Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT PENDIDIKAN

DAN PRESPEKTIF
GLOBAL

(dalam konsep pendidikan


sepanjang hayat)

Oleh:
Dr. Azizah Husin, M.Pd.
Mega Nurrizalia, M.Pd
HAKIKAT PENDIDIKAN
DAN TANTANGAN GLOBAL

Proses globalisasi akan melahirkan kesadaran global di mana manusia saat ini merasa satu dengan
lainnya, saling tergantung dan saling membutuhkan, saling memberi dan saling membantu.

Globalisasi ditandai dengan cepatnya perubahan, oleh karena itu, kita harus menguasai IPTEK.

Tilaar mengisyaratkan konsep inovasi yang dituntut dalam era globalisasi, yaitu:
1. Dalam era globalisasi kita berada pada suatu masyarakat yang terbuka, dan penuh kompetisi. Ini
berarti bahwa masyarakat berada dalam kondisi yang menghasilkan yang terbaik.
2. Masyarakat di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik dalam jasa, barang,
maupun investasi modal. Kualitas berada di atas kuantitas.
3. Era globalisasi merupakan suatu era informasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai
information superhighway. Oleh sebab itu, pemanfaatan informasi superhighway merupakan
suatu kebutuhan masyarakat modern dan dengan demikian perlu dikuasai masyarakat.
4. Era globalisasi merupakan era komunikasi yang sangat cepat dan canggih. Oleh sebab itu,
penguasaan terhadap sarana-sarana komunikasi seperti bahasa, merupakan syarat mutlak.
5. Era globalisasi ditandai dengan maraknya kehidupan bisnis. Oleh sebab itu, kemampuan bisnis,
manajer, merupakan tuntutan masyarakat masa depan.
6. Era globalisasi merupakan era teknologi dan oleh sebab itu, anggotaanggotanya harus melek
HAKIKAT PENDIDIKAN
DAN TANTANGAN GLOBAL

Di era globalisasi ini, dunia pendidikan pada umumnya sedang menghadapi


berbagai tantangan, antara lain:

Pertama, globalisasi di bidang budaya, etika dan moral sebagai akibat dari
kemajuan teknologi di bidang transportasi dan informasi.
Kedua, diberlakukannya globalisasi dan perdagangan bebas, yang berarti
persaingan alumni dalam pekerjaan semakin ketat.
Ketiga, hasil-hasil survey internasional menunjukkan bahwa mutu
pendidikan di Indonesia masih rendah atau bahkan selalu ditempatkan
dalam posisi juru kunci jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Keempat, masalah rendahnya tingkat social-capital. Inti dari social capital
adalah trust (sikap amanah).
HAKIKAT PENDIDIKAN
DAN TANTANGAN GLOBAL

Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan,


pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikan dan pengajaran
sudah lama terjadi yang menunjukkan globalisasi. SEPERTI melalui literatur, atau
kontak antar pakar dan mahasiswa, dll.

Faktor timbulnya Pendidikan Sepanjang Hayat


 Majunya ilmu dan teknologi
 Produk-produk teknologi yang perlu dipelajari
 Alat kerja yang berbasis teknologi
 Perubahan sosial yang cepat akibat majunya iptek.
KEADAAN YANG CEPAT BERUBAH
 Kemajuan ilmu yang mendorong kemajuan teknologi telah menyebabkan adanya
banyak perubahan di segala bidang kehidupan.
 Perubahan ada yang menguntungkan tetapi juga ada perubahan yang tidak
menguntungkan
PERUBAHAN IPTEK MENUNTUT ORANG
MENYESUAIKAN

 Wujud penyesuaian diri adalah belajar kembali.


 Semakin maju suatu masyarakat semakin menuntut
agar warganya mempunyai pengetahuan yang
memadai.
 Masyarakat yang lebih maju, menuntut warganya
belajar terus, belajar tanpa henti dengan kata lain
belajar sepanjang hayat.
 Pendidikan sepanjang hayat bagi seseorang
merupakan peluang maju yang tiada batas
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
(LIFELONG EDUCATION)

Pendidikan seumur hidup/sepanjang hayat


(PSH) adalah sebuah sistem konsep-konsep
pendidikan yang menerangkan keseluruhan
peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar
yang berlangsung dalam keseluruhan
kehidupan manusia. (Mudyahardjo, 2001: 169)
KARAKTERISTIK PSH
HIDUP, SEUMUR HIDUP, dan PENDIDIKAN merupakan tiga
konsep pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan
seumur hidup.

Pendidikantidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi


merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.

Pendidikan seumur hidup/sepanjang hayat tidak diartikan sebagai


pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup dan memadukan semua
tahap pendidikan (pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, pend. tinggi) dan jenis pendidikan.
 PSH mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola
pendidikan non formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana
maupun kegiatan-kegiatan belajar insidental.

 Keluarga memainkan peranan utama, peranan dasar dalam memulai


pendidikan seumur hidup.

 Masyarakat juga memainkan suatu peranan yang penting dalam


sistem pendidikan seumur hidup.

 PSH menghendaki keterpaduan dimensi vertikal dan dimensi


horizontal dari pendidikan.
 Bertentangan dengan bentuk pendidikan yang bersifat elitis, PSH bersifat universal.

 PSH ditandai oleh adanya kelenturan dan peragaman dalam dalam isi bahan, alat-alat , teknik,
dan waktu belajar .

 PSH mengandung fungsi-fungsi adaptif dan inovatif bagi individu dan masyarakat.

 Tujuan akhir pendidikan adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup.

 Ada tiga prasyarat utama bagi PSH yaitu : kesempatan, motivasi, & edukabilitas.

 PSH adalah sebuah prinsip pengorganisasian semua pendidikan.

 PSH adalah sebuah prinsip pengorganisasian semua pendidikan.

 Pada tingkat operasional, PSH membentuk sebuah sistem keseluruhan dari semua pendidikan.
Latar Belakang perlunya PSH
 Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah
a. Banyak lulusan yg tak terserap dalam dunia kerja.
b. Daya serap rata-rata lulusan sekolah masih rendah
c. Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak efisien sehingga
terjadi penghamburan pendidikan (educational wastage),
seperti terjadinya putus sekolah.
Perubahan masyarakat dan peranan-peranan sosial.
Pendayagunaan sumber-sumber yang belum optimal.
Perkembangan pendidikan luar sekolah yang sangat pesat.
Implikasi PSH terhadap PLS
Fungsi dan tujuan sekolah
a.Pendidikan sekolah merupakan salah satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan yang
berlangsung seumur hidup.
b.Pendidikan sekolah adalah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek kepribadian, baik
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c.Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka.
d.Pendidikan sekolah memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik dapat
menggunakan hasil belajarnya untuk belajar sendiri (self-learning) dan membina diri sendiri (self-
direction).
e.Pendidikan sekolah hendaknya dapat membuat peserta didik : 1) menyadari perlunya belajar
seumur hidup, 2) meningkatkan kemampuan belajar (educability), memadukan pengalaman belajar
di sekolah dan di luar sekolah

Program pendidikan sekolah


a.Kegiatan pend. terdiri atas kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler.
b.Kegiatan sekolah makin tertuju dan mengutamakan kegiatan belajar sendiri dan mebina diri sendiri.
c.Proses pendidikan atau kegiatan belajar-pembelajaran melalui berbagai pengalaman
WADAH PELAKSANAAN PENDIDIKAN
SEPANJANG HAYAT
Pendidikan Persekolahan (SD, SMP, SMA maupun PT)

Pendidikan Non Formal (Kursus, Pendidikan Kesetaraan Paket A,


B dan C, dll)

Pendidikan Informal (Keluarga, Lingkungan, Sumber informasi


baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak
maupun elektronik ataupun sajian internet).
RAGAM PROGRAM PSH
Pendidikan untuk mempertahankan pemenuhan
kebutuhan pokok dalam hidupnya (survival).
Pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan
bidang kerjanya.
Pendidikan untuk pengembangan atau peningkatan
diri.
Pendidikan untuk pemenuhan kebutuhan mental dan
rekreasional.

Anda mungkin juga menyukai