Anda di halaman 1dari 9

MITOS

Pengertian Mitos
Mitos atau disebut juga dengan Mite merupakan cerita prosa rakyat yang bercerita suatu
kisah yang mempunyai latar belakang di masa lampau, berisikan penafsiran mengenai alam
semesta dan adanya makhluk di dalamnya, serta dipercaya benar terjadi oleh yang
menganutnya atau sang empunya.

Secara umum mitos bercerita tentang kejadian alam semesta, dunia dan para makhluk yang
menghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural serta lain sebagainya.
Mitos muncul sebagai catatan kejadian sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori
atau personifikasi untuk kejadian alam atau juga suatu penjelasan mengenai ritual.

Jenis Mitos
Berikut ini terdapat 2 jenis dari mitos, yakni sebagai berikut:

 Mitos Penciptaan
Mitos penciptaan ialah mitos yang berisi tentang kejadian terciptanya sesuatu.

 Mitos Sejarah
Mitos sejarah ialah mitos yang berisi entang kejadian yang menjadikan sistem
terjadinya sesuatu.

Contoh Mitos

Berikut beberapa contoh mitos yang ada di Indonesia, diantaranya yaitu:

 Cerita barong di Bali


 Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
 Cerita Joko Tarub
 Bahu Laweyan
 Cerita Dewi Nawang Wulan
 Cerita Pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke
Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
 Dan lain sebagainya.
LEGENDA
Pengertian Legenda
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang memiliki cerita
sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Legenda sering dianggap sebagai
sejarah kolektif. Meskipun, karena tidak tertulis maka kisah tersebut mengalami
distorsi sehingga sering jauh berbeda dengan kisah aslinya.

Legenda adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya
dihubungan dengan tokoh sejarah serta dibumbui dengan keajaiban, kesaktian
dan keinstimewaan tokohnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian legenda adalah cerita


rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
1. Legenda Keagamaan

Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh.
Karya semacam itu termasuk folklor karena versi asalnya masih tetap hidup di
kalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.

Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para wali penyebar Islam pada
masa yang paling awal. Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan (Wali
Songo) mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang,
Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan
Gunung Jati.

Selain sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda
tentang mereka mudah dikenali sebab makammakamnya diziarahi pada
peringatan kematiannya (haul) yang disebut keramat atau punden. Para juru
kunci itu pada umumnya, dapat menceritakan legenda orang sucinya. D.A. Rinkes
dalam bukunya berjudul De Heiligen van Java (Orang-orang Saleh dari Jawa)
menyebutkan beberapa wali lain di antaranya: Syeh Abdul Muhyi, Syeh Siti Jenar,
Sunan Geseng, Ki Pandan Arang, dan Pangeran Panggung, Syeck Abdul Qodir
Jaelani, dan lainlain.
2. Legenda Alam Gaib

Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar


terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk
meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini
yaitu kepercayan terhadap adanya hantu, gendruwo, sundel bolong serta nyi
blorong.

3. Legenda Perseorangan

Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang


dianggap benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali.
Di Jawa Timur yang paling terkenal adalah legenda tokoh Panji. Panji adalah
seorang putra raja Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur yang senantiasa kehilangan
istrinya. Akibatnya, banyak muncul cerita Panji yang temanya selalu perihal
istrinya yang menjelma menjadi wanita lain. Cerita Panji yang semula merupakan
kesusasteraan lisan (legenda), namun telah banyak dicatat orang sehingga
mempunyai beberapa versi dalam bentuk tulisan. Beberapa cerita yang tergolong
ke dalam cerita panji misalnya “Ande-Ande Lumut” (dongeng Cinderella ala
Jawa), Kethek Ogleng (seorang pangeran disihir menjadi seekor kera), ”Cerita
Sri Tanjung”, ”Jayaprana dan Layongsari”.

Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti Robin Hood, yang
merampok penguasa korup atau orang kaya untuk didermakan kepada rakyat
miskin. Legenda semacam ini di Jakarta pada ”tempo doeloe” adalah kisah
petualangan ”Si Pitung”.

4. Legenda Setempat

Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama
tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-
bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan
nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu
kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, di sebelah selatan kota
Cirebon, Jawa Barat. Contoh lain mengenai legenda setempat yang berhubungan
erat dengan nama tempat adalah legenda “Anak-anak Dalem Solo yang
Mengembara Mencari Sumber Bau Harum”. Legenda ini berasal dari Trunyan,
Bali. Legenda ini dapat dimasukkan ke dalam golongan legenda setempat karena
menceritakan asal mula nama beberapa desa di sekitar Danau Batur, seperti
Kedisan, Abang Dukuh, dan Trunyan. Selain itu contoh-contoh lain legenda
setempat ini misalnya ”Asal Mula Nama Banyuwangi”, serta legenda ”Roro
Jongrang”, ”Tangkuban Perahu”, ”Asal Mula nama Tengger dan Terjadinya
Gunung Batok” serta “asal mula nama kota Bogor”.
CONTOH-CONTOH LEGENDA

Cerita Rakyat Danau Toba


Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang
kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini
dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari
ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun
langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan
kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku
dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak
bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan
yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata
ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong aku jangan dimakan Pak!! Biarkan aku hidup”,
teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi.
Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan
tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini? Bukankah
kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar
aturan kerajaan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu,
dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka
jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak
boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan
terjadi petaka dahsyat.

REPORT THIS AD

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah,
karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang
sangat tampan dan kuat, tetapi ada kebiasaan yang membuat heran semua orang. Anak tersebut
selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. Semua jatah makanan dilahapnya tanpa
sisa.

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan
dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya.
Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dilahap habis, dan setelah itu dia tertidur di
sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena
tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak
tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey,
bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat
ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu
langsung memarahi anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!,” umpat si
Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.
Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap
tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras.
Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk
sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
DONGENG
Pengertian Dongeng

Dongeng adalah salah satu bentuk dari sastra lama yang didalamnya bercerita mengenai suatu
kejadian yang hebat dan luar biasa yang penuh dengan khayalan (fiksi) yang masyarakat
menganggapnya sesuatu hal yang tidak benar-benar terjadi.

Dongeng ini biasanya berbentuk cerita tradisional yang diceritakan secara turun temurun dari
nenek moyang terdahulu. Fungsi dari dongeng adalah untuk menyampaikan suatu ajaran moral
dan juga untuk menghibur.

Dalam pengertian lain yang disampaikan oleh Boscom dalam Danandjaja, dongeng dianggap
sebagai salah satu prosa fiktif yang mempunyai tujuan untuk sebuah hiburan, pelajaran moral
serta bertujuan untuk menyindir. Walaupun dongeng adalah sebuah karya sastra fiktif, namun
ada banyak dongeng yang terinspirasi dari kisah nyata.

Dongeng ini juga termasuk dalam karya sastra foklor, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang suatu
kebudayaan yang berada dalam masyarakat.

Contohnya seperti dongeng yang diceritakan secara terbuka dengan menggunakan media seperti
boneka, ataupun dongeng yang diceritakan secara lisan sebagai pengantar tidur.

Macam-macam Dongeng

Ada beberapa macam dongeng, berikut penjelasannya masing-masing.

1. Cerita Jenaka
Cerita jenaka adalah jenis dongeng yang berkembang dalam masyarakat yang berisi tentang hal-
hal lucu atau komedi serta dapat membangkitkan tawa, contohnya adalah cerita pak belalang.

2. Cerita Pelipur Lara


Cerita pelipur lara adalah jenis dongeng yang bertujuan sebagai pelipur lara atau untuk
menghibur tamu undangan dalam suatu acara yang biasanya dibawakan oleh ahli cerita, seperti
wayang diceritakan oleh seorang dalang.

3. Cerita Perumpamaan
Cerita perumpamaan adalah jenis dongeng yang didalamnya mengandung ibarat-kiasan tentang
nasihat-nasihat yang bersifat mendidik, contohnya seperti seorang haji pelit.
4. Fabel
Fable adalah jenis dongeng yang bercerita tentang binatang yang dpaat berbicara dan bertingkha
laku layaknya manusia.

5. Legenda
Legenda adalah jenis dongeng yang didalamnya bercerita tentang asal usul dari suatu tempat atau
suatu benda, contohnya seperti legenda Danau Toba dan Gunung Tangkuban Perahu.

6. Mite
Mite adalah jenis dongeng yang didalamnya menceritakan tentang hal-hal gaib, contohnya
seperti cerita tentang peri dan dewa.

7. Sage
Sage adalah jenis dongeng yang bercerita tentang kesaktian, kepekasaan, dan kepahlawanan
seseorang, contohnya seperti dongeng kesaktian Patih Gajah Mada.

CONTOH DONGENG
Dongeng kancil dan Tikus

- Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua
ekor kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca
adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka
sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan
suka menjahili teman-temannya.

Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan.
Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada
Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.

"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.

"Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.

Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah


Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca
memanggil tikus ke rumahnya.

"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.

"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.


"Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong,"
kata Manggut.

"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai


sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri
percakapan.

Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang
sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan.

Sementara itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi


sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap.

Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus
yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide.
Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai.

"Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus.

Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut


mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia
mengantarkan tikus ke seberang sungai.

Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil


makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam
perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi.
CERITA RAKYAT
DI
34 PROVINSI

Anda mungkin juga menyukai