DI SUSUN OLEH:
Revaldo 06151282025038
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadiran Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan kesempatannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, guna memenuhi tugas dari Ibu dengan judul
“implementasi program psh”. Shalawat bertangkaikan salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Agung kita Nabi Muhammad saw. Semoga kita
senantiasa mendapatkan syafa’atnya hingga hari akhir kelak. Tidak lupa pula kami
ucapkan kepada Ibu Dr. Azizah husin, M.Pd. dan Ibu Mega Nurhaliza M. PD. sebagai
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Pendidikan Sepanjang Hayat Universitas Sriwijaya
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Dan kami semua berharap semoga makalah ini dapat menambahkan pengetahuan
serta ilmu bagi pembaca. Sehingga kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkat isi makalah ini sehingga memiliki wawasan yang cukup luas dan lebih baik
lagi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini banyaknya kekurangan
dan begitu jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya keritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan kami susun dimasa mendatang,
mengingat tidak ada yang lebih sempurna tanpa saran membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun semaksimal mungkin ini dapat berguna bagi kami
maupun yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik, saran dan usulan
yang membangun dari Anda sehingga demi perbaikan makalah yang akan kami susun
dimasa mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar penyusun dan pembaca dapat
mengetahui pengertian dari Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Keaksaraan, juga
memberikan macam macam dari Pendidikan Kesetaraan dan Pendidikan Keaksaraan
tersebut.
1.4 MANFAAT
PEMBAHASAN
Legalitas kejar paket A, B, dan C sudah dijamin oleh pemerintah dalam UU No.
20/2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan
kesetaraan adalah program pendidikan non formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum yang setara dengan SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA yang
mencakup program paket A, paket B, dan paket C. Hal tersebut juga diperkuat pada
pasal 17 ayat 2-3 yang mengatakan bahwa pendidikan yang sederajat dengan SD/MI
adalah pogram seperti paket A dan yang sederajat dengan SMP/MTs adalah program
paket B. sedangkan pendidikan yang sederajat dengan SMA/MA adalah program
seperti paket C. Landasan hukum diselenggarakannya kejar paket A, B, dan C ini
salah satunya adalah peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1991 tentang pendidikan
luar sekolah dan kesepakatan bersama antara Direktur Jenderal Pendidikan Luar
Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia serta
Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik
Indonesia nomor. 19/E.MS/2004 dan nomor. DJ.II/166/04 tentang penyelenggaraan
pendidikan kesetaraan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 14 tahun 2007 tentang Standar Isi
Pendidikan Kesetaraan antara lain mengatur kurikulum Program Paket C yang di
dalamnya terdapat mata pelajaran keterampilan fungsional dan mata pelajaran
kepribadian profesional, akan tetapi di dalam Program Paket C umum, belum secara
khusus diarahkan untuk mencapai kompetensi lulusan yang memiliki tingkat keahlian
tertentu untuk melakukan usaha mandiri dan atau bekerja di dunia usaha dan dunia
industri baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu untuk membantu
menyiapkan tenaga-tenaga yang mempunyai keahlian tersebut salah satunya dengan
program pembelajaran yang sistematis, praktis dan mampu mengakomodasi berbagai
kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang, yaitu melalui program Paket C
Kejuruan setara SMK. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri, bekerja
mencari nafkah dan melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi sehingga siap
menghadapi persaingan kerja (Tri Joko Raharjo, 2005 : 13-14). Target kejar Paket C
vokasi yaitu lulus dengan nilai yang baik dan mendapatkan keterampilan yang siap
diterapkan untuk membuka peluang usaha sendiri dan memasuki dunia kerja.
Selain potensi dan karakteristik peserta didik hal yang yang tak kalah penting yang
harus diperhatikan adalah semua komponen yang harus ada dalam pelaksanaan proses
pembelajaran yang juga menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran, serta dapat
menyalurkan pesan dan juga dapat membantu mengatasi berbagai jenis hambatan baik
dalam diri pendidik maupun peserta didik. Idealnya seluruh komponen pendukung
pendidikan yang berada di lingkungan pendidikan harus tersedia untuk meningkatkan
kualitas hasil pendidikan. Peserta didik dituntut untuk meningkatkan kualitas
akademiknya namun pada sisi lain komponen penyelenggaraan tidak dapat
mendukung dalam penyampaian pembelajaran. Proses belajar akan menghasilkan
perubahan dalam ranah kognitif (penalaran, penafsiran, pemahaman, dan penerapan
informasi), peningkatan kompetensi (keterampilan intelektual dan sosial), serta
pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan dan
perasaan, serta kemauan untuk berbuat atau merespon sesuatu rangsangan (stimulus).
1. Memperluas akses Pendidikan Dasar 9 tahun melalui jalur Pendidikan Non formal
Progam Paket A dan Paket B.
2. Penduduk tiga tahun di atas usia SD/MI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas usia
SMP/MTS ( 16 -18 ) Paket B
a. Ekonomi terbatas
b. Waktu terbatas
e. Bermasalah (sosial,hukum)
7. Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
1. Paket A :
2. Paket B :
pendidikan SMP/MTs
3. Paket C:
• Putus SMA/SMK
Literasi ini sangat diperlukan dalam segala lini kehidupan manusia karena
kemampuan literasi ini bisa menjadi kunci manusia untuk berproses menjadi manusia
yang lebih berpengetahuan dan berperadaban.
Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai Literatus yang artinya adalah orang
yang belajar.
Selanjutnya National Institut for Literacy sendiri menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara,
menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam
pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
Literasi digital merupakan salah satu dari enam komponen literasi. Ini enam
komponen literasi sebagaimana dikutip dari “Panduan Penyelenggaraan Program
Kampung Literasi” (Kemendikbud, 2017).
Baca tulis adalah dasar dari setiap kegiatan literasi. Literasi baca tulis merupakan
kemampuan untuk memahami, menggunakan dan merefleksikan tulisan dalam
mencapai suatu tujuan, mengembangkan pengetahuan dan potensi untuk dapat
berpartisipasi di masyarakat
Kegiatan membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan dengan
bentuk yang beragam. Variasi kegiatan dalam membaca dan bercerita, antara lain:
Membaca senyap, membaca buku tanpa mengeluarkan suara. Kegiatan ini bisa
dilakukan oleh setiap orang.
Membaca nyaring (read a loud), membacakan buku dengan bersuara dan didengarkan
oleh peserta lainnya.
Kelompok baca berkala adalah kegiatan untuk sama-sama membahas sebuah buku
atau isu tertentu. Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
membaca yang lebih komprehensif, meningkatkan kemampuan untuk menganalisa
dan mengkritisi secara utuh isu-isu tertentu yang sedang berkembang di masyarakat.
Penulisan sejarah kampung atau potensi dan kearifan lokal sebuah kampung
merupakan upaya kita bersama untuk mempublikasikan dan melestarikan nilai-nilai
dan sejarah kampung agar tetap hidup di masyarakat. Publikasi dan penulisan bisa
dilakukan di berbagai media, cetak maupun elektronik.
Literasi Berhitung
Literasi Sains
Belajar menggunakan media sosial sebagai sarana publikasi kegiatan dan hal-hal yang
kreatif;
Pelatihan jurnalistik;
Literasi Keuangan
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah rangkaian proses
atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan dan keterampilan
konsumen serta masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan
dengan baik. Tujuan literasi keuangan adalah mengedukasi masyarakat terkait dengan
pengetahuan mengelola, manajemen keuangan dan investasi. Bentuk kegiatan yang
dapat dikembangkan adalah mengenal jasa keuangan dan investasi, membangun
koperasi bersama, mengenal transaksi keuangan elektronik, dan lain-lain.
Urun rembuk bersama komponen masyarakat untuk menghidupkan tradisi lokal yang
dulu pernah ada di masyarakat untuk dikenalkan kembali kepada generasi penerus.
Gelar Budaya
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penyusun sampaikan kepada pembaca adalah agar makalah
ini dapat menambah pengetahuan mengenai pendidikan kesetaraan dan pendidikan
keaksaraan sebagai suatu proses yang dinamis, pendidikan akan senantiasa
berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan yang terjadi di
lingkungan umumnya. Salah satu ciri dari perkembangan pendidikan adalah adanya
perubahan-perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum
strategi belajarmengajar, alat bantu mengajar, sara dan prasarana, sumber-sumber dan
sebagainya. Perkembangan ini sudah tentu akan mempengaruhi kehidupan para siswa
baik dalam bidang akademik, sosial maupun pribadi. Oleh karena itu para mahasiswa
diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan setiap perkembangan pendidikan yang
terjadi untuk mencapai sukses yang berarti dalam keseluruhan proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://pauddikmassumbar.kemdikbud.go.id/artikel/52/apa-itu-pendidikan-
kesetaraan
file:///C:/Users/User/Downloads/1.%20PENDIDIKAN%20KESETARAAN
%20(1).pdf
file:///C:/Users/User/Downloads/247572-makna-pendidikan-keaksaraan-
konstruksi-s-4e2525f0.pdf
http://pauddikmassumbar.kemdikbud.go.id/artikel/51/literasi-pendidikan-
keaksaraan