Anda di halaman 1dari 157

IMPLEMENTASI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT

AND FACTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN


PEMILIHAN KARIR SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar


Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

SUCI DIAYU RAMADANI


NIM. 33.17.2.114

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
ABSTRAK

Nama : Suci Diayu Ramadani


NIM : 33.17.2.114
Program Studi : Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Pembimbing I : Drs. Purbatua Manurung, M.Pd
Pembimbing II : Ahmad Syarqawi, M.Pd
Judul : Implementasi Bimbingan Karir Dengan
Pendekatan Trait and Factor Dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemilihan
Karir Siswa

Kata Kunci: Bimbingan Karir, Trait and Factor, Pemilihan Karir

Tujuan dari penelitian ini 1) Mengetahui pemilihan karir siswa SMK


Nusantara Lubuk Pakam, 2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam, 3) Mengetahui
implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dalam
meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa SMK Nusantara Lubuk Pakam.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Data yang dikumpulkan adalah data wawancara, observasi, dan dokumentasi yang
diperoleh peneliti di SMK Nusantara Lubuk Pakam. Adapun yang menjadi
informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingan konseling,
dan siswa-siswi di SMK Nusantara Lubuk Pakam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi bimbingan karir
dengan pendekatan trait and factor dapat meningkatkan kemampuan pemilihan
karir siswa, setelah diberikan bimbingan karir oleh guru BK. Hal ini terbukti dengan
beberapa siswa yang mengalami peningkatan dalam memahami potensi yang
dimiliki, kepercayaan diri dalam menentukan karir, dan hilangnya keraguan siswa
dalam menentukan karir.
Mengetahui
Pembimbing I

Drs. Purbatua Manurung, M.Pd


NIP. 196605171987031004
KATA PENGANTAR

‫يم‬ َّ ‫الرحْ َٰم ِن‬


ِ ‫الر ِح‬ َّ ‫س ِم اللَّ ِه‬
ْ ‫ِب‬
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. yang telah memberi Risalah Islam berupa ajaran yang sempurna
dalam menuntun keselamatan di dunia dan di akhirat.

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar


Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan, maka disusunlah skripsi ini dengan
judul "Implementasi Bimbingan Karir dengan Pendekatan Trait and Factor dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karir Siswa".

Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari skripsi ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dalam segi kemampuan dan penggunaan bahasa,
untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
skripsi ini lebih baik lagi dan berguna bagi orang lain.

Selama proses penyusunan ini peneliti telah banyak mendapat bimbingan,


nasehat, doa serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti
haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Syahrin Harahap, MA sebagai rektor Universitas


Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
2. Bapak Dr. Mardianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
3. Ibunda Dr. Nurussakinah Daulay, M.Psi selaku Ketua Prodi Bimbingan
Konseling Pendidikan Islam.
4. Bapak Drs. Purbatua Manurung, M.Pd selaku pembimbing skripsi I saya
yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan arahannya dalam
pembuatan skripsi ini.

i
5. Bapak Ahmad Syarqawi, M.Pd selaku pembimbing skripsi II saya yang
telah banyak meluangkan waktu, membimbing, dan mengarahkan saya
dalam pembuatan skripsi ini.
6. Bapak Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, MA selaku pembimbingan
akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses
perkuliahan.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
khususnya prodi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam yang telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
8. Terima kasih kepada Bapak Suyadi, S.Pd selaku kepala sekolah beserta
guru dan siswa-siswi SMK Nusantara Lubuk Pakam, yang telah banyak
membantu dalam penelitian ini.
9. Teristimewa dan yang tercinta untuk Ayahanda Sumardi dan Ibunda
Waginem, juga kepada satu-satunya saudara kandung saya Alfin
Gimnastiar yang selalu mendoakan, mencurahkan cinta, kasih dan
sayang kepada saya, serta memberikan motivasi dan dukungan moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan.
10. Tak lupa pula kepada keluarga besar Kakek Alm. H. Lekijo dan Nenek
Hj. Tumiyem, serta keluarga besar Kakek Buang dan Nenek Sepi, yang
senantiasa memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan
perkuliahan ini.
11. Terkhusus saya ucapkan terima kasih kepada teman hidup saya
(Insyaallah) Sabda Hafiz Fakar, yang selalu memberikan waktunya,
dukungan, semangat serta do’a kepada penulis.
12. Terima kasih juga kepada rekan seperjuangan sekaligus sahabat-
sahabatku Fadillah Annisa Putri, Junita Pertiwi, Nurul Azmi Amalia,
dan Ismaydhani Br. Sitepu, yang selalu mendukung, memberi semangat
dan selalu setia menemani saya dari awal perkuliahan sampai akhir.

ii
13. Kepada sabahat-sahabatku Chici Cahya, Mia Agustin, Lely Rizky, dan
Ony Yanti Lestari Br. Purba, yang selalu setia selama kurang lebih
delapan tahun ini, terima kasih atas dukungan dan semangatnya. Semoga
dimanapun kita berada, kita selalu dalam lindungan AllahSWT.
14. Teman seperjuanganku yang selalu bersama selama menjalankan
praktek perkuliahan Nurul Fatimah dan Yenni Rizki Anjelia. Teman
yang selalu menemaniku pagi, siang, sore dan malam selama 4 tahun
Novita Cahyani. Dan teman seperjuanganku juga yang selalu
membersamai selama bimbingan skripsi Evi Dayanti Siregar.
15. Ucapan terimakasih juga untuk kakak dan abang seluruh mahasiswa
BKI khususnya yang tergabung dalam grup “Formi”, Kak Iklil, Bang
Buchori, dan Bang Sopian, beserta lainnya yang tidak dapat penulis
ucapkan satu persatu.
16. Teman-teman seperjuangan BKI-5 stambuk 2017 yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu persatu semoga kita semua sukses baik di dunia
maupun akhirat.
17. Kepada diri saya sendiri terima kasih yang tetap bertahan, tetap
bersyukur, tetap berjuang, tetap berusaha menghadapi kesulitan-
kesulitan selama proses perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, pround
of myself.

Medan, 13 September 2021

Suci Diayu Ramadani


NIM. 33.17.2.114

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 10

A. Bimbingan Karir ................................................................................ 10


1. Pengertian Bimbingan Karir .......................................................... 10
2. Tujuan Bimbingan Karir ................................................................ 15
3. Fungsi Bimbingan Karir ................................................................. 18
4. Prinsip Bimbingan Karir ................................................................ 20
5. Perlunya Penerapan Bimbingan Karir ............................................ 22
6. 5Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan Karir .................................. 25
B. Trait and Factor .................................................................................. 26
1. Pengertian Pendekatan Trait and Factor ....................................... 26
2. Tujuan Pendekatan Trait and Factor ............................................. 31
3. Asumsi Pendekatan Trait and Factor ............................................ 32
4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Trait and Factor ............. 33
5. Implikasi Pendekatan Trait and Factor dalam Konseling ............. 35

iv
C. Pemilihan Karir .................................................................................. 37
1. Pengertian Pemilihan Karir ............................................................ 37
2. Faktor-Faktor Pemilihan Karir ....................................................... 38
3. Proses Pemilihan Karir dengan Pendekatan Trait and Factor ....... 41
D. Penelitian Relevan .............................................................................. 43

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 47


B. Subjek Penelitian.................................................................................. 48
C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 49
D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 51
E. Analisis Data ........................................................................................ 52
F. Penjamin Keabsahan Data.................................................................... 54

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ........................ 56

A. Temuan Umum..................................................................................... 56
B. Temuan Khusus .................................................................................... 65
C. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 77

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 87

A. Kesimpulan .......................................................................................... 87
B. Saran ..................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90

LAMPIRAN .................................................................................................... 95

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 49

Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Nusantara
Lubuk Pakam ................................................................................... 59

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Lubuk Pakam ..................... 62

Tabel 4.3 Data Siswa SMK Nusantara Lubuk Pakam ..................................... 63

vi
DAFTAR GAMBAR

3.1 Peta Lokasi SMA Nusantara Lubuk Pakam ............................................... 50

4.1 Struktur Organisasi SMK Nusantara Lubuk Pakam .................................. 64

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi ...................................................................... 95

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepada Kepala Sekolah ............................ 96

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Kepada Guru BK ...................................... 97

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kepada Wali Kelas ................................... 98

Lampiran 5 Pedoman Wawancara Kepada Siswa-Siswi ................................. 99

Lampiran 6 Rekapitulasi Wawancara dengan Kepala Sekolah........................ 100`

Lampiran 7 Rekapitulasi Wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling .... 105

Lampiran 8 Rekapitulasi Wawancara dengan Wali Kelas ............................... 110

Lampiran 9 Rekapitulasi Wawancara dengan Siswa-Siswa ............................ 115

Lampiran 10 RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) ........................................ 131

Lampiran 11 Dokumentasi ............................................................................... 135

Lampiran 12 Surat Izin Riset ........................................................................... 138

Lampiran 13 Surat Balasan Sekolah ................................................................ 139

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional definisi pendidikan diantaranya adalah:

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Lebih lanjut, mengenai fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan


nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta tanggung jawab.1

Melalui pendidikan akan menentukan masa depan karir individu yang akan
dicapai. Karir atau pekerjaan yang baik tentu sangat diinginkan setiap orang.
Dengan memiliki karir yang baik maka individu akan hidup sejaterah. Karir
merupakan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan
yang dalam melakukan aktivitas tersebut dibutuhkan kemampuan yang dimiliki
seseorang. Karir bagi remaja merupakan sesuatu yang secara sosial diakui sebagai
cara untuk memenuhi kepuasan berbagai kebutuhan. Karir juga dapat
mengembangkan perasaan ingin diakui dalam masyarakat untuk memperoleh
sesuatu yang diinginkan dan mencapai tujuan hidup.2

1
Ahmad Syarqawi, 2019, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Medan:
Perdana Publishing, h. 12.
2
Twi Tandar Atmaja, 2014, ”Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui
Bimbingan Karir dengan Penggunaan Media Modul”, Jurnal Psikopedagogia, Vol 3, No 2, h. 62.

1
2

Masa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan masa dimana siswa


memasuki masa remaja. Pada masa ini siswa dituntut untuk mampu membuat
pemilihan karir yang terkait dengan masa depan. Pada usia remaja siswa memiliki
tugas perkembangan dalam memahami minat, kemampuan, serta mampu
menentukan karir lebih spesifik. Tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) biasanya mengarah dan terfokus pada pendidikan seperti memilih
jurusan atau bidang karir yang sesuai dengan keadaan siswa.

Menurut Ginzberg siswa remaja memasuki periode realistik yang ditandai


terjadinya pengintegrasian berbagai kapasitas dengan minat yang terfokus pada
pilihan karir. Super menyatakan bahwa siswa remaja berada pada periode
eksplorasi, dimana pada periode ini siswa menghadapi dinamika pada berbagai
pilihan, terutama pilihan yang didasarkan kebutuhan siswa untuk memikirkan
secara serius kemungkinan memasuki bidang karir tertentu. Pada periode ini siswa
dituntut mampu membuat perencanaan karir yang terkait dengan masa depannya.3

Pemilihan karir adalah suatu jalan untuk menentukan sesuatu hal yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dianggap sesuai dengan minat dan kemampuan
seseorang. Proses pemilihan karir ini tidaklah mudah begitu saja, dalam
memutuskan pilihan karir seorang siswa harus menentukan, mempertimbangkan,
mengupayakan dan menciptakan pekerjaan yang sesuai dengan keadaan siswa
dengan matang.

Pemilihan karir menjadi sesuatu yang sangat penting bagi siswa, karena
dengan pemilihan karir akan menjadi salah satu penentu bagi masa depan seorang
siswa. Siswa diharapkan sudah memikirkan pilihan karir sedari dini agar dalam
memilih karir siswa dapat memikirkan dengan sangat matang, sehingga siswa tidak
akan mengalami ketidaksesuaian karir yang dipilih dengan bakat atau kemampuan
yang ia miliki.

Pemilihan karir yang baik akan menentukan arah karir siswa 5-10 tahun
kedepan. Pilihan karir merupakan bagian dari proses perkembangan siswa karena

3
Hartono, 2018, Bimbingan Karier, Jakarta: Prenada Media, h. 27.
3

dianggap sebagai proses berkelanjutan dalam perkembangan karir. Siswa mulai


memikirkan cara untuk memperoleh pekerjaan yang mereka inginkan dan
seringkali mengukur pilihan karir berdasarkan apa yang mampu dan apa yang tidak
mampu mereka lakukan.4

Namun pada kenyataannya, dikalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK) masih banyak siswa yang mengalami kebimbingan dalam menentukan
pilihan karir. Proses pemilihan karir pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) tidaklah mudah untuk menentukan, akan tetapi siswa diharuskan mampu
untuk mengatur beberapa tugas yang berkaitan dengan karir siswa.

Permasalahan tersebut tentu akan menghambat siswa untuk mencapai


pemilihan karir yang baik. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sering
mengalami kebimbangan, ketidakpastian, dan stres dalam menentukan pilihan
karir. Tidak jarang juga beberapa siswa dalam menentukan pemilihan karir hanya
dengan mengikuti teman. Kebanyakan siswa dalam membuat keputusan pemilihan
karir mengalami perubahan yang menyulitkan dan tak terduga.

Masalah karir yang dirasakan oleh siswa menurut Syamsu Yusuf, antara
lain: 1) kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan
kemampuan dan minat, 2) kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi
tentang dunia kerja, 3) masih bingung untuk memilih pekerjaan, 4) masih kurang
mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat, 5) merasa
cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah, serta 6) belum memilih
pilihan perguruan tinggi tertentu, jika setelah tamat tidak masuk dunia kerja.5

Permasalahan lain dari remaja yang tidak dapat dihindari berhubungan


dengan karir. Salah satunya masalah kesiapan karir. Hal ini menjadi konsekuensi
logis dari perkembangan remaja dimana terdapat tuntutan bagi remaja untuk

4
Rulian Tri Putra, 2015, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karier Siswa
Melalui Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait-Factor pada Siwa Kelas X MIA 2 MAN 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”, Jurnal E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun
ke-4, h. 2.
5
Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan, 2011, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, h. 30.
4

mempersiapkan karir. Permasalahan karir yang terjadi pada remaja biasanya


berkaitan dengan pemilihan jenis pendidikan, yang mengarah pada pemilihan jenis
pekerjaan dimasa depan.6

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berada pada fase peralihan dari masa
remaja menuju dewasa. Dimana pada masa ini siswa biasanya belum dapat mandiri
dalam mengambil keputusan, sehingga siswa masih memerlukan bantuan dari
orang lain salah satunya adalah guru BK untuk membantu siswa menuju
kemandirian. Guru BK memiliki peran penting dalam membimbing siswa pada
masa remaja ini melalui layanan-layanan bimbingan konseling yang diberikan.
Bimbingan konseling menjadi bagian terpenting bagi pendidikan, dimana
bimbingan konseling ini dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.

Sesuai dengan arah dan spirit Kurikulum 2013, paradigma bimbingan dan
konseling memandang bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk
berkembang secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya
prestasi sesuai dengan kapasistas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan
sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu
mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta
memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapi.7

Bimbingan karir sangat penting untuk diberikan guru BK dalam proses


pelaksanaan program Bimbingan Konseling di Sekolah. Karena dengan
memberikan bimbingan karir pada siswa, maka hal tersebut akan mempermudah
siswa dalam memutuskan pemilihan karir serta memahami potensi yang dimiliki.
Dengan memberikan bimbingan karir guru BK mengajak siswa untuk tidak merasa
ragu, bingung, menghilangkan kebimbingan dan ketidaktahuan siswa dalam
memutuskan pemilihan karir di masa depan. Guru BK dapat memberikan
bimbingan mengenai pengetahuan seputar karir, baik itu berhubungan dengan dunia

6
Ita Juwitaningrum, 2013 “Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kematangan
Karir Siswa SMK, Psikopedagogia Jurnal Bimbingan dan Konseling”, Vol 2, No 2, h. 133-134.
7
PERMENDIKBUD RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah, h. 1.
5

pekerjaan maupun karir yang berhubungan dengan dunia pendidikan yang akan
ditempuh siswa selanjutnya.

Layanan bimbingan karir seharusnya memahami dan memenuhi kebutuhan-


kebutuhan siswa dalam perkembangan karir sehingga memiliki keterampilan karir
pada saat menyelesaikan bangku sekolah. Bimbingan karir merupakan suatu
kegiatan bantuan yang dilakukan oleh guru BK dalam membantu siswa untuk
memutuskan pilihan karir, memahami diri, mengenal dunia pekerjaan, sesuai
dengan tujuan yang diharapkan oleh siswa. Kurang pemberian bimbingan karir
pada siswa akan menyebabkan siswa tidak tepat dalam menentukan pilihan karir.
Dengan begitu pemberian bimbingan karir kepada siswa sangat diperlukan agar
siswa dapat menentukan pilihan karir dengan tepat.

Bimbingan karir diberikan kepada siswa agar mampu membuat keputusan


pemilihan karir dengan tepat yang sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat. Hal
ini sesuai dengan tujuan bimbingan karir yaitu bimbingan karir diberikan kepada
siswa agar siswa mampu memahami dan mengembangkan diri, seperti minat, bakat,
kemampuan, serta pemahaman mengenai dunia karir.

Pendekatan trait and factor merupakan pendekatan yang di pelopori oleh


Frank Parsons, teori ini menekankan pemahaman pada diri siswa mengenai minat,
bakat, intelegensi, karakteristik, yang dapat diukur melalui tes psikologi. Dalam
teori trait and factor ini sifat-sifat yang ada pada diri individu memiliki hubungan
antara hal yang dibutuhkan dalam suatu bidang pekerjaan. Maka dari itu teori trait
and factor menekankan siswa harus memahami diri yang dapat dilihat melalui tes
psikologi.

Teori trait and factor menyatakan bahwa pemilihan karir individu sangat
ditentukan oleh kesesuaian kemampuan, minat, prestasi, nilai-nilai, dan kepribadian
dengan dunia kerja.8 Teori trait and factor ini bekembang dari studi tentang
perbedaan-perbedaan individu dan perkembangan selanjutnya terkait erat dengan
gerakan testing atau psikometri. Teori ini berpengaruh besar terhadap studi tentang

8
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia, 2019, Bimbingan dan Konseling Karir (Teori
dalam Perencanaan dan Pemilihan Karir), Medan: Widya Puspita, h. 26.
6

deskripsi pekerjaan dan persyaratan pekerjaan dalam upaya memprediksi


keberhasilan pekerjaan di masa depan berdasarkan pengukuran traits yang terkait
dengan pekerjaan. Karakteristik utama dari teori ini adalah asumsi bahwa individu
mempunyai pola kemampuan unik atau traits yang dapat diukur secara objektif dan
berkorelasi dengan tuntutan berbagai jenis pekerjaan.9

Menurut teori trait and factor peranan konselor dalam teori ini adalah
memberitahu klien tentang berbagai kemampuan yang diperoleh konselor melalui
hasil testing. Berdasarkan hasil testing pula mengetahui kelemahan dan kekuatan
pribadi klien, sehingga dapat meramalkan jabatan apa atau jurusan apa yang cocok
bagi klien. Konselor membantu klien menentukan tujuan yang akan dicapainya
sesuai dengan hasil tes. Juga dengan memberitahu sifat dan bakat klien, maka klien
bisa mengelola hidup sendiri sehingga dapat hidup lebih berbahagia.10

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru di


SMK Nusantara Lubuk Pakam, masih ada beberapa siswa yang merasa bingung,
cemas, ketidaktahuan dalam menentukan pilihan karir siswa. Dalam hal ini siswa
merasa bingung dalam menentukan jurusan yang sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuan siswa. Permasalahan tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman
siswa mengenai kemampuan, minat, maupun bakat yang dimiliki dan karena
keikutsertaan orangtua dalam menentukan kearah karir siswa. Sehingga seringkali
menentukan pilihan karir, siswa tidak mempertimbangkan kemampuan, minat, dan
bakat yang dimiliki.

Untuk mempermudah siswa dalam menentukan pilihan karir, siswa harus


terlebih dahulu memahami mengenai potensi yang dimiliki, sehingga siswa tidak
akan merasakan bahwa menentukan pilihan karir merupakan masalah besar yang
mereka hadapi, serta siswa harus mengetahui informasi mengenai dunia karir.

9
Didi Tarsidi, Teori Perkembangan Karir: Diintisarikan dari Zunker, Vernon G. (1986)
Career Counseling: Applied Concepts of Planning. Second Edition. Chapter 2: Theories of Career
Development. Monterey, California:Brooks/Cole Publishing Company, h. 1-2.
10
Muslim Afandi, 2008, “Teori Trait and Factor (Analisis dalam Layanan Bimbingan
Konseling)”, Jurnal Sosial Budaya, Vol 5, No 01, h. 42.
7

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal di atas ialah dengan memberikan
bimbingan karir pada siswa. Bimbingan karir dapat mengatasi kebimbingan,
ketidakpastian, serta ketidaktahuan siswa dalam menentukan pilihan
karir.Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bidang dalam bimbingan
konseling. Bimbingan karir merupakan salah satu wujud dari upaya bimbingan
konseling. Bimbingan karir ini ditujukan kepada siswa agar siswa mampu
menentukan pilihan karir secara tepat dan sesuai dengan kemampuan, minat dan
bakat.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, bentuk upaya yang dilakukan


oleh pihak sekolah adalah saling bekerja sama antara kepala sekolah, wali kelas,
guru bidang studi serta guru BK dalam membimbing siswa memilih karir. Selain
itu, pihak sekolah juga memberikan bimbingan karir kepada siswa dalam program
bimbingan konseling untuk meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa.
Bimbingan karir yang diberikan kepada siswa akan mempermudah dan
mempengaruhi siswa dalam meningkatkan pemilihan karir.

Dalam memberikan bimbingan karir dapat dilakukan dengan menggunakan


pendekatan trait and factor. Melalui bimbingan karir dengan pendekatan trait and
factor ini diharapkan siswa mendapatkan lebih luas mengenai informasi seputar
karir, siswa dapat lebih memahami kemampuan, minat, bakat dan kepribadian, serta
mampu menentukan pilihan karir yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat
yang dimiliki.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik melakukan


penelitian tentang “Implementasi Bimbingan Karir Dengan Pendekatan Trait and
Factor dalam Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karir Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Alasan-alasan yang mendorong peneliti untuk memilih judul penelitian di


atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan tersebut:

1. Kurangnya pemahaman siswa mengenai potensi yang dimiliki.


2. Perasaan bingung dalam menentukan pemilihan karir.
8

3. Siswa tidak mempertimbangkan kemampuan, minat, dan bakat dalam


menentukan pilihan karir.
4. Cemas tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi siswa.
5. Pemilihan program studi yang ditentukan oleh orangtua.
C. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam?
3. Bagaimana implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor
dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
Lubuk Pakam?
D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pemilihan karir siswa SMK Nusantara Lubuk Pakam.


2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam.
3. Mengetahui implementasi bimbingan karir dengan pendekatan Trait and Factor
dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa SMK Nusantara Lubuk
Pakam.
E. Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian mempunyai dua manfaat yaitu manfaat yang


bersifat teoritis dan menfaat yang bersifat praktis, secara rinci manfaat yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis
a. Memberikan informasi mengenai implementasi bimbingan karir dengan
pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
karir siswa.
b. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam bimbingan dan konseling.
9

c. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.


2. Manfaat praktis
a. Bagi kepala sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan dampak yang positif guna
meningkatkan mutu layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah.
b. Bagi guru mata pelajaran
Diharapkan dapat membantu guru mata pelajaran dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran siswa.
c. Bagi guru BK
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
memberikan masukan bagi guru BK dalam mengimplementasikan
bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor untuk meningkatkan
pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam.
d. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman dan wawasan mengenai bagaimana
mengimplementasikan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor
untuk meningkatkan pemilihan karir, serta peneliti dapat menentukan arah
karir.
e. Bagi siswa
Dapat menambah pengetahuan siswa mengenai kedudukan guru BK
sebenarnya dan mengetahui pentingnya peran guru BK dalam membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir. Selain itu, siswa
juga dapat bekerja sama dalam meningkatkan kemampuan pilihan karir.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Bimbingan Karir
1. Pengertian Bimbingan Karir

Karir berasal dari bahasa Belanda carriere yang berarti perkembangan dan
kemajuan dalam pekerjaan. Karir juga bermakna pekerjaan, profesi. Karir dapat
dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan dikembangkan secara optimal,
tetapi pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang pencapaian karir. Menurut Ani
pekerjaan merupakan tahapan penting dalam perkembangan karir. Sementara itu,
perkembangan karir sendiri memerlukan proses panjang dan berlangsung lama serta
dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupan.11

Definisi karir adalah integrasi kerja dalam hidup seseorang yang


mempertimbangkan perjalanan hidup seseorang, serta mempengaruhi aspek lain
dalam kehidupan seperti psikologis, sosiologis, dan ekonomis. Menurut Dede
Rahmat Hidayat dan kawan-kawan, karir merupakan rangkaian okupasi, pekerjaan,
dan jabatan selama kehidupan individu yang dipengaruhi psikologis, sosiologis,
pendidikan, fisik, ekonomi, dan faktor-faktor lainnya. Individu bisa saja memiliki
satu okupasi sepanjang hidupnya, namun ada pula individu yang memiliki berbagai
macam okupasi sepanjang hidupannya.12

Menurut Indah Lestari, sesuatu disebut karir jika mengimplikasikan adanya


(1) pendidikan yang diwujudkan dengan keahlian tertentu, (2) keberhasilan, (3)
dedikasi atau komitmen, (4) kebermaknaan personal dan financsal. Karir terentang
sejak sebelum bekerja, ketika bekerja, dan masa-masa mengakhiri pekerjaan. Karir
dapat dipersiapkan sepanjang kehidupan seseorang.13

11
Ani, 2017 “Perempuan dan Karir (Telaah Teori Trait and Factor dalam Pengembangan
Karir dan Pengambilan Keputusan)”, Jurnal MUWAZAH, Vol 9, No 2, h. 153-154.
12
Dede Rahmat Hidayat, Wening Cahyawulan & Robbani Alfan, 2019 Karier: Teori dan
Aplikasi dalam Bimbingan dan Konseling Komprehensif, Sukabumi: CV.Jejak anggota IKAPI, h.
14-16.
13
Indah Lestari, 2017 “Meningkatkan Kematangan Karir Remaja melalui Bimbingan Karir
Berbasis Life Skills”, Jurnal Konseling Gusjigang, Vol 3, No 1, h. 19-20.

10
11

Karir merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang memiliki kesamaan


dengan pekerjaan serta memiliki keterkaitan dengan potensi diri seseorang, minat,
bakat, dan kepribadian individu. Dalam Islam melakukan pekerjaan merupakan
suatu hal yang diperintahkan Allah SWT. Allah SWT. menyeruh manusia untuk
bekerja dan mencari rezeki yang telah Allah SWT. berikan di muka bumi ini.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS. At-Taubah ayat 105 berikut ini:

ِ ‫عا ِل ِم ْالغَ ْي‬


‫ب‬ َ ‫سولُهُ َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ۖ َو‬
َ ‫ست ُ َردُّونَ ِإلَ ٰى‬ َ ُ‫سيَ َرى اللَّه‬
ُ ‫ع َملَ ُك ْم َو َر‬ َ َ‫َوقُ ِل ا ْع َملُوا ف‬
َ‫ش َهادَةِ فَيُن َِبئ ُ ُكم ِب َما ُكنت ُ ْم ت َ ْع َملُون‬
َّ ‫َوال‬
Artinya : “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah: 105)14
Bekerja adalah suatu hal kewajiban dan juga merupakan perintah dari Allah
SWT. hal ini berlaku semenjak manusia pertama diturunkan di muka bumi yakni
Nabi Adam AS, hal ini juga hingga Nabi Muhammad SAW. Bekerja menurut
perspektif Islam merupakan hal terpenting dalam kegiatan ibadah dan juga jihad,
jika halnya seseorang konsisten terhadap hukum yang ditetapkan Allah SWT. suci
dalam hal niatnya, serta juga dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan baik dari diri
sendiri, pemenuhan kebutuhan keluarga, bermasyarakat maupun bernegara.15

Sebagai seorang Muslim bekerja merupakan ibadah, sebab dengan bekerja


itu telah mengamalkan perintah Allah SWT. Makna bekerja adalah sekuat tenaga
dan pikiran untuk dapat mencukupi kebutuhan keseharian dan jangan malas.
Disamping itu juga bekerja bukan satu-satu tujuan hidup harus ditempuh, masih ada
hal penting dilaksanakan yaitu beramal ibadah.

Memiliki pekerjaan tentu akan membuat diri kita mandiri, karena dari
bekerja kita memperoleh imbalan jasa, baik berupa uang maupun berupa barang.

14
Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI, 2005, Bandung: CV. Penerbit J-
ART, h. 204.
15
Rahmad Kurniawan, 2019, “Urgensi Bekerja dalam Al-Qur’an”, Jurnal Transformatif,
Vol 3, No 1, h. 43, 45-46.
12

Dari imbalan jasa tersebut kemudian kita dapat kebutuhan sehari-hari, begitu juga
sebaliknya jika kita beramal ibadah dengan penuh keikhlasan tentu mendapatkan
pahala dan ganjaran di akhirat yaitu surga Allah SWT.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa bimbingan konseling karir


perspektif Islam tidak bertentangan dengan Islam bahkan merupakan anjuran dalam
agama. Konselor dalam Islam adalah memiliki kompetensi keilmuan yang
berlandasan Al-Qur’an dan Sunnah beserta disiplin ilmu lain yang tidak
bertentangan. Konselor sejati tentu memberikan pemahaman dan arahan kepada
klien untuk dapat menjalan aktivitas keseharian dan pencegahan permasalahan-
permasalahan karir.16

Istilah bimbingan karir mulai dikenal setelah munculnya istilah Vocational


Guidance yang dipopulerkan oleh Frank Pearson. Pada tahun 1908, Frank Pearson
berhasil mendirikan suatu lembaga yang bertujuan membantu para anak muda
untuk mendapatkan pekerjaan. Pada masanya, bimbingan karir dipercaya sebagai
salah satu jalan persiapan individu untuk mencari pekerjaan, dengan cara
mencocokkan karakteristik individu dengan pekerjaan yang ada di lingkungannya.
Penggunaan istilah Vocational Guidance merujuk pada usaha seorang ahli dalam
membantu dan memandu individu untuk memilih dan upaya mempersiapkan diri
seperti kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.17

Bimbingan karir (career guidance) merupakan salah satu bentuk khusus


bimbingan yang semula lazim disebut bimbingan jabatan (vocational guidance).
Disamping bimbingan karir, pada setting pendidikan di sekolah terdapat bentuk
bimbingan yang lain, yaitu: bimbingan pribadi (personal guidance), bimbingan
belajar (learning guidance), dan bimbingan sosial (social guidance).

Menurut Hartono, bimbingan karir adalah proses bantuan yang diberikan


oleh konselor kepada para siswa dalam bentuk berbagai aktivitas kelompok atau
individual, agar para siswa mampu mencapai pemahaman diri, pemahaman karir,

16
Darwin Harahap, 2019, “Konsep Dasar Bimbingan Konseling Karir dan Perspektif
Islam”, Al-Irsyad Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol 1, No 2, h. 268.
17
Budi Astuti dan Edi Purwanta, 2020, Bimbingan Karier Untuk Meningkatkan Kesiapan
Karier, UNY Press, h. 1.
13

dan mampu memperoleh kemandirian dalam pengambilan keputusan karir, dapat


meraih dan mempertahankan karirnya dalam kehidupan di masyarakat.18

Ahmad Nafi menjelaskan bahwasannya bimbingan karir ini merupakan


upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
mengenal dunia kerjanya, dan mengembangkan masa depan yang sesuai dengan
bentuk kehidupan yang diharapkannya.19

Bimbingan karir dapat didefenisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh


konselor (profesional dan terlatih) untuk membantu individu (dalam hal ini siswa)
memahami diri dan lingkungannya yang dihubungkan dengan proses pemilihan dan
pengembangan diri terhadap karir yang akan digeluti melalui serangkaian kegiatan
bimbingan dan konseling.20

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan
konseling yang ada di sekolah. Bimbingan karir merupakan aktivitas yang
dilakukan konselor diberbagai lingkup dengan tujuan menstimuli dan memfasilitasi
perkembangan karir seseorang disepanjang usia bekerja. Aktivitas ini meliputi
bantuan dalam perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian diri.21

Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling


ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan
karir. Bidang ini memuat pokok-pokok berikut:

a. Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh


penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b. Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.

18
Hatono… h. 29.
19
Ahmad Nafi, 2020, Kematangan Karier Peserta Didik Zaman Now, Yogyakarta:
Deepublish, h. 15.
20
Afdal, M.Suya, Syamsu dan Uman, 2014, “Bimbingan Karir Kolaboratif dalam
Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA”, Jurnal Konseling dan Pendidikan, Vol 2, No 3, h. 2.
21
Richma Hidayati, 2015, “Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik dalam
Meningkatkan Pemahaman Karir”, Jurnal Konseling Gusjigang, Vol 1, No 1, h. 5.
14

c. Pengembangan dan pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan


dunia kerja, jenis-jenis pekerjaan tertentu, serta latihan kerja sesuai
dengan pilihan karir.
d. Pemantapan cita-cita karir sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan,
serta pemantapan sikap positif dan objektif terhadap pilihan karir.22

Menurut Prayitno, pengembangan karir yaitu bidang pelayanan BK yang


membantu siswa/sasaran pelayanan dalam menerima, memahami, menilai
informasi dan pengalaman, serta memilih dan mengambil keputusan arah karir
secara jelas, objektif dan bijak.23 Dalam bidang pengembangan karir, guru BK dapat
membantu siswa untuk memahami diri dan menerima kondisi diri, yang kaitannya
agar siswa mampu merencanakan kehidupan karirnya dan merealisasikannya secara
baik. Pada bidang pengembangan ini pula, guru BK diupayakan mampu
memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kemampuan diri siswa dan
informasi jabatan.24

Bimbingan karir merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor


terhadap siswa dalam melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemecahan
masalah-masalah karir yang dialami oleh peserta didik. Bimbingan karir meliputi
landasan bagi pencapaian kemampuan sikap dan pengetahuan yang memungkinkan
peserta didik membuat suatu keputusan yang tepat bagi masa depan siswa, melalui
pengenalan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki siswa, mengenal berbagai jenis
pekerjaan, mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan
serta merencanakan karirnya di masa depan.25

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah


salah satu jenis bidang layanan pada bimbingan konseling, dimana pada bidang ini
konselor/guru BK memberikan bantuan kepada siswa atau sekelompok siswa,
berupa informasi-informasi untuk dapat memahami dan mengembangkan diri agar

22
Samsul Munir Amin, 2015, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: AMZAH , h. 63.
23
Prayitno, 2014, Pembelajaran melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan, Padang:
UNP Press, h. 147.
24
Tarmizi, 2018, Bimbingan Konseling Islami, Medan: Perdana Publishing, h. 84.
25
Ahmad Susanto, 2018, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Konsep, teori dan
Aplikasinya), Jakarta: Kencana, h. 13.
15

siswa mampu mengambil keputusan pemilihan karir yang sesuai dengan minat,
bakat, serta potensi yang ada pada siswa.

2. Tujuan Bimbingan Karir

Bimbingan karir sebagai salah satu bidang pelayanan bimbingan dan


konseling di sekolah, menduduki posisi strategis dalam kerangka persiapan karir
siswa. Program ini dirancang diberikan kepada para siswa untuk mencapai tujuan
memandirikan mereka dalam pengambilan keputusan karir, meraih dan
mempertahankan karir di masa depan.

Tujuan bimbingan dan konseling yang paling esensial adalah untuk


membantu siswa mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki menjadi
lebih mampu, mendorong orangtua dalam mengawasi dan mendampingi
perkembangan siswa, serta mendorong para guru untuk menyediakan atmosfer
pembelajaran di kelas yang lebih sehat dan kondusif. Secara ringkas Kartadinata
menyebutkan tujuan bimbingan dan konseling yang esensi adalah memandirikan
individu, kemandirian (autonomy) adalah tujuan bimbingan dan konseling.26

Pada rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur


pendidikan formal yang disajikan Depdiknas dijelaskan untuk mencapai tujuan
bimbingan, siswa harus mendapat kesempatan untuk:

a. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas


perkembangannya.
b. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya.
c. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta
menentukan langkah-langkah dalam upaya pencapaian tujuan tersebut.
d. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami.
e. Menggunakan potensi yang dimiliki untuk kepentingan pribadi,
kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
f. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.

26
Ahmad Susanto….. h. 10.
16

g. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara


optimal.27

Bidang layanan karir merupakan suatu layanan pemberian bantuan dengan


tujuan agar klien mampu merencanakan dan menentukan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan karir. Bidang karir ialah bimbingan yang mempersiapkan diri
menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau
jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan
dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang
telah dimasuki.28

Berkenanan dengan aspek karir, bimbingan dimaksudkan untuk membantu


siswa agar:

a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang


terkait dengan pekerjaan.
b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi karir.
c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun tanpa merasa rendah diri sepanjang
pekerjaan tersebut bermakna bagi dirinya dan sesuai dengan norma
agama.
d. Memahami relevansi kompetensi dasar (kemampuan menguasi
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi karir di masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosio psikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.

27
Ibid, h. 10-11.
28
Nailul Falah, 2016, “Pengingkatan Layanan Bimbingan dan Konseling melalui Pelatihan
Pembuatan Media Bimbingan pada Konselor Sekolah di MAN Lab. UIN Yogyakarta”, Jurnal
Hisbah, Vol 13, No 1, h. 66 &70.
17

f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang


kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
g. Dapat membentuk pola atau kecenderungan arah karir yang relevan bagi
siswa.
h. Mengenal dan memahami minat, kemampuan, dan keterampilannya
dalam bidang-bidang pekerjaan dan memiliki kemampuan atau
kematangan untuk mengambil keputusan karir.29

Secara rinci tujuan dari bimbingan ialah membantu para siswa agar dapat:

a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan


dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat,
bakat, sikap, dan cita-cita.
b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang
ada dalam masyarakat.
c. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi
yang ada dalam diri siswa, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan
latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami
hubungan usaha siswa yang sekarang dengan masa depan siswa.
d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang
disebabkan oleh siswa sendiri dan faktor lingkungan serta mencari jalan
untuk mengatasai hambatan-hambatan tersebut.
e. Para siswa dapat merencanakan masa depan siswa serta menemukan
karir dan kehidupan yang serasi.30

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan karir


adalah untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan karir siswa dan membantu siswa memahami diri, seperti minat, bakat,
potensi, dan kepribadian yang dimiliki, sehingga siswa mampu mengambil

29
Fuad Anwar, 2019, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta: Deepublish,
h. 9.
30
Maliki, 2016, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, h. 157.
18

keputusan pilihan karir yang sesuai dengan keadaan siswa. Selain itu, bimbingan
karir juga bertujuan untuk memberikan informasi-informasi seputar karir kepada
siswa seperti peluang kerja, cara memperoleh pekerjaan, dan mengembangkan
keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang diinginkan.

3. Fungsi Bimbingan Karir

Dalam memberikan fungsi bimbingan karir, bukan hanya memberi


informasi saja atau diarahkan pada satu tujuan atau dalam bentuk dilayani dan
dipimpin melainkan dengan jalan diberi bantuan untuk mengerti, memahami dan
mengembangkan potensi-potensi. Potensi-potensi ini meliputi bakat, minat, dan
kemampuan.31

Bimbingan karir di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan


mengembangkan potensi karir yang dimiliki. Selain itu bimbingan karir sebagai
satu kesatuan proses bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh siswa dalam
mengarahkan diri dan menciptakan kemandirian dalam memilih karir yang sesuai
dengan kemampuan.32

Kaitannya dengan konseling karir, fungsi yang diemban sama dengan


fungsi-fungsi konseling secara umum. Fungsi-fungsi tersebut adalah: (a) fungsi
pemahaman; (b) fungsi pencegahan; (c) fungsi pengentasan; (d) fungsi
pemeliharaan dan pengembangan; (e) fungsi advokasi. Berikut akan diuraikan satu
persatu:33

a. Fungsi pemahaman

Dalam kaitannya dengan pemahaman tentang lingkungan, konseling karir


berupaya membantu individu memahami keadaan sosio ekonomi dan sosio
emosional keluarganya dalam hubungannya dengan pemilihan karir dan pendidikan
lanjutan.

31
Sofi Siti Sofiah, 2018, “Aplikasi Fungsi Bimbingan Karir dan Minat Siswa Melanjutkan
Pendidikan ke Perguruan Tinggi”, Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling dan Psikoterapi
Islam, Vol 6, No 1, h. 82.
32
Rukaya, 2019, Aku Bimbingan dan Konseling, Bogor: Guepedia, h. 73.
33
Ahmad Syarqawi Nasution, Muhammad Kaulan Karima, dan Dina Nadira Amelia
Siahaan, 2019, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Konsep dan Teori), Jakarta: Kencana, h.77.
19

b. Fungsi pencegahan

Dalam kaitannya dengan konseling karir, upaya pencegahan dimaksudkan


menghindarkan individu dari kemungkinan-kemungkinan masalah yang akan
timbul, seperti: kesalahan pemilihan jurusan yang berimplikasi kepada pemilihan
karir, kesalahan dalam menangkap peluang sehingga pekerjaan yang dimasuki tidak
sesuai dengan kondisi diri individu serta ketidaksiapan menghadapi pensiun
sehingga akhirnya digerogoti oleh virus post power syndrome.

c. Fungsi pengentasan

Fungsi pengentasan apabila dikaitkan dengan konseling karir berarti


terentaskannya masalah-masalah karir dan pemilihan-pemilihan karir individu, baik
hubungannya dengan kondisi diri pribadinya maupun dengan lingkungan sehingga
individu dapat memperoleh kehidupan yang efektif dalam mempersiapkan karir,
menjalani karir serta menjalani masa pensiun.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Fungsi ini berarti bahwa layanan konseling karir yang diberikan dapat
menghasilkan terpelihara dan terkembangnya potensi-potensi baik yang ada dalam
diri individu (seperti: inteligensi yang tinggi, bakat yang istimewa, minat yang
menonjol), dan ini akan berimplikasi terhadap kesuksesannya dalam pemilihan
serta dalam menjalani karir.

e. Fungsi advokasi

Kaitannya dengan konseling karir, fungsi advokasi menghasilkan


pembelaan kepada individu atau kelompok berkaitan dengan pengingkaran hak-hak
mereka dalam menentukan pilihan dan/atau dalam menjalani karir, misalnya dalam
menentukan jurusan yang akan dipilih, kenaikan pangkat dan jabatan dan lain
sebagainya.34

34
Ibid,h.77-80.
20

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan karir


sama halnya dengan fungsi dari bimbingan konseling pada umumnya. Fungsi
bimbingan karir untuk memberikan informasi, pemahaman, arahan, serta
mengembangkan kemampuan siswa, seperti bakat, minat, dan kepribadian,
sehingga ketika siswa mengambil keputusan pilihan karir tidak mengalami
hambatan dan kegagalan dalam karir di masa depan. Bimbingan karir juga berfungsi
untuk memandirikan siswa dalam mengambil tindakan pilihan karir yang sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki.

4. Prinsip Bimbingan Karir

Ada beberapa prinsip bimbingan karir yang harus dipahami, prinsip dasar
dalam layanan bimbingan karir yang dipandang sebagai fondasi atau landasan
layanan, yaitu sebagai berikut:

a. Bimbingan karir ditujukan bagi semua individu


Prinsip ini berarti bahwa bimbingan karir diberikan kepada semua individu atau
peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria
maupun wanita, baik kanak-anak, remaja, maupun dewasa. Dengan demikian,
bimbingan karir merupakan suatu proses bantuan atau layanan yang
berkelanjutan dalam seluruh perjalanan hidup seseorang, bukan merupakan
peristiwa yang terpilah satu sama lain.
b. Bimbingan karir merupakan bantuan yang diberikan kepada individu yang
sedang dalam proses berkembang
Dengan demikian, ciri-ciri dan tugas-tugas perkembangan pada tahap tertentu
hendaknya dijadikan dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan
karir. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan karir lebih
bersifat prevented dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif) dan
lebih diutamakan teknik atau pendekatan dalam setting (adegan) kelompok
daripada perseorangan.
c. Bimbingan karir bersifat individual
Setiap individu bersifat unik (berbeda satu sama lain), dan melalui bimbingan
karir individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya
21

tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan
adalah individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan teknik
kelompok.
d. Bimbingan karir menekankan hal yang positif
Dalam kenyataan masih ada individu yang memiliki persepsi yang negatif
terhadap bimbingan karir karena bimbingan karir dipandang sebagai satu cara
yang menekan aspirasi.
e. Sangat berbeda dengan pandangan itu, bahwa dalam hal ini bimbingan karir
sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan pengembangan
kekuatan dalam diri dan kesuksesan, karena bimbingan karir merupakan cara
untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan
dorongan, dan peluang untuk berkembang.
f. Bimbingan karir merupakan usaha bersama
Bimbingan karir bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga
tugas guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam proses
bimbingan karir. Program bimbingan karir akan berlangsung efektif apabila ada
upaya kerja sama antar personil sekolah, juga dibantu oleh personil dari luar
sekolah, seperti orangtua siswa atau para spesialis.
g. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan karir
Bimbingan karir diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan
pilihan dan mengambil keputusan karir. Bimbingan karir berperanan untuk
memberikan informasi dan nasihat kepada individu. Hal itu sangat penting
baginya dalam mengambil keputusan karirnya. Kehidupan karir individu
diarahkan oleh tujuan karir, dan bimbingan karir memfasilitasi individu untuk
mempertimbangkan, menyesuakan diri dan menyempurnakan tujuan karir
melalui pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan itu.
h. Bimbingan karir berlangsung dalam berbagai latar kehidupan
Pemberian layanan bimbingan karir tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi
juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga pemerintah/swasta,
22

dan masyarakat. Bidang layanan bimbingan karir pun bersifat multi-aspek, yaitu
meliputi aspek pribadi, sosial dan pendidikan yang terkait dengan karir.35
5. Perlunya Penerapan Bimbingan Karir

Perubahan orientasi pendidikan dan tuntutan globalisasi seringkali


memunculkan permasalahan baru yang berdampak pada permasalahan yang
dihadapi oleh siswa. Permasalahan peserta didik tersebut tidak terlepas dari
berbagai aspek pribadi, sosial, kemampuan belajar dan menentukan arah dan jenis
pekerjaan. Kedudukan bimbingan konseling dalam pendidikan adalah sebagai
pendamping siswa untuk mengembangkan diri dan juga untuk mempersiapkan
siswa dalam menghadapi permasalahan-permasalahan hidup.

Bimbingan konseling tidak bisa dipisahkan dengan program pendidikan.


Keduanya merupakan kegiatan terpadu, ini dikarenakan kegiatan bimbingan
konseling harus dilandaskan pada kegiatan pendidikan. Kegiatan bimbingan dan
konseling merupakan pengiring pendidikan. Perlunya bimbingan konseling yang
terintegrasi dikarenakan:

a. Terdapat beberapa permasalahan di sekolah yang tidak dapat di tangani


oleh guru sebagai pendidik.
b. Program guru sangat terkait dengan materi, tujuan pembelajaran dan
kurikulum yang harus diselesaikan.
c. Terdapat beberapa kegiatan sekolah dalam rangka mendidik siswa yang
harus dilakukan oleh petugas lain selain guru mata pelajaran.
d. Sering kali terjadi konflik siswa dan guru yang pemecahannya
membutuhkan bantuan pihak ketiga.36

Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling


membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir.

35
Fiptar Abdi Alam dan Rukaya, 2019, Korelasi Layanan Bimbingan Karier dengan
Bahasa dan Sastra di Era Revoluasi Industri 4.0, Bogor: Guepedia, h. 36-39.
36
Melik Budiarti, 2017, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, Magetan: CV. Media
Grafika, h. 21.
23

Bimbingan karir di sekolah merupakan kegiatan yang paling awal dan mendasar
bagi pengembangan karir secara menyeluruh.

Dengan mempelajari dan mengembangkan model-model bimbingan


individual yang banyak menyangkut masalah sosial pribadi memberikan imbas
kepada kemampuan individu dalam penyusunan karir. Prinsip di atas benar, karena
permasalahan karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi.
Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi. Oleh
karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya.37

Kurangnya bimbingan karir ini dapat menyebabkan siswa tidak tepat dalam
menentukan pilihan karir. Dengan demikian perlu adanya bimbingan dari
profesional untuk membantu siswa dalam membuat pilihan karir. Bimbingan karir
menjadi strategi yang dipandang sangat penting untuk membantu siswa dalam
membuat pilihan karirnya. Munandir mengemukakan salah satu keterampilan yang
dikembangan melalui bimbingan adalah keterampilan membuat pilihan. Melalui
bimbingan karir, siswa mendapatkan layanan bantuan untuk mengembangkan
keterampilan dalam membuat pilihan karir.

Bimbingan karir ditujukan kepada siswa agar mampu membuat keputusan


karir secara tepat dan bertanggung jawab sehingga karir yang telah dipilih dapat
sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakatnya. Hal ini merujuk pada tujuan
bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir menurut Depdiknas.38

Bimbingan karir ini perlu dan penting untuk diberikan kepada para siswa,
baik SMP maupun SMA dengan alasan sebagai berikut:

a. Para siswa di tingkat SMA pada akhir semester 2 perlu menjalani pemilihan
program studi atau penjurusan, apakah memilih program A1, A2, A3, atau
A4. Kenyataan menunjukkan bahwa program A5 secara praktis belum atau
tidak dapat berlangsung. Walaupun ada kata “memilih”, namun sebenarnya

37
Maliki… h. 162-163.
38
Muhibbu Abivian, Amin Budiamin dan Mubiar Agustin,Tt, “Program Bimbingan Karir
untuk Mengembangkan Kemampuan Membuat Pilihan Karir Peserta Didik”, Utile Jurnal
Kependidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, h. 9-10.
24

telah adanya batas tertentu dalam pengambilan program karena ada


persyaratan yang terkait dengan prestasi akademik dari siswa yang
bersangkutan. Penjurusan itu jelas akan menentukan masa depan siswa
dalam pemilihan ini, diperlukan kecermatan, serta perhitungan yang matang
dan tepat. Oleh karena itu, siswa memerlukan adanya bimbingan.
b. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua siswa yang tamat dari SMA
akan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang akan
langsung terjun ke dunia kerja tentu memerlukan bimbingan karir ini agar
siswa dapat bekerja dengan senang dan baik.
c. Siswa SMA merupakan angkatan kerja yang potensial. Merekalah yang
akan menentukan bagaimana keadaan Negara yang akan datang. Mereka
merupakan sumber daya manusia dalam pembangunan. Oleh karena itu,
diperlukan persiapan yang sebaik-baiknya untuk menghadapi masa depan,
serta menyiapkan dengan baik pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan
yang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. untuk
mempersiapkan hal tersebut, diperlukan bimbingan karir.
d. Pada kenyataannya, para siswa SMA sedang berada dalam masa remaja
yang merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada
umumnya, mereka belum dapat mandiri sehingga masih memerlukan
bantuan dari orang lain untuk menuju kemandirian. Sehubungan dengan itu,
mereka memerlukan bimbingan, termasuk bimbingan karir untuk
menyiapkan kemandirian dalam hal pekerjaan.
e. Siswa SMP juga membutuhkan bimbingan tersebut, baik untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk mencari pekerjaan karena
sesuatu sebab tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Dengan demikian,
jelaslah manfaat bimbingan karir ini. Pada pembahasan educational
guidance dan vocational guidance, masalah pekerjaan pada tingkatan SMP
mulai tampak sehingga perlu adanya vocational guidance, disamping
educational guidance.39

39
Bimo Walgito, 2010, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), Yogyakarta: CV. Andi
Offset, h. 203.
25

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa perlunya bimbingan karir


di sekolah untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah
khususnya masalah yang berkaitan dengan karir. Selain itu dengan diberikan
bimbingan karir maka akan membentuk siswa menjadi pribadi yang paham akan
potensi dirinya, seperti minat, bakat, dan kepribadian, sehingga dalam hal ini akan
mempermudah siswa dalam menentukan pilihan atau keputusan karir di masa
depan. Dengan memberikan bimbingan karir kepada siswa juga akan memberikan
informasi siswa mengenai dunia seputar karir, serta dapat membantu siswa dalam
menentukan jurusan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

6. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan Karir

Beberapa jenis layanan bimbingan karir yang bisa diberikan kepada siswa
di sekolah dan madrasah antara lain: pertama, layanan informasi tentang diri sendiri
yang mencakup: (1) kemampuan intelektual, (2) bakat khusus di bidang akademik,
(3) minat-minat umum dan khusus, (4) hasil belajar dalam berbagai bidang studi,
(5) sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya dengan karir seperti potensi
kepemimpinan, kerajinan, kejujuran, keterbukaan dan lain sebagainya, (6) nilai-
nilai kehidupan dan cita-cita masa depan, (7) keterampilan-keterampilan khusus
yang dimiliki siswa, (8) kesehatan fisik dan mental, (9) kematangan vokasional dan
lain sebagainya.40

Kedua, layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi


perencanaan karir, yang mencakup (1) informasi pendidikan (educational
information), (2) informasi jabatan (vocational information) atau informasi karir
(career information), dan lain-lain.

Ketiga, layanan penempatan, yakni usaha-usaha membantu siswa


merencanakan masa depannya selama masih di bangku sekolah atau madrasah dan
sesudah tamat, dalam mengambil program studi tertentu sebagai studi lanjutan atau
langsung bekerja. Tujuan layanan ini adalah agar siswa menempatkan diri dalam
program studi akademik dan lingkup kegiatan nonakademik, yang menunjang

40
Tohirin, 2013, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integritas),
Jakarta: Raja Grafindo, h. 132-133.
26

perkembangannya dan semakin merealisasikan masa depannya atau melibatkan diri


dalam lingkup suatu jabatan yang diharapkan cocok baginya dan memberikan
kepuasan kepadanya. Layanan penempatan mencakup : (1) perencanaan masa
depan, (2) pengambilan keputusan, (3) penyaluran ke salah satu jalur studi
akademik, program kegiatan ekstrakurikuler, program persiapan prajabatan, (4)
pemantapan dan reorientasi apabila diperlukan, (5) pengumpulan data dalam rangka
penelitian terhadap mereka yang sudah tamat sekolah.

Keempat, orientasi. Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karir


mencakup: suasana, lembaga, dan objek karir (kerja) seperti kantor, bengkel,
pabrik, pengoperasionalan perangkat kerja tertentu, dan lain sebagainya.41

B. Trait And Factor


1. Pengertian Pendekatan Trait and Factor

Secara etimologi, kata trait and factor berasal dari dua kata yaitu trait and
factor. Istilah “trait” mempunyai arti “ciri atau sifat” merujuk pada karakteristik
individu yang dapat diukur seperti kemampuan bakat, watak, sifat, dan sejenisnya
yang secara singkat diperlihatkan seseorang, termasuk aspek tingkah laku dan
karakteristik-karakteristik kepribadian yang merupakan perpaduan dari warisan
maupaun pengalaman-pengalaman. Sedangkan kata “factor” berasal dari bahasa
inggris yang berarti “faktor” atau “unsur”.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), “faktor” berarti hal (keadaan peristiwa) yang ikut menyebakan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Istilah “factor” merujuk pada penilaian
karakteristik individu dan pekerjaan.

Menurut Trias Ristian, teori trait and factor merupakan pendekatan


konseling yang mengacu pada pemahaman diri peserta didik mengenai karakteristik
dan sifat-sifat yang dapat diukur melalui tes psikologis yang bertujuan untuk
menggambarkan serta memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan karir.

41
Ibid.
27

Konseling trait and factor dapat digunakan konselor dalam membantu


permasalahan peserta didik yang berkaitan dengan pemilihan karir.42

Teori trait and factor adalah pandangan seseorang dapat dilukiskan dengan
mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang
mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling trait and factor
berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk
menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek
kepribadian tertentu. Istilah konseling trait and factor dapat dideskripsikan adalah
corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan
penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.43

Teori trait and factor, kepribadian merupakan suatu sistem atau faktor yang
saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan
temperamen. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan faktor (trait and factor)
adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.
Pencapaian penemuan diri menghasilkan kepuasan instrinsik dan memperkuat
usaha untuk mewujudkan diri.

Teori konseling karir trait and factor adalah bimbingan konseling karir
yang memandang bahwa secara prinsip mengacu pada kemampuan (termasuk
intelegensi umum, bakat khusus, kemampuan akademik dan keahlian keterampilan
kerja), minat terhadap pekerjaan, dan ciri-ciri kepribadian. Trait and factor
mengacu pada satu orientasi utama yang terkandung di dalam psikologi

42
Trias Ristian, Nadya Rahmadani, dan Dede Rahmat Hidayat, 2020, “Studi Literature:
Pendekatan Teori Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan Karir Siswa SMA”, Jurnal
Jurusan Bimbingan Konseling Undiksha, Vol 11, No 1, h. 3.
43
Made Suwija Diana, Gede Sedanayasa, dan Kadek Suranata, 2014, “Penerapan
Konseling Trait and Factor untuk Memantapkan Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir pada
Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Tegallalang 2013/2014”, Jurnal JJBK, Vol 2, No 1, h. 2.
28

kejuran/pekerjaan yaitu untuk menggambarkan dan menjelaskan pengambilan


keputusan dan menentukan karir.44

Pendekatan trait and factor (yang biasa disebut matching) berakar pada
psikologi perbedaan individual. Pendekatan ini memandang orang sebagai suatu
organisasi yang dapat diukur dan dihubungkan dengan persyaratan/kualifikasi
dalam sebuah pekerjaan. Trait and factor juga lebih deskriptif dalam menjelaskan
pengaruh terhadap sebuah pilihan daripada bersifat menjelaskan perkembangan
karir.

Pada pendekatan ini, individu dilihat sebagai suatu pola sifat-sifat, seperti
minat, bakat, hasil belajar, ciri kepribadian yang dapat diidentifikasi melalui alat-
alat obyektif atau tes yang kemudian dibuat profilnya untuk menggambarkan
potensi individu tersebut. Begitu juga saat memandang sebuah pekerjaan tertentu
yang bisa dibuat profil menurut kualifikasinya untuk kemudian dicocokkan dengan
sifat/kepribadian individu tersebut. Jika banyak dari sifat individu yang sesuai
dengan profil dari pekerjaan, bisa dikatakan individu tersebut telah berhasil dalam
proses pengambilan keputusan karir.45

Ciri khas dari teori ini adalah orang memiliki pola kemampuan dan minat
yang dapat diketahui melalui tes, dapat juga diselidiki konstelasi kualitas apa yang
dituntut dalam berbagai bidang pekerjaan. Seseorang dapat menentukan jabatan
yang cocok baginya dengan cara mengkorelasikan kemampuan, potensi dan wujud
minat yang dimiliki dengan kualitas-kualitas yang secara objektif dituntut bila akan
menegang jabatan tertentu. Pandangan ini terutama menyoroti bagaimana
seseorang akan membuat pilihan karir (vocational choice) yang dapat
dipertanggungjawabkan. Menurut teori ini bagi setiap orang hanya terdapat satu

44
Desak Era Puspita Santi, Kadek Suranata dan Ketut Dharsana, 2014, “Penerapan
Konseling Karir Trait and Factor dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Mengembangkan
Rencana Pilihan Karir Siswa Kelas X TPM 1 SMK Negeri 3 Singaraja”, e-Journal Undiksa Jurusan
Bimbingan Konseling, Vol 2, No 01, h. 3.
45
Dede Rahmat Hidayat dan Wening Cahyawulan… h. 23-24.
29

jabatan yang cocok baginya dan pilihan jabatan terutama didasarkan pada
identifikasi berbagai kemampuan individual melalui tes.46

Pilihan karir adalah sebagaimana dalam Surah Yusuf dimana Nabi Yusuf
memilih pekerjaan menjadi bendaharawan (akuntan) dan melamar pada raja sesuai
dengan keterampilan/kemampuan yang dimilikinya.47

‫ع ِلي ٌم‬ ٌ ‫ضۖ ِإ ِني َح ِفي‬


َ ‫ظ‬ َ ‫اج َع ْل ِني‬
ِ ‫علَ ٰى خَزَ ا ِئ ِن ْاْل َ ْر‬ ْ ‫قَا َل‬
Artinya : Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);
sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan". (QS. Yusuf: 55)48

Pendekatan trait and factor disebutkan bahwa orang memiliki pola


kemampuan dan minat yang dapat diketahui melalui testing, dapat diselidiki
konstalasi kualitas apa yang dituntut dalam berbagai bidang pekerjaan. Seseorang
dapat menemukan jabatan yang cocok baginya dengan cara mengkorelasikan
kemampuan, potensi, dan wujud minat yang dimilikinya dengan kualitas-kualitas
yang secara objektif dituntut apabila akan memegang jabatan tertentu. Bagi
seseorang hanya ada satu jabatan dan pilihan jabatan terutama didasarkan pada
identifikasi berbagai kemampuan individual melalui testing. Dengan demikian, data
tentang diri peserta didik/data psikologis merupakan bahan pertimbangan penting
dalam merencanakan karir.49

Hal ini juga sesuai dengan firman Allah Swt dalam Surah Al-Isra’ ayat 84
yang berbunyi:

‫يًل‬ َ ‫علَ ٰى شَا ِكلَتِ ِه فَ َربُّ ُك ْم أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن ُه َو أ َ ْهدَ ٰى‬


‫س ِب ا‬ َ ‫قُ ْل ُك ٌّل َي ْع َم ُل‬

46
Abu Bakar M. Luddin, 2009, Kinerja Kepala Sekolah dalam Kegiatan Bimbingan dan
Konseling, Bandung : Citapustaka Media Perintis, h. 122-123.
47
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, 2009, Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah
Dasar, Jakarta : PT. Bumi Aksara, h. 89.
48
Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI, 2005, Bandung: CV. Penerbit J-
ART, h. 243.
49
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah… h. 90
30

Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya


masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang
lebih benar jalannya. (QS. Al-Isra’: 84)50

Ayat tersebut juga diperkuat dengan sebuah hadis berikut ini :

}‫عةَ {البخاري‬ َّ ‫إ ِۖذَا ُو ِسدَ ْاْل َ ْم ُر ِإلَى َغي ِْر أ َ ْه ِل ِه فَا ْنت َ ِظ ِر ال‬
َ ‫سا‬
Artinya: “Jika sebuah urusan diberikan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kehancurannya”. (HR. Bukhori)

Peringatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. kiranya sudah


jelas menggambarkan betapa pentingnya profesionalitas seseorang dalam sebuah
pekerjaan, sehingga digambarkan sebuah gambaran bentuk kehancuran yang
dihasilkan akibat profesionalan seseorang dalam bekerja. Kehancuran yang
dimaksud bias memiliki arti: tidak tercapainya tujuan, sia-sianya harapan atau
bahkan dapat merusak pekerjaan yang telah disusun.51

Ayat dan hadist diatas dapat dipahami bahwa pendekatan trait and factor
dalam memilih pekerja seseorang harus sesuai dengan bakat, minat, potensi,
karaktersitik, dan kemampuan. Apabila dalam memilih pekerjaan tidak sesuai
dengan hal tersebut atau dilakukan dengan yang bukan ahli, maka hal itu akan
menyebabkan kehancuran, seperti tidak tercapainya tujuan, dan pekerjaan tidak
sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan trait and


factor adalah salah satu pendekatan konseling yang dapat digunakan guru BK,
dimana pendekatan ini dalam menentukan pilihan karir seseorang melalui cara
mencocokan kepribadian, minat, bakat, kemampuan, dan karakteristik seseorang
dengan persyaratan pekerjaan-pekerjaan yang ada, dimana kepribadian, minat,
bakat, kemampuan dan karakteristik tesebut dapat diketahui dari hasil testing

50
Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI, 2005, Bandung: CV. Penerbit J-
ART, h. 291.
51
Tarmizi, 2018, Profesionalisasi Profesi Konselor Berwawasan Islami, Medan: Perdana
Publishing, h. 223.
31

psikologi yang dilakukan oleh orang yang ahli atau berhak dalam melakukan tes
tersebut.

2. Tujuan Pendekatan Trait and Factor

Pendekatan konseling trait and factor bertujuan untuk mengajak konseli


berpikir mengenai dirinya dan menemukan masalah dirinya serta mengembangkan
cara-cara untuk keluar dari masalah tersebut. Selain itu konseling trait and factor
ini mengikuti pemikiran logis sedangkan orang dalam menghadapi dan
memecahkan masalah pengambilan keputusan. Orang yang mengalami kecemasan
tidak dapat mengoptimalkan kemampuan dirinya terutama dalam pengambilan
keputusan tentang arah pilihan karirnya. Jika individu tersebut akhirnya mengambil
keputusan, maka hal ini akan menghasilkan kekhawatiran lebih lanjut.52

Dalam hal ini tujuan konseling trait and factor adalah mengajarkan klien
keterampilan membuat keputusan-keputusan, membantunya untuk dapat menilai
karakteristiknya dengan lebih efektif dan mengkaitkan penilaian diri dengan kriteria
psikologis dan sosial yang signifikan.53 Konseling karir trait and factor dapat
membantu siswa untuk memahami dirinya sehingga membantu siswa membuat
keputusan karir. Secara prinsip model konseling trait and factor membantu peserta
didik untuk memahami karakteristik psikologis yang melekat pada diri, memahami
lingkungkan pekerjaan, dan memahami hubungan antar keduanya.54

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendekatan


trait and factor adalah untuk membantu siswa dalam memahami dan
mengembangkan potensi siswa, dan memberikan informasi mengenai dunia karir.
Trait and factor dapat membantu siswa dalam mengenali potensi, seperti

52
Pulung Samodro, “Upaya Menurunkan Kecemasan dalam Pemilihan Karir melalui
Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait and Factor pada Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Kota
Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018”, UNP PGRI Kediri, h. 6.
53
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria, 2019, “Pendekatan Trait and Factor dalam
Pengambilan Keputusan Karir, Jurnal Paedagodie, Vol 7, No 2, h. 90.
54
Muhammad Muhajirin, 2017, “Efektivitas Konseling Karir Trait and Factor untuk
Mereduksi Kesulitan membuat Keputusan Karir”, Journal of Innovative Counseling : Theory,
Practice & Research, Vol 1, No 1, h. 52.
32

kepribadian, minat, bakat, kemampuan, dan karakteristik yang dimiliki oleh siswa,
kemudian mencocokan pekerjaan yang sesuai dengan diri siswa.

3. Asumsi Pendekatan Trait and Factor

Menurut Williamson, sejumlah asumsi yang mendasari teori trait and factor
adalah:

a. Setiap individu mempunyai sejumlah kemampuan dan kompetensi,


seperti taraf intelegensi umum, bakat khusus, taraf kreatifitas, wujud
minat, serta keterampilan, yang bersama-sama membentuk suatu pola
yang khas untuk individu itu.
b. Pola kemampuan dan potensi yang tampak pada seseorang
menunjukkan hubungan yang berlain-lainan dengan kemampuan dan
keterampilan yang dituntut pada seorang pekerja diberbagai bidang
pekerjaan.
c. Penentuan kecocokan atau ketidakcocokan antara data tentang tuntutan
program studi dan data tentang individu lebih dapat diandalkan dari
pada hanya perkiraan kecocokan atas dasar pandangan pribadi tentang
diri sendiri dan sekedar kesan tuntutan program studi.
d. Setiap individu mampu, berkeinginan dan berkecenderungan untuk
mengenal diri sendiri serta memanfaatkan pemahaman diri itu dengan
berfikir baik-baik, sehingga dia akan menggunakan keseluruhan
kemampuannya semaksimal mungkin dan dengan demikian mengatur
kehidupannya sendiri secara memuaskan.55

Asumsi yang mendasari pendekatan trait and factor adalah sebagai berikut:

a. Tingkah laku individu ditentukan oleh siswa, struktur dan faktor


psikologis yang dimilikinya, baik common traits (sifat umum) maupun
unique traits (sifat khusus).

55
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia… h. 30-31.
33

b. Tingkah laku individu terjadi mengikuti hukum-hukum tertentu yang


dapat dijelaskan melalui hubungan antara beberapa sifat dan faktor yang
dimiliki seseorang.
c. Sekalipun konseling bertujuan membantu klien mencapai
perkembangan yang excellent, tetapi tidak mengabaikan kehidupan
sosial individu dengan segala hambatannya dalam mencapai tujuan
hidupnya.
d. Konselor menghargai keunikan individu, tetapi juga mengakui akan
adanya ketergantungan individu terhadap lainnya. Individu akan
mempunyai makna dan dapat berkembang secara excellent hanya dalam
kaitannya dengan individu yang lain.
e. Konseling trait and factor menganggap perlunya kesukarelaan individu
untuk menerima bantuan melalui proses konseling.
f. Konseling diperlukan hanya jika individu menghadapi masalah yang
tidak dapat dipecahkan sendiri.
g. Hubungan konseling bersifat netral, artinya tidak berorientasi pada nilai
atau komitmen tertentu dan konselor tidak bersifat menilai.
h. Tujuan pokok konseling adalah pemecahan masalah, dengan melihat
secara objektif kesulitan-kesulitan yang berasal dari lingkungan dalam
kaiatannya dengan kesulitan yang ada pada diri individu.56

4. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Trait and Factor

Kelebihan teori konseling trait and factor adalah sebagai berikut:

a. Teori konseling trait and factor mempunyai ciri dan sifat menerapkan
pendekatan ilmiah pada konseling.
b. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya
perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunaannya serta perbaikan
dalam pengumpulan data lingkungan.

56
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria… h.89-90.
34

c. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai


suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada
upaya pengrealisasian teknik-teknik untuk mengatasinya.
d. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan
pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.

Selanjutnya, teori ini tidak hanya memiliki kelebihan saja tetapi memiliki
kelemahan yang harus diketahui oleh para konselor, diantaranya adalah sebagai
berikut:

a. Kurang diindahkannya pengaruh dari perasaan keinginan dambaan,


aneka nilai budaya, nilai-nilai kehidupan dan cita-cita hidup terhadap
perkembangan jabatan anak dan remaja serta pilihan program/bidang
studi dan bidang pekerjaan.
b. Diandalkan bahwa pilihan jabatan dan pilihan program studi terjadi
sekali saja itupun bersifat keputusan terakhir atau definitif, dengan
berfikir secara rasional.
c. Kurang diperhatikan keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi
rangkaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan, dambaan
dan memberikan pertimbangan untung rugi sambil menunjuk pada
tradisi keluarga, tuntutan untuk mengingat ekonomi keluarga serta
keterbatasan yang konkret dalam kemampuan finansial dan sebagainya.
d. Kurang diperhitungkan perubahan/pergeseran dalam kehidupan
masyarakat, yang ikut memperluas dan membatasi jumlah pilihan yang
tersedia bagi seseorang.
e. Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk
mencapai sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat
berubah selama tahun-tahun yang akan datang.
f. Pola ciri-ciri kepribadian tertentu belum pasti sangat membatasi jumlah
kesempatan yang terbuka bagi seseorang, karena orang dari beberapa
35

pola ciri kepribadian dapat mencapai sukses dibidang pekerjaan yang


sama.57
5. Implikasi Pendekatan Trait and Factor dalam Konseling

Teori trait and factor menawarkan sejumlah implikasi bagi para konselor
antara lain:

a. Karena individu-individu memiliki sifat-sifat yang berhubungan dengan


pilihan okupasional yang dapat diukur, maka konselor dapat
membantunya memahami dirinya sendiri, minat-minat, bakat-bakat,
nilai-nilai dan keterampilan-keterampilannya yang dapat ditransfer.
b. Karena okupasi-okupasi dapat digambarkan menurut tugas-tugas
menjadi tidak asing dengan tugas-tugas okupasional, maka konselor
membantu klien mempelajarinya sehingga mereka dapat membedakan
dan menggambarkan okupasi-okupasi.
c. Karena mempelajari bagaimana mengumpulkan, memahami, dan
menerapkan informasi tentang diri dan dunia kerja merupakan suatu
keterampilan penting dan pokok untuk mengambil keputusan-
keputusan, maka konselor harus membantu individu-individu
mempelajari keterampilan.

Selanjutnya peran konselor adalah memberikan berbagai informasi


mengenai jenis-jenis pekerjaan, syarat-syarat dan tuntutannya serta prospek bagi
individu. Kemudian konselor diharapkan harus mampu membantu konseli memilih
pekerjaan atau karir tertentu yang sesuai dengan kepribadian, minat, bakat, serta
kemampuan.

Pilihan karir sifatnya kontemporer yang dapat berubah bila konselor


menemukan pengalaman baru mengenai pekerjaan yang dirasakan sesuai dengan
bakat, prestasi, minat, nilai dan kepribadian. Oleh karena itu konseling sebaiknya
dilakukan berulang-ulang pada waktu bervariasi dengan mengulang pengungkapan

57
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia… h. 32-33.
36

bakat, kemampuan, prestasi dan minat konseli sehingga kematangan karir


tercapai.58

Adapun langkah-langkah penerapan konseling trait and factor adalah


sebagai berikut:

a. Analisis (memahami kehidupan klien)


Analisis merupakan kegiatan pengumpulan data tentang klien yang
berkenaan tentang bakat, kemampuan, minat, motif, kesehatan fisik,
kehidupan emosional dan karakteristik yang dapat mendukung atau
menghambat penyesuaian diri klien.
b. Sintesis
Sintesis adalah langkah mengorganisasi (mengatur) dan merangkum data
yang diperoleh dalam langkah analisis untuk melihat kecenderungan
kekuatan, kelemahan, dan kemampuan penyesuaikan diri klien.
c. Diagnosis
Langkah mengidentifikasi masalah dan sebab-sebab atau inti masalah dan
faktor penyebabnya.
d. Prognosis
Pronogsis adalah langkah mengidentifikasi bantuan yang mungkin dapat
diberikan kepada siswa sesuai dengan masalah yang dihadapi klien
sebagaimana ditemukan dalam langkah diagnosis.
e. Treatment (konseling)
Treatment adalah langkah pemberian bantuan kepada klien yang berkenaan
dengan apa yang harus diperbuat untuk mencapai penyesuaian diri, baik
pada saat ini maupun yang akan datang.
f. Follow up
Follow up adalah langkah bantuan berikutnya untuk membantu klien
melakukan program kegiatan yang dikehendaki atau membantu siswa

58
Ibid, h. 33-34.
37

kembali, memecahkan masalah (baru) yang berkaitan dengan masalah


semula melalui langkah-langkah semula.59
C. Pemilihan Karir
1. Pengertian Pemilihan Karir

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pilihan adalah suatu proses
untuk menentukan dan mengambil sesuatu yang dianggap sesuai dengan kesukaan
seseorang dalam membuat dan menentukan kemana arah pilihan yang akan diambil.
Pilihan juga dapat diartikan jalan upaya yang dapat dilakukan.

Menurut Ginzberg, pilihan karir adalah suatu proses mempertimbangkan


dalam menentukan keputusan yang berlangsung sepanjang hayat dimana individu
terus mengupayakan mencari kecocokan pribadi dengan tujuan karir dan kenyataan
dunia kerja. Menurut Donald Super, pilihan karir sebagai bentuk perkembangan,
disebutkan bahwa pada dasarnya kerja itu merupakan konsep diri. Artinya orang
yang mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan
memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya
berekspresi diri, dalam hal ini membuat pilihan karir adalah soal mencocokkan.

Pilihan karir adalah suatu proses yang berkaitan dengan upaya


mempertimbangkan, menentukan, megupayakan dan membuat lapangan kerja yang
cocok pada diri setiap individu, hal tersebut memungkinkan untuk dapat
mengekspresikan dirinya serta pilihan karir dengan potensi yang dimiliki dengan
cara mengembangkan, memantapkan, dan membina suatu karir sebelum diputuskan
untuk dijalani dalam dunia kerja.60

Pemilihan karir merupakan suatu proses pemilihan jabatan yang


dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, sosiologis, kultural geografis,
pendidikan, fisik ekonomis, dan kesempatan terbuka yang bersama-sama
membentuk jabatan seseorang. Sedangkan menurut Sukardi pemilihan karir adalah
suatu tindakan ekspresif yang memantulkan motivasi, pengetahuan, kepribadian,
dan kemampuan seseorang. Menurut Gati dan Asher, pemilihan karir bertujuan

59
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria... h. 90-91.
60
Desak Era Puspita Santi, Kadek Suranata dan Ketut Dharsana... h. 3.
38

untuk menentukan alternatif yang paling sesuai dengan keinginan dan kemampuan
individu terhadap karir.61

Pemilihan karir merupakan salah satu proses pembuatan keputusan


terpenting dalam kehidupan individu. Keputusan yang ia buat akan berdampak pada
apa yang akan dilalui dalam hidupnya. Pemilihan karir juga merupakan aspek
kehidupan sosial seseorang yang tidak dapat terelekkan karena hal tersebut
merupakan salah satu proses pembuatan keputusan setelah individu melewati
beberapa tahap perkembangan dalam hidupnya.

Menurut Nova Galuh Tiarasani, pemilihan karir adalah suatu proses


pemilihan jabatan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, sosiologis,
kultural geografis, pendidikan, fisik, ekonomi, dan kesempatan terbuka yang di
dalamnya menggambarkan motivasi, pengetahuan mengenai masalah-masalah,
jabatan, pemahaman diri, keyakinan, nilai kebutuhan, kemampuan keterampilan,
minat, sifat kepribadian sehingga mengarah pada pola tingkah laku tertentu selaras
dengan penghargaan masyarakat dan budayanya.62

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa pemilihan karir


merupakan proses dari mempertimbangkan, menyusun, menentukan, dan
mencocokkan peluang suatu pekerjaan atau syarat-syarat yang dianggap sesuai
dengan keadaan, kemampuan, minat, bakat, dan karakteristik individu sebelum
memasuki dunia karirnya, sehingga individu tersebut tidak mengalami kesalahan
atau kegagalan dalam menjalankan karir di masa depan.

2. Faktor-Faktor Pemilihan Karir

Siswa merencanakan karir untuk kehidupannya dengan melibatkan berbagai


perilaku, kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, dan cita-cita sebagai satu rentang
kehidupannya sendiri pada setiap kegiatan pelaksanaan program bimbingan dan

61
Deninta Savitri dan Dr. Tamsil Muis, 2014, “Survey Tentang Pemilihan Karir
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya”, jurnal BK, Vol 04, No 03,
h. 3.
62
Nova Galuh Tiarasani, “Upaya Menurunkan Kecemasan Siswa dalam Pemilihan Karier
melalui Konseling Trait and Factor pada Kelas XI B di SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten
Grobongan Tahun Ajaran 2011/2012”, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang,
h.30.
39

konseling karir. Dalam memilih karir, siswa dipengaruhi dua faktor. Faktor tersebut
adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi nilai kehidupan, taraf
intelegensi, bakat khusus, minat, sifat-sifat, pengetahuan, dan keadaan jasmani.
Faktor eksternal meliputi kemampuan orangtua atau keluarga dari segi ekonomi,
promosi dari perguruan tinggi, dan dunia kerja. Dalam memilih karir perlu
pemahaman yang jelas tentang diri, pengetahuan syarat diberbagai macam jalur
pekerjaan dan penalaran yang benar tentang hubungan antara kedua kelompok fakta
tersebut.63

Sementara faktor-faktor eksternal (faktor luar diri) yang mempengaruhi


perkembangan karir remaja antara lain: lingkungan sosial, keadaan sosial ekonomi
Negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh anggota keluarga
besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan teman sebaya dan tuntutan-
tunttan yang melekat pada jabatan atau program studi. Pertama adalah perbedaan
lingkungan sosial, dalam hal ini adalah lingkungan sekolah yang dirasakan oleh
peserta didik.

Walaupun peserta didik sama-sama berada pada jenjang pendidikan SMA


dan secara usia hampir sama, tetapi peserta didik memiliki lingkungan sekolah dan
kelompok teman sebaya yang berbeda. Seperti yang dikemukakan oleh Yusuf,
peserta didik memiliki lingkungan perkembangan yang akan berpengaruh terhadap
perkembangannya termasuk perkembangan karir. Lingkungan perkembangan
tersebut menyangkut lingkungan keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya dan
masyarakat.64

Elemen-elemen perkembangan karir dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kesadaran diri, yaitu sadar akan dirinya sendiri, baik atas kebutuhan,
kelebihan maupun kelemahan diri sendiri. Kebutuhan dan kekuatan diri
menuntut pemahaman dan pengembangan, sehingga menjadi identitas

63
Jarkawi Jarkawi, Akhmad Rizkhi Ridhani dan Didi Susanto, 2017, “Strategi Bimbingan
dan Konseling Karier Bermutu pada Sekolah Menengah Kejurusan Syuhada Banjarmasin”, Jurnal
Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol 2, No 3, h. 124.
64
Muhibbu Abivian, Amin Budiaman dan Mubiar Agustin... h. 12.
40

diri yang positif yang akan mempermudah membuat keputusan karir


secara efektif.
b. Kesadaran pendidikan, yaitu pengenalan dan pengakuan peserta didik
akan pentingnya pengembangan keterampilan dasar dan penguasaaan
pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir, diwujudkan dengan
mengikuti pendidikan atau pelatihan secara sungguh-sungguh.
c. Kesadaran karir, yaitu menyadari bahwa perkembangan karir
berhubungan dengan pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami
keragaman dunia kerja, diwujudkan dengan penguasaan sejumlah
informasi pengetahuan dan keterampila yang diperlukan untuk berkarir.
d. Kesadaran ekonomis, yaitu memahami hubungan secara ekonomis
antara ekonomi gaya hidup dan pekerjaan, dikembangkan menjadi
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
e. Pengambilan keputusan, yaitu kemampuan yang diambil dengan
melalui tahap identifikasi alternatif dan memilih alternatif yang
konsisten dengan tujuan.
f. Kompetensi awal, yaitu kemempuan-kemampuan atau keterampilan
kognoitif awal atau dasar yang dimiliki individu, kemudian
dikembangkan menjadi kemampuan atau keterampilan yang siap
digunakan untuk memasuki dunia pekerjaan.
g. Apresiasi dan sikap, yaitu penghargaan dan sikap positif yang dimiliki
individu kemudian diinternalisasi sehingga memberikan kepuasan bai
secara pribadi maupun sosial.65

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penentu


pemilihan karir seseorang terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terdapat dari dalam diri
seseorang, seperti cita-cita, nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, minat,
sifat-sifat, pengetahuan, dan keadaan jasmani. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang terdapat dari luar diri seseorang, seperti lingkungan sosial, keadaan

65
Amin Budiamin dan Setiawati, 2009, Bimbingan Konseling, Jakarta Pusat: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, h. 143-144.
41

sosial ekonomi Negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh
anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan teman
sebaya dan tuntutan-tuntutan yang melekat pada jabatan atau program studi.

3. Proses Pemilihan Karir dengan Pendekatan Trait and Factor

Teori trait and factor menyatakan bahwa pemilihan karir individu sangat
ditentukan oleh kesesuaian kemampuan, minat, prestasi, nilai-nilai, dan kepribadian
dengan dunia kerja. Parsons mengkarakteristikan tahap pertama dari pemilihan
karir adalah manfaat dari “pemahaman diri, sikap, minat, kemampuan, minat
ambisi, sumber daya dan penyebabnya”. Tahap kedua adalah mendapatkan
“pengetahuan dari syarat dan kondisi kesuksesan, keuntungan, dan
ketidakuntungan, kompetensi, kesempatan, dan prospek dalam jalur karir yang
berbeda”. Tahap ketiga menurut Parsons adalah bahwa semuah pilihan yang
diharapkan dibuat dengan “alasan yang benar dari hubungan dua kelompok itu”.
Secara lebih rinci dapat dijelaskan pada bagian dibawah ini:

a. Tahap I: Memperoleh pemahaman diri. Berikut penjelasan dari kelima


jenis tes tersebut:
1) Bakat, tes bakat digunakan untuk memprediksi level kemungkinan
yang akan terjadi dan kemampuan individu untuk melaksanakan
tugas.
2) Prestasi, prestasi dapat dibagi kedalam tiga tipe, yaitu: pertama,
prestasi akademik biasanya diukur dengan angka tetapi dengan skor
tes khusus. Kedua, prestasi dalam kerja seperti kesempurnaan tugas-
tugas. Ketiga, yang sangat cocok dengan teori trait and factor, yaitu
prestasi yang terkait dengan syarat-syarat untuk memasuki dunia
kerja.
3) Minat, minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga
penting dalam mengambil keputusan.
4) Nilai-nilai, nilai-nilai melambangkan sesuatu yang penting. Nilai-
nilai sebagai suatu yang sulit untuk memperkirakan
42

kemungkinannya. Nilai-nilai yang sangat penting dalam konseling


karir yaitu nilai-nilai umum dan nilai-nilai dunia kerja. Adapun
maksud dari pengetahuan mengenai nilai-nilai adalah agar individu
mampu memutuskan arah karir yang jelas.
5) Kepribadian, pengukuran dari kepribadian telah menjadi area
penting dari belajar dan berguna untuk mengkonseptualisasikan
individu dalam pilihan vokasional.
b. Tahap II: Memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja. Terdapat tiga
aspek penting terkait dengan informasi pekerjaan, yaitu:
1) Menggambarkan pekerjaan, kondisi pekerjaan atau masalah gaji.
2) Pengelompokan pekerjaan.
3) Membantu mengetahui karakteristik dan kebutuhan untuk masing-
masing pekerjaan.
c. Tahap III: Mengintegrasikan informasi tentang diri dan dunia kerja.
Langkah ini adalah mengingtegrasikan informasi tentang diri dan dunia
kerja. Informasi pekerjaan diindikasikan dengan bahan-bahan
penerimaan, ketertarikan atau minat, nilai, dan karakter pribadi yang
dibutuhkan setiap pekerjaan.

Sementara itu menurut Parsons pemilihan karir dengan menggunakan trait


and factor harus didasarkan pada tiga elemen. Yang pertama adalah pemahaman
yang jelas tentang individu dan kemampuan, nilai, minat, ambisi, sumber daya, dan
kepribadiannya. Untuk Parsons, informasi ini biasanya diamankan melalui
wawancara klinis. Elemen kedua adalah pengetahuan tentang dunia kerja, ini
termasuk pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan kompensasi, peluang, dan
persyaratan masing-masing pekerjaan. Aspek penting ketiga untuk sifat dan teori
faktor adalah hubungan rasional antara dua elemen pertama. Dengan
menghubungkan sifat-sifat individu dengan faktor-faktor pekerjaan, seseorang
dapat membuat keputusan logis tentang kesesuaian atau kemungkinan kepuasan
orang tersebut dalam posisi kejujuran itu.66

66
Ahmad Syarqawi dan Dina Nadira Amelia… h. 27-28.
43

Di dalam pemilihan pekerjaan yang arif, ada tiga faktor, yaitu:

a. Pemahaman yang jelas tentang diri sendiri.


b. Pengetahuan tentang syarat-syarat dan prosespek di berbagai macam
jalur pekerjaan.
c. Penalaran yang benar tentang hubungan antara kedua kelompok fakta
ini.67
D. PENELITIAN RELEVAN

Dalam hal ini sejalan dengan hasil penelitian relevan terdahulu yaitu:

1. Penelitian oleh Namira Tasya Irbah dengan judul “Penerapan Layanan


Bimbingan Kelompok dengan Pendekatan Trait and Factor untuk Memberikan
Pemahaman tentang Karir Peserta Didik Kelas XI TKJ SMK Negeri 1
Perbaungan Tahun Pembelajaran 2018/2019”. Penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 5
orang peserta didik kelas XI TKJ 1 dan 5 orang peserta didik dari kelas XI TKJ
2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
observasi dan wawancara. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwasannya
meningkatnya pengetahuan peserta didik terhadap pemahaman tentang karir,
pemilihan dan perencanaan karir kedepannya. Dengan demikian penerapan
layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan trait and factor untuk
memberikan pemahaman tentang karir peserta didik kelas XI TKJ SMK Negeri
1 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2018/2019 dapat meningkatkan pemahaman
tentang karir. Hal ini dapat dilihat dari hasil kemampuan berfikir secara sadar
saat diberikannya layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan
pendekatan trait and factor.68

67
Robert Nathan dan Linda Hill, 2012, Konseling Karir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, h. 2.
68
Namira Tasya Irbah, 2019, “Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dengan
Pendekatan Trait and Factor untuk Memberikan Pemahaman tentang Karir Peserta Didik Kelas XI
TKJ SMK Negeri 1 Perbaungan Tahun Pembelajaran 2018/2019”, Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
44

2. Penelitian oleh Robert Rizal Nahdi Ahmad dengan judul “Layanan Bimbingan
Karir dalam Upaya Meningkatkan Kemandirian Siwa dalam Memilih Karir di
MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo Kebumen (Perspektif Bimbingan
Konseling Islam)”. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research) dengan jenis penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah
terkumpul dianalisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1)
Pelaksanaan layanan bimbingan karir di MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo
Kebumen dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pengawasan. 2) Upaya Meningkatkan kemandirian siswa dalam memilih karir
melalui bimbingan konseling karir di MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo
Kebumen dilakukan dengan memberikan dorongan-dorongan yang positif,
mempu menciptakan sikap kemandirian dalam memilih karir yang didasarkan
pada pemahaman tentang kemampuan dan minta serta pengenalan karir yang
ada di masyarakat dengan menyampaikan materi yang baik atau tepat dan
mudah dipahami, agar dapat dengan mudah mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam perspektif bimbingan konseling Isalam adalah upaya
meningkatkan kemandirian siswa dalam memilih karir melalui bimbingan
konseling karir adalah mampu membanguan etos kerja yang baik bagi siswa
dalam rangkat memenuhi kebahagian dunia karena orang yang bekerja keras
adalah telah memperjuangkan dirinya untuk hidup lebih baik dan memberikan
keyakinan pada siswa tentang pentingnya merancang dan menentukan karir
dalam kehidupan, selain itu layanan bimbingan karir juga memberikan fungsi
preventif, fungsi kuratif atau korektif, fungsi presentatif dan fungsi
developmental bagi karir siswa.69

69
Robert Rizal Nahdi Ahmad, 2019, “Layanan Bimbingan Karir dalam Upaya
Meningkatkan Kemandirian Siwa dalam Memilih Karir di MA Salafiyah Wonoyoso Bumirejo
Kebumen (Perspektif Bimbingan Konseling Islam)”, UIN Walisongo Semarang.
45

3. Penelitian oleh Nafisatun Nikmah dengan judul “Layanan Bimbingan Karir


untuk Pemantapan Keputusan Karir (Study Kasus Kelas X Siswa SMK N 1
Sumber Rembang)”. Penelitian iniadalah penelitian yang sifatnya deskripstif
kualitatif karena sifatnya menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena
yang diteliti secara analisa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pertama, pelaksanaan bimbingan karir di SMK N 1 Sumber
dilakukan dengan dua bentuk yakni bimbingan kelompok dan bimbingan
individu. Adapun materi yang disampaikan dalam bimbingan karir adalah
tentang pelayanan bimbingan karir, perencanaan karir, karir serta kemantapan
dan memilih karir. Sedangkan metode yang digunakan di SMK N 1 Sumber
Rembang adalah metode langsung (ceramah dan diskusi) dan metode tidak
langsung (melalui radio dan akses internet). Kedua, hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa sudah memahami bimbingan
karir sehingga mereka merasa yakin dengan pemantapan keputusan karir sesuai
kemampuan masing-masing siswa. Pemantapan siswa dalam memilih karir
sesuai kemampuannya dapat ditunjukan dengan adanya sikap positif terhadap
pekerajaan yang mereka pilih. Siswa lebih aktif dalam mencari informasi, aktif
bertanya, aktif membicarakan pekerjaan yang mereka pilih serta
mendiskusikannya dengan guru BK. Siswa tidak lagi mempunyai merasa takut
tidak bisa mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari SMK N 1 Sumber. Bahkan
dalam menentukan keputusan siswa sudah menunjukan keajegan dan kepastian
dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan karir dan memantapkan karir
pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.70
4. Penelitian oleh Jayadi, Fatimah Setiani, dan Ayu Fitria dengan
judul “Pendekatan Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan Karir”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi pengambilan keputusan karir pada
siswa di MA Nurul Ummah Sampit dengan menerapkan pendekatan trait and
factor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan

70
Nafisatun Nikmah, 2019, “Layanan Bimbingan Karir untuk Pemantapan Keputusan
Karir (Study Kasus Kelas X Siswa SMK N 1 Sumber Rembang)”, UIN Walisongo Semarang.
46

pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan


metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan pendekatan trait and factor berhasil mengatasi kesulitan dalam
pengambilan keputusan karir, dengan adanya peningkatan dalam pengambilan
keputusan karir peserta didik dari kategori rendah menjadi kategori sangat
tinggi setelah melaksanakan konseling individual.71

71
Jayadi, Fatimah Setaini dan Ayu Fitria, 2019, “Pendekatan Trait and Factor dalam
Pengambilan Keputusan Karir, Jurnal Paedagodie, Vol 7, No 2.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif,


penelitian ini mengutamakan kejadian yang memiliki sumber kejadian yang
sebenarnya. Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang
lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode
penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (indepth analysis),
yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin
bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.72

Selanjutnya, metode kualitatif juga diartikan sebagai metode penelitian


dalam mendeskripsikan fenomena berdasarkan sudut pandang para informan,
menemukan realita yang beragam dan mengembangkan pemahaman secara holistik
tentang sebuah fenomena dalam konteks tertentu.73

Berkaitan dengan implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait


and factor dalam meningkatkan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk
Pakam maka peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Prosedur
penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan secara umum tentang
implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dalam pemilihan
karir siswa.

Pendekatan kualitatif ini lebih sesuai digunakan dalam penelitian ini, karena
dalam pendekatan ini nantinya akan mengungkap tentang pemilihan karir siswa dari
pendekatan yang dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan
observasi secara langsung pada subjek, interview atau wawancara mendalam serta
dokumentasi lapangan secara langsung dengan objek yang bersangkutan. Selain itu,

72
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, 2015. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi
Media Publishing, h. 28.
73
Helaluddin dan Hengki Wijaya, 2019, Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori
& Praktik, Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, h. 10-11.

47
48

bentuk deskripsif lebih mewakili dan mempunyai kesempatan dalam menggali


keterangan secara lebih mendalam.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah informan yang hendak digali
informasinya oleh peneliti. Sebagai informasi data penelitian ini peneliti
mengambil beberapa sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Teknik yang dapat digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan diskusi
terfokus.

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau


dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua).74 Data sekunder data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, data-data
serta buku-buku yang berkenaan dengan penelitian. Oleh karena itu, subjek pada
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, wali kelas,
serta siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam sebagai sumber data primer,
sedangkan sumber data sekunder adalah dokumentasi-dokumentasi, dan data TU di
SMK Nusantara Lubuk Pakam.

1. Kepala sekolah, dalam hal ini kepala sekolah merupakan seorang pimpinan
yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala aktivitas yang
dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling.
2. Guru, dalam hal ini guru merupakan wali kelas dan guru bimbingan konseling
yang memiliki tugas sebagai pelaksana dari kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah, melaksanakan peran, fungsi dalam proses pemberian layanan serta
evaluasi hasil dari pemberian layanan. Melalui guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam, peneliti akan memperoleh informasi mengenai implementasi
bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor.

74
Sandu Siyoto dan Ali Sodik… h. 67-68.
49

3. Siswa, merupakan subjek yang akan diteliti mengenai peranan guru BK dan
mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam, dalam hal
ini peneliti akan menggunakan siswa kelas XI di SMK Nusantara Lubuk Pakam
sebagai subjek penelitian dan menggali informasi sebanyak-banyaknya dengan
metode penelitian.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan
No Tahapan Kegiatan Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mempersiapkan yang
dibutuhkan dalam
penelitian
Menyusun rencana
penelitian
2 Menyiapkan daftar
wawancara penelitian
3 Melakukan observasi ke
sekolah
4 Peneliti melakukan
pengumpulan data
menggunakan teknik
wawancara yang
diajukan kepada subjek
penelitian
a. Wawancara dengan
Kepala Sekolah
b. Wawancara dengan
Wali Kelas
50

c. Wawancara dengan
Guru BK
d. Wawancara dengan
siswa-siswi
5 Pengumpulan data
menggunakan teknik
dokumentasi yaitu
berupa data yang terkait
dengan penelitian
6 Peneliti melakukan
analisis data dengan
menggunakan teknik:
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Penarik kesimpulan

2. Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Nusantara Lubuk Pakam Jl. Tengku


Raja Muda No. 1 Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara. Pemilihan lokasi ini dikarenakan sekolah tersebut terdapat
permasalahan yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini, yaitu mengenai
pemilihan karir siswa.

Gambar 3.1 Peta Lokasi SMK Nusantara Lubuk Pakam


51

Lokasi penelitian ini berada di tengah kota Lubuk Pakam. Akses jalan untuk
menuju lokasi penelitian ini sangat strategis, karena letaknya yang berada di tengah
kota Lubuk Pakam serta dikelilingi oleh tempat usaha masyarakat setempat. Lokasi
penelitian ini terletak tidak jauh dari Lapangan Segitiga Lubuk Pakam. Lokasi
penelitian ini berada tepat dipersimpangan antara Jalan Tengku Fachrudin dengan
Jalan Tengku Raja Muda.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan bagian yang sangat
penting, berdasarkan data yang diperoleh maka dapat diketahui hasil dari penelitian
ini. Adapun prosedur pengumpulan data dengan menggunakan:

1. Observasi

Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui


media pengamatan. Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan
peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat,
pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.75

Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh


informasi melalui pengamatan langsung keadaan sekolah, kepala sekolah, wali
kelas, guru BK dalam melaksanakan kegiatan layanan khususnya dalam
implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dalam pemilihan
karir serta siswa-siswi.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam


suatu penelitian. Karena menyangkut data maka wawancara salah satu elemen
penting dalam proses penelitian. Wawancara atau interview dapat diartikan sebagai
cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden secara

75
Mamik, 2015, Metodologi Kualitatif, Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher, h. 104.
52

bertanya langsung bertatap muka. Namun dengan perkembangan telekomunikasi


misalnya kita dapat melakukan wawancara dengan telepon maupun internet.76

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru
BK, wali kelas, dan siswa-siswi di SMK Nusantara Lubuk Pakam. Daftar
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi secara bahasa dan
konten oleh ahli yang memahami pembahasan ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun


dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis gambar maupun
elektronik. Dokumen-dokumen yang dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus
masalah.77 Dokumentasi ini merupakan teknik pengumpulan data untuk pelengkap
metode lainnya, yaitu metode observasi dan metode wawancara dalam penelitian
kualitatif.

Data yang diperoleh dari hasil dalam penelitian ini merupakan bagian yang
sangat penting, berdasarkan data yang telah diperoleh maka peneliti dapat
mengetahui hasil dari penelitian tentang implementasi bimbingan karir dengan
pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa
di SMK Nusantara Lubuk Pakam.

E. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah aktivitas yang dilakukan


secara terus-menerus selam penelitian berlangsung, dilakukan mulai dari
mengumpulkan data sampai pada tahap penulisan laporan.78

Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan suatu aktivitas yang


berkelanjutan yang dilakukan oleh peneliti dengan terfokus pada data-data yang
telah dikumpulkan. Proses ini berlangsung secara terus-menerus yang

76
Mamik… h. 109.
77
Nana Syaodih, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, h. 222.
78
Umrati dan Hengki Wijaya, 2020, Analisis Data Kualitatif: Teori Konsep dalam
Penelitian Pendidikan, Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, h. 115.
53

mengharuskan peneliti mengorganisasikan data-data yang telah dikumpulkan


sehingga data-data tersebut menjadi jelas dan dapat dipahami.

Adapun kegiatan dalam analisis data yang akan dilakukan peneliti dalam
penelitian ini dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,


memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-
pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian. Dengan
kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat
melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang
diperoleh dari hasil penggalian data.79

2. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau


bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini peneliti berupaya
mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang
diawali dengan pengkodean pada setaip subpokok permasalahan.80 Penyajian data
adalah sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data terbentuk teks
naratif diubah menjadi berbagai bentuk jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan.
Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu
bentuk yang padu dan mudah diraih sehingga peneliti dapat mengetahui apa yang
terjadi untuk menarik kesimpulan. Penyajian data merupakan bagian dari proses
analisis.81

79
Sandu Siyoto dan Ali Sodik… h. 122-123.
80
Ibid, h. 123.
81
Salim dan Syahrum, 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Citapustaka
Media, h. 149-150.
54

3. Penarik Kesimpulan

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa data.
Pada bagian ini peneliti pengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah
diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan
dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa
dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek
penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam
penelitian tersebut.82

F. Penjamin Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif faktor keabsahan data sangat penting untuk


diperhatikan, karena hasil penelitian tidak akan ada artinya jika tidak mendapat
pengakuan atau kepercayaan. Untuk memperoleh pengakuan terhadap hasil
penelitian ini terletak pada keabsahan data penelitian yang telah dikumpulkan.
Triangulasi yaitu informasi yang diperoleh dari beberapa sumber diperiksa silang
antara data wawancara dengan data pengamatan dan dokumen. Demikian pula
dilakukan pemeriksaan data dari berbagai informan.83

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang


telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa
fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang
telah ditemukan.84 Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu.85

1. Triangulasi sumber ini mengharuskan peneliti mencari lebih dari satu sumber
untuk memahami data atau informasi yang terkait dengan subjek penelitian,
sumber yang termasuk dalam hal ini adalah yang ada di dalam lingkup SMK
Nusantara Lubuk Pakam.

82
Sandu Siyoto dan Ali Sodik… h. 124.
83
Salim dan Syahrum… h. 22.
84
Mamik… h.117
85
Hengki Wijaya, 2018, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, Makasar:
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, h. 119.
55

2. Triangulasi teknik yaitu menggunakan lebih dari satu metode untuk melakukan
cek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Jika pada
awalnya peneliti menggunakan metode wawancara selanjutnya melakukan
observasi atau dokumentasi.
3. Triangulasi waktu merupakan teknik triangulasi yang dilakukan pengecekan
data dengan cara melakukan wawancara, observasi atau teknik lainnya dengan
waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda,
maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
data.
BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Temuan Umum
1. Sejarah Singkat SMK Nusantara Lubuk Pakam

SMK Nusantara Lubuk Pakam berdiri pada tahun 1950-an, pada saat itu
uang diprakarsai oleh masyarakat Tiong Hoa di Lubuk Pakam dan berdirilah
Sekolah Dasar Nusantara.

Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi, Yayasan


Perguruan Nusantara membuka tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada
tahun 1970-an.

Sementara itu pada tahun 1970 Yayasan Perguruan Nusantara melakukan


program asimilasi atau pembaruan dengan mengirim beberapa siswanya yang
mayoritas nn pribumi Tiong Hoa ke sekolah-sekolah dasar negeri Lubuk Pakam,
kemudian menerima murid-murid pribumi dari sekolah dasar lain.

Setelah seputuh tahun mengembangkan unit tingkat SMP, Yayasan


Perguruan Nusantara membuka tingkat SMA. Tidak puas dengan itu, pada tahun
1990-an Yayasan Perguruan Nusantara kembali membuka tingkat SMK (SMEA).

Hingga kini Yayasan Perguruan Nusantara Lubuk Pakam terdiri dari 1 unit
SD (terdiri dari 6 kelas), 1 unit SMP (terdiri dari 8 kelas), 1 unit SMA (terdiri dari
16 kelas), dan 1 uniat SMK (terdiri dari 9 kelas).

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK BM Nusantara

NPSN : 10214050

Alamat : Jl. Tengku Raja Muda No.1 Lubuk Pakam

Kode Pos : 20511

Desa/Kelurahan : Lubuk Pakam I/ii

Kecamatan : Kecamatan Lubuk Pakam

56
57

Kabupaten/Kota : Kabupaten Deli Serdang

Provinsi : Sumatera Utara

Status Sekolah : Swasta

Waktu Penyelenggaraan : 6/Pagi Hari

Jenjang Pendidikan : SMK

Naungan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor SK Pendirian : 128/105/A/1990

Tanggal SK Pendirian : 1990-05-08

Nomor SK Operasional : 421/8420/PDM/2016

Tanggal SK Operasional : 2016-10-25

Akreditasi :A

Nomor SK Akreditasi : 893/BANSM/PROVSU/LL/XII/2018

Tanggal SK Akreditasi : 15-12-2018

3. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Nusantara Lubuk Pakam


a. Visi

Menjadi lembaga diklat yang menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM)


profesional dan mampu berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.

b. Misi

Melaksanakan:

1) Pembelajaran yang berwawasan keunggulan teknologi.


2) Peningkatan disiplin proses belajar mengajar (PBM) dengan penerapan
rancangan pembelajaran (RPP), modul dan 7K.
3) Pembinaan mental, moral agama, dan lingkungan untuk peningkatan semangat
belajar.
4) Pemberdayaan organisasi dan manajemen berbasis sekolah serta pengembangan
kurikulum.
58

5) Peningkatan sumber dana, sarana dan prasarana praktik peserta didik.


6) Memberikan beasiswa bagi peserta didik berprestasi dan kurang mampu.
c. Tujuan SMK Nusantara Lubuk Pakam
1) Bisnis Manajemen
a) Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia
sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai dengan
kompetensi keahlian pilihannya.
b) Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu beradaptasi
dilingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu menghadapi perubahan
yang terjadi di masyarakat.
c) Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan diri dan
mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan internasional.
2) Teknik Komputer dan Jaringan

Tujuan kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan secara umum


mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasar 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan Penjelasan Pasar 15 yang menyebutkan
bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu, secara
khusus tujuan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan adalah membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:

a) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.


b) Mendidik peserta didik agar menjadi warga Negara yang bertanggung
jawab.
c) Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan dan seni.
d) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam program
keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, agar dapat bekerja baik secara
mandiri atau mengisi pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah.
59

e) Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetensi dan


mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan.
f) Membekali pesaing peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi.

4. Pendidik dan Tenaga Kependidik

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan kegiatan


belajar mengajar di sebuah sekolah. Demi terlaksananya kegiatan belajar mengajar
yang baik, guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk mendidik, membimbing,
melatih, dan mengarahkan siswa sehingga menjadi siswa yang berkualitas. Selain
guru yang merupakan pendidik di sekolah, tenaga kependidikan juga memiliki
peran penting dalam proses kegiatan di sekolah, seperti mengurus segala kebutuhan
masyarakat di sekolah yang mencakup hal administrasi. Di SMK Nusantara Lubuk
Pakam memiliki jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 31 orang,
dengan 2 orang merupakan PNS dan yang lainnya adalah guru/pegawai tetap
yayasan.

Tabel 4.1 Daftar Nama Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK Nusantara
Lubuk Pakam

No Nama Mata Diklat Jabatan Keterangan


Suyadi, S.Pd Kepala Guru Tetap
1 (SY) Sekolah Yayasan
Sri Widi
Astuti, S.Pd Bimbingan Guru Tetap
2 (SA) Bimbingan Konseling Konseling Yayasan
Tri Mira
Susanti, S.Pd Guru Tetap
3 (TM) Bahasa Inggris Yayasan
Spreadsheet/Komputer
Akuntansi
Fauziah Wali
Prak.Ak.Perus.Jasa, Guru Tetap
4 Hanum, S.Pd Kelas XII
Dagang & Manufaktur Yayasan
(FH) AKL
Akuntansi Keuangan
Administrasi Pajak
60

Akuntansi Dasar
Perbankan Dasar
Prak.Ak.
Wali
Muliati, S.Pd Lembaga/Instansi Guru Tetap
5 Kelas XII
(ML) Pemerintah Yayasan
OTKP
Akuntansi Keuangan
Otomatisasi Tata
Kelola Keuangan
Wali
Lila Mika, Kelas XII Guru Tetap
6 S.Pd (LM) Matematika TKJ Yayasan
Simdig
Administrasi Wali
Sarja Winata, Guru Tetap
7 Infrastruktur Jaringan Kelas XI
A.Md (SW) Yayasan
Teknologi Layanan TKJ
Jaringan
Desain Grafis
Refi Marwin Wali
Produk Kreatif dan Guru Tetap
8 Nata, S.Kom Kelas XI
Kewirausahaan Yayasan
(RM) AKL
Administrasi Umum
Syari Yuni
Yanda Wali
Sitompul, Kelas XI Guru Tetap
9 S.Pd Bahasa Indonesia OTKP Yayasan
Triayuni Wali
Hartati, S.Pd Kelas X Guru Tetap
10 (TH) Matematika AKL Yayasan
Bambang Ekonomi Bisnis Wali
11 Suseno, S.Pd Produk Kreatif dan Kelas X Guru Tetap
(BS) Kewirausahaan OTKP Yayasan
Bahasa Inggris
Gusti Wali
Conversation
12 Witdaro, S.S Kelas X
Otomatisasi Tata Guru Tetap
(GW) TKJ
Kelola Sarpras Yayasan
Pendidikan Agama
Seniwati,
13 Islam Guru Tetap
S.Pd.I (SN)
Etika Profesi Yayasan
Rasenta Nauli
Saraguh, Pendidikan Agama Guru Tetap
14 S.P.A.K Kristen Yayasan
Drs. Syam
PNS
15 (SYM) Bahasa Indonesia
Yulita Diah IPA
Guru Tetap
16 Kumala Sari, Fisika
Yayasan
S.Pd Kimia
61

Hendra
17 Mardani, S.Pd Pend. Pancasila dan PNS
(HM) Kewarganegaraan
Korespondensi
Kearsipan
yayuk Sri Otomatisasi Tata
Guru Tetap
18 Rahayuni, Kelola Kepegawaian
Yayasan
S.Pd (YR) Otom. Tata Kelola
Humas &
Keprotokolan
Anna Dielfy
Panjaitan, Guru Tetap
19 S.Pd (AD) Bahasa Indonesia Yayasan
Bayu
Pramana, Guru Tetap
20 S.Pd (BP) Seni Budaya Yayasan
Pend.
Jefri Hasan,
Jasmani,Olahraga dan Guru Tetap
S.Pd
21 Kesehatan Yayasan
Nyoto Budi
Putra, S.Kom Guru Tetap
22 (NB) Adm. Sistem Jaringan Yayasan
Pemdas
Teknologi
Dova
Perkantoran Guru Tetap
23 Fermica,
Teknologi WAN Yayasan
S.Kom (DF)
Administrasi Sistem
Jaringan
Irwan, S.Kom Guru Tetap
24 (IR) Komjandas Yayasan
Segri, S.Pd.I Pendidikan Agama Guru Tetap
25 (SG) Buddha Yayasan
Nadila, S.Pd Guru Tetap
26 (ND) Sejarah Indonesia Yayasan
Pegawai
Tetap
27 Emy Monica Tata Usaha Yayasan
Pegawai
Tetap
28 M.Nur Petugas Keamanan Yayasan
Pegawai
Tetap
29 Nurhayati Petugas Perpustakaan Yayasan
62

Pegawai
Tetap
30 Akhmadi Petugas Kebersihan Yayasan
Pegawai
Tetap
31 Sukini Petugas Kebersihan Yayasan
Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021

5. Identitas Guru Bimbingan Konseling

Nama : Sri Widi Astuti, S.Pd

Tempat Tanggal Lahir : Lubuk Pakam, 08 September 1977

Status : Menikah

Pendidikan :

a. SD/MI : SD Negeri Lubuk Pakam


b. SMP/MTs : SKKP PEMDA
c. SMA/MA : SMK Nusantara Lubuk Pakam
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Nusantara

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana SMK Nusantara Lubuk Pakam

NO RUANG JUMLAH

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang tata usaha 1

3 Ruang guru 1

4 Ruang bimbingan konseling 1

5 Lab Komputer 2

6 Lab Bahasa 1

7 Lab IPA 1
63

8 Bengkel 1

9 Mushala 1

10 Perpustakaan 1

11 Ruang kelas 9

12 UKS 1

13 Lapangan olahraga 1

14 Kamar mandi 3

Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021

7. Peserta Didik/Siswa

Tabel 4.3 Data Siswa SMK Nusantara Lubuk Pakam


JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH
Laki-Laki Perempuan
X TKJ 31 2 33
X AKL 11 16 27
X OTKP 6 19 25
XI TKJ 22 9 31
XI AKL 11 15 26
XI OTKP 5 19 24
XII TKJ 28 4 32
XII AKL 6 20 26
XII OTKP 7 20 27
JUMLAH SELURUH SISWA 251
Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021
64

8. Struktur Organisasi SMK Nusantara Lubuk Pakam


Gambar 4.2 Struktur Organisasi SMK Nusantara Lubuk Pakam

Sumber : Data diambil dari SMK Nusantara Lubuk Pakam 28 Juli 2021
65

B. Temuan Khusus
1. Data Observasi
a. Pemilihan Karir Siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam

Pemilihan karir adalah suatu proses mempertimbangkan dan mencocokkan


syarat-syarat pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat individu
sebelum memutuskan pilihan karir, sehingga tidak terjadi kegagalan atau kesalahan
dalam menentukan karir.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMK Nusantara Lubuk


Pakam bahwasannya masih ada beberapa siswa dalam menentukan pilihan karir
tidak sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang siswa miliki. Hal ini
dikarenakan masih ada siswa yang bingung dengan bakat dan minat siswa, dan
beberapa siswa juga dalam menentukan jurusannya bukan dari keinginan siswa
sendiri, melainkan keinginan dari orangtua siswa yang terkadang tidak sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuan siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam.
Sehingga dalam hal ini siswa masih bingung kearahmana siswa akan melanjutkan
karir.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Siswa di SMK


Nusantara Lubuk Pakam

Faktor merupakan suatu keadaan atau peristiwa yang ikut mempengaruhi


terjadinya sesuatu seperti halnya pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk
Pakam. Faktor yang pengaruhi pemilihan karir siswa dapat terjadi dari dalam diri
siswa itu sendiri bahkan dari luar diri siswa, seperti keluarga, teman, ekonomi, dan
pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan ditemukan bahwa ada


beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
Lubuk Pakam, yaitu faktor dari individu siswa sendiri, dimana kurangnya
pengetahuan siswa mengenai dunia seputar karir, dan kurangnya pemahaman siswa
mengenai minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa, sehingga dalam menentukan
66

pemilihan karir siswa bingung menentukan karir yang sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki siswa.

Selain itu juga faktor dari dukungan orangtua, beberapa siswa dalam
menentukan karir karena dukungan dan arahan dari orangtua siswa, yang terkadang
orangtua siswa dalam menentukan karir bagi siswa tidak melihat kemampuan,
bakat, dan minat yang dimiliki oleh siswa, sehingga hal ini membuat siswa
mengalami kesulitan dalam menjalankan karir yang telah mereka pilih tersebut.

c. Implementasi Bimbingan Karir dengan Pendekatan Trait and


Factor dalam Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karir Siswa
di SMK Nusantara Lubuk Pakam

Bimbingan karir merupakan hal yang penting dilakukan dalam kegiatan


bimbingan konseling di sekolah. Karena dengan dilaksanakan bimbingan karir
dapat membantu siswa dalam perkembangan karir dan mengurangi masalah-
masalah siswa yang berkaitan dengan karir. Pendekatan trait and factor adalah
salah satu pendekatan bimbingan karir yang melihat bakat dan minat siswa dalam
menentukan karir siswa, kemudian dicocokkan dengan syarat-syarat pekerjaan
yang sesuai dengan bakat dan minat.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMK Nusantara Lubuk


Pakam bahwa implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor
dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa berjalan dengan cukup
baik. Pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor yang
dilakukan guru BK adalah dengan mengumpulkan data yang terkait dengan bakat,
minat dan kemampuan akademik siswa, kemudian mengalisis data tersebut serta
mencocokkan dengan bidang pekerjaan dan mengetahui kelebihan dan kelemahan
pada siswa, dan yang terakhir guru BK memberikan bantuan dengan melaksanakan
layanan konseling yang dapat membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi dalam karir.
67

Implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dalam


meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam,
dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir. Teori
trait and factor ini membantu siswa dalam menyelesaikan masalah siswa yang
berkaitan dengan karir, membantu siswa untuk memahami minat dan bakat secara
lebih mendalam, dan memberikan informasi-informasi kepada siswa seputar dunia
karir yang siswa butuhkan, sehingga siswa dapat memahami potensi dan karir yang
sesuai dengan bakat dan minat siswa.

2. Data Wawancara
a. Pemilihan Karir Siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam

Pemilihan karir merupakan suatu proses mempertimbangkan dan


menentukan arah karir yang sesuai dengan keadaan minat, bakat dan kemampuan
yang dimiliki individu, sehingga individu dapat menjalankan karir sesuai dengan
keadaan siswa. Pemilihan karir merupakan suatu proses keputusan yang sangat
penting dalam kehidupan individu, karena keputusan karir yang dipilih akan
mempengaruhi kehidupan individu di masa depan siswa.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku


Kepala Sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam, mengenai pemilihan karir siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Senin tanggal 19 Juli 2021, sebagai
berikut:

“Pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam siswa


memilih karir berdasarkan minat dan bakat yang siswa miliki karena
diawal telah tau jurusan apa yang ada di sekolah ini. Beberapa siswa
ada yang telah sesuai dalam memilih karirnya sesuai dengan minat,
bakatnya, tetapi ada juga dari beberapa siswa yang tidak berdasarkan
minat dan bakat, ada juga dari dorongan orangtua siswa. Hal itu
dikarenakan, masih kurangnya siswa memahami bakat dimana,
sehingga beberapa siswa asal pilih dalam menentukan karir
kemana”.86

86
Hasil wawancara dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 12.10 WIB.
68

Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku guru BK di SMK
Nusantara Lubuk Pakam mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk
Pakam pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021, sebagai berikut:

“Untuk pemilihan karir siswa di SMK Nusantara ditentukan oleh


siswa sendiri, guru BK hanya memberikan arahan kepada siswa
mengenai karir yang berdasarkan pengamatan atas potensi yang
dimiliki peserta didik. 60% pemilihan karir yang dipilih siswa itu
berdasarkan bakat, minat, dan kemampuan, tetapi 40% tidak memilih
karir berdasarkan bakat, minat, dan kemampuan siswa, dikarenakan
berhubungan dari faktor ekonomi, dorongan dari orangtua dan
pemahaman siswa mengenai minat serta bakat”.87
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku wali kelas XII
AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai pemilihan karir siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada hari Senin tanggal 19 Juli 2021 sebagai berikut:

“Pada saat awal masuk sekolah siswa itu diperkenalkan dengan 3


jurusan ya, ada TKJ, AP, dan AK. Nah, jadi disini kita dari sekolah
memperkenalkan kalau TKJ itu bagaimana, AP bagaimana, dan begitu
juga AK. Lalu, disini nanti siswa mencocokkan dengan kemauan
siswa, yang tentunya siswa telah menyesuaikan dengan bakat dan
minat. Kalau kita lihat faktanya ya ada beberapa siswa yang tidak
sesuai memilih jurusan atau karir yang sesuai dengan potensi yang
siswa punya. Karena banyak saya melihat siswa yang tamat dari sini
dengan jurusan Administrasi, ada yang ambil kuliah kebidanan atau
yang lainya, yang menurut siswa peluang pekerjaan itu lebih banyak
dibandingkan jurusan yang siswa pilih waktu SMK, atau karena saat
memilih jurusan sebelumnya siswa tidak memikirkan hal yang tepat
dengan siswa sebenarnya, yang tidak sesuailah dengan bakat siswa.
Jadi beberapa siswa yang sering berubah-ubah dalam menentukan
karir kemana”.88

87
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku Guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 28 Juli 2021 pukul 12.08 WIB.
88
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku Wali Kelas XII AKL SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 13.05 WIB.
69

Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL SMK Nusantara Lubuk
Pakam, sebagai berikut:89

1) NSB kelas XII AKL mengenai pemilihan karir siswa :


“Kalau untuk minat bakat saya sudah ada, saya hebat dalam hal
berhitung kak atau matematika. Sangat sesuai karena dari dulu saya
bercita-cita saya ingin masuk STAN, saya merasa cocok dengan
Akuntasi dan saya akan melanjutkannya di STAN dengan jurusan
Akuntansi”.

2) AA kelas XII AKL mengenai pemilihan karir siswa:


“Ya, saya memahami bakat dan minat saya, sebenarnya saya kalau
dibidang akademik sama jago matematika dan bahasa inggris, dan
saya juga jago dibidang luar akademik seperti voly dan renang. Saya
ingin melanjutkan dengan jurusan Akuntansi kak. Saya rasa pilihan
karir yang saya pilih sudah sesuai dengan minat, bakat, dan
kemampuan saya”.

3) WF kelas XII AKL mengenai pemilihan karir siswa:


“Bakat saya itu saya lebih suka ke seni, lalu saya berminat untuk jadi
guru seni. Sudah kak, karena saya suka seni, dan saya ingin menjadi
guru seni. Saya memilih SMK Akuntansi karena tidak ada juga SMK
yang tentang seni disini. Saya ingin bekerja dulu baru kuliah, biar
membantu ekonomi orangtua. Kalau kuliah saya ingin mengambil
jurusan yang berkaitan dengan seni”.

4) IKS kelas XII AKL mengenai pemilihan karir siswa:


“Kalau saat ini dengan mengambil jurusan akuntansi di SMK saya
merasa belum sesuai kak. Rencana saya bekerja, ada rencana kuliah
cuma karena kendala dana jadi memutuskan untuk bekerja dulu kak,
agar tidak memberatkan orangtua.”.

5) S kelas XII AKL mengenai pemilihan karir siswa:


“Ya saya paham, saya berminat untuk bekerja diperusahaan, bank, dan
saya juga bisa di komputer kak. Bekerja kak, untuk kuliah belum ada
biaya. Saya ingin kalau kuliah ambil Akuntansi kak yang sesuai
dengan saya.”.

89
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada
tanggal 19 Juli 2021 dan 28 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
70

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak yang terkait bahwa di


SMK Nusantara Lubuk Pakam, masih terdapat beberapa siswa yang dalam
menentukan pemilihan karir belum sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan
yang siswa miliki, beberapa siswa juga masih mengalami kebingungan dalam
menentukan pilihan karirnya dan masih ada juga siswa yang mengalami pilihan
karir yang berubah-ubah.

Hal ini dikarenakan beberapa siswa belum memahami keadaan siswa


sebenarnya, seperti bakat, minat, dan kemampuan, sehingga beberapa siswa masih
mengalami kebingungan mengenai arah karir yang akan dipilih. Selain itu juga
keikutsertaan pihak lain seperti orangtua dalam menentukan pilihan karir siswa,
yang terkadang tidak sesuai dengan keadaan yang dimiliki oleh siswa.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Siswa di SMK


Nusantara Lubuk Pakam

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir ada dua faktor, yaitu


faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah cita-cita, intelegensi,
bakat, minat, sifat, pengetahuan, dan keadaan jasmani. Sedangkan faktor eksternal
adalah lingkungan sosial, keadaan ekonomi keluarga, pengaruh anggota keluarga,
pendidikan sekolah, teman sebaya, dan tuntutan yang melekat pada jabatan atau
program studi.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku


Kepala Sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam, mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari
Senin tanggal 19 Juli 2021, sebagai berikut:

“Faktor-faktor itu ada yang pertama ada pengetahuan, pengetahuan


menjadi hal penting ya dalam pemilihan karir siswa, jika siswa tidak
memiliki pengetahuan seputar karir, macam-macam pekerjaan,
bagaimana melaksanakan pekerjaan yang baik, itu akan membuat
siswa sulit dalam menentukan pilihan. Lalu ada ekonomi, dengan
ekonomi ini akan memberikan peluang yang baik kepada siswa untuk
memperluas pengetahuan, seperti halnya untuk melanjutkan ke
bangku kuliah, tentu hal itu membutuhkan biaya yang cukup banyak,
sehingga orangtua yang berpenghasilan tinggi dapat mengarahkan
71

siswa untuk lanjut ke bangku kuliah. Lalu ada juga PKL atau Praktek
Kerja Lapangan, dengan diadakannya PKL ini akan membuat siswa
mengetahui lebih banyak macam-macam pekerjaan yang ada
dilapangan dan bagaimana proses bekerja, tentunya hal ini akan
menambah pengetahuan siswa dalam karir, sehingga siswa pun dapat
mengembangkan bakat, dan kemampuan siswa”.90
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku guru BK di SMK
Nusantara Lubuk Pakam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021,
sebagai berikut:

“Faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan karir itu ada


faktor kemampuan akademik, minat, bakat, dan potensi dari siswa.
Faktor eksternal dimana siswa yang ingin langsung bekerja itu sulit,
tidak mau atau jarang menerima siswa yang tamatan SMK. Yang
kedua dari faktor ekonomi keluarga yang terbatas, sehingga ada
peserta didik yang ingin melanjutkannya ke perguruan tinggi karena
kurangnya ekonomi dari orangtua.”.91
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku wali kelas XII
AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Senin tanggal 19
Juli 2021 sebagai berikut:

“Faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa tentunya ada minat


dan bakat yang menjadi perhatian pertama siswa ketika memilih karir.
Selain minat dan bakat, lalu ada ketersediaan lapangan kerja, saat
lapangan kerja sangat penting ya dalam menentukan karir siswa,
dengan melihat keadaan lapangan pekerjaan yang ada tentu hal itu
dapat mempermudah siswa agar tepat dalam memilih karir, sehingga
setelah selesai dari sekolah ataupun ketika melanjutkan perguruan
tinggi tidak ada siswa yang menganggur. Lalu orangtua juga
berpengaruhi dalam pemilihan karir siswa ini ya, karena beberapa
anak ada memilih jurusan itu dari dorongan orangtua juga,
dikarenakan mungkin orangtuanya juga pernah dijurusan itu juga, atau
lebih taulah mana jurusan yang sesuai untuk saat ini”.92

90
Hasil wawancara dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 12.10 WIB.
91
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku Guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 28 Juli 2021 pukul 12.08 WIB.
92
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku Wali Kelas XII AKL SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 13.05 WIB.
72

Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL SMK Nusantara Lubuk
Pakam, sebagai berikut:93

1) NSB kelas XII AKL mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan


karir siswa :
“Kalau untuk campur tangan sendiri ada, karenakan orangtua ingin
yang terbaik buat anak-anaknya. Awalnya saya ingin masuk ke UGM
tetapi orangtua mengatakan kalau bisa masuk ke Kedinasan kenapa
gak dicoba dulu, intinya saya juga ikut orangtua tetapi dengan
kemauan saya sendiri”.

2) AA kelas XII AKL mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir


siswa:
“Dalam menentukan karir tidak ada campur tangan orang lain, tetapi
orangtua selalu mengarahkan yang terbaik untuk saya. Ketika
orangtua saya memberikan pilihan saya akan mempertimbangkannya,
seperti saya memperdalaminya dan mempelajarinya, dan mencoba
untuk menyukai”.

3) WF kelas XII AKL mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir


siswa:
“Tidak ada kak, saya yang menentukan sendiri. Saya juga mengikuti
eskul seni tari kak. masih kurang percaya diri kak, dan juga biaya kak
untuk melanjutkan pendidikan”.

4) IKS kelas XII AKL mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan


karir siswa:
“Tidak ada kak, disini saya yang menentukan sendiri, tapi orangtua
juga membimbing saya. Ekonomi dan orangtua, karena dalam karir
orangtua itu ikut menentukan, yang terkadang tidak sesuai dengan
saya. ”.

5) S kelas XII AKL mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir


siswa:
“Ada kak campur tangan orangtua, orangtua yang mengarahkan dan
membimbing saya. Terkadang masih suka ragu sama kemampuan
saya sendiri kak, bingung juga sama pekerjaan yang tepat buat saya
dan ekonomi tadi untuk kuliah. ”.

93
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada
tanggal 19 Juli 2021 dan 28 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
73

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak yang terkait bahwa di


SMK Nusantara Lubuk Pakam ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir siswa, yaitu faktor pengetahuan tentang karir yang dimiliki siswa, pemahaman
mengenai minat dan bakat siswa, kemampuan akademik yang dimiliki siswa,
ketersedian lapangan pekerjaan juga menjadi faktor bagi siswa menentukan
karirnya, dan dukungan serta dorongan dari orangtua.

Dukungan dari orangtua juga menjadi faktor yang sangat penting bagi siswa,
dikarenakan beberapa siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam memilih karir karena
dorongan dari orangtua siswa, sehingga beberapa siswa harus mengikuti keinginan
dari orangtua. Selain itu ekonomi keluarga juga menjadi faktor penentu dari
pemilihan karir siswa.

c. Implementasi Bimbingan Karir dengan Pendekatan Trait and


Factor dalam Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karir Siswa
di SMK Nusantara Lubuk Pakam

Bimbingan karir merupakan suatu proses pemberian bantuan yang


dilakukan oleh guru BK terhadap siswa dalam memberikan informasi-informasi
yang berkaitan dengan pemahaman diri siswa, pengembangan diri siswa, dan
pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan karir siswa, melalui
pengenalan minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki siswa, mengenalkan
berbagai jenis pekerjaan, mempersiapkan siswa untuk melanjut ke jenjang
pendidikan tinggi serta menentuan pilihan karir yang sesuai dengan keadaaan bakat,
dan minat siswa.

Pendekatan trait and factor adalah salah satu pendekatan dalam bimbingan
karir dengan melihat kecocokan antara minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki
seseorang dengan syarat-syarat pekerjaan yang ada. Pendekatan trait and factor
merupakan salah satu pendekatan yang digunakan oleh guru bimbingan dan
konseling dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam.
74

Dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling


dengan pendekatan trait and factor ini, peneliti menemukan bahwa dalam
meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam
guru bimbingan konseling melakukannya dengan berbagai upaya, mulai dari
mengetahui bakat, minat, kemampuan dan hasil belajar siswa, melaksanakan
berbagai layanan dan bidang bimbingan konseling, serta memberikan informasi-
informasi yang terkait dengan karir.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku


Kepala Sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam, mengenai implementasi bimbingan
karir dengan pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan
pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Senin tanggal 19
Juli 2021, sebagai berikut:

“Pelaksanaan bimbingan karir selama ini sudah berjalan dengan baik.


Guru BK yang melaksanakan bimbingan karir telah mengikuti
sebagaimana proses dari pelaksanaan bimbingan. Tetapi karena BK
ini tidak ada jadwal masuk kelas jadi bimbingan karir dilaksanakan
saat ada jam kosong. Tentunya iya, bimbingan karir yang
dilaksanakan diharapkan dapat memberikan kemampuan, kesiapan
siswa dalam karir, sehingga tidak ada lagi permasalahan siswa dalam
karir tersebut”.94
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku guru BK di SMK
Nusantara Lubuk Pakam mengenai implementasi bimbingan karir dengan
pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa
di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021, sebagai
berikut:

“Pelaksanaan bimbingan karir di SMK Nusantara Lubuk Pakam


berjalan dengan baik, pada masa pandemi ini dilaksanakan secara
daring melalui google meet dan bimbingan karir ini diberikan kepada
kelas XII, yang dalam satu semester direncanakan pelaksanaannya 4
kali pertemuan. Layanan yang diberikan dalam pelaksanaan
bimbingan karir ini adalah bimbingan klasikal, bimbingan kelompok,
dan juga konseling individu jika ada siswa yang secara khusus
memiliki masalah dalam karir.

94
Hasil wawancara dengan Bapak Suyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 12.10 WIB.
75

Dalam melaksanakan bimbingan karir dengan pendekatan trait and


factor saya melakukannya dengan mengumpulkan data yang berkaitan
dengan bakat, minat, keterampilan, dan potensi yang dimiliki siswa.
Dan membantu peserta didik dengan cara memberikan informasi-
informasi yang berkaitan dengan karir atau masa depan siswa. Dengan
cara melakukan observasi dan wawancara kepada siswa, serta
melakukan tes minat bakat.
Pada saat ini tidak ada ya kendala dalam pelaksanaan bimbingan karir
dengan pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan
pemilihan karir siswa, tetapi memang saat dimasa pandemi saat ini
kita tidak dapat bertemu secara langsung dengan siswa, semuanya
dilakukan dengan daring, jadi untuk mengetahui minat, bakat, dan
potensi siswa kurang maksimal. Lalu sulitnya kita berkoordinasi
dengan orangtua dalam mengembangkan bakat minat siswa, dan
apalagi mengenai biaya, dikarenakan tes minat bakat ini
membutuhkan biaya jadi sangat sulitlah dalam pelaksanaannya.
Iya, sangat membantu. Karena dengan pendekatan trait and factor
siswa dapat mengetahui minat, bakat dan potensi yang mereka miliki.
Sehingga kedepan tidak ada lagi masalah siswa yang berkaitan dengan
karir siswa”.95
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku wali kelas XII
AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai implementasi bimbingan karir
dengan pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada hari Senin tanggal 19 Juli 2021
sebagai berikut:

“Menurut saya pelaksanaan bimbingan karir yang telah dilaksanakan


di sekolah ini sudah cukup berjalan dengan baik. Disini siswa
dibimbing dari awal mengenai pengenalan karir itu apa, jenis-jenis
pekerjaan, lalu juga siswa diperkenalkan jurusan yang ada di sekolah
ini apa saja, lalu juga diperkenalkan jurusan akuntansi misalnya itu
ada membuat jurnal, membuat laporan keuangan, dan lainnya.
Harapannya iya, bimbingan karir dapat membantu meningkatkan
kemampuan siswa dalam memilih karir, tetapi tentu hal itu kembali
lagi ke bagaimana siswa, kita guru hanya sebagai fasilitator yang
membantu siswa sehingga tidak adalagi atau mengecilkanlah masalah
siswa yang berkaitan dengan karir, jadi tidak ada lagi siswa yang
bingung mau kemana setelah tamat”.96

95
Hasil wawancara dengan Ibu Sri Widi Astuti, S.Pd selaku Guru BK di SMK Nusantara
Lubuk Pakam pada tanggal 28 Juli 2021 pukul 12.08 WIB.
96
Hasil wawancara dengan Ibu Fauziah Hanum, S.Pd selaku Wali Kelas XII AKL SMK
Nusantara Lubuk Pakam pada tanggal 19 Juli 2021 pukul 13.05 WIB.
76

Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL SMK Nusantara Lubuk
Pakam, sebagai berikut:97

1) NSB kelas XII AKL mengenai implementasi bimbingan karir dengan


pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir
siswa:
“Dengan mendapatkan bimbingan karir saya merasa legah, pertama
karena saya mendapatkan informasi yang lebih dari guru BK, kedua
pikiran saya menjadi lebih terbuka, ketiga saya lebih mengetahui
banyak hal tentang dunia pekerjaan itu bagaimana, lanjut sekolah
bagaimana, masuk perguruan tinggi bagaimana”.

2) AA kelas XII AKL mengenai implementasi bimbingan karir dengan pendekatan


trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa:
“Guru BK menurut saya sebagai tempat curahan hati siswa yang
memiliki masalah-masalah. Menurut saya pelayanan bimbingan karir
yang dikasih cukup memuaskan materinya, karena sudah mencakup
semua dari masuk ke perguruan tinggi, kedinasan, bekerja sambil
kuliah, berwirausaha, dan menikah. Saya merasa masalah saya sedikit
berkurang, karena saat ini saya lebih merasa percaya diri”.

3) WF kelas XII AKL mengenai implementasi bimbingan karir dengan pendekatan


trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa:
“Guru BK itu, guru yang bisa membimbing kita ke jalan yang lebih
baik lagi, setiap ada masalah bisa cerita ke guru BK. Bimbingan karir
itu bisa membantu saya kedepannya dalam memilih jurusan apa ke
perguruan tinggi, dan saya bisa mempertimbangkan lagi saya mau
kuliah atau bekerja. Dengan mendapatkan bimbingan karir masalah
yang saya hadapi berkurang, karena ibu sudah mengasih tau
semuanya, mulai dari masuk PTN, PTS, lebih baik bekerja atau
kuliah”.

4) IKS kelas XII AKL mengenai implementasi bimbingan karir dengan


pendekatan trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir
siswa:
“Pelaksanaan bimbingan karir sangat baik, membantu saya dalam
rencana pemilihan karir saya kak, semua dalam bimbingan karir
dibahas, mulai dari masuk ke PTN, PTS, atau bekerja. Sedikit

97
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam pada
tanggal 19 Juli 2021 dan 28 Juli 2021 pukul 11.00 WIB.
77

berkurang kak, karena dari yang dijelaskan ibu sudah dijelaskan ibu
semua, sudah diberikan solusi dari masalah saya”.

5) S kelas XII AKL mengenai implementasi bimbingan karir dengan pendekatan


trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa:
“Tanggapan dari saya, guru BK itu orangnya baik, lalu banyak
memberi solusi yang mudah saya pahami. Menurut saya bimbingan
karir yang diberikan oleh guru BK itu sangat bermanfaat, dan mudah
dipahami. Alhamdulillah dengan bimbingan karir yang diberikan bu
widi sedikit berkurang kak masalah saya”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak yang terkait bahwa


pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dalam
meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam,
dapat membantu siswa untuk lebih memahami potensi yang dimiliki siswa,
menyelesaikan masalah-masalah siswa yang berkaitan dengan pemilihan karir
siswa, dan memilih karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa, sehingga
tidak ada lagi kebingungan dan keraguan dalam diri siswa dalam memilih karir yang
sesuai dengan diri siswa.
C. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SMK


Nusantara Lubuk Pakam adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Karir Siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam

Pemilihan karir merupakan proses penting dan tidak dapat terelakkan dalam
kehidupan individu, karena karir yang dipilih akan menjadi penentu masa depan
individu. Pemilihan karir merupakan proses bagaimana individu menentukan dan
merencanakan arah karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
Pemilihan karir yang tidak sesuai dengan keadaan diri siswa akan membuat siswa
merasakan dampaknya, yaitu seperti kesulitan, stres, kebingungan, bahkan
kegagalan dalam menjalankan karir.

Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
Lubuk Pakam, diperoleh bahwa mengenai pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
78

Lubuk Pakam beberapa siswa dalam menentukan pemilihan karir belum sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa, hal ini dikarenakan siswa belum mengetahui
bakat dan minat yang dimiliki siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa beberapa siswa
masih bingung dan kesulitan dalam menentukan pilihan karir yang sesuai dengan
siswa.

Dalam menentukan pilihan karir siswa juga mengikuti pilihan dari orangtua
siswa yang terkadang tidak sesuai dengan keadaan siswa. Hal ini juga diperkuat
dengan pernyataan dari guru BK di SMK Nusantara Lubuk Pakam bahwa pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam beberapa siswa belum memilih sesuai
dengan keadaan siswa. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu faktor ekonomi dan
dukungan dari orangtua siswa yang ikut serta dalam pemilihan karir siswa.

Dari hasil analisis peneliti mengenai pemilihan karir siswa di SMK


Nusantara Lubuk Pakam, beberapa siswa dalam menentukan karir belum sesuai
dengan keadaan minat, bakat, dan kemampuan. Hal ini dikarenakan siswa belum
memahami minat dan bakat yang dimiliki. Selain itu juga dikarenakan dorongan
dari pihak luar seperti, ketersediaan lapangan pekerjaan dan dorongan dari orangtua
yang tidak memperhatikan keadaan siswa.

Fakta ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Indyah Novi Styorini dalam
jurnalnya, bahwa pada kenyataannya siswa SMA juga belum bisa mencapai tugas
perkembangan karir. Siswa SMA masih ragu dan tidak memiliki kesiapan membuat
keputusan karir yang tepat bagi masa depan. Fakta ini menyatakan bahwa banyak
siswa mengalami kebimbingan, ketidaksiapan dan stres dalam pembuatan
keputusan karir. Kurang peduli terhadap karir, serta pilihan atas dasar mengikuti
teman jika terus dibiarkan akan mengakibatkan dampak negatif. Akibat dampak
negatif tersebut adalah pemilihan studi lanjut secara asal, dan pemilihan kerja tidak
sesuai bakat, serta tanpa melihat kemampuan dalam diri individu akan
menjerumuskan pada kegagalan karir.98

Indyah Novi Styorini, 2018, “Layanan Informasi Karir sebagai Prediktor Kemandirian
98

Pemilihan Karir”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol 1, No 1, h. 14.


79

Hasil survei yang dikemukakan Putri tahun 2018 yang dikutip dari jurnal
Putri Fathia Fadilla dan Sri Muliati Abdullah, dari hasil penelitian tersebut
ditemukan fakta cukup menarik yakni 92% siswa SMA/SMK sederajat bingung dan
tidak tahu akan menjadi apa kedepannya dan 45% mahasiswa merasa salah
mengambil jurusan. Selain itu, ditemukan pula bahwa faktor utama mengapa siswa
mengalami kesulitan dalam mengambil jurusan adalah karena mereka tidak paham
apa bakat dan potensi yang mereka miliki.99

Berdasarkan hal di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pemilihan karir


siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam masih belum baik, hal ini dikarenakan
masih terdapat beberapa siswa yang belum menentukan pilihan karir sesuai dengan
keadaan diri siswa, seperti minat, bakat, dan kemampuan yang siswa miliki. Selain
itu juga beberapa siswa belum memahami keadaan siswa. Sehingga hal tersebut
menimbulkan kebingungan, stres, kesulitan, dan ketidaktahuan siswa dalam
menentukan arah karir siswa.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Siswa di SMK


Nusantara Lubuk Pakam

Dalam menentukan pilihan karir siswa ada beberapa faktor yang


mempengaruhi, baik itu dari diri siswa sendiri maupun dari lingkungan sekitar
siswa. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi proses dalam perkembangan
karir individu. Perkembangan karir yang baik itu yang sesuai dengan keadaan dari
individu, untuk itu sebaiknya siswa memiliki kesiapan, kepercayaan diri dan
pemahaman mengenai keadaan dirinya agar siswa memiliki kemampuan dalam
menentukan pilihan karir dengan baik.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syarqawi pada
tahun 2018, bahwa pengembangan karir adalah proses perkembangan seumur hidup
yang dipengaruhi oleh individu, pengalaman belajar dan karakteristik lingkungan
yang berbeda-beda. Faktor-faktor itu dapat dijelaskan, yaitu kemampuan individu,

99
Putri Fathia Fadilla dan Sri Muliati Abdullah, 2019, “Faktor Pengambil Keputusan
Karier pada Siswa SMA Ditinjau dari Social Cognitive Theory”, Jurnal Psikologi, Vol 8, No 2. h.
109.
80

jenis kelamin, pendidikan, minat, dan budaya. Ketika faktor-faktor ini diterapkan
untuk pengembangan bidang karir, implikasi adalah akan mempengaruhi
perkembangan karir individu. Perkembangan karir individu tidak selamanya
dipengaruhi oleh cacat fisik dan mental yang dimiliki oleh individu, tetapi
disamping itu kepercayaan diri juga ikut mempengaruhi perkembangan karir
individu.100

Dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam mengenai faktor-faktor pemilihan karir siswa di
SMK Nusantara Lubuk Pakam, bahwa terdapat beberapa faktor dalam siswa
menentukan pilihan karir, yaitu minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa serta dukungan orangtua dan ekonomi keluarga.

Hal ini dapat dilihat dari siswa yang dalam menentukan karir berdasarkan
potensi yang dimiliki siswa lebih memiliki kepercayaan diri dan dengan mudah
dalam menentukan karir yang sesuai dengan keadaan siswa. Siswa yang dalam
memilih karir karena orangtua, beberapa siswa mengalami kebingungan dan
kesulitan dalam menentukan karir, hal ini dikarenakan karir yang diinginkan
orangtua siswa terkadang tidak memperhatikan keadaan dari siswa. Sehingga siswa
merasa takut dalam menjalankan karir. Sedangkan faktor ekonomi keluarga siswa
seringkali menjadi penghambat siswa dalam menjalankan karir, karena siswa tidak
dapat menjalakan karir yang sesuai dengan keinginan siswa.

Wali kelas di SMK Nusantara Lubuk Pakam juga mengatakan bahwa siswa
dalam menentukan karir itu melihat dari beberapa faktor, diantaranya minat, bakat,
dan dari pilihan orangtua siswa. Hal ini juga senada dengan yang dikatakan oleh
guru BK di SMK Nusantara Lubuk Pakam, bahwasannya faktor yang menjadi siswa
dalam menentukan karir itu berdasarkan dari kemampuan akademik, minat, bakat
dan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Dari hasil analisis peneliti mengenai faktor-faktor pemilihan karir siswa di


SMK Nusantara Lubuk Pakam terdapat beberapa faktor siswa dalam menentukan

100
Ahmad Syarqawi, 2018, “Bimbingan dan Konseling Karir bagi Anak Penyandang
Disability”, Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol 8, No 1, h. 71.
81

karir. Diantaranya adalah minat, bakat, dan kemampuan akademik yang dimiliki
siswa. Dimana beberapa siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam telah memahami
bagaimana bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa, sehingga siswa dengan mudah
dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan siswa. Beberapa siswa lain juga
belum memahami bagaimana bakat dan minat yang dimiliki siswa, sehingga siswa
memiliki kesulitan dalam memahami karir yang sesuai dengan keadaan siswa.

Selain itu faktor dari dorongan orangtua yang ikut serta dalam menentukan
karir siswa, sehingga beberapa siswa yang hanya melihat peluang karir yang besar
saja dan tidak memperhatikan bagaimana keadaan siswa. Seringkali hal tersebut
membuat siswa memiliki ketidaksiapan dalam menjalankan karir. Faktor ekonomi
keluarga juga menjadi faktor penentu siswa dalam menjalankan karir, karena
dengan siswa yang memiliki ekonomi kebawah tidak dapat untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, sehingga siswa tersebut merubah pilihan karir yang
diinginkan.

Fakta ini sesuai dengan penelitian Ni Kadek Sri Wahyudi Pradnyawati dan
I Made Rustika dalam jurnalnya, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kematangan pemilihan karir yang baik terdiri dari faktor internal dan eksternal.
Faktor internal, yaitu pandangan tentantang diri mengenai bakat, minat, dan
kemampuan. Fottler dan Bain mengatakan individu yang memiliki kematangan
pemilihan karir merupakan individu yang memiliki pengetahuan, talenta, dan
kemampuan untuk melangkah maju.

Selain faktor internal terdapat faktor eksternal yang memengaruhi


kematangan pemilihan karir remaja yaitu, stimulus dari lingkungan sekitar remaja.
Menurut Roe iklim hubungan antara anak dan orangtua merupakan kekuatan utama
yang membangkitkan kebutuhan, minat, dan sikap yang kemudian tercermin dalam
pemilihan karir. Menurut Santrock orangtua memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam kematangan pemilihan karir remaja. Pengambilan keputusan pada remaja
tentang eksplorasi karir akan dipengaruhi oleh orangtua. Salah satu sikap tersebut
adalah sikap orangtua yang menaruh harapan pada anaknya. Harapan orangtua yang
82

terbentuk dalam diri remaja memiliki hubungan dengan pengambilan keputusan


mengenai kematangan pemilihan karir.101

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sudjani mengenai faktor-faktor


yang mempengaruhi kematangan karir siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
di Kota Bandung menunjukkan bahwa lingkungan keluarga merupakan presentasi
terbesar yang menentukan kematangan karir siswa SMK dibandingkan dengan
aspek lainnya yaitu masyarakat, wawasan dunia kerja, usaha mencari informasi,
keterlibatan guru di sekolah, dukungan infrastruktur dan sikap terhadap konsepsi
pekerjaan.102

Dalam penelitian Ambar Dewi Wulandari, I Wayan Dharmayana dan Anni


Suprapti, bahwa pemilihan karir seorang anak perlu disesuaikan dengan keadaan
dirinya yaitu minta dan bakat serta psikologisnya, sedangkan berdasarkan
fenomena di Kota Bengkulu banyak ditemukan orangtua yang belum memberikan
kesempatan kepada anak-anaknya untuk menentukan pilihannya sendiri terhadap
karirnya. Banyak juga terjadi penjurusan siswa ke program studi dan jurusan di
SMA tidak melaksanakan tes potensi diri terhadap siswa sebagai upaya penjurusan
siswa, sehingga tidak mendukung tercapainya kesesuaian antara kondisi dan
potensi diri siswa (self) dengan bidang pendidikan serta jurusan yang ditempuh.
Siswa salah dalam pemilihan jurusan, ragu dalam penjurusan bahkan tidak
mengetahui arah karirnya.103

Berdasarkan hal di atas dapat peneliti simpulkan bahwa faktor-faktor dari


pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa, yaitu minat,
bakat, kemampuan akademik siswa, dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Hal ini
dilihat dari beberapa siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam dalam menentukan

101
Ni Kadek Sri Wahyuni Pradnyawati dan I Made Rustika, Tt, “Peran Konsep Diri dan
Persepsi Anak Mengenai Harapan Orangtua Terhadap Kematangan Pemilihan Karir pada Siswa
SMA DI Kota Denpasar”, Jurnal Psikologi Udayana, h. 175-176.
102
Mutiara Herin dan Dian Ratna Sawitri, 2017, “Dukungan Orang Tua dan Kematangan
Karir pada Siswa SMK Program Keahlian Tata Boga”, Jurnal Empati, Vol 6, No 1, h. 302-303.
103
Ambar Dewi Wulandari, I Wayan Dharmayana dan Anni Suprapti, 2016, “Profil
Kecenderungan Pemilihan Minat Karir Berdasarkan Tipe Kepribadian Siswa SMA Se-Kota
Bengkulu”, Jurnal Triadik, Vol 15, No 2, h. 32.
83

pemilihan karir sudah sesuai dengan keadaan siswa, dan beberapa siswa lainnya
tidak sesuai dengan keadaan siswa, hal ini dikarenakan siswa belum memahami
bakat dan minat yang dimiliki sehingga siswa asal pilih dalam menentukan karir.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terjadi dari luar diri siswa,
seperti dalam hal ini adalah faktor dari dukungan orangtua dan ekonomi keluarga.
Hal ini dilihat dari beberapa siswa dalam menentukan karir diarahkan oleh orangtua
siswa, yang terkadang tidak memperhatikan keadaan siswa sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam menjalankan karir. Selain itu faktor ekonomi, siswa
yang memiliki ekonomi kebawah mengalami kesulitan dalam menjalankan karir,
karena siswa tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggal sehingga
karir yang diinginkan siswa tidak dapat terpenuhi dengan baik.

3. Implementasi Bimbingan Karir dengan Pendekatan Trait and Factor


dalam Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karir Siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam

Bimbingan karir adalah upaya yang dilakukan oleh guru BK dalam


membantu siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan karir. Bimbingan
karir di sekolah sangatlah penting dalam membantu peserta didik agar dapat
merumuskan pilihan dan membuat keputusan karir berdasarkan pemahaman
kondisi diri dan lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan prinsip bimbingan karir
yang dikemukakan oleh Supriatna bahwa bimbingan karir berperan memfasilitasi
peserta didik untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan
tujuan karir melalui pembuatan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas
keputusan itu.104

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dengan


siswa mengenai implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor
dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk
Pakam, dilakukan beberapa tahap, yaitu dengan mengumpulkan data yang berkaitan
dengan bakat, minat dan kemampuan akademik siswa, kemudian guru BK

104
Muhibbu Abivian, Amin Budiamin, dan Mubiar Agustin…h.12.
84

menganalisis data-data tersebut dengan merangkum lalu mencocokkan pekerjaan


yang sesuai dengan siswa serta mengetahui kelebihan dan kelemahan yang
diperoleh dari siswa, dan memberikan bantuan terkait dengan masalah yang
dihadapi siswa pada karir.

Dalam hal ini diperoleh bahwa implementasi bimbingan karir dengan


pendekatan trait and factor dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
pemilihan karir. Hal ini terlihat bahwa setelah diberikan bimbingan karir dengan
menggunakan pendekatan trait and factor siswa lebih memahami potensi sehingga
siswa dapat memutuskan pilihan karir. Selain itu, siswa juga lebih percaya diri
dalam menentukan pilihan karir dan permasalahan-permasalahan dalam diri siswa
mengenai karir berkurang setelah mendapatkan bimbingan karir dari guru BK.

Guru BK memberikan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor


dapat lebih membantu siswa dalam memahami minat, bakat, dan potensi yang
dimiliki siswa, sehingga dengan demikian dapat mengurangi masalah-masalah
siswa, seperti keraguan, kebingungan, dan kesulitan dalam karir. Hal ini juga
didukung oleh pernyataan kepala sekolah dan wali kelas, bahwa dengan adanya
bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor ini kepala sekolah dan wali
kelas melakukan kerjasama dengan guru BK sehingga bimbingan karir tersebut
dapat terlaksana sebaik mungkin dan mampu membantu siswa dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemilihan karir.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asep Mahdani tahun 2020 bahwa hasil
implementasi bimbingan karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan karir
siswa di SMK Negeri 9 Muaro Jambi cukup membantu siswa dalam peningkatan
perencanaan karir siswa, yang mana bisa dilihat dari siswa sebelumnya, yang
awalnya masih belum dapat menentukan pilihan untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi serta pilihan jurusan yang sesuai dengan kemampuan yang
85

dimilikinya, hingga memahami dalam menentukan perencanaan karirnya secara


mandiri.105

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Ni Luh Ratna Agustini dan


kawan-kawan, tentu saja konseling trait and factor dengan layanan informasi dapat
menjadi salah satu teknik konseling yang paling direkomendasikan dalam
mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pilihan karir siswa. Hal ini
disebabkan karena terjadi peningkatan yang signifikan pada rerata gain score
normality pada kelompok eksperimen yang diberikan konseling trait and factor
dengan layanan informasi. Secara tidak langsung, hal ini menunjukkan bahwa
konseling trait and factor efektif terhadap rencana pilihan karir siswa kela X SMA
Negeri 1 Sukasada tahun pelajaran 2013/2014.106

Berdasarkan hasil analisis peneliti mengenai implementasi bimbingan karir


dengan pendekatan trait and factor yang dilaksanakan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam pemilihan karir. Guru BK melaksanakan bimbingan karir
dengan layanan bimbingan klasikal dimana diikuti oleh beberapa siswa kelas XII
AKL di SMK Nusantara Lubuk Pakam. Pelaksanaan bimbingan karir yang
dilakukan guru BK dengan memberikan informasi-informasi yang berkaitan
dengan karir. Sehingga hal tersebut dapat membantu siswa dalam meningkat
kemampuan pemilihan karir, menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi siswa
dalam karir, dan memberikan berbagai informasi-informasi seputar karir.

Pelaksanakan pendekatan trait and factor adalah pendekatan yang


digunakan guru BK dalam melaksanakan kegiatan bimbingan karir. Guru BK
melakukan dengan cara melakukan pengamatan kepada siswa, melihat data-data
yang berkaitan dengan kemampuan akademik siswa, dan memahami minat serta
bakat yang dimiliki oleh siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam. Pendekatan trait

105
Asep Mahdani, 2020, “Implementasi Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kemampuan
Perencanaan Karir Siswa: Studi di Sekolah Menengah Kejuruan 9 Muaro Jambi”, Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, h. 61.
106
Ni Luh Ratna Agustini, Made Sulastri, dan Gede Sedanayasa, 2014, “Efektivitas
Konseling Trait and Factor dengan Layanan Informasi Terhadap Rencana Pilihan Karir Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014”, e-Journal Undiksan Jurusan
Bimbingan Konseling, Vol 2, No 1, h. 9-10.
86

and factor ini merupakan pendekatan yang melihat keadaan minat, bakat dan
kemampuan siswa yang didapat dari hasil tes psikologi, kemudian mencocokkan
hal tersebut dengan syarat-syarat yang terdapat dalam pekerjaan.

Berdasarkan hal di atas dapat peneliti simpulkan bahwa hasil dari


pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor yang diberikan
guru BK bahwa siswa dapat lebih memahami keadaan yang ada pada siswa, seperti
minat, bakat, dan kemampuan yang siswa miliki. Siswa juga dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan karir dan lebih memiliki kepercayaan diri
dalam menentukan pilihan karir.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah peneliti


deskripsikan pada BAB IV dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam masih dikatakan


belum sesuai dengan keadaan diri siswa. Hal ini dikarenakan terdapat
beberapa siswa yang dalam menentukan karirnya belum sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Selain itu juga
dikarenakan dorongan dari pihak luar seperti, ketersediaan lapangan
pekerjaan dan dorongan dari orangtua yang tidak memperhatikan
keadaan siswa. Sehingga hal tersebut membuat beberapa siswa
merasakan kebingungan, keraguan, dan kesulitan dalam menjalankan
karir.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam terdapat dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa,
yaitu minat, bakat, kemampuan akademik siswa, dan potensi yang
dimiliki oleh siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
terjadi dari luar diri siswa, seperti dalam hal ini adalah faktor dari
dukungan orangtua dan ekonomi keluarga.
3. Implementasi bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor dalam
meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa di SMK Nusantara
Lubuk Pakam berjalan dengan efektif sehingga bimbingan karir dengan
pendekatan trait and factor dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menentuka pilihan karir siswa. Hasil dari pelaksanaan bimbingan
karir dengan pendekatan trait and factor yang diberikan guru BK bahwa
siswa dapat lebih memahami keadaan yang ada pada dirinya, seperti
minat, bakat, dan kemampuan yang siswa miliki. Siswa juga dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan karir dan lebih

87
88

memiliki kepercayaan diri dalam menentukan pilihan karir. Guru BK


melakukan dengan cara melakukan pengamatan kepada siswa, melihat
data-data yang berkaitan dengan kemampuan akademik siswa, dan
memahami minat serta bakat yang dimiliki oleh siswa di SMK
Nusantara Lubuk Pakam.
B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan tentang


Implementasi Bimbingan Karir dengan Pendekatan Trait and Factor dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karir Siswa, maka ada beberapa saran yang
ditujukan oleh peneliti, antara lain:

1. Bagi kepala sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam, diharapkan lebih


memperhatikan permasalahan karir yang dihadapi siswa dan tetap
bekerja sama dengan guru BK serta staf pendidik lainnya dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemilihan karirnya, agar tidak
terjadi lagi permasalahan siswa yang mengganggu dalam karirnya.
Peneliti juga berharap agar diberikannya jam khusus kepada guru BK
dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling, agar pelaksanaan
layanan bimbingan konseling dapat berjalan dengan baik.
2. Bagi guru BK SMK Nusantara Lubuk Pakam, diharapkan dapat lebih
memperhatikan permasalahan siswa yang berkaitan dengan karirnya dan
tetap menjalin kerjasama dengan kepala sekolah dan staf pendidik
lainnya dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa.
Peneliti juga berharap guru BK dapat lebih memaksimalkan pelaksanaan
layanan bimbingan konseling dan terus membimbing siswa sehingga
dapat menyelesaikan masalah-masalah siswa di SMK Nusantara Lubuk
Pakam. Peneliti juga berharap dalam pelaksanaan bimbingan karir
sebaiknya dilaksanakan dari awal masuk sekolah agar siswa dapat lebih
matang lagi dalam memilih pilihan karir.
89

3. Bagi guru mata pelajaran di SMK Nusantara Lubuk Pakam, diharapkan


dapat ikut serta bekerjasama kepada guru BK agar pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling berjalan dengan optimal.
4. Bagi para siswa-siswi di SMK Nusantara Lubuk Pakam, diharapkan
dapat lebih meningkatkan pemahaman mengenai potensi yang dimiliki
dirinya dan dapat menentukan arah karir yang sesuai dengan potensi
yang dimiliki siswa. Serta dapat mengaplikasikan apa yang disampaikan
oleh guru BK dengan baik.
5. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan masalah yang
sama kiranya dapat menjadikan skripsi ini sebagai tambahan dalam
penelitian dan melakukan perbaikan dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abivian, Muhibbu, dkk. Tt, Program Bimbingan Karir untuk Mengembangkan


Kemampuan Membuat Pilihan Karir Peserta Didik”. Utile Jurnal
Kependidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama RI. (2005). Bandung: CV.


Penerbit J-ART.

Afandi, Muslim. (2008). Teori Trait and Factor (Analisis dalam


LayananBimbingan Konseling). Jurnal Sosial Budaya. Vol 5. No 01.

Afdal, dkk. (2014). Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan Perencanaan


Karir Siswa SMA. Jurnal Konseling dan Pendidikan. Vol 2. No 3.

Agustini, Ni Luh Ratna, dkk. (2014). Efektivitas Konseling Trait and Factor dengan
Layanan Informasi Terhadap Rencana Pilihan Karir Siswa Kelas X SMA
Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014. E-Journal Undiksa Jurusan
Bimbingan Konseling. Vol 2. No 1.

Atmaja, Twi Tandar. (2014). Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa


Melalui Bimbingan Karir dengan Penggunaan Media Modul. Jurnal
Psikopedagogia. Vol 3 No 2.

Amin, Samsul Munir. (2015). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: AMZAH.

Ani. (2017). Perempuan dan Karir (Telaah Teori Trait and Factor dalam
Pengembangan Karir dan Pengambilan Keputusan). Jurnal MUWAZAH.
Vol 9. No 2.

Ahmad, Robert Rizal Nahdi. (2019).“Layanan Bimbingan Karir dalam Upaya


Meningkatkan Kemandirian Siwa dalam Memilih Karir di MA Salafiyah
Wonoyoso Bumirejo Kebumen (Perspektif Bimbingan Konseling Islam)”.
UIN Walisongo Semarang.

Alam, Fiptar Abdi. (2019). Korelasi Layanan Bimbingan Karier dengan Bahasa
dan Sastra di Era Revoluasi Industri 4.0. Bogor: Guepedia.

Anwar, Fuad. (2019). Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta:


Deepublish.

Astuti, Budi, dkk. (2020). Bimbingan Karier Untuk Meningkatkan Kesiapan


Karier. Yogyakarta: UNY Press.

Budiamin, Amin dan Setiawati. (2009). Bimbingan Konseling. Jakarta Pusat:


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI.

90
91

Budiarti, Melik. (2017). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Magetan: CV.


Media Grafika.

Diana, Made Suwija, dkk. (2014). Penerapan Konseling Trait and Factor untuk
Memantapkan Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Kelas
XI IPS SMA N 1 Tegallalang 2013/2014. Jurnal JJBK. Vol 2. No 1.

Falah, Nailul. (2016). Pengingkatan Layanan Bimbingan dan Konseling melalui


Pelatihan Pembuatan Media Bimbingan pada Konselor Sekolah di MAN
Lab. UIN Yogyakarta. Jurnal Hisbah.Vol 13. No 1.

Fadilla, Putri Fathia dan Abdullah, Sri Muliati. (2019). Faktor Pengambil
Keputusan Karier pada Siswa SMA Ditinjau dari Social Cognitive Theory.
Jurnal Psikologi. Vol 8. No 2.

Hidayati, Richma. (2015). Layanan Informasi Karir Membantu Peserta Didik


dalam Meningkatkan Pemahaman Karir. Jurnal Konseling Gusjigang. Vol
1. No 1.

Hadi, Sumasno. (2016). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada


Skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 22. No 1.

Herin, Mutiara dan Sawitri, Dian Ratna. (2017). Dukungan Orang Tua dan
Kematangan Karir pada Siswa SMK Program Keahlian Tata Boga. Jurnal
Empati. Vol 6. No 1.

Hartono. (2018). Bimbingan Karier. Jakarta: Prenada Media.

Hengki Wijaya. (2018). Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi.


Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Harahap, Darwin. (2019).Konsep Dasar Bimbingan Konseling Karir dan Perspektif


Islam. Al-Irsyad Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Vol 1. No 2.

Helaluddin, dkk. (2019). Analisis Data Kualitatif : Sebuah Tinjauan Teori &
Praktik. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Hidayat, Rahmat, dkk. (2019). Karier : Teori dan Aplikasi dalam Bimbingan dan
Konseling Komprehensif. Sukabumi: CV. Jejak anggota IKAPI.

Irbah, Namira Tasya. (2019). “Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dengan


Pendekatan Trait and Factor untuk Memberikan Pemahaman tentang Karir
Peserta Didik Kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Perbaungan Tahun
Pembelajaran 2018/2019”. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Juwitaningrum, Ita. (2013). Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan


Kematangan Karir Siswa SMK. Psikopedagogia Jurnal Bimbingan dan
Konseling. Vol 2. No 2.
92

Jarkawi, Jarkawi, dkk. (2017). Strategi Bimbingan dan Konseling Karier Bermutu
pada Sekolah Menengah Kejurusan Syuhada Banjarmasin.Jurnal Kajian
Bimbingan dan Konseling. Vol 2. No 3.

Jayadi, dkk. (2019). Pendekatan Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan
Karir. Jurnal Paedagodie. Vol 7. No 2.

Kurniawan, Rahmad. (2019). Urgensi Bekerja dalam Al-Qur’an. Jurnal


Transformatif. Vol 3. No 1.

Lestari, Indah. (2017). Meningkatkan Kematangan Karir Remaja melalui


Bimbingan Karir Berbasis Life Skills. Jurnal Konseling Gusjigang. Vol 3.
No 1.

M. Luddin, Abu Bakar. (2009). Kinerja Kepala Sekolah dalam Kegiatan


Bimbingan dan Konseling. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Mu’awanah, Elfi dkk. (2009). Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif. Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher.

Maliki. (2016). Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Muhajirin, Muhammad. (2017). Efektivitas Konseling Karir Trait and Factor untuk
Mereduksi Kesulitan membuat Keputusan Karir. Journal of Innovative
Counseling: Theory, Practice & Research. Vol 1. No 1.

Mahdani, Asep. (2020). “Implementasi Bimbingan Karir dalam Peningkatan


Kemampuan Perencanaan Karir Siswa: Studi di Sekolah Menengah
Kejuruan 9 Muaro Jambi”. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.

Nathan, Robert, dkk. (2012). Konseling Karir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nikmah, Nafisatun. (2019).“Layanan Bimbingan Karir untuk Pemantapan


Keputusan Karir (Study Kasus Kelas X Siswa SMK N 1 Sumber
Rembang)”. UIN Walisongo Semarang.

Nafi, Ahmad. (2020). Kematangan Karier Peserta Didik Zaman Now. Yogyakarta:
Deepublish.

Pradnyawati, Ni Kadek Sri Wahyuni dan Rustika, I Made. Tt. Peran Konsep Diri
dan Persepsi Anak Mengenai Harapan Orangtua Terhadap Kematangan
Pemilihan Karir pada Siswa SMA DI Kota Denpasar. Jurnal Psikologi
Udayana.
93

Prayitno. (2014). Pembelajaran melalui Pelayanan BK di Satuan Pendidikan.


Padang: UNP Press.

PERMENDIKBUD RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling


pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah.

Putra, Rulian Tri. (2015). “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemilihan Karier


Siswa Melalui Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait-Factor pada
Siwa Kelas X MIA 2 MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”. Jurnal
E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 11 Tahun ke-4.

Rukaya. (2019). Aku Bimbingan dan Konseling. Bogor: Guepedia.

Ristian, Trias, Rahmadani, dan Hidayat. (2020). Studi Literature : Pendekatan


Teori Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan Karir Siswa SMA.
Jurnal Jurusan Bimbingan Konseling Undiksha. Vol 11. No 1.

Syaodih,Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Salim dan Syahrum. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:


Citapustaka Media.

Santi, Desak Era Puspita, dkk. (2014). Penerapan Konseling Karir Trait and Factor
dengan Menggunakan Teknik Modeling untuk Mengembangkan Rencana
Pilihan Karir Siswa Kelas X TPM 1 SMK Negeri 3 Singaraja. e-Journal
Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling. Vol 2. No 01.

Savitri, Deninta dan Tamsil Muis. (2014). Survey Tentang Pemilihan Karir
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya.
Jurnal BK. Vol 04. No 03.

Siyoto, Sandu, dkk. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi


Media Publishing.

Samodro, Pulung. (2018). “Upaya Menurunkan Kecemasan dalam Pemilihan Karir


melalui Konseling Kelompok dengan Pendekatan Trait and Factor pada
Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Kota Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018”.
UNP PGRI Kediri.

Sofiah, Sofi Siti. (2018). Aplikasi Fungsi Bimbingan Kari dan Minat Siswa
Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Jurnal Bimbingan,
Penyuluhan, Konseling dan Psikoterapi Islam. Vol 6. No 1.

Styorini, Indyah Novi. (2018). Layanan Informasi Karir sebagai Prediktor


Kemandirian Pemilihan Karir. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan. Vol 1. No 1.
94

Susanto, Ahmad. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Konsep, teori dan
Aplikasinya). Jakarta: Kencana.

Syarqawi, Ahmad. (2018). Bimbingan dan Konseling Karir bagi Anak Penyandang
Disability. Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling. Vol 8. No 1.

Syarqawi Nasution, Ahmad dkk. (2019). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling


(Konsep dan Teori). Jakarta: Kencana.

Syarqawi, Ahmad, dkk. (2019). Bimbingan dan Konseling Karir (Teori dalam
Perencanaan dan Pemilihan Karir). Medan: Widya Puspita.

Syarqawi, Ahmad. (2019). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.


Medan: Perdana Publishing.

Sumanto. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia-Memasuki Industri 4.0.


Yogyakarta: Andi.

Tarsidi, Didi. (1986). Teori Perkembangan Karir: Diintisarikan dari Zunker,


Vernon G.Career Counseling: Applied Concepts of Planning. Second
Edition. Chapter 2: Theories of Career Development. Monterey, California
:Brooks/Cole Publishing Company.

Tiarasani, Nova Galuh. (2012). “Upaya Menurunkan Kecemasan Siswa dalam


Pemilihan Karier melalui Konseling Trait and Factor pada Kelas XI B di
SMK Negeri 1 Wirosari Kabupaten Grobongan Tahun Ajaran 2011/2012”.
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Tohirin. (2013). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis


Integritas). Jakarta: Raja Grafindo.

Tarmizi. (2018). Profesionalisasi Profesi Konselor Berwawasan Islami. Medan:


Perdana Publishing.

Tarmizi. (2018). Bimbingan Konseling Islami. Medan: Perdana Publishing.

Umrati, dkk. (2020). Analisis Data Kualitatif: Teori Konsep dalam Penelitian
Pendidikan. Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta:
CV. Andi Offset.

Wulandari, Ambar Dewi, dkk. (2016). Profil Kecenderungan Pemilihan Minat


Karir Berdasarkan Tipe Kepribadian Siswa SMA Se-Kota Bengkulu. Jurnal
Triadik. Vol 15. No 2.

Yusuf, Syamsu, dkk. (2011). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

Daftar Observasi di SMK Nusantara Lubuk Pakam

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah untuk mengamati


pelaksanaan bimbingan karir di SMK Nusantara Lubuk Pakam.

A. Tujuan

Untuk memperoleh informasi dan data, baik mengenai kondisi fisik maupun
tentang implementasi bimbingan karir dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam.

B. Objek Observasi
1. Alamat/lokasi sekolah.
2. Lingkungan fisik sekolah pada umumnya.
3. Unit kantor/ruang kerja.
4. Ruang kelas.
5. Ruang bimbingan dan konseling.
6. Sarana dan prasarana yang berkaitan dengan bimbingan karir.
7. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) bimbingan karir.

95
96

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH


SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan karir di sekolah ini?


2. Bagaimana pemilihan karir siswa di sekolah ini?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa?
4. Apa saja sarana dan prasarana yang disediakan sekolah dalam pelaksanaan
bimbingan karir dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa?
5. Apakah karir yang telah dipilih siswa telah sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya?
6. Apa permasalahan yang berkaitan dengan karir siswa yang sering terjadi di
SMK Nusantara Lubuk Pakam?
7. Apa kendala yang dihadapi siswa dalam karir?
8. Bagaimana tindakan Ibu selaku kepala sekolah dalam menangani masalah-
masalah tersebut?
9. Bagaimana bentuk kerjasama yang dilakukan antara kepala sekolah dengan
guru BK dalam pelaksanaan bimbingan karir dalam meningkatkan kemampuan
pemilihan karir siswa?
10. Apakah bimbingan karir yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan
kemampuan pemilihan karir siswa?

Medan, Juli 2021


Mengetahui
Validator

Ahmad Syarqawi, M.Pd


NIB. 1100000095
97

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU BK


DI SMA NUSANTARA LUBUK PAKAM

1. Apa itu pendekatan trait and factor ?


2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan karir di SMK Nusantara Lubuk Pakam?
3. Apa layanan yang diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan bimbingan karir?
4. Apa kendala yang Ibu hadapi dalam pelaksanaan bimbingan karir?
5. Bagaimana pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa?
7. Apakah karir yang telah dipilih siswa sudah sesuai dengan kemampuan, bakat
dan minat siswa?
8. Apa permasalahan yang berkaitan dengan karir siswa yang sering terjadi di
SMK Nusantara Lubuk Pakam?
9. Apa kendala yang dihadapi siswa dalam karir?
10. Bagaimana tindakan Ibu dalam menangani masalah-masalah tersebut?
11. Bagaimana pelaksanaan pendekatan trait and factor dalam meningkatkan
pemilihan karir siswa yang Ibu lakukan?
12. Apa saja langkah-langkah yang digunakan dalam perencanaan karir dengan
menggunakan pendekatan trait and factor?
13. Apa saja kendala dalam pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait
and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karir siswa?
14. Apakah pelaksanaan bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor
membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemilihan karirnya?

Medan, Juli 2021


Mengetahui
Validator

Ahmad Syarqawi, M.Pd


NIB. 1100000095
98

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WALI KELAS


DI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan karir di SMK Nusantara Lubuk Pakam?


2. Bagaimana pemilihan karir siswa di SMK Nusantara Lubuk Pakam?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir siswa?
4. Apakah karir yang telah dipilih siswa telah sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuannya?
5. Apa permasalahan yang berkaitan dengan karir siswa yang sering terjadi di
SMK Nusantara Lubuk Pakam?
6. Apa kendala yang dihadapi siswa dalam karir?
7. Bagaimana tindakan Ibu sebagai wali kelas dalam menangani masalah-masalah
tersebut?
8. Bagaimana bentuk kerjasama yang dilakukan antara wali kelas dengan guru BK
dalam pelaksanaan bimbingan karir dalam meningkatkan kemampuan
pemilihan karir siswa?
9. Apakah bimbingan karir yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan
kemampuan pemilihan karir siswa?

Medan, Juli 2021


Mengetahui
Validator

Ahmad Syarqawi, M.Pd


NIB. 1100000095
99

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA-SISWI


DI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

1. Bagaimana tanggapan kamu tentang guru BK?


2. Bagaimana pendapat kamu mengenai pelayanan bimbingan karir yang
diberikan oleh guru BK?
3. Apa kamu memahami bakat dan minatmu ?
4. Apa rencana kamu selanjutnya setelah lulus dari SMK Nusantara Lubuk
Pakam?
5. Apa jurusan yang kamu pilih jika kamu melanjutkan ke perguruan tinggi?
6. Apakah rencana pemilihan karir yang kamu pilih sudah sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan kamu?
7. Apakah dalam menenukan karir kamu, ada campur tangan dengan orang lain?
8. Adakah hambatan kamu dalam menentukan pilihan karir?
9. Apa hambatan yang kamu hadapi dalam menentukan pilihan karir?
10. Apakah kamu pernah merasa ragu dalam menentukan pilihan karir kamu?
11. Apa yang menjadi penyebab kamu ragu dalam menentukan pilihan karir?
12. Apa kendala yang kamu hadapi dalam karir ?
13. Apakah setelah mendapatkan bimbingan karir dari guru BK, kamu masih
merasakan hambatan dalam menentukan karir?

Medan, Juli 2021


Mengetahui
Validator

Ahmad Syarqawi, M.Pd


NIB. 1100000095
100

Lampiran 6

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


KEPALA SEKOLAH SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Suyadi, S.Pd

Jabatan : Kepala Sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam

Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaan bimbingan karir selama ini


bimbingan karir di sekolah sudah berjalan dengan baik. Guru BK
ini? yang melaksanakan bimbingan karir
telah mengikuti sebagaimana proses dari
pelaksanaan bimbingan. Tetapi karena
BK ini tidak ada jadwal masuk kelas jadi
bimbingan karir dilaksanakan saat ada
jam kosong.

2. Bagaimana pemilihan karir Pemilihan karir siswa di SMK


siswa di sekolah ini? Nusantara Lubuk Pakam siswa memilih
karirnya berdasarkan minat dan bakat
yang siswa miliki karena diawal telah
tau jurusan apa yang ada di sekolah ini.
Tetapi ada juga dari beberapa siswa
yang tidak berdasarkan minat dan bakat,
ada juga dari dorongan orangtua siswa.

3. Apa saja faktor-faktor Faktor-faktor itu ada yang pertama ada


yang mempengaruhi pengetahuan, pengetahuan menjadi hal
pemilihan karir siswa? penting ya dalam pemilihan karir siswa,
jika siswa tidak memiliki pengetahuan
101

seputar karir, macam-macam pekerjaan,


bagaimana melaksanakan pekerjaan
yang baik, itu akan membuat siswa sulit
dalam menentukan pilihan karir. Lalu
ada ekonomi, dengan ekonomi ini akan
memberikan peluang yang baik kepada
siswa untuk memperluas pengetahuan,
seperti halnya untuk melanjutkan ke
bangku kuliah, tentu hal itu
membutuhkan biaya yang cukup
banyak, sehingga orangtua yang
berpenghasilan tinggi dapat
mengarahkan anak mereka untuk lanjut
ke bangku kuliah. Lalu ada juga PKL
atau Praktek Kerja Lapangan, dengan
diadakannya PKL ini akan membuat
siswa mengetahui lebih banyak macam-
macam pekerjaan yang ada dilapangan
dan bagaimana proses bekerja, tentunya
hal ini akan menambah pengetahuan
siswa dalam karir, sehingga siswa pun
dapat mengembangkan bakat, dan
kemampuan siswa.

4. Apa saja sarana dan Sarana dan prasarana yang disediakan


prasarana yang disediakan sekolah tentunya ada ruang BK, jika
sekolah dalam pelaksanaan ruang BK tidak memungkinkan
bimbingan karir dalam menampung banyak siswa, sekolah
meningkatkan kemampuan menyediakan ruang kelas untuk
pemilihan karir siswa? digunakan dalam pelaksanaan
bimbingan karir. Lalu sekolah juga
102

menyediakan infocus sebagai media


yang menampilkan materi dari
bimbingan.

5. Apakah karir yang telah Beberapa siswa ada yang telah sesuai
dipilih siswa telah sesuai dalam memilih karir sesuai dengan
dengan minat, bakat dan minat, bakat, tetapi ada juga siswa yang
kemampuannya? tidak menentukan karir melihat bakat
dan minat, hal itu dikarenakan, masih
kurangnya siswa memahami bakatnya
dimana, sehingga beberapa siswa asal
pilih dalam menentukan karir kemana.

6. Apa permasalahan yang Permasalahan yang berkaitan dengan


berkaitan dengan karir karir siswa itu dari minat dan bakat.
siswa yang sering terjadi di Masih ada beberapa dari siswa yang
SMK Nusantara Lubuk masih belum memahami minat dan
Pakam? bakatnya itu kearah mana. Lalu ada juga
siswa disini yang telah menentukan
jurusan akuntansi misalnya, tetapi
ditengah proses pembelajaran siswa
merasa kesulitan, salah satunya dalam
berhitung, sehingga menyebabkan tidak
fokus dalam belajar.

7. Apa kendala yang dihadapi Kendala siswa dalam karir ya tadi,


siswa dalam karir? mengenai minat dan bakat. Karena
siswa tidak menentukan karir sesuai
dengan bakat, minat serta kemampuan
yang dimiliki, maka siswa pun merasa
kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran, dan dalam menentukan
kearahmana ia akan bekerja, karena
103

siswa merasa tidak memiliki


kemampuan dibidang tersebut.

8. Bagaimana tindakan Ibu Tindakan yang dapat saya lakukan


selaku kepala sekolah sebagai kepala sekolah itu dengan
dalam menangani masalah- memberikan siswa pengarahan,
masalah tersebut? bimbingan, dan pelatihan. Pengarahan
dan bimbingan ini saya lakukan diawal
masuk sekolah, dimana saya
memberikan penjelasan mengenai
jurusan-jurusan yang ada di sekolah itu
ada apa saja dan bagaimana prosesnya.
Lalu, untuk pelatihan ini biasanya
dilakukan ke perusahan ataupun kantor
yang memiliki kaitan dengan jurusan
atau biasanya disebut PKL (Praktek
Kerja Lapangan).

9. Bagaimana bentuk Peran kepala sekolah disini sebagai


kerjasama yang dilakukan yang memimpin bagaimana proses
antara kepala sekolah pelaksanaan pembelajaran di sekolah,
dengan guru BK dalam jadi bentuk kerjasama yang dilakukan
pelaksanaan bimbingan kepala sekolah dengan guru BK itu
karir dalam meningkatkan dengan memberikan arahan kepada guru
kemampuan pemilihan BK dalam pelaksanaan bimbingan serta
karir siswa? juga menyediakan ruang khusus BK dan
fasilitas lainnya untuk melaksanakan
bimbingan.
104

10. Apakah bimbingan karir Tentunya iya, bimbingan karir yang


yang telah dilaksanakan dilaksanakan diharapkan dapat
dapat meningkatkan memberikan kemampuan, kesiapan
kemampuan pemilihan siswa dalam karir. sehingga tidak ada
karir siswa? lagi permasalahan siswa dalam karir
tersebut.
105

Lampiran 7

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


GURU BK SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Sri Widi Astuti, S.Pd

Jabatan : Guru BK SMK Nusantara Lubuk Pakam

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Juli 2021

Tempat : Ruang Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Apa itu pendekatan trait Pendekatan trait and factor merupakan


and factor ? pendekatan yang memandang individu
berdasarkan potensi yang dimiliki
siswa, dalam bimbingan konseling
memandang pendekatan trait and factor
ini dilihat dari minat, bakat, serta
keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik, sehingga siswa mampu untuk
menentukan pekerjaan atau karir yang
akan diraih untuk masa depan.

2. Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaan bimbingan karir di SMK


bimbingan karir di SMK Nusantara Lubuk Pakam berjalan
Nusantara Lubuk Pakam? dengan baik, pada masa pandemi ini
dilaksanakan secara daring melalui
google meet dan bimbingan karir ini
diberikan kepada kelas XII, yang dalam
satu semester direncanakan
pelaksanaannya 4 kali pertemuan.
106

3. Apa layanan yang Layanan yang diberikan dalam


diberikan kepada siswa pelaksanaan bimbingan karir ini adalah
dalam pelaksanaan bimbingan klasikal, bimbingan
bimbingan karir? kelompok, dan juga konseling individu
jika ada siswa yang secara khusus
memiliki masalah dalam karir.

4. Apa kendala yang Ibu Sampai saat ini tidak ada kendala dalam
hadapi dalam pelaksanaan pelaksanaan bimbingan karir ini, pada
bimbingan karir? masa pandemi saat ini pun tidak ada
masalah karena kita tetap melaksanakan
secara daring melalui google meet.

5. Bagaimana pemilihan karir Untuk pemilihan karir siswa di SMK


siswa di SMK Nusantara Nusantara ditentukan oleh siswa sendiri,
Lubuk Pakam? guru BK hanya memberikan arahan
kepada siswa mengenai karir yang
berdasarkan pengamatan atas potensi
yang dimiliki siswa.

6. Apa saja faktor-faktor Faktor yang mempengaruhi siswa dalam


yang mempengaruhi pemilihan karir itu ada faktor
pemilihan karir siswa? kemampuan akademik, minat, bakat,
dan potensi dari siswa.

7. Apakah karir yang telah 60% pemilihan karir yang dipilih


dipilih siswa sudah sesuai peserta didik itu berdasarkan bakat,
dengan kemampuan, bakat minat, dan kemampuan, tetapi 40%
dan minat siswa? tidak memilih karir berdasarkan bakat,
minat, dan kemampuan siswa,
dikarenakan berhubungan dari faktor
ekonomi, dorongan dari orangtua dan
107

pemahaman siswa mengenai minat serta


bakat.

8. Apa permasalahan yang Permasalahan yang sering terjadi di


berkaitan dengan karir sekolah ini yang berkaitan dengan karir
siswa yang sering terjadi di itu karena ekonomi dari keluarga yang
SMK Nusantara Lubuk kurang mampu, jadi ada siswa yang
Pakam? memiliki keinginan untuk lanjut ke
perguruan tinggi teapi tidak bisa
dikarenakan keuangan dari keluarga itu.
Lalu beberapa siswa juga dalam
menentukan karir siswa masih ada yang
belum sesuai atau paham dengan bakat
dan minat yang siswa miliki, sehingga
dalam hal ini siswa merasakan
kebingungan dalam menentukan karir.

9. Apa kendala yang dihadapi Kendala siswa yang dihadapi dalam


siswa dalam karir? karirnya ada dua, yaitu. Faktor eksternal
dimana siswa yang ingin langsung
bekerja itu sulit, tidak mau atau jarang
menerima siswa yang tamatan SMK.
Yang kedua dari faktor ekonomi
keluarga yang terbatas, sehingga ada
peserta didik yang ingin melanjutkannya
ke perguruan tinggi karena kurangnya
ekonomi dari orangtua.

10. Bagaimana tindakan Ibu Yang pertama, saya memberikan


dalam menangani masalah- motivasi kepada siswa yang ingin
masalah tersebut? bekerja, agar mereka langsung membuat
lamaran-lamaran pekerjaan ke
perusahaan yang ada. Yang kedua,
108

berusaha terus menjalin kerjasama ke


perguruan tinggi swasta yang dapat
memberikan siswa beasiswa, sehingga
siswa yang ingin berkuliah tapi tidak
mampu dalam ekonomi dapat tetap
lanjut kuliah. Selanjutnya berusaha
berkoordinasi kepada orangtua untuk
mendukung siswa dalam
mengembangkan bakat.

11. Bagaimana pelaksanaan Dalam melaksanakan bimbingan karir


pendekatan trait and factor dengan pendekatan trait and factor saya
dalam meningkatkan melakukannya dengan mengumpulkan
pemilihan karir siswa yang data yang berkaitan dengan bakat,
Ibu lakukan? minat, keterampilan, dan potensi yang
dimiliki peserta didik. Dan membantu
peserta didik dengan cara memberikan
informasi-informasi yang berkaitan
dengan karir atau masa depan siswa.

12. Apa saja langkah-langkah Dengan cara melakukan observasi dan


yang digunakan dalam wawancara kepada siswa, serta
perencanaan karir dengan melakukan tes minat bakat.
menggunakan pendekatan
trait and factor?

13. Apa saja kendala dalam Pada saat ini tidak ada ya kendala dalam
pelaksanaan bimbingan pelaksanaan bimbingan karir dengan
karir dengan pendekatan pendekatan trait and factor dalam
trait and factor dalam meningkatkan kemampuan pemilihan
meningkatkan kemampuan karir siswa, tetapi memang saat dimasa
pemilihan karir siswa? pandemi saat ini kita tidak dapat
bertemu secara langsung dengan siswa,
109

semuanya dilakukan dengan daring, jadi


untuk mengetahui minat, bakat, dan
potensi siswa kurang maksimal. Lalu
sulitnya kita berkoordinasi dengan
orangtua dalam mengembangkan bakat
minat siswa, dan apalagi mengenai
biaya, dikarenakan tes minat bakat ini
membutuhkan biaya jadi sangat sulitlah
dalam pelaksanaannya.

14. Apakah pelaksanaan Iya, sangat membantu. Karena dengan


bimbingan karir dengan pendekatan trait and factor siswa dapat
pendekatan trait and factor mengetahui minat, bakat dan potensi
membantu siswa dalam yang siswa miliki. Sehingga kedepan
meningkatkan kemampuan tidak ada lagi masalah siswa yang
pemilihan karirnya? berkaitan dengan karir siswa.
110

Lampiran 8

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


WALI KELAS SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Fauziah Hanum, S.Pd

Jabatan : Wali Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021

Tempat : Ruang Guru Sekolah SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana pelaksanaan Menurut saya pelaksanaan bimbingan


bimbingan karir di SMK karir yang telah dilaksanakan di sekolah
Nusantara Lubuk Pakam? ini sudah cukup berjalan dengan baik.
Disini siswa dibimbing dari awal
mengenai pengenalan karir itu apa,
jenis-jenis pekerjaan, lalu juga siswa
diperkenalkan jurusan yang ada di
sekolah ini apa saja, lalu juga
diperkenalkan jurusan akuntansi
misalnya itu ada membuat jurnal,
membuat laporan keuangan, dan
lainnya.

2. Bagaimana pemilihan karir Pada saat awal masuk sekolah siswa itu
siswa di SMK Nusantara diperkenalkan dengan 3 jurusan ya, ada
Lubuk Pakam? TKJ, AP, dan AK. Nah, jadi disini kita
dari sekolah memperkenalkan kalau
TKJ itu bagaimana, AP bagaimana, dan
begitu juga AK. Lalu, disini nanti siswa
mencocokkan dengan kemauan siswa,
yang tentunya siswa telah menyesuaikan
111

dengan bakat dan minat. Tetapi, ada


juga beberapa siswa yang memilih karir
itu karena dorongan dari orangtua atau
teman.

3. Apa saja faktor-faktor Faktor yang mempengaruhi pemilihan


yang mempengaruhi karir siswa tentunya ada minat dan bakat
pemilihan karir siswa? yang menjadi perhatian pertama siswa
ketika memilih karir. Selain minat dan
bakat, lalu ada ketersediaan lapangan
kerja, saat lapangan kerja sangat
penting ya dalam menentukan karir
siswa, dengan melihat keadaan lapangan
pekerjaan yang ada tentu hal itu dapat
mempermudah siswa agar tepat dalam
memilih karir, sehingga setelah selesai
dari sekolah ataupun ketika melanjutkan
perguruan tinggi tidak ada siswa yang
menganggur. Lalu orangtua juga
berpengaruhi dalam pemilihan karir
siswa ini ya, karena beberapa anak ada
memilih jurusan itu dari dorongan
orangtua juga, dikarenakan mungkin
orangtuanya juga pernah dijurusan itu
juga, atau lebih taulah mana jurusan
yang sesuai untuk saat ini.

4. Apakah karir yang telah Kalau kita lihat faktanya ya ada


dipilih siswa telah sesuai beberapa siswa yang tidak sesuai
dengan minat, bakat dan memilih jurusan atau karir yang sesuai
kemampuannya? dengan potensi yang mereka punya.
Karena banyak saya melihat siswa yang
112

tamat dari sini dengan jurusan


Administrasi, ada yang ambil kuliah
kebidanan atau yang lainya, yang
menurut siswa peluang pekerjaan itu
lebih banyak dibandingkan jurusan yang
mereka pilih waktu SMK, atau karena
saat memilih jurusan sebelumnya siswa
tidak memikirkan hal yang tepat dengan
siswa sebenarnya, yang tidak sesuailah
dengan bakat siswa. Jadi beberapa siswa
yang sering berubah-ubah dalam
menentukan karir kemana.

5. Apa permasalahan yang Ada beberapa siswa yang tidak


berkaitan dengan karir memahami bakat dan minat, sehingga
siswa yang sering terjadi di hasilnya itu tidak sesuai dengan harapan
SMK Nusantara Lubuk siswa, banyak siswa yang juga
Pakam? mengambil kuliah diluar bidang siswa
waktu SMK, seperti kebidanan. Lalu
juga seharusnya tamatan SMK ini
diharapkan setelah tamat langsung
bekerja, tetapi itu karena siswa yang
tidak memiliki bakat dibidang yang
telah siswa pilih sehingga banyak dari
siswa yang tidak mampu untuk langsung
bekerja, karena tidak memahami
sebelumnya. Lalu karena banyaknya
persaingan didunia pekerjaan, siswa
SMK yang diharapkan dapat langsung
bekerja, tetapi dilapangan juga banyak
siswa yang tamatan SMA yang bisa
113

langsung bekerja, sehingga hal ini juga


menambah saingan bagi siswa SMK
yang seharusnya setelah tamat dari
SMK langsung bekerja, namun karena
adanya banyak persaingan yang bukan
hanya dari sesame SMK saja tetapi dari
SMA dan yang Sarjana juga. Harapan
saya dan kita semua, seharusnya
pemerintah lebih menekankan bahwa
siswa SMA itu harus kuliah, jadi disini
dapat menambah nilai poin dari SMK,
bahwa siswa SMK itu mampu untuk
langsung bekerja, jadi tidak disama
ratakan begitu.

6. Apa kendala yang dihadapi Kendala siswa dalam karir itu dari
siswa dalam karir? ekonomi keluarga yang kurang mampu
untuk dapat melanjutkan ke perguruan
tinggi bagi siswa yang minat untuk
kuliah. Lalu dari lapangan pekerjaan,
banyak siswa yang dalam menentukan
karir itu lebih melihat lapangan
pekerjaan daripada bakat mereka itu,
sehingga beberapa siswa merasa
khawatir jika tidak dapat bekerja
dikemudian hari.

7. Bagaimana tindakan Ibu Biasanya saya dengan siswa, saya dekati


sebagai wali kelas dalam secara personal, saya akan panggil
menangani masalah- mereka kenapa kamu seperti, saya gali
masalah tersebut? potensinya, saya pahami dimana minat
dan bakat. Jika memang masalah
114

tersebut tidak bisa saya atasi sendiri, lalu


saya alihkan kepada guru BK yang lebih
memahami persoalan ini.

8. Bagaimana bentuk Kerjasama yang saya lakukan dengan


kerjasama yang dilakukan guru BK itu seperti tadi halnya, saya
antara wali kelas dengan coba selesaikan terlebih dahulu dengan
guru BK dalam semampu saya, lalu jika memang
pelaksanaan bimbingan masalah ini tidak dapat saya atasi, saya
karir dalam meningkatkan laporkan ke guru BK untuk membantu
kemampuan pemilihan siswa saya dalam menangani masalah.
karir siswa?

9. Apakah bimbingan karir Harapannya iya, bimbingan karir dapat


yang telah dilaksanakan membantu meningkatkan kemampuan
dapat meningkatkan siswa dalam memilih karir, tetapi tentu
kemampuan pemilihan hal itu kembali lagi ke bagaimana siswa,
karir siswa? kita guru hanya sebagai fasilitator yang
membantu siswa sehingga tidak adalagi
atau mengecilkanlah masalah siswa
yang berkaitan dengan karir, jadi tidak
ada lagi siswa yang bingung mau
kemana setelah tamat.
115

Lampiran 9

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


SISWA-SISWI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Nadya Salsa Bila

Kelas : XII AKL

Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021

Tempat : Ruang Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana tanggapan Menurut saya guru BK sangat


kamu tentang guru BK? membantu, karena selain kita bisa
curhat rahasia kita juga terjaga,
karena mereka memiliki asas-asas
yang baik, jadi selama ada guru BK
di sekolah masalah yang ada didalam
diri kita dapat terselesaikan tanpa
mengumbar ke siapapun.

2. Bagaimana pendapat kamu Pelayanan yang diberikan guru BK


mengenai pelayanan selama saya sekolah disini sangat
bimbingan karir yang bagus, karena selain memberikan
diberikan oleh guru BK? informasi juga membantu kita dalam
menyelesaikan masalah dan
menyampaikan pendapatnya sangat
baik dan sangat bijak. Saya
melaksanakan bimbingan karir
dengan guru BK sangat nyaman
karena guru BK membahas semua
hal, mulai dari Perguruan Tinggi
Negeri, Swasta, Kedinasan, kuliah
116

sambil bekerja atau hanya bekerja


saja, atau bahkan menikah. Jadi
menurut saya guru BK membahas itu
semua termasuk di dunia sekarang
yang saya butuhkan.

3. Apa kamu memahami Kalau untuk minat bakat saya sudah


bakat dan minatmu? ada,saya hebat dalam hal berhitung
kak atau matematika. Selain itu saya
suka menari, saya suka menyanyi,
yang mungkin kedepannya bakalan
saya kembangkan dengan cara ikut
komunikasi tari atau vocal suara.

4. Apa rencana kamu Rencana saya, saya akan


selanjutnya setelah lulus melanjutkan ke bangku kuliah.
dari SMK Nusantara
Lubuk Pakam?

5. Apa jurusan yang kamu Saya akan melanjutkannya


pilih jika kamu keperguruan tinggi Kementrian, saya
melanjutkan ke perguruan akan melanjutkannya ke STAN
tinggi? dengan jurusan Akuntansi.

6. Apakah rencana pemilihan Sangat sesuai karena dari dulu saya


karir yang kamu pilih bercita-cita saya ingin masuk STAN,
sudah sesuai dengan minat, saya merasa cocok dengan Akuntasi
bakat, dan kemampuan dan saya akan melanjutkannya di
kamu? STAN dengan jurusan Akuntansi.

7. Apakah dalam menentukan Kalau untuk campur tangan sendiri


karir kamu, ada campur ada, karenakan orangtua ingin yang
tangan dengan orang lain? terbaik buat anak-anaknya. Awalnya
saya ingin masuk ke UGM tetapi
117

orangtua mengatakan kalau bisa


masuk ke Kedinasan kenapa gak
dicoba dulu, intinya saya juga ikut
orangtua tetapi dengan kemauan
saya sendiri.

8. Adakah hambatan kamu Kalau hambatan pasti ada, karena


dalam menentukan pilihan tidak semuanya lurus-lurus saja.
karir?

9. Apa hambatan yang kamu Hambatan yang saya hadapi salah


hadapi dalam menentukan satunya karena faktor belajar dan
pilihan karir? informasi. Jadi saya belajar masih
kurang konsisten dan informasi yang
saya dapat juga masih kurang sedikit,
mungkin saya akan mengiatankan
belajar saya dan mencari lebih
informasi agar saya dapat masuk ke
STAN.

10. Apakah kamu pernah Ragu pernah, tapi saya mencoba


merasa ragu dalam untuk percaya diri supaya keraguan
menentukan pilihan karir itu tidak adalagi.
kamu?

11. Apa yang menjadi Soal kemampuan, karena yang coba


penyebab kamu ragu untuk masuk STAN itu banyak, dan
dalam menentukan pilihan saingannya berat.
karir?

12. Apa kendala yang kamu Kalau kendala saat ini, ada yaitu tadi
hadapi dalam karir ? belajar dan informasi yang kurang
tadi.
118

13. Apakah setelah Dengan mendapatkan bimbingan


mendapatkan bimbingan karir saya merasa legah, pertama
karir dari guru BK, kamu karena saya mendapatkan informasi
masih merasakan yang lebih dari guru BK, kedua
hambatan dalam pikiran saya menjadi lebih terbuka,
menentukan karir? ketiga saya lebih mengetahui banyak
hal tentang dunia pekerjaan itu
bagaimana, lanjut sekolah
bagaimana, masuk perguruan tinggi
bagaimana.
119

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


SISWA-SISWI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Anggi Ariska

Kelas : XII AKL

Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021

Tempat : Ruang Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana tanggapan Guru BK menurut saya sebagai


kamu tentang guru BK? tempat curahan hati siswa yang
memiliki masalah-masalah.

2. Bagaimana pendapat kamu Menurut saya pelayanan bimbingan


mengenai pelayanan karir yang dikasih cukup memuaskan
bimbingan karir yang materinya, karena sudah mencakup
diberikan oleh guru BK? semua dari masuk ke perguruan
tinggi, kedinasan, bekerja sambil
kuliah, berwirausaha, dan menikah.

3. Apa kamu memahami Ya, saya memahami bakat dan minat


bakat dan minatmu? saya, sebenarnya saya kalau dibidang
akademik sama jago matematika dan
bahasa inggris, dan saya juga jago
dibidang luar akademik seperti voly
dan renang.

4. Apa rencana kamu Setelah lulus dari SMK saya akan


selanjutnya setelah lulus melanjutkan kuliah kak.
dari SMK Nusantara
Lubuk Pakam?
120

5. Apa jurusan yang kamu Saya ingin melanjutkan dengan


pilih jika kamu jurusan Akuntansi kak.
melanjutkan ke perguruan
tinggi?

6. Apakah rencana pemilihan Saya rasa pilihan karir yang saya


karir yang kamu pilih pilih sudah sesuai dengan minat,
sudah sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan saya.
bakat, dan kemampuan
kamu?

7. Apakah dalam menenukan Dalam menentukan karir tidak ada


karir kamu, ada campur campur tangan orang lain, tetapi
tangan dengan orang lain? orangtua selalu mengarahkan yang
terbaik untuk saya. Ketika orangtua
saya memberikan pilihan saya akan
mempertimbangkannya, seperti saya
memperdalaminya dan
mempelajarinya, dan mencoba untuk
menyukai.

8. Adakah hambatan kamu Sejauh ini tidak ada, karena saya


dalam menentukan pilihan sudah sangat yakin dengan pilihan
karir? saya kak.

9. Apa hambatan yang kamu -


hadapi dalam menentukan
pilihan karir?

10. Apakah kamu pernah Pernah kak, saya merasa ragu.


merasa ragu dalam
menentukan pilihan karir
kamu?
121

11. Apa yang menjadi Pastinya banyak yang ingin masuk


penyebab kamu ragu ke PTN saya berharap bisa masuk
dalam menentukan pilihan PTN, saya ragu dibidang akademik
karir? saya akan kalah,karena menurut saya
seberapapun saya belajar, pasti ada
yang lebih dari saya.

12. Apa kendala yang kamu Kendala itu tadi soal kemampuan
hadapi dalam karir ? dibidang akademik saya akan kalah.

13. Apakah setelah Saya merasa masalah sayasedikit


mendapatkan bimbingan berkurang, karena saat ini saya lebih
karir dari guru BK, kamu merasa percaya diri.
masih merasakan
hambatan dalam
menentukan karir?
122

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


SISWA-SISWI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Windy Fitriana

Kelas : XII AKL

Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2021

Tempat : Ruang Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana tanggapan Guru BK itu, guru yang bisa


kamu tentang guru BK? membimbing kita ke jalan yang lebih
baik lagi, setiap ada masalah bisa
cerita ke guru BK.

2. Bagaimana pendapat kamu Bimbingan karir itu bisa membantu


mengenai pelayanan saya kedepannya dalam memilih
bimbingan karir yang jurusan apa ke perguruan tinggi, dan
diberikan oleh guru BK? saya bisa mempertimbangkan lagi
saya mau kuliah atau bekerja.

3. Apa kamu memahami Bakat saya itu saya lebih suka ke


bakat dan minatmu? seni, lalu saya berminat untuk jadi
guru seni. Saya juga mengikuti eskul
seni tari kak.

4. Apa rencana kamu Saya ingin bekerja dulu baru kuliah,


selanjutnya setelah lulus biar membantu ekonomi orangtua.
dari SMK Nusantara
Lubuk Pakam?

5. Apa jurusan yang kamu Kalau kuliah saya ingin mengambil


pilih jika kamu jurusan yang berkaitan dengan seni.
123

melanjutkan ke perguruan
tinggi?

6. Apakah rencana pemilihan Sudah kak, karena saya suka seni,


karir yang kamu pilih dan saya ingin menjadi guru seni.
sudah sesuai dengan minat, Saya memilih SMK Akuntansi
bakat, dan kemampuan karena tidak ada juga SMK yang
kamu? tentang seni disini.

7. Apakah dalam menenukan Tidak ada kak, saya yang


karir kamu, ada campur menentukan sendiri.
tangan dengan orang lain?

8. Adakah hambatan kamu Ada kak.


dalam menentukan pilihan
karir?

9. Apa hambatan yang kamu Masih suka bingung, masih kurang


hadapi dalam menentukan percaya diri kak, dan juga biaya kak
pilihan karir? untuk melanjutkan pendidikan.

10. Apakah kamu pernah Pernah kak


merasa ragu dalam
menentukan pilihan karir
kamu?

11. Apa yang menjadi Masih kurang PD sama diri sendiri


penyebab kamu ragu kak.
dalam menentukan pilihan
karir?

12. Apa kendala yang kamu Kendalanya itu dari kepercayaan diri
hadapi dalam karir ? saya sendiri, dan biaya untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi kak.
124

13. Apakah setelah Dengan mendapatkan bimbingan


mendapatkan bimbingan karir masalah yang saya hadapi
karir dari guru BK, kamu berkurang, karena ibu sudah
masih merasakan mengasih tau semuanya, mulai dari
hambatan dalam masuk PTN, PTS, lebih baik bekerja
menentukan karir? atau kuliah.
125

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


SISWA-SISWI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Icha Kabela Suci

Kelas : XII AKL

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Juli 2021

Tempat : Ruang Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana tanggapan Guru BK itu baik, ramah, mudah


kamu tentang guru BK? dipahami penjelasan dari guru BK.

2. Bagaimana pendapat kamu Pelaksanaan bimbingan karir sangat


mengenai pelayanan baik, membantu saya dalam rencana
bimbingan karir yang pemilihan karir saya kak, semua
diberikan oleh guru BK? dalam bimbingan karir dibahas,
mulai dari masuk ke PTN, PTS, atau
bekerja.

3. Apa kamu memahami Masih bingung kak.


bakat dan minatmu?

4. Apa rencana kamu Rencana saya bekerja, ada rencana


selanjutnya setelah lulus kuliah cuma karena kendala dana
dari SMK Nusantara jadi memutuskan untuk bekerja dulu
Lubuk Pakam? kak, agar tidak memberatkan
orangtua.

5. Apa jurusan yang kamu Belum tau kak.


pilih jika kamu
melanjutkan ke perguruan
tinggi?
126

6. Apakah rencana pemilihan Kalau saat ini dengan mengambil


karir yang kamu pilih jurusan akuntansi di SMK saya
sudah sesuai dengan minat, merasa belum sesuai kak.
bakat, dan kemampuan
kamu?

7. Apakah dalam menenukan Tidak ada kak, disini saya yang


karir kamu, ada campur menentukan sendiri, tapi orangtua
tangan dengan orang lain? juga membimbing saya.

8. Adakah hambatan kamu Ada kak.


dalam menentukan pilihan
karir?

9. Apa hambatan yang kamu Hambatannya itu dibiaya saya tidak


hadapi dalam menentukan bisa melanjutkan kuliah dulu. Lalu
pilihan karir? juga dari kemampuan saya, masih
ragu aja.

10. Apakah kamu pernah Pernah kak.


merasa ragu dalam
menentukan pilihan karir
kamu?

11. Apa yang menjadi Bingung aja mau pilih yang mana,
penyebab kamu ragu yang sesuai sama saya, yang banyak
dalam menentukan pilihan lowongan kerjanya, takut gak ada
karir? kerjaan nantinya.

12. Apa kendala yang kamu Kendalanya itu dari ekonomi dan
hadapi dalam karir ? orangtua, karena dalam karir
orangtua itu ikut menentukan, yang
terkadang tidak sesuai dengan saya.
127

13. Apakah setelah Sedikit berkurang kak, karena dari


mendapatkan bimbingan yang dijelaskan ibu sudah dijelaskan
karir dari guru BK, kamu ibu semua, sudah diberikan solusi
masih merasakan dari masalah saya.
hambatan dalam
menentukan karir?
128

REKAPITULASI WAWANCARA DENGAN


SISWA-SISWI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM

Nama : Sabrina

Kelas : XII AKL

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Juli 2021

Tempat : Ruang Kelas SMK Nusantara Lubuk Pakam

No Pertanyaan Jawaban Responden

1. Bagaimana tanggapan Tanggapan dari saya, guru BK itu


kamu tentang guru BK? orangnya baik, lalu banyak memberi
solusi yang mudah saya pahami.

2. Bagaimana pendapat kamu Menurut saya bimbingan karir yang


mengenai pelayanan diberikan oleh guru BK itu sangat
bimbingan karir yang bermanfaat, dan mudah dipahami.
diberikan oleh guru BK?

3. Apa kamu memahami Ya saya paham, saya berminat untuk


bakat dan minatmu? bekerja diperusahaan, bank, dan saya
juga bisa di komputer kak.

4. Apa rencana kamu Bekerja kak, untuk kuliah belum ada


selanjutnya setelah lulus biaya.
dari SMK Nusantara
Lubuk Pakam?

5. Apa jurusan yang kamu Saya ingin kalau kuliah ambil


pilih jika kamu Akuntansi kak yang sesuai dengan
melanjutkan ke perguruan saya.
tinggi?
129

6. Apakah rencana pemilihan Alhamdulillah sesuai kak.


karir yang kamu pilih
sudah sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan
kamu?

7. Apakah dalam menenukan Ada kak campur tangan orangtua,


karir kamu, ada campur orangtua yang mengarahkan dan
tangan dengan orang lain? membimbing saya.

8. Adakah hambatan kamu Ada kak.


dalam menentukan pilihan
karir?

9. Apa hambatan yang kamu Hambatannya terkadang masih suka


hadapi dalam menentukan ragu sama kemampuan saya sendiri
pilihan karir? kak, bingung juga sama pekerjaan
yang tepat buat saya dan ekonomi
tadi untuk kuliah.

10. Apakah kamu pernah Pernah kak.


merasa ragu dalam
menentukan pilihan karir
kamu?

11. Apa yang menjadi Ragu kak, takut gak bisa.


penyebab kamu ragu
dalam menentukan pilihan
karir?

12. Apa kendala yang kamu Keuangan kak untuk melanjutkan


hadapi dalam karir ? keinginan saya kuliah dan keraguan
tadi takut tidak sesuai dengan saya.
130

13. Apakah setelah Alhamdulillah dengan bimbingan


mendapatkan bimbingan karir yang diberikan bu widi sedikit
karir dari guru BK, kamu berkurang kak masalah saya.
masih merasakan
hambatan dalam
menentukan karir?
131

Lampiran 10

Jalan Tengku Raja Muda No.1 Lubukpakam-20511


/Fax : (061) 7951791 e-mail smknusantara90@yahoo.co.id
KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Karir
C Topik Layanan Pilihan karir setelah lulus SMK
D Fungsi Layanan Pemahaman
Peserta didik/konseli mampu memilihpilihan
E Tujuan Umum
karir yang tepat setelah lulus SMK (C4)
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menganalisis berbagai
pilihan karir setelah lulus dari SMK (C4)
2. Peserta didik/konseli mampumerencanakan
pilihan karir setelah lulus SMK (C6)
3. Peserta didik mampu
mempertimbangkanpilihan karir yang tepat
untuk dirinya setelah lulus SMK (A5)
4. Peserta didik mampu melaksanakan
konsekuensi dari setiap keputusan pilihan
karir tersebut (P4)
G Sasaran Layanan Kelas XII (dua belas)
H Materi Layanan 1. Mau kemana setelah lulus SMK?
2. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan
tinggi
3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
4. Menjadi wiarausahawan muda
5. Kuliah sambil bekerja atau berwirausaha
6. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga
7. Bakat dan minatmu
I Waktu 2 x 45menit
132

Sumber 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal


Bimbingan danKonseling untuk SMK-MAK
kelas 11, Yogyakarta, ParamitraPublishing.
2. Ayodya, Wulan. 2013. Mau Ke Mana Setelah
SMK?. Jakarta: Esensi Erlangga Grup
3. Yusuf, Muhammad Syahrial. 2013. Meraih
Keajaiban Rezeki dengan
J
Wirausaha.Jakarta: Penerbit Erlangga
4. Nurbowo, dll, 2013. Pengembangan Materi
BK Berbasis Multimedia.Yogyakarta:
Paramitra Eliasa Imania Eva,
Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Inquiry based learning, Pendekatan Saintifik
Infocus (power point, video animasi Link
L Media / Alat https://youtu.be/7lO3sXXF4OM) Laptop,
Speaker, HP, alat tulis, grup wa,
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1.Tahap awal/
Pendahuluan
1. Guru BK membuka dengan salam dan berdoa
2. Guru BK memeriksa kebersihan ruangan
3. Guru BK memeriksa kehadiran peserta didik
1.1. Pernyataan
4. Guru BK membina hubunganbaik dengan
Tujuan
peserta didikuntuk menanyakan kabar
5. Guru BK menyampaikan tujuan layanan
materibimbingan dan konseling
1. Guru BK menjelaskan langkah-langkah
kegiatan, tugasdan tanggung jawab peserta
1.2. Menjelaskan
didik
tentang
2. Membuat kontrak
langkah-
layanan(kesepakatanlayanan),“hari ini kita
langkah
akan melakukan kegiatan selama 2 jp
kegiatan
pelayanan, dan kita sepakat akan
melaksanakannya dengan baik.
Guru BK mengajak peserta didik untuk berbagi
1.3. Mengarahkan
pengalaman terhadap topik yang akan
kegiatan
dibicarakan (apersepsi) yaitu tentang pilihan
(konsolidasi)
karir setelah lulus SMK
Guru BK menanyakan kesiapan peserta
1.4. Tahap
didikmelaksanakan kegiatanpembelajaran
Peralihan
133

2. Tahap Inti Mengamati


1. Orientasi
a. Guru BK mengelompokkan peserta didik
menjadi kelompok kecil dengan 5 orang
tiap kelompok
b. Guru BK menayangkan video animasi
tentang berbagai pilihan karir setelah
lulus SMK
c. Peserta didik diminta mengamati dan
memahami tayangan video tentang
berbagai pilihan karir setelah lulus dari
SMK
Menanya
2. Merumuskan masalah
a. Peserta didik diminta untuk membuat
daftar pertanyaan (rasa ingin tahu)
berdasarkan hasil pengamatannya
terhadap video
b. Guru dan peserta didik menyepakati
rumusan masalah yang akan dibahas.
Mengumpulkan data
3. Merumuskan Hipotesis
a. Peserta didik diminta untuk mencari
informasi dari buku, internet dengan
menggunakan smartphone tentang pilihan
setelah lulus dari SMK.
b. Secara berkelompok peserta didik
diminta merumuskan hipotesis atau
rumusan masalah yang telah dibuat
Mengumpulkan Data
4. Pengumpulan Data
a. Secara berkelompok peserta didik
diminta cara merancang cara
pengumpulan data.
b. Secara berkelompok peserta didik
mengumpulkan data (jujur) sesuai dengan
minat dan pilihan atau keinginannya
sendiri.
c. Secara berkelompok peserta didik
diminta melakukan analisis terhadap data
yang diperoleh.
Ice breaking
Melakukan penyegaran dan mengembalikan
konsentrasi
(tepuk-tepuk selamat)
134

Merumuskan
5. Menarik Kesimpulan
a. Secara berkelompok peserta didik
merumuskan kesimpulan
b. Secara berkelompok peserta didik
mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas
1. Setelah pembelajaran peserta didik dan guru
membuat kesimpulan dengan melakukan
refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan.
2. Guru memberikan penugasan mandiri melalui
LKPD melalui tautan
3. Tahap Penutup https://forms.gle/a7PtAsTCoBu9bCE88yang
dibagikan di grup WA
3. Guru BK menyampaikan kegiatan lanjutan
(Pertemuan ke-2)
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa
dansalam.
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan
memperhatikanproses keaktifan peserta didik
selama mengikuti kegiatanlayanan klasikal
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dari hasil layanan ini akan
dilakukansecara daring melalui tautan
https://forms.gle/h4WMXdDi5fMqFrNu8
Tindak Lanjut Untuk lebih menambah wawasan dalam
memilih dan merencanakan, serta
memantapkan pilihan karir dapat melanjutkan
dalam kegiatan bimbingan kelompok

Lubuk Pakam, Juli 2021

Mengetahui,
Kepala SMK Nusantara Lubuk Pakam, Guru BK / Konselor

SUYADI, S.Pd. SRIWIDI ASTUTI, S.Pd.


135

LAMPIRAN 11

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan Guru BK

Wawancara dengan Wali Kelas Wawancara dengan Siswa

Wawancara dengan Siswa Wawancara dengan Siswa


136

Wawancara dengan Siswa Wawancara dengan Siswa

Kantor Administrasi Lapangan


SMK Nusantara Lubuk Pakam SMK Nusantara Lubuk Pakam
137

Ruang Kepala Sekolah Ruang BK


SMK Nusantara Lubuk Pakam SMK Nusantara Lubuk Pakam
138

LAMPIRAN 12
139

LAMPIRAN 13
BIODATA

A. Data Diri
Nama Lengkap : Suci Diayu Ramadani
T.Tanggal Lahir : Hapoltahan, 28 Desember 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Alamat Rumah
Desa/Kelurahan : Penggalangan
Kecamatan : Sei Bamban
Kabupaten : Serdang Bedagai
Alamat Domisili : Gang Belimbing Jalan Prof. HM. Yamin
Alamat E-Mail : sucidiayu28@gmail.com
No. Hp : 082366977233
Anak Ke Dari : 1 dari 2 bersaudara
B. Riwayat Pendidikan
SD : SD Swasta Ad-Dakwah
SLTP : SMP Swasta Ad-Dakwah
SLTA : SMK Swasta Teladan Sei Rampah
C. Data Orang Tua
1. Ayah
Nama : Sumardi
T.Tanggal Lahir : Kp. Tempel, 05 Juni 1972
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SLTA
No. Hp : 082366977233
Gaji/Bulan : Rp. 1.500.000
Suku : Jawa
2. Ibu
Nama : Waginem
T.Tanggal Lahir : Sei Mulyo, 22 Juni 1976
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
No. Hp : 082366977233
Gaji/Bulan :-
Suku : Jawa
D. Data Perkuliahan
Jurusan : Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Stambuk : 2017
Dosen PA : Prof. Saiful Akhyar Lubis, MA
Tgl Seminar Proposal : 02 Juni 2021
Tgl Ujian Komprehensif : 03 September 2021
Tgl Sidang Munaqasyah : 13 September 2021
IP
Sem I : 3.40
Sem II : 3.27
Sem III : 4.00
Sem IV : 4.00
Sem V : 3.89
Sem VI : 3.89
Sem VII : 3.78
Sem VII : 3.00
IPK : 3.70

Pembimbing I : Drs. Purbatua Manurung, M.Pd

Pembimbing II : Ahmad Syarqawi, M.Pd

Judul Skripsi : Implementasi Bimbingan Karir Dengan


PendekatanTrait and Factor Dalam Meningkatkan
Kemampuan Pemilihan Karir Siswa

Anda mungkin juga menyukai