Anda di halaman 1dari 2

Resensi cerpen “Robohnya Surau Kami”

Nama : Silvi Eka Fanti

Kelas : XI IPS 1

Absen : 27

Tugas : Bahasa Indonesia

Robohnya surau kami

Judul buku : Robohnya Surau Kami

Pengarang : Ali Akbar Nafis

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun : Cetakan ketujuh Belas, 2007

Dimensi : 7 Halaman

Cerpen yang berjudul “robohnya surau kami” ini adalah karya dari A.A. Nafis.
Cerpen ini ada tujuh halaman. Cerpen “robohnya surau kami” ini menceritakan di sebuah
desa terdapat sebuah surau yang di jaga seseorang tua yang biasanya duduk dan segala
tingkah ketuannya serta ketaatannnya beribadat. Orang-orang memanggilnya kakek.

Pada suatu hari, kakek sangat marah karena ia sangat sakit hati kepada Ajo Sidi.
Wajah kakek sangat muram, sehingga salamku pun tidak di jawab. Tiba-tiba aku ingat kakek
dengan Ajo Sidi datang kepadanya. Ajo sidi adalah seorang pembual, ia pasti membuat
bualan tentang kakek.

Pada suatu waktu, Ajo Sidi bercerita di akhirat Allah memeriksa orang-orang yang
sudah berpulang. Para Malaikat bertugas di samingnya. Haji Solehpun sangat yakin akan di
masuk ke surga.Tiba giliran Haji Saleh, ia pun sangat percaya diri atas apa yang ia kerjakan
di dunia. Tetapi ternyata Haji Saleh dimasukan Neraka, padahal ia sangat taat beribadah
kepada Allah. Lalu ia masuk neraka karena ia tidak sama sekali memikirkan kesejahteraan
anak cucunya nanti.

Dan keesokan harinya kakek meninggal dunia karena tidak kuat iman memikirkan
Ajo Sidi, kakek meninggal karena menggolok lehernya sendiri . Dan pada waktu itu, Ajo Sidi
hanya berpesan untuk membelikan 7 lembar kain kafan, lalu ia pergi bekerja.

Kelebihan cerpen ini yaitu ceritanya sangat menarik dan menginpirasi pembaca agar
memperkuat keimanan kepada Alllah SWT. Dan selalu menyeimbangkan antara kepentingan
dunia dan kepentingan akhirat.

Kekurangan yang dimiliki cerpen ini yaitu ada kata-kata yang sulit di pahami oleh
para pembaca, sehingga pembaca bingung untuk memahami isi cerpen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai