Anda di halaman 1dari 4

1.

LEGENDA
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang memiliki cerita sebagai sesuatu
yang benar-benar terjadi. Legenda sering dianggap sebagai sejarah kolektif. Walaupun,
karena tidak tertulis maka kisah tersebut mengalami distorsi sehingga sering jauh berbeda
dengan kisah aslinya.

Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungan
dengan tokoh sejarah serta dibumbui dengan keajaiban, kesaktian dan keinstimewaan
tokohnya.

Pengertian Legenda Menurut Para Ahli


Wikipedia
Menurut Wikipedia, pengertian legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap sebagai
sesuatu yang benar-benar terjadi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian legenda adalah cerita rakyat pada
zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.

Buku Sari Kata Bahasa Indonesia


Menurut Buku Sari Kata Bahasa Indonesia, pengertian legenda adalah cerita rakyat zaman
dahulu yang berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu tempat.

Pudentia
Menurut Pudentia, pengertian legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk
setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga
membedakannya dengan mite.

Emeis
Menurut Emeis, pengertian legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah
dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan.

William R. Bascom
Menurut William R. Bascom, pengertian legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri
yang mirip dengan mitos, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci.

Hooykaas
Menurut Hooykaas, pengertian legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan
sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.

Ciri-Ciri Legenda
Adapun ciri khas atau karakteristik legenda, diantaranya yaitu:

 Dianggap sebagai kejadian yang benar-benar terjadi


 Bersifat sekuler atau keduniawian
 Tokoh legenda umumnya manusia
 Sejarah kolektif yaitu sejarah yang banyak mengalami distorsi karena berbeda dari
cerita aslinya.
 Bersifat Migration atau berpindah-pindah.
 Bersifat siklus, maksudnya menceritakan tokoh pada zaman tertentu.

Contoh dan Jenis-Jenis Legenda


Adapun macam-macam jenis legenda, diantaranya yaitu:
Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan ini menceritakan tentang suatu kisah tentang agama tertentu. Contoh
legenda keagamaan diantaranya Kisah Wali Sunan Kalijaga.

Legenda Kegaiban
Legenda kegaiban ini menceritakan tentang suatu kepercayaan pada alam gaib. Contoh
legenda kegaiban diantaranya Kisah Nyi Roro Kidul, Sang Penguasa Pantai Selatan.

Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan ini menceritakan sebuah kisah tentang tokoh tertentu. Contoh
legenda perseorangan diantaranya Legenda Si Pitung.

Legenda Lokal
Legenda lokal ini menceritakan tentang sebuah kisah tentang terjadinya suatu tempat
misalnya gunung, bukit, danau dan lain-lain. Contoh legenda lokal, diantaranya Legenda
Gunung Tangkuban Perahu.

CONTOH LEGENDA

Legenda Danau Toba


Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki bernama Toba
hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja
setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri. Hari demi hari, tahun demi tahun umur semakin
bertambah, petani tersebutpun mulai merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan
kepenatan diapun sering pergi memancing ke sungai besar dekat kebunnya. Menjelang siang setelah
selesai memanen beberapa sayuran dikebunnya diapun berencana pergi kesungai untuk memancing.
Peralatan untuk memancing sudah dipersiapkannya, ditengah perjalanan dia sempat bergumam
dalam hati berkata, “seandainya aku memiliki istri dan anak tentu aku tidak sendirian lagi hidup
melakukan pekerjaan ini setiap hari. Ketika pulang dari kebun, makanan sudah tersedia dan
disambut anak istri, oh betapa bahagianya” Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing,
mata kail dilempar sembari menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak
beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Diapun terkejut melihat ikan
tangkapannya kali ini. “Wow, sunggu besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan
seperti ini” Teriaknya sembari menyudahi kegiatan memancing dan diapun segera pulang.
Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya di sebuah ember besar.
Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa menjadi lauk untuk beberapa hari. Diapun bergegas
menyalakan api di dapur, lalu kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember
besar. Betapa terkejutnya dia melihat kejadian tersebut. Ember tempat ikan tadi dipenuhi uang koin
emas yang sangat banyak, diapun terkejut dan pergi ke dapur. Disanapun dia kaget setengah
mampus, ada sosok perempuan cantik berambut panjang. “Kamu Siapa?” “Aku adalah ikan engkau
pancing di sungai tadi, uang koin emas yang diember tadi adalah sisik-sisik yang terlepas dari
tubuhku. Sebenarnya aku adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun
karena aku tidak mau dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan mengembalikan
aku menjadi seorang manusia, maka aku rela menjadi istrimu” kata ikan tadi yang kini sudah
menjelma kembali menjadi seorang perempuan berparas cantik dan berambut panjang.Ini suatu
kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping hidup untuk tinggal bersama-sama
menjalankan kehidupan berumatangga kata petani tersebut. Maka iapun setuju memperistri
perempuan cantik tersebut.Perempuan berparas cantik tadi juga mengutarakan kepada petani tadi
sebuah syarat dan sumpah bahwa jika suatu hari nanti ketika engkau marah, engkau tidak boleh
mengutarakan bahwa asal-usulku dari seekor ikan kepada siapapun. Sebab jika engkau mengatakan
itu, maka akan terjadi petaka dan bencana besar di desa ini. Petani itupun menyanggupinya, dan
akhirnya mereka menikah.Hari demi hari merekapun hidup bahagia, apa yang diharapkan petani
selama ini pun sudah terwujud dan diapun merasa bahagia sekali. Sampai merekapun dikaruniai
seorang anak laki-laki dan mereka memberi namanya Samosir.Samosirpun tumbuh besar, diapun
sudah bisa membantu orangtuanya bertani. Setiap hari Samosir disaat siang selalu mengantarkan
makan siang buat ayahnya yang sudah dimasakin oleh ibunya.Suatu hari, siang itu petani sudah
merasa lelah dan lapar sembari menunggu Samosir datang mengantarkan bekal siang. Tidak
biasanya, kali ini Samosir terlambat mangantarkan bekal orangtuanya. Diperjalanan Samosir
mencium bekal yang dibawanya untuk orangtuanya, kelihatannya enak masakan ibu hari ini,
gumamnya. Samosirpun mencicipi masakan ibunya, dia tidak sadar bekal itu dimakan hampir
habis.Samosirpun tersentak dan bergegas menuju kebun ayahnya. Dia melihat ayahnya sudah
kelaparan dan kehauasan. Merasa berat, Samosirpun memberikan bekal kepada ayahnya. Dan
terkejutlah ayahnya melihat isi bekal yang diberikan Samosir.“Iya, Among. Samosir tadi lapar dan
aku makan, masakan Inong sekali rasanya” kata Samosir kepada ayahnya yang terlihat emosi.
Spontan ayahnya marah dan melempar bekal yang sudah kosong tadi sembari berkata kepada
Samosir: “Kurang ajar kau Samosir, dasar anak ikan kau ini”.Samosirpun menangis dan pergi
berlari menuju rumah menemui ibunya. Ibu, ibu , ayah marah besar Samosir disebut anak ikan.
Kata Samosir kepada ibunya. Ibunyapun menangis, sektika itu ibunya menyuruh Samosir berlari ke
sebuah bukit diketinggian. Lalu hujanpun semakin deras, angin kencang, gemuruh dan petirpun
menyambar-nyambar seketika itu.Airpun meluap sampai menenggelamkan seluruh desa itu.
Sumpah itu dilanggar, akhirnya tengenanglah seluruh desa itu dan genangan itu berbuah menjadi
danau, yang kini disebut Danau Toba. Lalu pulau tempat samosir berlindung disebutlah Pulau
Samosir.

2. DONGENG
Dongeng Adalah sebuah bentuk karya sastra yang bercerita mengenai suatu hal kejadian
yang luar biasa penuh dengan khayalan atau fiksi yang dianggap sebagai hal yang tidak
benar benar terjadi. Dongeng juga bisa disebut sebagai bentuk cerita tradisional atau cerita
yang disampaikan secara turun temurun dari nenek moyang sejak dahulu kala. Fungsi
dongeng sendiri adalah berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral adapula dongeng yang
berfungsi sebagai penghibur.

Ciri – ciri Dongeng adalah :

1. Dongeng biasanya diceritakan dengan alur yang sederhana. Tidak rumit seperti novel
atau cerpen.
2. Penulisan dongeng dituliskan dalam alur cerita yang singkat dan cepat, tidak berbelit
belit atau kebanyakan penambahan ide cerita. Memang dibuat dengan memperhatikan
fungsinya agar tercapai yakni memberikan pesan moral kepada masyarakat, maka dari
itu alur dibuat singkat.
3. Ketika menceritakan kisah atau ceritanya, karakter tokoh biasanya tidak dijelaskan
secara terperinci.
4. Dongeng dituliskan seperti gaya penceritaan secara lisan.
5. Pendahuluan dalam cerita biasanya sangat singkat dan langsung menuju topik utama.

Contoh dongeng
- Kisah Angsa dan Telur Emas
- Sikancil, Tikus dan Harimau
- Kisah Semut dan Kepompong
- Asal Mula Ikan Duyung
- Kancil Lomba lari dengan Siput
Kisah Semut Dan Kepompong

Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan,
mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah
badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh
hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai
yang datang tersebut. mKeesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan
kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di
hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang
berantakan.

Seekor Kepompong sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah
pohon yang sudah tumbang. “Hu..huu…betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada
tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu..” sedih sang Kepompong meratapi
keadaan. Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata “Hai
kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada
diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa
berlindung dari badai” kata sang Semut dengan sombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di
hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak
tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam
lumpur tersebut.

 “Tolong…tolong….aku terjebak di lumpur hidup..tolong”, teriak si semut. Lalu terdengar


suara dari atas, “Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?” si Semut menengok ke
atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang
sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.
 “Siapa kau?” tanya si Semut galau. “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina”
jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk
menolong dia dari lumpur yang menghisapnya.
 “Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan
dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah”. Si kupu-kupu akhirnya
menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

3. MITOLOGI
Secara etimologi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitologi berarti ilmu
tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan
dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan. Dalam perkembangannya di tengah
masyarakat, selain menceritakan kehidupan dewa dan makhluk halus, mitologi dapat berupa
cerita rakyat, asal-usul sesuatu, dan gejala-gejala alam yang dialami.
Adapun ciri-ciri dari mitologi yaitu:

 Disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut;


 Berkisah tentang dewa-dewi atau makhluk gaib;
 Berasal dari sebuah kebudayaan pada masa prasejarah;
 Terdapat nilai kehidupan dan pesan moral;
 Sebuah cerita yang dianggap suci dan mistis.
Ada beberapa mitologi, diantaranya yaitu:

 Mitologi Yunani
 Mitologi Melayu
 Mitologi barat
 Mitologi timur

4.

Anda mungkin juga menyukai