Anda di halaman 1dari 17

POLA TUTUR KATA REMAJA MASA KINI

Maulid Diana Sari 5691 XI IPA 2

SMAS Cendana Mandau T.p. 2010/2011

POLA TUTUR KATA REMAJA MASA KINI

Maulid Diana Sari 5691 XI IPA 2

SMAS Cendana Mandau T.p. 2010/2011

Lembar Pengesahan

Pola Tutur Kata Remaja Masa Kini

Ucapan yang baik, bagai bunga teratai yang keluar dari mulut; Ucapan yang buruk, seperti bisa ular yang disemburkan dari mulut.

Karya ilmiah ini penulis selesaikan untuk melengkapi nilai bidang studi Bahasa Indonesia

Duri, 2 November 2010 Pembimbing Hormat penulis,

Drs. Saprijon NOPEG 94662

Maulid Diana Sari

Kata Pengantar Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Pola Tutur Kata Remaja Masa Kini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Saprijon, selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia sekaligus pembimbing dalam karya ilmiah ini. Untuk keluarga yang setia mendukung dan memberikan semangat, rekan-rekan

seperjuangan, serta responden yang turut membantu penulisan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini mengangkat judul pola tutur kata remaja karena perkembangan pola tutur kata remaja masa kini mengalami penurunan. Penulis meyakini saat ini tutur kata remaja jauh dari kesopanan karena berbagai pengaruh yang ada disekitarnya. Remaja hari ini adalah warisan remaja untuk hari esok. Oleh karena itu, remaja harus dapat bertutur kata yang baik guna kemajuan bangsa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan masukan yang konstruktif dari para pembaca.

Duri, 2 November 2010 Penulis,

Maulid Diana Sari

ii

ABSTRAK Karya ilmiah Pola Tutur Kata Remaja Masa Kini terdiri atas 3 bab. Dewasa ini penulis banyak mendengar penggunaan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh seorang remaja, penggunaan nama-nama binatang saat berbicara, dan memotong pembicaraan orang. Semua itu menjadi pembahasan yang penulis angkat dalam karya ilmiah ini. Pada Bab I berupa pendahuluan terdiri atas latar belakang penulis mengangkat masalah itu, dilanjutkan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah ini, masalah yang dibahas, metode penelitian, hipotesis, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel yang penulis gunakan untuk menjadi objek penelitian. Pada Bab II berupa isi dari masalah yang diangkat. Pada bab ini penulis mejelaskan pengertian masalah satu per satu, lalu penulis mengambil inti masalah yang akan dibahas sehingga jelas lingkup pembahasan. Selanjutnya, pengolahan data dengan data yang telah penulis peroleh melalui penyebaran kuesioner kepada objek penelitian. Setelah pengolahan data penulis membuat pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini didapatkan dari hasil pengolahan data dengan kesesuaian hipotesis yang dibuat pada bab pendahuluan. Pada Bab III berupa penutup dari karya ilmiah ini. Penulis membuat kesimpulan dan saran yang digunakan untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang telah penulis lakukakan serta saran yang dapat menjadi masukan bagi pembaca.

iii

Daftar Isi

Lembar Pengesahan Pola Tutur Kata Remaja Masa Kini Kata Pengantar ABSTRAK Daftar Isi Daftar Tabel BAB I Pendahuluan A. B. C. D. E. Latar Belakang Tujuan Penelitian Masalah Metode Penelitian Hipotesis

i i ii iii iv v 1 1 1 1 2 2 2 2 3 4 4

F. Tempat dan Waktu Penelitian G. BAB II Isi A. B. C. BAB III Penutup A. B. Kesimpulan Saran Pengertian Masalah Pengolahan Data Pengujian Hipotesis Populasi dan Sampel

4 5 7 8 8 8 8

iv

Daftar Pustaka Lampiran

Daftar Tabel Tabel 1 - Kuesioner 5

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Bertutur kata atau berbicara adalah hal yang senantiasa dilakukan semua orang. Penggunaan bahasa yang baik dapat menciptakan interaksi yang baik karena bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Faktanya kemampuan bertutur kata yang baik dan sopan sudah menjauh dalam diri remaja masa kini. Banyak remaja yang tidak memperhatikan tutur kata yang diucapkan kepada lawan bicaranya baik itu orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun yang lebih muda. Saat ini remaja sering berbicara kepada orang tua dengan menggunakan bahasa yang tidak sopan. Penggunaan nama-nama binatang ketika berbicara dengan teman sebaya seringpula digunakan remaja sebagai bahan gurauan maupun bahan ledekan. Hal ini sangat bertentangan dengan perintah Allah kepada seorang muslim dalam surat AlHujurat Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk (QS. Al-Hujurat : 11). Dalam Ayat tersebut sangat tegas dijelaskan kepada seorang muslim untuk memanggil sesama saudara atau temannya dengan sebutan yang ia benci, karena hal tersebut bukanlah adab yang terpuji dalam bergaul dengan sesama. Bahkan memanggil teman dengan nama atau gelar yang ia benci atau dengan sebutan yang membuatnya emosi akan menimbulkan permusuhan. Dalam era globalisasi ini, remaja turut terpengaruh menggunakan bahasa gaul ketika berbicara dengan teman sebaya, bahkan bahasa itu juga sering diucapkan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Penggunaan intonasi yang tinggi juga sering digunakan remaja ketika bertutur kata kepada orang yang lebih tua. Berdasarkan uraian diatas penulis terdorong untuk meneliti Pola Tutur Kata Remaja Masa Kini. B. Tujuan Penelitian Dalam tulisan ini penulis mempunyai tujuan penulisan diantaranya: 1. Mengetahui pola perkembangan tutur kata remaja masa kini.

2. Mengetahui sebab-sebab menurunnyanya kesopanan remaja masa kini dalam bertutur kata. 3. Memberi informasi kepada remaja pentingnya menggunakan bahasa yang baik ketika berbicara kepada orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun yang lebih muda. C. Masalah Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang sudah penulis paparkan diatas, penulis mengangkat masalah Menurunnya kesopanan remaja dalam bertutur kata. D. Metode Penelitian Untuk mendukung penulisan karya tulis ini, penulis melakukan penelitian untuk memperoleh data konkret. Metode penelitian yang penulis lakukan yaitu: 1. Kuesioner Dalam metode ini penulis sudah menyiapkan 40 lembar kuesioner yang disebarkan secara acak di SMAS Cendana Mandau. Kuesioner yang penulis buat berisi 9 macam pertanyaan yang terkait dengan pola tutur kata remaja. 2. Studi pustaka Melengkapi metode kuesioner, penulis juga melakukan studi pustaka guna menguatkan data yang diperoleh dari berbagai bacaan yang berhubungan dengan tema yang penulis bahas. E. Hipotesis Diduga banyak remaja masa kini yang mempunyai tutur kata tidak baik ketika berbicara kepada orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun yang lebih muda. F. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan SMAS Cendana Mandau mulai tanggal 25 Oktober sampai 4 November 2010.

G. Populasi dan Sampel Dalam metode kuesiner, populasi penelitian ini adalah seluruh murid SMAS Cendana Mandau. Sampel penelitian ini adalah 40 orang murid yang diambil secara acak dari kelas X s.d XII SMAS Cendana Mandau.

BAB II Isi A. Pengertian Masalah 1. Menurunnya Menurunnya adalah suatu proses yang frekuensinya sudah mengalami pengurangan. 2. Kesopanan Kesopanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah adat atau kebiasaan. Kesopanan adalah aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dibuat oleh kesepakatn bersama dalam masyarakat untuk menciptakan keteraturan. 3. Remaja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja adalah seseorang yang sudah cukup umur untuk kawin. Tahapan lanjut dari anak-anak adalah remaja. Menurut Gina Al Ilmi (2005:5) Remaja umumnya bermula pada usia 11 tahun dan berakhir diusia 18 tahun. Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa stress emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Pada masa ini, seorang remaja cenderung meniru dan mencoba sesuatu yang menarik disekitarnya. Remaja harus bisa menentukan mana yang baik untuk dicontoh dan mana yang tidak agar tidak terjerumus pada perbuatan yang dapat merusak moral dan tutur kata. 4. Tutur Kata Perkataan yang diucapkan atau berbincang-bincang merupakan pengertian dari tutur kata. Manusia diminta untuk menghiasi lisan dengan tutur kata yang manis. Ucapan yang mengandung tutur kata yang manis pasti mengandung sesuatu yang bermanfaat. Tutur kata yang manis, membuat sejuk dan tenteram orang yang mendengarkan dan orang lain pun akan membalasnya dengan kebaikan. Sebaliknya, tutur kata yang kurang terjaga akan mendatangkan keburukan bagi penuturnya. (Aning Naafiah, 2009:80) 4

Dari penjabaran pengertian masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa menurunnya kesopanan remaja dalam bertutur kata adalah suatu proses pengurangan kebiasaan atau ketidakteraturan seorang remaja dalam berbicara. Pola tutur kata remaja yang dibahas disini berkaitan dengan norma kesopanan saat berbicara. Pada masa yang labil ini remaja perlu mendapat bimbingan agar senantiasa berbicara dengan penuh kesopanan, sehingga tutur kata yang dikeluarkan menjadi enak didengar dan bermakna. Faktor utama yang mengakibatkan menurunnya tutur kata remaja ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang. Virus globalisasi terus menggerogoti bangsa ini. Remaja terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang (lagi) aspek kesantunan budaya negeri ini. Kemajuan teknologi pun mempercepat penyebaran pengaruh tersebut. Ketidakseimbangan itulah yang pada akhirnya membuat tutur kata remaja semakin menurun dan rusak. B. Pengolahan Data
Tabel 1 - Kuesioner

Opsi No Pernyataan Selalu Kadangkadang 34 18 21 20 29 30 24 12 20 Tidak Pernah 20 10 3 16 19 Selalu

Persentase Kadangkadang 85% 45% 52.5% 50% 72.5%% 75%% 60% 30% 50% Tidak Pernah 50% 25%% 7.5% 40% 47.5%

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

6 2 19 20 1 7 28 1

15% 5% 47,5% 50% 2.5% 17.5% 70% 2.5%

Dari data data diatas dapat disimpulkan bahwa, pada pernyataan: 5

1. Bertutur kata lemah lembut kepada semua orang. Pernyataan ini untuk mengetahui cara berbicara remaja. Sekitar 15% responden selalu bertutur kata lemah lembut atau sopan sedangkan sebagian besar sisanya 85% kadangkadang. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa Tutur kata remaja kurang baik. 2. Menggunakan bahasa gaul saat berbicara dengan orang yang lebih tua. 50% remaja menyatakan tidak pernah. Ini memperlihatkan bahwa remaja masih memperhatikan cara berbicara yang baik dan benar kepada orang yang lebih tua. 3. Memanggil teman dengan nama panggilan sebenarnya. Pernyataan ini untuk membuktikan kurangnya kesopanan remaja dalam berbicara karena 52.5% dari responden tidak selalu memanggil teman sebaya dengan nama panggilan sebenarnya. Masih banyak remaja yang memanggil teman sebayanya dengan panggilan yang tidak sesuai. 4. Berbicara kepada orang tua dengan intonasi yang rendah. 50% responden menjawab selalu berbicara dengan intonasi rendah. Ini memperlihatkan bahwa remaja masih dapat mengontrol intonasi suara saat berbicara kepada orang tua, teman, atau yang lebih muda. 5. Melawan setiap ucapan orang tua yang tidak sesuai dengan keinginan. 72.5% responden menjawab kadang-kadang. Ini memperlihatkan bahwa sebagian besar remaja akan menolak segala hal yang tidak sesuai dengan keinginannya walaupun tidak selalu menolak. 6. Biasa berpikir sebelum berbicara sehingga tidak asbun. Diperoleh data bahwa 75% remaja jarang berpikir sebelum berbicara. Ini memperlihatkan remaja sebagai individu yang labil masih belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga sering berbicara dahulu kemudian baru berpikir apa yang telah diucapkannya. 7. Berbicara jorok dengan teman-teman sebagai bahan gurauan. 60% responden menjawab kadang-kadang. Disimpulkan bahwa sebagian besar remaja sering sering bergurau dengan menggukan kata-kata yang jorok.

8. Mengucapkan kata tolong saat meminta tolong kepada teman, orang yang lebih tua, maupun yang muda. 70% responden selalu mengucapkan kata tolong. Disimpulkan remaja selalu bertutur kata yang sopan saat meminta bantuan. 9. Membalas ledekan teman dengan kata-kata yang kasar. Pernyataan ini untuk mengetahui perkembangan emos remaja saat diledek oleh teman-temannya dengan kata-kata yang tidak baik. 50% remaja menjawab kadang-kadang membalas. Disimpulkan bahwa reamaja cenderung memberi reaksi terhadap segala hal yang tidak berkenan dihatinya. Berdasarkan metode kuesioner yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas remaja masa kini bertutur kata kurang sopan. Penurunan kesopanan remaja dapat disebabkan berbagai pengaruh dari lingkungan yang membuat remaja masa kini tidak seperti remaja pada masa sebelum ini yang memperhatikan pola bertutur kata dengan baik dan sopan. C. Pengujian Hipotesis Dari pengolahan data, hipotesis yang penulis ajukan yaitu menurunnya kesopanan remaja dalam bertutur kata teruji.

BAB III Penutup A. Kesimpulan Dari uraian yang telah penulis jabarkan, penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Remaja tidak lagi bertutur kata lemah lembut atau sopan saat berbicara. 2. Lingkungan yang buruk dan pengaruh globalisasi menjadi salah satu faktor remaja bertutur kata dengan tidak baik. 3. Banyak remaja yang berbicara dengan menggunakan bahasa gaul akibat perkembangan zaman yang mengalami kemajuan. B. Saran Berdasarkan uraian penulis mengenai pola tutur kata remaja masa kini. Penulis menyarankan kepada remaja masa kini untuk mengubah cara bicara yang kurang sopan menjadi lebih sopan. Biasakanlah berpikir sebelum berbicara karena mulutmu harimaumu, segala ucapan yang keluar dari mulut akan menjadi bumerang bagi diri sendiri apabila seseorang tidak pandai menjaganya. Serta panggilah seseorang dengan panggilan-panggilan yang disukai, untuk menjaga hubungan yang baik diantara sesama manusia.

Daftar Pustaka 1. Arifin, E. Zaenal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo. 2. Ilmi, Gina Al.2005. Biar Hidup Asyik, Kaya Makna. Bandung: Syaamil Cipta Media. 3. Naafiah, Aning. 2009. 99 Tips Berpikir Positif. Yogyakarta: Mutiara Media. 4. Noor, Aminah. 2008. Bimbingan Mengenal Diri Untuk Remaja. Kuala Lumpur: Prin-AD Sdn. Bhd. 5. Rosman, Arieff Salleh. 2003. Membentuk Jati Diri Remaja. Kuala Lumpur: PTS Professional Publishing Sdn. Bhd.

Lampiran 1. Bertutur kata lemah lembut kepada semua orang : Selalu Kadang-kadang (02365) Tidak pernah

2. Menggunakan bahasa gaul saat berbicara dengan orang yang lebih tua : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

3. Memanggil teman dengan nama panggilan sebenarnya : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

4. Berbicara kepada orang tua dengan intonasi yang rendah: Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

5. Melawan setiap ucapan orang tua yang tidak sesuai dengan keinginan : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

6. Biasa berpikir sebelum berbicara sehingga tidak asbun : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

7. Berbicara jorok dengan teman-teman sebagai bahan gurauan : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

8. Mengucapkan kata tolong saat meminta tolong kepada teman, orang yang lebih tua, maupun yang muda : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

9. Membalas ledekan teman dengan kata-kata yang kasar : Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

======Terima kasih dan semoga hari anda menyenangkan=====

Anda mungkin juga menyukai