Disusun oleh :
Ervina Dwi Anggraeni
2101419088
Rombel 3 PBSI 2019
Dosen Pengampu :
Dr. Nas Haryati S., M.Pd.
Meina Febriani, S.Pd., M.Pd.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membahas dan mendeskripsikan nilai moral yang
terkandung dalam cerpen Saran Seorang Penulis karya Sori Siregar. Nilai mjoral yang terkandung
bisa disampaikan secara langsung atau secara tidak langsung. Pengarang menyampaikan nilai
moral pada cerpen ini ada yang secara langsung dan tidak. Melalui dialog antar tokoh, maupun
narasi dan kelimat-kalimat pada cerpen. Nilai-nilai tersebut yang nantinya bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang digunakan dalam analisis cerpen ini adalah pendekatan
pragmatik. Pendekatan pragmatik memfokuskan kajian mengenai tujuan-tujuan yang akan
disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Nilai-nilai moral yang ada diantaranya, sikap saling
menghormati, adanya etika dalam berbicara, sifat baik hati dan tidak sombong, serta pesan moral
sebagai pengarang.
PENDAHULUAN
Karya sastra pengungkapan masalah hidup, filsafat dan ilmu jiwa. Karya
sastra merupakan karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi. Karya
sastra juga sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi
intelektual dan emosional. Karya sastra bersifat imajinatif, estetik, dan
menyenangkan. menurut pandangan Sugihastuti (2007: 81-82) karya sastra
merupakan media yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan
gagasan-gagasan dan pengalamannya. Sebagai media, peran karya sastra
sebagai media untuk menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk
disampaikan kepada pembaca.
Karya sastra berjenis prosa memiliki nilai manfaat yang fungsional,
keberadaan karya sastra dapat dijadikan objek kajian penyusunan sebuah karya
ilmiah atau makalah. Dengan membaca karya sastra, pembaca dapat mengerti
dan mamahami hal-hal apa saja yang bisa dipetik atau diambil dari sebuah karya
sastra. Hal-hal penting tersebut biasa disebut dengan nilai moral atau amanat.
Suatu karya sastra yang diciptakan oleh pengarang pasti memiliki hal-hal
yang hendak disampaikan, baik implisit maupun kesplisit. Hal-hal tersebut salah
satunya adalah nilai moral. Menurut Wiwit Wahyuning (2003) ketika seseorang
berbicara tentang nilai moral pada umumnya akan terdengar sebagai sikap dan
perbuatan setiap individu terhadap kehidupan orang lain.
Dalam sebuah karya sastra nilai moral merupakan sesuatu yang bisa
dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat positif. Nilai
moral selalu diberikan dalam sebuah karya sastra dengan tujuan karya tersebut
bermanfaat bagi orang lain (pembaca) karena moral sangat penting untuk
masyarakat saat ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi nilai
moral. Pada hakikatnya sopan santun telah diajarkan sejak dini oleh orang
terdekat yaitu keluarga. Semakin bertambahnya usia seseorang dan semakin
terpengaruhnya sifat dan sikap masyarakat bisa mengikis sifat dan sikap baik
tersebut. Hal ini bisa terjadi tergantung masing-masing orang atau individu.
Dengan bekal spiritual yang kuat akan membuat individu tersebut menjunjung
tinggi moral dan sopan santun.
Seperti yang sering dijumpai pada masyarakat, masih ada yang
menganggap bahwa sopan santun hanya diperuntukkan untuk orang yang lebih
tua. Sopan santun diterapkan kepada siapapun. Sopan santun tidak harus
ditandai dengan kepala menduduk dan jalan pelan-pelan, tetapi banyak cara
yang bisa digunakan untuk bersikap sopan dan santun. Nilai moral seperti sopan
dan santun sangat berguna bagi pembaca. Demikian pula moral yang terdapat
pada cerpen Saran Seorang Pengarang yang juga akan bermanfaat bagi para
pembaca. Secara umum nilai moral yang terdapat dalam cerpen tersebut
berkaitan dengan seseorang yang memiliki umur tidak jauh beda atu bisa
dikatakan seumuran.
Cerpen ini menampilkan cara menghormati lawan bicara baik dijelaskan
secara langsung maupun melalui tindakah tokoh. Penjelasan langsung dilakukan
melalui percakapan atau dialog yang terdapat dalam cerpen tersebut. sedangkan
tindakan tokoh dituliskan oleh pengarang melalui narasi yang dibuat.
Perlunya menyampampaikan hal-hal penting yang bermanfaat bagi
pembaca merupakan tugas seorang penulis. Hal penting tersebut harus
tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Dengan demikian, analisis cerpen
berjudul Saran Seorang Pengarang ini menggunakan pendekatan pragmatik.
Pendekatan ini memfokuskan pada hal-hal atau tujuan tertentu yang hendak
disampaikan.
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Penjelasan:
1) Pernyataan: Dalam cerpen tersebut Radit digambarkan sebagai pribadi
yang rendah hati dan mau menerima segala macam saran dan nasihat.
2) Penjelasan: digambarkan oleh pengarang tidak secara langsung
3) Bukti kutipan: “Radit yang cerpennya baru pertama kali dimuat di surat
kabar, mengangguk mengiyakan”
4) Penjelasan kutipan: Dalam kutipan tersebut menggambarkan bahwa
Radit adalah orang yang terbuka. Terbuka disini dalam artian mau
membenahi diri dan memiliki kesan menghargai nasihat atau saran dari
orang lain, yaitu Ikra.
5) Pernyataan: Sifat rendah hati dan tidak sombong Radit juga diungkapkan
melalui tindakan tokoh.
6) Penjelasan: Dalam kutipan tersebut pengarang tidak menjelaskan secara
langsung bahwa Radit adalah orang yang sombong, tetapi dipaparkan
melalui narasi yang ditegaskan pada bagian ‘pengarang muda yang
masih merasa dirinya perlu banyak belajar’.
7) Bukti kutipan: “Pengarang muda yang masih merasa dirinya perlu banyak
belajar itu mengangguk lagi.”.
8) Penjelasan kutipan: Hal ini sangat menggambarkan bahwa Radit adalah
pribadi yang sangat mengahrgai orang-orang yang memberikan saran.
Radit tidak merasa bahwa dirinya paling hebat dan tidak mau dikritik atau
diberi saran oleh orang lain.
9) Pernyataan: Dalam cerpen ini pengarang memberikan beberapa pesan
untuk para pembaca.
10) Penjelasan: pesan disampaikan secara langsung oleh pengarang.
11) Bukti kutipan: “Jadikanlah mengarang itu seperti berolahraga.
Berolahraga untuk sehat bukan untuk menjadi juara PON, SEA Games,
Asian Games, atau Olimpiade”.
12) Penelasan kutipan: Artinya, selagi masih kreatif menulislah terus. Selagi
sehat teruslah berolahraga.”. Kutipan tersebut merupakan salah satu
bagian dari dialog tokoh. Tokoh yang sedang mengemukakakn kalimat-
kalimat itu adalah Ikra.
13) Pernyataan: Cerpen ini menggambarkan bahwa selain baik hati dan suka
menolong, Ikra adalah orang yang sangat menghormati satu sama lain.
14) Penjelasan: hal itu dikemukakan secara tidak langsung oleh pengarang.
15) Bukti kutipan: “Ikra menatap Radit dengan tekun mendengarkan
orasinya.”.
16) Penjelasan kutipan: Menatap lawan bicara merupakan salah satu cara
menghargai lawan bicara kita. Hal ini juga termasuk dalam etika
berbicara. menatap mata lawan bicara menjadi salah satu bentuk
menghargai bahwa kita sedang berbicara dengan orang yang sama-sama
memiliki mata dan sedang diajak berkomunikasi.
17) Pernyataan: Menjadi pengarang harus memiliki jiwa yang kuat dan sabar.
18) Penjelasan: Hal ini dikemukakakn secara langsung oleh pengarang.
19) Bukti kutipan: “Jangan lupa sebagai pengarang kau harus sabar.”.
20) Penjelasan kutipan: Menjadi seorang pengarang hendaknya memiliki sifat
yang sabar dan pantang menyerah. Apabila sebuah cerpen yang kita
kirimkan belum termuat dalam media cetak, maka harus siap menunggu.
Tetap terus berkarya karena karya yang dapat dimuat di berbagai media
cetak adalah bonus bagi seorang pengarang itu sendiri.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil alaisis dan pembahasan terhadap cerpen Saran
Seorang Pengarang karya Sori Siregar dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang fokus mengkaji mengenai
tujuan-tujuan yang hendak disampaikan penulis atau pengarang melalui sebuah
karya. Dalam cerpen ini yang akan disampaikan penulissalah satunya adalah
nilai moral. Ada beberapa nilai moral yang ada pada cerpen ini, diantaranya
sikap saling menghormati satu sama lain. Selain itu juga sifat baik hati dan tidak
sombong harus selalu tertanam pada setiap insan di dunia terlebih sebagai
makhluk sosial. Selain sifat rendah diri, yang masih berkaitan dengan sikap
menghormati, etika dalam berbicara yang banyka orang menganggap remeh
perlu ditegakkan dan diterapkan. Hal ini untuk menghargai diri sendiri maupun
orang lain. Semua nilai yang terkandung dalam cerpen ini hendaknya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Cerpen ini juga mengajarkan bagaimana menjadi
seorang penulis yang baik. Melalui berbagai saran dan masukan yang
disampaikan oleh tokoh pada cerpen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Setyawati, E. (2013). Analisis Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil untuk
digunakan karena bagi mereka itu merupakan sebuatn yang memiliki makna
khusus. Padahal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya adalah waktu
yang sama, masa kini, dan dewasa kini. Radit pertama kali cerpennya dimuat di
surat kabar.Tulisan radit menurut Ikra terlalu bertele-tele dan tidak lugas. Ikra
sran tersebut sanagat berguna untuk pengarang muda yang masih perlu banyak
belajar seperti dirinya. Semua saran yang diberikan oleh Ikra diterima dengan
baik oleh Radit. Saran Ikra salah satunya adalah bahwa menjadi pengarang
harus sabar. Ketika karya kita belum dimuat di media cetak, maka kita harus
lain karena hal tersebut bisa memasukkan pengarang ke “daftar hitam”. Ikra juga