Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PUISI “PERANTAUAN” KARYA FIERSA BESARI

MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL-SEMIOTIK FERDINAND


DE SAUSSURE
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kajian Apresiasi Puisi

Dosen Pengampu: Sri Lestari, M.Pd.

Nama :

1. Arofa Gian Pasanugrah (206151078)

TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS ADAB DAN BAHASA

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu Puji syukur atas kehadirat Allah Swt.


yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Kajian Apresiasi Puisi Analisis Puisi “PERANTAUAN” karya
Fiersa Besari menggunakan pendekatan struktural-semiotik Ferdinand de Saussure dengan
tepat waktu. Selawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw
yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang dan semoga
kita semua mendapat syafaat-Nya di yaumul akhir kelak.

Terima kasih kepada Ibu Sri Lestari, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah
Kajian Apresiasi Puisi yang telah memberikan arahan kepada kami dan semua pihak yang telah
membantu dan berkontribusi dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna memperbaiki
makalah ini, agar makalah ini dapat diterima oleh pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan serta informasi bagi kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Surakarta, 22 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Struktur Batin Puisi ...................................................................................... 2
B. Pengertian Struktur Lahir Puisi ...................................................................................... 3
C. Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure ................................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian sastra sendiri yaitu karya seni yang bermediumkan bahasa. Sastra
bisa digunakan sebagai bentuk pengekspresian diri dari suatu masyarakat. Karya sastra
yaitu terkandung suatu makna hidup yang ada di dalamnya. Banyak pengarang yang
mengekspresikan dirinya melalui suatu tulisan, salah satunya dengan menciptakan
sebuah puisi. Selain penggunaan bahasa yang indah, estetik juga memiliki banyak
makna-makna yang tersirat di dalamnya. Suatu bentuk tulisan yang mengandung pesan
atau isi yang bermanfaat dan mengandung nilai estetik bisa dikatakan karya sastra.

Karya sastra juga bermakna hasil karya manusia dengan mendayungkan


imajinasi yang terdapat dalam diri pengarangnya. Juga yang biasa kita sebut sebagai
hiburan rakyat ketika jenuh. Karya sastra juga tempat untuk merefleksikan kejiwaan,
karena membaca karya sastra bukan saja memberikan hiburan tetapi juga dapat
mencerahkan jiwa seseorang . Dengan membaca karya sastra dapat mengikuti jalan
cerita yang disampaikan pengarang terhadap karya sastra itu sendiri.

Salah satu karya sastra yaitu puisi. Pengertian puisi itu sendiri adalah sebuah
karya yang dibuat oleh seseorang dalam bentuk tulisan yang memiliki makna yang
tersirat di dalam bait-baitnya atau sebuah pengalaman seorang pengarang yang
dicurahkan di dalam sebuah tulisan. Dalam arti lebih singkatnya puisi sebuah karya
sastra yang mengandung unsur lahir dan unsur batin yang terikat oleh rima. Sedangkan
menurut Dunton (dalam Pradopo, 2009:6) bahwa puisi merupakan pemikiran manusia
secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur batin pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ?
2. Bagaimana struktur lahir pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ??
3. Bagaimana semiologi pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ??

C. Tujuan
1. Mengetahui struktur batin pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ?
2. Mengetahui struktur lahir pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ?
3. Mengetahui semiologi pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Struktur Batin Puisi


Struktur batin puisi merupakan suatu unsur yang tidak terlihat atau tidak termpampang
secara langsung di dalam kata-katanya. Berikut merupakan pengertiannya :

1. Tema adalah gagasan yang menjadi dasar pada sebuah cerita


2. Rasa atau Perasaan adalah ungkapan yang tersirat yang dituliskan oleh pengarang
terhadap suatu permasalahan di dalam karya puisinya
3. Nada merupakan salah satu unsur yang sangat berkaitan dengan tema dan rasa, yaitu
sikap pengarang terhadap pembacanya atau cara membaca isi puisi
4. Amanat adalah sebuah makna yang ditulisakan pengarang di dalam isi puisinya
dalam sebuah puisi yang disampaikan pembuat karya sastra terhadap pembaca
karya sastra

Hasil analisis mengenai analisi mengenai struktur batin puisi Perantauan karya
Fiersa Besari, sebagai berikut :
1. Tema
Dalam proses menganalisis struktur batin pada puisi yaitu salah satunya dengan
cara menentukan tema. Tema sendiri seperti pengertian diatas, yaitu pokok pikiran
dalam puisi. Tema. Puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ini memiliki tema
tentang Kesibukan anak yang belum bisa pulang karena sedang merantau.
Menceritakan tentang seorang anak yang merantau yang tidak bisa pulang kerumah
dan meminta maaf kepada Ibunya. Bisa kita lihat penggalan dalam puisi tersebut
yang mengandung permintaan maaf
.Teruntuk Ibuku sayang. Maaf, aku belum bisa pulang.
2. Rasa atau perasaan
Rasa merupakan sikap penyair terhadap subjek yang menjadi sasaran dalam puisi
yang dibuatnya. Sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca
puisi yang berpengaruh terhadap jiwa pembaca (Kosasih, 2012 : 109). Dengan
adanya unsur peraasan, pembaca bisa mengerti tentang apa yang rasa dicurahkan
penulis dalam puisi tersebut. Rasa atau perasaan dalam puisi Perantauan” Karya
Fiersa Besari ini memiliki rasa tentang ketidak enakan seorang anak yang belum

2
bisa pulang karena sedang merantau. Karena anaknya tidak ingin ibunya merasa
kekurangan maka ia akan terus tetap mencari uang. Perhatikan penggalan puisinya
sebagai berikut :
..Iya, aku masih ingat kau pernah bilang bahwa yang terpenting bukanlah uang..
..Namun, aku tak ingin hari tuamu serba kurang,..
5. Nada
Nada adalah salah satu unsur yang sangat berkaitan dengan tema dan rasa, yaitu
sikap pengarang terhadap pembacanya atau cara membaca isi puisi. Nada yang
ditampilkan pengarang akan menciptakan suasana sebagaimana yang diharapkan.
Dalam menulis suatu puisi, tentunya bertujuan untuk menimbulkan nada dan
suasana yang tentunya membuat pembaca seolah-olah masuk ke dalam perasaan.
Nada di dalam puisi ini yaitu dari segi pembacaan oleh penulis, penulis menekankan
dalam puisi ini menggunakan nada lembut, pelan. Karena disetiap lirik puisi
mengandung makna yang sedih.
3. Amanat
Amanat merupakan pesan yang terkandung di dalam puisi yang bersifat membuat
para membaca mengerti tentang apa yang disampaikan penulis. Amanat yang
terdapat di dalam puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari yaitu sempatkanlah
waktumu dengan orang tua sesibuk apapun dan sepenting apapun, walaupun hanya
sebentar.

B. Pengertian Struktur Lahir Puisi


Struktur lahir puisi merupakan unsur dasar puisi yang bersifat terlihat dan jelas dalam
bentuk bait-baitnya. Struktur tersebut terdiri diantaranya :

1. Pengertian diksi yaitu pilihan kata atau tulisan yang dipilih oleh pembuat puisi
terhadap karya sastranya (puisi). Karena di dalam puisi terdapat makna yang
terkandung dan harus dipilih dan diperhatikan oleh pengarang seacara teliti
2. Kata konkret adalah sebuah kata yang mempunyai makna sehingga bisa dirasakan
oleh indera yang dapat mendorong imajinasi pembaca ketika membaca puisi
tersebut. Biasanya kata-katanya terdiri dari lambang atau sedikit kiasan.
3. Imaji adalah kata-kata yang bisa membuat para pembaca ikut merasakan
pengalaman si penulis dengan menggunakan indra penglihatan dan indra perasaan.

3
4. Majas adalah suatu sindiran baik atau buruk yang diungkapkan pengarang puisi
terhadap makhluk hidup atau benda sehingga menghasilkan makna tertentu.
5. Rima adalah padanan bunyi vokal setiap bait. Biasanya terdapat di awal bait, tengah
bait, dan akhir baris
6. Tipografi adalah rentetan bait-bait di dalam puisi.

Hasil analisis mengenai analisi mengenai struktur lahir puisi Perantauan karya
Fiersa Besari, sebagai berikut :

1. Diksi

Pilihan kata yang dipilih oleh pengarang terhadap karya sastranya (puisi). Karena
di dalam puisi terdapat makna yang terkandung dan harus dipilih dan diperhatikan
oleh pengarang seacara teliti. Dalam puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari diksi
yang dipakai mengandung makna yang sama dengan tema yang digunakan,
dengan penggalan sebagai berikut :

Teruntuk Ibuku sayang. Maaf, aku belum bisa pulang.

Mengadu nasib di negeri orang

2. Kata Konkret

Sebuah kata yang bisa dirasakan oleh indera yang dapat mendorong imajinasi
pembaca ketika membaca puisi tersebut. Maksudnya adalah penulis memberikan
kata yang membuat para pembaca seolah-olah mengerti makna dari puisi tersebut.
Dalam puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari kata konkret sebagai berikut :
Namun, aku tak ingin hari tuamu serba kurang,
hanya karena aku tidak cukup keras berjuang.
Tapi Ibu, izinkan anakmu membanting tulang.

3. Imaji adalah kata-kata yang bisa membuat para pembaca ikut merasakan
pengalaman si penulis dengan menggunakan indra penglihatan dan indra
perasaan. Dalam sruktur lahir puisi, penulis juga menuliskan imaji yang mereka
tuangkan kedalam karya sastranya yang membuat pembaca memahami perasaan
apa yang dituangkan dalam menulis. Imaji di dalam puisi ini yaitu :

Karena di punggung tanganmu yang tenang adalah tempat keningku


berpulang.

4
4. Majas yaitu ssuatu sindiran baik atau buruk yang diungkapkan pengarang puisi
terhadap makhluk hidup atau benda sehingga menghasilkan makna tertentu. Majas
yang digunakan penulis dalam puisi ini yaitu menggunakan majas hiperbola,
majas hiperbola sendiri memiliki makna melebih-lebihkan sesuatu yang diluar
akal pikiran. Berikut contoh penggalan lirik puisi yang mengandung majas
hiperbola

Tapi Ibu, izinkan anakmu membanting tulang.

5. Rima merupakan persamaan bunyi puisi. Biasanya terdapat di awal bait, tengah
bait, dan akhir baris. Rima sendiri bermacam-macam dan tentu juga berbeda
maknanya. Tetapi di dalam puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ini
menggunakan rima akhir, rima akhir sendiri adalah persamaan kata atau
persamaan suku kata pada akhiran.

6. Tipografi

Tipografi adalah rentetan bait-bait di dalam puisi. Puisi “Perantauan” Karya Fiersa
Besari ini menggunakan Tipografi Konvensional karena menurun kebawah dan
diawal kalimat menggunakan huruf kapital dan disetiap jeda diberi tanda baca
koma.

C. Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure

➢ Teori Ferdinand De Saussure

Teori ini merupakan salah satu teori semiotik pada puisi. Didalam teori ini
Ferdinand mengungkapkan bahwa di dalam teori semiotik terdapat dua bagian yaitu
bagian pertama penanda atau dalam bahasa Inggrisnya (signifier) dan yang kedua
adalah pertanda atau dalam bahasa Inggrisnya (signified). Penanda dapat dilihat
sebagai bentuk yang terlihat di dalam suatu karya sastra, sedangkan pertanda dapat
dilihat dari sebuah nilai yang terkandung di dalam karya sastra. . Berikut hasil
analisis terhadap puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari.

5
Tabel 1. Hasil analisis kajian semiotik Ferdinan De Sasussure puisi“Perantauan”

NO Penanda Pertanda
Judul Puisi “Perantauan” Dimana menceritakan seorang anak
yang sedang bekerja mencari orang
dan gelisah ingin pulang kerumah
1 menemui ibunya.

Mengadu nasib di Negeri orang Dimana kata tersebut mengandung


makna tentang mencari uang dan
bekerja jerih payah untuk mendapatkan
2 uang di luar negeri, bukan di negaranya
sendiri

Kerap begadang demi peluang Dimana mengandung maksud dia


sering tidak tidur hanya untuk mencari
uang
3

Bertanding kasih denganmu Dimana mengandung makan melawan


rasa sayang kepada ibu, karena ia
belum bisa bertemu dengan sang ibu
4 karena masih menjadi orang yang
merantau.

6
Karena dipunggung tanganmu Dimana menceritakan tentang bahwa
yang tenang sang anak ingin sekali dibelai dan
mencium punggung tangan sang ibu.
5 Karena dia merasa nyaman ketika
dibelai oleh sang ibu.

.Dan jemaah denganmu kala Teringat ketika beribadah bersama


sembahyang adalah kebahagiaan kepada ibu adalah hal yang paling
yang tak pernah lekang. sangat berharga bagi anaknya yang tak
6 akan pernah ia lupa

Analisis :

Pada puisi “Perantauan” Karya Fiersa Besari ini merupakan sebuah puisi kesedihan. Yang
mana sudah terakandung dalam setiap lirik-lirik puisi tersebut. Fiersa Besari ingin
menceritakan bahwa seorang anak yang bekerja terus menerus di negeri orang dengan gigihnya
dan suatu saat ia ingin berpulang dan bertemu ibunya untuk melepaskan kerinduannya kepada
ibunya, tetapi ia ingat bahwa ibunya disana sedang tidak memiliki uang dan ia harus terus
bekerja demi mendapatkan uang yang banyak agar ibunya bisa menjadi hidup lebih baik dan
bahagia

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Struktur lahir yang terdapat dalam puisi Perantauan karya Fiersa Besari saling
berhubungan fungsinya antara yang satu dengan yang lain, Struktur batin dalam puisi
Perantauan karya Fiersa Besari ini merupakan ungkapan batin pengarang terhadap rasa
yang sedang dirasakannya. Dan penanda dan bertanda dalam kajian analisis semiotik
ini menceritakan bahwa Puisi ini ditujukan untuk orang yang kita sayang yaitu Ibu. Dan
Ibu merupakan orang tua yang harus kita cintai dan kita sayangi apapun keadaannya

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, sebagai manusia biasa kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu, penulis berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dendy Ginanjar, f. K. (2018). ANALISIS STRUKTUR BATIN DAN STRUKTUR FISIK


PADAPUISI "IBU" KARYA D. ZAWAWI IMRON, 721-72
(Awa, 2022)Awa, Y. A. (2022). Analisis Semiotika Dari Pusi “Celana Ibu” Karya Joko
Pinurbo. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 4(5), 8–19.
(Muhammad Aris, 2014)Muhammad Aris, A. (2014) ‘No Title’, Lincolin Arsyad, 3(2), pp. 1–
46.
(Ii and Pustaka, 2013)Ii, B.A.B. and Pustaka, T. (2013) ‘13. UNIKOM_Lisa Avyliani_Bab
II’, pp. 9–39.
(Ii, 2011)Ii, B. A. B. (2011). Peningkatan Kemampuan Menulis..., Mohamad Firdaus, FKIP
UMP, 2016. 8–33.

Anda mungkin juga menyukai