Anda di halaman 1dari 6

Kanon Sastra

Kajian Prosa Fiksi


• Dalam fiksi dan sastra, kanon adalah
kumpulan karya yang dianggap mewakili suatu
periode atau genre. Karya- karya William
Shakespeare yang terkumpul , misalnya, akan
menjadi bagian dari kanon sastra barat,
karena gaya penulisan dan penulisannya
berdampak signifikan pada hampir semua
aspek genre itu.
Kanon berubah
• Seiring waktu, beberapa karya menjadi kurang
relevan dalam kanon karena digantikan oleh
karya yang lebih modern. Misalnya, karya
Shakespeare dan Chaucer masih dianggap
signifikan. Tetapi penulis yang kurang terkenal di
masa lalu, seperti William Blake dan Matthew
Arnold, telah memudar dalam relevansinya,
digantikan oleh rekan-rekan modern
seperti Ernest Hemingway ("The Sun Juga
Bangkit"), Langston Hughes ("Harlem"), dan Toni
Morrison ( "Tercinta").
Asal kata
• Dalam istilah agama, kanon adalah standar
penilaian atau teks yang memuat pandangan-
pandangan itu, seperti Alkitab atau
Alquran. Kadang-kadang dalam tradisi agama,
ketika pandangan berkembang atau berubah,
beberapa teks yang sebelumnya kanonik
menjadi "apokrif," yang berarti di luar bidang
yang dianggap representatif. Beberapa karya
apokrif tidak pernah diberikan penerimaan
formal tetapi tetap berpengaruh.
Kanon adalah standar
• Seperti dilontarkan novelis Ayu Utami (Kompas,
28 Oktober 2007), kanon sastra dapat juga
diartikan sebagai daftar bacaan standar wajib
bagi orang terpelajar. Lebih dari itu, atau
barangkali dalam arti yang lebih luas lagi, kanon
sastra berarti karya sastra asli yang menjadi
“ikon” suatu zaman (masa atau kurun waktu
tertentu) pada suatu wilayah/negara. Jadi, apa
pun pendapat anda tentang kanon sastra,
setidaknya berputar pada “kondisi pengertian”
tersebut.
Perdebatan tentang kanon
• Banyak guru dan sekolah mengandalkan kanon
untuk mengajar siswa tentang sastra, jadi sangat
penting untuk menyertakan karya yang mewakili
masyarakat, memberikan gambaran singkat
tentang suatu titik waktu tertentu. Hal ini tentu
saja menimbulkan banyak perselisihan di antara
para sarjana sastra selama ini. Argumen tentang
karya mana yang layak untuk diteliti dan
dipelajari lebih lanjut kemungkinan besar akan
berlanjut karena norma dan adat istiadat budaya
bergeser dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai