Drama modern adalah sebuah jenis drama yang menggunakan naskah dimana
drama ini bertolak dari hasil sastra yang tersusun untuk pementasan.
CONTOH
o Deru debu
o Gejolak jiwa
o Raja jalanan
Penjelasan Karakter
Dialog
Di sebuah kelas SMA, hiduplah 4orang siswa yang sedang bahagia. Namun
kondisi berubah ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Robi : Belum
Zainal: Paling-paling hukumannya juga cuma lari keliling lapangan bola 5 kali
doang.
Renas : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap
pulang sekolah. Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).
Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar,
maka akan dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn
berusaha keras untuk belajar, sedangkan Robi berjuang keras untuk membuat
contekan di kertas kecil.
(Saat Ujian)
Robi : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil
menempelkan kertas contekan di pungguh Pak Asep).
Pak Asep : Bapak keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya pada temannya
ya. Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas).
Robi : Rencana B dimulai (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan di atas
sepatunya).
Robi : Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi).
Robi : Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik
teman-temannya yang lain belum selesai mengerjakan).
Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada
semua siswanya.
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60.
Pak Asep : Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi.
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak
nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas).
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya
kurangi 5 poin lagi!
Robi : Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek rambut)
Akhirnya, Robi menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk belajar. Dia
tidak pernah menyontek saat ujian lagi
DRAMA TRADISIONAL
Drama tradisional adalah jenis drama yang tidak menggunakan naskah drama dan
drama ini bersumber dari tradisi suatu masyarakat yang sifatnya improvisatoris dan
spontan .
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan
tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan
yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah
kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan
seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama
sang putri.
Dialog
Malin : Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu (sambil menunjuk ke arah daratan
dari atas perahu yang bersandar).
Mande : Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah
mengandung dan membesarkan kau ini Malin?
Malin : Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku.
Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama
meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini!
(berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya).
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba
datang dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat menyambar tubuh Malin
dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah
kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada
kedua orang tua.