Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMK GEMA BANGSA CISOKA


KELAS/SEMESTER : X/1
TAHUN PELAJARAN : 2017/2018
MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA
KOMPETENSI KEAHLIAN : SEMUA
ALOKASI WAKTU : 9 JP ( 3 PERTEMUAN)

A. KOMPETENSI INTI
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian Sejarah
Indonesia
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

B. KOMPETENSI DASAR
1. KD pada KI pengetahuan
3.1. Menganalisis kehidupan manusia dan hasil-hasil budaya masyarakat Pra Aksara
Indonesia

2. KD pada KI keterampilan
4.1. Menyajikan informasi mengenai manusia dan hasil-hasil budaya khususnya masyarakat
Pra Aksara Indonesia

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
3.1.1. Mengartikan Praaksara

3.1.2. Mengidentifikasi jenis manusia Praaksara

3..1.3 Menganalisis corak kehidupan masyarakat Praaksara

3.1.4 Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

3.1.5. Menganalisis hasil-hasil kebudyaan batu zaman praaksara

3.1.6. Mengidentifikasi hasil budaya pra-aksara yang sekarang masih ditemukan di


lingkungannnya
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.1.1. Mempresentasikan informasi mengenai manusia dan hasil-hasil budaya khususnya
masyarakat Pra Aksara Indonesia.

4.1.2 Menyusun laporan tertulis mengenai hasil-hasil budaya masyarakat praaksara


Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca buku, browsing internet, diskusi kelompok dan penugasan
peserta didik mampu menjelaskan pengertian Praaksara dengan santun

2. Melalui kegiatan membaca buku, browsing internet, diskusi kelompok dan penugasan
peserta didik mampu menjelaskan pengertian Praaksara mengidentifikasi jenis manusia
Praaksara dengan cermat

3. Melalui kegiatan membaca buku, browsing internet, diskusi kelompok dan penugasan
menganalisis corak kehidupan masyarakat Praaksara dengan cermat

4 Melalui kegiatan membaca buku, browsing internet, diskusi kelompok dan penugasan
peserta didik mampu menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia

5 Melalui kegiatan membaca buku, browsing internet, diskusi kelompok dan penugasan
peserta didik mampu menganalisis hasil-hasil kebudyaan batu zaman praaksara

6. Melalui kegiatan membaca buku, browsing internet, diskusi kelompok dan penugasan
peserta didik mampu mengidentifikasi hasil budaya pra-aksara yang sekarang masih
ditemukan di lingkungannnya

7. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik mampu mempresentasikan informasi


mengenai manusia dan hasil-hasil budaya khususnya masyarakat Pra Aksara Indonesia
dengan percaya diri dan sistematis.

8. Melalui kegiatan diskusi kelompok dan penugasan peserta didik mampu menyusun laporan
tertulis mengenai hasil-hasil budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya
dalam kehidupan lingkungan terdekat dengan bertanggung jawab

E. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Indonesia zaman pra aksara: awal kehidupan manusia Indonesia
1. Manusia purba
2. Corak kehidupan Masyarakat
3. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
Pertemuan 2
Hasil-hasil budaya masyarakat
Pola kehidupan manusia praaksara
Perkembangan teknologi bebatuan masa pra-aksara
Teknologi mengenal api, masa revolusi kebudayaan dan teknologi arsitektur

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL


1. Pendekatan : Pendekatan Scientific Learning
2. Metode : Discovery Learning
3. Model : Diskusi,Tanya Jawab,Penugasan
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu

Pendahuluan Guru mengajak peserta didik untuk berdoa 10 Menit


Guru membuka pertemuan dengan salam
Mengabsensi peserta didik
Mereview kembali pembahasan pada pertemuan sebelumnya
sebagai langkah awal untuk melanjutkan pembelajaran
selanjutnya
Menjelaskan materi yang akan dibahas hari ini
.tujuanpembelajaranserta criteria penilaian.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Mengamati 60 menit

Peserta didik memperhatikan petadunia untuk menemukan


kepulauan Indonesia yang letaknyasangatstrategis,menemukan
serta potensi termasuk potensi sering terjadinya gempa bumi
Guru membagi Peserta didik dalam 6 kelompok yang
beranggotakan 4 orangdan masing - masing
kelompokmendiskusikan masalah yang ada dalam kartu soal
Guru membagi kartu soal:
1. Proses terbentuknyaKepulauan Indonesia.
2. Rumusan tentang pembabakan waktu zaman Praksara
3. Hikmah Dan potensi bagi bangsa Indonesia yang hidup
pada lingkungan geologis Indonesia
4. Mengidentifikasi jenis jenis Flora dan fauna di Indonesia
Menanya

Langkah 1: Kelompokkelompok awal mendiskusikan masalah


sesuai dengan no yang di dapat
Langkah 2: Diskusi kelompok ahli : Anggota kelompok
memisahkan diri sesuai dengan no yang didapat dan
mendiskusikan kembali masalah yang telah dikerjakan di
kelompok awal
Langkah ke 3: kelompok ahli kembali ke kelompok awal untuk
membawa hasil diskusi di kelompok ahli dan menyampaikan
kepada seluruh anggota kelompok awal
Menalar

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk


menyampaikan pendapatnya dalam diskusi tersebut
Mencoba

Pesertadidikmenelaahbukudanmencariinformasidari internet
tentang jenis Flora dan Fauna di Indonesia ,
pesertadidikmenceritakankembalikepadateman-
temannyadalamdiskusidengan 3-5 kalimat/ceritasingkat
Setiappesertadidik yang tergabungdalamkelompokmencatat
hasil diskusi
Membangun Jejaring

Pesertadidikmenyusunlaporanhasildiskusidanmasing2
kelompokmempresentasikandidepankelasdankelompok lain
menanggapi.

Penutup Dengandibantu guru, pesertadidikmenyimpulkanmateri yang 20 Menit


telah dibahas
Pesertadidikmenyimpulkannilai2 ataumanfaatapa yang didapat
dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari
Memberi tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan tugas
mandiri di rumah sebagai refleksvidari materi yang telah
dibahas
Pembelajaran diakhiri dengan doa/salam penutup.

Pertemuan 2 Indonesia zaman pra aksara: awal kehidupan manusia Indonesia

Kegiatan SintagModel Deskripsi AlokasiWaktu


Pembelajaran
Pendahuluan Discovery Learning a. Mengawali pembelajaran dengan 15 Menit
berdoa dan memberi salam
b. Mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif untuk memulai proses
KBM (kerapian, kebersihan ruang
kelas, menyediakan media dan alat
serta buku yang diperlukan)
c. Memantau kehadiran dengan
mengabsen peserta didik
d. Menampilkan tayangan gambar
kehidupan masyarakat pra-aksara,
peserta didik diminta untuk
memberikan tanggapan
e. Menginformasikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
f. Menyampaikan cakupan materi
secara garis besar.

Inti Pemberian Mengamati 90 menit


rangsangan Peserta didik ditunjukkan
Identifikasi gambar, yang terkait dengan
Masalah peta Solo dan contoh fosil

Pengumpulan Menanya
Data Melalui membaca buku teks , peserta
didik diminta untuk membuat
pertanyaan, misalnya :
Peserta didik mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan
tayangan gambar tersebut

Pengolahan Data Menalar

Siswa dibagi dalam 6


kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan
5-6 orang
Masing-masing kelompok
diminta untuk mencari
informasi materi dengan
membaca buku siswa/
mencari di internet tentang
manusia purba di sangiran
dan trinil
Setiap kelompok diberikan
tugas untuk menganalisa
permasalahan-
permasalahan yang
dikaitkan dengan kondisi
sekarang sebagai berikut :
- Kelompok 1dan 2
Mencari situs manusia purba di
Sangiran dan Solo.
- Kelompok 3 dan 4
Jelaskan jenis-jenis manusia
purba yang ditemukan di
Sangiran dan Solo ?
- Kelompok 5 dan 6
Jelaskan tokoh-tokoh/para ahli
penemu/penemu manusia
purba di Sangiran dan Trinil?

Menarik Mencoba.
Kesimpulan Setiap peserta didik
mencatat hasil diskusi
kelompoknya
Peserta didik membuat
laporan hasil diskusi
kelompoknya

Membuat jejaring/
mengkomunikasikan
Guru meminta perwakilan
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas dan
kelompok laimenanggapi.
Peserta didik mencatat/
menyempurnakan hasil
diskusinya.
Peserta didik membuat laporan
hasil dikusi untuk
dikumpulkan.

Penutup Peserta didik diberikan ulasan 15 menit


singkat tentang kegiatan
pembelajaran dan hasil
belanjarnya mana yang sudah
baik dan mana yang masih
harus ditingkatkan.
Peserta didik dapat ditanyakan
apakah sudah memahami
materi tersebut.Sebagai refleksi
, guru membimbing peserta
didik untuk membuat
kesimpulan tentang pelajaran
yang baru saja berlangsung
serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari
masyarakat pra aksara
Indonesia
Memberikan tugas yang harus
dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan.
Menutup dengan salam

Langkah-LangkahPembelajaran
Pertemuan Ke 3
Hasil-hasil budaya masyarakat

Kegiatan SintagModel Deskripsi AlokasiWaktu


Pembelajaran
Pendahuluan Discovery Learning a. Mengawali pembelajaran 15 Menit
dengan berdoa dan memberi salam
b. Mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif untuk memulai proses
KBM (kerapian, kebersihan ruang
kelas, menyediakan media dan alat
serta buku yang diperlukan)
c. Memantau kehadiran dengan
mengabsen peserta didik
d. Menampilkan tayangan gambar
kehidupan masyarakat pra-aksara,
peserta didik diminta untuk
memberikan tanggapan
e. Menginformasikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
f. Menyampaikan cakupan materi
secara garis besar.
Inti Pemberian Mengamati 90 Menit
rangsangan Peserta didik dijelaskan tentang
perkembangan kebudayaan
atau teknologi bebatuan sejak
dari masa Paleolitikum dengan
kebudayaan Pacitan dan
kebudayaan Ngandong sampai
perkembangan kebudayaan
Mesolitikum dengan
kebudayaan
Kjokkenmoddinger dan
kebudayaan Abris sous roche.

Menanya
Melalui membaca buku teks , peserta
Identifikasi didik diminta untuk membuat
Masalah pertanyaan, misalnya :
Peserta didik mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan
tayangan gambar tersebut

Menalar

Pengumpulan
Data Siswa dibagi dalam 6
kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan
5-6 orang
Masing-masing kelompok
diminta untuk mencari
informasi materi dengan
membaca buku siswa/
mencari di internet yang
berkaitan hasil-hasil
budaya masyarakat Pra
Aksara
Setiap kelompok diberikan
tugas untuk menganalisa
permasalahan-
permasalahan yang
dikaitkan dengan kondisi
sekarang sebagai berikut :
- Kelompok 1
Pola Hunian zaman Pra
aksara
- Kelompok 2
Hasil kebudayaan
paleolithikum
- Kelompok 3
Hasil kebudayaan
Mezolithikum

- Kelompok 4
Hasil kebudayaan
Neolithikum
- Kelompok 5
Hasil kebudayaan
Megalithikum
- Kelompok 6
hasil budaya pra-
aksara yang sekarang
masih ditemukan di
lingkungannnya

Mencoba.
Setiap peserta didik
Pengolahan Data mencatat hasil diskusi
kelompoknya
Peserta didik membuat
laporan hasil diskusi
Kebudayaan Abris
sausroche

Membuat jejaring/
mengkomunikasikan
Menarik Guru meminta perwakilan
Kesimpulan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas dan
kelompok laimenanggapi.
Peserta didik mencatat/
menyempurnakan hasil
diskusinya.
Peserta didik membuat laporan
hasil dikusi untuk
dikumpulkan.

Penutup Peserta didik diberikan ulasan 15 menit


singkat tentang kegiatan
pembelajaran dan hasil
belanjarnya mana yang sudah
baik dan mana yang masih
harus ditingkatkan.
Peserta didik dapat ditanyakan
apakah sudah memahami
materi tersebut.Sebagai refleksi
, guru membimbing peserta
didik untuk membuat
kesimpulan tentang pelajaran
yang baru saja berlangsung
serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari
masyarakat pra aksara
Indonesia
Memberikan tugas yang harus
dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan.

Menutup dengan salam

G. ALAT/BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1 Alat/Bahan : Komputer, LCD, lembar pengamatan penilaian ketrampilan,
Buku Siswa
2 Media : Ms Power Point, Gambar, Video, Internet

H. SUMBER BELAJAR
1. Sejarah Indonesia Kelas X Semester 1. 2014. Jakarta : Balitbang, Kemdibud
2. Ratna Hapsari, M. Adil. Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA. 2014. Jakarta : Erlangga
3. Internet
4. Lingkungan sekitar

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian : Tes dan non tes
2. Instrumen
a. Bentuk : Uraian dan Observasi
b. Instrumen :
- Soal
- Lembar observasi penilaian ketrampilan

Mengetahui, Cisoka, 17 September 2017

Kepala SMK GEMA BANGSA Guru Mata Pelajaran

JAMALUDIN S, Ag. M, Si. SITI NURHAYATI, S.Pd


LAMPIRAN 1 (PENILAIAN)

Identitas Materi
Kompetensi Dasar 3.2. Menganalisis kehidupan manusia dan hasil-hasil budaya masyarakat Pra Aksara Indonesia

4.2. Menyajikan informasi mengenai manusia dan hasil-hasil budaya khususnya masyarakat Pra Aksara Indonesia

Topik/Materi : Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia

1. Penilaian Pengetahuan
Kisi-Kisi dan Soal

Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
3.2. Menganalisis 3.2.1. Menjelaskan pengertian Pertemuan 1 Tes Pertemuan 1
kehidupan manusia Praaksara 1. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan Essay 1. Mengapa istilah praaksara lebih
dan hasil-hasil istilah praaksara dan prasejarah. tepat dibandingkan dengan
budaya masyarakat 3.2.2. Mengidentifikasi jenis manusia 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri- istilah prasejarah untuk
Pra Aksara Indonesia Praaksara ciri manusia praaksara jenis Homo menggambarkan kehidupan
3. Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri manusia sebelum mengenal
3..2.3 Menganalisis corak kehidupan kehidupan bercocok tanam dan bertempat tulisan ?
masyarakat Praaksara tinggal tetap. 2. Manusia Pra Aksara
3.2.4 Menganalisis asal-usul nenek 4. Peserta didik dapat menjelaskan tentang diklasifikasikan menjadi 3
moyang bangsa Indonesia bangsa Proto Melayu. jenis, yaitu Pithecantropus,
Megantropus dan Homo.
Bagaimana ciri-ciri manusia
praaksara jenis Homo?
3. Pola kehidupan masyarakat
pada masa praaksara ditandai
perkembangan pola berburu
meramu ke pola bercocok
tanam. Jelaskan tentang ciri-ciri
kehidupan bercocok tanam dan
bertempat tinggal tetap
4. Bangsa Melayu Indonesia ini
dapat dibedakan menjadi 3 sub
bangsa yang antara lain bangsa
proto melayu, bangsa deutro
melayu, dan bangsa primitif.
Apakah yang dimaksud dengan
bangsa Proto Melayu?
3.2.5. Menganalisis hasil-hasil Pertemuan 2 Tes Pertemuan 2
kebudyaan batu zaman 1. Peserta didik dapat menjelaskan tentang Tertulis 1. Jelaskan tentang kebudayaan
praaksara kebudayaan kjokkenmoddinger dan abris kjokkenmoddinger dan abris
sous roche! sous roche!
3.2.6. Mengidentifikasi hasil budaya 2. Peserta didik dapat menuliskan contoh 2. Tulislah contoh peninggalan
pra-aksara yang sekarang masih peninggalan masa Pra Aksara yang masih masa Pra Aksara yang masih
ditemukan di lingkungannnya ada di lungkungan tempat tinggal di masa ada di lungkungan tempat
sekarang tinggal di masa sekarang!

Rubrik Indikator Penilaian Pengetahuan

a. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 10 Jumlah Skor Perolehan
b. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 8
c. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 5 Nilai = X 100 = ________
d. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 2
e. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0 Jumlah Skor Maksimal
Kunci Jawaban
Pertemuan 1
1. Zaman pra sejarah dapat diartikan bahwa zaman tersebut manusia belum mempunyai sejarah,
hal ini tentu tidak tepat digunakan istilah untuk menggambarkan keadaan manusia sebelum
mengenal tulisan. Sebab sekalipun manusia belum mengenal tulisan, tetapi pada saat ini dalam
rentang waktu yang lama manusia telah melakukan aktivitas yang penting untuk membangun
peradaban dengan kemampuan akal dan pikirannya untuk mempertahankan hidup. Dengan akal
itulah manusia mampu menciptakan peralatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan
hidupnya.
2. Tinggi tubuh 130 - 210 cm; Otak lebih berkembang daripada Meganthropus dan
Pithecanthropus.; Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut; Tonjolan kening sudah
berkurang dan sudah berdagu; Mempunyaj ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid
3. Ciri-ciri kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam dan menetap adalah sebagai berikut :
a. Sudah mengenal bercocok tanam secara baik.
b. Sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka
(menghasilkan makananlfood producing). Di samping berburu dan menangkap ikan,
mereka juga telah memelihara binatang- binatang jinak, seperti anjing, babi, dan kerbau.
Binatang-binatang tersebut selain untuk keperluan konsumsi juga dapat dipakai sebagai
binatang korban.
c. Sudah mempunyai tempat tinggal yang menetap secara mantap.
d. Peralatan yang dibuat dari batu lebih halus dan bermacam-macam, seperti kapak, tombak,
panah, dan lain-lain. Selain peralatan, mereka juga berhasil membuat perhiasan dari
gelang-gelang dan biji-biji kalung dari batu.
e. Peradaban mereka sudah lebih maju, alat- alat rumah tangga dibuat lebih baik dan mereka
telah mengerti seni.
4. Bangsa proto melayu atau Melayu Tua adalah nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan
orang-orang Austronesia yang pertama kali datang ke nusantara pada gelombang pertama
(sekitar tahun 1500 SM). Bangsa porto melayu memasuki wilayah Indonesia melalui dua jalur,
yaitu (1) Jalur Barat melalui MalaysiaSumatera dan (2) Jalur Utara atau Timur melalui
PhilipinaSulawesi.

Pertemuan 2
1. Kjokkenmodinger merupakan sampah dapur yang berupa tumpukan kulit kerang sedangkan
abris sous roche merupakan gua tempat tinggal di pesisir pantai. Keduanya ini merupakan hasil
kebudayaan pada masa Mesolitikum
2. Cotohnya cobek yang merupakan alat rumah tangga.

2. Penilaian Keterampilan

Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)

Aspek yang dinilai


Nilai
NO Nama Siswa Menjelaska Memvisualka
Merespon Akhir
n n
1
2
3
4
5
Dst
Contoh Pengolahan Nilai
Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Jumlah Skor Maksimal

Keterangan :
Indikator penilaian keterampilan
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara
meyakinkan
b. Keterampilan memvisualkan adalah kemampuan untuk membuat atau mengemas informasi
seunik mungkin, semenarik mungkin atau sekreatif mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan,
sanggahan dari pihak lain secara empatik
d. Skor rentang antara 1 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik

Rubrik Penilaian Keterampilan (Makalah)

Aspek yang dinilai


Nilai
NO Nama Siswa
Akurasi Kedalaman Keluasan Akhir

1
2
3
4
5
Dst

Contoh Pengolahan Nilai


(4 + 4 + 3)
Nilai Akhir = x 100
12
Rumus Konversi Nilai
Nilai Akhir
Nilai X 100 = ________
4

Keterangan :
Indikator penilaian keterampilan
a. Akurasi
1) Makalah yang dibuat sesuai secara teori, menarik, dan runtut skor 4
2) Makalah yang dibuat sesuai teori, menarik, tetapi tidak runtut skor 3
3) Makalah yang dibuat sesuai secara teori, tetapi kurang menarik dan tidak runtut skor 2
4) Makalah yang dibuat kurang sesuai secara teori, kurang menarik dan tidak runtut skor 1
b. Kedalaman
1) Makalah memuat tema dikaji secara mendalam skor 4
2) Makalah memuat tema dikaji cukup mendalam skor 3
3) Makalah memuat tema dikaji kurang mendalam skor 2
4) Makalah memuat tema dikaji tidak mendalam skor 1
c. Keluasan
1) Makalah memuat tema dikaji secara luas skor 4
2) Makalah memuat tema dikaji cukup luas skor 3
3) Makalah memuat tema dikaji kurang luas skor 2
4) Makalah memuat tema dikaji tidak luas skor

Lampiran Materi

Manusia Purba zaman Praaksara adalah manusia yang hidup pada masa ketika masyarakatnya
belum mengenal tulisan yang fosil diketahui dari hasil penelitian.
Jenis Manusia Purba di Indonesia
Seperti telah dibahas diatas bahwa di Indonesia banyak ditemukan fosil tengkorak dan tulang-
belulang manusia purba.Manusia purba yang pernah hidup di Kepulauan Indonesia ini banyak
jenisnya.
Masing-masing mewakili zaman di mana ia hidup.

Meganthropus Paleojavanicus
Manusia purba jenis ini hidup pada masa paleolitikum. Meganthropus paleojavanicus artinya
manusia-Jawa purba yang bertubuh besar (mega). Manusia purba ini diyakini merupakan
makhluk
hidup sekitar 1-2 juta tahun yang lalu. Fosil rahang bawah dan rahang atas manusia purba ini
ditemukan oleh Von Koenigswalg di Sangiran pada tahun 1936 dan 1941. Von Koenigswalg
menemukan bahwa Meganthropus ini memiliki rahang bawah yang tegap dan geraham yang
besar, tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang
tajam
serta sendi-sendi yang besar. Melihat kondisi fisiknya disimpulkan bahwa Meganthropus ini
pemakan tumbuh-tumbuhan.dan menangkap ikan.
Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswalg di daerah Pacitan
tepatnya di
daerah Punung adalah kapak genggam atau chopper (alat penetak) dan kapak perimbas. Kapak
genggam dan kapak perimbas sangat cocok digunakan untuk berburu. Manusia purba yang
menggunakan kapak genggam hampir merata di seluruh Indonesia, di antaranya di Pacitan,
Sukabumi,
Ciamis, Gombong, Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor. Di daerah Ngandong dan Sidoarjo
ditemukan pula alat- alat dari tulang, batu dan tanduk rusa dalam bentuk mata panah, tombak,
pisau
dan belati. Di dekat Sangiran ditemukan alat-alat berukuran kecil yang terbuat dari batu-batu
indah
yang bernama flakes (serpihan).
Manusia kera (Pithecanthropus) jenis lain yang berhasil ditemukan antara lain:
(1) Pithecanthropus mojokertensis atau manusia kera dari Mojokerto, ditemukan di daerah
Perning, Mojokerto, pada 1936 - 1941 oleh Von Keonigswalg. Fosil yang ditemukan berupa
tengkorak anak-anak berusia sekitar 6 tahun. Walaupun ditemukan lebih muda dari
Pithecanthropus erectus oleh Dubois, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditafsir merupakan
jenis manusia purba yang lebih tua usianya dibandingkan dengan yang lain.
(2) Pithecanthropus soloensis atau manusia kera dari Solo, ditemukan di daerah Ngandong, di
lembah Sungai Bengawan Solo, antara tahun 1931-1934. Fosil penemuan Von Keonigswalg
dan Weidenreich ini berupa 11 buah fosil tengkorak, tulang rahang, dan gigi.
Fosil pithecanthropus ditemukan pula di Cina, tepatnya di gua Chou-ku-tien dekat Beijing.
Fosil ini ditemukan oleh ilmuwan Cina, Pei Wen-Chung, dan fosil itu dinamai
Sinanthropus Pekinensis. Sinanthropus pun mempergunakan perkakas batu yang sejenis
dengan perkakas batu dari Pacitan.

c. Homo sapiens

Fosil Homo sapiens di Indonesia ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung, JawaTimur,oleh


VonRietschoten padatahun1889. Fosil ini merupakan fosil pertama yang ditemukan di
Indonesia, yang diberi nama Homo Wajakensis atau manusia dari Wajak. Fosil ini
kemudian diteliti ulang oleh Eugene Dubois. Manusia purba ini memiliki tinggi badan 130-
210 cm, berat badan 30-150 kg, dan volume otak 1350-1450 cc. Homo Wajakensis
diperkirakan hidup antara 25.000 - 40.000 tahun yang lalu. Homo Wajakensis memiliki
persamaan Homo sapiens merupakan manusia purba modern yang memiliki bentuk tubuh
yang sama dengan manusia sekarang. Homo sapiens disebut pula manusia berbudaya karena
peradaban mereka cukup tinggi. Dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya, Homo
sapiens lebih banyak meninggalkan benda-benda berbudaya. Diduga, mereka inilah yang
menjadi nenek moyang bangsa-bangsa di dunia. dengan orang Australia purba (Austroloid).
Sebuah tengkorak kecil dari seorang wanita,sebuah rahang bawah,dan sebuah rahang atas dari
manusia purba itu sangat mirip dengan manusia purba ras Australoid purba yang ditemukan di
Talgai dan Keilor yang rupanya mendiami daerah Irian dan Australia. Di Asia Tenggara
ditemukan pula manusia purba jenis ini diantaranya di Serawak, Filipina, dan Cina Selatan.
Kemampuan berfikir manusia dalam mempertahankan kehidupan makin berkembang,
mengakibatkan munculnya kelompok manusia yang menetap di suatu daerah. Mereka mulai
memproduksi bahan makanan yang cukup untuk masa tertentu, manusia mulai bercocok tanam
dengan jenis tanaman yang semula liar.
Teknik bercocok tanam dengan cara berhuma, yaitu dengan cara membuka hutan untuk ditanami,
setelah tidak subur pindah ke hutan lain.
.
Hidup menetap dan bercocok tanam tingkat lanjut ada pada zaman Neolitikum sampai zaman
logam, di mana manusia purba benar benar telah memiliki kemampuan penalaran yang
tinggi,terbukti dari hasil kebudayaan yang semakinhalus dan sempurna. Hasil budayanya yang
berupa alat-alat kehidupan sehari-hari seperti kapak persegi,beliung persegi, tarah, dan anak
panah serta perhiasan telah dibuat dan diasahdengan halus dan bentuknya seperti yang ada
sekarang.Kapak persegi antara lain untuk memotong daging binatang hasil buruannya,menebang
pohon dan membuat perahu. Beliung persegi atau cangkul berfungsiuntuk mengerjakan ladang
atau sawah, sedangkan tarah atau pahat untukmengukir/memahat kayu. Anak panah untuk
memanah binatang buruan.
Oleh karena sudah bercocok tanam, maka dapat dipastikan mereka sudahhidup menetap. Mereka
sudah dapat menyimpan hasil panenanya untuk waktuyang cukup lama, demikian juga telah
beternak dari hasil buruannya; yang berarti telah memroduksi ternak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa padazaman Neolitikum ini telah terjadi perubahan-perubahan besar, suatu
revolusi kehidupan manusia, yakni perubahan dari pola hidup berpindah-pindah dantergantung
pada penyediaan alam (food gathering) ke kehidupan menetap,bertani, beternak dan berproduksi
(food producing) makanan.
Pada masa bercocoktanam tingkat awal manusia zaman praaksara mencari lahan pertanian
dengan cara membakar hutan dan menebang hutan untuk bercocoktanam. Pada masa sekarang
ini akibat penebangan hutan yang semakin tidak terkendali mengakibatkan banyak terjadi banjir,
tanah longsor, polusi udara dan terlebih lagi bumi menjadi semakin panas.

Anda mungkin juga menyukai