ABSTRAK
Puisi merupakan cara yang digunakan pengarang untuk menyampaikan sesuatu yang
sedang ia rasakan melalui pemilihan kata-kata yang indah. Puisi “Dalam Doaku” karya
Sapardi Djoko Damono merupakan puisi yang ditulis pada tahun 1989 lalu diterbitkan
oleh PT Gramedia Pustaka Utama Aggota IKAPI, Jakarta, pada tahun 2013. Sapardi
memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan makna tersirat yang terkandung pada puisi
”Dalam Doaku” tersebut. Untuk mengetahui makna tersirat secara mendalam pada puisi
“Dalam Doaku” perlu adanya penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
meganalisis kajian semiotik pada puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi Djoko Damono.
Pentingnya melakukan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bacaan
hermeneutik dengan menggunakan kajian semiotik yang dikemukakan oleh Charles
Sanders Peirce berupa ikon, indeks, dan simbol pada puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi
Djoko Damono. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan
pendekatan analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi Djoko Damono. Hasil dari penelitian ini ditemukan
adanya; (1) 7 ikon yang terdapat dalam puisi “Dalam Doaku” yaitu kata memejamkan
mata, menerima, ketika, senantiasa, hinggap, menyusup, dan mengusut; (2) 9 indeks yang
terdapat dalam puisi “Dalam Doaku” yaitu kata menjelma, meluas bening, melengkung
hening, mengambang tenang, bersitahan, rahasia, bernyanyi, mencintaimu, dan
keselamatanmu; serta (3) 9 simbol yang terdapat dalam puisi “Dalam Doaku” yaitu kata
subuh, cahaya pertama, muskil, mendesau, magrib, nun, bersijingkat, doa, dan malamku.
Kata Kunci: Puisi, Semiotik, Ikon, Indeks, Simbol
ABSTRACT
Poetry is a way used by the author to convey something he is feeling through the choice
of beautiful words. The poem "In My Prayer" by Sapardi Djoko Damono is a poem written
in 1989 and then published by PT Gramedia Pustaka Utama Aggota IKAPI, Jakarta, in
2013. Sapardi has his own way of conveying the implied meaning contained in the poem
"In My Prayer". To find out the implicit meaning in depth in the poem "In My Prayer" it
is necessary to conduct research. Therefore, this study was conducted to analyze the
semiotic study of the poem "In My Prayer" by Sapardi Djoko Damono. The importance
of this research is to describe hermeneutic reading using semiotic studies proposed by
Charles Sanders Peirce in the form of icons, indexes, and symbols in the poem "In My
Prayer" by Sapardi Djoko Damono. This study uses a qualitative method using a
descriptive analysis approach. The source of the data used in this study is the poem "In
My Prayer" by Sapardi Djoko Damono. The results of this study found that; (1) 7 icons
contained in the poem “In My Prayer”, namely the words closing their eyes, receiving,
when, always, perching, infiltrating, and investigating; (2) the 9 indices contained in the
poem "In My Prayers" are the words incarnate, spreads clear, curves quietly, floats
243 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
calmly, endures, secrets, sings, loves you, and your safety; and (3) 9 symbols contained
in the poem "In My Prayer" namely the word dawn, the first light, abstruse, sigh, magrib,
nun, tiptoe, prayer, and my night.
Keywords: Poetry, Semiotics, Icon, Index, Symbol
244 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
245 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
“Analisis Semiotik Terhadap Kumpulan yang ada pada puisi “Dalam Doaku”
Puisi Perahu Kertas Karya Sapardi karya Sapardi Djoko Damono.
Djoko Damono”. Fokus dari penelitian
tersebut adalah mendeskripsikan METODE
pembacaan heuristik, hermeneutik, Jenis penelitian yang digunakan
matriks, dan hipogram pada puisi “Yang untuk menganalisis puisi Sapardi Djoko
Fana adalah Waktu, Kisah, Pesan, Damono yang berjudul “Dalam Doaku”
Perahu Kertas, dan Di Tangan Anak- adalah penelitian kuatitatif. Sedangkan
anak” karya Sapardi Djoko Damono pendekatan yang digunakan dalam
dengan menggunakan metode deskriptif penelitian ini adalah dengan analisis
kualitatif. Hasil penelitian ini berupa; (1) deskriptif. Pengertian dari pendekatan
Puisi “Yang Fana adalah Waktu” analisis deskriptif sendiri adalah suatu
bermakna bahwa antara mahkluk (fana) statistik yang digunakan untuk
dengan Sang Khalik (baka), (2) Puisi menganalisis data dengan cara
“Kisah” bermakna bahwa mendeskripsikan atau menggambarkan
menggambarkan sejauh apapun dia data yang telah terkumpul sebagaimana
merantau pada akhirnya dia akan adanya tanpa bermaksud membuat
kembali ke asalnya, (3) Puisi “Pesan” kesimpulan yang berlaku untuk umum
memiliki makna tentang sebuah atau generalisasi (Sugiyono, 2014).
kesalahan dari seseorang jangan menjadi Alasan memilih untuk menggunakan
alasan untuk dendam, (4) Puisi “Perahu metode tersebut dikarenakan metode
Kertas” memiliki makna untuk selalu deskriptif kualitatif biasanya digunakan
melakukan amanah yang disampaikan dalam jenis penelitian humaniora.
oleh seseorang untuk mendapat Adapun teori yang digunakan
keselamatan, dan (5) Puisi “Di Tangan dalam penelitian ini yaitu teori semiotik
Anak-anak” memiliki makna bahwa yang dikemukakan oleh Charles Sanders
sebuah ide jangan sampai dihalangi oleh Peirce. Peirce (1982) mengemukakan
hal apapun. tentang teori segitiga yang memiliki
Berdasarkan hal tersebut, makna atau triangle meaning yang
penelitian ini penting dilakukan karena terdiri dari tiga unsur utama, yaitu tanda
terdapat beberapa alasan yang (sign), object, dan interpretant. Tanda
berhubungan dengan ketiga penelitian merupakan sesuatu yang berbentuk fisik
terdahulu. Alasan pertama yaitu, pada yang dapat ditangkap oleh panca indera
ketiga penelitian sebelumnya manusia dengan merujuk pada hal lain di
memperlihatkan bahwa teori semiotik luar tanda itu sendiri. Unsur yang dikaji
merupakan teori yang dapat digunakan dalam teori ini yaitu, simbol, ikon, dan
untuk mengkaji puisi dalam gendre indeks. Sumber data yang digunakan
apapun. Oleh karena itu, penelitian ini dalam penelitian ini sendiri adalah
menggunakan teori semiotik agar dapat primer yaitu puisi “Dalam Doaku” karya
mempermudah pembaca dalam Sapardi Djoko Damono yang ditulis
mengetahui apa saja makna secara pada tahun 1989 lalu diterbitkan oleh PT
tersirat yang ditulis pujangga serta dapat Gramedia Pustaka Utama Aggota
mempermudah mengidentifikasi ikon, IKAPI, Jakarta, 2013.
indeks, dan simbol pada puisi “Dalam Teknik pengumpulan data dalam
Doaku” karya Sapardi Djoko Damono. penelitian ini menggunakan teknik
Alasan yang kedua adalah, pada pustaka dan catat disertai dengan
penelitian sebelumnya tidak ada yang beberapa langkah, diantaranya; (1)
membahas mengenai kajian semiotik membaca puisi berjudul “Dalam Doaku”
246 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
247 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
tentang tokoh aku yang merupakan Pada bait ketiga, saat sore hari
pemeluk agama Islam. Tokoh aku selalu cuaca sedang gerimis. Angin yang
beribadah tepat waktu di subuh hari berhembus dengan sedikit kencang pada
(sholat subuh), siang hari (sholat siang hari ternyata menandakan akan
dzuhur), petang hari (sholat azar), senja turunnya hujan di suasana sore ini. Pada
hari (sholat magrib), dan malam hari saat itu, selesai si aku berdoa ia melihat
(sholat isya’). Kata yang digunakan seekor burung gereja yang hinggap di
Sapardi dalam mewakili istilah ranting pohon jambu. Burung gereja
beribadah pada puisi “Dalam Doaku” ini tersebut kehujanan dan tampak gelisah,
benar-benar pintar dalam memilihan lalu burung gereja tersebut berpindah
kata yang membuat puisi ini bersifat hinggap di dahan mangga. Burung gereja
universal. Hal tersebut dikarenakan pada tersebut dapat diibaratkan suatu bantuan
puisi “Dalam Doaku” ini, dapat dibaca dari Allah, dimana Allah akan
oleh siapapun dengan latar belakang memberikan bantuan kepada siapapun
agama selain Islam. Jika pembaca puisi makhluk ciptaan Allah yang
tersebut merupakan pemeluk agama dikehendakinya.
Islam, tentu saja langsung tertuju dengan Pada bait keempat, saat waktu
kata sholat serta berdoa yang merupakan suasana senja (magrib), si aku tak lupa
ritual beribadah kepada Allah dengan untuk kembali berdoa. Ia merasakan
waktu yang telah ditentukan bahwa Sang Pencipta begitu dekat pada
pelaksanaannya. dirinya dengan menjelma menjadi angin
Pada bait pertama, makna dari yang turun sangat perlahan dan dengan
puisi “Dalam Doaku” karya Sapardi hati-hati serta menyusup di celah-celah
Djoko Damono ini menggambarkan jendela dan pintu yang kemudian
tokoh aku yang sedang khusyuk berdoa menyentuh dahi serta bulu mata hingga
pada suasana subuh. Suasana pada saat rambut si aku. Suasana yang tenang dan
itu masih sepi, hening, dan langit yang sepi ini membuat si aku dapat merasakan
begitu bening menandakan untuk siap angin yang menuju ke arahnya. Angin
menerima cahaya pertama dari matahari yang merupakan berkah dari Allah.
pada waktu yang akan menuju ke pagi Pada bait selanjutnya, saat si aku
hari. Si aku yang begitu takjub akan tak lupa untuk berdoa pada malam hari
kebesaran Sang Pencipta yang memiliki (waktu isya’), tiba-tiba ia merasa bahwa
langit dengan begitu indah pada suasana waktunya hidup di dunia ini tak akan
subuh. lama lagi. Hal tersebut dikarenakan si
Pada bait kedua, aku merasakan rasa sakit yang tak
menggambarkan waktu siang hari saat tertahankan di daerah jantungnya.
dzuhur, ketika matahari mengambang Menurut si aku tentang rasa sakit yang
tenang diatas kepala, si aku merasa selama ini ia simpan sendiri dan tak
bahwa Sang Pencipta begitu dekat pernah untuk diobati, cepat atau lambat
dengan dirinya. Tiba-tiba si aku berandai hal tersebut akan membuat dirinya untuk
seakan Sang Pencipta menjelma menjadi menemui ajalnya.
pucuk-pucuk cemara yang selalu hijau, Kajian Semiotik Puisi “Dalam
serta angin-angin yang berhembus Doaku” Karya Sapardi Djoko
memberikan ketenangan di siang hari, Damono Berdasarkan Teori Semiotik
padahal biasanya pada siang hari cuaca Menurut Peirce (1982)
begitu panas. Kehadiran pucuk-pucuk Berikut adalah unsur semiotik
cemara yang hijau tersebut menjadikan yang ada pada puisi “Dalam Doaku”
suasana lebih segar dan sejuk. karya Sapardi Djoko Damono
248 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
2. Indeks
Indeks merupakan suatu tanda yang Doaku” karya Sapardi Djoko Damono
memperlihatkan adanya keterkaitan untuk mempermudah dalam memahami
secara alamiah antara tanda dan petanda makna tersirat yang sebenarnya
yang berhubungan dengan sebab akibat disampaikan pengarang kepada
(Sobur, 2003). pembacanya.
Tabel dibawah ini merupakan tanda
indeks yang terdapat pada puisi “Dalam
No Bait dan Indeks Makna
Baris Puisi
1. Bait ke 1 menjelma Kata ‘menjelma’ memberikan pemahaman
Baris ke 1 kepada kita tentang mewujudkan diri yang
lahir kembali menjadi manusia dan
sebagainya.
249 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
3. Simbol
Simbol merupakan suatu tanda yang Doaku” karya Sapardi Djoko Damono
memperlihatkan keterkaitan secara untuk mempermudah dalam memahami
alamiah antara penanda dengan makna tersirat yang sebenarnya
petandanya (Sobur, 2003). disampaikan pengarang kepada
Tabel dibawah ini merupakan tanda pembacanya.
simbol yang terdapat pada puisi “Dalam
No Bait dan Simbol Makna
Baris Puisi
1. Bait ke 1 subuh Kata ‘subuh’ mempunyai makna waktu antara
Baris ke 1 terbit fajar dan menjelang terbit matahari.
2. Bait ke 1 cahaya pertama Kata ‘cahaya pertama’ mempunyai makna
Baris ke 3 matahari yang memancarkan sinarnya pertama
kali pada pagi hari itu.
3. Bait ke 2 muskil Kata ‘muskil’ mempunyai makna sesuatu yang
Baris ke 4 sulit, pelik, maupun sukar.
4. Bait ke 2 mendesau Kata ‘mendesau’ mempunyai makna berbunyi,
Baris ke 4 dimana yang di maksud berbunyi adalah angin
250 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021
KAJIAN SEMIOTIK PUISI “DALAM DOAKU” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
Aulia Zahra Fadhila, Hidayah Budi Qur’ani
251 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 5 | Nomor 2 | Oktober 2021