalu, disini nanti siswa
mencocokkan dengan kemauan siswa,
yang tentunya siswa telah menyesuaikan
111
6. Apa kendala yang dihadapi Kendala siswa dalam karir itu dari
siswa dalam karir? ekonomi keluarga yang kurang mampu
untuk dapat melanjutkan ke perguruan
tinggi bagi siswa yang minat untuk
kuliah. Lalu dari lapangan pekerjaan,
banyak siswa yang dalam menentukan
karir itu lebih melihat lapangan
pekerjaan daripada bakat mereka itu,
sehingga beberapa siswa merasa
khawatir jika tidak dapat bekerja
dikemudian hari.
Lampiran 9
12. Apa kendala yang kamu Kalau kendala saat ini, ada yaitu tadi
hadapi dalam karir ? belajar dan informasi yang kurang
tadi.
118
12. Apa kendala yang kamu Kendala itu tadi soal kemampuan
hadapi dalam karir ? dibidang akademik saya akan kalah.
melanjutkan ke perguruan
tinggi?
12. Apa kendala yang kamu Kendalanya itu dari kepercayaan diri
hadapi dalam karir ? saya sendiri, dan biaya untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi kak.
124
11. Apa yang menjadi Bingung aja mau pilih yang mana,
penyebab kamu ragu yang sesuai sama saya, yang banyak
dalam menentukan pilihan lowongan kerjanya, takut gak ada
karir? kerjaan nantinya.
12. Apa kendala yang kamu Kendalanya itu dari ekonomi dan
hadapi dalam karir ? orangtua, karena dalam karir
orangtua itu ikut menentukan, yang
terkadang tidak sesuai dengan saya.
127
Nama : Sabrina
Lampiran 10
Merumuskan
5. Menarik Kesimpulan
a. Secara berkelompok peserta didik
merumuskan kesimpulan
b. Secara berkelompok peserta didik
mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
1. Setelah pembelajaran peserta didik dan guru
membuat kesimpulan dengan melakukan
refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penugasan mandiri melalui
LKPD melalui tautan
3. Tahap Penutup https://forms.gle/a7PtAsTCoBu9bCE88yang
dibagikan di grup WA
3. Guru BK menyampaikan kegiatan lanjutan
(Pertemuan ke-2)
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa
dansalam.
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan
memperhatikanproses keaktifan peserta didik
selama mengikuti kegiatanlayanan klasikal
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dari hasil layanan ini akan
dilakukansecara daring melalui tautan
https://forms.gle/h4WMXdDi5fMqFrNu8
Tindak Lanjut Untuk lebih menambah wawasan dalam
memilih dan merencanakan, serta
memantapkan pilihan karir dapat melanjutkan
dalam kegiatan bimbingan kelompok
Mengetahui,
Kepala SMK Nusantara Lubuk Pakam, Guru BK / Konselor
LAMPIRAN 11
DOKUMENTASI
LAMPIRAN 12
139
LAMPIRAN 13
BIODATA
A. Data Diri
Nama Lengkap : Suci Diayu Ramadani
T.Tanggal Lahir : Hapoltahan, 28 Desember 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Alamat Rumah
Desa/Kelurahan : Penggalangan
Kecamatan : Sei Bamban
Kabupaten : Serdang Bedagai
Alamat Domisili : Gang Belimbing Jalan Prof. HM. Yamin
Alamat E-Mail : sucidiayu28@gmail.com
No. Hp : 082366977233
Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara
B. Riwayat Pendidikan
SD : SD Swasta Ad-Dakwah
SLTP : SMP Swasta Ad-Dakwah
SLTA : SMK Swasta Teladan Sei Rampah
C. Data Orang Tua
1. Ayah
Nama : Sumardi
T.Tanggal Lahir : Kp. Tempel, 05 Juni 1972
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SLTA
No. Hp : 082366977233
Gaji/Bulan : Rp. 1.500.000
Suku : Jawa
2. Ibu
Nama : Waginem
T.Tanggal Lahir : Sei Mulyo, 22 Juni 1976
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
No. Hp : 082366977233
Gaji/Bulan :-
Suku : Jawa
D. Data Perkuliahan
Jurusan : Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Stambuk : 2017
Dosen PA : Prof. Saiful Akhyar Lubis, MA
Tgl Seminar Proposal : 02 Juni 2021
Tgl Ujian Komprehensif : 03 September 2021
Tgl Sidang Munaqasyah : 13 September 2021
IP
Sem I : 3.40
Sem II : 3.27
Sem III : 4.00
Sem IV : 4.00
Sem V : 3.89
Sem VI : 3.89
Sem VII : 3.78
Sem VII : 3.00
IPK : 3.70