Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PELATIHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Kepelatihan

Disusun Oleh :

Deca Aisyah (19004005)

Dosen Pembimbing:
Dr. Fetri Yeni J, M. Pd
Fitri Maiziani S.Pd, M.Pd

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULAS ILMUPENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
1. Pendahuluan

1.1 Analisis Situasi

Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan
[Borgmann, 2006]. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk
faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya
teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai
hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya
yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer [Macek, 2007]. Tidak semua teknologi
memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah
penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan
budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa
aspek kerja keras teknologis

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak dan masa dewasa, yang
dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan
20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda (Soetjiningsih. 2004 : 45)Secara psikologis, usia
remaja merupakan usia yang sangat rentan untuk menerima segala masukan dari lingkungan luar
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Tahun 2021 pengguna internet di Indonesia meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya,
yaitu dari 175,4 juta menjadi 202,6 juta pengguna. Peningkatan tersebut perlu diimbangi
pemahaman beraktivitas di ruang digital yang baik. Hal tersebut dikatakan oleh Dirjen Aptika,
Semuel A. Pangerapan dalam webinar Siberkreasi Mahasiswa Indonesia Makin Cakap Digital,
Jumat (10/09/2021). (hhtps://aptika.kominfo.go.id). Hal ini sejalan dengan yang terdapat pada
artikel kompas (23/2/2021) yang menyebutkan pengguna internet di Indonesia sekitar 202,6 juta
dari total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi
internet di Indonesia pada 2021 mencapai 73,7 persen. HootSuite melaporkan bahwa pengguna
internet berusia 16 hingga 64 tahun diketahui memiliki beberapa perangkat elektronik berbeda,
termasuk telepon genggam (baik smartphone maupun non-smartphone), laptop/PC, tablet,
smartwatch, dan sebagainya.
Banyak konten dalam dunia internet yang keberadaannya tidak diperuntukkan untuk usia
remaja. Pada dasarnya konten-konten tersebut bukanlah berbahaya, namun diperuntukkan bagi
kelompok, usia maupun kalangan tertentu. Hanya saja akibat dari begitu mudahnya untuk
mengakses internet maka konten tersebut bisa saja salah sasaran. Pada dasarnya internet
memberikan fasilitas filterisasi berupa proxy ataupun pengaturan pemakaian internet, namun
selalu saja dapat di lewati dengan mudah akibat keingintahuan pengguna. Sehingga akhirnya yang
dapat dilakukan adalah memberikan filterisasi langsung kepada remaja sebagai pengguna internet
aktif. Mulai dari pemahaman akan guna dan fungsi internet itu sendiri, termasuk didalamnya media
sosial dan aplikasi permainan, juga pemahaman akan bahaya internet jika dipakai tidak pada tujuan
yang sesungguhnya. Salah satu langkah cerdas untuk membina para remaja dalam menggunakan
internet adalah dengan terlebih dahulu mengajarkan etika menggunakan internet. Lalu
memberikan pengetahuan tentang undang-undang dan peraturan dalam menggunakan internet,
serta perlunya akhlak yang baik dan iman yang kuat dalam membentengi diri terhadap pengaruh
pengaruh buruk dari pemakaian internet.

1.2 Tujuan Kegiatan

Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para remaja cara cerdas menggunakan
internet sehingga remaja dapat menggunakan internet dengan baik dan bermanfaat.

1.3 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan yang di dapat :

1. Remaja memahami cara berteknologi secara sehat


2. Remaja lebih memahami efek positif dan negatif dari penggunaaan teknologi internet.
3. Remaja dapat menggunakan internet untuk hal yang positif dan bermanfaat
4. Remaja lebih memahami etika dalam bermedia sosial.

II. Metode Kegiatan

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Kerangka pemecahan masalah dalam kegiatan pelatihan ini yakni berupa pelatihan cerdas
menggunakan teknologi bagi remaja. Pelatihan terdiri dari beberapa tahapan yakni :
a. Persiapan
b. Survey Sasaran
c. Pengumpulan Informasi
d. Penyusunan Modul dan Materi Kegiatan
e. Pelaksanaan Kegiatan
f. Evaluasi Kegiatan
2.2 Materi Pelatihan
a. Penyuluhan literasi media internet sehat
b. Efek positif dan negatif dari penggunaaan teknologi internet
c. Menggunakan internet untuk hal yang positif dan bermanfaat
d. Etika dalam bermedia sosial.
2.2.1 Strategi Pelatihan
Strategi yang digunakan terdiri dari beberapa metode yakni ceramah dengan menggunakan
media share screen , diskusi dan tanya jawab, simulasi dan presentasi.

Referensi :

Dharmawan, E. A., & Ginting, Sri W. Pelatihan Cerdas Menggunakan Internet Dan
Aplikasi Teknologi Internet Bgai Remaja Gereja di GBI Rock. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Iron, 2019, 2. 1 : 86-93.

Muntoha, M. 2015. Penyuluhan Literasi Media Internet Dan Telepon Genggam Di Dusun

Bandung Dan Dusun Songbanyu 1, Desa Songbanyu, Kecamatan Giri Subo,


Gunung Kidul,Daerah Istimewa Yogyakarta. Asian Joural Of Inovation and
Enterprenuership, 4(03), 149-154.

Riyanto, G. R., 2021. “Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2021 Tembus 202 Juta”.

https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/16100057/jumlah-pengguna-internet-
indonesia-2021-tembus-202-juta. Diakses pada 6 Oktober 2021 pukul 20.15 WIB.

Anda mungkin juga menyukai